OLEH
SYAFRIANI
P07120119043
TAHUN 2021
1. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
dengan cara:
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan dasar klie
2. BUKU KIA
Capak adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh paramyxovirus. Gejala
klinis yang bervariasi dari yang ringan sampai yang dapat menimbulkan komplikasi.
Infeksi campak dengan status gizi merupakan hubungan timbal balik, yaitu hubungan
sebab akibat. Infeksi campak dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi kurang
memudahkan terkena infeksi serta dapat memeperberat gejala bahaka menimbulkan
komplikasi campak. Komplikasi penyakit yang sering terjadi adalah diare, di mana di
laporkan 8% anak yang terserang campak mengalami diare, 7% penderita campak
mengalami otitis media, 6% penderita campak mengalami pneumonia dan 0,1% anak
yang terserang campak akan mengalami ensefalitis.
Pemenuhan kebutuhan gizi anak 1-6 tahun(diatas 2 tahun)
Lanjutkan beri makan makanan orang dewasa
Tambahkan porsi menjadi ½ piring
Beri makan selingan 2 kali sehari
Jangan beri makanan manis sebelum waktu makan, karena bisa
mengurangi nafsu makan
3. PENGKAJIAN
A. Pengukuran
Tekanan darah : 100/60
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 60x/menit
Suhu : 39oC
B. Observasi
Pasien tampak lemas, tubuh pasien teraba hangat, batuk, pilek, permukaan kulit
kering, gatal, timbulnya bintik-bintik merah di seluruh tubuh (Rush), pernapasan
cuping hidung, adanya luka di mulut yang dalam atau luas, kekeruhan pada kornea,
terdapat sedikit pus.
C. Auskultasi
Terdengar suara ronchi. yang biasanya terjadi karena komplikasi broncopneumonia.
D. Perkusi
Adanya suara bising usus
E. Palpasi
Turgo kulit menurun
4. KLASIFIKASI
Klasifikasi yang termasuk pada anak tersebut yaitu campak dengan komplikasi berat
yang di mana adanya tanda- tanda campak dengan komplikasi. Dan harus melakukan
tindakan/pengobatannya adalah:
a. Beri vitamin A dosis pengobatan
b. Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
c. Jika ada kekeruhan pada kornea atau nanah pada mata beri salep mata tetrasiklin
d. Jika demam tinggi (>_ 38,5o C) beri dosis pertama parasetamol
e. RUJUK SEGERA
5. A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme purulen
b. Tidak efektik bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sputum
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rush
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan intake yang tidak
adekuat
e. Ganguan aktifitas berhubungan dengan isolasi dari kelompok sebaya
B. PRIORITAS MASALAH
Tujuan (noc): setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan kekebalan
tubuh dapat mengendalikan risiko infeksi
7. IMPLEMENTASI
5. Berikan antibiotic
Data subjektif
- Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa
tidur dan gelisah
Data objektif
- Pasien tampak sudah minum antibiotic
8. EVALUASI
Dx Hari/Tanggal/jam Evaluasi
1. S:
- ibu pasien mengatakan pasien masih
merasakan gatal- gatal
- tubuh pasien teraba hangat.
O:
- pasien tampak menggaruk – garukan
badannya.
- Tampak rush/ruam pada seluruh badan
- Adanya tanda-tanda infeksi
- Suhu 390c
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Pasien dirujuk
9. LAMPIRAN
Sub-Pokok bahasan : Pengertian campak, penyebab campak, tanda dan gejala campak,
cara penularan campak, cara pencegahan campak, cara pengobatan campak
Tempat : Puskesmas
Waktu : 20 menit
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang campak, diharapkan peserta penyuluhan
dapat mengetahui dan memahami penyakit campak.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 1 x 20 menit tentang campak, peserta penyuluhan
diharapkan mampu:
1) Menyebutkan pengertian campak
2) Menjelaskan penyebab campak
3) Menyebutkan tanda dan gejala campak
4) Menjelaskan cara penularan penyakit campak
5) Menjelaskan cara pencegahan campak
6) Menjelaskan cara pengobatan campak
C. Materi (terlampir)
1) Pengertian campak
2) Penyebab campak
3) Tanda dan gejala campak
4) Cara penularan campak
5) Cara pencegahan campak
6) Cara pengobatan campak
D. Metode
E. Kegiatan Belajar-Mengajar
No. Waktu Kegiatan Respon Peserta
1. 5 menit Pendahuluan :
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Mengingatkan kontrak - Menyepakati kontrak
waktu waktu
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dan pokok bahasan - Memperhatikan
yang akan di - menjawab
sampaikan
- Persiapan mental
sasaran
2. 10 menit Pelaksanaan:
- Pengetian campak - Mendengarkan
- Penyebab campak - Mendengarkan
- Tanda dan gejala - Mendengarkan
campak - Mendegarkan
- Cara penularan - Mendengarkan
campak - Mendengarkan
- Cara pencegahan
campak
- Cara pengobatan
campak
3. 5 menit Penutup:
- Diskusi Tanya jawab - Aktif bertanya
- Penutupan acara - Menjawab salam
mengucap salam
F. Kriteria Evaluasi
Evaluasi hasil
Peserta dapat menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian campak
Peserta dapat menyebutkan penyebab campak
Peserta dapat menyebutkan cara penularan campak
Peserta dapat menyebutkan orang yang rentan terkena campak
Peserta dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala campak
Peserta dapat menyebutkan cara pengobatan dan pencegahan campak
B. Stadium Erupsi
Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi,
kadang-kadang anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang
spesifik), timbul setelah 3-7 hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu mulai
timbul di daerah belakang telinga, tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh
muka, dan akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal dan muka bengkak.
a) Pencegahan Primordial
b) Pencegahan Primer
Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk
kelompok beresiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi
untuk terkena penyakit campak. Pada pencegahan primer ini harus mengenal
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya campak dan upaya untuk
mengeliminasi faktor-faktor tersebut.
1. Penyuluhan
2. Imunisasi
a. Imunisasi aktif
b. Imunisasi pasif
3. Isolasi
Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang
terkena penyakit campak dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula
bagi penderita campak untuk diisolasi selama 20-30 hari guna
menghindari penularan lingkungan sekitar.
c) Pencegahan Sekunder
d) Pencegahan Tersier
a. Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk
balita
b. Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih
c. Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul dan tidak membuang
sedikitpun isi kapsul.
d. Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung 1 kapsul untuk
diminum
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal e-Clinic (eCl),Volume 4, Nomor 1, januari-juni 2016
https://id.scribd.com/document/349397997/Asuhan-Keperawatan-Campak-Nic-Noc
https://www.ichrc.org/-campak
https://nursingwordlindonesia.blogspot.com/2017/10sap-satuan-acara-penyuluhan-
campak.html?=1