Anda di halaman 1dari 17

8.

MANFAAT (PENGGUNAAN)
a. Riwayat Penggunaan Batu Bara

Batu bara memiliki riwayat yang panjang dan beragam. Beberapa ahli sejarah yakin bahwa
batu bara pertama kali digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang menyatakan bahwa
suatu tambang di timur laut Cina menyediakan batu bara untuk mencairkan tembaga dan untuk
mencetak uang logam sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi. Salah satu dari rujukan batu bara yang
pertama kali diketahui dibuat oleh seorang filsuf dan ilmuwan Yunani Aristoteles, yang menyebutkan
arang seperti batu. Abu batu bara yang ditemukan di reruntuhan bangsa Romawi di Inggris
menunjukkan bahwa bangsa Romawi menggunakan batu bara sebagai sumber energi pada tahun 400
Sebelum Masehi. Catatan sejarah dari Abad Pertengahan memberikan bukti pertama penambangan
batu bara di Eropa bahkan suatu perdagangan internasional batu bara laut dari lapisan batu bara yang
terpapar di pantai Inggris dikumpulkan dan diekspor ke Belgia. Selama Revolusi Industri pada abad
18 dan 19, kebutuhan akan batu bara amat mendesak. Penemuan besar mesin uap oleh James Watt,
yang dipatenkan pada tahun 1769, sangat berperan dalam pertumbuhan penggunaan batu bara.
Riwayat penambangan dan penggunaan batu bara tidak dapat dipungkiri berkaitan dengan Revolusi
Industri – produksi besi dan baja, transportasi kereta api dan kapal uap.

Batu bara juga digunakan untuk menghasilkan gas untuk lampu gas di banyak kota, yang
disebut ‘kota gas’. Proses pembentukan gas dengan menggunakan batu bara ini menunjukkan
pertumbuhan lampu gas di sepanjang daerah metropolitan pada awal abad 19, terutama di London.
Penggunaan gas yang dihasilkan batu bara untuk penerangan jalan akhirnya digantikan oleh
munculnya zaman listrik modern. Dengan perkembangan tenaga listrik pada abad 19, masa depan
batu bara sangat terkait dengan pembangkit listrik tenaga uap. Pusat pembangkit listrik tenaga uap
yang pertama yang dikembangkan oleh Thomas Edison, mulai dioperasikan di Kota New York pada
tahun 1882, yang mencatu daya untuk lampu-lampu rumah. Akhirnya pada tahun 1960-an, minyak
akhirnya mengambil alih posisi batu bara sebagai sumber energi utama dengan pertumbuhan yang
pesat di sektor transportasi. Batu bara masih memainkan peran yang penting dalam kombinasi energi
utama dunia, dimana memberikan kontribusi sebesar 23.5% dari kebutuhan energi uatam dunia pada
tahun 2002, 39% dari kebutuhan listrik dunia, lebih dari dua kali lipat sumber daya terbesar
berikutnya, dan masukan penting sebesar 64% dari produksi baja dunia.

a. Cara Mengubah Batu Bara Menjadi Listrik

Kehidupan moderen tidak bisa dibayangkan tanpa adanya listrik. Listrik menerangi rumah,
gedung, jalanan, memanaskan rumah dan industri, serta menghidupkan sebagian besar peralatan yang
digunakan di rumah, kantor dan mesin-mesin di pabrik. Meningkatkan akses ke listrik di seluruh
dunia merupakan faktor kunci dalam mengentaskan kemiskinan. Cukup mengejutkan untuk
dibayangkan bahwa 1,6 milyar orang di dunia, atau 27% dari seluruh penduduk dunia, tidak memiliki
listrik. Batu bara ketel uap, juga disebut batu bara termal, digunakan di pembangkit listrik untuk
mengalirkan listrik. Pembangkit listrik konvensional yang pertama menggunakan batu bara
bongkahan yang dibakar diatas rangka bakar dalam ketel untuk menghasilkan uap. Kini, batu bara
digiling dahulu menjadi bubuk halus, yang meningkatkan area permukaan dan memungkinkan untuk
terbakar secara lebih cepat. Dalam sistem pulverised coal combustion (PCC – pembakaran serbuk
batu bara) ini, serbuk batu bara ditiupkan ke dalam ruang bakar ketel dan serbuk batu bara tersebut di
bakar pada suhu yang tinggi. Gas panas dan energi panas yang dihasilkan mengubah air – dalam
tabung-tabung ketel – menjadi uap. Uap tekanan tinggi disalurkan ke dalam suatu turbin yang
memiliki ribuan bilah baling-baling. Uap mendorong bilah-bilah tersebut sehingga poros turbin
berputar dengan kecepatan yang tinggi. Satu pembangkit listrik terpasang di salah satu ujung poros
turbin dan terdiri dari kumparan kabel terbuka. Listrik dihasilkan pada saat kumparan trsebut berputar
dengan cepat dalam suatu medan magnetik yang kuat. Setelah melewati turbin, uap menjadi
terkondensasi dan kembali ke ketel untuk dipanaskan sekali lagi.

Listrik yang dihasilkan ditransformasikan ke tegangan yang lebih tinggi – mencapai 400000
volt – yang digunakan transmisi ekonomis yang efisien melalui jaringan pengantar arus kuat. Pada
saat mendekati titik konsumsi, seperti rumah kita, tegangan listrik diturunkan ke sistem tegangan yang
lebih aman 100- 250 volt sebagaimana yang digunakan pada pasar domestik. Teknologi PCC yang
moderen sudah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi pada 90% dari kapasitas listrik
yang dibangkitkan oleh batu bara di seluruh dunia. Pengembangan terus dilakukan pada rancangan
pembangkit listrik PCC konvensional dan teknik pembakaran baru sedang dikembangkan.
Perkembangan tersebut memungkinkan produksi listrik yang lebih banyak dengan menggunakan batu
bara yang lebih sedikit – hal ini dikenal sebagai meningkatkan efisiensi termal dari pembangkit listrik.

Saat ini batu bara memberikan pasokan sebesar 39% bagi listrik dunia. Di banyak negara,
peran batu bara jauh lebih tinggi. Ketersediaan pasokan batu bara dengan biaya rendah baik di negara
maju maupun di negara berkembang sangat vital untuk mendapatkan tingkat pemasangan listrik yang
tinggi. Contohnya di Cina, 700 juta orang telah memiliki sistem listrik selama lebih dri 15 tahun yang
lalu. Kini 99% dari negara tersebut telah memiliki sambungan listrik, dimana sekitar 77% dari listrik
tersebut dihasilkan oleh pusat pembangkit listrik tenaga uap.

b. Batu Bara dalam Produksi Besi dan Baja

Baja penting untuk kehidupan sehari-hari – contohnya mobil, kereta api, bangunan, kapal,
jembatan, lemari pendingin, peralatan medis dimana semuanya dibuat dengan menggunakan baja.
Baja merupakan unsur vital untuk mesinmesin yang membuat hampir setiap produk yang saat ini kita
gunakan. Batu bara penting bagi produksi besi dan baja; sekitar 64% dari produksi baja di seluruh
dunia berasal dari besi yang dibuat di tanur tiup yang menggunakan batu bara. Produksi baja mentah
dunia berjumlah 965 juta ton pada tahun 2003, menggunakan batu bara sekitar 543 Jt.

 Bahan Mentah

Suatu tanur tiup menggunakan bijih besi, kokas (dibuat dari batu bara kokas khusus) dan
sedikit batu gamping. Beberapa tanur menggunakan batu bara ketel uap yang lebih murah – disebut
pulverised coal injection (PCI – injeksi serbuk batu bara) – untuk menghemat biaya. Bijih besi adalah
mineral yang mengandung oksida besi. Bijih besi komersial biasanya memiliki kandungan besi
setidak-tidaknya 58%. Bijih besi ditambang di sekitar 50 negara – tujuh negara penghasil bijih besi
terbesar memberikan kontribusi sekitar 75% dari produksi dunia. Sekitar 98% bijih besi digunakan
dalam pembuatan baja. Kokas terbuat dari batu bara kokas, yang memiliki kandungan fisika tertentu
yang membuat batu bara menjadi lembut, mencair dan kemudian membeku kembali menjadi
bongkahan keras namun berpori pada saat dipanaskan tanpa udara. Batu bara kokas harus selalu
memiliki kandungan sulfur dan fosfor yang rendah dan karena batu bara kokas relatif langka, maka
harganya lebih mahal daripada batu bara ketel uap yang digunakan pada pembangkit listrik. Batu bara
kokas diancurkan dan dicuci. Kemudian batu bara kokas ‘dimurnikan’ atau ‘dikarbonisasikan’ dalam
sejumlah tungku kokas yang disebut baterai. Selama proses ini, hasil-hasil sampingan dibuang dan
kokas diproduksi.

 Tanur Tiup

Bahan mentah – bijih besi, kokas dan fluks (mineralmineral seperti batu gamping yang digunakan
untuk menarik bahan-bahan campuran) – dimasukkan pada bagian atas tanur tiup. Udara dipanaskan
sampai sekitar 1200°C dan dihembuskan ke dalam tanur melalui pipa yang berada di bagian bawah.
Udara membuat kokas terbakar sehingga menghasilkan karbon monoksida yang menimbulkan reaksi
kimia. Bijih besi dikurangi untuk meleburkan besi dengan mengeluarkan oksigen. Keran di bagian
dasar tanur dibuka secara berkala dan besi lebur serta terak logam dikeringkan.
Pada suatu basic oxygen furnace (BOF – Tanur oksigen dasar) dimasukkan potongan baja dan
batu gamping yang lebih banyak dan oksigen murni 99% ditiupkan pada campuran tersebut. Reaksi
dengan oksigen menaikkan suhu sampai 1700°C, mengoksidasikan bahan-bahan campuran, dan
meninggalkan baja cair yang hampir murni. Sekitar 0,63 ton (630 kg) kokas akan menghasilkan 1 ton
(1000 kg) baja. Saat ini, basic oxygen furnace memproduksi sekitar 64% dari baja dunia. Sekitar 33%
baja diproduksi dalam electric arc furnace (EAF – tanur busur cahaya). EAF digunakan untuk
menghasilkan baja baru dari potongan-potongan logam. Jika baja potongan telah tersedia, maka
metode ini lebih murah daripada tanur tiup konvensional. Electric arc furnace mendapat daya dari baja
potongan dan besi. Elektroda dipasang pada tanur dan pada saat listrik dialirkan, maka elektorda
tersebut akan menghasilkan busur listrik. Energi yang diperoleh dari busur tersebut akan menaikkan
suhu sampai 1600°C, yang melelehkan potongan-potongan baja dan menghasilkan baja lebur. Listrik
yang digunakan pada EAF banyak yang dihasilkan oleh Batu bara. Perkembangan dalam industri baja
memungkinan untuk menggunakan teknologi ‘injeksi bubuk batu bara’. Teknologi demikian
memungkinkan batu bara untuk langsung diinjeksikan ke dalam tanur tiup. Berbagai ragam batu bara,
termasuk batu bara ketel uap dapat dalam PCI. Baja dapat didaur ulang 100%, dimana sekitar 383 Jt
dari baja daur ulang digunakan pada tahun 2003 dan sekitar 400 Jt digunakan pada tahun 2004. Proses
BOF menggunakan baja daur ulang sebanyak 30% dan sekitar 90-100% digunakan dalam produksi
EAF. Hasil-hasil sampingan dari pembuatan besi dan baja juga bisa didaur ulang – kerak logam
misalnya, dapat dipadatkan, dihancurkan dan digunakan dalam adukan tanah, permukaan jalan dan
semen.

c. Pencairan Batu Bara

Di sejumlah negara, batu bara dikonversikan menjadi bahan bakar cair – suatu proses yang
disebut pelarutan. Bahan bakar cair dapat disuling untuk menghasilkan bahan bahar pengangkut dan
produkproduk minyak lainnya seperti plastik dan bahan pelarut. Ada dua metode pelarutan utama:

>> pencairan batu bara langsung – dimana batu bara dikonversikan menjadi bahan bakar cair dalam
suatu proses tunggal;

>> pencairan batu bara tidak langsung – dimana batu bara dijadikan gas kemudian dikonversikan
menjadi zat cair.

Dalam cara ini, batu bara dapat bertindak sebagai pengganti minyak mentah, peran berharga
di dunia yang semakin memperhatikan masalah keamanan energi. Keefektifan biaya dari pencairan
batu bara sangat tergantung pada harga minyak dunia dengan apa pencairan batu bara di ekonomi
pasar terbuka harus bersaing. Jika harga minyak tinggi, pencairan batu bara menjadi semakin
bersaing. Ada kejadian di masa lalu dimana isolasi suatu negara dari sumber daya yang dapat
diandalkan dan aman dari minyak mentah telah membuat produksi bahan bakar cair dari batu bara
secara besarbesaran. Jerman memproduksi bahan bakar dari batu bara dalam jumlah yang besar
selama Perdang Dunia II, sebagaimana embargo terhadap Afrika Selatan selama pertengahan tahun
1950-an dan 1980-an. Sampai saat ini, Afrika Selatan terus memproduksi bahan bakar cair dalam
jumlah besar. Satu-satunya proses pencairan batu bara dalam skala komersial yang dilakukan di dunia
adalah proses Sasol (Fischer-Tropsch) tidak langsung. Dalam hal teknologi pencairan batu bara di
dunia, Afrika Selatan merupakan nomor satu – paling banyak terlihat pada Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) dalam pencairan batu bara tidak langsung dan sat ini memasok sekitar
sepertiga dari kebutuhan bahan cair dalam negerinya yang berasal dari batu bara. Cina juga
mengalami pertumbuhan dalam hal pencairan batu bara sebagai cara menggunakan cadangan batu
bara yang berlimpah dan mengurangi ketergantungan pada minyak impor.
d. Batu Bara & Semen

Semen sangat penting untuk industri konstruksi – dicampur dengan air, dan kerikil akan menjadi
beton, unsur bangunan dasar dalam masyarakat moderen. Lebih dari 1350 juta ton semen digunakan
di dunia setiap tahun. Semen terbuat dari campuran kalsium karbonat (umumnya dalam bentuk batu
gamping), silika, oksida besi dan alumina. Suatu oven suhu tinggi, seringkali menggunakan batu bara
sebagai bahan bakar, memanaskan bahan mentah menjadi senyawa parsial pada suhu 1450°C, dan
mengubah senyawa tersebut secara kimiawi dan fisika menjadi zat yang disebut batu klinker. Material
seperti batu koral abu-abu ini terdiri dari senyawa khusus yang memberikan kandungan pengikat pada
semen. Batu klinker dicampur dengan gipsum dan tanah sampai menjadi bubuk halus untuk membuat
semen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi dalam produksi semen. Energi yang dibutuhkan
untuk memproduksi semen sangat besar. Oven biasanya membakar batu bara dalam bentuk bubuk dan
membutuhkan batu bara sebanyak 450g untuk menghasilkan semen sebanyak 900g. Batu bara
mungkin akan tetap menjadi masukan penting untuk industri semen dunia di tahun-tahun yang
mendatang. Coal combustion products (CCP – produk-produk pembakaranb batu bara) juga
memainkan peran yang penting dalam produksi beton. CCP merupakan hasil sampingan dari
pembakaran batu bara pada pusat pembangkit listrik tenaga uap. Hasil-hasil sampingan tersebut
termasuk abu arang batu, abu dasar, kerak ketel dan gipsum desulfurisasi gas pembakaran. Abu arang
batu misalnya, dapat digunakan untuk mengganti atau menambah semen dalam pembuatan beton.
Dalam cara demikian, produk-produk pembakaran batu bara daur ulang menguntungkan bagi
lingkungan hidup, yang bertindak sebagai pengganti bahan mentah utama

e. Fungsi Lain dari Batu Bara

Pengguna batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan
industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batu
bara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak
kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk
membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki
komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara: sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan
fiber, seperti rayon dan nylon. Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan
produk-produk tertentu:

>> Karbon teraktivasi – digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah.

>> Serat karbon – bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi,
sepeda gunung dan raket tenis.

>> Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan
untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.

9. TEMPAT TERDAPAT (INDONESIA & DUNIA)\

Berdasarkan data yang dirilis oleh BP yang berjudul BP Statistical Review of World Energy
edisi ke-64 tahun 2015, Negara Penghasil Batu bara terbesar di Dunia adalah China dengan jumlah
produksinya sebesar 1.844,6 juta ton pada tahun 2014. Namun jumlah produksi tersebut sebenarnya
tidak mencukupi kebutuhan China terhadap Batu bara ini. Pada tahun 2014, China menghabiskan
Batu bara sebanyak 1.962,4 juta ton. Ini juga menjadikannya sebagai Negara yang mengkonsumsi
Batu bara terbesar di Dunia. Negara penghasil Batu bara terbesar kedua adalah Amerika Serikat
dengan jumlah produksinya sebesar 507,8 juta ton, Amerika Serikat adalah Negara yag memiliki
Cadangan Batu bara terbesar di Dunia yaitu sekitar 237,3 miliar ton.  Sedangkan yang berada di
Urutan ke-3 Negara Penghasil Batu bara terbesar di Dunia adalah Negara Kita yaitu Republik
Indonesia yang menghasilkan Batu bara sebanyak 281,7 juta ton pada tahun 2014. Cadangan Batu
bara yang dimiliki Indonesia adalah sebanyak 28.017 juta ton.

 BATUBARA DI INDONESIA

Produksi & Ekspor Batubara Indonesia

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun
2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal.
Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100
dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar
permintaannya berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan
habis kira-kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.

Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9
dengan sekitar 2.2 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical
Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari cadangan batubara total Indonesia terdiri dari
batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari
6100 cal/gram.

Ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di
Indonesia adalah:

1. Sumatra Selatan

2. Kalimantan Selatan

3. Kalimantan Timur
Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak pelaku
skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan
Kalimantan).

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk
investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara
dalam negeri. Namun penjualan domestik agak tidak signifikan karena konsumsi batubara dalam
negeri relatif sedikit di Indonesia. Toh dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penjualan
batubara domestik yang pesat karena pemerintah Indonesia berkomitmen terhadap program energi
ambisiusnya (menyiratkan pembangunan berbagai pembangkit listrik, yang sebagian besar
menggunakan batubara sebagai sumber energi karena Indonesia memiliki cukup banyak cadangan
batubara). Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Indonesia (misalnya penambang
batubara Adaro Energy) telah berekspansi ke sektor energi karena harga komoditas yang rendah
membuatnya tidak menarik untuk tetap fokus pada ekspor batubara, sehingga menjadi perusahaan
energi terintegrasi yang mengkonsumsi batubara mereka sendiri. Ekspor batubara Indonesia berkisar
antara 70 sampai 80 persen dari total produksi batubara, sisanya dijual di pasar domestik.

Daftar Daerah Pertambangan Batubara Terbesar di Indonesia

1. Aceh Barat

Daerah Indonesia pertama yang merupakan penghasil batubara terbesar adalah Aceh Barat.
Daerah ini sudah lama dikenal sebagai pemasok batubara dunia dengan kualitas terbaik. Meulaboh
adalah daerah di Aceh Barat yang merupakan penghasil batubara terbesar di wilayah ini. Hanya saja,
saat ini beredar kabar bahwa kawasan ini akan ditutup.

2. Sawahlunto, Sumatera Barat

Daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia selanjutnya ada di Sawahlunto, Sumatera


Barat. Pertambangan di daerah ini sudah terkenal sejak abad ke 19 lalu atau tepatnya dimulai pada
tahun 1860-an yang mana saat itu, Indonesia masih berada di bawah naungan kolonial Belanda.
Pertambangan pertama di Sawahlunto dikenal dengan nama tambang Ombilin. Sampai saat ini,
pertambangan di Sawahlunto untuk batubara adalah yang paling tua di Indonesia. Kualitas batubara
yang dihasilkan pertambangan ini tak perlu diragukan karena sudah terbukti.

3. Tanjung Enim, Sumatera Selatan

Pindah ke Sumatera Selatan, tepatnya di Tanjung Enim, Anda juga bisa menemukan daerah
pertambangan batubara terbesar di Indonesia. Letak tepat dari wilayah pertambangan ini adalah Bukit
Asam. Saat ini, pertambangan ini bisa menghasilkan antara 1.500 hingga 1.700 ton batu bara per
jamnya yang kalau dijumlahkan seharinya bisa mencapai 400 ton. Kapasitas yang besar tersebut
karena didukung dengan adanya kereta loader yang bisa menampung hingga 2.800 kubik batubara per
jam. Pertambangan ini telah beroperasi sejak tahun 1919 lalu di bawah pemerintahan kolonial
Belanda. Namun, sejak tahun 1950, pengoperasiannya pindah ke tangan pemerintah Indonesia.

4. Sorong, Papua

Pindah ke ujung Indonesia, tepatnya di wilayah Sorong, Anda juga bisa menemukan
pertambangan besar batubara yang terkenal. Daerah penghasil batubara ini sudah menggunakan
teknik maju yakni blanding untuk mendapatkan batubara sejak beberapa lama. Sampai saat ini,
batubara dari Sorong memiliki kualitas yang sangat terkenal di dunia.

5. Kota Baru

Kota Baru yang berada di Pulau Laut, Kalimantan Selatan juga merupakan tempat penghasil
batubara terbesar di Indinesia. Hasil batubara yang dari pertambangan ini juga memiliki kualitas yang
tak kalah dari tempat lainnya dan diekspor ke banyak negara di luar negeri seperti Jepang, China dan
Amerika Serikat.

6. Sungai Berau

Sungai Berau yang beradai di daerah Samarinda, Kalimantan Timur juga merupakan salah
satu tempat penghasil batubara terbaik di Indonesia. Batubara yang dihasilkan tempat ini juga
memiliki kualitas mumpuni sehingga bisa diekspor ke berbagai negara di dunia seperti Jepang, China,
Singapura dan Amerika Serikat.

7. Lahat

Kembali ke Sumatera Selatan, daerah Lahat juga dikenal sebagai salah satu penghasil
batubara terbesar di Indonesia. Wilayah yang menghasilkan batubara di Lahat adalah Desa Tanjung
Baru, Kebur Telatang, Muara Maung, Merapi, Sirah Pulau, Gunung Kembang, Prabumenang,
Banjarsari dan Arahan dengan kualitas yang tak kalah dari tempat lainnya. Itulah daerah
pertambangan batubara terbesar di Indonesia untuk saat ini. Tak hanya digunakan untuk kebutuhan
dalam negeri seperti penghasil listrik dan energi panas, batubara juga diekspor ke luar negeri guna
berbagai kebutuhan seperti industri kimia dan lainnya. Jadi, Adna patut berbangga dengan berbagai
produk asal Indonesia yang digunakan di luar negeri.

 BATU BARA DI DUNIA

Telah diperkirakan bahwa ada lebih dari 984 milyar ton cadangan batu bara di seluruh dunia (lihat
definisi). Hal ini berarti ada cadangan batu bara yang cukup untuk menghidupi kita selama lebih dari
190 tahun (lihat grafik). Batu bara berada di seluruh dunia – batu bara dapat ditemukan di setiap
daratan di lebih dari 70 negara, dengan cadangan terbanyak di AS, Rusia, China dan India. Batubara
bisa diperdagangkan di pasar internasional sebagai suatu komoditas ekspor. Banyak negara yang
menghasilkan batu bara, termasuk Indonesia. Berikut ini merupakan negara- negara yang mengasilkan
batubara yang terbesar di dunia. Negara- negara yang tersebut menjadikan batubara sebagai
komoditas ekspor yang bernilai jual tinggi. Negara- negara tersebut berada di berbagai belahan dunia
dan berbagai dunia. Beberapa negara penghasil batu bara terbesar di dunia antara lain sebagai berikut:

1. China

Negara penghasil batu bara terbesar di dunia adalah negara yang memiliki penduduk terbanyak di
dunia, yaitu China. China merupakan negara yang berlokasi di benua Asia. China selain merupakan
negara yang memiliki produksi terbesar batubara di dunia, namun tingkat konsumsi akan batu bara
juga sangat besar, bahkan lebih besar dari jumlah produksinya. Untuk lebih detail mengenai
jumlahnya, berikut ini merupakan informasi mengenai produksi batubara oleh China:

 Jumlah produksi : 1.844, 6 juta ton


 Jumlah konsumsi : 1.962, 4 juta ton
 Jumlah cadangan : 114.500 juta ton

Degan jumlah produksi yang mencapai ribuan ton, maka China ini menjadi negara dengan produksi
batubara terbesar di dunia. Tentunya batubara juga menjadi sumber daya alam yang vital di China
mengingan angka konsumsi akan batubara yang juga fantastis.

2. Amerika Serikat

Negara selanjutnya yang merupakan negara terbesar kedua dalam menghasilkan batubara adalah
negara Amerika Serikat. USA atau Amerika Serikat adalah negara yang berkuasa di dunia. Negara ini
merupakan penghasil batubara dengan jumlah yang besar. Untuk mengetahui lebih detail mengenai
jumlah yang diproduksi oleh negara ini, berikut adalah informasinya:

 Jumlah produksi : 507 ,8 juta ton


 Jumlah konsumsi : 453, 4 juta ton
 Jumlah cadangan : 237. 295 juta ton

Untuk jumlah konsumsi yang dihabiskan rakyat Amerika Serikat akan kebutuhan batubara ini asih
dapat dicover oleh jumlah produksinya. Namun demikian jumlah cadangan menjadi sangat penting.
Negara Amerika Serikat yang luar biasa ini berada di benua Amerika Utara.

3. Indonesia

Selanjutnya yang menduduki negara di urutan ketiga dalam memproduksi batubara adalah negara kita
sendiri, yakni Nusantara/ Indonesia. Indonesia memang dikenal sebagai surga dunia karena tanahnya
pun kaya. Yang dimaksud dengan tanah yang kaya ini adalah tanah Indonesia menyimpan banyak
barang tambang, salah satunya adalah batubara. Untuk mengetahui lebih rinci atau lebih dalam dari
jumlah produksi batu bara di Indonesia, datanya sebagai berikut:

 Jumlah produksi : 281, 8 juta ton


 Jumlah konsumsi : 60, 8 juta ton
 Jumlah cadangan : 28. 017 juta ton

Nah itulah jumlah produksi, jumlah cadangan dan juga jumlah konsumsi batu bara di Indonesia. Bila
dibandingkan dengan kedua negara sebelumnya memang Indonesia ini tergolong kecil. Namun
jumlah konsumsi yang dikeluarkan Indonesia terhadap batu bara juga sangat kecil dan selisihnya
sangat jauh dengan kedua negara sebelumnya. Jumlah cadangan yang diiliki Indonesia pun hanya
sedikit.

4. Australia

Selanjutnya ada Australia yang menduduki urutan keempat sebagai negara penghasil batu bara
terbesar di dunia. Negara Australia adalah negara yang berada di benua Australia atau benua Oseania.
Negara Australia dalam memproduksi batu bara tidak jauh berbeda dengan Indonesia dalam hal
jumlahnya. Untuk mengetahui lebih rinci, berikut merupakan rincian jumlah dari produksi batubara
Australia:

 Jumlah produksi : 280, 8 juta ton


 Jumlah konsumsi : 43, 8 juta ton
 Jumlah cadangan : 76. 400 juta ton keempat sebagai negara penghasil batu bara terbesar di
dunia. negara dua negara s

Negara Australia dalam memproduksi batubara jumlahnya hanya selisih sedikit dengan Indonesia,
namun apabila melihat jumlah konsumsinya maka terlihat bahwa negara Austiralia ini sangat hemat
akan batubara. Dengan jumlah produksi sekian dan jumlah konsumsi yang sekian maka selisihnya
bisa dibilang banyak. Melihat jumlah cadangannya pun negara Australia cukup banyak memiliki
cadangan.

5. India

India adalah salah satu negara dengan wilayah besar dan juga jumlah penduduk yang besar pula.
Negara India merupakan penghasil batubara yang terbesar kelima di dunia. Untuk jumlah produksinya
pun juga tidak banyak berbeda dengan Indonesia. Namun sepertinya konsumsi masyarakat India akan
batubara ini lebih banyak dari  Indonesia maupun Australia. Untuk lebih jelas, mari kita lihat data
mengenai jumlah produksi dan juga jumlah konsumsi negara ini akan batubara.

 Jumlah produksi : 243, 5 juta ton


 Jumlah konsumsi : 360, 2 juta ton
 Jumlah cadangan : 60. 600 juta ton

India merupakan salah satu negara yang berada di benua Asia. Negara yang berada di dunia Asia
sebelah timur ini sepertinya sangat boros dalam penggunaan batubara. Kita dapat melihat dari jumlah
produksi negara India dan jua jumlah konsumsinya. Dapat kita bandingkan bahwa lebih banyak
konsumsi daripada produksinya.

6. Rusia
Negara terbesar di dunia, Rusia merupakan negara yang sangat terkenal. Negara ini memiliki ukuran
wilayah yang sangat besar. Rusia meskipun negara yang besar namun produksi batu baranya
tergolong tidak terlalu banyak, sehingga ditempatkan sebagai negara terbesar keenam dalam
memproduksi batubara. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai jumlah yang dihasilkan, berikut
adalah data yang telah dirangkum:

 Jumlah produksi : 170, 9 juta ton


 Jumlah konsumsi : 85, 2 juta ton
 Jumlah cadangan : 157. 010 juta ton

Negara Rusia merupakan negara yang besar dimana letaknya ada di dua benua yakni benua Eropa dan
juga benua Asia. Dilihat dari jumlah prosuksinya maka masih jauh lebih banyak Indonesia. Namun
untuk jumlah konsumsinya Indonesia sedikit lebih unggul karena bisa berhemat. Dengan jumlah yang
sekian ini maka Rusia termasuk ke dalam negara yang memiliki keunggulan dalam prosuksi batubara.

7. Afrika Selatan

Ada sebuah negara di Afrika yang mampu menproduksi batubara dengan jumlah yang banyak yakni
lebih dari seratus juta ton. Negara yang dimaksud adalah Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan
negara yang mampu memproduksi batubara yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
berikut ini merupakan data yang menunjukkan kemampuan negara ini;

 Jumlah produksi : 147, 7 juta ton


 Jumlah konsumsi : 89, 4 juta ton
 Jumlah cadangan : 30, 156 juta ton

Sepertri itulah data- data yang dimiliki oleh Afrika Selatan dalam memproduksi batu bara. Dengan
jumlah yang tidak terlalu banyak, namun negara ini bisa mengontrol konsumsinya akan batu bara
sehingg konsumsinya tidak melebihi jumlah produksinya.

8. Columbia

Columbia atau yang biasa disebut Kolombia, merupakan negara yang menduduki urutan ke- delapan
sebagai negara yang menghasilkan batubara terbesar di dunia. Sebenarnya batu bara yang dihasilkan
oleh Colombia ini jumkahnya tidak seberapa apabila dibandingkan dengan negara- negara lain.
Namun lagi- lagi penghematan akan batu bara dilakukan dengan baik oleh Columbia. Berikut ini
merupakan data yang dimiliki oleh Columbia dalam kaitannya dalam produksi batau bara:

 Jumlah produksi : 57, 6 juta ton


 Jumlah konsumsi : 4, 2 juta ton
 Jumlah Cadangan : 6. 746 juta ton

Coba kita perhatikan mengenai angka produksi dan konsumsi di atas. Terlihat bahwa jumlah batubara
yang dihasilan tidak terlalu banyak dan jumlah konsumsinya pun bisa dihemat. Dengan demikian
maka jumlah produksinya pun mencukupi kebutuhan dalam negeri.

9. Kazakhstan
Kazakhstan merupakan negara yang menempati posisi ke- 9 dalam urutan negara terbesar penghasil
batubara. Negara Kazakhstan adalah negara yang berada di wilayah benua Asia. Secara lebih rinci,
berikut ini merupakan data produksi batu bara di wilayah negara ini:

 Jumlah produksi : 55, 3 juta ton


 Jumlah konsumsi : 34, 5 juta ton
 Jumlah cadangan : 33. 600 juta ton

Selisih anatar jumlah produksi dan juga jumlah konsumsi tidak terlalu banyak, namun negara ini maih
dapat mengontrol sehingga tidak melebihi jumlah produksi.

10. Polandia

Negara kesepuluh yang menghasilkan batu bara terbesar di dunia adalah negara Polandia. Negara
Polandia berada di wilayah benua Eropa. Berikut ini merupakan data singkat yang dimiliki negara ini”

 Jumlah produksi : 55 juta ton


 Jumlah konsumsi : 52, 9 juta ton
 Jumlah cadangan ; 5, 465 juta ton

Kita dapat melihat bersama bahwa negara ini menghasilkan batu bara. Jumlah yang dihasilan memang
tidak seberapa namun negara ini bisa berhemat sehingga tidak melebihi jumlah produksi.

Selain itu, Indonesia, Brazil, Australia juga merupakan negara penghasil batubara di dunia yang
cukup tinggi.

10. SYARAT PENJUALAN

1. Kebolehan Membeli Batubara di Depo Container Menurut Hukum

Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pertambangan disebutkan pihak-


pihak yang dapat menjual mineral dan/atau batubara, yaitu :

a. Pemegang Izin Usaha Operasi Produksi (IUP OP) Batubara;

b. Pemegang IUPK OP untuk Pengangkutan dan Penjualan;

c. Pemegang “izin sementara” untuk melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan atas hasil
tambang mineral dan/atau batubara yang diberikan kepada pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK
Eksplorasi.

Pasal 105 ayat (1) UU 04/09; Tiap badan usaha yang tidak bergerak pada usaha pertambangan yang
bermaksud menjual mineral dan/atau batubara yang tergali wajib terlebih dahulu memiliki IUP OPK
pengangkutan dan penjualan.
Pasal 39 PP 23/10; Badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli mineral logam atau batubara di
Indonesia, harus memiliki IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dari
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

Berdasarkan hal di atas maka membeli Batubara di Depo Container diperbolehkan perusahaan
DEPO Container tersebut memiliki izin seperti dijelaskan di atas. Berikut adalah kutipan pasal-pasal
tersebut. Sedangan jika komoditas tersebut hendak dijual kembali kepada end user, maka berdasarkan
isi pasal-pasal diatas, perusahaan harus memiliki IUPK OP Pengangkutan dan Penjualan.

2. Prosedur Pemberian IUPK OP Pengangkutan dan Penjualan

Pihak-pihak yang dapat memperoleh IUPK OP Pengangkutan dan Penjualan menurut Pasal 2
ayat (4) PERMEN ESDM No. 32/2013 adalah sebagai berikut:

a. Badan Usaha;

b. Koperasi; dan

c. Perseorangan yang terdiri atas:

1). Orang Perseorangan;

2). Perusahaan Komanditer (CV); dan/atau

3). Perusahaan Firma

Kewenangan untuk memberikan IUPK OP Pengangkutan dan Penjualan menurut Pasal 37 ayat (1) PP
23/10 adalah sebagai berikut:

a. Menteri apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas provinsi dan negara;

b. Gubernur apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas kabupaten/kota; atau

c. Bupati/walikota apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dalam 1 (satu) kabupaten/kota.

Syarat permohonan IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan sesuai Pasal 15 ayat (2) Permen 32/2013:

Syarat-syarat Administratif (Pasal 16 ayat (1) Permen 32/2013)

a. Surat permohonan;

b. Profil Badan Usaha;

c. Akta pendirian / perubahan (yang telah disahkan oleh pejabat Kemenkumham) Badan Usaha :

1) Bergerak di bidang usaha Pertambangan mineral atau batubara, atau

2) Bergerak di bidang pengangkutan dan penjualan mineral atau batubara


d. Nomor Pokok Wajib Pajak;

e. Susunan direksi dan daftar pemegang saham;

f. Surat keterangan domisili;

g. Perjanjian kerja sama Pengangkutan dan Penjualan antara pemohon dengan pemegang IUP
Operasi Produksi.

h. Salinan IUP Operasi Produksi yang telah teregistrasi pada Dirjen dan memiliki sertifikat clear
and clean.

i. Perjanjian kerja sama penjualan mineral atau batubara dengan pembeli dalam negeri dan/atau
luar negeri.

Syarat-syarat Teknis (Pasal 17 Permen 32/2013)

a. RKAB dan daftar peralatan termasuk armada pengangkutan.

b. Selain persyaratan teknis point a, jika tambang berasal dari pemegang IUP OP dan/atau IUPK OP,
maka harus dilengkapi:

1) Laporan hasil kegiatan eksplorasi terakhir, yang memuat data mengenai sumber daya atau
cadangan.

2) Rencana produksi per tahun pemegang IUP OP dan/atau IUPK OP sesuai dengan RKAB
yang telah disetujui;

3) Persetujuan RKAB dua tahun terakhir termasuk data rencana dan realisasi produksi dan
Penjualan;

4) Fotokopi persetujuan studi kelayakan dan izin lingkungan hidup, dilengkapi informasi
cadangan dan rencana produksi jangka panjang sesuai dengan umur tambang yang telah
dilegalisir oleh instansi yang berwenang;

5) Tanda bukti pelunasan iuran tetap lima tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP OP
dan/atau IUPK OP;

6) Tanda bukti pelunasan iuran produksi / pajak daerah kabupaten/kota selama 5 tahun
terakhir atau sejak diterbitkannya IUP OP dan/atau IUPK OP

Syarat-Syarat Lingkungan (Pasal 18 Permen 32/2013)

a. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan
b. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu
lintas dan angkutan jalan baik di darat, laut, maupun di sungai untuk Pengangkutan mineral atau
batubara.

Syarat-Syarat Finansial (Pasal 19 Permen 32/2013)

a. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan public, kecuali untuk perusahaan
baru menyampaikan laporan keuangan terakhir;

b. Surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang


berkaitan dengan harga patokan Penjualan mineral dan batubara;

c. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional.

3. Pembelian Batubara harus dilakukan dari pemegang izin pertambangan

Sesuai Pasal 161 UU 04/09, disebutkan bahwa setiap orang atau pemegang izin pertambangan
lainnya hanya diperbolehkan untuk melakukan transaksi pembelian batubara dari pemegang izin
pertambangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan,
sebagai berikut:

a. Pemegang IUP OP;

b. Pemegang IUPK OP;

c. Pemegang IPR (Izin Pertambangan Rakyat);

d. Pemegang IUPK OP Pengangkutan dan Penjualan;

e. Pemegang IUPK OP Pengolahan dan Pemurnian.

4. Membeli Batubara tanpa SKAB

Ketentuan mengenai Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) diatur dalam peraturan daerah
yang dapat berbeda pengaturannya untuk beberapa daerah. Sebagai contoh, merujuk pada ketentuan
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu No. 11 Tahun 2012 tentang Pertambangan Umum.

Menurut perda tersebut, SKAB adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemegang IUP OP
yang menjelaskan mengenai komoditas, kualitas dan kuantitas hasil tambang yang akan dijual sebagai
alas bukti dan sebagai kontrol pemerintah terhadap jumlah produksi pemegang IUP yang wajib
membayar iuran produksi atau royalti.

SKAB diterbitkan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Daerah (Distamben) dan diperlukan
untuk pengurusan penerbitan Surat Keterangan Pengiriman Hasil Tambang (SKPHT). Setiap
penjualan hasil tambang wajib mendapat rekomendasi dari Distamben berupa SKPHT yang
diperlukan sebagai fungsi kontrol terhadap penjualan hasil tambang dan kewajiban-kewajiban
pemegang IUP terhadap pemerintah.
Pelanggaran atas kewajiban tersebut dapat dikenakan sanksi berupa pidana dan administrasi
kepada pemegang IUP. Lebih lanjut lagi menurut Perda Tanah Bumbu 11/2012, terhadap pihak-pihak
yang membeli hasil tambang tanpa SKAB maka dapat dilakukan tindakan penyitaan atas hasil
tambang tersebut.

PENERBITAN SKAB INI SUDAH DIHENTIKAN

Bahwa ketentuan mengenai penerbitan SKAB ini sudah dihentikan berdasarkan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM No. 02.E/30/DJB/2012 tentang Surat
Keterangan Asal Barang (SE Minerba 02/2012). Dimana dalam surat edaran tersebut disebutkan
bahwa SKAB telah menimbulkan beban biaya ekonomi tinggi terhadap pemegang IUP karena adanya
pungutan yang wajib dibayar dimana pungutan penerbitan SKAB tidak sejalan dengan UU 04/09 dan
peraturan perundang-undangan tentang pajak dan retribusi daerah. Menteri ESDM dalam surat edaran
tersebut menghimbau para gubernur dan bupati/walikota untuk tidak menerbitkan SKAB atas
komoditas tambang.
https://www.worldcoal.org/file_validate.php?
file=coal_resource_indonesian.pdf

Anonim. 2018. Daftar Daerah Pertambangan Batubara Terbesar di Indonesia.


https://www.saferkidsandhomes.com/daftar-daerah-pertambangan-batubara-terbesar-di-
indonesia/. Diakses pada tanggal 1 Februari 2020.

Permana, Jaya. 2018. Tata Cara Jual Beli Batu Bara.


https://www.academia.edu/34104205/TATA_CARA_JUAL-BELI_BATUBARA . Diakses pada
tanggal 1 Februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai