kan kepada responden yang memiliki karak- rilaku sosial, penyusunan item-item dapat
teristik yang sama pada populasi yang sama dikembangkan dari indikator-indikator an-
tetapi bukan sampel yang sebenarnya. Seba- tara lain kecenderungan perilaku peran (role
gaimana dijelaskan oleh Nunan, D & Bailey, dispositions), kecenderungan perilaku dalam
K.M (2009) bahwa “then you pilot the question- hubungan sosial (sociometric dispositions), dan
naire by administering it to a small number of peop- kecenderungan perilaku ekspresif (expressive
le who are part of the population you wish to sample dispositions). Berikut adalah kisi-kisi skala si-
but who will not be in the sample themselves”. Oleh kap perilaku sosial yang lebih rinci dapat dili-
karena itu uji coba ini dilakukan pada populasi hat pada tabel 2.
yang sama tapi bukan pada sampel sebenarnya
yaitu mahasiswa Pendidikan Jasmani Fakultas HASIL DAN PEMBAHASAN
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Is-
lam Riau angkatan 2018/2019 yang berjumlah Data yang digunakan untuk menganali-
41 orang. sa hasil penelitian ini adalah data yang dipe-
Adapun kisi-kisi kuisioner untuk inten- roleh dari kuisioner (intensitas olahraga) dan
sitas olahraga peneliti modifikasi dari teori angket skala sikap dari Likert (perilaku sosial).
azjen (2005) seperti Tabel 1. Data selanjutnya dianalisis melalui uji statistik
Table 1. Kisi-kisi kuisioner intensitas olahraga untuk mengetahui hubungan intensitas olah-
raga terhadap perilaku sosial anak dalam be-
Variabel Indikator Sub Indikator
rolahraga.
Inten- Frekue- Tingkat keseringan Setelah dilakukan pemeriksaan dan pe-
sitas nsi Banyaknya olahraga nyekoran terhadap kuisioner intensitas olah-
olahraga seminggu raga dan angket skala sikap yang disebarkan
Durasi Kualitas olahraga kepada sampel maka pada bagian ini peneli-
Lamanya berolahraga ti sajikan hasil analisis data secara sederhana
Keseriusan berolah- berupa deskripsi data yang bias dilihat pada
raga table 3.
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketa-
Perha- Konsisten dalam hui deskripsi data intensitas olahraga dengan
tian olahraga jumlah sampel sebesar 54 orang dengan nilai
Semangat berolahraga terendah 24, nilai tertinggi 28, skor total 1373
rata-rata (mean) 25.43, simpangan baku 1.159,
Untuk mengungkapkan variabel pe- dan varian 1.343. Sedangkan deskripsi data pe-
Table 2. Kisi-kisi perilaku sosial
Variabel Indikator Sub Indikator
Perilaku Perilaku Pemberani
sosial peran Berkuasa
Inisiatif
Perilaku Sikap diterima
dalam Sikap bisa bergaul
hubungan Sikap ramah
sosial Sikap simpati
Perilaku Suka bersaing
ekspresif Agresif
Sifat kalem
Suka pamer
rilaku sosial dapat diketahui jumlah sampel se- tas olahraga terhadap perilaku sosial anak da-
besar 54 orang dengan nilai terendah 110, nilai lam berolahraga.
tertinggi 132, skor total 6345 rata-rata (mean) Dari hasil analisis data atau output yang
117.50, simpangan baku 6.380, dan varian dihasilkan berdasarkan tabel di atas menun-
40.708. jukkan bahwa besarnya koefisien korelasi Rank
Selanjutnya adalah melakukan uji nor- Spearman antara intensitas olahraga terhadap
malitas data. Uji normalitas data dilakukan perilaku sosial dalam berolahraga adalah sebe-
untuk mengetahui apakah data yang dipero- sar 0,966. Artinya terdapat hubungan sangat
leh dan akan diuji berada pada taraf distribu- kuat antara intensitas olahraga terhadap peri-
si normal atau tidak. Selain itu, uji normalitas laku sosial dalam berolahraga mahasiswa Pen-
juga dilakukan untuk menentukan langkah uji didikan Jasmani angkatan 2018/2019 Fakultas
statistic parametric atau non-parametrik (Sugiyo- Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
no:2009). Berikut ini adalah ringkasan hasil uji Islam Riau. Dimana hubungan antara variabel
normalitas data intensitas olahraga dan perila- bersifat signifikan, hal ini diketahui dari angka
ku sosial anak dalam berolahraga: tingkat signifikan (sig) sebesar 0,000 dengan
korelasi signifikan 0,01 (2-tailed). Artinya H0
Table 4. Uji Normalitas Data ditolak dan Ha diterima.
Kolmogorov-Smirnova Besarnya efektivitas intensitas olahraga
terhadap perilaku sosial dalam berolahraga
Statistic df Sig. dapat dihitung menggunakan perhitungan
Intensitas_Olahraga .236 54 .000 Koefisien Determinasi (KD) dengan rumus KD
= r2 x 100% (Ghozali:2012), maka didapatkan
Perilaku_Sosial .198 54 .000 hasilnya yaitu 93.3%. Jadi dapat diambil ke-
simpulan berdasarkan perhitungan diatas bah-
Mengacu pada kriteria keputusan, bah- wa sumbangan efektivitas intensitas olahraga
wa nilai probabilitas (Sig.) untuk sampel yang terhadap perilaku sosial dalam berolahraga
diuji berdasarkan Kolmogorov smirnov dipero- pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Ang-
leh nilai Sig. lebih kecil dari ɑ 0,05 maka da- katan 2018-2019 Fakultas Keguruan dan Ilmu
pat disimpulkan bahwa data berada pada taraf Pendidikan Universitas Islam Riau sebesar
distribusi tidak normal, maka selanjutnya akan 93.3%.
dilakukan uji nonparametric. Berdasarkan analisis data diatas, seseo-
Untuk menjawab rumusan masalah rang yang melakukan olahraga dengan intens
yang diajukan, maka uji hipotesis yang digu- dan atau sering maka akan sangat berkaitan
nakan adalah dengan menggunakan uji korelasi dengan perubahan perilaku sosialnya dalam
product moment dari spearman’s karena data berolahraga karena stimulus yang didapatkan
tidak berdistribusi normal. Uji korelasi product dari aktifitas olahraga akan berhubungan den-
moment dilakukan untuk mengetahui hasil hu- gan perilaku sosialnya dalam aktifitas olahra-
bungan intensitas olahraga terhadap perilaku ga itu sendiri. Semakin tinggi intensitas olah-
sosial dalam berolahraga. Tabel 5 adalah ring- raganya semakin besar perubahan perilaku
kasan hasil uji korelasi product moment intensi- sosialnya dalam berolahraga. Artinya kecen-
derungan-kecenderungan perilaku sosial yang
Table 5. Uji Hipotesis
Correlations
Intensitas Perilaku
Olahraga Sosial
Spear- Intensitas Correlation Coefficient 1.000 .966**
man’s Olahraga
Sig. (2-tailed) . .000
rho
N 54 54
Perilaku Correlation Coefficient .966 **
1.000
Sosial Sig. (2-tailed) .000 .
N 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Romi Cendra, Novri Gazali - Intensitas Olahraga Terhadap Perilaku Sosial 17
dilakukan saat berolahraga, akan berdampak gan perilaku sosialnya dalam aktifitas olahraga
pada perubahan perilaku sosial itu sendiri saat itu sendiri. Semakin tinggi intensitas olahraga-
berolahraga, baik yang bersifat positif maupun nya semakin besar perubahan perilaku sosial-
negatif, contohnya sifat pemberani dan penge- nya dalam berolahraga.
cut secara sosial; sifat berkuasa dan sifat patuh;
sifat inisiatif secara sosial dan pasif; dapat dite- UCAPAN TERIMAKASIH
rima atau ditolak oleh orang lain; suka bergaul
dan tidak suka bergaul; sifat ramah dan tidak Tiada kata yang pantas diucapkan selain
ramah; simpatik atau tidak simpatik; sifat suka puji dan syukur atas nikmat ilmu yang dibe-
bersaing (tidak kooperatif) dan tidak suka ber- rikan oleh ALLAH Subhanahu wa Ta’ala dan
saing (kooperatif); sifat agresif dan tidak agresif; ucapan terimakasih kepada pemerintah khu-
sifat kalem atau tenang secara sosial; sifat suka susnya Kemenritekdikti yang telah membiayai
pamer atau menonjolkan diri. penelitian ini dan juga Universitas Islam Riau
Dalam penelitian yang dilakukan oleh yang mefasilitator dan mendukung penuh
(Cendra, 2016) terkait dengan kelompok anak penelitian ini sampai dengan selesai serta ma-
penonton berat (intensitas sering) menonton hasiswa yang terlibat didalamnya dan keluar-
pertandingan sepakbola di televisi secara ber- ga tercinta yang selalu memberikan motivasi
tahap akan mengajari mereka cara berpikir dan untuk menyelesaikan penelitian ini.
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang di-
lihatnya, apalagi anak yang rutinitas bermain DAFTAR PUSTAKA
sepakbola mereka tentu menonton pertandin-
gan sepakbola di televisi tidak hanya sebagai Azjen, I. (2005). Attitudes, personality And behavior “Second
edition”. New York: Open University Press.
hiburan saja tetapi juga dijadikan sebagai pela- Azwar, S.(2013b). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta :
jaran dan akan membentuk perilaku sosialnya Pustaka Pelajar.
dalam bermain sepakbola. Dalam penelitian Bungin, B. (2009). Sosiologi Komunikasi – Teori, paradigma,
ini sangat jelas bahwa salah satu factor pem- dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
bentukan perilaku sosial anak adalah aktifitas Cendra, R. (2016). Pengaruh Menonton Pertandingan
yang intensitasnya sering dilakukan. Sepakbola Di Televisi Terhadap Perilaku Sosial
Hal ini dikuatkan oleh teori SOR (Stimu- Anak Dalam Bermain Sepakbola. Journal Sport
lus Organisme Respon) dari Skiner ahli psiko- Area, 1(1), 71-78. doi:10.25299/sportarea.2016.
vol1(1).380
logi (dalam Notoatmodjo, 2007) yaitu meru- Feriyani, B & Fitri, A R. (2011). Perilaku Seksual Pranikah
muskan bahwa perilaku merupakan respons Ditinjau dari Intensitas Cinta dan Sikap terhadap Por-
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rang- nografi pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi. 7, 2, 119-
sangan dari luar). Oleh karena itu perilaku ter- 152.
Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan
jadi melalui proses adanya stimulus terhadap Program IBM SPSS 20. Semarang : Universitas Di-
organisme, dan kemudian organisme tersebut ponegoro.
merespon. Dalam penelitian yang saya laku- Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
kan ini stimulus atau rangsangan dari luarnya Jakarta: Rineka Cipta.
Nunan, D & Bailey, K.M (2009). Exploring Second Languange
adalah aktifitas olahraga yang dilakukan seca- Classroom Research. Boston, USA : Heinle Cengage
ra intens atau sering sehingga akan terbentuk Learning.
perubahan perilaku sosial akibat reaksi seseo- Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Pene-
rang terhadap stimulus (aktifitas olahraga) ter- litian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Putro, H. D, & Kurniawan, I. N. (2007). Naskah Publikasi
sebut. Hubungan Antara Intensitas Menonton Film Religius
dengan Tingkat Religiusitas Pada Mahasiswa.Yogya-
SIMPULAN karta : UII.
Rohmah, O. (2010). Hubungan Pembelajaran Penjas dengan
Perilaku Sosial Siswa.Bandung : Tesis UPI.
Dari analisis data dan pembahasan yang Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
telah dipaparkan, maka dapat diambil kesim- Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Al-
pulannya yaitu 1) terdapat hubungan yang fabeta.
sangat kuat antara intensitas olahraga terha- Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Al-
dap perilaku sosial dalam olahraga; 2) seseo- fabeta.
rang yang melakukan olahraga dengan intens UNESCO. (2015). International Charter of Physical Edu-
dan atau sering maka akan sangat berkaitan cation, Physical Activity and Sport. The General
dengan perubahan perilaku sosialnya dalam Conference of UNESCO.
berolahraga karena stimulus yang didapatkan
dari aktifitas olahraga akan berhubungan den-