Anda di halaman 1dari 46

BELANJA MODAL

DAN ASET TETAP

Akuntansi Pemerintahan
Semester Ganjil 2020/2021

Minggu - 12

Ihsani Mazelfi, S.E., M.Acc


Perlakuan Akuntansi
A. Pengakuan
Prinsip dasar yang menentukan penentuan waktu pendapatan,
belanja, aset dan kewajiban

B. Pengukuran dan penilaian


Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap akun keuangan dalam neraca dan laporan
keuangan

C. Penyajian dan Pengungkapan


Penyampaian informasi setiap akun yang ada pada laporan
keuangan
Definisi dan Kriteria Belanja modal
SAP 2019 - Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
 Kriteria
 pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap
atau aset lainnya yang dengan demikian menambah aset pemerintah;
 pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset
tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
 perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.
PENDAPATAN PERPAJAKAN

PENDAPATAN PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK

PENDAPATAN HIBAH

BELANJA OPERASI
BELANJA
BELANJA MODAL
LAPORAN DANA PERIMBANGAN
REALISASI TRANSFER
TRANSFER LAINNYA
ANGGARAN SURPLUS/DEFISIT-
LRA
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
PENGELUARAN
SISA LEBIH/KURANG
PEMBIAYAAN
ANGGARAN
Pengakuan Akuntansi Belanja Modal
Akuntansi Belanja Modal dan Aset

Akuntansi Belanja Pengukuran dan penilaian Akuntansi


Modal Belanja Modal

Penyajian dan Pengungkapan Akuntansi


Belanja Modal
Tetap

Pengakuan Akuntansi Aset Tetap

Pengukuran dan penilaian Akuntansi Aset


Akuntansi Aset Tetap
Tetap

Penyajian dan Pengungkapan Akuntansi


Aset Tetap
Belanja Modal
Belanja
Belanja Aset Tetap Aset
Lainnya

Belanja
Belanja Belanja Belanja
Belanja Jalan,
Peralatan Gedung dan Aset Tetap
Tanah Irigasi dan
dan Mesin Bangunan Lainnya
Jaringan
Pengakuan dan Pengukuran
 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
umum Daerah.
 Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran yang
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
 Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode
dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode
berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
Pencatatan
 Jurnal atas belanja tunai dibuat pencatatanya di buku anggaran yang nantinya
akan menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
 Contoh pencatatan belanja modal pembelian Aset Tetap secara tunai di buku
Jurnal sebagai berikut:
Kode
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
Akun
00/00/0000 5... Belanja Modal xxx
3... Estimasi Perubahan SAL xxx

 Yang perlu diingat adalah bahwa jika transaksi yang terjadi secara kredit
(tidak tunai), maka TIDAK dicatat jurnal realisasi anggaran, melainkan
hanya pencatatan di buku jurnal finansial atas aset tetap yang diperoleh.
Penyajian
 Belanja Modal dilaporkan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA).
AKUNTANSI ASET TETAP

Definisi
 Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Klasifikasi Aset Tetap
Peralatan dan Gedung dan
Tanah
Mesin Bangunan

Konstruksi
Jalan, Irigasi, Aset Tetap
dalam
dan Jaringan Lainnya
Pengerjaan
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
I. Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
II. Sejalan dengan penerapan basis akrual, aset dalam bentuk
piutang atau beban dibayar di muka diakui ketika hak klaim
untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi
lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan
nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.

(1-2 dari 7)
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
III. Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat
ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah
setelah periode akuntansi berjalan.
IV. Aset tetap dicatat sebesar Biaya Perolehan
V. Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar apabila biaya
perolehan tidak memungkinkan digunakan

(3-5 dari 7)
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
VI.Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi:
a) Harga Beli Aset Tetap
b) Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset Tetap siap
digunakan, termasuk:
1) Biaya perjalanan dinas
2) Ongkos angkut
3) Biaya uji coba
4) Biaya konsultan, dll

(6 dari 7)
15

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


BIAYA PEROLEHAN TANAH Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010

 Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan


 Biaya perolehan mencakup:
 Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah
 Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak
 Biaya pematangan, penimbunan, dan
 biaya lainnya yang dikeluarkan,maupun yang masih harus dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai
 Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah
yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan (6 dari 7)
16

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN
 Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk
memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
 Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain meliputi:
 Harga pembelian
 Biaya pengangkutan
 Biaya instalasi
 Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan
sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan
(6 dari 7)
17

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN
 Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai
siap pakai
 Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi:
 Harga pembelian atau biaya konstruksi,
 Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


(6 dari 7)
18

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


BIAYA PEROLEHAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan
untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain
meliputi:
Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan
jaringan tersebut siap pakai Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
(6 dari 7)
19

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA

Biaya perolehan aset tetap lainnya


menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
dan yang masih harus dikeluarkan untuk
memperoleh aset tersebut sampai siap pakai

Lampiran 1 PP No. 71 (6
Tahun 20107)
dari
20

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


PENGECUALIAN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan
suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut
tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya.
 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak
merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


(6 dari 7)
21

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
 Biayaperolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh
secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar
masing-masing aset yang bersangkutan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


(6 dari 7)
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
VII.Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan dapat dibedakan
menjadi dua:
a) Belanja untuk pemeliharaan yaitu belanja untuk mempertahankan
kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal.
b) Belanja untuk peningkatan yaitu belanja yang memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja. Belanja ini harus dikapitalisasi dan manambah nilai
aset.

(6 dari 7)
Pencatatan Aset Tetap

Pencatatan aset tetap dilakukan di buku jurnal finansial


bersamaan dengan pencatatan belanja modal di buku
anggaran jika belanja modal ini dilakukan secara tunai.
Pencatatan Aset Tetap
Contoh pencatatan pembelian mobil Ambulan secara tunai di
buku jurnal finansial:

Kode
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
Akun
00/00/0000 1... Mobil Ambulan xxx
3... R/K PPKD xxx
Pencatatan Aset Tetap
Contoh pencatatan jurnal anggaran atas belanja modal
pembelian mobil Ambulan secara tunai di buku jurnal:

Kode
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
Akun
00/00/0000 5... Belanja Modal xxx
3... Estimasi Perubahan SAL xxx
JURNAL PEROLEHAN ASET 26

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dengan harga 850juta ditambah
biaya untuk pengurusan surat-surat kepemilikan sebesar 50juta, LS.
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dan bangunan dengan harga
1.000juta. Nilai tanah dan bangunan jika dijual terpisah nilai tanah 480juta
dan bangunan 720 juta, LS.
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Tanah 900.000.000 Belanja modal 900.000.000
R/K PPKD 900.000.000 Estimasi Perubahan SAL 900.000.000
1 Juli Tanah 400.000.000 Belanja modal 1.000.000.000
Bangunan 600.000.000 Estimasi Perubahan SAL 1.000.000.000
R/K PPKD 1.000.000.000

Nilai tanah 480 / (480+720) x 1.000 = 400juta


Nilai bangunan 720 / (480+720) x 1.000 = 600 juta
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
Penyusutan (Depresiasi)
 Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
 Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset
tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik
aset tersebut.
28

METODE PENYUSUTAN
 Metode garis lurus (straight line method); atau
 Metode saldo menurun ganda (double declining method);
atau
 Metode unit produksi (unit of production method)

Metode penyusutan yang digunakan harus dapat


menggambarkan manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa
(service potential) yang akan mengalir ke 1pemerintah
Lampiran PP No. 71 Tahun 2010
29

Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap


 PSAP 07 Par 57 :
Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau
secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi
sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan
datang harus dilakukan penyesuaian
 Bultek SAP No. 05:

Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat aset tetap


(sebagai dasar menentukan metode penyusutan) disarankan
agar penetapannya diusulkan oleh instansi teknis terkait dan
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
Pencatatan untuk Penyusutan
Jika Aset Tetap tersebut telah digunakan, maka di setiap
akhir tahun harus dibuat jurnal penyusutan aset tetap di buku
jurnal finansial.
Pencatatan untuk Penyusutan
Contoh pencatatan penyusutan di buku jurnal finansial
setiap akhir tahun:

Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit

31/12/20xx 9... Beban Penyusutan ... xxx

1... Akumulasi Penyusutan ... xxx


JURNAL DEPRESIASI ASET 32

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC mengakui dan menghitung


depresiasi. Bangunan nilai perolehan 6.000 juta disusutkan 20
tahun. Kendaraan 800 juta disusutkan 8 tahun, peralatan A 400juta
disusutkan 8 tahun dan peralatan B 200 juta disusutkan 4 tahun.
Penyusutan dengan menggunakan
Tanggal Finansial
metode garis lurusAnggaran
1 Juli Beban depresiasi 140.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 140.000.000

Bangunan 6.000 / 20 x 6/12 = 30juta


Kendaraan 800 / 8 x 6/12 = 50
Peralatan A 480 / 8 x 6/12 = 30
Peralatan B 240 / 4 x 6/12 = 30 Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
TOTAL 140juta
Penyajian
 Penyajian aset tetap dalam lembar muka Neraca sebagai berikut:

Aset
Aset Tetap
Tanah xxx
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Akumulasi Penyusutan (xxx)
Konstruksi dalam Pengerjaan xxx
Total Aset Tetap xxx
34

PERTUKARAN ASET
Biaya aset tetap yang diperoleh melalui
suatu
pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya,
diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh.

Nilai ekuivalen atas nilai tercatat


aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah
Nilai wajar aset yang diperoleh
setiap kas atau setara kas dan
kewajiban lain yang
ditransfer/diserahkan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


35

PERTUKARAN ASET

Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang
serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar
yang serupa.

Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan


kepemilikan aset yang serupa.
Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang
diakui dalam transaksi ini.

Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat


(carrying amount) atas aset yang dilepas
Lampiran 1.PP No. 71 Tahun 2010
36

PENGHENTIAN/PELEPASAN
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau
bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan
tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.

Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus


dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.

Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah


tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke
pos aset lainnya sesuai dengan nilaiLampiran
tercatatnya.
1 PP No. 71 Tahun 2010
JURNAL PENJUALAN ASET 37

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual kendaraan


dengan harga 40 juta. Kendaraan tersebut dibeli 10 tahun
yang lalu dengan harga 200juta, telah disusutkan semua
sehingga nilai buku 0.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan SAL 40.000.000
Akumulasi Depresiasi 200.000.000 Pendapatan lain-lain 40.000.000
Kendaraan 200.000.000
Surplus penjualan 40.000.000
kendaraan

Kendaraan nilai buku 0, 40 juta adalah surplus penjualan kendaraan.


Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
JURNAL PENJUALAN ASET 38

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual peralatan


dengan harga 30 juta. Peralatan harga perolehan 80juta,
telah didepresiasikan 4 tahun (dari 8 tahun masa mafaat),
nilai buku tersisa 40 juta.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Kas 30.000.000 Estimasi Perubahan SAL 10.000.000
Akumulasi Depresiasi 40.000.000 Pendapatan lain-lain 10.000.000
Defisit penjualan peralatan 10.000.000

Peralatan 80.000.000

Peralatan nilai buku 20 juta. Defisit penjualan peralatan 30 – 40 = (10)


Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
JURNAL PENGHAPUSAN ASET 39

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan


penghapusan peralatan yang hilang karena banjir besar
yang terjadi pada tahun tersebut. Nilai aset yang dihapuskan
sebesar 400juta dengan akumulasi depreasiasi 300juta.
Penghapusan aset dilakukan dengan mengikuti prosedur
penghapusan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Akumulasi Depresiasi 300.000.000 Tidak ada jurnal
Defisit penghapusan peralatan 100.0000.000

Peralatan 400.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


JURNAL PENERIMAAN HIBAH ASET 40

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menerima kendaraan senilai


200juta hibah dari sebuah perusahaan. Kendaraan tersebut
didepresiasikan selama 8 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Juni Kendaraan 200.000.000 Tidak ada jurnal
Pendapatan hibah LO 200.000.000
31 Des Beban Depresiasi 12.500.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 12.500.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


JURNAL PENYELESAIAN KDP 41

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menyelesaikan KDP berbentuk


gedung yang telah dibangun mulai tahun 20X0. Saldo KDP pada
1 Januari 20X2 sebesar 800juta. Penyelesaian KDP di tahun
20X2 sebesar 200juta. Gedung didepresiasikan 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Juni KDP 200.000.000 Belanja Modal 200.000.000
Kas 200.000.000 Estimasi Perubahan SAL 200.000.000
30 Juni Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.000.000.000
31 Des Beban Depresiasi 25.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 25.000.000

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010


JURNAL REVALUASI ASET 42

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan revaluasi bangunan


karena berdasarkan hasil pemeriksaan, bangunan tersebut nilainya
tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Nilai bangunan
tersebut saat ini 400juta dan akumulasi depresiasi 400juta. Hasil
penilaian menyatan nilai bangunan tersebut 200juta. Bangunan hasil
revaluasi diyakini masih
Tanggal Finansial
memiliki masa manfaat 10 tahun ke depan
Anggaran
30 Des Akumulasi depresiasi 200.000.000 Tidak ada jurnal
Ekuitas 200.000.000
Metode Eliminasi
30 Des Akumulasi depresiasi 400.000.000 Tidak ada jurnal
Bangunan 400.000.000
Bangunan 200.000.000
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
Ekuitas 200.000.000
REKLASIFIKASI ASET TETAP
Bultek

 Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif


pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan
harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya.
 Contoh: Aset Tetap yang rusak berat dan akan
dihapuskan
 Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat
dilakukan sepanjang waktu, tidak tergantung periode
laporan.
ASET TETAP KERJASAMA Bultek

 Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.


 Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika sudah
diserahterimakan, diberikan penjelasan jika aset
tersebut dalam kerjasama.
 Kerjasama dapat berbentuk pemakaian aset,
pengelolaan operasi bersama atau pengelolaan entitas.
 Terkait aset  aset tetap,

pengelolaan entitas  investasi


ASET TETAP KERJASAMA
 Bentuk kerjasama:
 BTO  Built Transfer Operate, Bangun Serah Operasi
 Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan,
 Mitra atau pemerintah mengoperasikan
 Aset diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama dan dicatat
utang sebesar nilai kini pembayaran di masa depan .
 Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap
 BOT  Built Operate Transfer, Bangun Operasi Serah
 Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir kontrak, baru diserahkan
 Mitra mengoperasikan, pemerintah memperoleh pendapatan
 Aset diakui setelah penyerahan,, selama kontrak bangunan tidak diakui, tanah
diklasifikasikan aset kerjasama,.
 Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan direklasifikasikan
menjadi aset tetap.
TERIMA KASIH
Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan
(KSAP)
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551,
website : www.ksap.org
Email: webmaster@ksap.org

Anda mungkin juga menyukai