Anda di halaman 1dari 4

1

HAKIKAT, FUNGSI DAN TUJUAN


ORGANISASI PROFESI KEGURUAN

I. Hakikat Profesi
Suatu profesi muncul berawal dari adanya public trust
atau kepercayaan masyarakat. Kepercayaan inilah yang
menetapkan suatu profesi dan membolehkan sekelompok ahli
untuk bekerja secara profesional.
Suatu profesi mengandung unsur pengabdian. Dalam
pengabdiannya itu,profesi harus berusaha menimbulkan
kebaikan, keterampilan, keberuntungan dan kesempurnaan
serta kesejahteraan bagi masyarakat. Misalnya profesi
keguruan mengabdikan dirinya bagi kepentingan anak didik,
profesi kedokteran mengabdikan diri bagi kepentingan orang
sakit agar cepat sembuh dan sebagainya.
Hakikat tentang pofesi melibatkan beberapa istilah yang
berkaitan, yaitu: profesi, profesionalitas, profesional,
profesionalisasi dan profesionalisme. Profesi menunjuk pada
suatu pelayanan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung
jaab dan kesetiaan kepadanya. Tegasnya lagi, suatu profesi
secara teori tidak bisa dilakukan oleh sembarangan oran tanpa
tanpa melalui pendidikan atau latihan dalam keahlian tertentu
dan kurun waktu yang ditentukan pula.
 Profesionalitas menunujuk pada kualitas atau sikap
pribadi individu terhadap suatu pekerjaan. Dalam konteks
lainnya, profesionalitas menunjuk pada ukuan tingkatan atau
jenjang kualifikasi suatu profesi.
 Profesional menunjuk pada penampilan, seseorang
yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dan menunjuk
pada orangnya itu sendiri. Misalnya se X seorang profesional
(mengucu pada orangnya) apakah ia seorang dokter, guru, dsb.
 Profesionalisasi menunjuk pada proses menjadikan
sesorang sebagai profesional.
 Profesionalisme menunjuk pada (a) drajat penampilan
seseorang sebagai profesional. (b) sikap dan komitmen
anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang paling
ideal dari kode etik profesinya.
2

a. Ciri-Ciri Profesi.
Ciri-ciri profesi ada enam yaitu :
1. a profession an essential social service (suatu profesi
menunjukkan suatu pelayanan soaial);
2. a profession is founded up on a bode of knowledge
(suatu profesi didasari oleh tubuh keilmuan yang
sistematis).
3. a profession requires a lenghthy period of academic
and practical training (suatu profesi memerlukan suatu
pendidikan dan laihan dalam waktu yang cukup lama).
4. a profession has a light degree of autonomy (suatu
profesi memerlukan ekonomi yang tinggi);
5. a profession has a code of etbics (suatu profesi
memiliki kode etik); dan
6. a profession generate in service grouth (suatu profesi
berkembang dalam proses pemberian layanan).
Menurut Sutan Zanti dan Syahmiar Syahrun
(1992:133) suatu jabatan professional harus mempunyai ciri-
ciri jabatan pokok yaitu : (a) pekerjaan itu dipersiapkan
melalui proses pendidikan dan latihan secara formal (b)
Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat (c)
Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi tertentu
seperti IDI, PGRI dn sebagainya. (d) mempunyai kode etik
sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab profesi tersebut.

b. Organisasi Profesi Keguruan


Pekerjaan sebagai guru muncul dari kepercayaan
masyarakat dan mengabdikan diri pada masyarakat.
Pekerjaan itu menuntut keterampilan tertentu yang
dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan yang
relatif lama serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang
dapat dipertanggung jawabkan seperti : IKIP, FKIP di
berbagai univeritas dan sekolah tinggi serta LPTK lainnya.
Prefesi keguruan didukung oleh suatu disiplin ilmu, yaitu
ilmu keguruan dan ilmu pendidikan. Profesi ini juga
memiliki kode etik dan organisasi profesinya. Dari
pekerjaan ini seorang guru memperoleh imbalan finansial
3

dari masyarakat sebagai konsekuensi dari layanan yang


diberikannya.
II. Fungsi Organisasi Profesi Keguruan
a. Fungsi Pemersatu
Keberadaan organisasi profesi kependidikan
merupakan organisasi profesi sebagai wadah pmesersatu
berbagai wadah pemersatu potesnsi profesi kependidikan
dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan
masyarakat penguna jasa kependidikan. Dengan
mempersatukan potensi tersebut potensi tersebut diharapkan
organisasi profesi kependidikan memiliki kewibawaan dan
kekuatan dalam menentukan kebijakan dan melakukan
tindakan bersama yaitu upaya melindungi dan
memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi
kependidikan itu sendiri dan para pengguna jasa profesi ini.

b. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional


Menurut Johnson (Abin Syamsudin, 1999 : 72)
kompetensi kemampuan profesional kependidikan dibangun
oeh enam perangkat kompetensi yaitu :
1. Performance component, yaitu unsur
kemampuan penampilan kinerja yang tampak sesuai
dengan bidang profesi keguruan.
2. Subject component, yaitu unsur kemampuan
penguasaan bahan / substansi pengetahuan yang relevan
dengan bidang profesi kependidikan sebagai prasyarat
(enabling competencies) bagi penampilan komponen
kinerjanya.
3. Professional component, yaitu unsur
kemampuan penguasaan substansi pengetahuan dan
keterampilan teknis profesi kependidikan sebagai
prsyarat penampilan kinerjanya.
4. Process component, yaitu unsur kemapuan
penguasaan proses-proses mental mencakup berfikir
(logis, kritis, rasional dan kreatif) dalam pemcehan
masalah, pembuatan keputusan dan sebagainya.
Komponen ini sebagai prasyarat bagi terwujudnya
penampilan kenerjanya.
4

5. Adjusment component, yaitu unsur kemampuan


penyerasian dan penyesuaian diri berdasarkan
karakteristik pribadi pendidik / guru dengan tugas
penampilan kinerjanya.
6. Attitudes component, yaitu unsur komponen
sikap, nilai, kepribadian pendidik / guru sebagai
prasayarat yang fundamental bagi keseluruhan perangkat
komponen kompotensi lainnya bagi terwujudnya
komponen kompetensi lainnya bagi terwujudnya
komponen penampilan kinerja profesi pendidikan.

III. Tujuan Organisasi Profesi Pendidikan


Tujuan Organisasi Profesi Pendidikan adalah :
1. Meningkatkan dan mengembangkan karir anggota,
merupakan upaya organisasi profesi kependidikan dalam
mengembangkan karir anggota sesuai dengan bidang
pekerjaan yang diembannya.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
anggota, merupakan upaya terwujudnya kompetensi
kependidikan yang handal dalam diri tenaga kependidikan
atau guru.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan
profesional anggota, merupakan upaya para profesional
untuk menempatkan para anggota suatu profesi sesuai
dengan kemampuannya.
4. Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota,
merupakan upaya organisasi kependidikan agar
anggotanya terhindar dari perlakuan yang tidak manusiawi
dari pihak lain dan tidak melakukan praktek yang
melecehkan nilai-nilai kemanusiaan.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan
anggota, merupakan upaya organiasi kependidikan unu
meningkatkan kesejahteraan lahir dan bathin anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai