A. Pengertian
Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu unit geografis (wilayah) ke
dalam unit geografis lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi
sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Misalnya, desakan
ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, terjadinya bencana alam
di daerah asal, ataupun alasan-alasan sosial lainnya.
C. Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu fenomena gerakan penduduk dari wilayah agraris (desa) ke wilayah
industri (kota). Di Indonesia urbanisasi mulai meningkat di era setelah kemerdekaan dengan
munculnya pembangunan kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa.
Ada 2 faktor yang melandasi terjadi pola gerakan urbanisasi ini yaitu faktor penarik (pull factors)
dan faktor pendorong (push factors).
1. Faktor penarik
Kota sebagai suatu wilayah industri dan pusat pelayanan jasa tentunya memberikan
magnet tersendiri bagi masyarakat desa untuk hijrah dan mencari peruntungan.
Beberapa hal yang menarik dari kota sehingga banyak orang rela meninggalkan desanya
antara lain:
Upah kerja di kota lebih tinggi
Kota banyak menyediakan lapangan pekerjaan mulai dari tenaga kasar hingga
professional
Fasilitas pelayanan sosial mudah didapatkan seperti pendidikan, kesehatan,
perbelanjaan
Kota memiliki gaya hidup relatif bebas dibanding desa
Sarana transportasi mudah didapat
2. Faktor pendorong
Faktor pendorong berkaitan dengan kondisi di desa yang mengakibatkan masyarakatnya
ingin pergi meninggalkan desa seperti
Kurangnya lapangan kerja
Upah di desa relatif rendah
Tidak tersedianya fasilitas pelayanan sosial di desa
Adat istiadat desa sangat mengekang dan membuat masyarakat tidak
berkembang
Motif ingin mencari pengalaman
Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi adalah sebagai berikut.
1. Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak memiliki tanah, pendapatan penduduk rendah,
dan sulit mencari pekerjaan di luar bidang pertanian.
2. Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, misalnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-
gedung, fasilitas pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.
3. Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga
yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak pembangunan di desa.
4. Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran karena tidak semua yang urbanisasi
dapat bekerja; timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh); meningkatnya kejahatan;
dan angkutan umum tidak dapat mencukupi kebutuhan penumpang yang terus
meningkat.
5. Usaha pemerintah mengurangi urbanisasi, Pemerintah membatasi penduduk desa
pindah ke kota; melaksanakan pembangunan sampai ke daerah-daerah;
mengembangkan kota-kota kecil; serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
penduduk desa, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi, dan
penerangan.
D. Ruralisasi
Ruralisasi adalah proses perpindahan penduduk dari suatu daerah di perkotaan yang padat
penduduknya ke daerah lain di pedesaan yang masih jarang penduduknya. Pada umumnya
mereka yang melakukan ruralisasi dulunya pernah juga melakukan urbanisasi, tapi cukup banyak
juga masyarakat kota yang melakukan ruralisasi.
Faktor Penyebab Ruralisasi
1. Faktor Pendorong Ruralisasi
Masyarakat kota yang jenuh dengan situasi dan kondisi di perkotaan,
Semakin mahalnya lahan di perkotaan sehingga banyak masyarakat kota yang
tidak dapat memiliki lahan di kota.
Adanya keinginan masyarakat kota untuk kembali ke desa asalnya dan
memajukan desanya tersebut.
Sebagian masyarakat kota pindah ke pedesaan karena merasa tidak sanggup lagi
mengikuti dinamika kehidupan di perkotaan.
2. Faktor Penarik Ruralisasi
Harga lahan di daerah pedesaan relatif masih murah dan terjangkau.
Biaya hidup dan pola kehidupan masyarakat di desa lebih sederhana.
Suasana dan kondisi di pedesaan jauh lebih tenang ketimbang di perkotaan.
Sangat cocok untuk mereka yang ingin menghabiskan masa tua dan pensiun
dengan tenang.
Adanya kenangan masa kecil di pedesaan dan perasaan terhubung dengan desa
asalnya.
Masyarakat di desa lebih bersahabat, kekeluargaan, dan sopan sehingga merasa
lebih nyaman tinggal di desa.
Dampak Ruralisasi
E. Transmigrasi
Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk
padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri. Macam-
macam transmigrasi adalah sebagai berikut.
1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang semua biayanya ditanggung pemerintah,
baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama satu tahun di daerah transmigrasi.
Tiap keluarga mendapat alat pertanian, rumah, bibit, dan tanah seluas dua hektar.
2. Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang pembiayaannya sebagian ditanggung
sendiri dan sebagian ditanggung pemerintah. Pemerintah memberi tanah dua hektar
dan membiayai perjalanannya.
3. Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh
transmigran itu sendiri. Pemerintah tidak memberikan bantuan apa pun
4. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa
beserta pejabat pemerintah desa. Transmigrasi bedol desa dilaksanakan karena bencana
alam, misalnya karena letusan Gunung Merapi, penduduk beserta pejabat desa yang
bertempat tinggal di kaki gunung dipindahkan ke Sumatera. Penduduk Wonogiri
dipindahkan ke Sitiung (Sumatera Barat), karena daerahnya dibuat PLTA Gajah Mungkur
(bendungan).
5. Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh Departemen
Transmigrasi bersama instansi pemerintah atau organisasi lain, misalnya KNPI, Pramuka,
dan sebagainya. Penyelenggaraannya sama dengan transmigrasi umum, misalnya
transmigrasi pemuda ke Sumatera Utara (daerah Labuhanbatu)
6. Transmigrasi bekas pejuang, yaitu transmigrasi yang diselenggarakan oleh bekas
pejuang dan yang ditransmigrasikan adalah mantan ABRI yang sudah pensiun. Daerah
transmigrasinya adalah Kalimantan Barat, dan Lampung.