P
NIM : I0419012
1. Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam hal pembangunan infrasuktur
yang dimaksud makhluk hidup adalah manusia, hewan, serta tumbuhan yang
berada dalam suatu wilayah pembangunan tersebut. Sedangkan lingkungan
adalah air, tanah, dll yang berada pada daerah pembangunan infrastruktur
tersebut. Kondisi ekologis perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam proses
pembangunan infrastruktur karena saat terjadi pembangunan tentunya akan
mengganggu baik makhluk hidup maupun lingkungan yang ada disekitar
pembangunan, oleh karena itu perlu adanya Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) sebelum diadakannya pembangunan. AMDAL
juga pembantu para engineer untuk dapat meminimalisir kerusakan lingkungan
dan juga dapat meminimalisir terganggunya organisme hidup yang ada di
sekitar lingkungan pembangunan.
2. Menurut saya solusi yang terbaik/paling tepat untuk mengatasi daerah yang
sudah dipetakan rawan banjir adalah Relokasi lalu membangun rumah susun di
daerah yang tidak termasuk daerah rawan banjir tersebut guna menampung
masyarakat yang telah tinggal di Kawasan rawan banjir tersebut. Dipilihnya
relokasi karena jika dengan tanggul tidak akan menjadi solusi karena level air
pasti akan terus meningkat dan tetap mengakibatkan terjadinya banjir, serta
seharusnya sejak awal ketika sudah diketahui daerah tersebut rawan banjir
seharusnya tidak boleh untuk ditinggali/dihuni.
5. Dalam kondisi alami simpanan karbon pada lahan gambut relatif stabil.
Ketebalan gambut bisa bertambah sampai 3 mm tahun-1 (Parish et al., 2007).
Namun jika kondisi alami tersebut terganggu, maka akan terjadi percepatan
proses pelapukan (dekomposisi), sehingga karbon yang tersimpan di dalam
lahan gambut akan teremisi membentuk gas rumah kaca (GRK) terutama gas
CO2, sebagai dampak dari dilakukannya proses drainase yang selalu menyertai
proses penggunaan lahan gambut. Adanya ancaman terhadap kelestarian
simpanan C, gambut mempunyai arti penting sehubungan dengan isu
pemanasan global. Indonesia dituding sebagai salah satu negara penyumbang
emisi CO2 terbesar karena pembukaan dan perluasan penggunaan lahan gambut
yang dinilai intensif selama beberapa tahun terakhir ini.
Langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah menjaga kestabilan lingkungan
agar tidak terganggunya proses alami yang dialami gambut, dengan begitu tidak
akan terjadi percepatan proses pelapukan yang dengan demikian gambut tidak
akan membentuk gas rumah kaca dan atau gas C𝑂𝑂2.