Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI

MARKET EFFICIENCY

Dosen pengampu:

Dr. Sri Dwi Ari Ambarwati, S.E., M.Si

Dra. Sri Isworo Ediningsih, M.M

Disusun oleh:

Kelompok 4/EM-E

Dwi Murtiningsih 141180166

Ayudia Salsabilla 141180170

Rosi Purwanti 141180175

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi
karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha
memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan
bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien
apabila harga barang-barang yang dijual telahmenunjukan semua informasi yang ada
sehingga tidak terbias (not biased) menjadi terlalu murah atau terlalu mahal.
Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari datangnya informasi baru
di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan harga terjadi dengan
sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena informasi
baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga alias
random.

Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seseorang untuk secara
konsisten mengalahkan performa pasar dengan memakai informasi yang telah
diketahui pasar, kecuali dengan mendapatkan keberuntungan (luck). Dalam setiap
periode, kira-kira setengah investorakan mendapatkan hasil lebih baik dari pasar dan
setengah lagi akan mendapatkan hasil yanglebih jelek hanya karena
keberuntungan/kesialan.

Teori pasar yang efisien tergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar
mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki
semua pelaku pasar adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki semua
informasi yang benar: misal sebagian memiliki informasi yang bagus-bagus sebagian
lagi memiliki informasi yang jelek-jelek tentangsuatu perusahaan). Pasar yang efisien
juga memerlukan sekelompok pemain yang dengan cepatakan meng-arbitrage bila
kemungkinan arbitrage (keuntungan tanpa resiko) muncul.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud efisiensi market?
2. Apa saja bentuk efisiensi pasar?
3. Bagaimana cara pengujian efisiensi pasar?
4. Apa yang dimaksud dengan anomali pasar?
5. Bagaimana implikasi efisiensi pasar?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Efisiensi Pasar


Pasar yang efisien (Market Efficiency) didefinisikan sebagai pasar dimana harga
dari semua sekuritas dengan cepat dan sepenuhnya mencerminkan semua informasi
yang tersedia tentang aset. Konsep ini mendalilkan bahwa investor akan
mengasimilasi semua informasi yang relevan ke dalam harga dalam membuat
keputusan membeli dan menjual. Oleh karena itu, harga saham saat ini
mencerminkan:
a. Semua informasi yang diketahui, termasuk:
 Informasi yang lalu (misalnya penghasilan tahun lalu atau kuartal terakhir).
 Informasi terkini serta acara yang telah diumumkan tetapi masih akan datang
(seperti pembagian saham).
b. Informasi yang dapat disimpulkan secara masuk akal, misalnya, jika banyak
investor percaya bahwa suku bunga akan segera menurun, harga akan
mencerminkan keyakinan ini sebelum penurunan yang sebenarnya terjadi.

Literatur awal tentang efisiensi pasar membuat asumsi bahwa harga pasar
merupakan informasi baru secara langsung. Versi modern dari konsep ini tidak
mengharuskan penyesuaian secara harafiah, hanya saja terjadi secara cepat saat
informasi diketahui.

Meluasnya penggunaan internet di dunia investasi saat ini berarti bahwa investor
memiliki akses cepat dan murah ke informasi secara berkelanjutan. Banyak situs web
menawarkan informasi terkini sepanjang hari tentang ekonomi, pasar keuangan, dan
perusahaan individu. Konsep bahwa pasar efisien tidak menuntut, atau membutuhkan,
penyesuaian sempurna dalam harga mengikuti informasi baru. Sebaliknya, pernyataan
yang benar yang terkait dengan konsep ini adalah bahwa penyesuaian harga yang
dihasilkan dari informasi "tidak bias". Harga baru tidak harus menjadi harga
ekuilibrium baru, tetapi hanya perkiraan yang tidak bias dari harga ekuilibrium akhir
yang akan ditetapkan setelah investor telah sepenuhnya menilai masukan dari
informasi tersebut.
Gambar 12-1
Gambar 12-1 mengilustrasikan konsep efisiensi pasar untuk satu perusahaan di
mana peristiwa signifikan terjadi dengan memiliki efek pada profitabilitas yang
diharapkan. Saham diperdagangkan pada $50 pada tanggal pengumuman dari
peristiwa penting. Tanggal 0 pada Gambar 12-1 adalah tanggal pengumuman untuk
acara tersebut. Jika pasar sepenuhnya efisien, harga sebuah saham selalu
mencerminkan semua informasi yang tersedia. Investor akan sangat cepat
menyesuaikan harga saham dengan nilai intrinsiknya (adil). Asumsikan bahwa nilai
wajar baru untuk saham adalah $52. Di pasar yang efisien, peningkatan segera dalam
harga saham menjadi $52 akan terjadi, sebagaimana diwakili oleh garis padat pada
Gambar 12-1. Karena, tidak ada tambahan informasi baru yang terjadi, harga saham
akan berlanjut pada $52. Jika penyesuaian pasar dari harga saham ke informasi baru
akan terjadi dan diwakili oleh garis putus-putus. Harga akhirnya menyesuaikan
dengan nilai wajar baru sebesar $52 karena pialang rumah menyebarluaskan informasi
baru dan investor merevisi perkiraan mereka tentang nilai wajar saham.

Suatu pasar efisien akan mungkin terjadi apabila beberapa kondisi berikut
idealnya terpenuhi yaitu.
1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan yang
secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang
saham. Investor-investor ini adalah price taker, yang berarti pelaku itu sendiri tidak
akan dapat memengaruhi harga suatu sekuritas.
2. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas
bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di
pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk
di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.

Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang
investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika terdapat
informasi baru di pasar dimana informasi ini terjadi secara acak sehingga harga-harga
sekuritas di pasar tersebut akan secara cepat dan secara penuh mencerminkan semua
informasi yang tersedia. Karena informasi yang memengaruhi harga sekuritas tersebut
terjadi secara acak maka perubahan harga yang terjadi akan bersifat independen satu
dengan lainnya dan bergerak secara random pula. Hal ini berarti perubahan harga
yang terjadi pada hari tersebut tidak tergantung pada perubahan harga yang terjadi di
waktu yang lalu karena harga tersebut berdasarkan pada reaksi investor terhadap
informasi baru yang terjadi secara acak. Sehingga, dapat dikatakan bahwa apabila
empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi maka akan terwujudlah suatu pasar
yang efisien.

B. Bentuk Efisiensi Pasar


Pasar yang efisien sebagai pasar di mana semua informasi tercermin dalam harga
saham dengan cepat dan penuh. Jadi, kunci untuk menilai efisiensi pasar adalah
informasi. Dalam pasar yang sangat efisien, harga sekuritas selalu mencerminkan
semua informasi yang tersedia dengan segera, dan investor tidak dapat menggunakan
informasi yang tersedia untuk mendapatkan hasil yang tidak normal karena sudah
disita dalam harga. Di pasar tersebut, setiap harga sekuritas sama dengan nilai
intrinsiknya (investasi). Yang mencerminkan semua informasi tentang prospek
sekuritas itu. Kenyataannya, pasar tidak sangat efisien, dan tentu saja tidak
sepenuhnya tidak efisien, jadi ini adalah masalah derajat
Praktik standar sejak tahun 1970 adalah untuk membahas konsep pasar yang
efisien dalam bentuk hipotesis pasar yang efisien (EMH), berkaitan dengan perluasan
di mana harga sekuritas dengan cepat dan sepenuhnya mencerminkan berbagai jenis
informasi yang tersedia, yang dapat dibagi ke dalam tiga jenis kumulatif yang
diilustrasikan pada Gambar 12-2.
a. Bentuk Lemah (Weak Form)
Salah satu jenis informasi paling tradisional yang digunakan dalam menilai nilai
sekuritas adalah data pasar, yang mengacu pada semua informasi harga (dan volume)
di masa lalu. Jika harga sekuritas ditentukan dalam pasar yang merupakan bentuk
lemah yang efisien, harga historis dan volume data seharusnya sudah tercermin dalam
harga saat ini dan seharusnya tidak bernilai dalam memprediksi perubahan harga di
masa mendatang. Karena data harga merupakan dasar dari analisis teknis, analisis
teknis yang bergantung pada sejarah informasi harga masa lalu memiliki nilai yang
kecil atau tidak ada sama sekali.
Pengujian kegunaan data harga disebut tes bentuk lemah hipotesis pasar yang
efisien. Jika bentuk hipotesis pasar yang efisien benar-benar lemah, perubahan harga
di masa lalu harus tidak ditata untuk perubahan harga di masa mendatang. Dengan
kata lain, pasar dapat dikatakan lemah efisien jika harga saat ini mencerminkan semua
data pasar masa lalu. Implikasi yang benar dari pasar yang lemah-bentuk yang efisien
adalah bahwa sejarah informasi harga masa lalu tidak memiliki nilai dalam menilai
perubahan harga di masa depan.
b. Semi Kuat (Semi-Strong Form)
Tingkat efisiensi pasar yang lebih komprehensif melibatkan tidak hanya data
pasar yang diketahui dan tersedia untuk umum, tetapi semua data yang diketahui dan
tersedia secara publik, seperti pendapatan, dividen, pengumuman pembagian saham,
pengembangan produk baru, kesulitan pembiayaan, dan perubahan akuntansi. Pasar
yang dengan cepat memasukkan semua informasi ke dalam harga dikatakan
menunjukkan efisiensi semi kuat. Dengan demikian, pasar dapat dikatakan efisien
dalam arti semi kuat, jika harga saat ini mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Tes hipotesis pasar yang efisien (EMH) semi kuat adalah tes kecepatan
penyesuaian harga saham untuk pengumuman informasi baru. Pasar efisien yang semi
kuat menyiratkan bahwa investor tidak dapat bertindak atas informasi public baru
setelah pengumumannya dan mengharapkan untuk mendapatkan pengembalian yang
disesuaikan dengan risiko di atas rata-rata. Jika kelambanan ada dalam penyesuaian
harga saham untuk pengumuman tertentu, dan investor dapat mengeksploitasi
kelambatan ini dan mendapatkan hasil yang tidak normal, pasar tidak sepenuhnya
efisien dalam pengertian semi kuat.
c. Bentuk Kuat (Strong Form)
Bentuk efisiensi pasar yang paling ketat adalah bentuk kuat, yang menegaskan
bahwa harga saham sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik dan
nonpublik. Jika pasar memiliki bentuk kuat yang efisien, tidak ada kelompok investor
yang dapat memperoleh, selama periode waktu yang wajar dengan tingkat
pengembalian abnormal dengan menggunakan informasi yang tersedia secara publik
dengan cara yang superior. Ini berlaku khususnya untuk semua informasi non-publik,
termasuk informasi yang dapat diremehkan untuk kelompok-kelompok tertentu
seperti orang dalam perusahaan dan spesialis di bursa.

Akibatnya, bentuk kuat hipotesis pasar yang efisien mengacu pada keberhasilan
penggunaan akses monopoli terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu. Efisiensi
bentuk yang kuat mencakup bentuk-bentuk yang lemah dan semi kuat dan mewakili
tingkat efisiensi pasar tertinggi.

C. Pengujian Efisiensi Pasar


Pengujian efisien pasar dibagi menjadi 3 katagori (Fama, 1970):
1. Pengujian bentuk lemah yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat
memprediksi return masa depan.
2. Pengujian bentuk setengah kuat, yaitu seberapa cepat harga sekuritas
mencerminkan informasi yang dipublikasikan.
3. Pengujian bentuk kuat, untuk menjawab apakah investor memiliki informasi privat
yang tidak terefleksi di harga saham.

Tahun 1991, Fama mengusulkan penggantian nama pengujian tersebut menjadi:


1. Pengujian terhadap pendugaan return (test for return predictability).
2. Studi peristiwa (event study).
3. Pengujian terhadap informasi privat (test for private information).
Ketiga pengujian efisien pasar modal (Fama, 1991) tersebut diatas secara lebih
detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengujian Terhadap Pendugaan Return (Test For Return Predictability)


a. Pengujian Secara Statistik
 Pengujian Menggunakan Korelasi
Uji korelasi adalah pengujian hubungan linier antara return hari ini
dengan return di waktu lalu. Semakin tinggi korelasi antara return masa
lalu dengan return saat ini, berarti semakin tinggi kemampuan return masa
lalu untuk memprediksi return masa depan. Secara matematis bentuk
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:
a = tingkat return yang diharapkan yang tidak berhubungan dengan return
sebelumnya; b = besarnya hubungan antara return masa lalu dengan
return saat ini; rt = korelasi return hari ini; rt-1 = korelasi return hari
sebelumnya; e = angka random yang merupakan variabilitas return yang
tidak berhubungan dengan tingkat return sebelumnya.

Jika koefisien korelasi yang didapat kemudian dikuadratkan, maka


hasilnya akan menunjukkan besarnya bagian dari return hari ini yang
dapat dijelaskan oleh return yang terjadi sebelumnya. Contoh: Jika
didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,5 maka akan diperoleh angka
(0,5)2 = 0,25 atau 25%. Artinya 25% dari return hari ini (sisi kiri
persamaan), dapat dijelaskan oleh return sebelumnya (sisi kanan
persamaan).

 Run Test
Koefisien korelasi cenderung sangat dipengaruhi oleh data return yang
bersifat ekstrim (terlalu besar atau terlalu kecil). Oleh karena itu perlu
dilakukan suatu alternatif analisis yang bisa menghilangkan dampak dari
data ekstrim, yaitu dengan memberikan tanda pada perubahan harga.
Teknik analisis ini tidak akan terpengaruh oleh adanya
perubahanperubahan harga yang ekstrim, inilah yang disebut dengan
analisis run. Runtun (run) adalah urutan tanda yang sama dari perubahan
perubahan nilai. Misalnya perubahan-perubahan harga sekuritas yang
meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun diberi
tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol
(0). Kemudian jika perubahan harga berhubungan positif, maka
kecenderungannya (+) dan (-) juga diikuti (-).

Contoh:
Perubahan harga sebuah saham adalah + + + 0 0 + - - - - -
Dalam contoh tersebut terdapat 4 run yang terdiri dari: 3 positif; 2 nol;
1 positif dan 5 negatif. Jika perubahan harga saham berkorelasi secara
positif dari waktu ke waktu (yang berarti perubahan tanda akan sama dari
waktu ke waktu) maka diharapkan akan terjadi sedikit perubahan tanda
atau run yang lebih sedikit. Sedangkan jika terdapat korelasi negatif, maka
banyak perubahan tanda atau run yang terjadi.

b. Pengujian Secara Aturan Perdagangan Teknis


Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, maka pergerakan harga akan
membentuk pola (siklus). Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan
pola perubahan harga ini adalah strategi saringan (filter rules). Strategi
saringan ini merupakan strategi market timing yaitu kapan harus membeli atau
menjual? Dengan strategi ini akan dibuat batas atas dan bawah sebagai
berikut: Disini terlihat harga hingga waktu ke-t masih berada dalam batas.
Mulai waktu ke-t harga bergerak di atas batas atas. Strategi filter rules, akan
menyarankan orang untuk membeli pada saat harga mencapai batas atas saat
waktu ke-t. Jika harga sudah menembus batas atas, kemungkinan harga akan
terus naik. Demikian sebaliknya jika harga sudah melewati batas bawah,
investor disarankan untuk menjual (cut loss) agar mengurangi kerugian lebih
lanjut. Fama dan Blume membandingkan strategi filter rules dengan strategi
buy dan hold, menunjukkan strategi filter rules memberikan rata-rata return
yang lebih baik untuk filter kecil sebesar 0,5% dibandingkan dengan strategi
buy dan hold. Akan tetapi selisih return tidak besar, bahkan bila ada biaya
transaksi strategi ini menjadi tidak cukup menguntungkan.
2. Studi Peristiwa (Event Study)
Pengujian pasar efisiensi bentuk setengah kuat dapat diuji dengan melakukan
event study. Event study merupakan salah satu desain statistik yang paling populer
di bidang keuangan. Dimana event study menggambarkan sebuah teknik riset
yang memungkinkan peneliti untuk menilai dampak dari sesuatu peristiwa tertentu
terhadap harga saham dari perusahaan. Event study juga dapat dikatakan sebagai
analisa yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada reaksi signifikan dalam
pasar finansial terhadap kejadian yang dihipotesakan dapat mempengaruhi harga
saham di pasar dari sebuah perusahaan. Teknik ini juga cocok untuk mengukur
dampak peristiwa yang memiliki dampak luas terhadap pasar seperti regulasi atau
legislasi pada pasar secara keseluruhan atau pada segmen industri tertentu.
Dengan kata lain even study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang diinformasikan ke publik. Reaksi ini dapat dihitung
dengan menggunakan abnormal return. Penelitian even study umumnya berkaitan
dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada
harga saham.

Standar metodologi yang digunakan dalam even study adalah:


1) Mengumpulkan sample, yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai
pengumuman yang mengejutkan pasar, perubahan harga dapat terjadi jika ada
event yang mengejutkan pasar, misalnya ada pengumuman perusahaan akan
melakukan merger stock split, penerbitan saham baru atau pengumuman
mengenai earning perusahaan.
2) Menentukan hari pengumuman atau event.
3) Menentukan periode pengamatan, periode pengamatan biasanya dihitung
dalam hari.
4) Menghitung return masing-masing sample setiap hari selama periode
pengamatan.
5) Menghitung abnormal return yang dihitung dengan cara mengurangi return
actual dengan return yang diharapkan. Untuk mendapatkan nilai abnormal
return dapat menggunakan rumus: ARit = Rit – E(Rit), dimana: ARit = abnormal
return sekuritas i pada waktu t; Rit = sekuritas i pada waktu t; E(Rit) = return
yang diharapkan dari sekuritas i pada waktu t.
6) Menghitung rata-rata abnormal return semua sample.
7) Terkadang abnormal return harian tersebut digabung untuk menghitung
abnormal return kumulatif selama periode tertentu.
8) Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh

Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak
menguji seberapa cepat pasar bereaksi. Jika studi melibatkan kecepatan reaksi
pasar untuk menyerap informasi maka pengujian ini masuk pada pengujian
efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bila dengan cepat
menyerap abnormal return menuju ke harga keseimbangan baru. Bagaimana jika
pengumuman even tidak menimbulkan terjadinya abnormal return? Ada yang
menyimpulkan pasar berarti efisien karena:
 Tidak ada investor yang memperoleh keuntungan luar biasa.
 Abnormal return terjadi, namun informasi tersebut diserap dengan cepat oleh
pasar sehingga pasar dengan cepat mencapai harga keseimbangan baru.

Kesimpulan lain adalah bila tidak terjadi abnormal return berarti pasar tidak
efisien. Alasannya jika tiadanya abnormal return berarti investor tidak bereaksi
karena mungkin even tersebut tidak memiliki kandungan informasi.

3. Pengujian Terhadap Informasi Privat (Test For Private Information)


Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat.
Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat, yaitu
informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat
diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara
tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return
yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh oleh portofolio
reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksadana mempunyai
informasi privat di dalam perdagangan sekuritas. Pendekatan yang umum
dilakukan untuk menguji kegiatan insider trading adalah dengan membuat
portofolio bulanan berdasarkan sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan oleh
insider tersebut.

Pasar efisien bentuk kuat menyatakan bahwa harga yang terjadi


mencerminkan semua informasi yang ada, baik informasi publik (public
information) maupun informasi pribadi (private information). Jadi, dalam hal
ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga
informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan, dewan
direksi, dan kreditor. Misalnya, salah satu anggota direktur perusahaan
telekomunikasi PT. Telkom Indonesia Tbk. mengetahui sebuah rencana akuisisi
atau pengambil-alihan terhadap PT. Indosat Tbk. Informasi tersebut dimanfaatkan
oleh Direktur dengan menyuruh istri atau anaknya atau teman dekatnya untuk
membeli saham PT. Telkom Indonesia Tbk., sebelum informasi atau rencana
akuisisi tersebut diberitakan atau menjadi milik umum. Hal ini dapat dikatakan
sebagai suatu perdagangan dengan orang dalam (insider trading), adanya
penggunaan kelebihan informasi untuk membeli saham atau melakukan suatu
perdagangan. Bila bentuk pasar efisien kuat memang ada, maka dipercaya bahwa
keluarga dekat Direktur tersebut tidak akan memperoleh abnormal returns.
Sebaliknya, bilamana keluarga Direktur tersebut mendapatkan abnormal return,
maka dikatakan bahwa pasar belum berbentuk efisiensi kuat (strong form).
Perlu dicatat di sini bahwa perdagangan dengan menggunakan informasi orang
dalam atau tepatnya perdagangan oleh orang dalam (insider trading) tidak
dibenarkan dan dilarang. Bentuk pasar efisien kuat merupakan bentuk pasar
efisien paling ketat. Hal ini terkait dengan pengertiannya bahwa harga pasar
mencerminkan semua informasi, baik publik maupun nonpublik. Dalam kaitannya
dengan hal tersebut, maka dalam konteks pasar efisien bentuk kuat tidak ada
seorangpun baik individu maupun institusi dapat memperoleh abnormal return,
untuk suatu periode tertentu, dengan menggunakan informasi yang tersedia di
publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk di dalamnya informasi yang
hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Beberapa bukti empiris
mendukung adanya pasar efisien, khususnya di Amerika Serikat, tetapi bukti-bukti
yang tidak mendukung juga banyak.
Sehingga, efisien tidaknya pasar modal, atau tepatnya masuk dalam kelompok
bentuk efisien mana sebuah pasar modal, tergantung dari ada tidaknya bukti
tentang abnormal return yang dapat diperoleh oleh investor. Dalam
perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa
pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering dikaitkan dengan
keberhasilan dalam penggunaan akses monopolistik terhadap informasi oleh
pelaku pasar tertentu. Tentu saja efisiensi bentuk kuat mengungguli baik pasar
efisien bentuk lemah maupun bentuk semi-kuat dan merupakan bentuk efisiensi
paling tinggi dan secara empiris paling sulit untuk diuji. Pengujian terhadap
informasi privat (test for private information) di USA SEC (U.S.A. Securities and
Exchange Commission) mengharuskan insider yang memiliki saham diatas 10%
harus melaporakan kegiatan transaksinya ke SEC secara bulanan.

D. Anomali Pasar

Dalam membahas pengujian pasar efisien, perlu juga dibahas adanya ketidak-
teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di
sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali
ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien
benar-benar ada artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk
memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu peristiwa tertentu.

Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali pasar (Gumanti &
Utami, 2002). Keempat anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies),
anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event
anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies). Levy (1996) dalam
Gumanti & Utami (2002) menunjukkan bahwa anomali peristiwa meliputi
rekomendasi analis, insider trading, listing, dan value line rating change; kedua,
anomali musiman meliputi January effect, week-end, time of day, end of mon,
seasonal,  dan  holidays; ketiga, anomali perusahaan meliputi size, closed-end mutual
funds, neglect institutional holdings, dan keempat, anomali akuntansi meliputi P/E,
earnings surprise, price/sales, price/book value, dividend yield, dan earnings
momentum.

Beberapa anomali pasar tersebut dijelaskan terperinci sebagai berikut (Jones, 2004).

1. Size effect, adalah anomali perusahaan yang diungkapkan oleh Banz (1981) melalui
studinya yang menunjukkan bahwa excess return yang diperoleh perusahaan
berukuran kecil cenderung lebih tinggi dibandingkan perusahaan berukuran besar.
2. P/E ratio effect, merupakan anomali yang memperlihatkan bila saham dengan rasio
P/E yang rendah memiliki return lebih tinggi dibanding saham dengan rasio P/E
tinggi. Apabila pasar memang efisien maka seharusnya tidak ada hubungan antara
rasio P/E dengan return karena rasio ini merupakan informasi umum yang seharusnya
telah tercermin dalam harga saham. Reinganum (1981) membuktikan secara empiris
bila P/E effect terkait erat dengan size effect lebih lanjut Fama & French (1991)
menemukan bila P/E effect ini akan hilang apabila dilakukan kontrol terhadap ukuran
dan market to book
3. Market to book effect menyatakan apabila saham yang memunyai  market to
book tinggi akan cenderung memunyai tingkat return yang lebih besar dibandingkan
dengan saham yang memiliki market to book
4. January effect, adalah anomali musiman yang memperlihatkan apabila return  di
bulan Januari cenderung lebih tinggi dibanding return di bulan Kecenderungan ini
lebih besar pada perusahaan kecil dan terjadi pada lima hari pertama perdagangan di
awal bulan.
5. Holiday effect, menunjukkan kecenderungan return saham pada satu hari sebelum
libur (pre holiday return) dan return saham sehari setelah libur (post holiday
return)  lebih tinggi dibanding return  saham di hari-hari
6. The day of the week effect adalah anomali di mana perbedaan hari perdagangan
berpengaruh terhadap pola return saham dalam satu minggu. Variasi anomali ini
dikenal antara lain adalah Monday effect dan weekend effect.
7. Intraday effect, mengungkapkan bila return  saham suatu jam perdagangan tertentu
berbeda dengan jam perdagangan lain meski masih berada dalam satu hari yang sama.
8. Turn of the month effect merupakan jenis anomali dengan tingkat pengembalian pada
awal bulan selalu lebih tinggi atau positif dibandingkan dengan akhir bulan yang bisa
mencapai negatif dan turn of the year effect apabila perbedaan return terkait dengan
waktu di sekitar pergantian tahun.
E. Implikasi Efisiensi Pasar
Konsep pasar efisien memiliki implikasi penting bagi investor khususnya terkait
dengan strategi perdagangan yang dipilih. Investor yang tidak percaya dengan pasar
efisien akan cenderung melakukan strategi perdagangan aktif untuk
memperoleh return lebih tinggi dibanding sesama investor lainnya. Untuk
menganalisis dan menilai saham dengan tepat investor dapat menggunakan analisis
teknikal, fundamental atau gabungan keduanya.
Seorang analis teknikal percaya bahwa ia dapat mengetahui pola-pola pergerakan
harga saham di masa depan dengan mendasarkan pada observasi pergerakan harga
saham di masa lalu. Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan konsep pasar efisien
yang menyatakan bila informasi pasar masa lalu sudah tercermin dalam harga
sekuritas. Pasar dianggap sebagai sumber data yang paling baik oleh karena itu
analisis teknikal memakai data yang dihasilkan oleh pasar secara historis seperti harga
dan volume perdagangan untuk mengestimasi perilaku harga saham masa mendatang.
Levy (1996) dalam Tandelilin (2010) mengemukakan beberapa asumsi yang
mendasari pendapat tersebut:
1. Nilai pasar barang dan jasa ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.
2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor baik rasional
maupun tidak rasional. Faktor tersebut meliputi berbagai variabel ekonomi dan
fundamental serta faktor lain seperti opini yang beredar, mood investor dan
ramalan investor.
3. Harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung
bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang.
4. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan
permintaan dan penawaran, yang bisa dideteksi dengan melihat diagram reaksi
pasar yang terjadi.

Strategi investasi aktif yang dilakukan investor dapat berupa strategi pemilihan
saham, rotasi sektor dan market timing (Jones, 2004). Pemilihan saham merupakan
strategi yang paling rasional dan populer di mana investor secara aktif melakukan
seleksi untuk mendapatkan saham terbaik dengan mendasarkan pada analisis
fundamental. Sedangkan strategi rotasi sektor bisa dilakukan oleh investor dengan dua
cara (Tandelilin, 2010) yaitu.
1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor
tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari

2. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada


sektor industri yang berbeda-beda untuk mengantisipasi perubahan siklus ekonomi,
pertumbuhan dan nilai saham perusahaan. Strategi terakhir yaitu market timing
dijalankan investor dengan secara aktif mengamati pergerakan harga saham di pasar
sehingga dapat menentukan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar guna memperoleh
keuntungan dan sebaliknya juga dapat memperkirakan waktu keluar dari pasar
sehingga menghindari kerugian.
Sementara itu analisis fundamental mencoba mengestimasikan harga saham di
masa depan dengan cara (1) memperkirakan nilai faktor fundamental yang dapat
memengaruhi harga saham dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut
sehingga diperoleh taksiran harga saham. Investor membuat keputusan investasi
dengan membandingkan nilai intrinsik saham hasil analisis dengan nilai pasar.
Apabila nilai intrinsik lebih kecil atau besar dibanding nilai pasar maka investor akan
membeli atau menjual saham tersebut.

Sedangkan investor yang yakin dengan kebenaran konsep pasar efisien akan
cenderung menggunakan strategi investasi pasif. Di sini investor percaya bahwa harga
pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsik saham, oleh karena
itu investor tidak akan berusaha secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham
yang bisa memberikan abnormal return. Pilihan strategi investasi pasif dapat berupa
strategi beli dan tahan (buy and hold) dan strategi mengikuti indeks pasar (Jones,
2004). Dalam strategi beli dan tahan investor membeli sejumlah saham dan tetap
memegangnya selama beberapa waktu. Meski demikian hal ini tidak bermakna
investor tidak melakukan apa-apa. Secara rasional investor akan menyeleksi saham
yang akan dimasukkan ke dalam portofolionya dan juga melakukan penyesuaian jika
risiko portofolio mengalami perubahan melebihi toleransinya. Sedangkan strategi
kedua dilakukan investor dengan berusaha membentuk portofolio yang menyerupai
kinerja indeks pasar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal dikatakan efisiensi bila informasi dapat diperoleh investor dengan
mudah dan murah, sehingga informasi yang relevan dan terpercaya tercermin
dalam harga-harga saham. Ciri penting efisiensi pasar adalah gerakan acak
(random walk) dari harga pasar saham. Harga saham secara cepat bereaksi
terhadap berita-berita baru yang tidak terduga, sehingga arah gerakannyapun tidak
bisa diduga. Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seorang investor
maupun investor institusi untuk secara konsisten mengalahkan performa pasar
dengan memakai informasi yang telah diketahui pasar, kecuali mendapatkan
keberuntungan (luck).
Bentuk pasar modal efisien terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu efisiensi
pasar bentuk lemah (weak form efficiency), efisiensi pasar bentuk setengah kuat
(semi strong form efficiency) dan efisiensi pasar bentuk kuat (strong form
efficiency). Pengujian efisien pasar dibagi menjadi 3 katagori: 1) Pengujian bentuk
lemah yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa
depan; 2) Pengujian bentuk setengah kuat, yaitu seberapa cepat harga sekuritas
mencerminkan informasi yang dipublikasikan; 3) Pengujian bentuk kuat, untuk
menjawab apakah investor memiliki informasi privat yang tidak terefleksi di harga
saham.
DAFTAR PUSTAKA

Jones, C. P., Gerald R. Jensen. 2013. Investments: analysis and management 13th
Edition. New Jersey: John Wiley and Sons.

Herlianto, Didit. 2013. MANAJEMEN INVESTASI Plus Jurus Mendeteksi Investasi


Bodong. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Stephanus, Daniel S. 2018. Artikel. Hipotesis Pasar Efisien (Efficient


Market Hypothesis). Dalam
https://danielstephanus.wordpress.com/2018/12/06/hipotesis-pasar-efisien-efficient-
market-hypothesis/. Diakses pada 29 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai