LP JVP & CVP
LP JVP & CVP
Disusun Oleh:
Hifni Irsendi
201902030104
2020 / 2021
Pemeriksaan JVP
A. Definisi
Jugular venous pressure (JVP) atau tekanan vena jugularis adalah tekanan
sistem vena yang dapat diamati secara tidak langsung. Pengukuran tekanan vena
jugularis merupakan tindakan mengukur besarnya jarak pertemuan dua sudut antara
pulsasi vena jugularis dan sudut sternum tepatnya di Angle of Louis yang berguna
untuk mengetahui tentang fungsi jantung.
B. Tujuan
Tujuan dari Tindakan pengukuran JVP yaitu:
1. Untuk melihat adanya distensi vena jugularis
2. Memperkirakan tekanan vena sentral (CVP)
3. Memberikan informasi mengenai fungsi jantung, terutama ventrikel kanan, fungsi
paru dan merupakan komponen terpenting untuk menilai volume darah
4. Mengetahui ada atau tidaknya distensi vena jugularis dan untuk mengetahui
tekanan vena sentral
5. Untuk mencapai diagnosis dan memantau terapi untuk pasien dengan penyakit
jantung
C. Indikasi
1. Pasien yang menerima operasi jantung sehingga status sirkulasi sangat penting
diketahui
2. Pasien dengan distensi unilateral
3. Pasien dengan trauma mayor
4. Pasien yang sering diambil darah venanya untuk sampel tes laboratorium
5. Pasien yang diberi cairan IV sangat cepat
6. Gagal jantung kanan
7. Cor plumonal
8. Efusi perikardial atau tamponade
9. Obstruksi vena kava superior
10. Peningkatan pembuluh darah
D. Kontraindikasi
Pengukuran JVP tidak dapat dilakukan pada pasien dengan:
1. SVC sindrom
2. Infeksi pada area inseri
3. Koagulopati
4. Insersi kawat pacemaker
5. Disfungsi kontralateral diafragma
6. Pembedahan leher
E. Komplikasi
1. Hematoma local
2. Sepsis
3. Disritmia
4. Tamponade perikard
5. Bakteriemia
6. Emboli udara
7. Pneumotoraks
No Tindakan Rasional
1. Persiapan alat dan bahan Memudahkan dalam melakukan Tindakan
2. Cuci Tangan Menjaga kebersihan sebelum melakukan
tindakan
3. Ucapkan salam Menerapkan etika keperawatan
4. Jaga Privasi Klien Pasien merasa nyaman
5. Jelaskan maksud dan tujuan Pasien paham dengan Tindakan yang akan
dilakukan
6. Posisikan pasien senyaman Posisi yang nyaman membuat pasien
mungkin nyaman
7. Agar vena jugularis terlihat dan
Atur posisi bed pasien pada posisi memudahkan dalam pengukuran
8. semi fowler Menghindari hiperekstensi atau fleksi
Anjurkan pasien untuk menengok leher
9. kekiri
Identifikasi vena jugularis Mengamati denyutan vena jugularis di
10. leher
Undulasi pada vena jugularis (titik Tingkat tertinggi titik pulsasi vena
teratas pada pulsasi vena jugularis). jugularis interna dapat dilihat
Caranya adalah bendung vena
dengan cara mengurutkan vena
11. kebawah lalu dilepas
Tentukan titik Angel of Louis pada Gunakan 2 penggaris, buat garis ditepi
sternum, titik tersebut letaknya bawah penggaris biasa dengan ujung area
12. dekat dengan Angulus Ludovici pulsasi vena jugularis
Dengan mistar pertama proyeksikan Buat tegak lurus dengan penggaris
titik tertinggi pulsasi vena secara pertama setinggi sudut sternum
horizontal ke dada sampai titik
13. manubrium sterni
Kemudian mistar kedua letakan Atur dalam centimeter jarak antara
vertical dari Angel of Louis pada penggaris kedua dan sudut sternum
14. sternum
Lihatlah hasil pengukuran dengan Tekanan bilateral lebih dari 2,5 cm
melihat hasil angka pada mistar dianggap menigkat dan merupakan tanda
vertical (pertemuan antara mistar gagal jantung kanan
vertical dan horizontal). Hasil
pembacaan ditambahkan dengan
angka 5 cm, karena diasumsikan
jarak antara angel of louis dengan
15. atrium kanan dalah sekitar 5 cm
16. Setelah selesai, dokumentasikan Mencatat hasil pengukuran
Cuci tangan Kebersihan sebagian dari iman
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN DENGAN PEMASANGAN CVP
1. PENGERTIAN
Tekanan vena central (central venous pressure) adalah tekanan darah di AKa
atau vena kava. Ini memberikan informasi tentang tiga parameter volume darah,
keefektifan jantung sebagai pompa, dan tonus vaskular. Tekanan vena central
dibedakan dari tekanan vena perifer, yang dapat merefleksikan hanya tekanan lokal.
2. LOKASI PEMANTAUAN
Vena Jugularis interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)
Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada kanan
Vena brakialis, yang mungkin tertekuk dan berkembang menjadi phlebitis
Lumen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau tepat di atas vena
kava superior
4. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari pemasangan kanulasi CVP antara lain :
5. PENGKAJIAN
Yang perlu dikaji pada pasien yang terpasang CVP adalah tanda-tanda
komplikasi yang ditimbulkan oleh pemasangan alat.
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan aktivitas berhubungan dengan pemasangan kateter vena central
Kriteria pengkajian focus :
Kelemahan, kelelahan.
Perubahan tanda vital, adanya disritmia.
Dispnea.
Pucat
Berkeringat.
8. INTERVENSI
Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas.
Rasionalisasi : Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas.
Anjurkan latihan ROM aktif atau bila pasien tidak dapat memenuhinya lakukan
ROM pasif setiap 6 jam.
Rasionalisasi : ROM dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki sirkulasi
dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Doenges M.E. at all, 1993. Rencana Asuhan Keperwatan. Edisi 3. EGC. Jakarta
Hudak & Gallo, 1997. Keperawatan Kritis Edisi VI Volume I. EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzzane C., Bare, Brenda G. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah