Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Kartika Safira

Nim : 7181142022

Mata kuliah : ETIKA BISNIS DAN PROFESI

1. Hubungan budaya dan etika dan kebudayaan itu tidak dapat kisah pisahkan.
kedua nya saling melekat dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Karena ketika suatu komunitas itu menciptakan batasan dan aturan-aturan
dalam etika tentu lah berdasarkan dari kebiasaan dan juga hukum yang berlaku
di tempat tersebut. Karena terkadang suatu etika itu tidak lah berlaku sepanjang
masa, tekadang terjadi pelapukan dan pemudaran nilai-nilai etika.

KASUS PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS


Disney in France Disney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep
taman hiburan dalam bisnisnya telah berhasil meraih keuntungan di Amerika
Serikat dan Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney adalah
mencoba memasuki pasar Eropa, dalam hal ini Paris sebagai target utamanya.
Mengapa Paris yang dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan
berikutnya? Mengapa tidak memilih kota yang lain? Disney berargumen bahwa
Paris dipilih karena beberapa alasan, pertama sekitar 17 juta orang Eropa tinggal
kurang dari dua jam perjalanan menuju Paris, dan sekitar 310 juta dapat terbang
ke Paris pada waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota
Paris yang menawarkan lebih dari satu milyar dollar dalam berbagai insentif,
dan ekspektasi bahwa proyek ini akan menciptakan 30000 lapangan pekerjaan.
NAMUN APA YANG TERJADI ? Dalam pelaksanaannya, Disney menghadapi
beberapa masalah antara lain berupa boikot acara pembukaan oleh menteri
kebudayaan Perancis dan kegagalan Disney untuk memperoleh target
pengunjung yang datang dan pendapatan yang diharapkan. Mengapa ini
terjadi ? Hal ini disebabkan karena Disney kesalahan asumsi terhadap selera dan
pilihan dari konsumen di Perancis. Ini disebabkan karena perbedaan budaya.
Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah berhasil dijalankan di
Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis, ternyata tidak.
Contoh: 1.Kebijakan Disney untuk tidak menyediakan minuman alkohol di
taman hiburan berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi kebiasaan untuk
makan siang dengan segelas wine. 2.Asumsi bahwa hari Jumat akan lebih ramai
dari hari Minggu, ternyata berkebalikan. 3.Disney tidak menyediakan sarapan
pagi berupa bacon dan telur seperti yang dinginkan oleh konsumen, tapi malah
menyediakan kopi dan Croissant.
Begitu juga dengan model kerja tim yang diterapkan, Disney mencoba
menerapkan model kerja tim yang serupa dilakukan di USA dan Jepang, yang
tidak dapat diterima oleh karyawan Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan
Disney bahwa orang Eropa akan menghabiskan waktu lama di taman, ternyata
keliru.
KESIMPULAN Kegagalan dan kesalahan pola budaya perusahaan yang
dilakukan Disney di Paris, disebabkan oleh adanya kesalahan penafsiran
budaya. Disney beranggapan bahwa apa yang diterapkan dan sukses di USA
dan Jepang akan sukses pula di Perancis. Disney seharusnya mengadakan riset
dahulu tentang bagaimana budaya orang Perancis agar pola budaya perusahaan
dapat disesuaikan dengan kultur setempat dan diterapkan di Perancis. Dan
setelah Disney merubah strateginya yaitu dengan merubah nama perusahaannya
menjadi Disney Land Paris, merubah makanan dan pakaian yang ditawarkan
sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong sepertiganya, terbukti jumlah
pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.

2. Bisnis adalah merupakan kegiatan individu atau kelompok yang menciptkan


nilai melalui penciptaan suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia. Dunia bisnis sudah ada sejak dulu, mulai zaman pra sejarah
sampai dengan sekarang di abad modern ini. Dunia bisnis mempunyai peran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan bisnis seiring
dengan perkembangan aspirasi dan kemajuan kehidupan manusia. Perubahan
masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi mendorong manusia untuk meningkatkan usahanya dalam
pemenuhan kebutuhannya, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui kegiatan
bisnis, hal ini disebabkan manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan pihak lain. Dengan
kegiatan bisnis manusia dapat melakukan interaksi dengan individu lainnya.
Pada dasarnya kegiatan bisnis merupakan bagian dari kegiatan ekonomi,
kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia dikarenakan oleh adanya
keterbatasan yang dimiliki oleh manusia tersebut. Sesuai dengan dasar teorinya,
manusia melakukan kegiatan ekonomi disebabkan oleh masalah manusia dalam
perekomian yaitu adanya ketidak terbatasan kebutuhan sedangkan alat pemuas
sangat terbatas.
3. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi. Dalam artian bahwa suatu organisasi dapat
dikenal dari budayanya.
Contoh:
* Pembagian wewenang yang jelas
Pembagian wewenang yang jelas Sangat penting perusahaan ini merupakan
salah-satu budaya organisasi yang sangat menentukan keberhasilan dan
peningkatan kinerja dalam perusahaan. Tanpa pembagian wewenang kerja yang
jelas , perjalanan perusahaan tidak akan mengetahui mana wewenang yang
harus mereka jalankan.
* Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah budaya organisasi yang wajib dihidupkan disetiap tempat
dan waktu. Tidak hanya di perusahaan, bahkan dirumahpun sikap disiplin
harus dibudayakan.disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang
bisa menghargai waktu
* Kerapian administrasi
Budaya organisasi lain yang wajib dihidupkan diperusahan adalah kerapian
organisasi,baikadministrasi,surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan,
barang masuk/keluar,asset perusahaan dan lain sebagainya.
* Inovasi
Merupakan budaya organisasi yang cenderung mendorong anggota team untuk
melahirkan ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk kemajan organisasi dalam .
perusahaan tidak harus membentuk team kreatif.

4. Pentingnya etika bisnis dalam suatu perusahaan agar para pelaku bisnis dapat
mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik dan untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh yang memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi.
Ketika dalam suatu organisasi bisnis yang menerapkan serta menjunjung
tinggi etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, tidak hanya itu, sikap etis yang
dilakukan oleh suatu perusahaantentu akan mendapat tindakan balasan dari
para konsumen dan masyarakat. Karena didalam perusahan mencari perhatian
dan kepercayaan yang baik terhadap calon konsumennya adalah hal utama agar
bisnis mereka bisa berjalan. Konsumen merupakan kunci utama untuk
mendapatkan keuntungan bagi para pelaku bisnis. Sehingga dengan
menunjukan sikap atau cara beretika yang baik dalam menjalankan bisnis
merupakan salah satu hal yang penting. Dan para konsumen pun akan merasa
nyaman dan akan sangat kontra produktif.

Anda mungkin juga menyukai