1. Profesionalisme Guru.
a. Pengertian Profesional.
Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa Inggeris
“profession” yang berakar dari bahasa Latin “profeus” yang artinya
“mengakui” atau “menyatakan mampu atau ahli dalam satu bentuk
pekerjaan”. Secara semantik profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntut (expertise) dari para anggotanya. Artinya pekerjaan itu tidak
bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih atau tidak disiapkan
secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Sutisna, mengutip buku Good’s Dictionary of Education,
mendifinisikan profesi sebagai berikut : “profesi adalah suatu pekerjan yang
meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi dan
dikuasai oleh kode etik yang khusus”. 1 Dari penjelasan selanjutnya dikatakan
bahwa pekerjaan yang berkualifikasi profesional memiliki ciri-ciri :
memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi calon pelakunya
(membutuhkan pendidikan pra-jabatan yang relevan), kecakapan seorang
pekerja profesional dituntut memenuhi persyaratan yang telah dilakukan oleh
pihak yang berwenang (mis: organisasi profesional, konsorsium), dan
jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat atau negara.
Disini perlu dibedakan antara jabatan profesionalisme dan jenis
pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan
keterampilan tertentu (magang, atau keterampilan kerja sebagai warisan
orang tua atau pendahulunya). Perlu dibedakan pekerjaan profesional dari
seorang teknisi, dimana kedua pekerjaan tersebut dapat saja belum terampil
untuk pekerjaan yang sama, dan dapat memecahkan masalah-masalah
teknis dalam bidang kerjanya), tetapi seorang pekerja profesional dituntut
menguasai visi yang mendasari keterampilan yang menyangkut wawasan
filosofis, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam
melaksanakan pekerjaannya, serta memperkembangkan mutu karyanya.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa tidak semua
pekerjaan dapat digolongkan kepada pekerjaan yang profesional. Suatu
pekerjaan dikatakan profesional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat
dikerjakan oleh orang yang memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu.
Kriteria tersebut antara lain harus melalui pendidikan tinggi, melibatkan
kegiatan mental, menuntut keahlian, dan diikat oleh kode etik tertentu.
1
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesional, PT. Angkasa, Bandung, 1985, hlm. 302.
2
2
Ahamd Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja Rosda
Karya, 1992, hlm. 112.
3
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta, PT. Rineka Cipta, Cet. I.
1999, hlm. 17
4
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Ibid., hlm. 18.
4
6
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Ed. I, Cet. 6, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 132.
7
H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1993, hlm. 113.
6
8
Piet A. Sahertian Dan Ida Aleida Sahertian, Op. cit., hlm. 5
7
2. Pengertian istilah :
1. Profesi : suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
(experise) dari para anngotanya, artinya dia tidak dapat diakukan oleh
sesorag yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khsusus untuk
melakukan pekerjaan tersebut. Contoh : Dr. Bedah.
2. Profesional : kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya. Dalam kegiatan sehari-hari seorang professional
melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah telah dimilikinya
sesuai dengan profesinya.
3. Profesionalisme : menunjuk kepada komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus
menerus mengembangkan strategi-stategi yang digunakannya dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
4. Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap
profeninya serta derajat pengetahuan dan kahlian yang mereka miliki
dalam rangka melakukan pekrjaannya.Jadi seseorang yan telah memilki
profesionalitas tidak akan mau melakukan pekerjaan yang bukan
bidangnya.
5. Profesionalisasi, menunjuk kepada proses peningkatan kualifikasi
maupun kemampuan para anggota profsi dalam mencapai criteria yang
standar dalam penampilannya sebagai suatu profesi. Profesionalisasi
pada dasarnya merupakan meupakan seangkaian proses
pengembangan professional (professional development), baik dilakukan
melalui pendidikan /latian “pra jabatan” maupun latihan dalam jabatan
(inservice training),. Oleh karena itu,profesionalisasi merupakan proses
yang sepanjang hayat (life long) dan tidak pernah berakhir (never
ending), selama seseorang telah menyatakan dirinya sebagai warga
suatu profesi.