Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SK Akreditasi No. 0040/LAM-PTKes/Akr/Dip/I/2018
Jl. Pajajaran Raya No. 1 Pamulang Tangerang Selatan

DAFTAR TILIK
PENCABUTAN ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) (METODE STANDAR)

Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan menggunakan skala berikut.


1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan
2 : Langkah kerja dilakukan tidak benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan)
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri

PENILAIAN
No. LANGKAH KERJA
0 1 2
A PENDAHULUAN
Memberi salam, menyambut ibu dan seseorang yang mendampingi
1
ibu dengan ramah dan hangat.
2 Memperkenalkan diri kepada ibu
3 Menanyakan maksud kedatangan ibu
Mengecek rekam medis ibu untuk melihat riwayat penggunaan KB
Implan (waktu pemasangan, jumlah kapsul, pola pemasangan)*.
*Jika ibu melakukan pemasangan di klinik bidan yang sama dengan
4 pencabutan.
Apabila klinik pemasangan dan pencabutan berbeda, maka lakukan
anamnesa sesuai kebutuhan (jenis implan yang dipasang, kapan
waktu pemasangan, adakah keluhan penggunaan implan).
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan meminta
5
persetujuan ibu (melakukan informed consent)
B BAGIAN INTI/LANGKAH KERJA
6 Meminta ibu untuk mencuci daerah yang akan dilepas implan.
Mempersiapkan alat (mendekatkan alat ke dekat tempat tidur
7
tindakan)
8 Menjaga privacy ibu dengan menutup sampiran
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun cair dan air mengalir,
9 keringkan dengan handuk pribadi, memakai APD sesuai keperluan
(apron dan masker).
10 Melakukan penimbangan berat badan ibu.
11 Melakukan pemeriksaan tekanan darah ibu.
Memasang penyangga lengan pada lengan yang akan dilepas
12
implan.
Meletakkkan perlak dan alas perlak pada bagian bawah lengan yang
13 akan dipasang implant, memposisikan lengan sehingga
memudahkan pencabutan.
14 Menentukan tempat pelepasan implan.
a. Meraba kapsul untuk menentukan lokasi insisi, raba ujung kapsul
dekat lipatan siku.
b. Memastikan posisi seiap kapsul dengan memberi tanda

Created by : Siti Novy Romlah, SST., M.Epid. (review Mei 2019)


menggunakan spidol pada setiap kapsul bagian ujung dan
pangkalnya.
15 Menuangkan cairan antiseptik dalam kom steril.
Mematahkan ampul lidokain, membuka kemasan spuit dan
16
menyimpannya dalam bak instrumen.
Memakai sarung tangan steril sebelah kanan (tangan dominan),
memasukkan lidokain 1% kedalam spuit steril dan menyimpan
17
kembali pada bak instrument (one hand), melengkapi penggunaan
sarung tangan sebelah kiri.
Pencabutan Implan
Persiapan tempat insisi
a. Gunakan klem/pinset steril, ambil kassa kemudian lumuri dengan
18 larutan antiseptic.
b. Usap lengan ibu yang akan dicabut implant (daerah insisi) secara
memutar dengan gerakan melingkar dari dalam keluar sekitar 8-
13 cm, biarkan hingga kering.
Memasang duk bolong steril pada lengan ibu yang akan dilepas
19
implan.
Melakukan anestesi
a. Masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi, arahkan
pada pola.
b. Aspirasi untuk memastikan tidak masuk kedalam pembuluh
darah.
c. Keluarkan cairan lidokain dari dalam spuit, dengan tekhnik
20 dorong sambil menarik jarum keluar, pastikan sepanjang pola
telah diberikan anestesi.
d. Tanpa mengeluarkan jarum, pindahkan jarum pada pola
berikutnya, dan lakukan anestesi dengan tekhnik serupa diatas.
e. Pastikan semua tempat yang akan dicabut implan sudah
diberikan anestesi (sesuai dengan jumlah kapsul yang akan
dilepaskan), lalu uji efek anestesi.
Menentukan lokasi insisi
a. Lokasi insisi memiliki jarak yang sama dengan ujung bawah
semua kapsul, kira-kira 5 mm dari ujung bawah kapsul (dari ujung
21
bawah tanda spidol).
b. Pastikan tidak ada ujung kapsul yang berada dibawah luka insisi
untuk mencegah terpotongnya kapsul saat dilakukan pencabutan.
Melakukan insisi
22 Lakukan insisi melintang selebar kurang lebih 4 mm dengan
menggunakan skapel.
23 Mengeluaran kapsul implant
a. Mulailah dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar
atau yang terdekat dengan luka insisi.
b. Mendorong ujung kapsul dengan jari tangan kearah insisi sampai
ujung kapsul tampak pada luka insisi.
c. Masukkan klem lengkung dengan lengkungan mengarah keatas,
jepit kapsul dengan klem tersebut.
d. Bersihkan jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara
menggosok-gosok memakai kassa steril. Jika jaringan ikat tidak
bisa dilepaskan dengan kassa, maka gunakan skapel bagian

Created by : Siti Novy Romlah, SST., M.Epid. (review Mei 2019)


tumpul secara hati-hati.
e. Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan klem kedua.
f. Lepaskan klem pertama dan cabut kapsul dengan klem kedua
secara hati-hati.
Bila kapsul masih sukar dicabut maka gunakan kassa atau
skapel bagian tumpul untuk melepaskan jaringan ikat yang
menempel.
Pilih kapsul berikutnya yang tampak paling mudah dicabut, gunakan
24
tekhnik yang sama untuk mengeluarkan kapsul.
Meraba lengan bekas pemasangan implan, memastikan semua
25 kapsul telah dikeluarkan, cek kedalam kom jumlah kapsul yang telah
keluar.
Menutup luka insisi dengan band aid/plester dengan cara
26
mendekatkan luka insisi.
Dekontaminasi
a. Membuang bahan habis pakai yang sudah terkontaminasi.
b. Merendam peralatan dalam larutan klorin.
27
c. Mencuci tangan dalam larutan klorin, melepaskan sarung secara
terbalik.
d. Dekontaminasi alat selama 10 menit dalam larutan klorin 0,5%.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
28
handuk pribadi.
C PENUTUP
Membantu posisi ibu lebih nyaman, meminta ibu untuk diobservasi
29
selama 15-20 menit di klinik.
Melakukan konseling pasca pencabutan.
a. Menjelaskan pada ibu cara perawatan luka dirumah, jaga luka
tetap kering dan bersih selama 24 jam.
b. Meminta ibu untuk datang ke klinik jika terdapat tanda-tanda
30
infeksi.
c. Mengingatkan kembali kepada ibu bahwa saat ini ibu sudah tidak
ada perlindungan dari kehamilan (kontrasepsi) maka ibu dapat
menggunakan metode lain jika berencana menunda kehamilan.
CATATAN :

NILAI: Nilai total x 100 =


56
NBL : 68 = B
E = 0 – 40
D = 41 – 55
C = 56 – 67
B = 68 – 78
A = 79 – 100
Tangerang Selatan, ………………………………………
Penguji

( )

Created by : Siti Novy Romlah, SST., M.Epid. (review Mei 2019)

Anda mungkin juga menyukai