Anda di halaman 1dari 2

“Report of the committee on basic acoounting concept the ameria accounting

association” (accounting Review, vol47) dalam Boynton, auditing merupakan suatu proses
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi
kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan hal tersebut maka audit harus
dilakukan oleh seseorang yang memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan
dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna
mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut dan juga auditor harus
independent karena kompetensi seseorang yang melaksanakan audit tidak akan ada nilainya
jika tidak independent dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Kesimpulan dari
temuan auditor tersebut akan dikeluarkan sebagai laporan audit untuk memberitahukan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan terkait derajat kesesuaian antara informasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan
Perbedaan antara akuntansi dan audit
Menurut Arens (2017:30) Akuntansi merupakan pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara logis yang bertujuan menyediakan
informasi keuangan untuk mengambil keputusan. Sedangkan audit merupakan proses
evaluasi yang berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu telah dicatat
sebagaimana mestinya dan mencerminkan dengan tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang
terjadi selama periode akuntansi.
Jasa Assurans
Jasa Assurans ialah jasa professional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa assurance ini dianggap penting karena
penyedia jasa assurance bersifat independent dan dianggap tidak berkenaan dengan informasi
yang diperiksa. Salah satu jenis jasa assurance ialah jasa atestasi yang dimana KAP
mengeluarkan laporan tentang realibilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi
ini dibagi menjadi lima kategori yaitu, audit atas laporan keuangan historis, atestasi mengenai
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, review laporan keuangan historis, jasa
atestasi mengenai teknologi informasi, dan jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada
berbagai permasalahan. Namun, terdapat juga jasa assurance lainnya yang berfokus pada
peningkatan mutu informasi bagi pengambil keputusan, sama seperti jasa atestasi yang
membedakannya ialah penyedia jasa ini tidak diharuskan mengeluarkan laporan tertulis, dan
kepastian itu tidak harus mengenai reliabilitas asersi pihak lain tentang ketaatan pada keriteria
tertentu. Adapun jasa-jasa non assurance yang diberikan akuntan public ialas sepertti jasa
akuntan dan pembukuan, jasa pajak, dan jasa konsultasi manajemen (Arens, 2017 : 32-35)
Jenis-Jenis Audit
Menurut Arens (2017: 36 ) akuntan public memiliki tiga jenis audit, antara lain ialah:
1. Audit operasional, mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedyr
dan metode operasi organisasi
2. Audit ketaatan, menentukan apakah perusahaan telah mengikuti prosedur, aturan, dan
ketentuan tertentu yang telah ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi
3. Audit laporan keuangan, menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Jenis-Jenis Auditor
Ada berbagai macam jenis auditor yang ada dilapangan. Namun, jenis yang paling
umum ialah Kantor Akuntan Publik yang bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan
historis yang di publikasikan oleh perusahaan, auditor internal pemerintahan yang bekerja
untuk badan pengawasan keruangan dan pembangunan (BPKP) guna melayani kebutuhan
pemeritah, auditor, auditor badan pemeriksa keuangan yang bekerja untuk BPK RI, auditor
pajak yang bertanggung jawab memeriksa SPT perusahaan apakah telah mematuhi peratran
pajak yang berlaku, dan auditor intenal yang dipekerjakan oleh perushaan untuk melakukan
audit bagi manajemen.
AKUNTAN PUBLIK BERSERTIFIKAT
Dalam UU No.5 tahun 2011 yang mengatur persyaratan untuk memperoleh dan
mempertahankan izin berpraktik, baik untuk akuntan public maupun kantor akuntan public
(KAP). Bila seseorang berencana menjadi akuntan public, dia harus memahami persyaratan
yang dikeluarkan IAPI dan UU No.5 Tahun 2011, IAPI diberikan tanggng jwab untuk
melaksanakan ujian CPA dan memberikan sertifikat CPA

Anda mungkin juga menyukai