Jurnal Hernanda Jovaldy
Jurnal Hernanda Jovaldy
e-mail: {gus_pujiswara@yahoo.co.id,aris_herawati@yahoo.co.id,
kadeksinar20@gmail.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah terhadap
nilai informasi pelaporan keuangan dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Penelitian ini mengambil lokasi di SKPD Kabupaten Klungkung.Responden
dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi dan keuangan yang bekerja
pada dinas-dinas di Kabupaten Klungkung. Sampel ditentukan dengan teknik
Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer.Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Dari
90 kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali sebanyak 88, dan yang dapat
dianalisis sebanyak 82.Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi
linear berganda dengan bantuan program SPSS versi 19.00.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah secara
parsial berpengaruh positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah
daerah. Kedua, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan
pengawasan keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Ketiga, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah secara
parsial berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pemerintah daerah. Keempat,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan
keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pemerintah daerah.
Abstract
This study was aimed at finding out the effect of the use of region’s financial
accounting information system and region’s financial control on the value of
information in financial reports and region’s government accountability.
This study took place in SKPDs in Klungkung regency. The respondents
were accounting and finance division workers who worked in the offices in
Klungkung regency. The sample was determined by purposive sampling technique.
The type of data used was primary data. The method of data collection was
questionnaire. From 90 questionnaires distributed, 88 were returned and the ones
that could be analyzed was 82. The technique of data analysis was multiregression
analysis using SPSS version 19.00.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
The results showed that: First, the use of the region’s financial accounting
information system and the region’s financial control had partially a positive effect
on the value of information in the region’s government financial reports. Second, the
use of the region’s financial accounting information system simultaneously had an
effect on the value of information in the region’s government financial reports. Third,
the use of the region’s financial accounting information system and the region’s
financial control had partially an effect on the region’s government accountability.
Forth, the use of the region’s financial accounting information system and the
region’s financial control simultaneously had a positive effect on the region’s
government accountability.
dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008).
hubungan tersebut bersifat kausal dimana Kriteria responden dalam penelitian ini
variabel bebas mempengaruhi variabel adalah para pegawai bagian akuntansi
terikat (Sugiyono, 2008). Variabel dan keuangan, memiliki jenjang
penelitian dalam penelitian ini yaitu pendidikan terakhir minimal
pemanfaatan sistem informasi akuntansi SMA/Sederajat, dan telah bekerja minimal
keuangan daerah dan pengawasan 1 tahun.Jumlah sampel dalam penelitian
keuangan daerah yang merupakan ini adalah sebanyak 82 orang.
variabel bebas. Sedangkan variabel terikat Penelitian ini menggunakan
dalam penelitian ini yaitu nilai informasi instrumen berupa kuesioner yang
pelaporan keuangan dan akuntabilitas diadaptasi dari penelitian Indriasari dan
pemerintah daerah. Dari variabel Ertambang (2008), dan Wulandari (2009).
penelitian tersebut ditentukan indikator, Variabel dalam penelitian ini diukur
instrumen penelitian dan desain sampel dengan skala likert 5 poin.Kuesioner
yang digunakan. penelitian terdiri dari 4 instrumen.
Penelitian ini dilakukan dengan Instrumen pertama berisi pernyataan
mengambil lokasi pada Satuan Kerja mengenai pemanfaatan sistem informasi
Perangkat Daerah di Kabupaten akuntansi keuangan daerah yang terdiri
Klungkung. Alasan dipilihnya lokasi ini dari 10 item pernyataan. Instrumen kedua
karena Pemerintah Daerah Kabupaten berisi pernyataan mengenai pengawasan
Klungkung telah memanfaatkan serta keuangan daerah yang terdiri dari 8 item
mengintegrasikan sistem informasi pernyataan. Instrumen ketiga berisi
akuntasi keuangan daerah dalam pernyataan mengenai nilai informasi
pengelolaan keuangan daerah yang mulai pelaporan keuangan yang terdiri dari 13
diterapkan pada tahun 2010. Subjek dari item pernyataan. Dan Instrumen keempat
penelitian ini adalah pegawai yang bekerja berisi pernyataan mengenai akuntabilitas
pada bagian akuntansi dan pemerintah daerah yang terdiri dari 8 item
penatausahaan keuangan pada Dinas- pernyataan.
Dinas yang merupakan Satuan Kerja Data yang terkumpul terlebih dahulu
Perangkat Daerah di Kabupaten diuji kualitas datanya dengan uji validitas
Klungkung, sedangkan objek penelitian ini dan reliabilitas. Suatu Kuesioner dikatakan
adalah sistem informasi akuntansi valid jika pertanyaan pada kuesioner
keuangan daerah dan pengawasan mampu untuk mengungkapkan sesuatu
keuangan daerah yang mempengaruhi yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
nilai informasi pelaporan keuangan dan Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur
akuntabilitas Pemerintah Daerah kualitas kuesioner yang digunakan
Kabupaten Klungkung. sebagai instrumen penelitian, sehingga
Jenis data yang digunakan dalam dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut
penelitian ini antara lain data primer yang valid (Ghozali, 2012). Uji reliabilitas
diperoleh dari kuesioner yang disebar dilakukan untuk mengukur handal atau
secara langsung kepada responden. tidaknya kuisioner yang digunakan untuk
Teknik ini memberikan tanggung jawab mengukur variabel penelitian dan suatu
bagi responden yang dijadikan subjek variabel dikatakan reliabel jika
penelitian untuk memilih dan menjawab memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
pertanyaan/pernyataan yang disediakan. (Ghozali, 2012).
Populasi penelitian ini adalah Selanjutnya data diuji dengan
seluruh pegawai yang bekerja pada dinas- menggunakan uji multikolinearitas, uji
dinas di lingkungan Satuan Kerja heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Uji
Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung multikolinearitas bertujuan untuk menguji
yang berjumlah 1004 orang. Adapun apakah model regresi ditemukan adanya
Teknik pengambilan sampel terhadap korelasi antar variabel bebas
responden dilakukan dengan Purposive (independen), kemudian uji
Sampling. Purposive Sampling adalah heteroskedastisitas untuk menguji apakah
teknik pengambilan sampel dengan dalam model regresi terjadi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
ketidaksamaan variasi dari residual satu waktu 1-5 tahun yaitu sebanyak 16 orang
pengamatan ke pengamatan yang lain, atau (19,5%) dan sebanyak 66 orang
dan uji normalitas untuk melihat apakah (80,5%) sudah bekerja di atas 5 tahun.
nilai residual terdistribusi secara normal Sehingga keseluruhan responden dalam
atau tidak. Model regresi yang baik adalah penelitian ini berjumlah 82 orang.
memiliki residual yang terdistribusi Hasil uji validitas instrumen untuk
normal.(Ghozali, 2012). masing-masing item pertanyaan dalam
Teknik analisis kuantitatif yang kuesioner dinyatakan valid. Hal tersebut
digunakan adalah teknik analisis regresi dilihat dari hasil pengujian “Pearson
berganda (multiple regression Correlation yang menunjukkan bahwa
analysis).Analisis regresi berganda ini semua item pertanyaan dalam kuesioner
diolah dengan menggunakan program memiliki rhitung> rtabel (> 0,2172) dan nilai
SPSS for windows versi 19.Pengujian probabilitas < 0,05.
hipotesis dilakukan secara parsial (uji t) Selanjutnya untuk hasil uji reliabilitas
maupun secara serentak (uji F) serta instrumen masing-masing variabel
koefisien determinasi ( R2 ) untuk penelitian dinyatakan reliable karena
mengukur seberapa jauh kemampuan diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,70,
model dalam menerangkan variasi yakni sistem informasi akuntansi
variabel dependen. keuangan daerah sebesar 0,850,
pengawasan keuangan daerah sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,789, nilai informasi pelaporan keuangan
Responden dalam penelitian ini sebesar 0,841, serta akuntabilitas
adalah pegawai yang bekerja pada dinas- pemerintah daerah sebesar 0,738,
dinas di lingkungan Satuan Kerja sehingga semua variabel dinyatakan
Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung reliabel.
yang telah memenuhi kriteria.Jumlah Hasil pengujian normalitas pada
kuesioner yang disebar sebanyak 90 masing-masing model regresi menunjukan
eksemplar.Dari keseluruhan kuesioner bahwa semua nilai signifikansi uji
yang disebar, jumlah kuesioner yang normalitas dengan metode Kolmogorov-
kembali yaitu sebanyak 88 eksemplar. Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari
Dari jumlah kuesioner yang kembali, hasil pengujian normalitas regresi model 1
ditemukan sebanyak 6 kuesioner yang diperoleh nilai sig. sebesar 0,635, dan
tidak dapat digunakan karena tidak pada regresi model 2 diperoleh nilai sig.
lengkap, sehingga kuesioner tersebut sebesar 0,120. Hal ini berarti semua data
dianggap gugur. Dengan demikian, jumlah terdistribusi secara normal.
kuesioner yang dapat digunakan dan Hasil pengujian multikolineritas
diolah lebih lanjut adalah sebanyak 82 menunjukkan bahwa masing-masing
kuesioner. model regresi tidak mengalami gejala
Karakteristik responden dalam multikolinieritas.Multikolinearitas dilihat
penelitian ini meliputi jenis kelamin, dari nilai tolerance dan Variance Inflation
jenjang pendidikan terakhir, dan lama Factor (VIF). Suatu model regresi yang
bekerja di dinas. Pada penelitian ini jumlah bebas multikolinearitas dapat dilihat dari
responden yang berjenis kelamin laki-laki masing-masing nilai VIF variabel bebas
sebanyak 46 orang atau sebesar (56,1%) lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih
dan responden yang berjenis kelamin besar dari 0,10. Berdasarkan hasil
perempuan adalah sebanyak 36 orang pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk
atau (43,9%). Sementara responden yang kedua model regresi, yakni nilai VIF
memiliki pendidikan terakhir pada jenjang sebesar 2,994 dan nilai tolerance sebesar
SMA adalah sebanyak 30 orang atau 0,334.
(36,6%), D3 sebanyak 7 orang atau Hasil uji Heteroskedastisitas melalui
(8,5%), S1 sebanyak 40 orang atau pengamatan pada grafik scatterplot,
(48,8%), dan 5 orang (6,1%) memiliki terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu
pendidikan terakhir S2. Selain itu, dan titik-titik menyebar di atas dan
responden yang bekerja selama kisaran dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Tabel 1.2 Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat dengan manfaat dari suatu teknologi sistem
bahwa persamaan regresi yang dihasilkan informasi dalam suatu organisasi, dan bagi
adalah sebagai berikut : pemerintah daerah yang harus mengelola
Y= 13,076 + 0,488 X1+ 0,632 X2 + ε APBD dimana volume transaksinya dari
Selanjutnya berdasarkan tabel 1.2 tahun ke tahun menunjukkan peningkatan
dapat dilihat bahwa persamaan regresi dan semakin kompleks. Pemanfaatan
yang dihasilkan adalah sebagai berikut : teknologi sistem informasi akuntansi yang
Y= 10,018 + 0,355 X1+ 0,267 X2 + ε meliputi teknologi komputer, internet dan
Hasil uji koefisien determinasi untuk teknologi komunikasi dalam pengelolaan
kedua variabel bebas terhadap nilai keuangan daerah akan meningkatkan
informasi pelaporan keuangan pemerintah pemrosesan transaksi dan data lainnya,
daerah terlihat bahwa nilai adjusted R keakurasian, serta penyiapan laporan
square sebesar 0,853, yang mengandung kuangan lebih tepat waktu sehingga dapat
arti bahwa nilai informasi pelaporan meningkatkan nilai informasi yang
keuangan pemerintah daerah dipengaruhi dihasilkan dan mampu untuk memberikan
oleh sistem informasi akuntansi keuangan keyakinan bahwa informasi yang disajikan
daerah dan pengawasan keungan daerah dalam laporan keuangan tersebut benar
sebesar 85,3%. Sedangkan sisanya 14,7% atau valid, serta ketersedian informasi bagi
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. pembuat keputusan pada saat dibutuhkan
Selanjutnya hasil uji koefisien sebelum informasi tersebut kehilangan
determinasi untuk kedua variabel bebas kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
terhadap akuntabilitas pemerintah daerah Hal ini sejalan dengan penelitian yang
terlihat bahwa nilai adjusted R square dilakukan Safrida Yuliani, Nadirsyah,
sebesar 0,712, yang mengandung arti Usman Bakar (2010) yang menemukan
bahwa nilai informasi pelaporan keuangan bukti empiris bahwa pemanfaatan sistem
pemerintah daerah dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi keuangan daerah
informasi akuntansi keuangan daerah dan berpengaruh positif terhadap kualitas
pengawasan keungan daerah sebesar informasi laporan keuangan.
71,2%. Sedangkan sisanya 28,8%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah
terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Pemerintah Daerah
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan menunjukkan bahwa variabel pengawasan
Pemerintah Daerah keuangan daerah memiliki nilai t hitung
Berdasarkan hasil uji t pada tabel sebesar 6,617 dan nilai probabilitas
1.1menunjukkan bahwa variabel sebesar 0,000. Karena thitung lebih besar dari
pemanfaatan sistem informasi akuntansi ttabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih
keuangan daerah memiliki nilai thitung kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini
sebesar 6,578 dan nilai probabilitas menunjukkan pengawasan keuangan
sebesar 0,000. Karena thitung lebih besar dari daerah berpengaruh positif terhadap nilai
ttabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih informasi pelaporan keuangan pemerintah
kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini daerah Kabupaten Klungkung.
menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem Pengawasan merupakan tahap integral
informasi akuntansi keuangan daerah dengan keseluruhan tahap pada
berpengaruh positif terhadap nilai informasi penyusunan dan pelaporan APBD.
pelaporan keuangan pemerintah daerah Pengawasan diperlukan pada setiap tahap
Kabupaten Klungkung. Sehingga, dapat bukan hanya pada tahap evaluasi saja
disimpulkan bahwa semakin tinggi (Mardiasmo, 2001). Dengan adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi pengawasan yang efektif dan sistematis
keuangan daerah, maka semakin tinggi nilai terhadap pengelolaan keuangan daerah,
informasi yang dihasilkan.Temuan ini maka pelaporan keuangan yang
mendukung literatur-literatur yang berkaitan merupakan bentuk pertanggungjawaban
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Yuliani, Safrida., Nadirsyah dan Usman
Multivariate dengan Program Bakar. 2010. Pengaruh Pemahaman
SPSS, Cetakan VI. Semarang: Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Badan Penerbit Universitas Informasi Akuntansi Keuangan
Diponegoro, Semarang. Daerah Dan Peran Internal Audit
Terhadap Kualitas Laporan
Mardiasmo. 2002. Akuntnsi Sektor Publik. Keuangan Pemerintah Daerah.
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Jurnal Telaah & Riset AkuntansiVol.
3. No. 2. Juli 2010 Hal. 206-220.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV.Alfabeta.