Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN PROMOSI KESEHATAN

Diet Kantong Plastik

Penyusun:

 Tassya Enggartini Insani


 Asmawati
 Zulfiah S.
 Samruddin

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PASCSASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas selesainya tugas pembuatan

makalah dengan judul “Rancangan Kampanye Kesehatan”, yang merupakan tugas Individu

untuk Mata Kuliah Komunikasi Publik

Selama proses pembuatan makalah kami telah mencari banyak informasi melalui

www.google.com dan referensi buku lainnya mengenai Strategi Kampanye. Tak lupa kami

ucapkan terimakasih kepada dosen Komunikasi Publik ibu Dr. PH. Tasnim, SKM., M.PH.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, baik rekan

Mahasiswa / Mahasiswi, dosen maupun karyawan di lingkungan Bina Sarana Informatika.

Meskipun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik

dan saran yang membangun tetap kami harapkan.

Kendari, 06 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
TUJUAN DAN SASARAN......................................................................................................6
2.1 Tujuan..............................................................................................................................6
2.2 Sasaran.............................................................................................................................8
Strategi yang digunakan......................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................9
ANALISA PERILAKU............................................................................................................9
3.1 Perilaku Sebelum...........................................................................................................10
3.2 Perubahan Perilaku........................................................................................................10
3.3 Perilaku Sesudah...........................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................11
RENCANA PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN................................................11
4.1 Tempat Pelaksanaan......................................................................................................12
4.2 Waktu............................................................................................................................12
4.3 Isi...................................................................................................................................12
a) Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah...........................................................12
b) Menentukan Isi Penyuluhan......................................................................................12
4.4 Metode.......................................................................................................................13
Memilih Alat Peraga.........................................................................................................13
BAB V......................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
5.2 Saran..............................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir semua makanan yang dijual di masyarakat menggunakan pembungkus


berbahan plastik. Kemasan yang terbuat dari plastik itu dipakai karena ringan, tidak
mudah pecah, harganya murah, dan untuk mendapatkannya sangat mudah. Tetapi di balik
segi positifnya tersebut, ternyata plastik memiliki potensi buruk bagi kesehatan
masyarakat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang menyadari bahaya yang
ditimbulkan penggunaan plastik sebagai pembungkus makanan. Misalnya, para pedagang
makanan di Medan tidak peduli mengenai peringatan bahaya penggunaan kantong kresek
warna hitam sebagai pembungkus makanan.
Produk pangan memerlukan kemasan agar dapat dipasarkan dan didistribusikan
secara luas, mempermudah konsumen untuk mengenali serta membawanya,
memperpanjang masa simpan serta mempertahankan citarasa dan kerenyahan. Kemasan
pangan digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan
langsung maupun tidak langsung dengan makanan dan bahan pangan, disamping itu
kemasan pangan juga mempunyai berbagai fungsi lain, diantaranya untuk menjaga
pangan tetap bersih serta mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme; menjaga
produk dari kerusakan fisik; menjaga produk dari kerusakan kimiawi (misalnya
kelembaban/uap air), memberikan informasi mengenai produk pangan dan instruksi cara
penyimpanan yang baik maupun cara memasak sertanilai gizi pada label.
Dalam memilih jenis kemasan, faktor keamanan penting dipertimbangkan.
Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan banyak dipergunakan dengan
pertimbangan keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah
mengikuti bentuk pangan yang dikemas; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat
transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat dalam aneka warna, dapat
diproduksi secara massal, harga relatif murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan
dasar plastik. Kemasan yang paling sering dijumpai saat ini adalah plastik dan styrofoam.
Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastic merebut pangsa pasar kemasan dunia,
mengungguli kemasan kaleng dan gelas, mendominasi industri makanan di Indonesia dan
kemasan luwes (fleksibel) menempati porsi 80%. Jumlah plastik yang digunakan untuk
mengemas, menyimpan dan membungkus makanan mencapai 53% khusus untuk

4
kemasan luwes, sedangkan kemasan kaku sudah mulai banyak digunakan untuk
minuman.
Bahan kemasan plastik tersusun dari polimer-polimer, berasal dari bahan mentah
berupa monomer, selain itu juga mengandung bahan aditif yang diperlukan untuk
memperbaiki sifat fisiko kimia plastik tersebut, dan disebut komponen non plastik.
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang kuat, tetapi ringan,
inert, tidak berkarat. dan bersifat termoplastik (heat seal) serta dapat diberi warna. Aspek
negatif kemasan plastik adalah bila monomer-monomer bermigrasi ke dalam bahan
makanan yang dikemas, yang merupakan bagian yang berbahaya bagi manusia karena
bersifat karsinogenik, sehingga makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kaidah
keamanan pangan atau Food Safety.
Jenis plastik tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi
melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer sehingga
merupakan kelemahan dalam pemilihan kemasan plastik apabila tidak dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan pangan, dan plastik merupakan bahan yang sulit
terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
Pada penjual makanan jajanan (street food), penggunaan kantung kresek seringkali
dilakukan dengan tidak tepat, akibat kurangnya pengetahuan bahwa bahan dasarnya
berasal dari daur ulang berbagai jenis plastik, sehingga penggunaannya untuk
pembungkus makanan dalam keadaan panas, seperti bakso kuah panas, bakmi kuah
panas, bubur panas, gorengan panas, sehingga suhu yang relative tinggi akan membantu
migrasi bahan kimia plastik ke dalam makanan.
Bagi yang suka memanaskan makanan dengan microwave, wadah plastik untuk
memanaskan lauk, apabila tidak memenuhi syarat food grade, maka monomer-monomer
plastik akan bermigrasi danikut bercampur dengan makanan dan memberikan efek
karsinogenik.
Dilakukan penyuluhan kepada konsumen karena dinilai lebih efektif dibanding
dengan melakukan penyuluhan/promosi kesehatan kepada produsen, karea kita semua tau
plastik pembungkus makanan murah dibanding yang lain, sehingga jika dilakukan
promosi ke produsen hal ini tidak tepat sasaran karena sebagian besar produsen akan
lebih mementingkan keuntungan ekonomis dari penggunaan plastik.

5
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Tujuan
1. Melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat selaku konsumen dari produk-
produk makanan yang beredar dipasaran yang 80% nya dikemas dalam kemasan
plastik.
2. memberi penyuluhan terhadap bahaya palstik jika digunakan sebagi pengemas
makanan.
Dari dua tujuan yang diambil diatas akan terlihat bagaima suatu proses adopsi dapat
terlaksana atau tidak, hal ini sesuai dengan teori adopsi yaitu proses yang dialami
seseorang dari mulai ia berkenalan dengan suatu inovasi hingga yang bersangkutan
menerima (adoption) atau menolak inovasi tersebut. Ada lima tahapan dalam proses
adopsi ini yaitu :
 Awarness/Tahu
Pada tahap ini individu berkenalan dengan suatu inovasi/ suatu penyuluhan
dimana penyuluhan ini mengenai bahaya plastik sebgai pembungkus makanan.
Pada taha ini individu belum cukup memperoleh informasi tentang bahaya dari
penggunaan plastik pada makanan, pada tahap ini individu mulai tau namun
belum merasa tergugah untuk mencari informasi bahaya plastik lebih lanjut.
 Interest/Tertarik
Pada tahap ini individu sudah menegtahui informasi tentang bahaya penggunaan
plastik sebagai pembungkus makanan, sehingga individu mulai tergugah untuk
memperoleh informasi lebih banyak.
 Evaluation/Penilaian
Pada tahap ini individu melakukan sebuah penilaian apakah promosi kesehatan
mengenai bahaya plastik sebagi pembungkus makanan ini cocok bagai situasi
dirinya sendiri ataupun di masa datang.
 Trial/Percobaan
Pada tahap ini individu mulai menerapkan inovasi yaitu seperti mulai
meninggalkan penggunaan pembungkus makanan dari plastik. Dari hasil trial
inilah yang akan menentukan individu tersebut mau menerima atau menolak
promosi kesehatan yang telah dilakukan.
 Adops/Menerima

6
Pada tahap ini individu sudah memutuskan akan terus menerima dan
melaksanakan inovasi dari promosi kesehatan yang telah dilakukan.

Adapun bagan sumber komunikasi dalam teori adopsi adalah sebagai berikut :

2.2 Sasaran
Sasaran primer pada umumnya menjadi sasaran langsung promosi kesehatan.
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka sasaran primernya adalah konsumen yang lebi
mengarah pada Ibu Rumah Tangga.
Sasaran sekunder seperti Tokoh masyarakat yang dapat menjadi acuan untuk
mengubah perilaku masyarakat tersebut adalah pihak kesehatan.
Secara spesifik sasaran yang kami bidik adalah :
1. Ibu Rumah Tangga
2. Pekerja Kantoran
3. Buruh Pabrik
4. Salesman
5. Tukang Becak
6. Kuli
7. Anak Sekolah
8. Mahasiswa
9. Anak Kos
10. Manula
Seacara keseluhuran sasaran yang kami bidik adalah semua konsumen pangan.

7
Strategi yang digunakan
- Strategi yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah Strategi Global
yang meliputi :
Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain terse
but membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.Dukungan
Sosial (Social support)
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan
sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal
maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh
masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai (pelaksana
program kesehatan) dengan masyarakat (penerima program) kesehatan.
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pember¬dayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri (visi promosi kesehatan).

8
BAB III
ANALISA PERILAKU

3.1 Perilaku Sebelum


Perilaku adalah bentuk respon dari stimulus/rangasangan yang diberikan dari luar
organisme, namaun dalam pemberian respon sangat tergantung dari faktor-faktor lain
dari orang yang bersangkutan.
Adapun faktor yang mempengaruhi respon terhadap stimulus disebut dengan determinan
perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Determinan Faktor Internal
Yaitu bawaan dari masing-masing individu misalnya tingkat kecerdasan,
emosional, jenis kelamin dsb.
 Determinan Faktor Eksternal
Yaitu lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, politik dsb. Faktor lingkungan inilah
yang biasanay lebih dominan mewarnai perubahan perilaku individu.
Adapun perilaku awal sebelum dilakukan promosi kesehatan mengenai bahaya
penggunaan platik sebagai kemasan makanan adalah konsumen banyak yang acuh
tak acuh menegnai bahaya plastik ini, konsumen menilai penggunaan plastik dinilai
lebih efektif dan simpel serta murah untuk pembungkus makanan. Padahal mereka
tidak tahu bahwa penggunaan tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Adapun diagram yang diharapkan setelah dilakukan promosi kesehatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

9
3.2 Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti telah
disebutkan diatas.
Dalam rencana promosi kesehatan ini kami menilai perubahan perilaku yang akan
diberikan oleh koresponden yang mengikuti promosi kesehatan adalah perubahan
perilaku yang sesuai dengan Teori Fungsi, yaitu :
Berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada keutuhan.
Berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah
apabila stimulus tersebut dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Katz
(1960) mengatakan bahwa perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang
bersangkutan. Asumsinya bahwa :
a. Perilaku memiliki fungsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan misalnya membuat jamban bila jamban tersebut
benar- benar sudah menjadi kebutuhan.
b. Perilaku berfungsi sebagai defence mecanicm/pertahanan diri dalam menghadapi
lingkungannya.
c. Perilaku berfungsi sebagai penerima obyek dan pemberi arti. Seseorang senantiasa
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
d. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu
situasi. Merupakan konsep diri dan pencerminan dari hati snubari. Misalnya orang
sedang marah, senang, gusar.

3.3 Perilaku Sesudah


Adapun perilaku sesudah dilakukan promosi kesehatan mengenai bahaya penggunaan
plastik sebagai pembungkus makanan yang di harapkan adalah sebagai berikut :
1. Koresponden dapat memahami bahaya plastik bagi kesehatan.
2. Koresponden dapat mengajak memulai perubahan dari diri sendiri dengan
meminimalisir penggunaan plastik.
3. Koresponden dapat secara perlahan meninggalkan penggunaan plastik sebagai
pembungkus makanan.

Untuk menhetahui apakah perubahan perilaku sesudah dilakukan promosi kesehatan


telah tercapai atau belum maka, kami akan memberi angket kepada koresponden
sebelum promosi kesehatan diakhiri.

10
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

4.1 Tempat Pelaksanaan


Tempat Pelaksanaan :
PKK Ibu-ibu Rumah Tangga Kec. Poasia. Kel. Rahandouna, Kendari.

4.2 Waktu
Waktu : Senin, 4 Mei 2019

4.3 Isi
a) Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah
Masalah yang akan kami angkat dalam Perencanaan Promosi Kesehatan kali
ini adalah Bahaya Plastik sebagai Pembungkus Makanan. Dimana seperti telah
dijabarkan diatas bahwa plastik merupakan agen/perkusor pembawa kanker jika di
gunakan untuk makanan karena senyawa dalam polimer plastik akan menjadi radikal
jika terkena panas.
Masalah yang kami angkat termasuk hal sepele dalam masyarakat, masyarakat
cenderung apatis dan meremehkan,dan kemungkinan sebagian besar belum
mengetahui bahwa plastik adalah perkusor kanker. Maka kami melakukan
perencanaan promosi kesehatan tentang bahaya plastik sebagai pembungkus
makanan, promosi kesehatan kami lakukan dari tingkat paling kecil yaitu ceramah
serta diskusi bersama di tingkat RT di lingkukan rumah kami.
b) Menentukan Isi Penyuluhan
Isi penyuluhan berupa ceramah mengenai bahaya plastik jika digunakan sebagai
pembungkus makanan, dampak dari penggunaan plastik jika di gunakan untuk
makanan, keuntungan jika koresponden tidak menggunakan plastik untuk makanan/
melakukan anjuran dari penyuluh, serta pesan singkat yang dirasa efektif dan tidak
ruwet, sehingga dapat dilaksanakan oleh koresponden.

4.4 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah Metode Kelompok
Besar dengan metode Ceramah yang dimodifikasi. Yaitu ceramah yang dilakukan pada
awal dan diskusi terbuka setelah ceramah serta di dukung dengan alat bantu berupa flip
chart dan leaflet yang akan dibagi pada pertengahan ceramah.

11
Memilih Alat Peraga
Alat peraga yang kami gunakan adalah flip chart yang akan kami presentasikan, leaflet
yang kami bagikan di pertengahan ceramah dan contoh makanan dalam plastik.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Promosi Kesehatan ini dilakukan untuk konsumen pangan dengan sasaran utama
adalah ibu rumah tangga.
2. Promosi Kesehatan dilakukan dengan cara Metode Pendidikan Kelompok Besar
dengan cara ceramah yang di lanjutkan dengan diskusi terbuka.
3. Saat dilakukan Promosi Kesehatan di gunakan alat bantu peraga flip chart yang
akan kami presentasikan, leaflet yang kami bagikan di pertengahan ceramah dan
contoh makanan dalam plastik.

5.2 Saran
1. Sebaiknya Promosi Kesehatan dilakukan secara berkala dan berulang karena
untuk permasalahan yang telah menjadi budaya seperti ini dibutuhkan waktu yang

12
cukup lama untuk mengetahui promosi kesehatan ini dapat di terima serta
dilaksanakan atau tidak.

13

Anda mungkin juga menyukai