Anda di halaman 1dari 15

Tanggal praktikum 2 Maret 2021

Nama mahasiswa : Agil Evan


Kelas : 2E

PRACTICE-3
MERENCANAKAN ARUS BIAS DC-3
(1X TATAP MUKA)
A. TUJUAN

o Merencanakan arus bias DC pada BJT untuk sinyal output AC simetri.


o Mensimulasikan hasil perencanaan pada multisim.
o Merencanakan ulang jika hasil sinyal output belum simetri.
o Mengaplikasikan penguat pada common emitor, common basis, dan
common kolektor dan menganalisa hasilnya.
o Menganalisa respon frekuensi masing-masing penguat.

B. DIAGRAM RANGKAIAN

R1 R3

C
B

R2 R4

C. URAIAN PEKERJAAN

Rencanakan komponen untuk rangkaian pada diagram rangkaian sehingga sinyal


output AC simetri untuk beban AC R L = 1000 ohm dengan output maksimum 5 Vpp.

D. PROSEDUR

1. Pilih komponen transistor dan dapatkan informasi tentang V CE mak dan


nilai hfe atau beta DC transistor tersebut.
2. Pilih nilai R3 sama dengan RL
3. PIlih nilai R4 mendekati 25% R3.
4. Hitung nilai VE mendekati 10% nilai Vcc yang dipilih.
5. Hitung IE
6. Hitung re mendekati 26 dibagi IE
7. Hitung R2, minimal 10x dari R4.
8. Hitung R1 dengan menggunakan teori pembagi tegangan dengan R2.
9. Pilih C1,C2, dan C3 (dalam satuan mikro)
10. Hitung Av (penguatan tegangan dimana Av= (RL//R3)/re
11. Hitung Vin (AC) maksimumnya. ( Vin (mak) = Vout AC mak. dibagi Av)
12. simulasikan hasilnya pada multisim untuk frekuensi 20 MHz.
13. Rancang ulang jika belum simeteri
14. Bangun penguat CE, CB, dan CC
15. Analisa hasil simulasi
16. Analisa respon frekuensinya.
17. Buat kesimpulan.

R1 R3 C2 R1 R3 C2

C Out C Out
C1
B B
VCC VCC
In
E C3 E
C1
C3
In
R2 R4 R2 R4

CB CE

R1 R3

C C2
C1
B
VCC
In
E

C3 Out

R2 R4

CC

E. HASIL PEKERJAAN
D-1

Transistor RF Resistor (ohm) Kapasitor RF (µF)


MMBR951L R1= 10kΩ C1= 10µF
VCE mak= R2= 2.2kΩ C2= 10µF
hfe min = 50 R3= 1kΩ C3= 10µF
Hfe maks= 200 R4= 220Ω
IC maks = 1,2 mA RL= 1kΩ
Vcc = 12 Volt

D-2
R2 = 10 X R4 = 2.2k Ω

R1 =

R 2× VCC
VBE +VE=
R 1+ R2
2200 ×12
0,7+1,2=
R 1+2200
26400
1,9=
R 1+2200
26400
R 1+2200=
1,9
R 1+2200=13.894,736
R 1=13.894,736−2200
R 1=11.694,736
R 1=10 kΩ

D-9
Xc1 ≤ 10% Rin penguat = 10µF
Xc2 ≤ 10 % Rout penguat = 10µF
Xc3 ≤ 10% 4,81 = 10µF

D-10
Av = RAC/re ¿ R AC / ℜ=500/4,81=103,95

1000× 1000 1000000


RAC = RC//RL¿ = =500
1000+1000 2000

D-11
Av = Vout AC/ Vin AC
Av = 103,95
Vin AC = 5 mV
D12

Rangkaian Simulasi
Penguat CE

Hasil Simulasi

D13
Perhatikan sinyal output yang masih cacat
Cacat bagian bawah artinya IB masih terlalu besar dan sebaliknya

Rangkaian Hasil Perencanaan ulang.


Hasil Simulasi

Respon frekuensi CE
A
log Channel × 20=db pada bode plotter
B
log(580 /7)×20=log 82,85 ×20
¿ 38,366

Hasil Pengukuran = 39,494 dB


Hasil Perhitungan = 38.366 dB
Frekuency High = 334,471 Mhz
Frekuency Low = 2,99 kHz
Bandwidth (FH-FL) = 334468,01

D-14
Rangkaian Simulasi
Penguat CB
Hasil Simulasi

Hasil Rangkaian Perencanaan Ulang


Hasil Simulasi

Hasil respon Frekuensi


A
log Channel × 20=db pada bode plotter
B
log(788 /8)×20=log 98,5 ×20
¿39,868

Hasil Pengukuran = 39,497 dB


Hasil Perhitungan = 39,868 dB
Frekuency High = 318,02 Mhz
Frekuency Low = 3,099 kHz
Bandwidth (FH-FL) = 318016,9

Rangkaian Simulasi
Penguat CC

Hasil Simulasi
Hasil Rangkaian Perencanaan Ulang

Hasil Simulasi
Hasil respon Frekuensi

A
log Channel × 20=db pada bode plotter
B
log( 655/6 7 0)× 20=log 0 , 977 × 20
¿−0 , 196

Hasil Pengukuran = -0,225 dB


Hasil Perhitungan = -0,196 dB
Frekuency High = 2,999 Ghz
Frekuency Low = 20,95 Hz
Bandwidth (FH-FL) = 2,998 Ghz
D-16

Respone frekuensi penguat

F. ANALISA HASIL PEKERJAAN

PEROLEHAN PERHITUNGAN
VCC = 12 V
VBE = 0,7 Ω
RL = 1000 Ω
Β = (hFE min + hFE max)/2 = (50+200)/2 = 125
IE 5,4
IB ¿ = =¿ 0,042=42 µA
β+1 125+1
1. Transistor MMBR951L (hFE min 50 dan max 200)
2. R3 = RL = 1k Ω
3. R4 = 1k 25% = 220 Ω
4. VE = 10% . VCC = 10% . 12 V = 1,2 V
5. IE =>

VE 1,2
IR 3= = =0,0054 A=5,4 mA
R 3 220
6. re =>

26 26
¿ = =4,81Ω
IE 5,4
7. R2 = 10 X R4 = 2.2k Ω
8. R1 =>

R 2× VCC
VBE +VE=
R 1+ R2
2200 ×12
0,7+1,2=
R 1+2200
26400
1,9=
R 1+2200
26400
R 1+2200=
1,9
R 1+2200=13.894,736
R 1=13.894,736−2200
R 1=11.694,736
R 1=10 kΩ

9. C1, C2, C3 = 10µF


1000 ×1000 1000000
10. Av= : ℜ= : 4,81=103,95
1000+1000 2000

1. Input Common Base melalui Common Colector dan Output melalui Common
Emitter, Input Common Emittor melalui Common Base dan Output melalui
Common Colector, Input Common Colector melalui Common Base dan
Output melalui Common Emittor.
2. Common Emittor :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada Common
Emittor adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada bagian atas
kemudian memperkecil IB sehingga hasil ada peningkatan dari cacat akan
tetapi hasil tidak bisa simetris
b. Beda fasa
c. fH = 334,471 Mhz, fL = 2,88 kHz, dengan penguatan 100x
3. Common Base :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada
Common Base adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada
bagian atas kemudian memperkecil IB sehingga hasil gelombang pada
bagian atas tidak cacat akan tetapi gelombang bagian bawah cacat
yang hamper sempurna
b. Beda fasa
c. fH = 318,02 Mhz, fL = 3,099 kHz, dengan penguatan 100x
4. Common Colector :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada
Common Emittor adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada
bagian atas kemudian memperkecil IB sehingga hasil ada peningkatan
dari cacat akan tetapi hasil tidak bisa simetris
b. Sefasa / sama fasa
c. fH = 2,999 Ghz, fL = 30,95 Hz, dengan penguatan 1x

G. KESIMPULAN

1. Untuk mendapatkan sinyal output simetris dengan Transistor RF Vceo diatas


10
2. Gelombang yang tidak simetris atau cacat pada gelombang bagian atas
maka IB terlalu besar dan harus diperkecil namun jika itu pada gelombang
bagian atas maka IB terlalu kecil dan harus diperbesar.
3. Beda fasa pada common Base dan common Emittor
4. Penguatan terbesar pada common Base dan common Emittor yaiut 100x
5. Lebar Bandwidth paling lebar adalah Common Colector lalu Common
Emittor kemudian Common Base.
6. Function Generator lebih akurat dari Osciloskop terhadap pembacaan
gelombang sinyal frekuensi

Anda mungkin juga menyukai