Anda di halaman 1dari 5

Piramida Penduduk

A. Pengertian
Piramida penduduk merupakan istilah yang sering digunakan oleh para demografer dan
geografer kependudukan ketika menjelaskan mengenai kondisi kependudukan suatu wilayah.
Dengan adanya piramida ini, informasi kependudukan yang awalnya susah dibaca karena
berbentuk tabel atau penjelasan paragraf menjadi lebih mudah karena disajikan secara grafis.
Piramida penduduk adalah piramida yang menggambarkan komposisi suatu penduduk
berdasarkan umur dan gendernya. Umumnya, piramida ini digunakan untuk menggambarkan
informasi mengenai struktur penduduk suatu wilayah.
Piramida ini berbentuk diagram bar horizontal dengan histogram yang ditumpuk. Pada
skala horizontal terdapat jumlah penduduk sedangkan pada skala vertikal terdapat umur
penduduk. Jumlah penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rasio atau jumlah total
penduduk, sedangkan umur penduduk umumnya digambarkan dalam kelas-kelas umur.
Piramida penduduk dapat menggambarkan perubahan masa lalu dari faktor-faktor
pertumbuhan penduduk serta perubahan jangka pendek dan panjang terhadap jumlah
penduduk. Hal ini dilakukan dengan melihat tren dan perubahan dari histogram-histogram yang
ada pada piramida tersebut.

B. Jenis Piramida Penduduk


Secara umum, terdapat 3 jenis piramida penduduk yang dibedakan berdasarkan jumlah
penduduk per golongan usianya. Bentuk piramida yang berbeda-beda jenis ini akan memiliki
karakteristik yang berbeda pula.
1. Piramida Penduduk Ekspansif (Muda)

Piramida ekspansif merupakan salah satu piramida penduduk yang paling sering
ditemukan di negara-negara dunia. Piramida ini memiliki beberapa ciri khas yang
antara lain :
 Angka kelahiran yang tinggi
 Angka kematian yang tinggi
 Angka harapan hidup yang relatif rendah
 Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
umumnya juga belum terlalu tinggi.
 Terdapat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pada negara tersebut.
Piramida ekspansif umumnya diasosiasikan dengan negara-negara berkembang.
Negara seperti ini masih berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
fasilitas kesehatan serta sarana kebersihan umum mereka. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi angka kematian penduduk dan meningkatkan usia harapan hidupnya.
Contoh negara-negara dengan piramida ekspansif antara lain adalah Nigeria, Kenya,
Botswana, dan India.
Indonesia juga kerap dianggap sebagai suatu negara yang memiliki piramida
ekspansif. Meskipun begitu, program keluarga berencana dan kontrasepsi di
Indonesia sudah cukup maju, sehingga angka kelahiran bisa ditekan.
Hampir semua negara dengan piramida ekspansif masuk kedalam kategori negara
berkembang atau setidaknya kedalam kategori negara yang maru mengalami
industrialisasi atau NIC (Newly Industrialized Countries).

2. Piramida Penduduk Stasioner (Tetap)

Piramida stasioner merupakan piramida penduduk lain yang cukup sering kita
temukan di negara-negara dunia. Piramida stasioner memiliki beberapa ciri khas
yang antara lain :
 Angka kelahiran yang rendah
 Angka kematian yang rendah
 Angka harapan hidup yang tinggi
 Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yang sudah tinggi
 Terjadi stagnansi populasi, sehingga populasi tidak bertambah atau
berkurang secara signifikan.
Piramida ini umumnya diasosiasikan dengan negara maju yang sudah
mengembangkan infrastruktur kesehatan dan kebersihannya serta ekonomi yang
mumpuni untuk menopang infrastruktur tersebut.
Selain itu, penduduk negara ini juga sudah sadar bahwa tidak perlu memiliki anak
dalam jumlah banyak. Selain karena biaya hidup yang mahal, penduduk negara ini
lebih memilih untuk berkerja dibandingkan dengan mengurus anak di rumah.
Oleh karena itu, negara-negara ini sudah lebih berfokus pada peningkatan kualitas
hidup dan pengentasan kemiskinan dibandingkan dengan kontrol populasi.
Contoh negara dengan piramida stasioner adalah Amerika Serikat, China, dan
mayoritas negara maju.

3. Piramida Penduduk Konstruktif (Tua)

Piramida konstriktif merupakan salah satu piramida yang jarang ditemukan di


kehidupan sehari-hari. Namun, seiring dengan majunya negara-negara dunia,
piramida ini semakin sering ditemukan. Piramida penduduk konstriktif memiliki ciri
khas yang antara lain :
 Angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan dengan angka kematian
 Angka harapan hidup yang sangat tinggi
 Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yang tinggi pula.
 Piramida seperti ini menunjukkan bahwa negara tersebut sedang
mengalami penurunan populasi.
Piramida ini, sama seperti piramida stasioner, umumnya diasosiasikan dengan
negara maju. Negara-negara tersebut sudah sangat maju dan kaya raya sehingga
masyarakat yang tinggal pada negara tersebut tidak ingin memiliki anak, sehingga
angka kelahiran pun rendah.
Keengganan untuk memiliki anak ini umumnya disebabkan oleh biaya hidup yang
sangat tinggi, orientasi hidup untuk mengejar jabatan dan kerjaan, serta faktor-
faktor lainnya seperti budaya yang mulai bergeser ke pernikahan tua.
Contoh negara dengan piramida konstriktif adalah Serbia, Jepang, dan Jerman.
Semuanya termasuk kedalam dua kategori, negara maju atau negara yang habis
dilanda perang.
C. Cara Membaca Piramida Penduduk
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai piramida penduduk, kita harus belajar terlebih
dahulu cara membacanya. Secara umum, terdapat 6 informasi yang dapat ditarik dari piramida
suatu negara, informasi tersebut antara lain :
1. Usia Penduduk
2. Jenis Kelamin Penduduk
3. Angka Kelahiran dan Kematian
4. Angka Harapan Hidup
5. Pertumbuhan Penduduk
6. Rasio Ketergantungan
Kita akan belajar terlebih dahulu cara membaca dan menginterpretasikan 6 informasi ini
sebelum membahas jenis-jenis piramida penduduk.

Dominasi usia penduduk dapat dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelas usia, jika
piramida penduduk tebal di bawah berarti lebih banyak penduduk usia muda, namun jika tebal
diatas maka lebih banyak penduduk usia tua. Tebal disini diartikan sebagai kondisi dimana
histogram-histogram yang ada lebih panjang, sehingga terlihat lebih tebal piramidanya.
Dominasi gender dapat dilihat dengan menentukan apakah piramida memiliki
kecenderungan tebal terhadap satu sisi, jika iya, sisi tersebut adalah sisi dengan gender yang
dominan.
Angka kelahiran dapat diketahui dengan melihat ketebalan dari dasar piramida. Jika
dasar piramida sangat tebal, atau dalam bahasa lain, memiliki histogram yang panjang, dapat
dipastikan bahwa angka kelahiran wilayah tersebut tinggi.
Angka kematian dapat diketahui dengan melihat tren piramida dari bawah ke atas. Jika
sisi piramida memiliki sudut/slope yang landai maka diasumsikan bahwa terdapat angka
kematian yang tinggi, namun jika slope tersebut terjal dapat diasumsikan bahwa angka kematian
rendah. Slope yang landai cenderung membuat piramid berbentuk gepeng sedangkan slope
yang terjal cenderung membuat piramid seperti roket.
Angka harapan hidup, sama seperti angka kematian juga dapat diprediksi dengan
melihat slope dari piramida. Semakin terjal slope yang ada pada piramid, semakin tinggi pula
angka harapan hidup. Hal ini terjadi karena sedikit orang yang meninggal dan lebih banyak
penduduk yang dapat bertahan hidup hingga usia tua.
Rasio ketergantungan dapat dilihat dari jumlah total penduduk tidak produktif dibagi
dengan penduduk produktif. Hal ini penting bagi pengambil keputusan terutama ketika ingin
menentukan kebijakan ekonomi suatu negara.
Namun, piramida penduduk tidak dapat menjelaskan persebaran dan kepadatan
penduduk dari suatu negara atau daerah. Hal ini disebabkan karena piramida tersebut
menggambarkan populasi secara umum suatu wilayah secara aspasial, sehingga tidak dapat
diketahui lokasinya dan persebarannya.

D. Manfaat Piramida Penduduk


Keberadaan piramida penduduk sangat membantu bagi ahli demografi, pembuat
kebijakan, maupun penduduk awam. Selain mempermudah orang-orang untuk memahami
secara sekilas kondisi demografi yang ada, piramida ini juga dapat digunakan untuk memprediksi
kondisi kependudukan di masa yang akan datang. Berikut ini adalah rangkuman singkat
mengenai manfaat adanya piramida penduduk.
1. Mempermudah pemahaman mengenai kondisi demografi
2. Memungkinkan para ahli dan rakyat awam untuk mengetahui kondisi demografi
secara sekilas, tanpa harus membaca dan memahami tabel-tabel demografi
3. Memungkinkan prediksi tren kependudukan di masa dating
4. Dapat melihat tren kependudukan yang sudah lalu
5. Membantu pembuatan kebijakan publik dan produk perencanaan agar sesuai
dengan kondisi dan proyeksi demografis yang ada
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang geografer, sosiologist, dan demografer
untuk memahami cara membaca dan menginterpretasikan piramida penduduk.

Anda mungkin juga menyukai