Anda di halaman 1dari 36

1

6
Pertemuan

ARUS LISTRIK DAN HAMBATAN


Samsurizal, ST. MT.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


2 ARUS LISTRIK

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


3
ARUS LISTRIK
 Arus listrik timbul karena adanya gerakan dari partikel
bermuatan listrik
 Gerak partikel bermuatan listrik sama seperti gerak partikel
dalam mekanika (gerak lurus, gerak melingkar, dll)

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


ARUS LISTRIK
4

Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas


(muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang
(random motion)
Konduktor terisolasi

Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai gerakan terarah


netto sepanjang konduktor. Artinya jika kita pasang sebuah
bidang hipotetik sembarang melalui konduktor tersebut
maka banyaknya elektron yang melalui bidang tersebut dari
kedua sisi bidang sama besarnya.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


5

Jika kedua ujung konduktor sepanjang d tersebut dihubungkan


ke sebuah baterai maka akan timbul medan listrik di dalamnya
Kutub positif Kutub negatif
Baterai d Baterai
+ -

Eo

Va Vb
V=Va-Vb

V = V A − Vb = − E . dr  V
V = E l E=
l
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
6
Adanya sebuah medan listrik di dalam sebuah konduktor tidak
bertentangan dengan kenyataan yang diperoleh dari bab
sebelumnya bahwa medan E di dalam konduktor sama
dengan nol.
Kasus dimana medan di dalam konduktor sama dengan nol
terjadi dalam keadaan yang di dalamnya semua gerakan
netto dari muatan telah berhenti elektrostatik

Tetapi jika sebuah beda potensial dipertahankan di antara


kedua ujung konduktor tersebut maka menyebabkan adanya
medan resultan di antara kedua ujung konduktor.

Medan E ini akan bertindak pada elektron-elektron dan


akan memberikan suatu gerak resultan pada elektron-
elektron tersebut di dalam arah E elektrodinamik

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


7

Medan listrik tersebut mengerahkan sebuah gaya pada


elektron-elektron di dalam sebuah konduktor tetapi gaya ini
tidak menghasilkan suatu percepatan netto karena elektron-
elektron terus-menerus bertumbukan dengan atom-atom.
Gaya resultan pada pembawa muatan inilah yang
menyebabkan terjadinya aliran muatan dalam konduktor.

F = q.Eo q  elektron = −e

F = −e E o F berlawanan dengan E

dan karena Eo = ˆi Eo

F = −iˆeEo

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Kutub positif Kutub negatif
8
Baterai Baterai
+ I -
F
Eo
Ei
-qi +qi
Va Vb
V=Va-Vb
Aliran elektron ke kiri mengisyaratkan pula adanya aliran
muatan positif ke kanan.
Aliran muatan positip inilah yang kemudian kita definisikan
sebagai arus.
Muatan-muatan negatif dan positif akan terkumpul di kedua
ujung konduktor yang berbeda Muatan induksi
Terpolarisasinya muatan induksi memunculkan medan
induksi Ei
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
9

Jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang


penghantar / konduktor selama waktu t, maka arus (yang
dianggap konstan) adalah
q
i=
t
dimana i  arus dengan satuan Ampere (A)
q  banyaknya muatan satuan Coulomb (C)
t  waktu satuan detik / sekon (s)

Jika banyaknya muatan yang mengalir per satuan waktu tidak


konstan, maka arus akan berubah dengan waktu dan
diberikan oleh limit differensial dari persamaan di atas.

dq
i=
dt
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
10

Jika muatan induksi qi bertambah maka medan induksi Ei juga


bertambah sehingga Ei ~ qi.
Akhirnya jika suatu saat terjadi kondisi dimana Ei = Eo maka
medan total di dalam konduktor menjadi

E = Eo + Ei = ˆi Eo − ˆi Ei = 0

Dari hubungan sebagai berikut :


ΔV = − E . dr
jika E = 0 maka ΔV = 0

(Tidak ada beda potensial diantara kedua ujung konduktor /


Potensial kedua ujung konduktor sama)

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


11

Ini berarti tidak ada lagi aliran muatan di dalam konduktor


(arus terhenti).
Agar terjadi aliran muatan terus menerus maka muatan
induksi harus diambil /disebrangkan dari kedua ujung
konduktor tersebut sehingga tidak timbul medan listrik
induksi.
Diperlukan sebuah gaya untuk memindahkan /
menyebrangkan muatan tersebut sehingga di kedua ujung
konduktor tidak ada lagi muatan induksi.
Gaya gerak inilah yang disebut gaya gerak listrik (muatan)
GGL .
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, GGL ini harus dihasilkan
oleh sebuah baterai sehingga elektron bisa secara terus-
menerus berputar dalam siklus tertutup rangkaian tersebut.
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
12
Tinjau kembali sebuah konduktor beserta sumber arusnya
(baterai) sebagai berikut :
+ -

Eo
Ei
-qi +qi

- Muatan positif
Muatan negatif terkumpul
terkumpul +
E

-
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan +
13
Di dalam baterai, elektron harus disebrangkan dari kutub
positif baterai ke kutub negatif baterai, melawan gaya yang
bekerja pada elektron di dalam baterai.

Untuk itu diperlukan usaha untuk menyebrangkan elektron


tersebut. elekron memerlukan tambahan energi listrik.

Energi listrik ini harus bisa diberikan oleh baterai, sehingga


baterai berfungsi sebagai penyuplai energi listrik bagi
elektron .
Besarnya energi listrik yang harus diberikan sebanding
dengan beda potensial antara kedua kutub baterai.
Beda potensial antara kedua kutub baterai ini yang
didefinisikan sebagai gaya gerak listrik (GGL) / tegangan
baterai.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


14
Jika tidak ada GGL (beda potensial) maka tidak perlu ada
usaha untuk memindahkan/menyebrangkan elektron di dalam
baterai.


W = F . dl , F = q E


W = q E. dl = 0

Analogi :
Jika tidak ada perbedaan ketinggian maka tidak diperlukan
usaha untuk memindahkan air. Air akan mengalir dengan
sendirinya dari suatu titik ke titik lain yang memiliki ketinggian
yang sama.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


15
Jika ada GGL (beda potensial) maka diperlukan usaha
untuk menyebrangkan elektron.
Elektron harus mendapat tambahan energi yang sebanding
dengan besarnya GGL tersebut yaitu sebesar q.

W = q = q E . dl 
 =  E . dl

Analogi :
Diperlukan usaha untuk memindahkan air ke permukaan
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Energi / usaha ini
misalnya dapat diberikan oleh suatu pompa air (yang
analog dengan sumber GGL).

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


16

Arus listrik dalam logam


Arus listrik dalam logam didefinisikan sebagai banyaknya
muatan positif yang mengalir pada suatu penampang logam
per satuan waktu.
Jika sebuah penghantar logam dihubungkan dengan sebuah
baterai, maka arus akan mengalir dari ujung logam yang
berpotensial lebih tinggi (ujung yang dihubungkan dengan
kutub positif baterai) ke ujung logam yang berpotensial lebih
rendah (ujung yang dihubungkan dengan kutub negatif baterai).
Analogi :
Air di sungai akan mengalir dari dataran lebih tinggi ke
dataran yang lebih rendah.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


17

Aliran arus

A VA  VB B

Di dalam baterai :
Kedua muatan harus
E
disebrangkan
F melawan gaya yang
dialaminya tersebut.
F

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


18

Jika kita definisikan :

N  Jumlah total muatan dalam penghantar


V  volume total penghantar
Maka
n  jumlah muatan tiap satuan volume penghantar
N
n=
V

Dan jika e adalah muatan bebas

maka rapat muatan  adalah :

=ne

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


19

Elektron-elektron dalam penghantar tersebut akan


bergerak dan memperoleh laju penyimpangan (drift
speed) vd rata-rata yang konstan di dalam arah –E.

Analogi :
Sebuah bantalan peluru (ball bearing) yang jatuh di dalam
sebuah medan gravitasi uniform g dengan laju terminal
(akhir) yang konstan melalui suatu minyak yang kental.
Gaya gravitasi (mg) yang beraksi pada bola sewaktu bola
tersebut jatuh tidak mengakibatkan pertambahan energi
kinetik bola (yang konstan) tetapi dipindahkan ke fluida oleh
tumbukan-tumbukan molekul, yang menghasilkan kenaikan
temperatur.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


20
Demikian halnya sebuah elektron dalam penghantar logam
akan bergerak dengan laju yang konstan walaupun elektron
tersebut mendapatkan gaya akibat adanya medan listrik
yang ditimbulkan oleh kedua kutub baterai.
Gaya yang beraksi pada elektron tersebut tidak
mengakibatkan pertambahan energi kinetik elektron (yang
konstan) tetapi dipindahkan ke atom-atom dalam proses
tumbukan.
Jadi misalkan laju gerak rata-rata pembawa muatan adalah v
maka jarak tempuh s yang sudah dialami oleh pembawa
muatan tersebut selama dt detik adalah

S = v dt

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


21

Sebuah penghantar berbentuk silinder :

Luas penampang A

s = v dt
(Jarak yang ditempuh selama dt)

Maka volume yang disapu selama dt tersebut (yang


merupakan volume silinder) adalah

dV = s A = v dt A

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


22

Sehingga jumlah muatan yang mengalir selama waktu dt


tersebut adalah

dq =  dV dan karena  = n e

dq = n e dV dan karena dV = v A dt

dq = n e v A dt

Dengan demikian besarnya arus yang mengalir pada


penghantar diperoleh :

dq n e A v dt
i= = =neAv
dt dt

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


23
Arus i adalah merupakan ciri (karakteristik) dari suatu
penghantar khas. Arus tersebut adalah sebuah kuantitas
makroskopik, seperti massa sebuah benda, volume sebuah
benda, atau panjang sebuah tongkat.
Sebuah kuantitas mikroskopik yang dihubungkan dengan itu
adalah rapat arus (current density) j.
Rapat arus tersebut merupakan ciri sebuah titik di dalam
penghantar dan bukan merupakan ciri penghantar secara
keseluruhan.
Jika arus tersebut didistribusikan secara uniform pada sebuah
penghantar yang luas penampangnya A, maka besarnya rapat
arus untuk semua titik pada penampang tersebut adalah :
i
j= =nev
A
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
24 Latihan soal

1. Arus mengalir pada kawat penghantar sebesar 0,5 A.


Berapakah muatan yang mengalir dalam kawat itu setiap
menit?

2. Berapakah jumlah elektron yang melalui lampu pijar


jika arus dalam lampu pijar sebesar 0,75 A?

3. Berapakah jumlah elektron per detik yang melintasi


penampang kawat yang dilalui arus 0,7 Ampere?

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


25
HAMBATAN

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


 Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami
26 hambatan oleh adanya tumbukan dengan atom-atom di
dalamnya.

 Secara matematis dapat ditulis dengan :

Dimana :
l R = hambatan ( Ohm )

R= ρ = hambatan jenis/resistivitas (Ohm.m)


l = panjang kawat ( m )
A A = luas penampang kawat ( m2)

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


27 Hambatan
Besarnya hambatan suatu kawat
penghantar tergantung pada :
1. Hambatan jenis
2. Panjang kawat
3. Luas penampang kawat

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


28 Hambatan jenis kawat konduktor akan berubah jika
terjadi perubahan suhu, sehingga dapat dirumuskan :

ρt = ρ0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
ρt = hambatan jenis ( Ohm.m)
ρ0 = hambatan jenis pada suhu awal ( Ohm.m )
α = koefisien suhu ( 0C-1 )
ΔT = perubahan suhu ( 0C )

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Hambatan jenis kawat/resistivitas ( ρ ) bergantung pada jenis
29 kawat dan suhu kawat. Karena hambatan jenis kawat
mengalami perubahan saat suhunya berubah, maka
hambatan listriknya pun akan mengalami perubahan saat
suhunya berubah.

Rt = R0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
Rt = hambatan pada suhu t0C
R0 = hambatan pada suhu awal

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Hubungan serupa didapati pada hambatan jenis/resistivitas
30
( ρ ) yang merupakan fungsi temperatur, sehingga didapati :

ρt = ρ0 ( 1 + α ΔT )

Dimana :
ρt = hambatan jenis/resistivitas pada suhu t0C
ρ0 = hambatan jenis/resistivitas pada suhu awal

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Resistivity of various materials
31
Material Resistivity (10-8 Wm) Material Resistivity (10-8 Wm)

Silver 1.61 Bismuth 106.8


Copper 1.70 Plutonium 141.4
Gold 2.20 Graphite 1375
Aluminum 2.65 Germanium 4.6x107

Pure 3.5 Diamond 2.7x109


Silicon
Calcium 3.91 Deionized 1.8x1013
water
Sodium 4.75 Iodine 1.3x1015
Tungsten 5.3 Phosphorus 1x1017
Brass 7.0 Quartz 1x1021
Uranium 30.0 Alumina 1x1022
Mercury 98.4
Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Sulfur 2x1023
 Resistivitas (ρ) didefinisikan dari :
32
Dimana :
E
= E = Kuat Medan
J = Kerapatan Arus
J
Satuan SI dari ρ adalah Ω.m

 Konduktivitas (σ) adalah kebalikan dari resistivitas, diberikan oleh :

1
=

Satuan SI dari σ adalah (Ω.m)-1

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Hukum Ohm

Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah


33
sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik
dengan beban tahanan R.

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


34

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


Contoh 3 :
Sebuah bola lampu senter kecil menarik 300 mA dari baterai 1.5 V.
(a) Berapa hambatan bola lampu tersebut ?
(b) Jika tegangan turun sampai 1.2 V, bagaimana arus akan berubah ?

Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan


35
36 Fak. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan

Anda mungkin juga menyukai