Anda di halaman 1dari 1

Akumulasi udara di dalam saluran cerna anak bisa terjadi karena beberapa hal.

Pertama,
anak banyak menelan udara. Bayi yang sering menangis atau batuk, misalnya, akan
banyak menelan udara. Demikian pula bayi akan banyak menelan udara bila teknik
menyusuinya salah; puting kurang pas di mulut bayi atau dot tidak penuh dengan susu
tetapi berisi udara.

Kedua, terjadi pembentukan gas yang berlebihan di dalam usus. Hal ini bisa terjadi karena
adanya fermentasi makanan yang tidak diserap oleh bakteri usus yang berlebihan. Jadi,
bisa terjadi pada anak dengan gangguan pencernaan dan penyerapan makanan atau
terjadi infeksi yang menyebabkan pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan. Bisa pula
terjadi karena mengonsumsi makanan yang flatugenik ( membentuk gas)  secara
berlebihan, seperti ubi, keju, kol, sawi, dan sejenisnya.

Ketiga, akumulasi gas di dalam usus bisa pula terjadi karena peristaltik usus melemah.
Contohnya, pada kekurangan kalium yang sering terjadi pascadiare, atau karena
pemberian obat yang dapat melemahkan peristaltik usus. Melemahnya peristaltic usus juga
bisa terjadi pada penyakit berat.

Keempat, sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas melalui anus, akibatnya
terjadi akumulasi gas dan anak mengalami kembung. Pada kasus sumbatan usus, anak
harus dirujuk ke dokter  untuk melihat apakah terdapat kelainan yang memerlukan
pembedahan. Kadang kala sembelit yang lama pun dapat menimbulkan perut kembung.
Pada kasus kembung yang memerlukan tindakan bedah, biasanya ditemukan pula gejala
lain, seperti nyeri perut yang hebat, muntah menetap, muntah hijau dan sembelit.

Pada bayi sebelum berusia 2 bulan kembung sering terjadi karena intoleransi laktosa.
Asupan susu yang banyak tetapi kadar enzim pencernaannya dalam usus belum
sempurna, akibatnya terjadi fermentasi  susu yang tidak diserap usus yang menghasilkan
gas yang berlebihan. Hal ini pula yang dapat memberikan gejala kolik pada bayi.

Kembung sering pula terjadi pada anak yang kurang gizi, biasanya akibat kombinasi
gangguan pencernaan, pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan, dan gangguan
peristaltik usus akibat kekurangan elektrolit.

Kembung dapat pula terjadi bila kita sampai ke daerah yang tinggi. Pada kondisi ini
sebagian gas yang terlarut dalam darah, terutama gas nitrogen, akan berdifusi ke saluran
usus. Oleh karena itu di daerah yang tinggi, seperti puncak gunung kita akan sering kentut
dan bisa kembung.

Sebagai kesimpulan. Kembung dapat disebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu,
bawalah anak Anda ke dokter untuk mendeteksi penyebabnya dan mendapat pengobatan
yang memadai

Anda mungkin juga menyukai