MARKET EFFICIENCY
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 4/EM-E
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi
karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha
memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan
bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien
apabila harga barang-barang yang dijual telahmenunjukan semua informasi yang ada
sehingga tidak terbias (not biased) menjadi terlalu murah atau terlalu mahal.
Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari datangnya informasi baru
di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya. Perubahan harga terjadi dengan
sangat cepat sehingga tidak memungkinkan untuk dieksploitasi. Karena informasi
baru datangnya tidak bisa diduga, maka perubahan harga pun tidak bisa diduga alias
random.
Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seseorang untuk secara
konsisten mengalahkan performa pasar dengan memakai informasi yang telah
diketahui pasar, kecuali dengan mendapatkan keberuntungan (luck). Dalam setiap
periode, kira-kira setengah investorakan mendapatkan hasil lebih baik dari pasar dan
setengah lagi akan mendapatkan hasil yanglebih jelek hanya karena
keberuntungan/kesialan.
Teori pasar yang efisien tergantung pada asumsi bahwa semua pelaku pasar
mengolah informasi secara rasional dan secara rata-rata informasi yang dimiliki
semua pelaku pasar adalah benar (meskipun tak seorang pemainpun memiliki semua
informasi yang benar: misal sebagian memiliki informasi yang bagus-bagus sebagian
lagi memiliki informasi yang jelek-jelek tentangsuatu perusahaan). Pasar yang efisien
juga memerlukan sekelompok pemain yang dengan cepatakan meng-arbitrage bila
kemungkinan arbitrage (keuntungan tanpa resiko) muncul.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud efisiensi market?
2. Apa saja bentuk efisiensi pasar?
3. Bagaimana cara pengujian efisiensi pasar?
4. Apa yang dimaksud dengan anomali pasar?
5. Bagaimana implikasi efisiensi pasar?
BAB II
PEMBAHASAN
Literatur awal tentang efisiensi pasar membuat asumsi bahwa harga pasar
merupakan informasi baru secara langsung. Versi modern dari konsep ini tidak
mengharuskan penyesuaian secara harafiah, hanya saja terjadi secara cepat saat
informasi diketahui.
Meluasnya penggunaan internet di dunia investasi saat ini berarti bahwa investor
memiliki akses cepat dan murah ke informasi secara berkelanjutan. Banyak situs web
menawarkan informasi terkini sepanjang hari tentang ekonomi, pasar keuangan, dan
perusahaan individu. Konsep bahwa pasar efisien tidak menuntut, atau membutuhkan,
penyesuaian sempurna dalam harga mengikuti informasi baru. Sebaliknya, pernyataan
yang benar yang terkait dengan konsep ini adalah bahwa penyesuaian harga yang
dihasilkan dari informasi "tidak bias". Harga baru tidak harus menjadi harga
ekuilibrium baru, tetapi hanya perkiraan yang tidak bias dari harga ekuilibrium akhir
yang akan ditetapkan setelah investor telah sepenuhnya menilai masukan dari
informasi tersebut.
Gambar 12-1
Gambar 12-1 mengilustrasikan konsep efisiensi pasar untuk satu perusahaan di
mana peristiwa signifikan terjadi dengan memiliki efek pada profitabilitas yang
diharapkan. Saham diperdagangkan pada $50 pada tanggal pengumuman dari
peristiwa penting. Tanggal 0 pada Gambar 12-1 adalah tanggal pengumuman untuk
acara tersebut. Jika pasar sepenuhnya efisien, harga sebuah saham selalu
mencerminkan semua informasi yang tersedia. Investor akan sangat cepat
menyesuaikan harga saham dengan nilai intrinsiknya (adil). Asumsikan bahwa nilai
wajar baru untuk saham adalah $52. Di pasar yang efisien, peningkatan segera dalam
harga saham menjadi $52 akan terjadi, sebagaimana diwakili oleh garis padat pada
Gambar 12-1. Karena, tidak ada tambahan informasi baru yang terjadi, harga saham
akan berlanjut pada $52. Jika penyesuaian pasar dari harga saham ke informasi baru
akan terjadi dan diwakili oleh garis putus-putus. Harga akhirnya menyesuaikan
dengan nilai wajar baru sebesar $52 karena pialang rumah menyebarluaskan informasi
baru dan investor merevisi perkiraan mereka tentang nilai wajar saham.
Suatu pasar efisien akan mungkin terjadi apabila beberapa kondisi berikut
idealnya terpenuhi yaitu.
1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan yang
secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang
saham. Investor-investor ini adalah price taker, yang berarti pelaku itu sendiri tidak
akan dapat memengaruhi harga suatu sekuritas.
2. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas
bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di
pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk
di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
Jika kondisi-kondisi tersebut terpenuhi maka akan terbentuk suatu pasar yang
investornya dengan cepat melakukan penyesuaian harga sekuritas ketika terdapat
informasi baru di pasar dimana informasi ini terjadi secara acak sehingga harga-harga
sekuritas di pasar tersebut akan secara cepat dan secara penuh mencerminkan semua
informasi yang tersedia. Karena informasi yang memengaruhi harga sekuritas tersebut
terjadi secara acak maka perubahan harga yang terjadi akan bersifat independen satu
dengan lainnya dan bergerak secara random pula. Hal ini berarti perubahan harga
yang terjadi pada hari tersebut tidak tergantung pada perubahan harga yang terjadi di
waktu yang lalu karena harga tersebut berdasarkan pada reaksi investor terhadap
informasi baru yang terjadi secara acak. Sehingga, dapat dikatakan bahwa apabila
empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi maka akan terwujudlah suatu pasar
yang efisien.
Akibatnya, bentuk kuat hipotesis pasar yang efisien mengacu pada keberhasilan
penggunaan akses monopoli terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu. Efisiensi
bentuk yang kuat mencakup bentuk-bentuk yang lemah dan semi kuat dan mewakili
tingkat efisiensi pasar tertinggi.
Dimana:
a = tingkat return yang diharapkan yang tidak berhubungan dengan return
sebelumnya; b = besarnya hubungan antara return masa lalu dengan
return saat ini; rt = korelasi return hari ini; rt-1 = korelasi return hari
sebelumnya; e = angka random yang merupakan variabilitas return yang
tidak berhubungan dengan tingkat return sebelumnya.
Run Test
Koefisien korelasi cenderung sangat dipengaruhi oleh data return yang
bersifat ekstrim (terlalu besar atau terlalu kecil). Oleh karena itu perlu
dilakukan suatu alternatif analisis yang bisa menghilangkan dampak dari
data ekstrim, yaitu dengan memberikan tanda pada perubahan harga.
Teknik analisis ini tidak akan terpengaruh oleh adanya
perubahanperubahan harga yang ekstrim, inilah yang disebut dengan
analisis run. Runtun (run) adalah urutan tanda yang sama dari perubahan
perubahan nilai. Misalnya perubahan-perubahan harga sekuritas yang
meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun diberi
tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol
(0). Kemudian jika perubahan harga berhubungan positif, maka
kecenderungannya (+) dan (-) juga diikuti (-).
Contoh:
Perubahan harga sebuah saham adalah + + + 0 0 + - - - - -
Dalam contoh tersebut terdapat 4 run yang terdiri dari: 3 positif; 2 nol;
1 positif dan 5 negatif. Jika perubahan harga saham berkorelasi secara
positif dari waktu ke waktu (yang berarti perubahan tanda akan sama dari
waktu ke waktu) maka diharapkan akan terjadi sedikit perubahan tanda
atau run yang lebih sedikit. Sedangkan jika terdapat korelasi negatif, maka
banyak perubahan tanda atau run yang terjadi.
Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak
menguji seberapa cepat pasar bereaksi. Jika studi melibatkan kecepatan reaksi
pasar untuk menyerap informasi maka pengujian ini masuk pada pengujian
efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bila dengan cepat
menyerap abnormal return menuju ke harga keseimbangan baru. Bagaimana jika
pengumuman even tidak menimbulkan terjadinya abnormal return? Ada yang
menyimpulkan pasar berarti efisien karena:
Tidak ada investor yang memperoleh keuntungan luar biasa.
Abnormal return terjadi, namun informasi tersebut diserap dengan cepat oleh
pasar sehingga pasar dengan cepat mencapai harga keseimbangan baru.
Kesimpulan lain adalah bila tidak terjadi abnormal return berarti pasar tidak
efisien. Alasannya jika tiadanya abnormal return berarti investor tidak bereaksi
karena mungkin even tersebut tidak memiliki kandungan informasi.
D. Anomali Pasar
Dalam membahas pengujian pasar efisien, perlu juga dibahas adanya ketidak-
teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di
sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali
ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien
benar-benar ada artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk
memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu peristiwa tertentu.
Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali pasar (Gumanti &
Utami, 2002). Keempat anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies),
anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event
anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies). Levy (1996) dalam
Gumanti & Utami (2002) menunjukkan bahwa anomali peristiwa meliputi
rekomendasi analis, insider trading, listing, dan value line rating change; kedua,
anomali musiman meliputi January effect, week-end, time of day, end of mon,
seasonal, dan holidays; ketiga, anomali perusahaan meliputi size, closed-end mutual
funds, neglect institutional holdings, dan keempat, anomali akuntansi meliputi P/E,
earnings surprise, price/sales, price/book value, dividend yield, dan earnings
momentum.
Beberapa anomali pasar tersebut dijelaskan terperinci sebagai berikut (Jones, 2004).
1. Size effect, adalah anomali perusahaan yang diungkapkan oleh Banz (1981) melalui
studinya yang menunjukkan bahwa excess return yang diperoleh perusahaan
berukuran kecil cenderung lebih tinggi dibandingkan perusahaan berukuran besar.
2. P/E ratio effect, merupakan anomali yang memperlihatkan bila saham dengan rasio
P/E yang rendah memiliki return lebih tinggi dibanding saham dengan rasio P/E
tinggi. Apabila pasar memang efisien maka seharusnya tidak ada hubungan antara
rasio P/E dengan return karena rasio ini merupakan informasi umum yang seharusnya
telah tercermin dalam harga saham. Reinganum (1981) membuktikan secara empiris
bila P/E effect terkait erat dengan size effect lebih lanjut Fama & French (1991)
menemukan bila P/E effect ini akan hilang apabila dilakukan kontrol terhadap ukuran
dan market to book
3. Market to book effect menyatakan apabila saham yang memunyai market to
book tinggi akan cenderung memunyai tingkat return yang lebih besar dibandingkan
dengan saham yang memiliki market to book
4. January effect, adalah anomali musiman yang memperlihatkan apabila return di
bulan Januari cenderung lebih tinggi dibanding return di bulan Kecenderungan ini
lebih besar pada perusahaan kecil dan terjadi pada lima hari pertama perdagangan di
awal bulan.
5. Holiday effect, menunjukkan kecenderungan return saham pada satu hari sebelum
libur (pre holiday return) dan return saham sehari setelah libur (post holiday
return) lebih tinggi dibanding return saham di hari-hari
6. The day of the week effect adalah anomali di mana perbedaan hari perdagangan
berpengaruh terhadap pola return saham dalam satu minggu. Variasi anomali ini
dikenal antara lain adalah Monday effect dan weekend effect.
7. Intraday effect, mengungkapkan bila return saham suatu jam perdagangan tertentu
berbeda dengan jam perdagangan lain meski masih berada dalam satu hari yang sama.
8. Turn of the month effect merupakan jenis anomali dengan tingkat pengembalian pada
awal bulan selalu lebih tinggi atau positif dibandingkan dengan akhir bulan yang bisa
mencapai negatif dan turn of the year effect apabila perbedaan return terkait dengan
waktu di sekitar pergantian tahun.
E. Implikasi Efisiensi Pasar
Konsep pasar efisien memiliki implikasi penting bagi investor khususnya terkait
dengan strategi perdagangan yang dipilih. Investor yang tidak percaya dengan pasar
efisien akan cenderung melakukan strategi perdagangan aktif untuk
memperoleh return lebih tinggi dibanding sesama investor lainnya. Untuk
menganalisis dan menilai saham dengan tepat investor dapat menggunakan analisis
teknikal, fundamental atau gabungan keduanya.
Seorang analis teknikal percaya bahwa ia dapat mengetahui pola-pola pergerakan
harga saham di masa depan dengan mendasarkan pada observasi pergerakan harga
saham di masa lalu. Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan konsep pasar efisien
yang menyatakan bila informasi pasar masa lalu sudah tercermin dalam harga
sekuritas. Pasar dianggap sebagai sumber data yang paling baik oleh karena itu
analisis teknikal memakai data yang dihasilkan oleh pasar secara historis seperti harga
dan volume perdagangan untuk mengestimasi perilaku harga saham masa mendatang.
Levy (1996) dalam Tandelilin (2010) mengemukakan beberapa asumsi yang
mendasari pendapat tersebut:
1. Nilai pasar barang dan jasa ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.
2. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor baik rasional
maupun tidak rasional. Faktor tersebut meliputi berbagai variabel ekonomi dan
fundamental serta faktor lain seperti opini yang beredar, mood investor dan
ramalan investor.
3. Harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung
bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang.
4. Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan
permintaan dan penawaran, yang bisa dideteksi dengan melihat diagram reaksi
pasar yang terjadi.
Strategi investasi aktif yang dilakukan investor dapat berupa strategi pemilihan
saham, rotasi sektor dan market timing (Jones, 2004). Pemilihan saham merupakan
strategi yang paling rasional dan populer di mana investor secara aktif melakukan
seleksi untuk mendapatkan saham terbaik dengan mendasarkan pada analisis
fundamental. Sedangkan strategi rotasi sektor bisa dilakukan oleh investor dengan dua
cara (Tandelilin, 2010) yaitu.
1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada sektor
tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari
Sedangkan investor yang yakin dengan kebenaran konsep pasar efisien akan
cenderung menggunakan strategi investasi pasif. Di sini investor percaya bahwa harga
pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsik saham, oleh karena
itu investor tidak akan berusaha secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham
yang bisa memberikan abnormal return. Pilihan strategi investasi pasif dapat berupa
strategi beli dan tahan (buy and hold) dan strategi mengikuti indeks pasar (Jones,
2004). Dalam strategi beli dan tahan investor membeli sejumlah saham dan tetap
memegangnya selama beberapa waktu. Meski demikian hal ini tidak bermakna
investor tidak melakukan apa-apa. Secara rasional investor akan menyeleksi saham
yang akan dimasukkan ke dalam portofolionya dan juga melakukan penyesuaian jika
risiko portofolio mengalami perubahan melebihi toleransinya. Sedangkan strategi
kedua dilakukan investor dengan berusaha membentuk portofolio yang menyerupai
kinerja indeks pasar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar modal dikatakan efisiensi bila informasi dapat diperoleh investor dengan
mudah dan murah, sehingga informasi yang relevan dan terpercaya tercermin
dalam harga-harga saham. Ciri penting efisiensi pasar adalah gerakan acak
(random walk) dari harga pasar saham. Harga saham secara cepat bereaksi
terhadap berita-berita baru yang tidak terduga, sehingga arah gerakannyapun tidak
bisa diduga. Di dalam suatu pasar yang efisien, tidak mungkin seorang investor
maupun investor institusi untuk secara konsisten mengalahkan performa pasar
dengan memakai informasi yang telah diketahui pasar, kecuali mendapatkan
keberuntungan (luck).
Bentuk pasar modal efisien terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu efisiensi
pasar bentuk lemah (weak form efficiency), efisiensi pasar bentuk setengah kuat
(semi strong form efficiency) dan efisiensi pasar bentuk kuat (strong form
efficiency). Pengujian efisien pasar dibagi menjadi 3 katagori: 1) Pengujian bentuk
lemah yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa
depan; 2) Pengujian bentuk setengah kuat, yaitu seberapa cepat harga sekuritas
mencerminkan informasi yang dipublikasikan; 3) Pengujian bentuk kuat, untuk
menjawab apakah investor memiliki informasi privat yang tidak terefleksi di harga
saham.
DAFTAR PUSTAKA
Jones, C. P., Gerald R. Jensen. 2013. Investments: analysis and management 13th
Edition. New Jersey: John Wiley and Sons.