Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/310461818

Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural

Book · January 2005

CITATIONS READS

12 2,120

1 author:

Zakiyuddin Baidhawy
State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga, Indonesia
25 PUBLICATIONS   50 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Islamic civil society View project

Muhammadiyah and Progressivism View project

All content following this page was uploaded by Zakiyuddin Baidhawy on 29 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENDIDIKAN AGAMA
BERWAWASAN MULTIKULTURAL
https://books.google.co.id/books?id=ePuTmtNts6gC&pg=PA107&lpg=PA107&dq=pendidikan+agama+berwa
wasan+multikultural&source=bl&ots=D-GLKxSk-
g&sig=7zGc93a_BTtQJG5OFDljOdxTtb8&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pendidikan%20agama%
20berwawasan%20multikultural&f=false

Penulis
Zakiyuddin Baidhawy

Kata Pengantar
Prof. Dr. Azyumardi Azra

Erlangga, Jakarta
2005

i
"Katakanlah: Wahai semua penganut agama (dan kebudayaan)! Bergegaslah menuju dialog
dan perjumpaan multikultural (kalimatun sawa') antara kami dan kamu".
(QS. Ali `Imran 3:64)

Keragaman adalah hukum alam itu sendiri. Aku ingin menyelaminya lebih jauh dengan
segala cara yang memungkinkan masuk ke dalamnya. Dan Aku berhasrat mencari dan
mengajak serta saudara-saudaraku pria maupun wanita karena mereka akan menghuni rumah
alam ini bersama-sama.

Teruntuk semua yang cinta keragaman

ii
PRAKATA

Kini, multikulturalisme sedang menjadi isu penting, utamanya pasca rangkaian konflik etnik dan
agama dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini tidak hanya berkaitan dengan problem mengelola
konflik, keragaman, dan politik pengakuan akan keberbedaan, bahkan juga merambah dunia
pendidikan. Beberapa pakar yang memiliki shared concern terhadap ide ini, mulai menggagas
pentingnya pendidikan multikultural untuk masyarakat Indonesia, suatu pendidikan yang dirancang
khusus untuk menciptakan struktur dan proses yang membuka kesempatan sama pada semua ekspresi
kultural, komunitas peradaban maupun individu senyatanya.

Pendidikan multikultural bukan hanya berhubungan dengan belajar dan mengajar dengan
mempergunakan berbagai perspektif dan bahasa, bahkan juga tentang bagaimana bahasa
mengkonstruk pandangan dunia. Ia juga merupakan sistem kritik terhadap kebudayaan dan peradaban
pada tingkat komunitas dan individual. Ia juga menyadarkan bahwa sesungguhnya kita menyusun
pengetahuan secara tidak netral, tapi berdasarkan pada berbagai pengetahuan kebudayaan. Cara
individu mencari informasi dan kebenaran dalam kebudayaan-kebudayaan pun berbeda. Jika sebagian
orang mencari sekolah/universitas terbaik; sebagian lain mencari guru terbaik; sebagian lainnya
mencari pemikir terbaik. Cara individu belajar juga beragam. Sebagian belajar dari pengalaman;
sebagian belajar dari kuliah teoritik; sebagian lain melalui media visual; sebagian memilih kuliah-
kuliah profesional; sebagian memilih kelompok-kelompok kecil; dan sebagian lain memilih interaksi
berhadapan empat mata. Sebagian analitis, sebagian lainnya sintetis. Sebagian intuitif, yang lain
inderawi, dan seterusnya. Jadi, mengajarkan multikulturalisme lebih dari memastikan bahwa peserta
didik dalam satu kelas/sekolah berasal dari berbagai latar belakang. Peradaban, bahasa, kultur ilmiah,
cara mengetahui, gender dan lain-lain merupakan pertimbangan kompleks bagi pendidikan.
Mengajarkan perbedaan mengundang pluralisme dalam cara kita mengetahui dan belajar.
Mengajarkan lintas budaya melibatkan interaksi konstan dengan problem gaya mengajar guru dan
dengan pandangan dunia siswa dan cara mereka menciptakan makna. Intinya, pendidikan
multikultural adalah upaya untuk menangkap dan bahkan menemukan kembali kebudayaan yang
bijaksana.

Buku ini hadir sebagai bagian dari upaya untuk mencari sisi-sisi kebijakan kultural yang dapat
disajikan lewat Pendidikan Agama. Multikulturalisme merupakan semangat dan nilai inti yang
dimanfaatkan untuk memodifikasi Pendidikan Agama yang selama ini terkesan indoktriner dan
bahkan dogmatik. Mudah-mudahan dengan kontribusi intelektual yang tidak seberapa ini, gagasan
tentang pentingnya Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural semakin mengkristal, bukan hanya
secara teoritik-konseptual bahkan sampai pada titik implementasi.

Penulis berterima kasih pada mereka yang telah bersedia menjadi teman dialog, antara lain
Yayah, Fattah, Thoyibi, Musiyam, Atiqa, Nanik, Usmi, Abdullah Aly, Fajar, Paryanto, Almuntaqa,
Farid, dan Dwi; teman-teman di Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Fuad Fanani,
Zuly Qodir, Ayu, Boy, Sarbini, M. Ali, Faul, Norma, Dewi; juga teman sejawat di STAIN Salatiga
Imam Sutomo, Saerozi, Hamam, Adang, Agus Suaidi, Nafis, Mukti Ali, Mochlasin, Farkhani. Tidak
lupa mahabbah terdalam buat isteri dan putra-putraku, Nur, Nadia dan Azca, penghibur dan sumber
inspirasi bagi penulis. Semoga amal mereka memperoleh berkah Allah dari langit dan bumi, amin.

Kartasura, 21 Mei 2005

Zakiyuddin Baidhawy

iii
DAFTAR ISI

PRAKATA ii
DAFTAR ISI iii
KATA PENGANTAR vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Multikulturalisme: Ideologi dan Realitas 1
B. Multikulturalisme sebagai Imperatif Peradaban 5
C. Pendidikan Multikultural: Sebuah Alternatif dan Kebutuhan 8

BAB II PENDEKATAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA:


URGENSI DAN SIGNIFIKANSI
A. Realitas Bangsa yang sangat Plural 27
B. Pengaruh Budaya dan Etnisitas terhadap Perkembangan Manusia 31
C. Benturan Global Antar-Kebudayaan dan Antar-Fundamentalisme 36
D. Efektifitas Belajar tentang Perbedaan 46
E. Perubahan Paradigma untuk Promosi Perspektif Multikultural 48

BAB III ETIKA MULTIKULTURAL: PERSPEKTIF ISLAM


A. Menyulam Ragam Merajut Harmoni 53
B. Menebar Amanah dan Husnuzhan Memupuk Modal Sosial 62
C. Menganyam Solidaritas Menuntut Pergorbanan 67
D. Menyemai Nirkekerasan Menuai Damai 69
E. Menanam Maaf Mengetam Ampunan 78

BAB IV PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL:


DEFINISI DAN ASUMSI
A. Karakteristik Utama 86
1. Belajar Hidup dalam Perbedaan 89
2. Membangun Saling Percaya (Mutual-Trust) 93
3. Memelihara Saling Pengertian (Mutual-Understanding) 95
4. Menjunjung Sikap Saling Menghargai (Mutual-Respect) 96
5. Terbuka dalam Berpikir 96
6. Apresiasi dan Interdependensi 97
7. Resolusi Konflik dan Rekonsiliasi Nirkekerasan 97
B. Asumsi Kunci 99
1. Inovasi dan Reformasi Pendidikan 100
a. Integrasi dan Komprehensifitas Muatan 101
b. Konstruksi Pengetahuan Baru 102
c. Persamaan Kesempatan dalam Pendidikan 102
d. Reduksi Prasangka Buruk dan Rasisme 103
e. Penyadaran akan Bias 107
f. Meluruskan Bias Gender 113
g. Mengeliminasi Stereotip 115
h. Pembenahan Struktur Pendidikan 117
2. Identifikasi dan Pengakuan akan Pluralitas 117

iv
3. Perjumpaan Lintas Batas 118
4. Interdependensi dan Kerjasama 120
5. Pembelajaran Efektif 121
6. Proses Interaksi 122
BAB V ORIENTASI DAN TRANSFORMASI DALAM PENDIDIKAN AGAMA
BERWAWASAN MULTIKULTURAL
A. Orientasi Pendidikan 125
1. Orientasi Muatan 125
2. Orientasi Siswa 132
3. Orientasi Sosial 134
B. Transformasi Pendidikan 136
1. Transformasi Diri 137
2. Transformasi Sekolah 139
3. Transformasi Lingkungan Sosial 143
C. Epilog: Agenda Masa Depan 145

DAFTAR PUSTAKA 150


CURRICULUM VITAE

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai