Anda di halaman 1dari 1

Pengembangan vaksin PVE dimulai sejak tahun 1996, pengenalan 

vesicular
stomatitis virus (VSV) sebagai bahan dasar utama dalam pembuatan vaksin PVE
oleh Rose’s group di Universitas Yale,  Amerika Serikat. Dua tahun selanjutnya
pengembangan VSV menjadi VSV-EBOV dilakukan oleh Feldmann, Klenk and
Volchko. Pada tahun 2003 pengembangan vaksin dilakukan dengan menghapus
glikoprotein sehingga VSV-EBOV diganti menjadi VSVΔG-ZEBOV-GP. Tahun 2010
Badan Kasehatan Kanada memberikan lisensi keamanan kepada NewLink untuk
memproduksi vaksin tersebut.  Namun, pada tahun 2017 Merck mendapatkan lisensi
dari NewLink atas vaksin rVSVΔG-ZEBOV-GP yang kemudian lebih dikenal dengan
Merck’s V-920. [1] Kandidat kedua vaksin PVE yang saat ini sedang dikembangkan
adalah Ad26-ZE- BOV/MVA-BN-Filo prime-boost,  vaksin yang sedang
dikembangkan oleh Janssen Vaccines & Prevention B.V. [2] Merck mengakui
perizinan untuk memasarkan rVSV-ZEBOV dari NewLink, serta pendanaan sudah
tersedia untuk pengujian klinis calon vaksin Ebola yang menjanjikan. Meskipun telah
terjamin keamanannya, vaksin ini mempunyai efek samping yaitu nyeri sendi yang
terjadi pada fase I atau fase II. Dengan demikian, penggunaan vaksin ini sudah
efektif. kemudian dilakukan uji coba kembali pada fase III pada orang dewasa yang
sehat dengan pemberian dosis rendah dan dosis tinggi. Penelitian ini bertujuan
untuk memeriksa keamanan dan melihat efek samping dari yang ringan hingga
sedang. Sebuah percobaan eksperimental vaksin Ebola dengan menggunakan
rVSV-ZEBOV pernah dilakukan di Guinea pada saat terjadi outbreak besar pada
tahun 2015. Sebanyak 11.841 orang terlibat di dalam percobaan ini, 5837
diantaranya mendapatkan vaksinasi. Tidak ada laporan kasus PVE selama sepuluh
hari setelah vaksinasi pada kelompok yang mendapatkan vaksin sedangkan pada
kelompok yang tidak mendapatkan vaksinasi sebanyak 23 kasus PVE dilaporkan.
Hal ini menunjukkan efektivitas vaksin rVSV-ZEBOV yang cukup tinggi pada
percobaan ini.[3] Vaksin Vesicular Stomatitis Virus (VSV) yang merupakan isi vaksin
untuk melawan penyakit Ebola, telah dilakukan uji coba klinis untuk keamanan dan
kemanjuran vaksin tersebut. Diharapkan adanya penelitian lanjutan terhadap vaksin
virus Ebola serta meminimalisir efek samping yang terjadi untuk kemajuan
pengobatan yang lebih baik di masa yang akan datang. ---- 1 Matthias J.
Schnell.2017. Progress in Ebola Virus Vaccine Development. The Journal of
Infectious Diseases Vol.215 2 Epeland et.al. 2018. Safeguarding against Ebola:
Vaccines and therapeutics to be stockpiled for future outbreaks. PLOS,
Neglected.Tropical Disease. Diakses

melalui http:/doi.org/10.1371/journal.pntd.0006257  WHO. 2018. Ebola Virus Disease. Diakses
melalui https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ebola-virusdisease   

Anda mungkin juga menyukai