Anda di halaman 1dari 4

1)

1. Mengapa ukuran produktivitas dan kualitas menjadi sangat penting?


Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga
sebaliknya. Karenasebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah
sumber daya yang digunakanu n t u k m e m p r o d u k s i d a n m e n j u a l
outputperusahaan, peningkatan kualitas akan meningkatkan produktivitas.
Jadi, peningkatan kualitas secara umum akan tercermin padaukuran-ukuran
produktivitas. Karena itulah ukuran produktivitas dan kualitas menjadi sangat
penting sehingga membuat perusahaan menjadi lebih bersaing.

2. Apa saja yang termasuk biaya kualitas?


Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah
terdapat produkkualitasnya buruk. Yang termasuk dalam biaya kualitas yaitu
a) Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah kualitas yang
burukpada produk atau jasa yang dihasilkan
b) Biaya penilaian (appraisal costs)terjadi untuk menentukan apakah
produk danjasa telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan.
Tujuan utama darifungs i penilaian adalah untuk mencegah
dis ampaikannya barang cacat ke pelanggan.
c) Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang
dihasilkan tidaksesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan
pelanggan. Ketidaksesuaian ini di deteksi sebelum dikirim ke pihak
luar. Hal itu adalah kegagalan yang dideteksioleh kegiatan penilaian.
d) Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan
gagalmemenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan
pelanggan setelahproduk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua
biaya kualitas, kategori biayaini dapat menjadi yang paling merugikan

3. Bagaimana peningkatan kualitas dapat mengurangi biaya kualitas?


Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang
dilakukan karenakualitas yang buruk mungkin atau telah terjadi. Inilah yang disebut
dengan biaya kualitas.Peningkatan kualitas dianggap dapat menekan biaya kualitas
karena akan lebih baik jikaperusahaan melakukan kegiatan pengendalian dengan
menginvestasikan dananya padabiaya pengendalian ketimbang perusahaan
mengeluarkan dana untuk produk cacat (dengan kata lain biaya
kegagalan) yang sudah sampai ke tangan konsumen. Biaya kegagalan ini
nantinya akan lebih besar jika dibandingkan kalau perusahaan sudah dariawal
menginvestasikan dananya untuk kegiatan pengendalian.

2)

Efiensi kualitas total :

1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)

Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya.
Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan
proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya
Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau
tidak.

2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee


Involvement)

Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan
yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan
dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang
berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan yang terbaik
untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan pelatihan dan
peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.

3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)

Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem


manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari
penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-
nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal maupun
Eksternal).
4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)

Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan
yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya
memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi,
kebijakan, tujuan dan  sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan
jelas kepada semua karyawan.

5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic


Approach)

Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan
Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses
tersebut biasanya disebut dengan Perencanan Strategi ataupun Manajemen Strategi
yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep
kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.

6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)

Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan


analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai
tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.

7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk
mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan
yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat
menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.

8. Komunikasi (Communications)

Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik


perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan
tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang
bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat
kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.

 Produktivitas parsial (partial productivity),


adalah perbandingan antara output dengan salah satu input.
 Produktivitas total (totalproductivity),
adalah perbandingan antara totaloutput dengan keseluruhan faktor
input.

Anda mungkin juga menyukai