Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, berkah,
bimbingan, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Media Sosial”. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia 1.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari pihak-pihak yang selalu
memberikan dukungan, arahan serta masukan sehingga penulisan ini bisa
diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.
BAB 1

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar saat ini, tahukah anda
artinya ? Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media itu
adalah Media Sosial – sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi –
berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer
ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal
ini yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan.
Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang orang tentu
akan langsung tertuju pada Internet – Facebook, Twitter, Blogging, youtube dan
semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar
manusia.
Di Indonesia sendiri, kegiatan ber-Sosial Media sebenarnya telah ada sejak lama –
dengan bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis web seperti
KasKus misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai terasa ketika sebuah
situs pertemanan bernama Friendster mulai naik daun – saat itu banyak orang
mulai merasa sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal
orang lain. Sosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini.
Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media sosial,
begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan
Media sosial. Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali
manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari koneksi,
memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media
sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian
yang akan di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain –
lain). Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk
mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim
tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain - lain. Media sosial menambahkan
kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita
juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi
orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia
maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata
dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.
BAB II
MEDIA SOSIAL

Diagram yang menunjukkan perbedaan jenis dari media sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Adreas kaplan dan Michael haenlin mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran

Klasifikasi
Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum
internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar,
video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori
dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses
sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema
klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka
diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media
sosial.

Proyek kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-
remove konten – konten yang ada di website ini. Contohnya wikipedia.

Blog dan microblog

User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter.

Konten

para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media,
baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. Contohnya youtube

Situs jejaring sosial

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi
itu bisa seperti foto – foto. Contoh facebook.

Virtual game world

Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa


muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan
orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game online.

Virtual social world

Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama
seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social
World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.

Ciri - ciri

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut  :

 Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
 Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
 Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
 Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Perkembangan

Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut :


 1978 awal dari sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik atau
mengunggah dan mengunduh perangkat lunak semua ini dilakukan masih
denganperangkat lunak    menggunakan saluran telepon yang terhubung
dengan modem.

    1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu


layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website
tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi
tonggak dari berdirinya website - website lain.
         1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun
sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan
situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah
situs jejaring sosial di bandingClassmates.com
         1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dariBlogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal
pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger
ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
         2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
         2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga
berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial
makin berkembang.
         2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.
         2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
         2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang
bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
         2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan
bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan
bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia
termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
         2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang
bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada
orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara
umum.

2.5            Pertumbuhan media sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja
yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial
bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.

Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi


manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun
sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakanpersonal branding.

Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari
banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini,
berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di kutip dari (August
E. Grant:297) pada 1 mei 2010. 

2.6            Media sosial dan swasta


Kerangka sarang lebah mendefinisikan bagaimana media sosial layanan fokus
pada beberapa atau semua tujuh blok bangunan fungsional (identitas, percakapan,
berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok). Bangunan blok tersebut
membantu memahami kebutuhan pertunangan dari audiens media sosial. Sebagai
contoh, pengguna LinkedIn peduli kebanyakan tentang identitas, reputasi dan
hubungan, sedangkan blok utama YouTube bangunan berbagi, percakapan,
kelompok dan reputasi.

Banyak perusahaan membangun wadah sosial sendiri yang mencoba untuk


menghubungkan blok bangunan tujuh fungsional sekitar merek mereka. . Ini
adalah komunitas swasta yang melibatkan orang-orang di sekitar tema yang lebih
sempit, seperti di sekitar panggilan tertentu, merek atau hobi, dari wadah media
sosial seperti Facebook atau Google+

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk,
dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa
saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi
dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut


tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile
phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhadap arusinformasi tidak hanya di negara-negara
maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai
tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan
berita-berita.

 menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem.

 
Peran dan Fungsi sosial media

Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional,


antara lain :

 Kesederhanaan

Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat


tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat
mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya,
yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.

 Membangun Hubungan

Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan 


pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback
langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak
dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media
tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.

 Jangkauan Global

Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap
segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke
lebih banyak pengguna.

 Terukur

Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga


perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian
dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

Fungsi sosial media


              Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka
kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
 Administrasi

Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan


dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan
media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media
sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi  konten dalam
masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda. 

Mendengarkan dan Belajar             


Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan,
apa yang relevan dengan mereka.  

Berpikir dan Perencanaan


Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan
begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan
efisiensi operasional hubungan pasar.      
Pengukuran 
 Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk  mengukur apakah
metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam
meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

      Dampak positif dan negatif sosial media

 Jejaring sosial media juga ada dampak positif dan dampak negatif yang
sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.
 Pertama kita akan mengawalinya dengan dampak negatif dari sosial
media terlebih dahulu.

a.      Dampak Negatif

1. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga


bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk
mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat
mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan,
level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
2. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan
jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat
menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

3. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan


mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap
hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-
ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi,
pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di
depan meja komputer.

4. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel)


juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak
dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial
dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan
mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam
jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak
dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi
semakin meningkat setiap harinya.

5. Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya


teknologi, berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan
dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah
beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan
spamming.

6. Membuat waktu terbuang dengan sia-sia

Sudah beberapa  waktu saya mengamati perilaku pengguna jejaring


sosial dengan berinteraksi secara intensif dengan beberapa users.
Satu pertanyaan yang sering hinggap di benak saya adalah
bagaimana user tersebut bisa online terus padahal secara teori
mereka seharusnya sedang bekerja, istirahat tidur malam hari,
ataupun sedang beribadah. Tidak jarang interaksi saya lakukan
dengan mereka yang sudah bekeluarga sehingga tidak jarang saya
berpikir bagaimana mereka mengatur interaksi dengan keluarga
mereka kalau setiap saat waktunya dihabiskan dengan melototi
layar komputer dan keyboard smartphonenya. Saya mengakui jika
sebagian orang memang memanfaatkan jejaring sosial sebagai
media berbisnis dan mencari referensi. Tapi ada juga yang
menggunakan jejaring sosial untuk sekedar chatting dengan teman
di facebook atau tweeter yang bila terlalu asyik akan menjadi lupa
diri dan tidak tau waktu.

Dampak Positif

1. Sebagai media penyebaran informasi

Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs


jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah
kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini
sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era
digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam
sentuhan jari kita.

2. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial

Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan


yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam
neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini
sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk
berkembang.

3. Memperluas jaringan pertemanan

Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi


dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal
sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita
manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling
mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini
dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya,
belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau
video call yang disediakan di situs jejaring sosial.

Semenjak situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas sangat


menyedot perhatian publik. Sebagian besar menghabiskan waktu berjam-
jam untuk mengunjungi situs tersebut. Oleh karena itu diperlukan cara
untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi
waktu penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial. Kita juga perlu
belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak
menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para
pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak
menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk
menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter,
dan lain - lain.

      Pemanfaatan sosial media

Pemanfaatan sosial media untuk usaha kecil dan menengah

Manfaat sosial media untuk usaha kecil dan menengah - penggunaan


sosial media dalam membangun branding bermanfaat dalam beberapa
cara. Perusahaan akan mendapat kesempatan konsultasi gratis melalui
jaringan sosial. Di mana orang menawarkan ide – ide pada peningkatan
produk atau jasa. Hal ini juga memungkinkan bagi perusahaan untuk
bergabung ke dalam berbagai kelompok kepentingan yang ada di sekitar
brand perusahaan. Jaringan sosial juga memungkinkan perusahaan untuk
terlibat dalam keterlibatan yang lebih berarti dengan masyarakat kerena
ada lebih banyak pengunjung ke website perusahaan.

Sosial media menyediakan banyak kesempatan untuk membangun


jaringan klien bagi usaha kecil dan menengan. Tidak seperti promosi
mulut ke mulut, sosial media menyajikan kata – kata dari mulut yang
banyak dan ribuan bahkan jutaan, yang terjadi secara bersamaan antara
pelanggan. Ini juga dikenal sebagai efek media sosial. Pelanggan
perusahaan akan memberitahu calon pelanggan lain tentang produk
perusahaan walaupun mereka belum siap untuk membeli dari perusahaan.
Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk menguji market baru tanpa
harus bersenggolan dengan kompetitor, menguji respon pasar luar negeri
untuk produk baru, dll.

Sosial media menyajikan banyak kesempatan bagi perusahaan dalam


penjualan dan pemasaran melalui selebriti dan tokoh terkemuka lainnya
untuk dapat menjadi brand ambassador perusahaan tanpa meminta
bayaran apapun. Usaha kecil dan menengah juga dapat membuat vedeo
perusahaan resmi dalam waktu singkat dan didistribusikan di situs
pencarian populer seperti youtube. Hal ini dapat meningkatkan penjualan
perusahaan, dan pelanggan lebih merekomendasikan brand di jaringan
sosial.

Jaringan sosial berguna untuk menciptakan publisitas dalam membantu


wartawan dalam mencari perusahaan ketika mereka menemukan cerita
menarik tentang perusahaan di dunia online . para fans dari suatu
perusahaan juga akan menawarkan layanan manajemen krisis gratis
sebelum perusahaan membuat pernyataan resmi dengan menayangkan
komentar positif di situs sosial tentang perusahaan pada saat terjadi krisis
media.

Jaringan sosial juga bermanfaat bagi usaha kecil dan menengah dalam
pengelolaan hubungan pelanggan. Perusahaan bisa mendapatkan feedback
tepat waktu pada sentimen konsumen yang berkaitan dengan inisiatif
kebijakan terbaru, sehingga dapat membuat penyesuaian yang diperlukan.

Pemanfaatan sosial media di bidang kesehatan

Manusia adalah makhluk sosial, dan sesuai kodratnya manusia memiliki


dorongan serta kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain. Metode komunikasi terus berkembang dari masa ke masa. Pada
masa ini, dengan lahirnya internet, penyebaran dan penangkapan informasi
dapat dilakukan dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Periode saat ini adalah periode kejayaan media sosial.

Perkembangan media sosial ini terlihat nyata terutama dalam bidang


kesehatan. Sekitar 61% manusia menggunakan media sosial untuk
memperoleh informasi kesehatan, karena ini adalah cara yang mudah,
cepat, dan murah.

Beberapa tahun yang lalu, sebelum teknologi internet berkembang,


seseorang yang menginginkan informasi mengenai kesehatan cukup
bertanya pada orang yang lebih berpengalaman lewat tatap muka secara
langsung. Sekarang dengan munculnya jejaring media sosial, masyarakat
dapat memanfaatkannya sebagai tempat bertanya dan berbagi pengalaman
kesehatan. Lewat media sosial, masyarakat dapat melakukan komunikasi
interaktif, dan siapa yang mempunyai persoalan, dapat ditanggapi oleh
teman ataupun narasumber.
Namun kita harus ingat bahwa selalu ada dua sisi untuk setiap situasi,
begitu juga bagi media sosial ini. Munculnya komunitas kesehatan, forum
dan kelompok dukungan telah memungkinkan pasien dari seluruh dunia
untuk berhubungan satu sama lain, dan ini sangat bermanfaat bagi mereka
yang menderita kondisi kesehatan yang langka. Melalui media sosial pula
masyarakat, baik dokter maupun pasien, dapat meningkatkan kesadaran
mengenai kondisi kesehatan yang berbeda atau bahkan produk kesehatan
yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Penyebaran informasi
yang cepat melalui media sosial memungkinkan masyarakat untuk
mendidik dirinya sendiri lebih cepat.

Yang harus digarisbawahi adalah seberapa jauh pun media sosial berjalan,
tidak ada yang dapat menggantikan diagnosis langsung dokter. Memang
dalam situasi kesehatan yang kurang gawat maupun darurat, seseorang
dapat bergantung pada informasi yang tersedia secara online. Tetapi ketika
seorang pasien masuk ke kelompok dukungan online, seberapa besar
informasi yang tersedia dapat diandalkan? Apakah sesuai dengan kondisi
yang dialaminya? Untuk memastikannya lagi-lagi tetap diperlukan
anamnesis langsung dan pemeriksaan fisik oleh dokter.

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa media sosial memang tidak


dapat digunakan sebagai pengganti metode “tradisional” dari pengobatan
atau perawatan kesehatan, tetapi dapat digunakan untuk meningkatkan
kesadaran dan menciptakan komunitas global yang  berpengetahuan luas
dan mampu menyerap informasi yang terus berkembang. Peningkatan
pengetahuan dan tanggung jawab masyarakat sebagai konsumen kesehatan
serta penyedia layanan kesehatan, dan kemampuan dokter untuk
menyebarkan peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya terjangkau
pasti memiliki dampak yang mendalam dan positif untuk jangka panjang,
terutama jika metode komunikasi online di sektor kesehatan dilakukan
secara menyeluruh.

Berangkat dari ide manfaat yang akan didapatkan dari media sosial, hadir
pertama kali di Asia Tenggara, sebuah media sosial kesehatan,
BlablaDoctor (www.blabladoctor.com). Media sosial kesehatan ini
menyediakan sarana bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia untuk
berbicara tentang kesehatan. Di Blabladoctor, masyarakat dapat
membentuk relasi dengan orang-orang dengan minat kesehatan yang sama,
ataupun memiliki pengalaman kesehatan yang sama. Di media sosial
kesehatan ini pula masyarakat dapat meninjau pelayanan rumah sakit,
berteman dengan orang-orang yang menggunakan rumah sakit yang sama,
dan dengan orang-orang yang menggunakan pelayanan medis yang sama.
BlaBlaDoctor juga memungkinkan masyarakat untuk membuat topik
diskusi medis seperti yang mereka inginkan. Ekspresi bebas dan terbuka
adalah ciri khas BlablaDoctor.

Pemanfaatan sosial media dalam pendidikan

Saat ini, siapa yang tidak mengenal istilah sosial media? Minimal
Facebook dan Twitter. Berdasarkan informasi dari situs SalingSilang,
Indonesia menempati urutan ke empat dan ke lima sebagai negara
pengguna Facebook dan Twitter di dunia.

Sebagian besar pengguna memang masih memanfaatkan sosial media


untuk sekedar bergaul. Bahkan penggunaan sosial media juga marak
dilakukan oleh mereka yang melakukan bisnis.

Akan tetapi, beberapa kalangan dari dunia pendidikan mulai giat


melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan sosial media sebagai salah
satu medianya. Hal demikian merupakan terobosan yang penting dan
menarik. Serta dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan.

Ada banyak sosial media yang dapat digunakan, seperti Facebook, Twitter,
blog, plurk, linkedIn, youtube dan lain-lain. Akan tetapi mengingat
Indonesia adalah salah satu negara pengguna twitter dan facebook terbesar
di dunia, maka rasanya tidak terlalu salah jika kita berpikir sosial media
yang banyak digunakan adalah facebook dan twitter, selain blog.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana sekolah atau kelas dapat


memanfaatkan sosial media:

1. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas


melalui twitter atau facebook.

2. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas


melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di
blog.
3. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat
facebook page, sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto
kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual
merchandise sekolah atau kelas secara online.

4. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk


mempromosikan diri.

5. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial


media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.

6. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan


lain sebagainya.

Berikut adalah kelebihan dan tantangan dalam penggunaan sosial media:

Kelebihan:

1. Penggunaan sosial media dapat membentuk suatu komunitas yang


aman, karena sangat dimungkinkan adanya pengawasan guru-guru, dengan
memonitor dan memoderatori isi sosial media. Sehingga hal-hal yang
berbahaya terkait dengan sosial media dapat dihindari.

2. Siswa dapat memberikan kritik dan komentar pada masing-masing tugas


kelas atau sekolah. Kerja kelompok dapat lebih mudah, dan mereka dapat
bertanya pada guru serta memulai diskusi, sehingga semangat bekerjasama
dapat ditingkatkan.

3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan sekolah


atau kelas pada murid dan calon murid.

Tantangan:

1. Akun sosial media milik sekolah atau kelas, harus dikelola oleh
seseorang yang mengerti sosial media, dan sangat mengenal sekolah.
Karena jika tidak, postingan di sosial media tersebut akan terasa janggal.

2. Kurangnya engagement dengan murid-murid dapat membuat mereka


merasa tidak dipedulikan sekolah.

3. Tidak cukup hanya dengan menampilkan profil di facebook, akan tetapi


dibutuhkan up date dan interaksi harian dengan murid. Dapat saja seorang
murid akan menilai suatu sekolah berdasarkan pengalaman dengan akun
sosial media sekolah tersebut.

      Implementasi sosial media

Implementasi media sosial untuk pendidikan

Media blog dapat dikategorikan sebagai e-learning.  Sebuah blog dapat


dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di
sebuah sekolah  membuat blog yang isi atau konten sebuah blog
menyangkut mata pelajaran yang diajarkan masing-masing guru.

Selain itu, aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam sebuah blog seperti video,
gambar, ataupun konten-konten lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk
membuat metode pangajaran lebih atraktif. Misalnya dengan memasukkan
video ataupun gambar yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarkan.

Dalam hitungan saat ini, jumlah mata pelajaran di sekolah tidak lebih dari
20 macam. Jadi jika setiap daerah ada guru yang aktif ngeblog untuk satu
fokus pelajaran tertentu maka pendidikan Indonesia akan dengan cepat
maju. Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan sangat menggigit. Dan
tidak akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja memberi
kritiknya.

Hadirnya blogger yang juga berprofesi sebagai guru jelas akan


memberikan nilai tambah terhadap kemajuan dunia pendidikan. Seperti
yang dipaparkan oleh Sawali (seorang guru dan juga blogger), dunia
pendidikan akan makin berkembang secara dinamis karena banyak
pemikiran dan ide kreatif dari para guru yang terabadikan melalui internet.
Hal ini tentu saja akan semakin memudahkan para pemerhati dan
pengamat dunia pendidikan untuk menemukan semangat kaum pendidik di
negeri ini dalam menekuni dunianya. Tulisan-tulisan yang berkaitan
dengan masalah-masalah pendidikan, dengan demikian, akan semakin
mudah ditemukan di search engine.

Selain itu, blogger yang berprofesi sebagai guru akan terpacu semangatnya
untuk bertindak secara kreatif dan inovatif dalam mengemas proses
pembelajaran yang menarik dan memikat. Semangat pembelajaran
berbasis pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan akan semakin membumi dan membudaya di ruang-ruang
kelas sehingga dunia pendidikan tak lagi menjadi “penjara” yang
memasung kebebasan berpikir siswa didik.

Persaudaraan dan silaturahmi dengan sesama bloger, baik dari kalangan


guru maupun non-guru juga akan terjalin, sehingga akan terbangun
suasana keakraban di antara sesama anak bangsa yang sanggup membunuh
benih-benih primordialisme sempit berbasiskan kesukuan alias
kedaerahan, kelompok, suku, atau agama.

Blog bisa memperpendek jarak ruang dan waktu sehingga intensitas


komunikasi bisa terjalin lebih akrab dan familiar. Bukankah ini sebuah
kontribusi nyata dari para bloger dalam menciptakan nilai-nilai kerukunan
di antara sesama warga bangsa? Jika atmosfer semacam itu bisa terus
berlangsung, jelas akan mampu memperkuat fungsi dan peran dunia
pendidikan sebagai agen kebudayaan yang akan mempertautkan dan
menyatukan perbedaan etnik menjadi sebuah kebersamaan yang
mengagumkan.

Kebiasaan dan budaya mengekspresikan pemikiran-pemikiran kreatif ke


dalam sebuah tulisan, setidaknya akan sangat memengaruhi pola dan gaya
berpikir seorang guru. Ini artinya, blog bisa menjadi wahana yang tepat
dan strategis untuk mengembangkan nilai-nilai kependidikan, kepribadian,
profesional, dan sosial seorang guru dalam menjalankan aktivitasnya, baik
di dalam mauoun di luar dunia pendidikan.

Blog juga bisa menjadi media interaktif untuk mewujudkan pembelajaran


elektronik yang dialogis dan demokratis sehingga kompetensi siswa bisa
berkembang dengan baik. Dalam memberikan tugas, baik terstruktur
maupun tidak terstruktur, misalnya, seorang guru bisa memostingnya di
sebuah blog, kemudian siswa diberikan kebebasan dan kemerdekaan
kreatif untuk menjawab, menyampaikan pendapat, sanggahan, atau usulan
melalui kolom komentar.

Hal ini akan sangat berbeda susasananya jika siswa bertatap muka secara
langsung dengan sang guru yang seringkali dihadapkan pada kendala-
kendala psikis, seperti rasa sungkan, takut, atau malu. Dari sisi ini, blog
bisa menumbuhkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat yang
selama ini menjadi hambatan klasik dalam proses pembelajaran.
Tentu saja, masih ada nilai tambah yang lain ketika guru mampu
memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Selain itu, penggunaan
internet oleh siswa menjadi lebih berguna dan metode elearning telah
dapat dijalankan. Meskipun demikian, harus diakui, bukan persoalan yang
mudah untuk menjadikan blog sebagai magnet yang mampu memikat para
guru dan siswa. Selain kendala jaringan infrastruktur internet yang belum
merata di berbagai daerah, juga masih muncul adanya kesenjangan
kompetensi guru.

Dalam kondisi demikian, dibutuhkan komitmen dan kebijakan para


pengambil keputusan untuk tak henti-hentinya mengakrabkan guru dan
juga siswa pada dunia blog secara simultan dan berkelanjutan dengan
memfasilitasi mereka untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam
melakukan aktivitas ngeblog.
BAB III

Pendapat

Kebebasan berekspresi dalam media sosial sering kali membuat orang


kebablasan. Tidak jarang ekspresi diri atau opini yang mereka ungkapan akhirnya
menyinggung perasaan orang atau kelompok tertentu.

Sebagai para pengguna media sosial, beberapa mahasiswa ini berbagi tips
menjadi pengguna media sosial yang cerdas. Geni Isno Murti, misalnya. Vice
Minister Coordinator of Public Policy Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi
Bandung (KM ITB) 2011 itu menyatakan, kunci cerdas dalam menggunakan
media sosial ialah menerapkan prinsip bersosialisasi di dunia nyata di dunia
maya.

“Menggunakan sosial media sama dengan bergaul dengan dunia nyata. Teman-
teman kita di social media sama dengan teman-teman di dunia nyata, sama-
sama punya perasaan. Bisa tersinggung dan sakit hati,”
KESIMPULAN

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
“sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial.


1.      Proyek Kolaborasi
2.      Blog dan microblog
3.      Konten
4.      Situs jejaring sosial
5.      Virtual game world
6.      Virtual social world

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, tanggal 4 januari 2016

Anda mungkin juga menyukai