Anda di halaman 1dari 28

Capaian Implementasi PPRG

tingkat Nasional

Woro Srihastuti Sulistyaningrum


Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga
Kementerian PPN/Bappenas

Workshop Pelaksanaan dan Pengawasan PUG di KKP


Jakarta, 2 Maret 2020
SISTEMATIKA PEMAPARAN

Pendahuluan
01
Kebijakan dan Strategi
02
Capaian Perencanaan dan Penganggaran
03 yang Responsif Gender (PPRG)

Hal-hal yang Perlu Diperhatian


04
2
PENDAHULUAN
ANALISIS SITUASI KETIMPANGAN GENDER (1)
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks
Pembangunan Gender (IPG) Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

90,07 90,19 90,34 91,03 90,82 90,96 90,99


89,42 89,52 72,1
71,74
71,39
70,68 70,83
74,85 75,65 70,46
73,36 73,58 74,26
71,98 72,69 70,07
70,94 71,45
69,14

68,08 68,88 68,15


66,98 67,44
65,56 66,27
63,96 64,83
63,43
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
IPG IPM Laki-laki IPM Perempuan IPM
Sumber: BPS, 2019 Sumber: BPS, 2019

• Kualitas SDM terus meningkat namun dengan kecepatan yang • IDG menunjukkan peranan dan partisipasi aktif perempuan di
berbeda. dalam politik, jabatan publik dan ekonomi
• Untuk mengejar ketertinggalan, IPM perempuan harus • IDG yang membaik utamanya karena peningkatan sumbangan
meningkat lebih cepat dibandingkan IPM laki-laki pendapatan perempuan
• Peningkatan IPG menunjukkan kesenjangan gender yang Gender Inequality Index Indonesia masih tinggi:
semakin mengecil namun capaian saat ini belum pernah lebih ▪ Peringkat ke 103 dari 162 negara yang diukur.
tinggi dibandingkan tahun 2015. ▪ Ketiga terendah di ASEAN.
Sumber: http://hdr.undp.org/en/data 4
ANALISIS SITUASI KETIMPANGAN GENDER (2)

Pendidikan Kesehatan Ketenagakerjaan Ekonomi


Rata-Rata lama sekolah (RLS) 2018
(Tahun) Angka Harapan Hidup (2018) Perempuan sebagai Tenaga Profesional Sumbangan Pendapatan Perempuan

Perempuan Laki-laki
47,02 36,7%
73,19 69,3
7,65 8,56 Tahun Tahun (2018) (2018)
Pengeluaran Per Kapita Per Tahun
Harapan lama sekolah (HLS) TPAK perempuan lebih rendah
2018 (Tahun) dibandingkan TPAK laki- laki
Angka kematian Ibu
masih tinggi 305 per
51,88% 82,69%
100.000 kelahiran Rp9,04 juta Rp15,55 juta
12,99 12,84 hidup (Supas, 2015)
• Rasio pengeluaran perkapita
• Perempuan lebih banyak tidak Sektor kerja formal masih didominasi oleh perempuan dan laki-laki tidak mengecil
tenaga kerja laki- laki secara berarti, yaitu antara 0,55 -
memiliki ijazah dibandingkan laki-
laki, yaitu 24,04 % dibanding 0,59, artinya pengeluaran perkapita
25,62% • Peningkatan penularan perempuan tidak sampai 60 % dari
34,22% 65,78%
• Faktor kemiskinan menjadi faktor HIV/AIDS pada ibu rumah pengeluaran perkapita laki-laki (BPS,
utama anak putus sekolah. Anak tangga 2018)
perempuan yang tidak sekolah • Jumlah kasus AIDS tertinggi Rata-rata upah pekerja • Disebabkan oleh share perempuan
rentan mengalami perkawinan pada ibu rumah tangga yang relatif rendah pada beberapa
anak yang berakibat pada tidak 16.045 orang 2,40 jt 3,06 jt lapangan usaha yang produktivitasnya
terpenuhinya hak-hak anak. Sumber Kemenkes 2018 tinggi, seperti pertambangan, gas,
BPS 2018, Kemdikbud 2017 Sakernas Agustus ,2018
informasi dan komunikasi.
5
ANALISIS SITUASI KETIMPANGAN GENDER (3)

Kekerasan Politik dan Jabatan Publik Infrastruktur


1 dari 3 perempuan usia 15-64 Akses terhadap Akses sanitasi
Keterwakilan perempuan di lembaga air bersih layak
tahun mengalami kekerasan oleh pasangan legislatif di tahun 2019
88,66% RT 69,27% RT
dan selain pasangan selama hidup mereka. DPR RI DPD Susenas 2018
Sekitar 1 dari 10 perempuan mengalaminya
dalam 12 bulan terakhir.
20,52% 30,88% • Kelangkaan air bersih menghambat pekerjaan dan
aktivitas produktif di dalam rumah tangga.
Keterwakilan ini belum optimal dan belum
disertai pemahaman gender. • Infrastruktur air bersih dan sanitasi yang lokasinya
406.178 kasus kekerasan selama jauh dan gelap menyebabkan perempuan rentan
tahun 2018 (Komnas Perempuan, 2018) Di lembaga eksekutif, proporsi perempuan mengalami kekerasan seksual
yang menduduki jabatan struktural Eselon I-V

71% KDRT | 28% ranah publik SDA - LH


(perkosaan, pencabulan, dan kekerasan
33,16% 66,83% Perubahan iklim menyebabkan terjadinya krisis air
seksual).
bersih, krisis energi, kerawanan pangan, ancaman
BKN, 2018
penyakit, bencana, dan konflik sosial
Dalam KDRT, kasus inses adalah yang tertinggi
dan anak perempuan paling rentan menjadi
Regulasi
Dampak perubahan iklim lebih besar dirasakan oleh
korban. perempuan akan tetapi kesiapan dan keterampilan
Terdapat 421 kebijakan dan regulasi hidup perempuan dalam mengantisipasi dampak
Kasus inses sering tidak terlaporkan karena
pelakunya adalah orang yang terdekat dengan yang diskriminatif di tingkat pusat tersebut masih terbatas, terutama dalam situasi
korban dan daerah (Komnas Perempuan, 2018) darurat dan bencana

6
ISU STRATEGIS DAN ANALISA SITUASI KETIMPANGAN GENDER
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN SERTA KAITANNYA DENGAN BIDANG LAINNYA (1)

KESEHATAN DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN


▪ Sulitnya akses terhadap air bersih yang layak dan aman konsumsi di • > 60% perempuan nelayan di atas 35 tahun buta aksara
Kampung Nelayan dengan rata-rata pendidikan nelayan SDatau tidak tamat SD
▪ Perempuan Nelayan terpaksa menghabiskan > ½ pendapatannya X • Kesulitan mengakses informasi yang memberi peluang bagi
untuk membeli air bersih kebutuhan rumah tangga. nelayan untuk keluar dari kemiskinan.
▪ Sanitasi dan pengelolaan limbah, serta kondisi rumah yang tidak • Situasi miskin, pendidikan rendah dan kurangnya akses
memenuhi standar layak huni mengakibatkan anak dan orang dewasa informasi, mengakibatkan anak perempuan dan perempuan
beresikoterinfeksi ISPA, penyakit kulit dan turbeculosis (TB). nelayan, rentan menjadi korban perdagangan manusia dan
▪ 60% nelayan dan penduduk pesisir, usia anak-anak dan dewasa eksploitasiseksual.
mengalami gizi buruk dan kuranggizi. • Ada kecenderungan memprioritaskan anak laki-laki untuk
▪ Masalah kesehatan menambah beban kerja Perempuan Nelayan bersekolah dan membebaskan mereka dari tanggung jawab
dalam perawatan dan pemeliharaan kesehatan anggota dalam proses produktif. Anak perempuan diberi tanggung jawab
keluarganya. untuk membantu kerja produktif dan reproduktifyang dilakukan
EKONOMI ibunya.
• Terdapat perbedaan peran dan tanggung jawab nelayan perempuan dan laki-laki dalam value chain kegiatan kelautan perikanan
• Perempuan Nelayan terlibat di ranah produktif, ranah reproduktif dan sosial. Sebagian besar Perempuan Nelayan melakukan pekerjaan
pengolahan hasil laut, budi daya ikan dan rumput laut serta pekerjaan lain yang berhubungan dengan perikanan dan kelautan
• Perempuan Nelayan bekerja rata-rata 14 - 17 jam/hari (Bebankerja lebih berat dan jam kerja lebih panjang)
• Pengolahan pangan hasil laut dan industri kreatif Perempuan Nelayanmenyumbang lebih dari 50%kebutuhan ekonomi keluarga dan
menggerakkan perekonomian di perkampungannelayan.
• Namun akses Nelayan Perempuan untuk mengembangkan usaha sangat terbatas, karena kurangnya dukungan modal, peningkatan kualitas
produksidan kemasan serta akses pemasaran hasil produksi.
• Diperlukan peningkatan kapasitas, keterampilan dan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk meningkatkan volume produk olahan
hasil perikanan
7
ISU STRATEGIS DAN ANALISA SITUASI KETIMPANGAN GENDER
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN SERTA KAITANNYA DENGAN BIDANG LAINNYA (2)

PERLINDUNGAN NELAYAN PEREMPUAN PENGASUHAN & PERAN DOMESTIK PEREMPUAN

• Profesi perempuan Nelayan belum sepenuhnya diakui


sehingga tidak memperoleh akses dan kesempatan yang • Ibu/perempuan merupakan pengelola rumah tangga yang
sama dengan nelayan laki-laki. melakukan pekerjaan domestik (memilih jenis, memasak dan
• Pekerjaan dan profesi Nelayan Perempuan di kartu mengolah berbagai jenis makanan, termasuk ikan)
identitas dicatat sebagai Ibu Rumah Tangga dan bukan
• Ibu sebagai pengasuh utama bertanggung jawab terhadap
nelayan (karena perempuan sendiri tidak tahu haknya dan
pemenuhan asupan protein dan membuka wawasan anak
juga anggapan perempuan hanya membantu suaminya)
terkait keanekaragaman hayati dan kekayaan sumber daya
• Sesuai pekerjaan di KTP, maka Perempuan Nelayan tidak
laut dan pesisir Indonesia
dapat memperoleh Kartu Asuransi Nelayan
• Akibatnya Perempuan Nelayan tidak memperoleh • Diperlukan KIE khusus kepada ibu/perempuan mengenai
jaminan asuransi dan perlindungan sebagai nelayan manfaat dan pentingnya konsumsi ikan untuk mendukung
serta kesulitan mengakses program bantuan pemerintah pencapaian target konsumsi ikan RPJMN
untuk nelayan.

INFRASTRUKTUR PERUBAHAN IKLIM DAN ENERGI

Lingkungan kampung nelayan Sektor Kelautan Perikanan sangat rentan terhadap perubahan
yang tidak ramah perempuan iklim dan kenaikan harga BBM
serta infrastruktur dan • Berpengaruh langsung pada hasil tangkapan ikan dan
penerangan yang tidak pemasukan nelayan
memadai menyebabkan • Perempuan Nelayan akan merasakan dampak yang lebih berat
perempuan rentan mengalami karena secara budaya perempuan dianggap bertanggung
kekerasan dan pelecehan jawab mencari jalan keluar atas masalah ekonomi rumah
seksual tangga
8
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
1 3
PUG ditujukan untuk mewujudkan
kesetaraan gender dalam
Pengarusutamaan gender (PUG)
pembangunan, yaitu pembangunan
merupakan strategi
yang lebih adil dan merata bagi
mengintegrasikan perspektif
seluruh penduduk Indonesia baik laki-
gender dalam pembangunan
laki maupun perempuan

2 4 Kesetaraan gender dapat dicapai


dengan mengurangi kesenjangan
Pengintegrasian perspektif gender antara laki-laki dan perempuan
tersebut dimulai dari kebijakan, dalam mengakses dan mengontrol
perencanaan, penganggaran, sumber daya, berpartisipasi dalam
pelaksanaan, serta pemantauan pengambilan keputusan dan proses
dan evaluasi seluruh kebijakan, pembangunan, serta mendapatkan
program dan kegiatan manfaat dari kebijakan dan program
pembangunan pembangunan

10
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN DAN KAIDAH RPJMN 2020 - 2024

Tema RPJMN IV 2020 - 2024


7 PRIORITAS NASIONAL RPJMN IV 2020 - 2024
“Indonesia Berpenghasilan Menengah -
Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”
1. Memperkuat Ketahanan 2. Mengembangkan Wilayah 3. Meningkatkan SDM
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020 - 2024 Ekonomi untuk untuk Mengurangi berkualitas dan berdaya
Pertumbuhan yang Kesenjangan dan Menjamin saing
Berkualitas Pemerataan
Tujuan Pembangunan
Gender
Berkelanjutan

Modal Sosial dan


Transformasi Digital
Budaya
4. Revolusi Mental dan 5. Memperkuat Infrastruktur 6. Membangun Lingkunagn
Pembangunan Mendukung Pengembangan Hidup, Meningkatkan
Kebudayaan Ekonomi dan Pelayanan Dasar Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020 - 2024

Membangun Menjamin Menjaga 7. Memperkuat Stabilitas


Kemandirian Keadilan Keberlanjutan Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
11
FOKUS PEMBANGUNAN DAN ARAH KEBIJAKAN
PN 3 MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
PENINGKATAN PENGENDALIAN PENDUDUK & TATA
PRODUKTIVITAS DAN DAYA KELOLA KEPENDUDUKAN
SAING Arah Kebijakan: Mengendalikan pertumbuhan
Arah Kebijakan: Meningkatkan
produktivitas dan daya saing.
7 1 penduduk dan memperkuat tata kelola
kependudukan.

PENGUATAN PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
PENGENTASAN KEMISKINAN
Arah Kebijakan: Mengentaskan 6 2 Arah Kebijakan: Memperkuat pelaksanaan
perlindungan sosial.
kemiskinan.

PENINGKATAN PELAYANAN
KESEHATAN MENUJU CAKUPAN
SEMESTA
PENINGKATAN KUALITAS ANAK,
Perempuan dan Pemuda 5 3 Arah Kebijakan: Meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Arah Kebijakan: Meningkatkan kualitas terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar
anak, perempuan, dan pemuda. (Primary Health Care) dengan mendorong
4 peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
PEMERATAAN PELAYANAN PENDIDIKAN
BERKUALITAS
Arah Kebijakan: Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.
12
PROGRAM PRIORITAS (PP) DAN KEGIATAN PRIORITAS (KP) TERKAIT KEPENDUDUKAN DAN KB,
KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PN 3 MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
1. Percepatan Cakupan Administrasi Kependudukan
PP 1: 2. Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan
3. Pendampingan dan Layanan Terpadu
Pengendalian
Penduduk dan 4. Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk
1. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Berbasis
Kerjasama Industri Tata Kelola PP 2:
2. Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas PP 7: Kependudukan 1. Sistem Jaminan Sosial Nasional
Penguatan 2. Bantuan Sosial dan Subsidi Tepat Sasaran
3. Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan Peningkatan
Inovasi Pelaksanaan 3. Perlindungan Sosial Adaptif
Produktivitas dan
4. Prestasi Olahraga Perlindungan 4. Kesejahteraan Sosial
Daya Saing
Sosial
PN 3

MENINGKATKAN PP 3: 1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB


1. Akselerasi Penguatan Ekonomi Keluarga SDM YANG Peningkatan dan Kesehatan Reproduksi
2. Keperantaraan Usaha dan Dampak Sosial PP 6: BERKUALITAS Pelayanan 2. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Reforma Agraria Pengentasan DAN BERDAYA Kesehatan Menuju 3. Peningkatan Pengendalian Penyakit
4. Perhutanan Sosial Kemiskinan SAING Cakupan 4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Kesehatan Semesta (Germas)
5. Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan
Obat dan Makanan
1. Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
1. Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak PP 5: PP 4: 2. Pemerataan Akses dan Wajib Belajar 12 Tahun
Peningkatan Peningkatan
2. Peningkatan Kesetaraan Gender, 3. Peningkatan Pengelolaan dan Penempatan Pendidik dan
Kualitas Anak, Pemerataan Tenaga Kependidikan
Pemberdayaan, dan Perlindungan Perempuan dan
Perempuan Layanan Pendidikan 4. Penjaminan Mutu Pendidikan
Pemuda Berkualitas 5. Peningkatan Tata Kelola Pendidikan
3. Peningkatan Kualitas Pemuda

13
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Terkait Peningkatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
TARGET DAN INDIKATOR
STRATEGI
Baseline
2019 dan Peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mencakup:
INDIKATOR
Target
2024 1 Penguatan kebijakan dan regulasi.
90,99
Indeks Pembangunan Percepatan pelaksanaan PUG di kementerian/lembaga, pemerintah
(2018) dan
Gender (IPG) 2 provinsi/kabupaten/kota, dan pemerintah desa melalui penguatan pelembagaan
91,39
PUG dan penguatan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (PPRG).
72,10
Indeks Pemberdayaan
(2018) dan Peningkatan pengetahuan dan pemahaman individu baik perempuan maupun laki -
Gender (IDG) (2024) 3 laki, keluarga, komunitas, lembaga masyarakat, media massa dan dunia usaha.
74,18
Tingkat Partisipasi
51,89 dan Peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, terutama dalam
Angkatan Kerja 4
55,00 pendidikan, kesehatan, ekonomi, tenaga kerja, serta politik, jabatan publik dan
(TPAK) Perempuan pengambilan keputusan.
ARAH KEBIJAKAN
5 Peningkatan jejaring dan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masyarakat, media massa, dunia usaha dan lembaga masyarakat.
Meningkatkan kualitas anak,
perempuan dan pemuda.

14
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Terkait Peningkatan Perlindungan Perempuan

TARGET DAN INDIKATOR STRATEGI


Peningkatan perlindungan perempuan, termasuk Pekerja Migran dari kekerasan dan
Baseline TPPO, mencakup:
2019 dan
INDIKATOR Penguatan kebijakan dan regulasi pencegahan, penanganan, rehabilitasi,
Target 1
2024 pemulangan, dan reintegrasi.
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman individu baik perempuan maupun laki -
Prevalensi kekerasan 9,40 dan 2 laki, keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya tentang
terhadap perempuan terus KtP dan TPPO.
usia 15 - 64 tahun di Menurun Peningkatan kapasitas aparat penegak hukum dan penyelenggara pemerintahan
12 bulan terakhir (%) 3
tentang KtP dan TPPO.
Penguatan kelembagaan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan melalui
ARAH KEBIJAKAN 4 peningkatan kapasitas SDM penyedia layanan, koordinasi antarunit penyedia
layanan, penguatan data dan informasi, serta pengawasan.
Meningkatkan kualitas anak,
5 Pengembangan sistem data terpadu KtP dan TPPO.
perempuan dan pemuda.
6 Pengembangan sistem layanan terpadu penanganan KtP dan TPPO.

7 Penguatan jejaring dan kerja sama antara pemerintah (pusat dan daerah), komunitas,
media massa, dunia usaha dan lembaga bantuan hukum.

8 Pengembangan inovasi dalam upaya pencegahan KtP dan TPPO. 15


RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN:
STRANAS PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER
Penguatan komitmen pimpinan kementerian/lembaga/perangkat
1 daerah/Desa
Penguatan dasar hukum percepatan pelaksanaan PUG di
2 kementerian/lembaga/perangkat daerah/Desa
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia kementerian/lembaga/
3 perangkat daerah/desa
Penguatan
Pelembagaan 4 Penguatan koordinasi antarinstitusi penggerak dan pelaksana PUG PPRG
PUG
Pengelolaan pengetahuan dari pelaksanaan PUG di
5 kementerian/lembaga/perangkat daerah/desa

6 Pelibatan Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan PUG

1 Pengembangan Data Terpilah Gender

2 Analisis Data Terpilah Gender


Penguatan
Pengintegrasian isu gender di dalam perencanaan, penganggaran,
PPRG 3 pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan

16
CAPAIAN PERENCANAAN
DAN PENGANGGARAN YANG
RESPONSIF GENDER
PELAKSANAAN PUG MELALUI PPRG

Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG)


• Serangkaian cara yang sistematis untuk mengintegrasikan perspektif gender di dalam perencanaan dan
penganggaran pembangunan nasional serta pengendaliannya untuk memastikan perspektif gender
terintegrasi.
• Pengendalian mencakup pelaksanaan, monev, pengawasan, dan pelaporan pembangunan
• Merupakan operasionalisasi strategi PUG, untuk mengatasi adanya perbedaan atau kesenjangan akses,
partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan bagi perempuan dan laki laki dengan tujuan untuk
mewujudkan anggaran yang lebih berkeadilan

Perencanaan yang Responsif Gender


Perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat
perempuan dan laki-laki berkaitan dengan pembangunan

Anggaran yang Responsif Gender (ARG)


• Anggaran yang disusun dan disahkan melalui proses perencanaan yang responsif gender
• Upaya untuk menjamin agar anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah beserta kebijakan dan program
yang mendasarinya dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan setiap warga negara dari kelompok manapun,
baik laki-laki maupun perempuan.

18
18
3 (TIGA) KATEGORI ANGGARAN RESPONSIF GENDER

Anggaran untuk mengatasi


masalah kesenjangan gender di Anggaran khusus yang sifatnya
berbagai bidang pembangunan afirmasi untuk memenuhi kebutuhan
(mainstream) satu kelompok yang lebih tertinggal
Anggaran penguatan kelembagaan
PUG (pengembangan data gender,
pelatihan PUG PPRG, koordinasi focal
point gender, dst)

19
TREN ANGGARAN RESPONSIF GENDER KL 2011 - 2020

Belum semua K/L melakukan tagging karena:

Kurangnya Keterbatasan data Tidak paham tools Fasilitasi dan pengawasan


pemahaman mengenai terpilah gender untuk analisis gender dalam proses PPRG dan
gender, PUG dan PPRG dan analisinya (GAP dan GBS) tagging belum optimal
20
Data Tagging ARG Terbesar TA 2020
- Periode Data Krisna per tanggal 14 Januari 2020 jam 11.59 WIB -
% ARG K/L
ARG 2018 ARG 2019 ARG 2020 Anggaran K/L
No. Kementerian/Lembaga TA 2020 (dalam
(dalam ribu) (dalam ribu) (dalam ribu) TA 2020 (dalam ribu)
ribu)
KEMENTERIAN PEKERJAAN
1 UMUM DAN PERUMAHAN 213.971.079 37.923.312.680 29.007.659.131 120.217.535.952 24,13
RAKYAT
2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 14.564.597.154 12.903.523.016 10.436.993.247 42.670.411.239 24,46

KEMENTERIAN ENERGI DAN


3 8.971.807 1.365.361.862 4.033.102.521 9.666.330.480 41,72
SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN LINGKUNGAN
4 99.035.618 3.249.409.456 2.761.516.085 9.319.325.816 29,63
HIDUP DAN KEHUTANAN

5 KEMENTERIAN PERTANIAN 152.714.845 22.295.524 1.627.995.072 21.055.309.526 7,73

KEMENTERIAN AGRARIA DAN


6 - - 1.047.283.063 10.096.979.235 10,37
TATA RUANG/BPN

7 KEMENTERIAN KEUANGAN 851.446.552 801.645.063 987.879.215 43.511.223.211 2,27

8 KEMENTERIAN KESEHATAN 192.019.445 55.165.946 377.267.931 57.399.996.028 0,66

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN


9 - 147.479.991 373.268.694 6.472.753.539 5,77
PERIKANAN

10 KEMENTERIAN AGAMA 1.970.580 167.785.200 152.096.903 65.060.948.695 0,23


21
DATA TAGGING ARG DI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
- PERIODE DATA KRISNA PER TANGGAL 14 JANUARI 2020 JAM 11.59 WIB -

Program Pengelolaan Ruang


Program Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya
Laut (20%)
Kelautan dan Perikanan (2%)

Program Karantina Ikan, Pengendalian Mutu


dan Keamanan Hasil Perikanan (10%)

Program Dukungan
Program Penguatan Daya
Manajemen dan Pelaksanaan
Saing Produk Kelautan dan
Tugas Teknis Lainnya KKP
Perikanan (12%) (12%)

Program Pengelolaan Program Pengawasan dan


Perikanan Budidaya (1%) Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
KKP (4%)

Program Pengelolaan Perikanan Tangkap


(1%)
Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan
dan Perikanan (38%)

22
23
PENANDAAN ARG DALAM PERENCANAAN TAHUNAN
Pagu Indikatif
(Pertemuan Tiga Pihak I)
Maret s.d Mei (t-1)
RKA K/L & DIPA
K/L meng-update tagging Output/Suboutput Kegiatan di Agst – Des (t-1)
KRISNA disesuaikan dengan SBPI, dan ditelaah Bappenas Tagging di KRISNA terbawa ke RKA K/L dan
& DJA-Kemenkeu DIPA.

Bilateral Meeting Pagu Anggaran


REVIU
(Pertemuan Tiga Pihak II)
Mulai Nov (t-2) Tahun (t)
K/L dapat mengakses KRISNA dan Juni s.d Juli (t-1) Reviu pelaksanaan kegiatan dari
melakukan tagging (edit/input baru) K/L mengupdate Tagging output/suboutput Output/Suboutput yang di-tagging
di KRISNA disesuaikan dengan SBPA, dan
ditelaah Bappenas & DJA-Kemenkeu
23
23
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
REPUBLIK
INDONESIA HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Integrasi gender di dalam pembangunan penting


Penerapan strategi PUG/PPRG di berbagai bidang
untuk memastikan laki-laki dan perempuan
pembangunan penting untuk memastikan tercapainya
memperoleh Akses, Partisipasi, Kontrol dan
target pembangunan yang adil dan merata
Manfaat yang sama terhadap sumber daya
pembangunan

RPerpres Stranas Percepatan Pelaksanaan Mempercepat pelaksanaan PUG PPRG di seluruh


PUG akan menjadi dasar hukum bagi unit kerja pusat dan daerah: transfer knowledge,
pemerintah pusat, daerah dan desa dalam capacity building, membangun e-learning, dan focal
melaksanakan PUG dan PPRG point gender

Meningkatkan kapasitas PPRG dalam menemukenali isu


Melakukan self-assessment kelembagaan PUG, gender:
memastikan prasyarat PUG terpenuhi, dan terus memperkuat data terpilah gender dan data pendukung
lainnya serta melihat peran laki-laki dan perempuan
meningkatkan kualitasnya
dalam rantai kegiatan ekonomi dan sosial di bidang
kelautan perikanan

Sinergi isu prioritas terkait perempuan dan


Melaksanakan PPRG dengan mengartikulasi perlindungan anak di dalam Renja K/L dan Renstra
gender ke dalam kebijakan/program/kegiatan K/L serta sinergi antar stakeholder utk mendukung
yang strategis dan memiliki daya ungkit besar pencapaian target kesetaraan gender
25
25
TERIMA KASIH
% ARG K/L
ARG 2018 ARG 2019 ARG 2020 Anggaran K/L
No. Kementerian/Lembaga TA 2020 (dalam
(dalam ribu) (dalam ribu) (dalam ribu) TA 2020 (dalam ribu)
ribu)
BADAN PENGAWAS OBAT DAN
11 7,56
MAKANAN 59.931.468 43.157.173 144.948.443 1.916.726.169
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
12 PEREMPUAN DAN 25,29
267.339.900 102.404.259 69.200.000 273.641.802
PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN PEMUDA DAN
13 - 3,88
OLAHRAGA 9.022.500 67.537.828 1.738.476.155
LEMBAGA KETAHANAN
14 - 20,53
NASIONAL 49.672.307 41.923.782 204.233.517
BADAN NASIONAL
15 PENANGGULANGAN BENCANA 5,12
317.694.605 128.821.512 35.863.051 700.646.814
(BNPB)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
16 - - 0,08
DAN PENDIDIKAN TINGGI 35.270.600 42.166.911.542
BADAN NASIONAL PENEMPATAN
17 DAN PERLINDUNGAN TENAGA 10,71
338.437 45.118.769 34.491.589 322.004.033
KERJA INDONESIA (BNP2TKI)
18 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 0,91
81.033.282 42.597.557 31.236.919 3.431.294.970
KEMENTERIAN DESA,
19 PEMBANGUNAN DAERAH - 0,77
79.751.310 27.030.423 3.497.804.895
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
20 1,43
INDONESIA (LIPI) 23.149.382 4.000.000 24.000.000 1.677.743.054
Anggaran K/L % ARG K/L
ARG 2018 ARG 2019 ARG 2020
No. Kementerian/Lembaga TA 2020 (dalam TA 2020
(dalam ribu) (dalam ribu) (dalam ribu)
ribu) (dalam ribu)
BADAN KEPENDUDUKAN DAN
21 KELUARGA BERENCANA NASIONAL 0,42
1.563.072.037 331.063.642 15.005.312 3.581.554.060
(BKKBN)
22 KEMENTERIAN SOSIAL 0,02
1.226.350 10.306.868 12.842.803 62.767.643.594

23 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 0,12


6.398.511 10.588.760 10.812.242 8.686.008.341

24 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 0,09


8.380.301 9.241.224 6.549.931 6.909.858.970
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
25 PEMBANGUNAN MANUSIA DAN - 2,03
5.925.000 4.925.000 242.204.739
KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
26 0,27
KECIL DAN MENENGAH 2.696.525 2.589.324 2.628.950 972.337.202
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
27 0,02
INFORMATIKA 1.329.900 1.065.870 1.056.777 5.610.505.496
28 BADAN PUSAT STATISTIK 0,00
264.982 79.875 99.983 7.928.793.567
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
29 APARATUR NEGARA DAN REFORMASI - - -
7.000.000 5.500.000
BIROKRASI
30 - - - -
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 200.000
JUMLAH 18.424.782.760 57.516.884.688 51.370.485.495 538.099.202.641 9,55

Anda mungkin juga menyukai