OLEH:
NAMA : NI PUTU PUTRI PRANAYAMTI UTAMI
NIM : 2017051045
KELAS : 3B
b. Klasifikasi Belanja
Memiliki wujud
Menambah Aset Tetap
memiliki periode manfaat yang lebih dari satu tahun periode akuntansi
Gambaran Umum dan Standar Akuntansi Pendapatan dan Belanja
a. Akuntansi Pendapatan
Pendapatan Pemerintah Daerah terdiri dari
- PAD (pendapatan asli daerah)
- Dana Perimbangan (pendapatan transfer)
- Lain-lain (Pendapatan Daerah yang sah)
Akuntansi P.SKPD
- Transaksi pendapatan di SKPD dicatat oleh PPK-SKPD
- Koreksi atas pengembalian pendapatan (yg tidak terulang) yang terjadi atas
pendapatan tahun berjalan, dicatat sebagai pengurang pendapatan sedangkan koreksi
atas pengembalian pendapatan sebelumnya dicatat sebagai belanja tidak terduga
- Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan
periode berjalan atau sebelumnya dicatat sebagai pengurang pendapatan
- Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto
Akuntansi P.PPKD
- Transaksi pendapatan PPKD dicatat oleh PPK-PPKD
- Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan
periode berjalan atau sebelumnya dicatat sebagai pengurang pendapatan.
- Koreksi atas pengembalian pendapatan (yg tidak terulang) yang terjadi atas
pendapatan tahun berjalan, dicatat sebagai pengurang pendapatan sedangkan koreksi
atas pengembalian pendapatan sebelumnya dicatat sebagai belanja tidak terduga
- Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto
b. Akuntansi Belanja
Berikut aturan pemerintah terkait akuntansi belanja:
PP No.4 Th 2005 Permendagri No.13. th 2006
a. Akuntansi Pendapatan
Secara umum, pendapatan diakui:
a. Diperoleh, yaitu ketika entitas telah menyelesaikan secara substansial apa yang
menjadi kewajibannya.
b. Sudah direalisasikan, yaitu ketika kas/ piutang sudah diterima atas penyerahan
barang/ jasa.
Pendapatan diukur dalam hal nilai dari produk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi
wajar. Di dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia, sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005,
pendapatan diakui dengan asas bruto, yaitu dengan mencatat jumlah brutonya dan tidak
mencatat jumlah neto.
b. Akuntansi belanja
- Pengakuan belanja:
a. Diakui ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut.
b. Diakui pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan atau dengan kata lain ketika SPJ
Pengeluaran dinyatakan nihil.
- Pengukuran belanja
Pengukuran belanja basis akrual diakui dalam keuangan sebesar nilai wajar yang akan
dibayarkan. Nilai wajar yang dimaksud adalah nilai yang seharusnya dibayar atau yang
akan dibayarkan.
Menurut PP 24 Tahun 2005, belanja diakui sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari
rekening kas umum Negara/ daerah.
a. Pelaporan Pendapatan
Pemerintah menyajikan pendapatan berbasis akrual maupun pendapatan berbasis kas
diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
- Pendapatan basis akrual disajikan dalam Laporan Operasional
- Pendapatan basis kas disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus
Kas
b. Pelaporan Belanja
Akun beban disajikan dalam laporan operasional pemerintah yang berbasis akrual. Penjelasan
lebih lanjut mengenai rincian beban dan informasi lainnya yang bersifat material harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK).