Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


KEUANGAN DAERAH DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
TERHADAP NILAI INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN DAN
AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung)
1
Ida Bagus Pujiswara,
1
Nyoman Trisna Herawati, 2Ni Kadek Sinarwati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {gus_pujiswara@yahoo.co.id,aris_herawati@yahoo.co.id,
kadeksinar20@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah terhadap
nilai informasi pelaporan keuangan dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Penelitian ini mengambil lokasi di SKPD Kabupaten Klungkung.Responden
dalam penelitian ini adalah pegawai bagian akuntansi dan keuangan yang bekerja
pada dinas-dinas di Kabupaten Klungkung. Sampel ditentukan dengan teknik
Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer.Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Dari
90 kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali sebanyak 88, dan yang dapat
dianalisis sebanyak 82.Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi
linear berganda dengan bantuan program SPSS versi 19.00.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah secara
parsial berpengaruh positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah
daerah. Kedua, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan
pengawasan keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Ketiga, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah secara
parsial berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pemerintah daerah. Keempat,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan pengawasan
keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pemerintah daerah.

Kata kunci: akuntabilitas, pengawasan keuangan derah, sistem informasi akuntansi


keuangan daerah, nilai informasi pelaporan keuangan

Abstract
This study was aimed at finding out the effect of the use of region’s financial
accounting information system and region’s financial control on the value of
information in financial reports and region’s government accountability.
This study took place in SKPDs in Klungkung regency. The respondents
were accounting and finance division workers who worked in the offices in
Klungkung regency. The sample was determined by purposive sampling technique.
The type of data used was primary data. The method of data collection was
questionnaire. From 90 questionnaires distributed, 88 were returned and the ones
that could be analyzed was 82. The technique of data analysis was multiregression
analysis using SPSS version 19.00.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

The results showed that: First, the use of the region’s financial accounting
information system and the region’s financial control had partially a positive effect
on the value of information in the region’s government financial reports. Second, the
use of the region’s financial accounting information system simultaneously had an
effect on the value of information in the region’s government financial reports. Third,
the use of the region’s financial accounting information system and the region’s
financial control had partially an effect on the region’s government accountability.
Forth, the use of the region’s financial accounting information system and the
region’s financial control simultaneously had a positive effect on the region’s
government accountability.

Keywords: accountability, region’s financial control, region’s financial accounting


information, value of information in financial reports, accountability

PENDAHULUAN informasi merupakan kemampuan


Pada organisasi sektor publik, masih informasi untuk memberikan keyakinan
banyak terdapat fenomena laporan bahwa informasi yang disajikan dalam
keuangan pemerintah yang belum laporan keuangan tersebut benar atau
menyajikan informasi yang sesuai dengan valid, serta ketersedian informasi bagi
peraturan dan masih banyak pembuat keputusan pada saat dibutuhkan
penyimpangan dalam laporan keuangan sebelum informasi tersebut kehilangan
yang ditemukan oleh Badan Pemeriksa kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan audit Pemerintah daerah wajib
atas laporan keuangan yang disajikan oleh memperhatikan nilai informasi yang
pemerintah. Hal ini menyebabkan tuntutan disajikan dalam laporan keuangan untuk
masyarakat terhadap penyelenggaraan keperluan perencanaan, pengendalian,
pemerintahan yang baik (good dan pengambilan keputusan. Informasi
governance government) semakin akuntansi yang terdapat di dalam Laporan
meningkat. Hal tersebut juga mendorong Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mempunyai beberapa karakteristik
untuk menerapkan akuntabilitas publik. kualitatif yang disyaratkan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, Rendahnya kualitas informasi
terdapat banyak pihak yang akan laporan keuangan dapat disebabkan oleh
mengandalkan informasi dalam laporan sistem informasi akuntansi keuangan yang
keuangan yang disajikan oleh pemerintah belum diterapkan secara maksimal dan
daerah sebagai dasar untuk pengambilan pengawasan yang masih lemah. Sehingga
keputusan. Oleh karena itu, informasi perlu adanya peningkatan dalam
tersebut harus bermanfaat bagi para pengaplikasian sistem informasi keuangan
pemakai dan informasi tersebut harus daerah serta pengawasan dalam
mempunyai nilai.Menurut Suwardjono pengelolaan keuangan daerah.
(2005) nilai informasi adalah kemampuan Pemerintah perlu mengoptimalisasi
informasi untuk meningkatkan pemanfaatan kemajuan teknologi
pengetahuan dan keyakinan pemakai informasi untuk membangun jaringan
dalam pengambilan keputusan. Agar sistem informasi manajemen dan proses
manfaat dan tujuan penyajian laporan kerja yang memungkinkan pemerintahan
keuangan pemerintah dapat dipenuhi bekerja secara terpadu dengan
maka informasi yang disajikan merupakan menyederhanakan akses antar unit kerja
informasi yang bermanfaat bagi pihak sehingga dapat meningkatkan
yang berkepentingan dengan informasi kemampuan dalam pengelolaan
tersebut. Informasi akan bermanfaat jika keuangan. Suatu entitas akuntansi dalam
informasi dapat dipahami dan digunakan pemerintah daerah pasti akan memiliki
oleh para pemakai serta informasi juga transaksi yang kompleks dan besar
bermanfaat jika pemakai mempercayai volumenya. Pemanfaatan teknologi
informasi tersebut. Sehingga nilai informasi akan sangat membantu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

mempercepat proses pengolahan data informasi keuangan yang bermanfaat bagi


transaksi dan penyajian laporan keuangan para pemakai, maka laporan keuangan
pemerintah sehingga laporan keuangan harus disusun oleh personel yang memiliki
tersebut tidak kehilangan nilai informasi kompetensi di bidang pengelolaan
(Winidyaningrum dan Rahmawati, 2010). keuangan daerah dan sistem akuntansi
Dalam penjelasan Peraturan (Tuasikal, 2007 dalam Afrianti 2011).
Pemerintah No. 56 Tahun 2005 yang telah Selain itu, untuk menyajikan
diperbaharui menjadi Peraturan informasi keuangan yang handal kepada
Pemerintah No. 65 Tahun 2010 tentang para pemakai agar sesuai dengan
Sistem Informasi Keuangan Daerah rencana yang ditetapkan, diperlukan
disebutkan bahwa untuk menindaklanjuti upaya tertentu yang dipandang relevan,
terselenggaranya proses pembangunan yaitu pengawasan keuangan daerah
yang sejalan dengan prinsip tata kelola (Tuasikal, 2007 dalam Armando, 2013).
pemerintahan yang baik (Good Pengawasan keuangan daerah adalah
Governance), Pemerintah Pusat dan kegiatan sistemastis yang ditujukan untuk
Pemerintah Daerah berkewajiban untuk menjamin agar pengelolaan keuangan
mengembangkan dan memanfaatkan pemerintah daerah berjalan sesuai
kemajuan teknologi informasi untuk dengan rencana dan ketentuan peraturan
meningkatkan kemampuan pengelolaan perundang-undangan yang berlaku terkait
keuangan, dan menyalurkan informasi pada semua hak dan kewajiban daerah
keuangan kepada pelayanan publik dalam kerangka penyelenggaraan
sebagai wujud akuntabilitas atas kegiatan pemerintahan.
yang dilakukan Pemerintah, mengingat Pengawasan pada dasarnya
bahwa dari tahun ke tahun volume diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
transaksi keuangan pemerintah adanya kemungkinan penyelewengan
menunjukkan kuantitas yang semakin atau penyimpangan atas tujuan yang akan
besar, semakin rumit dan kompleks. Untuk dicapai. Melalui pengawasan, diharapkan
itu Pemerintah Pusat dan Pemerintah dapat membantu melaksanakan kebijakan
Daerah dapat memanfaatkan dan yang telah ditetapkan untuk mencapai
mendayagunakan kemajuan teknologi tujuan yang telah direncanakan secara
informasi, sehingga laporan keuangan efektif dan efisien. Bahkan, melalui
yang dihasilkan oleh pemerintah daerah pengawasan tercipta suatu aktivitas yang
dapat memenuhi kriteria nilai informasi berkaitan erat dengan penentuan atau
yang disyaratkan. evaluasi mengenai sejauh mana
Sistem informasi akuntansi pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan,
keuangan daerah adalah suatu sistem sejauh mana kebijakan pimpinan
pengelompokan, pencatatan, dan dijalankan, dan sampai sejauh mana
pemrosesan aktivitas keuangan penyimpangan yang terjadi dalam
pemerintah daerah kedalam sebuah pelaksanaan kerja tersebut (Arfianti,
laporan keuangan sebagai suatu informasi 2011).
yang dapat digunakan oleh pihak tertentu Jika dikaitkkan dengan akuntabilitas
dalam pengambilan keputusan. Dengan publik, pengawasan merupakan salahsatu
kemajuan teknologi informasi yang cara untuk menjaga kepercayaan
berkembang begitu pesat serta potensi masyarakat terhadapkinerja pemerintahan
pemanfaatannya secara luas, maka dengan menciptakan suatu sistem
pengelolaan, dan akses terhadap pengawasan yang efektif,baik
informasi keuangan daerah dapat pengawasan intern maupun pengawasan
dilakukan lebih cepat dan akurat. ekstern. Pengawasan pengelolaan
Dalam penyusunan dan pengelolaan keuangan daerah dalam kerangka sistem
keuangan daerah, diperlukan suatu sistem pengendalian internal bertujuan untuk
yang mengatur proses pengklasifikasian, mendapatkan keyakinan yang wajar
pengukuran, dan pengungkapan seluruh terhadap efektivitas dan efisiensi
transaksi keuangan yang disebut dengan pengeloan keuangan organisasi,
sistem akuntansi. Untuk menghasilkan keandalan pelaporan keuangan, dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

kepatuhan terhadap peraturan perundang- yang dihasilkan, yang ditempuh melalui


undangan sehingga akuntabilitas beberapa cara, antara lain pemanfaatan
pengeloaan keuangan daerah dapat teknologi informasi ke dalam proses
terlaksana dengan baik.Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, serta
merupakan dasar dari pelaporan pengawasan yang lebih intensif dari
keuangan di pemerintah dan merupakan aparat pengawas fungsional daerah.
tujuan tertinggi pelaporan keuangan Pemanfaatan serta integrasi sistem
pemerintah. informasi akuntasi keuangan daerah mulai
Menurut Mardiasmo (2002:20) diterapkan oleh Pemerintah Daerah
akuntabilitas publik adalah kewajiban Kabupaten Klungkung pada tahun 2010.
pihak pemegang amanah (agent) untuk Melalui pemanfaatan dan integrasi sistem
memberikan pertanggungjawaban, informasi akuntansi keuangan daerah
menyajikan, melaporkan dan yang lebih efektif dan memadai serta
mengungkapkan segala aktivitas dan peningkatan sarana dan prasarana,
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya diharapkan dapat menunjang dan
kepada pihak pemberi amanah (principal) mewujudkan pengelolaan keuangan
yang memiliki hak dan kewenangan untuk daerah yang akuntabel serta menciptakan
meminta pertanggungjawaban tersebut. good governance.
Akuntabilitas meliputi pemberian informasi Berdasarkan uraian tersebut diduga
keuangan kepada masyarakat dan terdapat hubungan positif antara
pemakai lainnya, sehingga memungkinkan pemanfaatan sistem informasi akuntansi
bagi mereka untuk menilai keuangan daerah dan pengawasan
pertanggungjawaban pemerintah atas keuangan daerah dengan nilai informasi
seluruh aktifitas yang dilakukan. pelaporan keuangan dan akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan konsep yang pemerintah daerah sehingga penelitian ini
luas dengan mensyaratkan agar bertujuan untuk menganalisis: (1)
pemerintah memberikan laporan pengaruh pemanfaatan sistem informasi
mengenai penguasaan atas dana-dana akuntansi keuangan daerah terhadap nilai
publik dan penggunaannya sesuai informasi pelaporan keuangan Pemerintah
peruntukkannya. Selain itu pemerintah Daerah, (2) pengaruh pengawasan
harus dapat mempertanggungjawabkan keuangan daerah berpengaruh terhadap
kepada rakyat berkenaan dengan nilai informasi pelaporan keuangan
penggalian atau pungutan sumber Pemerintah Daerah, (3) pengaruh secara
danapublik dan tujuan penggunaanya simultan pemanfaatan sistem informasi
(Husein, 2005 dalam Wulandari, 2009). akuntansi keuangan daerah dan
Laporan keuangan yang dihasilkan pengawasan keuangan daerah terhadap
oleh pemerintah daerah akan digunakan nilai informasi pelaporan keuangan
oleh beberapa pihak sebagai dasar untuk Pemerintah Daerah, (4) pengaruh
pengambilan keputusan. Sehingga, pemanfaatan sistem informasi akuntansi
informasi yang terdapat di dalam Laporan keuangan daerah terhadap akuntabilitas
Keuangan yang disajikan oleh pemerintah Pemerintah Daerah, (5) pengaruh
Daerah (LKPD) harus bermanfaat dan pengawasan keuangan daerah terhadap
sesuai dengan kebutuhan para pemakai. akuntabilitas Pemerintah Daerah, (6)
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, pengaruh secara simultan pemanfaatan
Kabupaten Klungkung merupakan salah sistem informasi akuntansi keuangan
satu kabupaten di provinsi Bali yang daerah dan pengawasan keuangan
mendapatkan opini Wajar Dengan daerah terhadap akuntabilitas Pemerintah
Pengecualian (WDP) atas laporan Daerah.
keuangan pemerintah tahun 2012.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari
usaha segenap pihak Pemerintah Daerah METODE
Kabupaten Klungkung yang terus Penelitian yang dilakukan bersifat
berupaya untuk meningkatkan kualitas asosiatif, dimana penelitian asosiatif
dan nilai informasi atas laporan keuangan bersifat menanyakan hubungan antara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008).
hubungan tersebut bersifat kausal dimana Kriteria responden dalam penelitian ini
variabel bebas mempengaruhi variabel adalah para pegawai bagian akuntansi
terikat (Sugiyono, 2008). Variabel dan keuangan, memiliki jenjang
penelitian dalam penelitian ini yaitu pendidikan terakhir minimal
pemanfaatan sistem informasi akuntansi SMA/Sederajat, dan telah bekerja minimal
keuangan daerah dan pengawasan 1 tahun.Jumlah sampel dalam penelitian
keuangan daerah yang merupakan ini adalah sebanyak 82 orang.
variabel bebas. Sedangkan variabel terikat Penelitian ini menggunakan
dalam penelitian ini yaitu nilai informasi instrumen berupa kuesioner yang
pelaporan keuangan dan akuntabilitas diadaptasi dari penelitian Indriasari dan
pemerintah daerah. Dari variabel Ertambang (2008), dan Wulandari (2009).
penelitian tersebut ditentukan indikator, Variabel dalam penelitian ini diukur
instrumen penelitian dan desain sampel dengan skala likert 5 poin.Kuesioner
yang digunakan. penelitian terdiri dari 4 instrumen.
Penelitian ini dilakukan dengan Instrumen pertama berisi pernyataan
mengambil lokasi pada Satuan Kerja mengenai pemanfaatan sistem informasi
Perangkat Daerah di Kabupaten akuntansi keuangan daerah yang terdiri
Klungkung. Alasan dipilihnya lokasi ini dari 10 item pernyataan. Instrumen kedua
karena Pemerintah Daerah Kabupaten berisi pernyataan mengenai pengawasan
Klungkung telah memanfaatkan serta keuangan daerah yang terdiri dari 8 item
mengintegrasikan sistem informasi pernyataan. Instrumen ketiga berisi
akuntasi keuangan daerah dalam pernyataan mengenai nilai informasi
pengelolaan keuangan daerah yang mulai pelaporan keuangan yang terdiri dari 13
diterapkan pada tahun 2010. Subjek dari item pernyataan. Dan Instrumen keempat
penelitian ini adalah pegawai yang bekerja berisi pernyataan mengenai akuntabilitas
pada bagian akuntansi dan pemerintah daerah yang terdiri dari 8 item
penatausahaan keuangan pada Dinas- pernyataan.
Dinas yang merupakan Satuan Kerja Data yang terkumpul terlebih dahulu
Perangkat Daerah di Kabupaten diuji kualitas datanya dengan uji validitas
Klungkung, sedangkan objek penelitian ini dan reliabilitas. Suatu Kuesioner dikatakan
adalah sistem informasi akuntansi valid jika pertanyaan pada kuesioner
keuangan daerah dan pengawasan mampu untuk mengungkapkan sesuatu
keuangan daerah yang mempengaruhi yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
nilai informasi pelaporan keuangan dan Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur
akuntabilitas Pemerintah Daerah kualitas kuesioner yang digunakan
Kabupaten Klungkung. sebagai instrumen penelitian, sehingga
Jenis data yang digunakan dalam dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut
penelitian ini antara lain data primer yang valid (Ghozali, 2012). Uji reliabilitas
diperoleh dari kuesioner yang disebar dilakukan untuk mengukur handal atau
secara langsung kepada responden. tidaknya kuisioner yang digunakan untuk
Teknik ini memberikan tanggung jawab mengukur variabel penelitian dan suatu
bagi responden yang dijadikan subjek variabel dikatakan reliabel jika
penelitian untuk memilih dan menjawab memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
pertanyaan/pernyataan yang disediakan. (Ghozali, 2012).
Populasi penelitian ini adalah Selanjutnya data diuji dengan
seluruh pegawai yang bekerja pada dinas- menggunakan uji multikolinearitas, uji
dinas di lingkungan Satuan Kerja heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Uji
Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung multikolinearitas bertujuan untuk menguji
yang berjumlah 1004 orang. Adapun apakah model regresi ditemukan adanya
Teknik pengambilan sampel terhadap korelasi antar variabel bebas
responden dilakukan dengan Purposive (independen), kemudian uji
Sampling. Purposive Sampling adalah heteroskedastisitas untuk menguji apakah
teknik pengambilan sampel dengan dalam model regresi terjadi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

ketidaksamaan variasi dari residual satu waktu 1-5 tahun yaitu sebanyak 16 orang
pengamatan ke pengamatan yang lain, atau (19,5%) dan sebanyak 66 orang
dan uji normalitas untuk melihat apakah (80,5%) sudah bekerja di atas 5 tahun.
nilai residual terdistribusi secara normal Sehingga keseluruhan responden dalam
atau tidak. Model regresi yang baik adalah penelitian ini berjumlah 82 orang.
memiliki residual yang terdistribusi Hasil uji validitas instrumen untuk
normal.(Ghozali, 2012). masing-masing item pertanyaan dalam
Teknik analisis kuantitatif yang kuesioner dinyatakan valid. Hal tersebut
digunakan adalah teknik analisis regresi dilihat dari hasil pengujian “Pearson
berganda (multiple regression Correlation yang menunjukkan bahwa
analysis).Analisis regresi berganda ini semua item pertanyaan dalam kuesioner
diolah dengan menggunakan program memiliki rhitung> rtabel (> 0,2172) dan nilai
SPSS for windows versi 19.Pengujian probabilitas < 0,05.
hipotesis dilakukan secara parsial (uji t) Selanjutnya untuk hasil uji reliabilitas
maupun secara serentak (uji F) serta instrumen masing-masing variabel
koefisien determinasi ( R2 ) untuk penelitian dinyatakan reliable karena
mengukur seberapa jauh kemampuan diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,70,
model dalam menerangkan variasi yakni sistem informasi akuntansi
variabel dependen. keuangan daerah sebesar 0,850,
pengawasan keuangan daerah sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,789, nilai informasi pelaporan keuangan
Responden dalam penelitian ini sebesar 0,841, serta akuntabilitas
adalah pegawai yang bekerja pada dinas- pemerintah daerah sebesar 0,738,
dinas di lingkungan Satuan Kerja sehingga semua variabel dinyatakan
Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung reliabel.
yang telah memenuhi kriteria.Jumlah Hasil pengujian normalitas pada
kuesioner yang disebar sebanyak 90 masing-masing model regresi menunjukan
eksemplar.Dari keseluruhan kuesioner bahwa semua nilai signifikansi uji
yang disebar, jumlah kuesioner yang normalitas dengan metode Kolmogorov-
kembali yaitu sebanyak 88 eksemplar. Smirnov lebih besar dari 0,05, yakni dari
Dari jumlah kuesioner yang kembali, hasil pengujian normalitas regresi model 1
ditemukan sebanyak 6 kuesioner yang diperoleh nilai sig. sebesar 0,635, dan
tidak dapat digunakan karena tidak pada regresi model 2 diperoleh nilai sig.
lengkap, sehingga kuesioner tersebut sebesar 0,120. Hal ini berarti semua data
dianggap gugur. Dengan demikian, jumlah terdistribusi secara normal.
kuesioner yang dapat digunakan dan Hasil pengujian multikolineritas
diolah lebih lanjut adalah sebanyak 82 menunjukkan bahwa masing-masing
kuesioner. model regresi tidak mengalami gejala
Karakteristik responden dalam multikolinieritas.Multikolinearitas dilihat
penelitian ini meliputi jenis kelamin, dari nilai tolerance dan Variance Inflation
jenjang pendidikan terakhir, dan lama Factor (VIF). Suatu model regresi yang
bekerja di dinas. Pada penelitian ini jumlah bebas multikolinearitas dapat dilihat dari
responden yang berjenis kelamin laki-laki masing-masing nilai VIF variabel bebas
sebanyak 46 orang atau sebesar (56,1%) lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih
dan responden yang berjenis kelamin besar dari 0,10. Berdasarkan hasil
perempuan adalah sebanyak 36 orang pengujian diperoleh bahwa nilai VIF untuk
atau (43,9%). Sementara responden yang kedua model regresi, yakni nilai VIF
memiliki pendidikan terakhir pada jenjang sebesar 2,994 dan nilai tolerance sebesar
SMA adalah sebanyak 30 orang atau 0,334.
(36,6%), D3 sebanyak 7 orang atau Hasil uji Heteroskedastisitas melalui
(8,5%), S1 sebanyak 40 orang atau pengamatan pada grafik scatterplot,
(48,8%), dan 5 orang (6,1%) memiliki terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu
pendidikan terakhir S2. Selain itu, dan titik-titik menyebar di atas dan
responden yang bekerja selama kisaran dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

model regresi tidak mengalami serta koefisien determinasi R2 untuk


heteroskedastisitas dan layak digunakan. mengukur seberapa jauh kemampuan
Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat model dalam menerangkan variasi
pada gambar 1.1 dan gambar 1.2. variabel dependen. Hasil pengujian secara
Pengujian selanjutnya yaitu parsial (uji t), dan pengujian secara
pengujian hipotesis.Pengujian hipotesis simultan (uji F) dapat dilihat pada tabel 1.1
dilakukan baik secara parsial melalui uji t, dan tabel 1.2.
maupun secara simultan melaui uji F,

Gambar 1.1. Scatterplot Model 1 Gambar 1.2. Scatterplot Model 2.

Tabel 1.1 Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah

Model 1 Koefisien t Sig. t


Konstanta 13,076
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
0,488 6.578 0.000
Keuangan Daerah (X1)
Pengawasan Keuangan Daerah (X2) 0,632 6.617 0.000
R Square = 0,857
Adjusted R Square = 0,853
F = 236,676
Sig. F = 0,000
Sumber: data primer diolah, 2014.

Tabel 1.2 Hasil Uji Regresi Berganda Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Model Koefisien t Sig. t


Konstanta 10,018
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
0,335 5.303 0.000
Keuangan Daerah (X1)
Pengawasan Keuangan Daerah (X2) 0,267 3.289 0.002
R Square = 0,719
Adjusted R Square = 0,712
F = 100,911
Sig. F = 0,000
Sumber: data primer diolah, 2014.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat dengan manfaat dari suatu teknologi sistem
bahwa persamaan regresi yang dihasilkan informasi dalam suatu organisasi, dan bagi
adalah sebagai berikut : pemerintah daerah yang harus mengelola
Y= 13,076 + 0,488 X1+ 0,632 X2 + ε APBD dimana volume transaksinya dari
Selanjutnya berdasarkan tabel 1.2 tahun ke tahun menunjukkan peningkatan
dapat dilihat bahwa persamaan regresi dan semakin kompleks. Pemanfaatan
yang dihasilkan adalah sebagai berikut : teknologi sistem informasi akuntansi yang
Y= 10,018 + 0,355 X1+ 0,267 X2 + ε meliputi teknologi komputer, internet dan
Hasil uji koefisien determinasi untuk teknologi komunikasi dalam pengelolaan
kedua variabel bebas terhadap nilai keuangan daerah akan meningkatkan
informasi pelaporan keuangan pemerintah pemrosesan transaksi dan data lainnya,
daerah terlihat bahwa nilai adjusted R keakurasian, serta penyiapan laporan
square sebesar 0,853, yang mengandung kuangan lebih tepat waktu sehingga dapat
arti bahwa nilai informasi pelaporan meningkatkan nilai informasi yang
keuangan pemerintah daerah dipengaruhi dihasilkan dan mampu untuk memberikan
oleh sistem informasi akuntansi keuangan keyakinan bahwa informasi yang disajikan
daerah dan pengawasan keungan daerah dalam laporan keuangan tersebut benar
sebesar 85,3%. Sedangkan sisanya 14,7% atau valid, serta ketersedian informasi bagi
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. pembuat keputusan pada saat dibutuhkan
Selanjutnya hasil uji koefisien sebelum informasi tersebut kehilangan
determinasi untuk kedua variabel bebas kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.
terhadap akuntabilitas pemerintah daerah Hal ini sejalan dengan penelitian yang
terlihat bahwa nilai adjusted R square dilakukan Safrida Yuliani, Nadirsyah,
sebesar 0,712, yang mengandung arti Usman Bakar (2010) yang menemukan
bahwa nilai informasi pelaporan keuangan bukti empiris bahwa pemanfaatan sistem
pemerintah daerah dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi keuangan daerah
informasi akuntansi keuangan daerah dan berpengaruh positif terhadap kualitas
pengawasan keungan daerah sebesar informasi laporan keuangan.
71,2%. Sedangkan sisanya 28,8%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah
terhadap Nilai Informasi Pelaporan
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Pemerintah Daerah
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Berdasarkan hasil uji t pada tabel 1.1
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan menunjukkan bahwa variabel pengawasan
Pemerintah Daerah keuangan daerah memiliki nilai t hitung
Berdasarkan hasil uji t pada tabel sebesar 6,617 dan nilai probabilitas
1.1menunjukkan bahwa variabel sebesar 0,000. Karena thitung lebih besar dari
pemanfaatan sistem informasi akuntansi ttabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih
keuangan daerah memiliki nilai thitung kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini
sebesar 6,578 dan nilai probabilitas menunjukkan pengawasan keuangan
sebesar 0,000. Karena thitung lebih besar dari daerah berpengaruh positif terhadap nilai
ttabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih informasi pelaporan keuangan pemerintah
kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini daerah Kabupaten Klungkung.
menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem Pengawasan merupakan tahap integral
informasi akuntansi keuangan daerah dengan keseluruhan tahap pada
berpengaruh positif terhadap nilai informasi penyusunan dan pelaporan APBD.
pelaporan keuangan pemerintah daerah Pengawasan diperlukan pada setiap tahap
Kabupaten Klungkung. Sehingga, dapat bukan hanya pada tahap evaluasi saja
disimpulkan bahwa semakin tinggi (Mardiasmo, 2001). Dengan adanya
pemanfaatan sistem informasi akuntansi pengawasan yang efektif dan sistematis
keuangan daerah, maka semakin tinggi nilai terhadap pengelolaan keuangan daerah,
informasi yang dihasilkan.Temuan ini maka pelaporan keuangan yang
mendukung literatur-literatur yang berkaitan merupakan bentuk pertanggungjawaban
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

pemerintah mampu memberikan keyakinan telah tersistem dengan menggunakan


bahwa informasi yang disajikan dalam komputerisasi dapat mengurangi tingkat
pelaporan keuangan tersebut benar atau kesalahan dalam perhitungan dan
valid, serta ketersedian informasi bagi menghemat waktu dalam proses
pembuat keputusan pada saat dibutuhkan penyusunannya, sehingga laporan
sebelum informasi tersebut kehilangan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi
kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. nilai informasi yang diharapkan dan
Sehingga dapat dikatakan bahwa, sistem tersedianya laporan keuangan yang tepat
pemerintahan akan berjalan baik apabila waktu. Selain itu, pengawasan keuangan
ada pengawasan yang memastikan sistem daearah yang memadai merupakan salah
berjalan sesuai dengan rencana, dan untuk satu aspek penting dalam rangka
mendukung kualitas dan laporan keuangan penyelenggaraan pengelolaan keuangan
yang baik, perlu adanya suatu pengawasan pemerintah daerah. Untuk menghasilkan
dalam pengelolaan anggaran daerah laporan keuangan yang baik dan memiliki
tersebut agar semua proses berjalan nilai informasi, maka pengawasan yang
dengan baik sehingga dapat menghasilkan efektif telah dilakukan oleh pemerintah
laporan keuangan yang baik (Mardiasmo, daerah kabupaten klungkung, baik melalui
2001). Pengawasan diperlukan untuk pengawasan intern dapat dilakukan dengan
mengetahui apakah perencanaan yang cara pengawasan atasanlangsung atau
telah disusun dapat berjalan secara efisien, pengawasan melekat (built in control), atau
efektif, dan ekonomis.Hasil penelitian ini pengawasan yang dilakukan secara rutin
mendukung penelitian yang dilakukan Gerry oleh Inspektorat. Inspektorat selaku aparat
Armando (2013), bahwa pengawasan pengawas internal pemerintah daerah
keuangan daerah berpengaruh signifikan diharapkan dapat membantu pemerintah
terhadap nilai informasi pelaporan daerah dalam menyiapkan laporan
keuangan pemerintah. keuangan yang berkualitas dan handal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi penelitian yang dilakukan Safrida Yuliani,
Akuntansi Keuangan Daerah dan Nadirsyah, Usman Bakar (2010) dan Gerry
Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Armando (2013) yang menyatakan bahwa
Nilai Informasi Pelaporan Keuangan pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah dan pengawasan
Pemerintah Daerah
Berdasarkan uji F pada tabel 1.1, berpengaruh positif terhadap nilai informasi
pelaporan keuangan.
menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh secara simultan pada
pemanfaatan sistem informasi akuntansi Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi
keuangan daerah dan pengawasan Akuntansi Keuangan Daerah terhadap
keuangan daerah terhadap nilai informasi Akuntabilitas Pemerintah Daerah
pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uji t pada tabel 1.2
Berdasarkan pengujian hipotesis H3 melalui menunjukkan bahwa variabel pemanfa atan
Ftest terlihat bahwa Fhitung sebesar 236,676 sistem informasi akuntansi keuangan
dan nilai probabilitas 0,000.Sehingga dapat daerah memiliki nilai thitung sebesar
disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem 5.303dan nilai probabilitas sebesar 0,000.
informasi akuntansi keuangan daerah dan Karena thitung lebih besar dari ttabel yakni
pengawasan keuangan daerah secara 1,664 dan nilai probabilitas lebih kecil dari α
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai = 0,05, maka hasil penelitian ini
informasi pelaporan keuangan pemerintah menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem
daerah Kabupaten Klungkung. Dengan informasi akuntansi keuangan daerah
adanya fasilitas jaringan sistem informasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
akuntansi yang dirancang khusus untuk pemerintah daerah Kabupaten Klungkung.
proses penyusunan laporan keuangan Bagi pemerintah daerah Kabupaten
mulai dari pencatatan jurnal, buku besar Klungkung yang harus mengelola APBD
sampai kepada laporan keuangan semua dimana volume transaksinya dari tahun ke
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

tahun menunjukkan peningkatan dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah


semakin kompleks, pemanfaatan teknologi dilakukan secara berkesinambungan.
sistem informasi akuntansi yang meliputi Pengawasan pengelolaan keuangan
teknologi komputer, internet dan teknologi daerah dalam kerangka sistem
komunikasi dalam pengelolaan keuangan pengendalian internal diarahkan antara lain
daerah dapat meningkatkan keakurasian untuk mendapatkan keyakinan yang wajar
dan kecepatan dalam pemrosesan data terhadap efektivitas dan efisiensi
keuangan, serta penyampaian informasi organisasi, keandalan pelaporan keuangan,
keuangan kepada pelayanan publik sebagai dan kepatuhan terhadap peraturan
wujud akuntabilitas atas kegiatan yang perundang-undangan sehingga
dilakukan pemerintah. Selain itu akuntabilitas pengeloaan keuangan daerah
pemanfaatan sistem informasi akuntansi dapat terlaksana dengan baik. Selain itu,
keuangan daerah juga akan meningkatkan dengan adanya pengawasan keuangan
akuntabilitas proses, dimana akuntabilitas daerah yang baik dan efektif maka
proses terkait dengan apakah prosedur akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas
yang digunakan dalam melaksanakan tugas hukum (accountability for probity and
sudah cukup baik dalam hal kecukupan legality) dapat terpenuhi. Akuntabilitas
sistem informasi akuntansi, sistem kejujuran terkait dengan penghindaran
informasi manajemen dan prosedur penyalahgunaan jabatan (abuse of power),
administrasi (Ellwood, 1993 dalam sedangkan akuntabilitas hukum terkait
Mardiasmo, 2002). Hal ini mendukung dengan jaminan adanya kepatuhan
penelitian yang dilakukan oleh Irman terhadap aturan hukum dan aturan lain
Firmansyah (2008), yang menemukan bukti yang disyaratkan dalam penggunaan
empiris bahwa sistem informasi akuntansi sumber dana publik (Ellwood, 1993 dalam
keuangan daerah berpengaruh positif Mardiasmo, 2002) Hal ini mendukung
terhadap akuntabilitas pemerintah daerah. penelitian yang dilakukan Indah Wulandari
(2009), bahwa pengawasan berpengaruh
Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah positif terhadap akuntabililitas pemerintah.
terhadap Akuntabilitas Pemerintah
Daerah Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi
Berdasarkan uji t pada tabel 1.2 Akuntansi Keuangan Daerah dan
menunjukkan bahwa variabel pengawasan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap
keuangan daerah memiliki nilai thitung Akuntabilitas Pemerintah Daerah
sebesar 3.289 dan nilai probabilitas Berdasarkan uji F pada tabel 1.2,
sebesar 0,002. Karena thitung lebih besar dari menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
ttabel yakni 1,664 dan nilai probabilitas lebih secara simultan pada pemanfaatan sistem
kecil dari α = 0,05, maka hasil penelitian ini informasi akuntansi keuangan daerah dan
menunjukkan bahwa pengawasan pengawasan keuangan daerah terhadap
keuangan daerah berpengaruh positif akuntabilitas pemerintah daerah.
akuntabilitas pemerintah daerah Kabupaten Berdasarkan pengujian hipotesis H6 melalui
Klungkung. Dalam kaitannya dengan Ftest terlihat bahwa Fhitung sebesar 100,911
akuntabilitas publik, pengawasan dan nilai probabilitas 0,000.Sehingga dapat
merupakan salahsatu cara pemerintah disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem
daerah kabupaten klungkung untuk informasi akuntansi keuangan daerah dan
membangun dan menjaga legitimasi warga pengawasan keuangan daerah secara
masyarakat terhadap kinerja pemerintahan bersama-sama berpengaruh terhadap
dengan menciptakan suatu sistem akuntabilitas pemerintah daerah Kabupaten
pengawasan yang efektif, baik pengawasan Klungkung. Pemanfaatan sistem informasi
intern (internal control) maupun akuntansi keuangan daerah yang
pengawasan ekstern (external control). diterapkan oleh pemerintah daerah
Untuk mewujudkan integrasi kebijakan Kabupaten Klungkung sangat membantu
pengawasan penyelenggaraan mempercepat proses pengolahan data
pemerintahan daerah, maka pembinaaan transaksi dan penyajian laporan keuangan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

pemerintah sehingga laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas


yang disajikan tidak kehilangan nilai pemerintah daerah, yang berarti bahwa
informasi serta meningkatkat kualitas semakin tinggi pemanfaatan sistem
informasi yang disalurkan kepada informasi akuntansi keuangan daerah maka
pelayanan publik sebagai wujud akuntabilitas pemerintah daerah akan
akuntabilitas atas kegiatan yang dilakukan meningkat.
pemerintah. Selain itu, pengawasan Kelima, pemanfaatan sistem informasi
pengelolaan keuangan daerah dalam akuntansi keuangan daerah berpengaruh
kerangka sistem pengendalian internal positif terhadap akuntabilitas pemerintah
dapat meningkatkan terhadap efektivitas daerah, yang berarti bahwa semakin tinggi
dan efisiensi organisasi, keandalan pemanfaatan sistem informasi akuntansi
pelaporan keuangan, dan kepatuhan keuangan daerah maka akuntabilitas
terhadap peraturan perundang-undangan pemerintah daerah akan meningkat.
sehingga akuntabilitas pengeloaan Keenam, pemanfaatan sistem
keuangan daerah dapat terlaksana dengan informasi akuntansi keuangan daerah dan
baik.Hasil penelitian ini sejalan dengan pengawasan keuangan daerah secara
penelitian yang dilakukan Irman bersama-sama berpengaruh terhadap
Firmansyah (2008) dan Indah Wulandari akuntabilitas pemerintah daerah.
(2010) yang menyatakan bahwa
pemanfaatan sistem informasi akuntansi Saran
keuangan daerah dan pengawasan Beberapa saran yang dapat diberikan
berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kepada pemerintah daerah khususnya
pemerintah daerah. satuan kerja perangkat daerah kabupaten
klungkung adalah: (1) untuk pemerintah
SIMPULAN DAN SARAN daerah Kabupaten Klungkung sebaiknya
Simpulan memperhatikan sistem informasi akuntansi
Berdasarkan hasil penelitian yang keuangan daerah dan pengawasan
dilakukan maka selanjutnya dapat ditarik keuangan daerah, karena berdasarkan
kesimpulan sebagai berikut. hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pertama, pemanfaatan sistem pemanfaatan memperhatikan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah informasi akuntansi keuangan daerah dan
berpengaruh positif terhadap nilai informasi pengawasan keuangan daerah memiliki
pelaporan keuangan pemerintah daerah, pengaruh yang positif terhadap nilai
yang berarti bahwa semakin tinggi informasi pelaporan keuangan dan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi akuntabilitas pemerintah daerah, (2) untuk
keuangan daerah maka nilai informasi penelitian selanjutnya sebaiknya
pelaporan keungan pemerintah daerah menambah variabel dependen lain yang
akan meningkat. terkait dengan pelaporan keuangan
Kedua, pengawasan keuangan pemerintah seperti transparansi pelaporan
daerah berpengaruh positif terhadap nilai keuanga, (3) untuk penelitian selanjutnya
informasi pelaporan keuangan pemerintah sebaiknya tidak hanya menggunakan
daerah, yang berarti bahwa semakin baik metode survey berupa penyebaran
dan efektif pengawasan keuangan daerah kuesioner, tetapi juga menggunakan
yang dilaksanakan maka nilai informasi metode wawancara untuk memperoleh
pelaporan keungan pemerintah daerah hasil yang lebih baik.
akan meningkat.
Ketiga, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah dan DAFTAR PUSTAKA
pengawasan keuangan daerah secara Arfiyanti, Dita. 2011. Analisis Faktor-Faktor
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai Yang Mempengaruhi Nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah Informasi Pelaporan Keuangan
daerah. Pemerintah Daerah (Studi Pada
Keempat, pemanfaatan sistem Satuan Kerja Perangkat Daerah Di
informasi akuntansi keuangan daerah Kabupaten Batang).Skripsi,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Universitas Diponegoro, _______, Undang-Undang Nomor 32


Semarang. Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Armando, Gery. 2008. Pengaruh
Sistempengendalian Intern Winidyaningrum, Celviana &
Pemerintah dan Pengawasan Rahmawati.Pengaruh Sumber
Keuangan daerah terhadap Nilai Daya Manusia dan Pemanfaatan
Informasi Laporan Keuangan Teknologi Informasi terhadap
Pemerintah (Studi Empiris pada Keterandalan dan Ketepatwaktuan
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pelaporan Keuangan Pemerintah
Kota Bukittinggi). Artikel. Fakultas Daerah dengan Variabel
Ekonomi, Universitas Negeri Intervening Pengendalian Intern
Padang. Akuntansi (Studi Empiris di Pemda
Subosukawonosraten). Simposium
Firmansyah, Imam. 2008. Peran Sistem Nasional Akuntansi XIII
Akuntansi Keuangan Daerah Purwokerto 2010
dalam Mewujudkan Transparansi
dan Akuntabilitas Keuangan Wulandari, Indah. 2009. Pengaruh
Pemerintah Daerah (Survai pada Pengawasan Fungsional dalam
Bagian Keuangan Pemerintah Menunjang Akuntabilitas Publik
Daerah Provinsi Jawa Barat). pada Pemerintahan Kota padang.
Skripsi. Fakultas Ekonomi, Artikel. Fakultas Ekonomi,
Universitas Widyatama. Universitas Negeri Padang.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Yuliani, Safrida., Nadirsyah dan Usman
Multivariate dengan Program Bakar. 2010. Pengaruh Pemahaman
SPSS, Cetakan VI. Semarang: Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Badan Penerbit Universitas Informasi Akuntansi Keuangan
Diponegoro, Semarang. Daerah Dan Peran Internal Audit
Terhadap Kualitas Laporan
Mardiasmo. 2002. Akuntnsi Sektor Publik. Keuangan Pemerintah Daerah.
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. Jurnal Telaah & Riset AkuntansiVol.
3. No. 2. Juli 2010 Hal. 206-220.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : CV.Alfabeta.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi:


Perekayasaan Pelaporan
Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE,
Yogyakarta.

Republik Indonesia, Undang-Undang


Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.

_______, Peraturan Pemerintah Nomor 71


Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.

_______, Peraturan Pemerintah No. 65


Tahun 2010 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai