Anda di halaman 1dari 3

Nama : Faradilla Putri Kurniasari

NIM : 19160035

Konsep Dasar Bimbingan Konseling

Konseling yang diartikan dengan suatu proses untuk membantu dan memahami
individu melalui keterampilan dan bekomunikasi. Bimbingan konseling merupakan sebuah
profesi yang dilakukan oleh konselor untuk menolong suatu individu yang memiliki masalah
atau biasanya disebut dengan konseli, dengan menggunakan teori pikologi, sosiologi serta
perkembangan individu.

Pada pendidikan anak usia dini atau lembaga TK, bimbingan konseling ini tidak hanya
diberikan kepada anak-anak yang memiliki perilaku bermasalah namun, bimbingan konseling
ini merupakan suatu kewajiban yang diberikan kepada seluruh anak didik yang sedang pada
masa pertumbhan. Tujuan dari bimbingan konseling ini adalah untuk mengoptimalkan semua
potensi anak serta agar anak dapat tumbuh berkembang secara optimal baik dalam fisik
motorik, psikis ataupun sosial emosional. Atau Bimbingan Konseling merupakan suatu proses
dalam membantu seseorang dalam individu-individu dalam hambatan-hambatan
perkembangan diri anak-anak. Sehingga bisa mendapatkan pencapaian perkembangan
kemampuan pribadinya secara optimal. Prosesnya banyak dilakukan dengan metologi bermain,
bernyanyi, menari dan lain-lain

Adapun tujuan secara khusus bimbingan dan konseling disekolah menurut Depdiknas
2008 sebagai berikut :

1. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin
2. Dapat mengatasi serta memahami kesulitan yang ada pada dirinya sendiri
3. Dapat mengatasi kesulitan dalam lingkungan sekitar
4. Dapat mengatasi kesulitan dalam hal memecahkan masalah dan mengidentifikasinya
5. Dapat mengatasi kesulitan dalam hal menyalurkan bakatnya

Dalam Permendikbud No. 111 tahun 2014 bimbingan konseling dalam pendidikan formal
memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Pemahaman membantu dalam hal pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan


sekitarnya.
2. Fasilitasi membantu memudahkan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal.
3. Penyesuaian membantu dalam hal penyesuaian diri sendiri dan dengan lingkungannya.
4. Penyaluran membantu dalam hal merencanakan masa depannya sesuai dengan
kemampuan dan minat bakatnya
5. Adaptasi membantu para pelaksana pendidikan untuk merencanakan suatu aktivitas
serta program sesuai dengan memapuan dan kebutuhan konseli
6. Pencegahan membantu untuk mengantisipasi dan mencegah agar konseli tidak
mengalami masalah
7. Perbaikan dan penyembuhan membantu konseli memperbaiki sesuatu yang keliru
dalam pola fikirnya.
8. Pemeliharaan membantu konseli untuk menjaga kondisi dalam dirinya.
9. Pengembangan membantu memfasilitasi perkembangan konseli.
10. Advokasi membantu pembelaan terhadap konseli terhadap hahak yang mengalami
diskriminatif.

Asas-asas layanan bimbingan dan konseling dalam Permendikbud No 111 tahun 2014 :

a. Kerahasiaan yaitu dengan merahasiakan data-data yang diatur dalam kode etik.
b. Kesukarelaan menerima serta melayani konseli sesuai yang diperlakukannya.
c. Keterbukaan tidak ada kebohongan atau berpura-pura dalam memberikan serta
menerima informasi.
d. Keaktifan adanya peran aktif terhadap konseling, konseli serta guru pembimbing.
e. Kemandirian bertujuan untuk peserta didik mampu mengambil keputusan secara
mandiri.
f. Kekinian berorientasi pada perubahan kondisi serta situasi sekitar
g. Kedinamisan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang berkembang dan
berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat manusia.
h. Keharmonisan asanya selaras dengan visi dan misi sekolah
i. Keahlian berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik serta memiliki etika yang
profesional
j. Tut wuri handayani sebagai pendidik harus memfasilitasi konseli untuk dapat
mencapai perkembangan yang optilmal
Berikut ini beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam proses bimbingan konseling anak
usia dini, meliputi :

1. Aktif anak-anak belajar secara aktif untuk membangun kemampuan pada dirinya.
Belajar bukan hanya merupakan proses pasif yang menerima dari guru saja. Namun
guru juga harus dapat membangun suatu suasana yang nyaman dan unik sehingga anak
dapat bereaksi dengan aktif. Keaktifan itu tidak hanya dari tingkah laku saja namun
juga dapat dilihat dari anak mampu bertanya dan menjawab pertanyaan sesuai topik
yang di bahas oleh gurunya.
2. Kreatif peserta didik mampu mengasah serta mewujudkan kemampuannya melalui
kreasi. Dengan adanya sikap kreatif ini anak akan mampu mewujudkan atau
menciptakaan keberhasilan dirinya serta dapat membantu orang lain. Konselor juga
dapat menjadikan anak menjadi bersemangat dalam berkarya sesuai dengan apa yang
mereka fikirkan sehingga tumbuhlah rasa kekreativitasan pada anak.
3. Efektif adanya pembelajaran yang telah diterapkan sehingga tumbuhlah sifat ke
kreativitasannya. Kemampuan tersebut mengasilkan pengetahuan yang bermakna serta
potensi yang bergam.

Anda mungkin juga menyukai