A. Dasar Hukum Aktiva Tetap Pemerintah Akuntansi Aset Tetap Pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pernyataan No. 07 (PSAP 07) tentang Akuntansi Aset Tetap. B. Pengertian Aktiva Tetap Pemerintah Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Adapun yang termasuk kedalam aset tetap pemerintah adalah : (1) Aset tetap yang dimiliki oleh enitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, (2) Hak atas tanah. 7.2 Pengakuan, Pengukuran, Pencatatan, Pelaporan dan Pengungkapan Aktiva Tetap A. Pengakuan Aktiva Tetap Pemerintah Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual, pengakuan aset tetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud dan memenuhi kriteria: (1) Memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan, (2) Biaya perolahan aset tetap untuk dijual dengan andal, (3) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, (4) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Dalam praktiknya dilingkungan pemerintahan, aset tetap diakui ketika berita acara penerimaan barang atau penyelesaian pekerjaan telah ditandatangani oleh pihak yang terkait. B. Pengukuran Aktiva Tetap Pemerintah Pengakuan aset tetap menggunakan biaya perolehan digunakan apabila aset tetap tersebut diperoleh dengan cara dibeli dari pihak ketiga atau dibangun sendiri. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. C. Pencatatan Aktiva Tetap Pemerintah Biaya perolehan aktiva tetap harus diakui sebagai aktiva jika dan hanya jika : 1) Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalis ke entitas. 2) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Suku cadang dan peralatan pemeliharaan (service equipment) biasanya dicatat sebagai persediaan dan diakui dalam laporan laba rugi pada saat dikonsumsi. D. Pelaporan Aktiva Tetap Pemerintah 1
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan mengungkapkan, untuk
setiap kelompok aktiva tetap : (1) Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto, (2) Metode penyusutan yang digunakan, Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, (3) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode, (4) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan. E. Pengungkapan Aktiva Tetap Pemerintah Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sebagai berikut : 1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (Carrying Amount); yaitu nilai buku aset, yang dihitung dari biaya perolehan suatu aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan. 2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan : Penambahan, Pelepasan, Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, Mutasi aset tetap lainnya. 3) Informasi penyusutan, meliputi : Nilai penyusutan, Metode penyusutan yang digunakan, Masa manfaat atau tariff penyusutan yang digunakan, Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode. Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kemabali, hal-hal berikut harus diungkapkan : 1) Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap. 2) Tanggal efektif penilaian kembali. 3) Jika ada, nama penilai independen. 4) Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menetukan biaya pengganti. 5) Nilai tercatat setiap jenis aset tetap. 7.3 Penyusutan Aktiva Tetap Penyusutan aset tetap adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat, sedangkan dalam akuntansi pemerintah, pengertian penyusutan ini berbeda dengan di swasta dimana penyusutan lebih ditujukan untuk alokasi biaya. Metode yang digunakan dalam penyusutan aset tetap di lingkungan pemerintahan menurut PP 24 Tahun 2005 ada 3 yaitu : 1) Metode garis lurus (straight line method). 2) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method). 3) Metode unit produksi (unit of production method). 2