Anda di halaman 1dari 2

perbedaan identifikasi masalah dengan rumusan permasalah dalam penelitian kuantitatif

identifikasi masalah merupakan proses dan hasil pengenalan masalah secara kuantitatif. beberapa
hal yang dijadikan sebagai sumber masalah : sumber bacaan, pertemuan ilmiah, pernyataan
pemegang kekuasaan, Obesevasi (pengamatan) wawancara dan angket, pengalaman dan Intiusi.

Rumusan Masalah ditandai dengan pernyataan penelitian yang umumnya disusun dalam bentuk
kalimat tanya, kalimat btersebut menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa dan apa
saja yang dicari/ diteliti (Oleh Jeck. R fraenkel dan Norman E. Wallen 1990:23)

beberapa hal dalam merumuskan hal penelitian (referensi Cholid Nartuko dkk 2008.):

- rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna

- dituangkan dalam bentuk kalimat tanya

- jelas dan konkgrit

- dirumuskan secara operasional

- mampu memberi petunjuk tentang pengumpulan data

- dibatasi ruang lingkup sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan yang jelas dan tegas

b. Tujuan dan kegunaan Penelitian Kuantitatif

memepunyai 2 tujuan : mendeskripsi dan mengeksplanasi

mendeskripsi secara kauntitatif memperoleh gambaran tentang kecenderungan sentral dan


kebenaran penyimpangan dari hal yang diteliti, secara umum berkaitan dengan narasi, komparasi
dan asosiasi dari hal yang diteliti. sedangkan tujuan eksplanasi upaya memperoleh penjelsan tentang
hubungan/ pengaruh antara 2 hal/ lebih istilahnya dengan populasi.

kegunaan penelitian kuantitatif

menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori, hasil penelitian dapat
digunakan untuk menggambarkan sistem pelayanan, dapat dijadikan sebagai diagnosa dalam
mencari sebab masalah dan untuk menyususn strategi pengembangan sistem penilaian pelayanan
yang berjalan

c. pentingnya tinjauan pustaka dalam penelitian kuantitatif adalah

sangat penting dalam mencari tempat untuk berpijak yang kokoh sehingga acuan-acuan yang
digunakan dalam penelitian sesusi dengan bidang yang hendak dikaji, mencerminkan kedalaman
teori yang terlibat dalam penelitian dengan landasan yang diinginkan , menempatkan peranan yang
stratregis karena dia merefleksikan kadar ilmiah suatu penelitian.

d. operasional dalam penelitian kuantitatif (Djarwanto, 1994:13)


menjelaskan definisi variabel dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting guna
menghindari penyimpanagan atau kesalah fahaman pada saat pengumpulan data dalam penelitian
kuantitatif. uraian tentang variabel yang dimaksud tentang apa yang di ukur oleh variabel yang
bersangkutan.

contoh definisi operasional variabel "satus Gizi" anak balita adalah hasil penimbangan pengukuran
berat badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan umur

e. penetapan hipotesis dalam penelitian kuantitatif adalah

hipotesis berasal dari bahasa yunani Hypo artinya di bawah, Thesis artinya pendirian berarti
hipotesis pendapat yang diragukan kebenarannya. untuk memastikan kebenarannya maka suatu
hipotesis harus di uji/ dibuktikan kebenarannya, jika hipotesis telah diuji kebenarannya maka
hipotesis akan disebut teori.

f kaitan desain penelitian dan responden penbelitian kuantitatif :

desain penelitian merupakan prosedur penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan dan analisa data kauntitatif secara keseluruhan.

responden penelitian merupakan orang yang menangani/ orang yang diminta keterangan suatu
fakta atau pendapat.

keduanya sangat berkaitan karena adanya desain tampa responden data yang diteliti tidak akan
terjawab kebenarannya, responden juga dapat dalam bentuk kuisoner.

Anda mungkin juga menyukai