Anda di halaman 1dari 3

ebagian perbedaan-perbedaan MA dengan MK dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

 
Perbedaan Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi
Kewenangan Menurut UUD 1.mengadili pada tingkat kasasi 1.   
mengadili pada tingkat
1945 2.menguji peraturan pertama dan terakhir yang
perundang-undangan di putusannya bersifat final
bawah undang-undang untuk menguji undang-
terhadap undang-undang undang terhadap Undang-
3.mempunyai kewenangan lain Undang Dasar
yang diberikan undang- 2. memutus sengketa
undang kewenangan lembaga negara
(Pasal 24A ayat [1] UUD 1945) yang kewenangannya
  diberikan oleh UUD
3. memutus pembubaran partai
politik
4. memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum
(Pasal 24C ayat [1] UUD 1945)
 
Tugas dan Wewenang MA bertugas dan berwenang MK berwenang mengadili pada
menurut Undang-Undang memeriksa dan memutus tingkat pertama dan terakhir
yang Mengaturnya (Pasal 28 ayat [1] UU MA): yang putusannya bersifat final
  1. permohonan kasasi untuk (Pasal 10 ayat [1] UU
MK):
Henry P. Panggabean dalam
bukunya yang berjudul Fungsi 1. menguji undang-undang
Mahkamah Agung dalam Praktik terhadap Undang-Undang
Sehari-hari menjelaskan bahwa Dasar Negara Republik
peradilan kasasi dapat diartikan Indonesia Tahun 1945
memecahkan atau membatalkan
putusan atau penetapan 2. memutus sengketa
pengadilan-pengadilan karena kewenangan lembaga
dianggap mengandung kesalahan negara yang
dalam penerapan hukum. Fungsi kewenangannya
dari kasasi itu sendiri adalah diberikan oleh Undang-
membina keseragaman dalam Undang Dasar Negara
penerapan hukum dan menjaga Republik Indonesia
agar semua hukum dan UU di Tahun 1945
seluruh wilayah negara diterapkan
secara tepat dan adil (hal. 82). 3. memutus pembubaran
  partai politik
2. sengketa tentang
kewenangan mengadili
4. memutus perselisihan
MA memutus pada tingkat
tentang hasil pemilihan
pertama dan terakhir semua umum
sengketa kewenangan
mengadili:  
a.    Antara pengadilan di
lingkungan peradilan
yang satu dengan
pengadilan di
lingkungan peradilan
yang lain
b.    Antara dua pengadilan
yang ada dalam daerah
hukum pengadilan
tingkat banding yang
berlainan dalam
lingkungan peradilan
yang sama
c.    Antara dua pengadilan
tingkat banding di
lingkungan peradilan
yang sama atau antar
lingkungan peradilan
yang berlainan (Pasal
33 UU MA)
3. permohonan peninjauan
kembali putusan
pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan
hukum tetap
 
Permohonan peninjauan
kembali merupakan upaya
hukum luar biasa. Dalam hal
ini MA mengadakan koreksi
terakhir terhadap putusan
pengadilan yang mengandung
ketidakadilan karena
kesalahan dan kekhilafan
hakim (ibid, hal. 110).
 
4. pengujian peraturan
perundang-undangan di
bawah undang-undang
terhadap undang-
undang. (Pasal 31 UU
5/2004)
 
 
Pencalonan Hakim Calon hakim agung diusulkan MK mempunyai sembilan orang
Komisi Yudisial kepada DPR anggota hakim konstitusi yang
untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh presiden, yang
selanjutnya ditetapkan sebagai diajukan masing-masing tiga orang
hakim agung oleh presiden. (Pasal oleh Mahkamah Agung, tiga orang
24A ayat [3] UUD 1945) oleh Dewan Perwakilan Rakyat,
  dan tiga orang oleh presiden.
  (Pasal 24C ayat [3] UUD 1945)
 
 
Jumlah Hakim Jumlah hakim agung paling Susunan MK terdiri atas seorang
banyak 60 orang. (Pasal 4 UU ketua merangkap anggota, seorang
5/2004) wakil ketua merangkap anggota,
  dan 7 (tujuh) orang anggota hakim
MK. (Pasal 4 ayat [2] UU 8/2011)
 
Cabang Kekuasaan MA memiliki cabang kekuasaan Dalam menjalankan kekuasaan
Kehakiman yang terdiri dari badan peradilan kehakiman, MK tidak memiliki
yang berada di bawahnya dalam cabang kekuasaan kehakiman. MK
lingkungan peradilan umum, hanya ada satu dan berkedudukan
lingkungan peradilan agama, di Ibukota Negara Republik
lingkungan peradilan militer, Indonesia. (Pasal 3 UU MK)
lingkungan peradilan tata usaha  
negara. (Pasal 24 ayat [2] UUD
1945 dan Pasal 65 UU 14/1985)
 
Sifat Putusan Putusan MA bersifat final, namun Putusan MK langsung memperoleh
dapat dilakukan upaya hukum, kekuatan hukum tetap sejak
berupa Peninjauan Kembali diucapkan dan tidak ada upaya
putusan pengadilan yang telah hukum yang dapat ditempuh. Sifat
memperoleh kekuatan hukum final dalam putusan Mahkamah
tetap dan Grasi. Konstitusi dalam Undang-Undang
-      Upaya hukum peninjauan ini mencakup pula kekuatan
kembali diatur dalam Pasal hukum mengikat (final and
66 s.d Pasal 76 UU 14/1985) binding). (Penjelasan Pasal 10
  ayat [1] UU 8/2011)
-    Terhadap putusan pengadilan  
yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap,
terpidana dapat mengajukan
permohonan grasi kepada
Presiden (Pasal 2 ayat [1] UU
No. 22 Tahun 2002 tentang
Grasi). Kemudian MA
memberikan nasehat hukum
kepada presiden selaku kepala
negara dalam rangka
pemberian atau penolakan
grasi (Pasal 35 UU 14/1985)
 
 

Anda mungkin juga menyukai