Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM PEMROGRAMAN IOT

(LAMPU LED INDIKATOR SENSOR DENGAN ESP32 DAN BLYNK)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Praktikum Pemrograman IoT
semester 3

PEMBIMBING :
Ridho Hendra Yoga, S.ST., M.T.

Penyusun:
Nama : Agil Evan
NIM : 1941160007
Kelas : 2E – JTD

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
BAB 1
LATAR BELAKANG

1. Latar Belakang
Praktikum adalah kegiatan yang mendukung kegiatan belajar mengajar dan
diharapkan dapat memaksimalkan serta memberi pemahaman mengenai sebuah teori.
Untuk manfaat nyata, praktikum membantu seseorang untuk mendapatkan
pemahaman lebih konkrit atas teori yang telah mereka pelajari. Pada kampus
Politeknik Negeri Malang praktikum ini adalah salah satu pilar penting dari
keseluruhan dalam perkuliahan. Karena dari kampus Politeknik Negeri Malang
banyak melakukan praktik daripada teori dalam kehidupan perkuliahan.
Pada kesempatan kali ini saya melakukan praktikum dengan memanfaatkan
teknologi IoT (Internet of Things). IoT (Internet of Things) sendiri ini adalah sebuah
konsep komputasi tentang objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan mampu
mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Dengan kata lain IoT (Internet of Things)
menghubungkan semua objek fisik di kehidupan sehari-hari ke Internet. Praktikum
yang saya buat yakni “Lampu LED Indikator Sensor Dengan ESP32 dan Blynk”,
dalam artian kata sebagai indikasi dan monitoring terhadap hasil analisa sensor.
Dengan tiga sensor yaitu terdiri dari sensor cahaya, sensor ultrasonic dan sensor
gerak. Nantinya alat ini dapat digunakan pada sebuah rumah atau lainnya yang
membutuhkan pengawasan dan keamanan. Dari ketiga sensor tersebut sudah bisa
dijadikan alat canggih, karena kita dapat mendeteksi intensitas cahaya, mendeteksi
gerakan dan mendeteksi sebuah jarak dan lampu LED sebagai indikator hasil analisa
sensor. Cara kerja dari alat ini cukup sederhana, ketiga sensor mengukur masing-
masing energi sesuai kegunaaan sensor. Setelah data diterima oleh sensor kemudian
data diolah/dikonfigurasi oleh ESP32 terlebih dahulu dan keluaran berupa menyala
dan berkedip atau tidaknya dari lampu LED.
Dalam hal ini sudah banyak berbagai permasalahan salah satunya yaitu rumah
rawan dari pencurian, juga lampu yang lupa dimatikan padahal tidak terpakai. Dengan
alat ini dapat mengurangi masalah-masalah tersebut, tetapi dalam segi tingkat
kompleks dan akurat alat ini terkendala dikarenakan terhambat dari harga perangkat
yang lebih mahal agar dapat melakukan monitoring dan sebagai indikator yang
tentunya aman dan akurat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Dasar
a. LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya
yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang
dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan
kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan
arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan
menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Gambar 1. LDR (Sensor Cahaya)


b. Ultrasonic
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk
radar untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak
antara sensor dan benda tersebut. sensor jarak yang umum digunakan dalam
penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor
ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.
Gambar 2. HC-SR04 (Sensor Ultrasonic)
c. PIR
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra
merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang
berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat
menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi
dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi.

Gambar 3. PIR (Sensor Gerak)


d. ESP32
ESP32 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System
merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah
tersedia modul WiFi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat
sistem aplikasi Internet of Things.

Gambar 4. ESP32 (Mikrokontroler)


e. Blynk
Blynk adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang
bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1,
dan module sejenisnya melalui Internet. Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas
untuk membuat antarmuka grafis untuk proyek yang akan diimplementasikan
hanya dengan metode drag and drop widget.

Gambar 5. Aplikasi Blynk


f. Lampu LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah
komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan
keluarga dioda. LED dapat memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan
semikonduktor yang digunakan. 

Gambar 6. Lampu LED


g. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap
ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya kegunaan kabel jumper ini
adalah sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.
Biasanya kabel jumper digunakan pada breadboard atau alat prototyping lainnya
agar lebih mudah untuk mengutak-atik rangkaian.
Gambar 7. Kabel Jumper
h. Project Board/Proto Board/Bread Board
Sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah
rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan
prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder.

Gambar 8. Project Board/Proto Board/Bread Board


BAB 3
METODE

1. Perancangan Rangkaian
PERANGKAT PIN KETERANGAN
PIN 3V3 - Ke PIN Resistor LDR
- Ke PIN VCC SENSOR
ULTRASONIC
- Ke PIN VCC SENSOR GERAK
PIN GND - Ke PIN LDR
- Ke PIN GND SENSOR
ULTRASONIC
- Ke PIN GND SENSOR GERAK
PIN 34 - Ke PIN Resistor LDR dan LDR
PIN 32 - Ke PIN LED Merah
PIN 27 - Ke PIN OUT SENSOR GERAK
PIN 26 - Ke PIN ECHO SENSOR
ULTRASONIC
PIN 25 - Ke PIN TRIG SENSOR
ULTRASONIC
PIN 14 - Ke PIN LED Biru
PIN 13 - Ke PIN LED Kuning
SENSOR PIN Resisor LDR - KE PIN VCC ESP32
CAHAYA PIN LDR - Ke PIN GND ESP32
PIN Resistor LDR dan LDR - Ke PIN 34 ESP32
SENSOR PIN VCC - KE PIN VCC ESP32
ULTRASONIC PIN TRIG - Ke PIN 25 ESP32
PIN ECHO - Ke PIN 26 ESP32
PIN GND - Ke PIN GND ESP32
SENSOR GERAK PIN VCC - KE PIN VCC ESP32
PIN OUT - Ke PIN 27 ESP32
PIN GND - Ke PIN GND ESP32
LED KUNING PIN Resistor LED - Ke PIN VCC ESP32
PIN LED - Ke PIN GND ESP32
PIN Resistor LED dan LED - Ke PIN 13 ESP32
LED MERAH PIN Resistor LED - Ke PIN VCC ESP32
PIN LED - Ke PIN GND ESP32
PIN Resistor LED dan LED - Ke PIN 32 ESP32
LED BIRU PIN Resistor LED - Ke PIN VCC ESP32
PIN LED - Ke PIN GND ESP32
PIN Resistor LED dan LED - Ke PIN 14 ESP32
DISPLAY LDR V0
DISPLAY V1
ULTRASONIC
DISPLAY LED V3
LDR
DISPLAY LED V4
ULTRASONIC
DISPLAY LED V2
GERAK
DISPLAY LCD V5
LDR
DIPLAY LCD V15
ULTRASONIC
DISPLAY LCD V10
GERAK

2. Desain Rangkain
Gambar 9. Desain Rangkaian
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
- Rangkaian

Gambar 10a. Rangkain Alat

Gambar 10b. Rangkain Alat


Gambar 10c. Rangkain Alat
- Program

#include <Blynk.h>

#define BLYNK_PRINT Serial

#define trigPin 26

#define echoPin 25

#include <WiFi.h>

#include <WiFiClient.h>

#include <BlynkSimpleEsp32.h>

char auth[] = "g_PFQweI2i_9sNueFEAKX_QS49XyutAe";

char ssid[] = "Freejos";

char pass[] = "00000000";

BlynkTimer timer;

int sensorValue;

int LEDLDR = 13;

int LEDgerak = 32;

int LEDjarak = 14;

int PIRPin = 27;

int pirState = LOW;

int val = 0;

int duration, distance;


WidgetLED ledgerak(2);

WidgetLED ledldr(3);

WidgetLED ledjarak(4);

WidgetLCD lcd(V5);

WidgetLCD lcd2(V10);

WidgetLCD lcd3(V15);

void sensor() {

// put your main code here, to run repeatedly:

sensorValue = analogRead(34); // read analog input pin 0

//Serial.print(" \n"); // prints a space between the numbers

Blynk.virtualWrite(V0, sensorValue); // wait 100ms for next reading

if (sensorValue > 2600) {

digitalWrite (LEDLDR, HIGH);

ledldr.on();

lcd.print(0,0,"GELAP");

else {

digitalWrite (LEDLDR, LOW);

ledldr.off();

lcd.clear();

lcd.print(0,0,"TERANG");

digitalWrite (trigPin, HIGH);

delayMicroseconds (10);

digitalWrite (trigPin, LOW);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

distance =(duration/2)/29.1;

Blynk.virtualWrite(V1, distance);
delay(1000);

if (distance <=35){

lcd2.print(0,0,"Ada yg mendekat");

digitalWrite (LEDjarak, HIGH);

delay (500);

ledjarak.on();

digitalWrite (LEDjarak, LOW);

delay (500);

ledjarak.on();

if (distance <=25){

digitalWrite (LEDjarak, HIGH);

delay (100);

ledjarak.on();

digitalWrite (LEDjarak, LOW);

delay (100);

ledjarak.on();

if(distance == 0){

digitalWrite (LEDjarak, HIGH);

delay (50);

ledjarak.on();

digitalWrite (LEDjarak, LOW);

delay (10);

ledjarak.on();

else if(distance >=36){

digitalWrite (LEDjarak, LOW);

ledjarak.off();

lcd2.clear();

lcd2.print(0,0,"Kosong");
lcd2.print(0,1,"Checking..");

lcd2.clear();

// put your main code here, to run repeatedly:

val = digitalRead(PIRPin);

if (val == HIGH)

digitalWrite (LEDgerak, HIGH);

ledgerak.on();

if (pirState == HIGH) {

lcd3.print(0,0,"Gerakan Terdeteksi!");

pirState = LOW;

else

digitalWrite (LEDgerak, LOW);

ledgerak.off();

if (pirState == LOW){

lcd3.clear();

lcd3.print(0,0,"Tidak Ada Gerakan!");

pirState = HIGH;

}
- Blynk

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

Serial.begin(9600); // starts the serial port at 9600

pinMode(LEDLDR, OUTPUT);

pinMode(LEDgerak, OUTPUT);
pinMode(LEDjarak, OUTPUT);

pinMode(trigPin, OUTPUT);

pinMode(echoPin, INPUT);

pinMode(PIRPin, INPUT);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

timer.setInterval(1000L, sensor);

void loop() {

Blynk.run ();

timer.run();

- Blynk

Gambar 11. Tampilan Aplikasi Blynk


2. Pembahasan
Setelah melakukan analisa, pencocokan dan simulasi data praktikum, maka
selanjutnya menjelaskan hasil dari praktikum tersebut. Rangkaian yang tersusun
dari:
- ESP32 (1 buah)
- Sensor Cahaya (1 buah)
- Sensor Ultrasonic (1 buah)
- Sensor Gerak (1 buah)
- Lampu LED (3 buah)
- Kabel Jumper (secukupnya)
- Project Board/Proto Board/Bread Board (secukupnya)
- Aplikasi Blynk (1 buah)
Rangkaian disusun rapi dan tepat dengan alat dan bahan yang telah ditentukan.
Berikut diagram blok dari cara kerja alat tersebut.

Gambar 12. Diagram Blok


Sudah terlihat dengan jelas dari diagram blok di atas, alur dari cara kerja
alat ini relatif mudah dipahami. Penjelasan rincinya akan dijelaskan setelah
flowchart di bawah ini.

Gambar 13a. Flowchart


Gambar 13b. Flowchart
Di atas adalah flowchart dari rangkaian dan blynk pada sebuah alat tersebut.
Masing-masing sensor memiliki kegunaannya masing-masing dan tiap sensor
hasil keluaran terhubung pada satu lampu LED, tiga sensor dan tiga lampu LED.
Pertama, Sensor Cahaya (LDR) berkerja dengan LDR menerima cahaya yang
rendah maka nilai intensitas cahaya akan tinggi dan jika menerima cahaya yang
tinggi maka nilai intensitas cahaya akan rendah. Di rangkaian ini LDR yang
terhubung pada lampu LED, jika LDR menerima cahaya >2600 maka Lampu
LED indikator LDR akan menyala karena diindikasikan >2600 adalah gelap
begitu juga sebaliknya. Kedua, Sensor Ultrasonic berkerja dengan melontarkan
gelombang ultrasonic, Ketika gelombang ultrasonic dikirimkan otomatis objek
yang menerima gelombang ultrasonic akan membalas kembali mengirimkan
gelombang ultrasonic. Dari situ jarak terhitung dengan berdasarakan waktu
mengirim dan menerima dari gelombang ultrasonic, bila dinyatakan dengan
rumus:
340 . t
s=
2
Sensor ultrasonic ini juga terhubung pada satu lampu LED. Jika jarak sudah
terhitung oleh sensor Ketika jarak yang terhitung <=35 maka lampu LED tersebut
akan berkedip dengan waktu 500 mikrosekon menyala dan mati, kemudian jika
jarak yang terhitung <=25 maka lampu LED tersebut tetap berkedip tetapi dengan
waktu 100 mikrosekon menyala dan mati. Dan jika jarak yang terhitung 0 maka
lampu LED tersebut akan berkedep dengan cepat dengan waktu 50 mikrosekon
menyala dan 10 mikrosekon mati. Kondisi terakhir yaitu jika jarak yang terhitung
>=35 maka lampu LED tidak menyala dan tidak berkedip. Ketiga, Sensor Gerak
akan berkerja ketika ada yang bergerak didepan sensor. Sensor ini perangkat pasif
dan membaca gelombang infrared. Jadi sensor ini hanya membaca gelombang
infrared tidak menghasilkan gelombang infrared, cenderung lama untuk membaca
gerakan yang terjadi. Pada sensor ini juga Ketika ada terjadinya sebuah Gerakan
maka lampu LED milik sensor gerak akan menyala terus dan jika gerak telah
tiada maka lampu LED akan mati. Kombinasi dari ketiga alat ini ketika ada
sesuatu objek didepan sensor, sensor gerak dan sensor ultrasonic akan merespon
dan mengambil data kemudian dikirim data ke ESP32 sebagai mikrokontroler
sebagai pengatur atau pengonfigurasi kondisi sehingga ketika ketentuan kondisi
tiap sensor bernilai satu atau high maka lampu LED tiap sensor menyala ataupun
berkedip. Untuk sensor cahaya sendiri berjalan Ketika intensitas cahaya disekitar
sensor berpengaruh dan sama jika ketentuan dari kondisi sensor lampu LED milik
sensor LDR juga akan menyala. Biasanya digunakan saat pergantian pagi ke
malam dan malam ke pagi. Semua itu dilengkapi dengan aplikasi Blynk yang
dapat digunakan pada smartphone. Aplikasi Blynk ini bisa digunakan sebagai
monitoring dengan fleksibel dimana saja karena memanfaatkan internet. Jadi
ketika tidak bisa melihat lampu LED indikator kita masih bisa memantau melaui
smartphone. Pada aplikasi Blynk bisa kita desain sedemikian rupa agar kita
nyaman menggunakannya. Pada kali ini di aplikasi Blynk saya menggunakan
beberapa widget antara lain:
- LCD (3 buah)
- Lampu LED (3 buah)
- Display Level Horizontal (1 buah)
- Display Value (1 buah)
Pada aplikasi Blynk juga saya lengkapi dengan Lampu LED, kemudian pada
Display Level Horizontal sebagai data sensor cahaya, Display Value sebagai data
sensor jarak, dan LCD ada 3 masing-masing sensor 1 LCD. Jadi nanti tiap LCD
akan menampilkan tulisan yang telah dikonfigurasi sehingga tiap sensor akan
menampilkan tulisan jika kententuan kondisi sensor terpenuhi.
BAB 5
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis, simulasi hingga pembahasa praktikum dapat kita
simpulkan bahwa sebuah teknologi dapat berkembang sangat pesat kita juga
harus bisa mengikuti dari pekembang teknologi atau zaman tersebut. Salah
satunya teknologi IoT (Internet of Things) yang dapat kita manfaatkan hinggi kini
sudah berjalan beringan dengan kehidupan manusia saat ini. Dengan penerapan
teknologi IoT (Internet of Things) pada sebuah Lampu LED Indikator Sensor
dengan tujuan sebagai pengawasan dan monitoring yang bisa diakses dari jarak
jauh dengan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) dengan salah satu
tujuan meminimalisir penggunaan listrik dari peralatan elektronik yang tidak
terpakai contohnya lampu dan menghasilkan sebuah alat yang cerdas yang dapat
meningkatkan keamanan seuatu rumah atau lainnya dengan. Pemanfaatan internet
ataupun sebuah teknologi bisa dikatakan inovasi yang selaras mengikuti
perkembangan zaman. Ke depannya bisa lebih dikembangkan dengan berbagai
macam sensor tetapi tetap juga Kembali mempertimbangkan dari segi biaya dan
kualitas meliput kekompleksan dan keakuratan

Anda mungkin juga menyukai