A. Pengertian Kepribadia
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri seseorang sebagai sistem psikofisikyang
menentukan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan bersifat unik. Maknqa penting
kepribadian adalah penyesuaian diri, yaitu suatu proses respons individu, baik yang bersifat prilaku
maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuha-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan
emosional, frustasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan
tersebut dan norma lingkungan.
1. Karektre, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten tidaknya
dalam memegang pendirian atau pendapat,
2. Temperamen, yaitu diposisikan reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungannya,
3. Sikap, yaitu respons terhadap objek yang bersifat positif, negatif, atau ambivalen,
4. Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa,
5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tanga, atau
melarikan diri dari risiko yang dihadapi, dan
6. Sosiabilitas, yaitu diposisi pribadi yang berkaitan dengan hubugan interpersonal, seperti sifat
pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampua berkomunikasi dengan orang lain.
B. Kepribadian
1. Kepribadian dan personalitas adalah pemikiran, emosi, dan perilaku tertentu yang
menjadi ciri dari seorang yang menghadapi dunianya. Ada lima faktor yang
memengaruhi kepribadian:
a) Openness
1) Imajinatif atau praktis
2) Tertaik pada variasi atau rutinitas
3) Independen atau mudah menyesuaikan diri
b) Conscientionousness
1) Rapi atau tak rapi
2) Perhatian atau ceroboh
3) Disiplin atau impulsif
c) Extraversion
1) Terbuka secara sosial atau menyendiri
2) Suka bersenang atau bersedih
3) Kasih sayang atau sebaliknya
d) Agreebleness
1) Tenag atau cemas
2) Merasa aman atau tidak aman
3) Puas pada diri atau mengasihi diri sendiri
Psikologi juga tertarik untuk memahami dimensi utama dari kepribadian (Feist dan Feist,
2002). Beberapa peneliti kepribadian percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi lima
faktor utama dari kepribadian, yakni “ciri bawaan paling menonjol” yang dianggap bisa
mendeksripsikan dimensi utama utama kepribadian: opennes, conscientiousness,
extraversion, agreeablenees dan neruoticism.
2. Perkembangan kepribadian
Meskipun kepribadian sesorang itu relatif konstan, dalam kenyataan sering
ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama
dipengaruhi oleh fakor lingkungan daripada fakor fisik. Erikson dalam Nana Syaodih
Sukmadinata (2005), mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan
kecenderungan yang bipolar.
a. Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trustmiatrust. Perilaku bayi
didasari oleh dorongan memercayai atau tidak memercayai orang-orang di
sekitarnya.
b. Masa kanak-kanan awal (early childhood ditandai adanya kecenderungan
autonomy-shame, doubt. Pada masa ini, sampai batas-batas tertentu, anak sudah
bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minuman dari
botol sendiri tanpa ditolong orangtuanya, tetapi dipihak lain dia mulai memiliki
rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga sering mintapertolongan atau
persetujuan dari orangtuanya.
c. Masa prasekolah (preschool age) ditandai adanya kecenderungan initiative-guilty.
Pada masa ini, anak telah memiliki beberapa kecakapan, dan kecakapan-kecakapan
tersebut, ia terdorong untuk melakukan bebrapa kegiatan.
d. Masa sekolah (school age) ditandai adanya kecenderungan industry-inferiority.
Pada masa ini, anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada dilingkungannya.
e. Masa remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity-identity
confusion. Persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan
kecakapan dimilikinya.
f. Masa dewasa awal (young adulthood) ditandai dengan adanya
kecenderunganintimacy-isolation. Pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai
longgar. Mereka sudah mulai selektif, membina hubungan yang intim hanya
dengan orang-orang tertentu yang sepaham.
g. Masa dewasa (adulthood) ditandai adanya kecendrungan generativity-stagnation.
Pada tahap ini individu telah mencapai puncak perkembangan dari segala
kemampuannya.
h. Masa hari tua (senescence) ditandai dengan adanya kecenderungan ego-integrity-
despair. Pada masa ini, individu telah memiliki kesatuan atau integritas pribadi.
BAB II
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan
1. Batasan tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan
kandungannya berbeda satu dari yang lain. Dikemukakan beberapa batasan pendidikan yang
berbeda berdasarkan fungsinya yaitu :
a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan itu diartikan sebagai warisan budaya
dari satu generasi ke generasi yang lainnya.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan itu diartikan sebagai kegiatan yang
sistematis dan sistemik terarah pada terbentuknya kepribadian peserta didik.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
Sebagai proses penyiapan warga negara, pendidikan itu diartikan suatu kegiatan yang
terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Hal ini
ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Sebagai penyiapan tenaga kerja, pendidikan itu diartikan suatu kegiatan membimbing
peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
Menurut GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional. Pada definisi
tersebut menggambarkan terbentuknya manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan.
B. Unsur-Unsur Pendidikan
1. Peserta Didik
Peserta didik adalah subjek atau pribagi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya dalam pandangan modern.
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan
dengan sasarannya adalah peserta didik.
3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik
Komunikasi yang terarah kepada tujuan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik
dan pendidik.
4. Materi/Isi Pendidikan
Materi meliputi materi inti maupun lokal. Materi inti bersifat nasional yang
mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Materi lokal mengembangakan
kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.
5. Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan
Konteks yang mempengaruhi pendidikan ada dua yaitu alat dan metode, dan tempat
peristiwa bimbingan berlangsung.