Anda di halaman 1dari 11

Nurul Dalilla Djenaan

2009418
Arsitektur 2020-B
Resume Perkuliahan Kajian Teknologi dan Vokasi

1. Pertemuan 1 (7 September 2020)


Pada pertemuan pertama ini dibahas pemahaman dasar tentang teknologi dan vokasi. Teknik
menurut KBBI adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil
industri (bangunan, mesin); cara (kepandaian dan sebagainya) membuat atau melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan seni; metode atau sistem mengerjakan sesuatu. Menurut L. James Havery, Teknik
adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan. Secara singkatnya teknik bisa dikatakan sebagai cara atau metode.
Sedangkan teknologi secara bahasa (menurut KBBI) artinya metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis; ilmu pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Vokasional menurut KBBI artinya bersangkutan dengan kejuruan. Program Vokasi adalah program
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang dapat
menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global.
Ditinjau dari pengertian-pegertian dasar tersebut, urgensi dari kajian teknologi dan vokasi adalah
agar mahasiswa di bidang teknik (arsitektur) dapat memahami betul tujuan dari penciptaan dan
perkembangan teknologi untuk menjadi mahasiswa yang siap menjadi tenaga kerja, baik secara teori,
soft skill, dan hard skill.

2. Pertemuan 2 (14 September 2020)


 Hakikat Sains dan Teknologi
Ilmu merupakan seperangkat pengetahuan yang sistematis, sahih, dan empiris. Inilah yang
membedakan ilmu dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan segala informasi, baik yang
dapat dirasakan oleh panca indera atau tidak. Sedangkan ilmu merupakan pengetahuan yang
sudah diolah menggunakan teori dan metode ilmiah. Ilmu dapat disebut juga dengan sains.
Seiring berkembangnya pemikiran manusia, ilmu terbagi menjadi ilmu alam, sosial, dan
humaniora. Berkembang lagi menjadi teknologi, suatu bagian dari penerapan ilmu dalam
praktek kehidupan dari hasil temuan teoritik.

 Pengetahuan manusia dapat dikategorikan sebagai berikut :

Pengetahuan Objek Paradigma Metode Kriteria


Sains Empiris Sains Metode ilmiah Rasional-empiris
Filsafat Abstrak-rasional Rasional Metode rasional
Rasional
Mistik Abstrak-suprarasional Mistik Latihan, percaya
Rasa, iman,
logis, kadang
empiris
 Seperti yang sudah disebutkan dalam poin pertama sains seiring perkembangan pemikiran
dapat dibagi menjadi :
o Sains kealaman
Hal ini mengkaji lebih dalam segala aspek yang ada di alam kita. Diantaranya
astronomi, fisika, kimia, ilmu bumi, hingga ilmu hayat.
o Sains sosial
Selain yang berhubungan dengan alam, tentunya perilaku manusia selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu hingga muncul ilmu-ilmu di bidang sosial seperti
sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, dan politik.
o Humaniora
Ilmu ini merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana mengangkat manusia menjadi
lebih manusiawi dan berbudaya. Maka berkembanglah ilmu seni, hukum, filsafat,
bahasa, agama, hingga sejarah.
 Objek pengetahuan sains
o Objek kajian sains hanyalah objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman
manusia (pengalaman indera).
o Objek kajian sains haruslah objek-objek yang empiris, sebab bukti-bukti yang harus
ia temukan adalah bukti-bukti empiris. Objek dapat diamati bagaimana warna,
tekstur, aroma, rasa, atau suara.
o Contoh objek kajian sains: alam, tetumbuhan, hewan, dan manusia serta kejadian-
kejadian di sekitar.
 Cara memperoleh pengetahuan melalui beberapa tahap dalam proses kehidupan seiring
berkembangnya zaman.
1. Humanisme
Dimana manusia mengatur dirinya dan alam. Dari pemikiran ini, timbulah aturan-
aturan melalui proses pemikiran manusia.
2. Rasionalisme
Manusia mulai berpikir menggunakan akal untuk mencari dan mengukur pengetahuan
(berpikir logis). Hal ini masih bisa salah atau benar, artinya pemikiran logis belum
tentu terjamin kebenarannya
3. Empirisme
Hal ini melibatkan pemikiran yang logis disertai bukti-bukti yang dapat diterima oleh
panca indera manusia. Hal ini masih terbatas dan umum, belum terukur secara
sistematis.
4. Positivisme
Kebenaran yang muncul ditinjau dari pemikiran yang logis disertai bukti-bukti empiris
yang terukur.
5. Metode ilmiah
Logico-hypotetico-verifikatif adalah tahap akhir dari perkembangan fisafat menuju ke
ilmu. Logico artinya adanya logika, yakni bagaimana cara kita berfikir menurut pola
tertentu. Hypotetico adalah hipotetis, yakni untuk menjawab sebuah fenomana, maka
dibutuhkan adanya hipotesa-hipotesa. Verifikatif adalah proses verifikasi
(pembuktian), yakni mengumpulkan faktafakta untuk melakukan pembuktian apakah
hipotesa didukung oleh fakta.
6. Metode riset
Suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisir untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan tertentu dan masalah tertentu yang memerlukan jawaban untuk
memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan
masalah.
 Kegunaan teori sains
o Alat Eksplanasi : Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala yang timbul disekitar kita.
o Alat Peramal (prediksi) : Prediksi bersifat pasif, tatkala ada kondisi tertentu, maka kita
dapat membuat prediksi. Prediksi ini dibutuhkan manusia untuk perlindungan-
perlindungan juga kewaspadaan diri terhadap sesuatu yang akan datang.
o Alat Pengontrol : Kontrol bersifat aktif, terhadap suatu keadaan, kita membuat tindakan
atau tindakan-tindakan agar terjadi ini, itu, begini atau begitu.

 Teknologi/rekayasa
o Upaya untuk melakukan perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke keadan lain yang lebih
bernilai guna yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
o Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya merupakan terapan ilmu dan teknologi,
baik yang dikembangkan secara sadar atau tidak.

 Hubungan antara sains dan teknologi


Hubungan antara sains dan teknologl sangat erat, bahkan tidak dapat dipisahkan. Teknologi
dan hasil penemuan di bidang sains menjadi tidak berarti jika tidak dapat diterapkan dalam
kehidupan masyarakat. Untuk itu, hasil penelitian sains dan teknologi harus di sebarluaskan
kepada masyarakat. Dengan cara seperti ini, diharapkan suatu penelitian dapat cepat diketahui
sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pertemuan 3 (24 September 2020)


 Ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
 Ilmu pengetahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai
menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga dapat diperiksa
atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal usulnya,
sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis.
 Teknologi dapat diartikan sebogai suatu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. jadi, dapat
disimpulkan bahwa Teknologi adalah sebuah metode praktis yang digunakan untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
 Vokasi atau sering juga disebut dengan kejuruan, dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang
bersangkutan dengan keterampilan atau keahlian.Jadi, dapat disimpulkan bahwa vokasi adalah
suatu sistem atau program yang berkenaan dengan keterampilan atau keahlian seseorang secara
khusus atau sesuai, terlatih, dan berkualitas.
 Teknologi dan Vokasi adalah sistem yang berkenaan dengan keterampilan dan keahlian
seseorang secara khusus tetapi menggunakan metode praksis yang bertujuan menciptakan
sesuatu yang berguna dan diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
 Perkembangan Ilmu: ksistensi ilmu pengetahuan tidak lepas dari sejarah perkembangannya yang
merupakan sebuah proses panjang tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pada setiap fase perkembangan ilmu pengetahuan muncul sesuatu yang baru dan memilki
karakteristik di setiap masanya. Karakteristik tersebut adalah hasil dari sebuah pergumulan
budaya yang terjadi dalam dinamika sosial. Tentu hal itu tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh
sosial, budaya, dan politik yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu
sendiri.
 Perkembangan ilmu pengetahuan: lmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak, melainkan
hadir melalui suatu proses mulai dari pengetahuan sehari-hari dengan melalui pengujian secara
cermat dan pembuktian dengan teliti diperoleh suatu teori, dan pengujian suatu teori bisa
dilakukan dan babak terakhir akan ditemukan hukum-hukum.
 Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia.
 Perkembangan Vokasi : perkembangan vokasi terus berkembang seiring dengan waktu, karena
selain ijazah sebagai bukti kelulusan, mahasiswa juga harus memiliki soft skills nya baik agar
dalam mencapai bidang pekerjaan bisa lebih baik kedepannya.
 Perkembangan teknologi dan vokasi: dengan bantuan teknologi, vokasi jauh lebih maju karena
segala sesuatu bisa dilakukan dengan mudah dengan teknologi.
 Kemajuan teknologi bidang arsitektur sangat baik sekali, dari segi kemudahan, teknologi sangat
memudahkan para arsitek dalam membantu presentasi desain bangunan, alat bantu simulasi dan
evaluasi, penerjemah informasi digital ke proses pembangunan, dan sebagainya.

4. Pertemuan 4 (1 Oktober 2020)


Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing
Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan
oleh outcome dari pembinaan SDM-nya. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level
menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan. Rumusan arti pendidikan kejuruan
sangat bervariasi. Menurut Rupert Evans (1978), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan
atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Karakteristik Pendidikan Kejuruan (Djojonegoro, 1998) adalah sebagai berikut :
 Pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja
 Pendidikan kejuruan didasarkan atas “demand-driven” (kebutuhan dunia kerja)
 Fokus isi pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja
 Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan siswa harus pada “hands-on” atau performa
dalam dunia kerja
 Hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan
 Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi
 Pendidikan kejuruan lebih ditekankan pada “learning by doing” dan “hands-on experience”
 Pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik
 Pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar daripada
pendidikan umum
Jenjang pendidikan formal yang berlaku dikenal pendidikan kejuruan tingkat sekolah menengah
(secondary) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan berbagai program keahlian seperti Listrik,
Elektronika Manufaktur, Elektronika Otomasi, Metals, Otomotif, Teknik Pendingin, Gambar
Bangunan, Konstruksi Baja, Tata Busana, Tata Boga, Travel and Tourism, penjualan, akuntansi,
manajemen perkantoran dan sebagainya serta tingkat di atas sekolah menengah (post secondary)
misalnya politeknik .
Pendidikan vokasi merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang diselenggarakan
pada pendidikan tinggi, Jenjang pendidikan vokasi di perguruan tinggi diselenggarakan dalam
tingkatan jenjang diploma: baik diploma satu, diploma dua dan diploma tiga dan diploma empat (setara
S-1). Khusus untuk diploma satu dan diploma dua, saat ini penyelenggaranya adalah "Akademi
Komunitas".

5. Pertemuan 5 (8 Oktober 2020)


Kebijakan pendidikan vokasional di Indonesia
a. Kebijakan
b. Pendidikan
c. Vokasional
d. Pendidikan vokasional
Menurut David Easton kebijakan adalah Keputusan yang diambil oleh Pemerintah atau Pimpinan
Kelompok/Organisasi sebagai kekuasaan untuk mengalokasikan nilai-nilai bagi masyarakat atau
anggota kelompok secara keseluruhan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga
kelompok masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan
diterima. setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku.
Kajian teknologi dan vokasional pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (VU NO.20
THN 2003).
Komponen Pendidikan memiliki tujuan untuk efektivitas, dimana terdapat input, proses dan output.
Input merupakan sumber daya yang ada. Contohnya mahasiswa, staf, laborat, dana, fasilitas fisik,
organisasi dan kurikulum. Sumber daya di efisienkan melalui proses pemanfaatan sumber daya tersebut
melalui pembelajran dan suasana akademik. Hal ini menciptakan produktivitas yang akan
menghasilkan output, hasil dan dampak berupa lulusan dan karya-karya intelektual.
Vokasionalisasi adalah proses pengenalan berbagai jenis dan aspek dunia kerja melalui pendidikan
di sekolah, keluarga, masyarakat, kunjungan industri, ladang pertanian, peternakan. Kunjungan ke
lembaga pemerintah dan lembaga swasta, kunjungan ke lapangan kerja. Pemberian bimbingan bekerja,
bimbingan pengembangan karir. dan pemberian bekal pengajaran dan pelatihan hand-on skill, mind-on
skill, heart-on skill kepada masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
Pendidikan Vokasional
a. Sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu kepada
peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Peserta didik diarahkan untuk
pengembangkan keahlian terapan dan beradaptasi pada bidang kerja tertentu serta dapat menciptakan
peluang kerja.
b. Pendidikan untuk dunia kerja (Education for Vocation atau Education for Occupations)
pendidikan untuk dunia keria muara akhirnya adalah pembentukan kompetensi. Abilitas peserta didik
dilatih agar mampu perform dengan skill, sikap, dan pengetahuan kerja yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
c. Pendagogi adalah ilmu tentang cara mengajarkan anak anak dalam proses belajar
d. Andragogi adalah ilmu tentang cara membimbing orang dewasa dalam proses belajar
Berikt adalah perbedaan pendidikan teknologi dan kejuruan/vokasional

No Pendidikan teknologi Pendidikan vokasional


1. Pengetahuan umum Pengetahuan spesifik
2. Pengetahuan teoritik Pengetahuan praktis/fungsional
3. Pemahaman konsep Kecakapan dalam skill
4. Kemampuan kreatif Kemampuan reproduktif
5. Keterampilan intelektual Keterampilan fisik
6. Persiapan untuk hidup dan berkembang Persiapan untuk bekerja
Karakteristik pendidikan vokasi
a. Pendidikan Vokasi di rancang untuk menghasilkan tenaga praktisi-kompeten sesuai dengan
tuntutan/tantangan DUDI.
b. Kompetensi lulusan akan terbangun dan terbentuk melalui praktik kerja pada DUDI.
c. DUDI ikut merumuskan profil lulusan, sebad DUDI lah calon pengguna lulusan.
d. Kurikulum danTenaga Pendidik disinkronkan dengan DUDI

DUDI merupakan singkatan dari Dunia Kerja dan Dunia Industri.


Kebijakan vokasional
a. Peraturan pendidikan, Pasal 15 UU Sisdiknas Menyatakan Pendidikan Kejuruan merupakan
Pendidikan Menengah yang memepersiapkan Peserta didik terutama untuk Bekeria dalan Bidang
tertentu
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8:2 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Perubahan yang paling mendasar adalah adanya dalam Perpres itu Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud.

6. Pertemuan 6 (15 Oktober 2020)


Fungsi Pendidikan
1. Public service : Pelayanan publik untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia.
2. Produsen tenaga kerja : Pendidikan bertujuan menghasilkan tenaga kerja untuk keberlanjutan
kehidupan individu, masyarakat, hinggga bangsa dan negara.
3. Human investment : Pendidikan sebagai investasi paling berharga dikarenakan segala sesuatu
berawal dari keilmuan.
Fungsi pendidikan nasional
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab Pendidikan adalah "pakaian" yang harus diukur dan dijahit sesuai dengan bentuk dan ukuran
pemakainya, berdasarkan identitas, pandangan hidup, serta nilai-nilai yang terdapat alam masyarakat
atau negara tersebut.
- Pendekatan perencanaan pendidikan
1. Social demand : Menurut Vembrianto (1985:46) “Pendekatan kebutuhan sosial atau social demand
adalah suatu pendekatan dalam perencanaan pendidikan yang didasarkan atas tuntutan atau
kebutuhan sosial akan pendidikan”
2. Manpower planning : Perencanaan tenaga kerja (manpower planning) adalah proses
memperkirakan jumlah optimal orang yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek, tugas
atau tujuan dalam waktu tertentu. Perencanaan tenaga kerja mencakup parameter seperti jumlah
personil, berbagai jenis keterampilan, jangka waktu dll. Ini adalah proses berkesinambungan untuk
memastikan bahwa bisnis memiliki sumber daya yang dioptimalkan dengan mempertimbangkan
proyek mendatang. Hal ini juga disebut sebagai Perencanaan Sumber Daya Manusia.
3. Human investment
Human investment berasal dari kata human berarti manusia dan invesment berarti investasi,
maka secara harfiah human invesment dapat diartikan sebagai investasi manusia atau manusia
dianggap sebagai obyek sumber daya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia,
Human investment merupakan suatu disiplin ilmu multidisipliner secara konseptual memilik
berbagai dimensi yang beraneka ragam berdasarkan pada sudut pandang disiplin ilmu. Human
investment dipandang sebagai sesuatu kekuatan produktif baik sebagai subjek maupun sasaran
pembangunan nasional. Dari sisi kebudayaan Human investment merupakan subjek pembangunan
yang memiliki sistem nilai yang berfungsi sebagai sumber penggerak pembangunan.

Prinsip pendidikan Vokasi (Teori Prosser)


1. Sekolah vokasi akan efektif jika siswa diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yg sama
atau tiruan dimana siswa akan bekerja (praktikum lapargan)
2. Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperkenalkan dengan situasi nyata; untuk
berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja, di industri, dimana siswa akan bekerja
setelah lulus (pengalarnan nyata)
3. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa dilatih langsung untuk berfikir dan berlatih secara teratur
(keteraturan budaya kerja)
4. Untuk setiap jenis pekerjaan, individu, harus merniliki kemampuan minimum agar mereka bisa
mempertahankan diri untuk bekerja dalam posisi tersebut (kemampuan dasar).
Berikut 16 rincian filososfi Pendidikan kejuruan teori Prosser :
1. PENDIDIKAN KEJURUAN akan efisien jika disediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan
(replika) lingkungan di tempat kelak mereka akan bekerja.
2. Latihan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan di dalam
latihan
memiliki kesamaan operasional dengan peralatan yang sama dan mesin yang sama dengan yang
akan
dipergunakan di dalam kerjanya kelak.
3. PENDIDIKAN KEJURUAN akan efektif jika latihan diberikan secara langsung dan spesifik di
dalam
pemikiran, perhatian, minat, dan intelegensi intrinsik dengan kemungkinan pengembagan terbesar.
4. PENDIDIKAN KEJURUAN akan efektif jika sejak latihan sudah dibiasakan dengan perilaku
yang
akan ditunjukkan dalam pekerjaaannya kelak.
5. Pemberian latihan kejuruan yang efektif untuk semua profesi,perdagangan, pekerjaan hanya
dapat
diberikan kepada kelompok terpilih yang memang memerlukan, menginginkan dan sanggup
memanfaatkannya.
6. Latihan PENDIDIKAN KEJURUAN akan efektif jika pemberian latihan yang berupa
pengalaman
khusus dapat diberikan terwujud dalam kebiasaan-kebiasaan yang benar dalam melakukan dan
berpikir secara berulang-ulang hingga diperoleh penguasaan yang tepat guna dipekerjaannya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pelatihnya cukup berpengalaman dan menera Pendidikan
Kejuruanan kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar.
8. Untuk setiap pekerjaan terdapat kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh individu agar bisa
menjabat pekerjaan itu. Jika pelatihan tidak diarahkan mencapai kompetensi minimal individu dan
masyarakat akan rugi.
9. PENDIDIKAN KEJURUAN harus mengenal kondisi kerja dan harapan pasar.
10. Proses pemantapan yang efektif tentang kebiasaan bagi setiap pelajar akan sangat tergantung
dari
proporsi sebagaiman latihan memberikan kesempatan untuk mengenal pekerjaan yang
sesungguhnya,
dan bukan hanya tiruan.
11. Sumber data yang paling tepat untuk meneta Pendidikan Kejuruanan materi pelatihan
PENDIDIKAN
KEJURUAN tidak ada lain kecuali pengalaman yang erat kaitannya dengan pekerjaan.
12. Untuk setiap jabatan terdapat bagian inti yang sangat penting dan ada bagian lain yang bisa
cocok
dengan pekerjaan lain atau jabatan lain.
13. PENDIDIKAN KEJURUAN akan dirasakan efisien sebagai penyiapan pelayanan bagi
masyarakat
untuk kebutuhan tertentu pada waktu tertentu.
14. PENDIDIKAN KEJURUAN akan bermanfaat secara sosial jika hubungan manusiawinya
diperhatikan.
15. Administrasi PENDIDIKAN KEJURUAN kejuruan akan efisien jika bersifat lentur
dibandingkan
yang kaku.
16. Walaupun untuk sesuatu jenis PENDIDIKAN KEJURUAN telah diupayakan agar biaya per
unit itu
diperkecil, namun jika sudah sampai batas minimal tetapi ternyata hasilnya tidak efektif sebaiknya
penyelenggaraan PENDIDIKAN KEJURUAN dibatalkan.

Pendidikan yang terkait dengan pekerjaan


1. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang. mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
2. Pendidikan vokasi : merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara program sarjana.
3. Pendidikan Profesional: merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
4. Ketiga jenis pendidikan tersebut tujuannya sama yaitu mempersiapkan peserta didik untuk bekerja
pada bidang tertentu.
Manfaat pendidikan vokasi
1. Bagi peserta didik/mahasiswa:
a. Peningkatan kualitas diri
b. Peningkatan penghasilan
c. Penyiapan bekal lebih lanjut
d. Penyiapan agar lebih berguna di masyarakat
e. Penyesuaian terhadap lingkungan
2. Bagi iIndustri
a. Memperoleh tenaga kerja berkualitas tinggi
b. Membantu memajukan usaha
c. Meringankan biaya usaha
3. Bagi masyarakat
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. Meningkatkan produktivitas Nasional
c. Mengurangi pengangguran

7. Pertemuan 7 (22 Oktober 2020)


Dampak positif Industri 4.0
a. Akan lebih banyak tercipta pekerjaan hingga tahun 2030 daripada yang hilang karena automasi.
Maka dari itu pentingnya explore dan mendalami kebutuhan-kebutuhan di masa ini agar bisa
menjadi bagian dari pekerjaan-pekerjaan baru.
b. Ada banyak jenis pekerjaan baru. Pekerjaan baru industri 4.0 banyak bermunculan terutama di
bidang digital dan industri kreatif. Banyak pekerjaan yang belum terpikirkan sebelumnya ternyata
tidak diduga dapat menghasilkan sesuatu yang baru.
Tantangan SDM Pembangunan
a. Pengangguran meningkat : dikarenakan banyaknya lapangan pekerjaan baru, masyarakat perlu
melakukan adaptasi. Adaptasi di industri 4.0 ini memerlukan pengetahuan yang tidak terbatas.
Maka dari itu banyak masyarakat yang memiliki keterbatasan tidak dapat mengikuti perkembangan
industri 4.0 sehingga pada akhirnya pekerjaannya tersingkir dan meningkatkan pengagguran.
b. Mayoritas tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah, padahal untuk menjadi tenaga kerja
professional tidak cukup hanya terjun begitu saja ke dunia pekerjaan. Perlu adanya kesiapa dalam
segala aspek agar pembangunan berjalan efektif dan sesuai ekspektasi yang diharapkan.

Link and Match


Link and match adalah kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia industri khususnya.Keterlibatan industri
dalam pelaksanaan vokasi masih sangat terbatas.
Dalam prakteknya, link and match dengan industri belum terjadi secara menyeluruh
a. Di SMK ada 146 keahlian dianggap terlalu banyak dan tidak efisien. Akreditasi Lembaga vokasi
belum melibatkan industri
b. Pengangguran Iulusan Vokasi (SMK dan Diploma 1/II/III) sebanyak 16,41% dari total
pengangguran (BPS 2019) SMK Menduduki tertinggi di 10,42%
c. Ketertarikan Industri bekerjasama dengan vokasi terbatas.

Pendidik (Guru dan Dosen) di lembaga vokasi belum memadai


a. Guru SMK belum memenuhi kebutuhan. 56 % guru SMK merupakan guru umum (Bahasa, agama,
dst). Masih kekurangan guru keahlian 314.674 orang
b. Masih banyak kepala SMK belum dilatih sebagaimana sebagai CEO
c. Dosen Poltek banyak yang berlatar belakang akademik (70%)
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan era global menuntut lembaga
pendidikan teknologi dan kejuruan/vokasi untuk benar-benar dapat menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing, adaptif dan antisipatif terhadap berbagai perubahan dan kondisi baru, terbuka terhadap
perubahan, mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), multiskilling, mudah dilatih ulang,
serta memiliki dasar-dasar kemampuan luas, kuat, dan mendasar untuk berkembang di masa yang akan
datang. Peningkatkan kualitas pendidikan tidak dapat dilepaskan dari sistem pembelajaran yang digunakan.
Oleh sebab itu untuk penyiapan tenaga kerja yang berkualitas perlu adanya reorientasi pembelajaran dari
model teaching ke model learning dengan berpusat pada peserta didik (student centered learning). Model
ini menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran yang harus aktif mengembangkan dirinya. Model
pembelajaran yang cocok digunakan untuk penyiapan tenaga kerja antara lain adalah: pembelajaran aktif,
kontekstual, kooperatif dan kolaboratif, tematik, discoveri learning, model pemecahan masalah (problem-
solved learning) dan model pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Daftar Referensi
https://kbbi.web.id/teknik
http://digilib.uinsby.ac.id/3753/3/Bab%202.pdf
https://kbbi.web.id/teknologi
https://kbbi.web.id/vokasional
https://simak.ui.ac.id/deskripsi-vokasi.html
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/20195/Apa%20itu%20logico.pdf?sequence=
1&isAllowed=y#:~:text=Hubungannya%20adalah%20bahwa%20logico%2Dhypotetico,perkembanga
n%20fisafat%20menuju%20ke%20ilmu.&text=Logico%20artinya%20adanya%20logika%2C%20yak
ni,maka%20dibutuhkan%20adanya%20hipotesa%2Dhipotesa.
http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9853/Kuliah+1.pdf
http://psmk.kemdikbud.go.id/konten/1869/konsep-pembelajaran-di-sekolah-menengah-kejuruan
https://pelatihanpengembangansdm.co.id/pentingnya-manpower-planning-untuk-pertumbuhan-
perusahaan/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/196706182001121-
NUGRAHA_SUHARTO/Artikel_menempatkan_pendidikan_dalam.pdf
https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/viewFile/12965/7676#:~:text=Link%20and%20match%
20adalah%20kebijakan,usaha%20serta%20dunia%20industri%20khususnya
http://jurnal.upi.edu/invotec/view/3011/tantangan-pendidikan-teknologi-kejuruan-dalam-era-
global.html

Anda mungkin juga menyukai