PRACTICE-3
MERENCANAKAN ARUS BIAS DC-3
(1X TATAP MUKA)
A. TUJUAN
B. DIAGRAM RANGKAIAN
R1 R3
C
B
R2 R4
C. URAIAN PEKERJAAN
D. PROSEDUR
R1 R3 C2 R1 R3 C2
C Out C Out
C1
B B
VCC VCC
In
E C3 E
C1
C3
In
R2 R4 R2 R4
CB CE
R1 R3
C C2
C1
B
VCC
In
E
C3 Out
R2 R4
CC
E. HASIL PEKERJAAN
D-1
D-2
R2 = 10 X R4 = 2.2k Ω
R1 =
R 2× VCC
VBE +VE=
R 1+ R2
2200 ×12
0,7+1,2=
R 1+2200
26400
1,9=
R 1+2200
26400
R 1+2200=
1,9
R 1+2200=13.894,736
R 1=13.894,736−2200
R 1=11.694,736
R 1=10 kΩ
D-9
Xc1 ≤ 10% Rin penguat = 10µF
Xc2 ≤ 10 % Rout penguat = 10µF
Xc3 ≤ 10% 4,81 = 10µF
D-10
Av = RAC/re ¿ R AC / ℜ=500/4,81=103,95
D-11
Av = Vout AC/ Vin AC
Av = 103,95
Vin AC = 5 mV
D12
Rangkaian Simulasi
Penguat CE
Hasil Simulasi
D13
Perhatikan sinyal output yang masih cacat
Cacat bagian bawah artinya IB masih terlalu besar dan sebaliknya
Respon frekuensi CE
A
log Channel × 20=db pada bode plotter
B
log(580 /7)×20=log 82,85 ×20
¿ 38,366
D-14
Rangkaian Simulasi
Penguat CB
Hasil Simulasi
Rangkaian Simulasi
Penguat CC
Hasil Simulasi
Hasil Rangkaian Perencanaan Ulang
Hasil Simulasi
Hasil respon Frekuensi
A
log Channel × 20=db pada bode plotter
B
log( 655/6 7 0)× 20=log 0 , 977 × 20
¿−0 , 196
PEROLEHAN PERHITUNGAN
VCC = 12 V
VBE = 0,7 Ω
RL = 1000 Ω
Β = (hFE min + hFE max)/2 = (50+200)/2 = 125
IE 5,4
IB ¿ = =¿ 0,042=42 µA
β+1 125+1
1. Transistor MMBR951L (hFE min 50 dan max 200)
2. R3 = RL = 1k Ω
3. R4 = 1k 25% = 220 Ω
4. VE = 10% . VCC = 10% . 12 V = 1,2 V
5. IE =>
VE 1,2
IR 3= = =0,0054 A=5,4 mA
R 3 220
6. re =>
26 26
¿ = =4,81Ω
IE 5,4
7. R2 = 10 X R4 = 2.2k Ω
8. R1 =>
R 2× VCC
VBE +VE=
R 1+ R2
2200 ×12
0,7+1,2=
R 1+2200
26400
1,9=
R 1+2200
26400
R 1+2200=
1,9
R 1+2200=13.894,736
R 1=13.894,736−2200
R 1=11.694,736
R 1=10 kΩ
1. Input Common Base melalui Common Colector dan Output melalui Common
Emitter, Input Common Emittor melalui Common Base dan Output melalui
Common Colector, Input Common Colector melalui Common Base dan
Output melalui Common Emittor.
2. Common Emittor :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada Common
Emittor adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada bagian atas
kemudian memperkecil IB sehingga hasil ada peningkatan dari cacat akan
tetapi hasil tidak bisa simetris
b. Beda fasa
c. fH = 334,471 Mhz, fL = 2,88 kHz, dengan penguatan 100x
3. Common Base :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada
Common Base adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada
bagian atas kemudian memperkecil IB sehingga hasil gelombang pada
bagian atas tidak cacat akan tetapi gelombang bagian bawah cacat
yang hamper sempurna
b. Beda fasa
c. fH = 318,02 Mhz, fL = 3,099 kHz, dengan penguatan 100x
4. Common Colector :
a. Perbandingan pengukuran awal dan setelah pengulangan pada
Common Emittor adalah pada pengukuran awal terdapat cacat pada
bagian atas kemudian memperkecil IB sehingga hasil ada peningkatan
dari cacat akan tetapi hasil tidak bisa simetris
b. Sefasa / sama fasa
c. fH = 2,999 Ghz, fL = 30,95 Hz, dengan penguatan 1x
G. KESIMPULAN