MR Perkembangan Fisik PPD
MR Perkembangan Fisik PPD
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali.
Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang
baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada
perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ
seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon
seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak
dipengaruhi oleh hormin tersebut.
Bimbingan orang tua terhadap anak pada suai remaja sangatlah dibutuhkan agar
mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar
orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui
perkembangan fisik remaja.
B. Rumusan Masalah
3. Seperti apa saja kondisi perubahan fisik yang terjadi pada remaja ?
4. Apa saja karakteristik perubahan fisik pada remaja ?
C. Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui seperti apa saja kondisi perubahan fisik yang terjadi pada
remaja.
Ø Melakukan observasi atau penelitian kepada seorang siswa SMA dari prosedur
tersebut kemudian dianalisa, dilaporkan dan akhirnya dilakukan penyimpulan-
penyimpulan sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan.
BAB 2
a) Pengertian
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, muculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)
dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahan-
perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi
panjang).
Pertumbuhan payudara.
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Menstruasi atau haid.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam sisitem endokrin. Pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua
macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa
remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya
perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang
merangsang gonad – yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa
lama sebelum saat remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan pada
saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan
yang terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang
dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk
merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja
ialah:
Pertumbuhan ukuran tubuh
Perubahan proporsi tubuh
Ciri kelamin yang utama
Ciri kelamin kedua
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa
remaja pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai
waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga
terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan
bantuan untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya
menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan
menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan
minat lebih dari pada kurangnya kemampuan.
Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Perubahan Eksternal
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah
:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan
delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada
anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak
yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak
menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.
Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut
adalah :
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih
tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ;
anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan
sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan
selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran yang matang.
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik
berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia
lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi
keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak
mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang
seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali
pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih
berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak
laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari
pada laki-laki .
6. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang
berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat
disbanding yang sering sakit.
Walaupun tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan proporsi
tubuh, ternyta perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Sekalipun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan perempuan juga terdapat
perbedaan, sehingga tidak dapat dikatakan harus selalu tepat sama. Pada kelompok
anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau
endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada yang tubuhnya berberntuk
mesomorf.
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, antara lain adalah:
Pengaruh keluarga
Pengaruh gizi
Gangguan emosional
Jenis kelamin
Status sosial ekonomi
Kesehatan
Pengaruh bentuk tubuh
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat
menggangu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka
mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang
berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakan sebagai ”masa negatif”. Pada
saat irama pertumbuhan sudah sedikit lambat dan perubahan tubuhnya telah sempurna,
maka akan terjadi keseimbangan kembali.
BAB 3
Pada penelitian ini pedoman penskoran yang digunakan adalah rating scale yang
merupakan table aspek pengamatan yang mempunyai 4 tingkatan dari tingkatan yang
paling rendah ke tingkatan yang paling terbaik. Nilai 1 dinyatakan sebagai “kurang”, nilai
2 dinyatakan sebagai “cukup”, nilai 3 dinyatakan sebagai “baik”, dan nilai 4 dinyatakan
sebagai “sangat baik”. Dalam hal menentukan tingkat perkembangan intelektual remaja
kita mengacu pada nilai diatas dan mengolahnya untuk menentukan tingkatan akhirnya
dengan menganalisis nilai kumulatifnya. Misalnya seorang individu atau objek
pengamatam A mempunyai nilai kumulatif akhir 80 maka kita dapat mengatakan bahwa
perkembangan intelektual anak tersebut sangat baik,
Dalam hal menentukan nilai kita bias merumuskanya menjadi empat tingkatan yaitu
M + 1,25SD ≤ M + 2,5SD
M + 0,25SD ≤ M + 1,25SD
M – 0,75SD ≤ M + 0,25SD
x 100 = x 100 = 80
Jadi bisa di simpulkan bahwa anak tersebut mempunyai konsep dan perkembangan
karakteristik intelektual yang mendapat predikat B atau “Baik” .
5. Factor krturunan v
6. Penyerapan gizi v
8. Pengaruh emosiional
v
terhadap pertumbuhan fisik
v
10. Kesehatan fisiknya.
Nama:WS (inisial)
Umur:16 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
5. Factor krturunan v
6. Penyerapan gizi v
8. Pengaruh emosiional
v
terhadap pertumbuhan fisik
Jadi hasil dari pengamatan siswa berinisian WS adalah 75. Adapun nilai tersebut
dikategorikan dalam predikat B, yaitu baik.
Ø Remaja tersebut yang telah berumur 16 tahun memiliki tinggi badan yang ideal.
Ø Proporsi tubuh yang cukup seimbang dengan tinggi dan berat badan remaja
tersebut.
Ø Pada umur 16 tahun telah terlihat tumbuhnya organ ses seperti jakun dan bulu-bulu
halus pada bagian-bagian tertentu seperti, dagu, dibawah hidung, ketiak Dll.
Ø Penyerapan gizi yang sangat baik memungkinkan tubuhnya untuk tumbuh secara
maksimal.
Ø Gizi yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiknya untuk tumbuh.
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan umum
Kesimpulan
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik pada masa
remaja laki-laki maupun wanita, perubahan fisik tersebut mengikuti urutan-urutan
tertentu.
B. Saran tindakan