Anda di halaman 1dari 8

PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT SEBAGAI FAKTOR

RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR

Herlina Dimiati

Abstrak. Cardiovascular diseases (CVD) masih merupakan penyebab kematian dan disabilitas
utama di negara berkembang dibandingkan penyakit lainnya. Selama beberapa dasawarsa CVD
dianggap sebagai penyakit degeneratif yang dipengaruhi faktor genetik dan gaya hidup,
termasuk merokok, kurangnya olah raga serta obesitas. Studi terbaru dari Baker dan kawan-
kawan, mendemonstrasi adanya hubungan antara berat badan lahir dengan mortalitas
kardiovaskular. Pertumbuhan janin terhambat merupakan faktor risiko CVD pada usia dewasa.
(JKS 2012; 3: 157-164)
Kata Kunci : Cardiovascular diseases, pertumbuhan janin terhambat

Abstract. Cardiovascular disease kills more people and cause more disabilities in developing
countries than any other diseases. During a few decades CVD is presumed as a generative
disease that is influenced by genetic factor, life style, smoking, less exercises and obesity.
Recent studies by Barker et all have demonstrated a significant consistent relationship between
cardiovascular mortality and birthweight. Intra uterine growth restriction (IUGR) is a risk
factor of CVD in adults. (JKS 2012; 3: 157-164)
Key words : Cardiovascular disease, intra uterine growth restriction

Pendahuluan Konsep fisiologi hubungan proses


Saat ini cardiovascular diseases (CVD) kehidupan intrauterin dengan dampak
merupakan penyebab kematian dan penyakit kemudian hari ini dikenal sebagai
disabilitas utama di negara berkembang. fetal programming. Konsep ini
Berdasarkan data dari American Heart dikembangkan dari hipotesis fetal origin of
Association (AHA) pada 2006 adult disease (FOAD) oleh Barker yang
prevalensinya di Asia mencapai 5,2% mengisyaratkan adanya hubungan berat
dengan angka mortalitas 34,3% dari badan lahir rendah (BBLR) dengan
seluruh penyebab kematian.1 peningkatan kejadian CVD. Penelitian
Selama beberapa dasawarsa CVD selanjutnya di Swedia dari tahun 1925
dianggap sebagai penyakit degeneratif sampai 1949 memperjelas hal ini dan
yang dipengaruhi faktor genetik dan gaya menyatakan CVD saat dewasa bukan
hidup, termasuk merokok, kurangnya olah berkaitan dengan berat badan lahir, yang
raga serta obesitas. Meskipun demikian, juga bisa menginklusikan kelahiran
dalam 15 tahun terakhir dijumpai bukti- prematur, tapi dengan gangguan
bukti bahwa kondisi lingkungan saat pertumbuhan intrauterin atau pertumbuhan
dalam kandungan juga berperan pada janin terhambat (PJT).7,8
perkembangan CVD, dimana deviasi pada Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan
pertumbuhan janin yang secara umum secara ringkas model destruksi penyakit
terlihat dari berat lahir rendah menurut usia kardiovaskular, fetal origin dan
kehamilan, merupakan prediktor resiko programming penyakit jantung, faktor
beberapa penyakit di usia selanjutnya, yang mempengaruhi fetal programming
termasuk CVD. Resiko ini akan semakin pada PJT dan mekanisme yang mendasari
meningkat bila pada masa kanak- kanak perkembangan CVD pada PJT (model
terjadi kenaikan berat badan dengan cepat destruksi Penyakit Kardiovaskular).
atau terjadi obesitas.2-61 Selama lebih dari 40 tahun penelitian
mengenai penyebab CVD dilakukan
Herlina Dimiati adalah Dosen Bagian Ilmu sebagai suatu model destruksi. Pada model
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas ini, aterosklerosis dianggap sebagai proses
Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

157
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012

degeneratif, di mana faktor gaya hidup terhadap stimulus, yang dialami selama
seperti konsumsi tembakau, obesitas dan periode kritis perkembangan intrauterin.
psikososial akan mempercepat proses. Perkembangan janin melalui sejumlah
Meskipun faktor-faktor tersebut tidak periode perkembangan kritis saat terjadi
diragukan lagi sebagai faktor resiko yang organogenesis dan diferensiasi. Periode
sangat penting dalam terjadinya CVD, pertumbuhan, perkembangan cepat dan
model ini tidak dapat menjelaskan maturasi ini adalah tahap dimana janin
mengapa faktor resiko klasik seperti rentan terhadap stressor seperti malnutrisi,
merokok, hiperkolesterolemia, hipertensi gangguan penyediaan oksigen, infeksi
dan diabetes hanya dijumpai pada 50% atau gangguan lingkungan lain terjadi.
dari insiden CVD dan berkaitan dengan Adaptasi fisiologi dan metabolik janin ini
daerah tempat tinggal. Selanjutnya bagian dapat menjamin kelangsungan hidup,
implisit dari model ini adalah konsep namun pada titik kritis perkembangan
modifikasi faktor resiko tersebut yang menyebabkan perubahan jangka panjang
seharusnya berkaitan dengan penurunan atau permanen pada morfologi atau
kejadian CVD, namun saat diteliti, efeknya struktur organ, fungsi metabolik, fungsi
relatif kecil.2 endokrin dan fisiologi sampai postnatal
Salah satu penjelasan untuk hal ini adalah serta menjadi faktor predisposisi individu
adanya pengaruh faktor genetik individu mengalami CVD di usia selanjutnya. Efek
yang heterogen respon terhadap adaptasi ini bergantung pada waktu
lingkungan. Merokok misalnya berbahaya paparan dan dapat terjadi tanpa efek yang
bagi beberapa individu tapi tidak begitu nyata pada ukuran tubuh. Organ manusia
berbahaya pada yang lain. Meskipun yang terbentuk pada awal kehidupan
sejumlah gen telah diajukan sebagai adalah jantung, otak dan hati. Jantung janin
pemicu aterosklerosis, penjelasan genetik pada kehamilan 6 minggu sudah mulai
sendiri tidak dapat menjelaskan pola berdetak. 11,12
geografi CVD yang terlihat dan tidak dapat Sejak formulasi asli hipotesis ini
menjelaskan mengapa individu dengan berbagai penelitian dilakukan untuk
sosial ekonomi rendah lebih sering membuktikannya seiring dengan
mengalami CVD. Apalagi resiko CVD meningkatnya angka kelangsungan hidup
terlihat berkaitan dengan tempat kelahiran PJT. Saat ini terdapat bukti juga
dan tetap ada meskipun individu telah lingkungan postnatal dini sebagai
migrasi di usia selanjutnya.2,9 determinan CVD. Penelitian telah
menunjukkan bahwa setelah periode
Fetal origin dan Programming Penyakit gangguan pertumbahan intrauterin, anak
Kardiovaskular dapat mengalami kompensasi atau catch up
Pengamatan bahwa kejadian CVD berkaitan growth dengan percepatan pertambahan
dengan tempat kelahiran menimbulkan berat badan pada masa kanak-kanak yang
anggapan kemungkinan faktor prenatal dan juga akan meningkatkan resiko CVD.5,6
postnatal dini merupakan faktor resiko
CVD. Hipotesis ini pertama kali diajukan Faktor yang Mempengaruhi Fetal
Barker dkk dengan konsep FOAD yang Programming pada PJT
mengisyaratkan adanya hubungan bayi PJT adalah janin yang mengalami
berat lahir rendah (BBLR) dengan hambatan pertumbuhan selama intrauterin
peningkatan kejadian CVD. Hal ini terlihat sehingga tidak mencapai potensial
menetap meskipun faktor perancu, seperti pertumbuhan sesuai usia kehamilan dengan
variabel sosial dan gaya hidup berat badan lahir berada di bawah persentil
diperhitungkan.3,10 10. PJT merupakan satu dari penyebab
Fetal programming atau imprinting BBLR (kurang dari 2500 gram).13
didefinisikan sebagai respon permanen

158
Herlina Dimiati, Pertumbuhan Janin Terhambat

Etiologi PJT bermacam-macam, termasuk Glukokortikoid merupakan hormon penting


genetik, hormon, nutrisi, antropometri pada jaringan janin. Steroid memiliki
ibu, infeksi dan avaibilitas oksigen, pengaruh retardasi pertumbuhan serta
meskipun demikian kebanyakan penelitian kapasitas untuk mempengaruhi
menunjukkan pertumbuhan janin dihambat perkembangan struktur utama dan
oleh keterbatasan penyediaan oksigen dan metabolik janin melalui pengaturan
nutrisi dari ibu. Kondisi yang berkaitan berbagai gen. Selama perkembangan janin
dengan hipoksia janin, seperti dataran normal konsentrasi glukokortikoid yang
tinggi, anemia, penyakit paru, pre-eklamsi beredar (kortisol) sangat relatif rendah
dan merokok juga berkaitan dengan relatif terhadap konsentrasi pada sistem ibu.
PJT. Janin manusia memiliki beberapa Glukokortikoid janin pada akhir kehamilan
mekanisme untuk mengkompensasi terkait pematangan adrenal janin.
restriksi malnutrisi akut meskipun Pemisahan sirkulasi janin dari
memiliki keterbatasan untuk menyediakan glukokortikoid ibu dianggap penting bagi
cadangan kompensasi insufisiensi oksigen. perkembangan normal aksis hipotalamus-
Adaptasi janin pada kondisi ini melalui hipofisis-adrenal janin, dan juga
beberapa mekanisme programming, memastikan perkembangan pola ekspresi
prioritisasi pada perkembangan jaringan gen yang benar. Pemisahan ini dicapai
yang penting seperti otak dan jantung melalui kerja 11β-hidroksisteroid
dengan penyesuaian pada organ atau dehidrogenase tipe 2 (11βHSD2) yang
jaringan lain seperti visera abdomen, berada pada plasenta. Enzim ini
menurunkan sekresi atau sensitivitas mengkonversi glukokortikoid aktif menjadi
terhadap hormon pertumbuhan janin, tidak aktif, dan karenanya bertindak
insulin dan insulin-like growth factor sebagai penghambat mencegah
(IGF-I) dan up regulation aksis glukokortikoid dari sirkulasi ibu memasuki
hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA), sistem janin. Deksametason dan
11,13
terutama sekresi kortisol. glukokortikoid sintetik lain adalah substrat
Faktor lain yang banyak diteliti pada PJT buruk untuk 11βHSD2, dan dapat melintasi
saat ini paparan terhadap glukokortikoid. plasenta dengan bebas.11

Gambar 1 Fetal Programming penyakit kardiovaskuler14

159
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012

Pada gambar 1 dapat dijelaskan bahwa membutuhkan waktu antara kelahiran dan
CVD diawali adanya faktor yang perkembangan penyakit sampai 80 tahun.
mempengaruhi kehamilan. Faktor dari ibu Selain itu, permasalahan etis dalam menilai
dapat menyebabkan PJT seperti malnutrisi, dan memanipulasi kondisi ibu hamil serta
defisiensi protein, peningkatan adanya faktor perancu seperti merokok dan
glukokortiroid atau obstruksi arteri uterina. gaya hidup. Mengingat kesulitan ini,
Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan banyak penelitian yang dilakukan dengan
PJT seperti hiperkolesterolemia stess menggunakan model hewan guna
oksidasi, obesitas, resistensi insulin, menjelaskan mekanisme perubahan ini .
diabetes, hipertensi dan kondisi Beberapa penelitian pada manusia, hanya
proinflamatori. Faktor plasenta mempunyai berspekulasi bagaimana gangguan
efek terhadap PJT adanya idiopatik pertumbuhan janin dapat berkontribusi
plasenta dan regulasi genetik. Pada fetus dalam peningkatan resiko CVD.15
dapat terjadi kerusakan jaringan atau
perkembangan organ sehingga terjadi Perubahan pada struktur vascular
perubahan komposisi jaringan. Program
ini berlanjut sampai terjadinya kematangan 1. Disfungsi Endotel
sistem imun. Parameter dini dari hasil Terdapat hubungan signifikan berat lahir
akhir interaksi antara faktor ibu, plesensta rendah dengan disfungsi endotel. Endotel
dan fetus dapat terlihat dengan adanya merupakan sel selapis di permukaan
penurunan berat lahir, perubahan dini pembuluh darah yang berperan sebagai
metabolisme glukosa, peningkatan marker interfase antara aliran darah dan jaringan
stres oksidatif, penebalan tunika imtima, sekitar. Selain sebagai barier fisik, endotel
limposit antigen spesifik dan marker mempertahankan pembuluh darah tetap
inflamasi. Interaksi kesemua faktor risiko terbuka dan bebas gumpalan dengan
diatas, pada masa anak-anak merupakan melepaskan sejumlah faktor vasoaktif.
prediktor yang kuat resiko CVD, seperti Endotel juga mengatur permeabilitas dan
kegagalan fungsi endotel dan reaksi regulasi pertumbuhan vaskular. Pada
vaskuler, pembentukan awal beberapa kondisi ia terlibat aktif pada
aterosklerosis, resistensi insulin, obesitas, respon imun, inflamasi, hemostasis dan
DM tipe 2 dan perubahan yang spesifik koagulasi. 15
dari respon imun. Parameter lanjut pada Pada orang dewasa, fungsi endotel yang
usia dewasa muda dapat bermanifestasi buruk berkaitan dengan hipertensi,
klinis sebagai CHD (Conggenital Heart hiperglikemi, dan dislipidemia. Disfungsi
Disease), hipertensi dan diabetes.14 endotel juga dianggap merupakan
patofisiologi awal dalam pembentukan
Mekanisme yang Mendasari ateroma yang mendahului CVD. Pada
Perkembangan CVD pada PJT pasien dengan manifestasi penyakit
Terdapat bermacam-macam perubahan jantung koroner, derajat disfungsi endotel
fungsi dan struktur vaskular yang diteliti memprediksikan keparahan lesi
15
pada PJT, dalam kaitannya dengan resiko aterosklerosis dan prognosis.
CVD misalnya disfungsi endotel,
peningkatan ketebalan tunika intima media, 2. Penebalan Tunika Intima Media
perubahan densitas dan arsitektur (TIM)
mikrovaskular, dimensi arteri yang kecil, Satu dari tanda awal pembentukan ateroma
perubahan elastisitas arteri dan adalah penebalan TIM. Faktor resiko klasik
14 15,16
pengurangan jumlah kardiomiosit. , pada masa kanak-kanak, seperti
Kesulitan dalam menjelaskan mekanisme dislipidemia, tekanan darah tinggi dan
ini dalam melakukan eksperimental pada peningkatan indeks massa tubuh
manusia, terutama secara prospektif yang merupakan refleksi peningkatan TIM pada

160
Herlina Dimiati, Pertumbuhan Janin Terhambat

masa dewasa, yang dapat memprediksikan iskemia jaringan akan tercapai lebih
pembentukan plak dan terjadinya CVD.15 cepat.15
Pada PJT terjadi penebalan dini TIM aorta.
Meskipun demikian, penebalan TIM aorta 5. Perubahan Elastisitas Arteri
pada neonatus tidak selalu memberikan Peningkatan dan percepatan kekakuan
tanda mulainya proses penyakit. Penebalan pada aorta adalah faktor resiko morbiditas
intima aorta yang juga terjadi pada kardiovaskular. Pada PJT dapat terjadi
neonatus sehat merupakan adaptasi gangguan sintesis elastin dalam dinding
struktural pada penurunan aliran darah dari aorta dan arteri besar lainnya. Hal ini
aorta oleh pemisahan sirkulasi plasenta dan dapat memulai kehilangan permanen
umbilikus. Ini dianggap sebagai efek elastisitas arteri.1
transisi dan fisiologi. Perbaikan kembali
TIM dan vaskular bayi dapat menjelaskan 6. Pengurangan Jumlah Kardiomiosit
mengapa tidak selalu terdapat hubungan Telah diketahui bahwa kardiomiosit
berat lahir rendah dan peningkatan TIM mengalami differensiasi pada akhir masa
pada dewasa. Interpretasi lain karena pola
fetal atau postnatal dini, setelahnya ia tidak
hidup dewasa lebih penting dibandingkan
dapat berproliferasi lagi sebagai respon
efek residu programming penebalan TIM
terhadap cedera. Proses akhir differensiasi
pada perkembangan dini.15
dapat dipengaruhi oleh faktor intrauterin.
Konsekuensi dari hal ini, dihipotesiskan
3. Perubahan Densitas Kapiler dan
Arsitektur Mikrovaskular bahwa restriksi pertumbuhan selama
Penelitian di Amerika pada 1987 sampai kehidupan fetal dapat menyebabkan
1989 menunjukkan penurunan berat lahir penurunan jumlah total kardiomiosit saat
berkaitan dengan penyempitan kaliber lahir, mengurangi cadangan miokard
arteriol retina meskipun tidak berhubungan sehingga meningkatkan kerentanan
2,17
dengan kaliber venular retina. Penyempitan terjadinya gagal jantung.
arteriol retina ini menetap dan menjadi
prediksi timbulnya hipertensi, serta kondisi Perubahan pada Fungsi Kardiovaskuler
yang dikaitkan dengan berat lahir rendah Pada PJT terjadi perubahan sirkulasi
lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung perifer dan fungsi jantung janin. Saat ini
koroner dan stroke. Oleh karena itu dengan bantuan alat ultrasonograf Doppler,
kemungkinan penyempitan arteriol retina M-Mode, gray scale atau warna terdapat
dapat mewakili perubahan vaskuler awal berbagai metode yang dapat digunakan
praklinis berhubungan dengan disfungsi untuk menilai fungsi sistolik dan diastolik
endotel yang mendasari.16 jantung pada PJT.18
− Gabungan curah jantung jantung janin
4. Perubahan Dimensi Arteri adalah jumlah dari output ventrikel kiri
Bayi kecil memiliki arteri kecil, tetapi jika dan kanan, yang dapat dihitung dengan
ukuran pembuluh darah tidak meningkat mengalikan isi sekuncup dengan denyut
sebanding dengan pertumbuhan tubuh jantung janin.
lainnya dan penyempitan arteri berlanjut, − Fungsi sistolik jantung janin juga bisa
ini bisa menjadi resiko CVD. Seiring dinilai dengan menghitung ejection
penuaan, kehilangan perlahan ruang force (EF) ventrikel kiri dan kanan yang
intraluminal pasti akan berlangsung di dapat dihitung dari EF= 1,055x CSAx
cabang arteri. Jika dimensi arteri sudah TVIac x (PSV/TTP), dimana CSA
berkurang secara signifikan pada proses adalah area cross-sectional, TVIac
intrauterin, titik kritis di mana aliran darah adalah integral kecepatan waktu (TVI)
tidak akan cukup untuk menghindari selama percepatan periode sistol, PSV
adalah kecepatan puncak sistolik dan

161
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012

TTP adalah waktu untuk interval curah jantung mirip dengan janin berat
kecepatan puncak. badan sesuai masa kehamilan, fraksi curah
− Fungsi diastolik jantung janin dinilai jantung yang dialihkan ke plasenta secara
dengan rasio antara kecepatan aliran signifikan lebih rendah daripada janin
darah selama pengisian pasif ventrikel dengan berat badan sesuai masa kehamilan,
(E) dan kontraksi atrium (A). Terdapat ini menunjukkan redistribusi signifikan dari
hubungan linier yang signifikan antara sirkulasi janin.18
rasio E/A dan usia kehamilan, ventrikel
yang awalnya kaku menyebabkan rasio Fungsi Diastolik
yang tinggi, dan menurun bertahap Pengisian diastolik ventrikel kiri dan kanan
selama kehamilan berlangsung. PJT secara signifikan lebih rendah
− Indeks Tei, dihitung sebagai indeks dibandingkan janin dengan berat badan
Tei= (ICTxIRT)/ET, dimana isovolumic sesuai usia kehamilan, tanpa perubahan
contractive time (ICT) waktu kontraksi fungsi diastolik signifikan. Pada janin
isovolum, isovolumic relactation time dengan berat badan sesuai usia kehamilan,
(IRT) adalah waktu relaksasi isovolum rasio E/A pada katup mitral dan
dan ET adalah waktu ejeksi, diukur dari trikuspidalis meningkat progresif selama
bentuk gelombang Doppler yang kehamilan. Pada awal kehamilan, PJT
diperoleh dari katup atrioventrikula. memiliki rasio E/A sama dengan janin
Indeks tersebut independen dari kedua dengan berat badan sesuai usia kehamilan.
geometri ventrikel dan detak jantung. Namun rasio E/A tidak meningkat dalam
kehamilan selanjutnya dan secara
Fungsi Sistolik signifikan lebih rendah daripada janin
Dibandingkan janin dengan berat badan dengan berat badan sesuai usia kehamilan.
sesuai masa kehamilan, kecepatan puncak Kenaikan progresif rasio E/A normal janin
sistolik aorta dan pulmonal maupun waktu diperkirakan mencerminkan penurunan
pulmonar untuk mencapai kecepatan bertahap kekakuan ventrikel sehingga
puncak pada PJT lebih berkurang, berkurang ketergantunganya pada
sedangkan waktu untuk mencapai kontraksi atrium untuk mengisi ventrikel.
kecepatan puncak aorta meningkat.18 Tidak adanya perubahan ini pada PJT bisa
EF pada ventrikel kiri dan kanan di bawah disebabkan keterlambatan pematangan
persentil ke-5 dikaitkan dengan pengaruh miokard ventrikel, atau beberapa bentuk
perinatal yang buruk. Pada janin dengan lain dari disfungsi diastolik. Pada janin
berat badan sesuai masa kehamilan, EF normal, deselerasi katup trikuspidalis
ventrikel kiri dan kanan nilainya signifikan maupun mitral meningkat beberapa kali
meningkat sesuai dengan kehamilan dan selama kehamilan. Dibandingkan janin
kedua ventrikel memberikan kekuatan yang dengan berat badan sesuai usia kehamilan,
sama. Pada PJT, EF di kedua ventrikel PJT mengalami peningkatan beberapa kali
mengalami penurunan secara simetris dan deselerasi di katup atrioventrikular, yang
signifikan sebelum kelahiran.18 bisa disebabkan gangguan relaksasi
Meskipun curah jantung tetap stabil di ventrikel atau penurunan compliance
sepanjang kehamilan, bagian dari curah ventrikel.18
jantung yang beredar melalui plasenta janin Indeks Tei ventrikel kiri dan kanan menurun
berubah pada janin dengan berat badan secara linier menurut bertambahnya usia
sesuai masa kehamilan. Antara usia kehamilan pada minggu 18 - 33, dan
kehamilan 38 - 41 minggu curah jantung menetap setelah 34 minggu. Pada awal
normal rata-rata 400 ml/menit/kgBB, kehamilan, indeks Tei PJT mirip dengan
dengan sekitar 1/3 ditujukan ke plasenta, janin dengan berat badan sesuai usia
dan setelah 32 minggu, 21% ditujukan ke kehamilan. Namun, mulai minggu 27
plasenta. Menariknya, pada PJT, meskipun kehamilan, indeks Tei pada PJT secara

162
Herlina Dimiati, Pertumbuhan Janin Terhambat

signifikan lebih besar dari pada janin diteliti. Disarankan anak yang lahir kecil
dengan berat badan sesuai usia kehamilan. untuk usia kehamilan dan harus selalu
Tampaknya, meskipun ada perubahan dipantau resiko CVD dengan pengukuran
alamiah kinerja jantung pada janin dengan tekanan darah yang dimulai pada usia dini.
berat badan sesuai usia kehamilan, PJT
mungkin memiliki kinerja otot jantung yang Daftar Pustaka
abnormal di kehamilan lanjut.18 1. American Heart Association. Heart disease
and stroke statistics, our guide to current
Sirkulasi Koroner dan Cardiac Sparing statistics and the supplement to our heart
Pada PJT mengalami peningkatan ukuran and stroke facts. 2010.
jantung sebanding dengan berat tubuh 2. Khan OA, Chau R, Bertram C, Hanson
janin karena terjadi hipertrofi dinding MA, Ohri SK. Fetal origin of coronary
heart disease-implications of cardiothoracic
ventrikel tanpa dilatasi. Aliran darah
surgery? J ejcts. 2005 : 27 : 1036-42.
koroner yang penting dalam metabolisme 3. Huxley R, Owen CG, Whincup PH, Cook
miokard, memainkan peran dalam adaptasi DG, Edwards JR, Smith GD, et al. Is birth
jantung janin. Peningkatan aliran darah weight a risk factor for ischemic heart
koroner terlihat pada PJT, janin anemia, disease in later life? Am J Clin Nutr.
janin dengan penyempitan duktus 2007 : 85 : 1244-50.
arteriosus atau bradikardi. Pada janin 4. Troxler RG, Park MK. Hyperlipidemia in
dengan berat badan sesuai usia kehamilan, childhood, Dalam : Park MK, penyunting.
tidak terjadi peningkatan aliran darah Pediatric cardiology for practitioner. Edisi
koroner.18 ke-4. USA : Mosby. 2002 : 427-9.
5. Andersen LG, Angquist L, Eriksson JG,
Forsen T, Gamborg M, Osmond C et al.
Kesimpulan Birth weight, childhood body mass index
Pandangan tradisional CVD dimediasi and risk of coronary heart disease in
oleh faktor perilaku dan genetik tidak adult : combined historical cohort studies.
memadai dalam menjelaskan pola Plos one. 2010. 5 : 11 : 1-6.
epidemiologi penyakit ini. Penelitian 15 6. Barker DJP. Osmond C. Forsén TJ.
tahun terakhir menunjukkan bukti-bukti Kajantie E. Eriksson JG. Trajectories of
bahwa selain faktor risiko klasik seperti growth among children who have
merokok dan obesitas, gangguan coronary events as adults. N Engl J Med.
pertumbuhan janin intrauterin juga terkait 2005. 353 : 1802-9.
dengan perkembangan CVD. Gangguan 7. Barker DJP. Introduction. Dalam: Barker
pertumbuhan janin menimbulkan efek DJP, penyunting. Fetal origins of
cardiovascular and lung disease. Volume
fetal programming yaitu bentuk adaptasi
151. USA : Mercel Dekker. 2001. 1-8.
terhadap berbagai stressor lingkungan 8. Kaijser M, Bonamy AK, Akre O,
selama intrauterin, temasuk hipoksia, Cnattinggius S, Granath F, Norman M et
malnutrisi dan paparan terhadap al. Perinatal risk factors for ischemic heart
glukortikoid. disease : disentangling the roles of birth
Meskipun demikian mekanisme weight and preterm birth. Circulation.
patofisiologi konsep yang didasarkan 2008 : 117 : 405-10.
pada hipotesis fetal origin adult disease 9. Moore LAJ, Lane RH. The development
ini masih belum seluruhnya diketahui of adult disease. Curr opin pediatr. 2009 :
secara pasti sehubungan dengan sulitnya 21 : 230-4.
penelitian eksperimental pada manusia. 10. Lawlor DA, Ronalds G, Heather C, Smith
GD, Leon DA. Birth weight is inversely
Mekanisme ini multifaktorial dan
asssociated with incident coronary heart
kompleks. disease and stroke among individuals born
Saat ini perubahan fungsi dan struktur in the 1950s, finding from the Aberdeen
vaskular pada PJT dan implikasinya bagi Children of the 1950s prospective cohort
kejadian CVD di kemudian hari mulai study. Circulation. 2005 : 112 : 1414-8.

163
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 12 Nomor 3 Desember 2012

11. Evans SCL, McMullen S. Developmental 15. Norman M. Low birth weight and
of origins of adult disease. Med Princ developing vascular tree : a systematic
Pract. 2010 : 19 : 87-89. review. Acta Paediatr. 2008. 97 : 1165-72.
12. Mother and fetus. Dalam : Gluckman P, 16. Liew G, Wang JJ. Duncan BB. Klein R et
Hanson M, penyunting. The fetal matrix: al. Low birth weight is associated with
evolution, development and disease. Edisi narrower arterioles in adult. Hypertension.
ke-1. New York : Cambridge University 2008. 51 : 933-938.
Press. 2005 : 50-52. 17. Thornburg KL. Fetals origins of
13. Hendrix N. Berghella V. Non-placental cardiovascular disease. Neoreview. 2004.
causes of intrauterine growth restriction. 5 : 527-32.
Semin Perinatol. 2008. 32 : 161-5. 18. Bahtiyar MO. Copel JA. Cardiac changes
14. Palinski W, Nicolaides E, Liguori A, in the intrauterine growth restricted fetus.
Napoli C. Influence of maternal Semin Perinatol. 2008. 32 : 190-3.
dysmetabolic conditions during pregnancy
on cardiovascular disease. J of Cardiovasc
Trans Res. 2009. 2 : 277-285.

164

Anda mungkin juga menyukai