Anda di halaman 1dari 5

“RANGKUMAN CACING NEMATODA JARINGAN DAN DARAH MANSONELLA

OZZARDI DAN LOA-LOA.”

NAMA : HASTUTI

NIM : PO714203191.014

KELAS : A

Pendahuluan

Nematoda darah dan jaringan merupakan jenis cacing yang pada fase hidup d
ewasa dalamsistem limfatik,sub kutan, dan jaringan ikat dalam pada tubuh manusia. 
Mikrofilaria(prelarva) ada yang bersarung dan tidak bersarung dan terdapat pada dar
ah perifer/jaringankulit serta aifatnya sangat aktif. Penularan penyakit melalui vektor 
arthropoda (nyamuk).Siklus hidup tiap spesies memiliki pola kompleks (larva infektif 
berkembang menjadi dewasadan memerlukan waktu bertahun-tahun agar dapat me
nimbulkan potologis yang nyata padamanusia). Adanya mikrofilaria dalam darah peri
fier pada manusia tiap-tiap spesies berbeda-beda di antaranya mikrofilaria yang ada 
dalam perifier darah pada malam hari disebutperiodisitas nokturna,siang hari di dala
m perifer darah disebut periodisitas diurna,dan tidak memiliki periode yang tetap
disebut nonperiodik.

Spesies nematoda yang hidup pada jaringan dan darah manusia yaitu W. Bran
cofti,B.Malayi,b. Timori,Mansonella ozzardi,Onchocerca volvulus, Loa loa,dan Dracu
nculusmedinensis. Pada umunya manusia sebagai hosspes definitif nematoda jaring
an dan darah ,sedangkan hospes perantaranya yaitu nyamuk (W. Brancrofti, B. Mala
yi, dan B. Timori),lalat(M. Ozzardi ,O. Vulvulus, Loa loa) sebangsa Copepoda(D. Ine
dinensis).(Muslim,2005)Berdasarkan waktu ditemukannya bentuk microfilaria di alira
n darah tepi maka dikenalistilah"periodisitas" yaitu :

1.Nocturrnal periodic: bila microfilaria ditemukan berada dalam darah tepi penderitat
erutama pada waktu malam hari. Jumlah meningkat sampai maksimum pada teng
ahmalam dan berkurang hingga minimum pada siang hari. Misalnya padaWuchere
riabancrofti

2.Diurnal periodic: bila mikrofilaria ditemukan di darah tepi penderita terutama padaw
aktu siang hari, Misalnya pada Loa-loa

3.Noctural/Diurnal sub periodic: bila di darah tepi selalu ditemukan mikrofilaria, tetapi 
jumlahnya meningkat pada waktu malam/siang hari.
4.Non periodic : bila ditemukannya mikrofilaria dalam darah tepi, baik dalam waktusi
ang atau malam hari (tidak mempunyai periodisitas tertentu).(Diktat,2010)

 LOA- LOA

Anatomi dan Morfologi

- Berbentuk seperti benang

-  Cacing dewasa menyerupai benang berwarna keputihan, hidup di dalam jaringan


ikta, menegmbara ke jaringan subkutis, kadang-kadang ditemukan dalam jaringan
subconjunctiva.
- Cacing jantan, 30-34 mm, diameter 0,35-0,43 mm, di daerah kaudal terdapat 8
pasang papilla perianal (5 pasang papilla preanal yang besar, 3 pasang paila
postanal yang kecil). Terdapat 2 buah spikula, tidak sama panjang.
-  Cacing betina, 50-70 mm, diameter lebih kurang 0,5 mm, vulva terbuka di daerah
cervical.
- Kutikula berbenjol-benjol seperti tetesan embun (dew drops)
- Ujung posterior cacing jantan melengkung ke ventral dan mempunyai 8 pasang
papila perianal, spicula tidak sama panjang

Daur hidup

Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops yang menggigit host yaitu manusia pada
saat siang hari, selaras dengan adanya mikrofilaria pada penderita yang hanya
muncul pada siang hari di darah tepi sedangkan pada malam hari mikrofilaria (telur
prelarval) ini berada dalam darah paru-paru. Mikrofilaria (telur prelarval) yang
beredar dalam darah penderita, diisap oleh lalat  Chrysops. Didalam tubuh lalat
mikrofilaria (telur prelarval) ini akan di cerna di midgut lalat, dimana mikrofilaria akan
kehilangan selubungnya dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam badan serangga,
yaitu di dalam otot thoraks lalat terjadi 3 kali penyilihan kulit dan membutuhkan
waktu lebih kurang 10 hari mikrofilaria tumbuh menjadi larva infektif (L3), lalu larva L
3 akan berimigrasi dari otot torak lalat ke proboscis (moncong mulut ) dan siap
ditularkan kepada hospes lainnya. 

Pada saat lalat Chrysops menggigit manusia, maka lalat ini akan menularkan larva
yang infektif ( L3) ke manusia melalui kulit manusia yang tergigit lalat. Larva infektif
(L3) ini akan bersembunyi di dalam luka gigitan dan akan memasuki lapisan sub
kutan dan menjadi dewasa. Didalam tubuh manusia larva infektif berkembang
secara perlahan menjadi cacing dewasa yang matang (proses memakan waktu
sekitar satu tahun) dan cacing dewasa ini  dapat bertahan hidup selama 15 tahun
atau lebih.  Selama perkembangan menjadi cacing dewasa dalam tubuh manusia,
larva infektif ini hidup dan bergerak di sekitar lapisan fascia kulit.  Dalam periode
pertumbuhan dan perkembangan Loa loa sering membuat sering wisata melalui
jaringan ikat subdermal. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dalam waktu
1 sampai 4 tahun kemudian berkopulasi dan cacing dewasa betina mengeluarkan
mikrofilarianya (telur pre larva). Demikian siklus ini akan berulang.

Diagnosis

Diagnosis ditegakan dengan penampakan klinis berupa adanya nodul subkutan,


ganging groin, kelainan kulit seperti kulit macan tutul (leopard skin), atrofi kulit,
kelainan pada mata berupa keratitis, limbritis, uveitis dan adanya mikrofilaria dalam
kornea. selain itu secara parasitologik dengan menemukan mikrofilaria atau cacing
dewasa dalam benjolan subkutann. Diagnosis dibuat dengan menemukan
mikrofilaria pada biopsi kulit yakni menyayat kulit (skin-snip) dengan pisau tajam
atau pisau silet kira-kira 2 – 5 mm bujur sangkar. Sayatan kulit dijepit dengan dua
buah kaca obyek kemudian dipulas dengan Giemsa. Untuk menemukan cacing
dewasa dapat dilakukan dengan mengeluarkan benjolan (tumor), mikrofilaria dapat
ditemukan juga dalam benjolan. Tes serologi sekarang sedang digalakkan untuk
menunjang diagnosis onkoserkosis. Ultrasonografi nodul juga dapat dilakukan untuk
menentukan beratnya infeksi (worm burden). Pelacak DNA : menggunakan teknik
multiplikasi DNA (Polymerase Chain Reaction/PCR) dengan pelacak ONCHO-150
yang spesies spesifik. Mazotti test juga dapat digunakan sebagai cara diagnosis
dengan memberikan 50 mg DEC, kemudian diobservasi selama 1 – 24 jam untuk
mengetahui adanya reaksi berupa gatal, erupsi kulit, limfadenopati dan demam.
Gejala klinis

Cacing dewasa dapat ditemukan pada seluruh tubuh dan seringkali menimbulkan
gangguan di konjungtiva mata dan pangkal hidung serta menimbulkan iritasi pada
mata, mata sendat, sakit, pelupuk mata menjadi bengkak sehingga menggangu
penglihatan. Pada saat-saat tertentu penderita menjadi hipersensitif terhadap zat
sekresi yang dikeluarkan oleh cacing dewsa dan menimbulkan reaksi radang yang
bersifat temporer. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dan noppiting dapat
menjadi sebesar telur ayam. Sering tejadi di tangan atau lengan dan sekitarnya.
Timbul secara spontan dan menghilang setelah beberapa hari atau seminggu
sebagai manifestasi supersensitive hospes terhadap parasit.

 Mansonella ozzardi

Anatomi dan Morfologi

Seperti nematoda lain, Mansonella ozzardi adalah cacing silinder dan bilateral
simetris. Ini adalah organisme dengan pseudocoel, atau rongga tubuh palsu. Bagian
luar parasit disebut kutikula. Kutikula adalah lapisan pelindung yang dapat menahan
lingkungan yang keras di saluran pencernaan dari host manusia.

M. ozzardi dan nematoda lainnya memiliki otot memanjang yang berjalan di


sepanjang dinding tubuh. Mereka juga memiliki tali saraf dorsal, ventral, dan
longitudinal terhubung ke otot-otot longitudinal. Pada tahap dewasa Mansonella
ozzardi, betina lebih besar dari laki-laki.

- Cacing jantan, 38-0,2 mm, diketahui dengan melihat bagian posterior yang
melengkung ke ventral dengan ujung yang membengkak.

    - Cacing betina (65-81) x (0,21-0,25)mm, diliputi kutikula halus, bagian caudal terlihat
sepasang lipatan yang mengkilat.

Daur hidup
Cacing dewasa hidup di dalam rongga tubuh masenterium dan lemak alat-alat
dalam. Mikrofilaria berujung runcing,tanpa sarung dan bersifat nonperiodik. Manusia
meupakan hospes definitive tunggal yang diketahui. Culicoides furens ialah
vektornya yang pasti, tempat larva menjadi infektif pada hari ke-6 dan pada hari ke-8
pindah ke dalam proboscis.

Diagnosis

Diagnosis pasti diteggakan dengan menemukan microfilaria dalam darah.


Mikrofilaria bersifat nonperiodik dan harus dibedakan dengan microfilaria spesies
lainnya.

Gejala klinis

Cacing dewasa menyebabkan kerusakan ringan pada jaringan ikat peritoneum.


Kadang-kadang terjadi hidrokel atau kelenjar limfe membesar. Tidak terdapat gejala
tertentu yang dapat dihubungkan dengan cacing itu.

Anda mungkin juga menyukai