Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI BAB 7 AKUNTANSI PEMERINTAHAN

“AKUNTANSI ASET TETAP”

OLEH:
NAMA : NI PUTU PUTRI PRANAYAMTI UTAMI
NIM : 2017051045
KELAS : 3B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
Karakteristik Aset Tetap Pemerintah

Aset tetap pemerintah pada hakikatnya sama seperti aset perusahaan. Aset tersebut terdiri dari tanah,
gedung dan bangunan, peralatan, mesin, dan sebagainya. Namun, aset tetap pemerintah tidak semata-
mata digunakan untuk menghasilkan pendapatan, tetapi aset tersebut untuk kegiatan pemerintah dan
pelayanan kepada masyarakat.Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan
dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasional entitas akuntansi. Klasifikasi aset tetap tersebut
adalah:
a. Tanah, termasuk diantaranya tanah yang diperoleh dengan masuk untuk dipakai dalam kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
b. Peralatan dan mesin, termasuk diantaranya mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik,
dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa
pemanfaatannya lebih dari 12 bulan dan dalam kondisi siap pakai.
c. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud
untuk dipakai dalam kegiatan operasinal pemerintahan dan dalam kondisi siap pakai.
d. Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah
serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalamkondisi siap pakai.
e. Aset tetap lainnya, meliputi aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset
tetap tersebut, yang diperoleh untuk dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap pakai.
f. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan
namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

Gambaran Umum Sistem Aset Tetap Pemerintah

Akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual,yaitu pengakuan
aset tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan memenuhi kriteria:
1. Memiliki manfaat diatas 12 bulan.
2. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.
4. Diperoleh atau dibangun dengan maskud untuk digunakan.
Aset tetap di lingkungan pemerintahan, aset tetap diakui ketika berita acara penerimaan barang atau
penyelesaian pekerjaan telat ditandatangani oleh pihak terkait.

Standar Akuntansi Pemerintah Atas Aset Tetap Pemerintah

Pernyataan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual nomor 17 terhadap aset


tetap

Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dalam pasal 32


mengamanatkan bahwa bentuk da nisi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

a. Pengakuan Aset Tetap


Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 171) disebutkan bahwa
untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset memenuhi kriteria berwujud,
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas,
dan diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
b. Penilaian Aset Tetap
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 (2010 : 174) menyatakan bahwa
biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam
membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk
penggunaan yang dimaksudkan
c. Pengukuran Aset Tetap
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 dinyatakan bahwa “Aset tetap
dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan
biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai
wajar pada saat perolehan”. Pengukuran berikutnya terhadap pengakuan awal dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 07 disebutkan bahwa “Aset tetap
disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi
penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka
aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan
akun ekuitas
d. Pengungkapan Aset Tetap
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan dalam menyatakan bahwa
“Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap
sebagai dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount), rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan
penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada dan
mutasi aset tetap lainnya. Informasi penyusutan, meliputi nilai peyusutan, metode
penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan,
nilai tercacat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode

Sistem Akuntansi Aset Tetap

Sistem akuntansi aktiva tetap adalah sistem akuntansi yang mengolah transaksi yang
mengubah aktiva tetap yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain,
untuk menghasilkan informasi akuntansi yang dibutuhkan berbagai tingkat manajemen pada
perusahaan.

a. Akuntansi Aset Tetap Untuk Neraca Awal


Akuntansi aset tetap untuk penyusunan neraca awal dilakukan dengan inventarisasi
aset yang dimiliki atau dikuasai sampai dengan penyusunan neraca awal.
b. Akuntansi Perolehan Aset Tetap
Akuntansi perolehan aset tetap dilakukan atas perolehan aset tetap dengan cara
membeli, swakelola, ataupun aset tetap yang diperoleh dari donasi atau rampasa.
akuntansi aset tetap yang diperoleh dengan cara membeli atau swakelola dilakukan
bersamaan dengan belanja yang terjadi.
c. Akuntansi Pertukaran Aset
Aset tetap pemerintah dapat dipertukarkan dengan aset tetap lainnya yang serupa
ataupun yang tidak serupa. Pertukaran aset tetap yang serupa memiliki nilai wajar dan
manfaat yang serupa tidak mengakui keuntungan ataupun kerugian. Nilai perolehan
aset tetap baru hasil pertukaran tersebut adalah senilai yang tercatat atas aset yang
dilepas.
d. Akuntansi Pelepasan Aset Tetap
Pelepasan aset tetap dapat berupa penjualan, pengalihan hak kepemilikan atau
penguasaan dan penghapusan. Pemerintah dapat menjual aset tetap sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Penjualan akan menghasilkan penerimaan sehingga
pembukuan penjualan terkait dengan pembukuan penerimaan.
e. Akuntansi Penyusutan
Aset tetap pemerintah selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan dapat disusutkan.
Akuntansi penyusutan aset tetap dilakukan untuk memperoleh nilai buku (book value)
suatu aset tetap. Akuntansi penyusutan dilakukan tidak untuk memenuhi prinsip
matching cost against revenues seperti akuntansi penyusutan suatu perusahaan. Hal
ini disebabkan akuntansi pemerintah tidak mengenal laba/rugi sehingga penyusutan
tidak dicatat sebagai biaya penyusutan, tetapi dengan mendebet akun “Diinvestasikan
pada aset tetap”.
f. Akuntansi Kontruksi dalam Pengerjaan
Akuntansi kontruksi dalam pengerjaann sama dengan akuntansi aset tetap pada
umumnya. Pengakuan kontruksi dalam pengerjaan diatur dalam PSAP No. 08
Paragraf 13, sebagai berikut:
“suatu benda berwujud harus diakui sebagai kontruksi dalam pengerjaan jika: (a)
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh; (b) biaya perolehan tersebut dapat diukur
secara andal; dan (c) aset tersebut masih dalam proses pengerjaan”

Pelaporan Aset Tetap Pemerintah.

Aset tetap dilaporkan dalam neraca sesuai dengan klasifikasi aset tetap dengan akun
penyeimbang “Diinvestasikan pada aset tetap” pada ekuitas dana investasi. Nilai aset tetap
dikurangi dengan akun akuntansi penyusutan.

4. Aset 4. Kewajiban
4.1 Aset Lancar 5. Ekuitas Dana
4.2 Investasi Jangka Panjang 5.1 Ekuitas Dana Investasi
4.3 Aset Tetap 5.1.1 Diinvestasikan pada Aset Tetap
4.3.1. Tanah
4.3.2. Peralatan dan Mesin
4.3.3. Gedung dan Bangunan
4.3.4. Jalan-Irigasi dan Jaringan
4.3.5. Aset Tetap Lainnya
4.3.6. Konstruksi dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan

Anda mungkin juga menyukai