MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang Diampu
oleh Hety Mustikasari, S.IP, M.Si
Disusunoleh :
Ardiansyah Wijaksana 432007006180036
Eris Sulistina 432007006180150
Guntur Pangestu 432007006180063
Roni Gunawan S 432007006180211
Salma Iklima Afra 432007006180214
Yudi Sukma 432007067180227
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “pemahaman
pancasila dalam kehidupan sehari-hari”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang pengamalan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Pancasila..................................................................................................3
C. Butir-butir Pancasila..................................................................................................4
BAB III...................................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di Negara Kesatuan
Republik Indonesia, merupakan Maha karya pendahulu bangsa yang tergali dari jati diri
dan nilai-nilai adi luhur bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Dengan berbagai
kajian ternyata didapat beberapa kandungan dan keterkaitan antara sila tersebut sebagai
sebuah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan dikarenakan antar sila tersebut saling
menjiwai satu dengan yang lain. Ini dengan sendirinya menjadi ciri khas dari semua
kegiatan serta aktivitas desah nafas dan jatuh bangunnya perjalanan sejarah bangsa yang
telah melewati masa-masa sulit dari jaman penjajahan sampai pada saat mengisi
kemerdekaan.
Ironisnya bahwa ternyata banyak sekarang warga Indonesia sendiri lupa dan
sudah asing dengan pancasila itu sendiri. Ini tentu menjadi tanda tanya besar kenapa dan
ada apa dengan kita sebagai anak bangsa yang justru besar dan mengalami pasang surut
masalah negari ini belum bisa mengoptimalkan tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila
tersebut. Terlebih lagi saat ini dengan jaman yang disepakati dengan nama Era Reformasi
yang terlahir dengan semangat untuk mengembalikan tata negara ini dari penyelewengan-
penyelewengan sebelumnya.
Arah dan tujuan reformasi yang utama adalah untuk menanggulangi dan
menghilangkan dengan cara mengurangi secara bertahap dan terus-menerus krisis yang
berkepanjangan di segala bidang kehidupan, serta menata kembali ke arah kondisi yang
lebih baik atas system ketatanegaraan Republik Indonesia yang telah hancur, menuju
Indonesia baru.
Sebagai warga negara yang baik, setia kepada nusa dan bangsa, seharusnyalah
mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai dasar
filsafat negara, seterusnya untuk diamalkan dan dipertahankan. Pancasila selalu menjadi
pegangan bersama bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi yang aman
maupun dalam kondisi negara yang terancam. Hal itu tebukti dalam sejarah dimana
pancasila selalu menjadi pegangan ketika terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap
eksistensi bangsa indonesia.
1
Pancasila merupakan cerminan diri karakter bangsa dan negara indonesia yang
beragam. Semua itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai
jiwa bangsa indonesia, keribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup
bangsa indonesia, dan pedoman hidup bangsa indonesia.
Oleh karena itu, pemahaman pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa
dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap warga negara, dalam segala aspek
kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pemahaman pancasila yang baik akan
mempermudah terwujudnya tujuan dan cita - cita bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia sejak negara ini berdiri.
Akan tetapi tidak semua orang tahu tentang arti dan makna garuda pancasila sebagai
lambang negara. Sebagai bangsa Indonesia paling tidak kita tahu dan mengerti arti
lambang negara kita sediri sebagai sikap penghargaan terhadap perjuangan para pendiri
bangsa dan kelak dapat menceritakan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus
bangsa.
Burung Garuda Pancasila dalam cerita kuno tentang para dewa adalah kendaraan
Dewa Vishnu yang besar dan kuat.
Warna Burung Garuda adalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan
jaya.
Garuda adalah seekor burung gagah dengan paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
menggambarkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Di bagian dada burung garuda terdapat perisai yang dalam kebudayaan serta
peradaban bangsa Indonesia merupakan senjata untuk berjuang, bertahan, dan berlindung
untuk meraih tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti masing-
masing :
Rantai Baja, sila ke-2, melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kepala banteng, sila ke-4, melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan.
Padi dan kapas, sila ke-5, melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
C. Butir-butir Pancasila
Butir - butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir
pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu mengenai hal ini.
Karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah dalam mengumumkan butir–
butir pancasila. Pada jaman dahulu tahun 1980 an untuk murid di Sekolah Dasar
diwajibkan menghafal 36 butir pancasila dan dulu terdapat banyak film yang merupakan
pengamalan dari butir pancasila. Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no.
I/MPR/2003 ada perubahan isi butir - butir Pancasila dengan masa sebelumnya,
sehinggga menjadi 45 butir.
4
1. Butir butir pancasila sila ke 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Memiliki dan meyakini satu agama dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan sesuai norma agama yang berlaku.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Contoh: Tidak menganggu ibadah agama yang lain
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Menghormati sesama manusia.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Kita harus hidup rukun meskipun beda agama karena kita satu bangsa
Indonesia.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Setiap manusia bebas memilih agama yang sudah disahkan pemerintah.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Contoh: Saling menghormati ketika ada pemeluk agama lain yang sedang menjalankan
ibadah.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Contoh: Kita dilarang memaksakan suatu agama kepada orang lain karena itu urusan
dia dengan tuhannya, kita hanya diwajibkan mengigatkan saja.
5
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Contoh: Menghargai perbedaan Kita perlu menyadari bahwa kita hidup memang
berbeda beda dari suku, ras, maupun agama yang berdeda jadi perbedaan itu memang
ada.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Contoh: Tidak boleh menyakiti sesama manusia agar hidup rukun.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Contoh: Bersedia mengikuti kerja bakti dengan berbaur masyarakat yang lain.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Contoh: Tidak boleh memperlakukan orang lain secara semau kita sendiri yang buruk.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Contoh: Saling menghormati dan menghargai.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Contoh: Memberi bantuan kepada orang lain yang butuh pertolongan kita.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
Contoh: Sebagai manusia kita perlu menjunjung suatu kebenaran, jangan yang salah
malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama manusia.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Contoh: Sebagai bangsa Indonesia ketika saudara kita yang berada dijauh ada musibah
kita perlu membantunya karena mereka masih satu bangsa dengan kita.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Contoh: Manusia merupakan mahkluk sosial. Jadi manusia tidak dapat hidup sendiri,
perlu adanya saling membantu satu sama lain.
6
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Contoh: Hargailah produk-produk dalam negeri jangan semua produk menggunakan
buatan dari luar. Kita perlu ikut mensejahterakan perekonomian nasional.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Contoh: Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Contoh: Bila kita belum menjaga ketertiban dunia, kita bisa mulai dari yang terkecil
seperti mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di lingkungan kita.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Eka.
Contoh: Tidak diperkenankan membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu
dengan lainnya.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Contoh: Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama, dan
ras.
7
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
Contoh: Dalam menerima suatu keputusan kita perlu ikhlas dalam menjalaninya.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
Contoh: Di dalam bermusyawarah perlu mengutumakan kepetingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Contoh: Bermusyawarah kita perlu dalam keadaan dingin dan tidak emosi.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
Contoh: Dalam pengesahan keputusan sehendaknya keputusan tersebut sesuai dengan
norma pada TYME serta tetap mempertahankan martabat.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Contoh: Mempercayai penuh dan menyerahkan terhadap wakil - wakil terpilih untuk
menjalankan tugasnya.
5. Butir butir pancasila sila ke 5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Contoh: Wajib hukumnya saling menghormati terhadap sesama manusia untuk
tercapainya sikap kekeluargaan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Contoh: Dalam berkehidupan perlu hidup adil terhadap manusia, contoh yang sering
kita lihat perlakuan hukum terhadap kejahatan dengan koruptor.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Contoh: Dalam hidup memang antara hak dan kewajiban dibutuhkan akan tetapi
haruslah seimbang. Misal anda berhak memperoleh kenyamanan berkendara tapi wajib
hukumnya menaati peraturan lalu lintas yang berlaku.
4) Menghormati hak orang lain.
Contoh: Saling menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama manusia.
8
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Contoh: Memberi bantuan modal usaha dengan bunga 0% misalnya.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Contoh: Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai anda memberatkan
orang lain apalagi sampai jatuhnya pemerasan.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Contoh: Bersikaplah hemat, lebih baik sisihkan uang anda untuk orang yang lebih
membutuhkan.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Contoh: Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah tetangga kanan kiri kita,
misal membangun pabrik industri tapi limbah dibuang sembarangan yang menjadikan
rugi masyarakat di sekitar kita.
9) Suka bekerja keras.
Contoh: Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk
memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang
membutuhkan.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Contoh: Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah dipantenkan
pemiliknya. Apabila memang mau digunakan untuk kepentingan kita ada baiknya
disertakan sumber dan pengarangnya.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Contoh: Melakukan kegiatan kegiatan membangun seperti bela negara, kerja baiti,
gotong royong dan lain sebagainya.
9
D. Pemahaman Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
10
Berikut ini merupakan uraian lebih lanjut mengenai apa saja hal-hal yang
termasuk kategori penerapan Pancasila khususnya sila ketuhanan yang Maha Esa dalam
kehidupan sehari-hari :
1) Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
3) Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
4) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat untuk memajukan
kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di desa
5) Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu. Karena sesuai
dengan UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai
dengan apa yang dikehendakinya.
Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi kehidupan
kita. Oleh karena itu, menjadi seseorang yang tidak menganut agama merupakan salah
satu bentuk penyimpangan terhadap Pancasila. Karena hal inilah, ideologi komunis,
marxisme, dan leninisme tidaklah mungkin untuk diterapkan di Indonesia yang teramat
kental dengan berbagai corak keagamaannya.
1) Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama,
ras, dan adat istiadat (SARA).
11
2) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di
dalam berbagai kondisi.
4) Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5) Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
1) Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat
karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2) mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara
menjadi lebih maju
5) Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
12
13
4. Penerapan Pancasila : Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Sila keempat dari Pancasila ini mewakili semangat demokrasi yang menjadi
bentuk pemerintahan di negara Indonesia. Sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia
pun berbeda dengan yang ada di luar sana. Indonesia menggunakan sistem demokrasi
Pancasila dalam pelaksanaan kedaulatan rakyatnya. Sila ini menginginkan segala
kegiatan pemerintahan diperuntukkan bagi sebesar-besar kepentingan rakyat sehingga
dijadikanlah perwakilan dari rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
Berikut ini merupakan contoh penerapan sila keempat dari Pancasila:
2) Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya
3) Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
4) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita
katakan ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan
kehendaknya pada kita
14
Berikut ini merupakan contoh penerapan Pancasila sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia:
3) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan seperti apapun
orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil
pada siapapun.
4) Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dan menegur
siapapun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
5) Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya
yang kita hasilkan sendiri.
6) Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila selain menjadi dasar negara Indonesia ini juga memiliki fungsi dan
peranan yang luas dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara. Fungsi Pancasila
ini terus berkembang karena Pancasila merupakan ideologi yang terbuka dan dapat
digunakan tiap zaman asalkan tidak melenceng dari nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
Fungsi pokok Pancasila yang terpapar pada Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945
hakikatnya adalah pondasi atau dasar negara kita yang dijadikan sumber dari segala
sumber hukum.
Agar nilai-nilai Pancasila tetap terjaga dan tidak luntur karena perkembangan
zaman, terutama dengan adanya radikalisme, perlunya kesadaran dari setiap elemen
bangsa untuk mengembalikan kembali nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus paham dan sadar akan pentingnya nilai
Pancasila dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah
negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila#Lihat_pula
https://dcc.ac.id/galeri_dok/upload/144_2-%20Materi%20Pengamalan%20Pancasila.pdf
https://guruppkn.com/contoh-penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
17