Anda di halaman 1dari 15

MENGUNGKAP PARIWISATA

BERBASIS BUDAYA LENONG JAKARTA


(Studi Kasus pada Yayasan Kampung Silat Petukangan - Jakarta Selatan)
Muhammad Yahya Firdaus
Nurul Fitria
Nur azizah
Atika Rachmawati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta

Abstrak

Abstract

1. PENDAHULUAN media tertentu walaupun dalam beberapa


Latar Belakang kasus, penggunaan media perantara seperti

Ekonomi kreatif saat ini mengalami media elektronik dan internet dapat

perkembangan yang pesat di Indonesia. mengurangi nuansa dari karya seni

Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor tersebut.

ekonomi kreatif terhadap PDB nasional Seni pertunjukan di Indonesia

yang menunjukkan tren positif serta mempunyai jumlah yang sangat banyak

penyerapan tenaga kerja dan penciptaan dan bentuknya sangat beragam. Hal ini

lapangan usaha yang cukup tinggi. Oleh merupakan kekayaan intelektual bangsa

karena itu, ekonomi kreatif dipercaya akan yang tidak akan pernah habis. Pengelolaan

menjadi pilar ekonomi masa depan bagi seni pertunjukan tradisi tersebut belum

Indonesia. Banyak berbagai macam bidang dilakukan secara maksimal bagi

ekonomi kreatif yang harus dikembangkan pengembangan seni dan para senimannya.

lagi di Indonesia khususnya seni Pengelolaan seni pertunjukan yang

pertunjukan. Seni pertunjukan adalah memadukan antara kepentingan seni,

karya yang melibatkan aksi individu seniman dan penontonnya sangat

maupun kelompok yang menyajikan diperlukan, agar seni pertunjukan kita

tontonan bernilai seni tanpa terbatas oleh dapat berkembang dengan baik dan
seniman bisa hidup dari keseniannya,
khususnya seni pertunjukan Lenong, Karna sebenarnya lenong itu bukan kurang
Disini kami melakukan penelitian pada diminati dikalangan remaja, tetapi karena
salah satu yayasan kampong silat di pergaulan dan teknologi gadget yang
Jakarta selatan yang salah juga membuat kalangan remaja saat ini itu
mengembangkan kesenian Lenong dari susah buat mengembangkan budaya. Dan
Betawi. bukan lenong saja sebenarnya kalau buat
Lenong adalah kesenian teater peminatan remaja saat ini, mungkin salah
tradisional atau sandiwara rakyat Betawi satu kenapa remaja kurang minat karena
yang dibawakan dalam dialek Betawi yang kurangnya sosialisasi sanggar untuk
berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian menciptakan regenerasi pemain lenong.
tradisional ini diiringi musik gambang Pengelolaan seni pertunjukan yang
kromong dengan alat-alat musik seperti sesuai akan membantu perkembangan
gambang, kromong, gong, gendang, suatu jenis seni pertunjukan dan
kempor, suling, dan kecrekan, serta alat senimannya. Upaya yang dapat kami
musik unsur Tionghoa seperti tehyan, lakukan adalah dengan melakukan
kongahyang, dan sukong. penelitian seni pertunjukan lenong melalui
Lenong itu ada 2, ada lenong preman SWOT analisis, dengan mengetahui faktor
dan ada lenong dines. Biasanya pada apa saja yang menghambat seni
Lenong genre preman, cerita yang pertunjukan lenong kita pastinya dapat
dibawakan lebih sering menceritakan menemukan titik permasalahannya, dan
tentang kehidupan sehari-hari dan bahasa setelah itu kita akan mencari solusi dari
yang digunakan pun bahasa sehari-hari. permasalahan tersebut agar seni
Karena sederhana, pakaian yang pertunjukan tersebut dapat dikenal
digunakan tidak terlalu formal. Sedangkan masyarakat luas. Upaya ini mungkin tidak
pada genre Dines penampilannya lebih akan langsung terasa hasilnya, tetapi
rapi dan cerita yang dibawakan merupakan dengan memperkenalkan seni pertunjukan
kisah-kisah kerjaan atau kaum bangsawan. tradisi kepada masyarakat, melakukan
Bahasa yang digunakan pada genre ini kerjasama dengan pemerintah dan pihak
merupakan bahasa Melayu halus. swasta sebagai penyandang dana,
Kesenian lenong merupakan kesenian diharapkan seni pertunjukan semacam ini
masyarakat betawi yang tumbuh dan dapat berkembang dan diminati kembali
berkembang di kota. Agar lenong diminati oleh masyarakat luas.
oleh anak muda pengemasannya harus
diubah jadi jangan terlalu tradisi banget. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang bahwa pemasaran sebagai proses dimana
dihadapi oleh seni pertunjukan Lenong perusahaan menciptakan nilai bagi
Betawi maka rumusan masalahnya adalah pelanggan dan membangun hubungan
“Bagaimana menentukan formulasi pelanggan yang kuat untuk menangkap
strategi pemasaran dalam nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
meningkatkan pangsa pasar Menurut Stanton dalam Tambajong
Pertunjukan Lenong Betawi di masa (2013:1293), pemasaran adalah suatu
yang akan datang berdasarkan analisis sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang
SWOT” . untuk merencanakan, menentukan harga,
Tujuan Penelitian mempromosikan dan mendistribusikan
Berdasarkan rumusan masalahnya dapat produk yang dapat memuaskan keinginan
ditentukan tujuan yang ingin dicapai dalam dalam mencapai tujuan perusahaan.
penelitian ini adalah : Dari pengertian di atas dapat
a. Untuk menganalisis faktor internal dan disimpulakan pemasaran adalah suatu
eksternal dalam hal pemasaran kegiatan perekonomian yang dilakukan
pertunjukan Lenong Betawi (Studi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
Kasus pada Yayasan Kampung Silat konsumen dengan produk yang telah
Petukangan - Jakarta Barat). ditawarkan oleh perusahaan
b. Untuk menentukan strategi pemasaran Strategi Pemasaran
pertunjukan Lenong Betawi yang Dalam memasarkan suatu produk di-
efektif dan efisien berdasarkan analisis perlukan strategi supaya kita dapat mema-
SWOT sehingga dapat meningkatkan sarkan produk tersebut secara efektif dan
pangsa pasar. efisien sehingga nantinya target dan tujuan
c. Mengungkap kembali kesenian Lenong dari pemasaran itu sendiri dapat tercapai.
Betawi. “Strategi pemasaran ialah suatu rencana
2. TINJAUAN PUSTAKA yang memungkinkan perusahaan dalam
Pengertian Pemasaran memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki

Menurut Kotler dan Amstrong dengan sebaik-baiknya untuk mencapai

(2012:29), “Marketing as the process by tujuan perusahaan. Strategi pemasaran

which companies create value for terdiri dari dua unsur (1) seleksi dan

customers and build strong customer analisis pasar sasaran dan (2) menciptakan

relationships in order to capture value from dan menjaga kesesuaian bauran

customers in return”, artinya menyatakan pemasaran, perpaduan antara produk,


harga, distribusi dan promosi.” analisis tren-tren domestik dan global yang
(Machfoedz, 2005:73) relevan ( Richard L. Daft 2010:253)
Sedangkan menurt Philip Kotler Analisa ini didasarkan pada asumsi
Strategi Pemasaran adalah cara di mana bahwa suatu strategi yang efektif akan
fungsi pemasaran mengatur kegiatannya memaksimal- kan kekuatan dan peluang
untuk mencapai pertumbuhan yang dan meminimalkan kelemahan dan
menguntungkan dalam penjulan pada ancaman. Bila diterapkan secara akurat,
tingkan bauran. Pada dasarnya strategi asumsi sederhana ini mempu- nyai dampak
pemasaran memberikan arah dalam yang sangat besar atas rancangan suatu
kaitannya dengan variabel-variabel seperti strategi yang berhasil dan analisis
segmentasi pasar, identifikasi pasar lingkungan industri menyajikan informa-
sasaran, positioning, elemen bauran si yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi
pemasaran dan biaya bauran pemasaran. peluang dan ancaman yang ada dalam
Dari dua pe- ngertian di atas dapat kita lingkungan perusahaan.
simpulkan bahwa strategi pemasaran Matriks Faktor Internal (IFE) dan
merupakan suatu cara untuk mencapai Matriks Faktor Ekternal (EFE)
tujuan perusahaan dengan me- Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom
maksimalkan sumber daya yang ada, bobot, rating, dan total nilai yang
mengem- bangkan keunggulan bersaing merupakan hasil kali dari bobot dan rating.
dan program pemasaran yang ada sehingga Untuk kolom bobot dan rating diisi sesuai
pasar sasaran dapat dilayani dengan baik. dengan nilainya yang merupakan hasil dari
Analisis SWOT pengelompokan faktor-faktor internal dan
Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni eksternal berdasarkan tingkat
mencakup upaya-upaya untuk mengenali kepentingannya
kekuatan, kelemahan, peluang, dan Matriks SWOT
ancaman yang menentukan kinerja Matriks SWOT ini merupakan alat
perusahaan. Informasi eksternal mengeni formulasi pengambilan keputusan untuk
peluang dan ancaman dapat diperoleh dari menentukan strategi yang ditempuh
banyak sumber, termasuk pelanggan, berdasarkan logika untuk memaksimalkan
dokumen pemerintah, pemasok, kalangan kekuatan dan peluang, namun secara
perbankan, rekan diperusahaan lain. bersamaan dapat meminimalkan
Banyak perusahaan menggunakan jasa kelemahan dan ancaman perusahaan.
lembaga pemindaian untuk memperoleh Tahapan dalam menyusun matriks SWOT
keliping surat kabar, riset di internet, dan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun daftar peluang dan dan langsung yang menjadi objek penelitian
ancaman eksternal perusahaan serta untuk melihat dari dekat yayasan
perusahaan serta kekuatan dan tersebut, menggunakan motode :
kelemahan internal perusahaan 1) Pengamatan (observasi)
2) Menyusun strategi SO (Strength- 2) Wawancara (interview)
Opportunity) dengan cara menco- 3) Kuesioner
cokkan kekuatan-kekuatan internal dan
peluang-peluang eksternal.
3) Menyusun strategi WO (Weakness-
Opportunity) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan
peluang-peluang eksternal.
4) Menyusun strategi ST (Strength-Threat)
dengan cara mencocokkan kekuatan-
kekuatan internal dan ancaman-
ancaman eksternal.
5) Menyusun strategi WT (Weakness-
Threat) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan b. Penelitian Kepustakaan (library
ancaman-ancaman eksternal. research) Yaitu mengumpulkan data
3. Metode Penelitian sekunder atau data yang diperoleh dari
Jenis Penelitian data yang telah dibukukan, baik berupa
Penelitian ini menggunakan metode laporan-laporan maupun hasil penelitian
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian terdahulu.
deskriftif merupakan metode penelitian Diagram Alir Penelitian
yang berusaha menggambarkan suatu
objek sesuai dengan keadaan atau apa
adanya.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian ini penulis mengumpulkan data
dengan teknik sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan (field work
research) Yaitu pengumpulan data
4. Pembahasan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan uji kecakupan data melalui kuisioner dan melakukan wawancara langsung
dengan pihak Yayasan Kampung Silat Petukangan mendapatkan hasil dibawah ini
a. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor
internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE menggambarkan kondisi internal
perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan
bobot.
Matriks Internal Factor Evaluation ( IFE Matriks )
Skor
Faktor Internal Bobot Rating
Bobot
Kekuatan
Yayasan Kampung Silat Petukangan mengadakan latihan secara rutin diantaranya silat
0,20 3,50 0,70
beksi
Salah satu wisata yang di tawarkanYayasan Kampung Silat Petukangan yaitu lenong
betawi, dimana lenong betawi merupakan tempat atau wadah untuk menyalurkan bakat 0,14 3,80 0,54
dan kreativitas masyarakat
Yayasan Kampung Silat Petukangan membuka kegiatan Workshop untuk siapa saja
0,20 4,50 0,90
yang ingin mempelajari kebudayaan Betawi
Kelemahan
Kurangnya media untuk mempromosikan Yayasan Kampung Silat Petukangan 0,14 2,70 0,39

Kurangnya tempat memadai untuk melakukan pertunjukan lenong betawi Yayasan


0,14 2,50 0,36
Kampung Silat Petukangan
Pengelola bukanlah SDM yang profesional dalam artian bukan dikelola oleh orang-
0,21 2,60 0,56
orang dengan latar pendidikan yang sesuai, misalnya pariwisata

TOTAL 1,00 3,44

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel diatas , menunjukkan bahwa faktor
yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah Yayasan Kampung Silat Petukangan
membuka Workshop untuk siapa saja yang ingin mempelajari kebudayaan Betawi dengan
nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,90 sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya tempat
memadai untuk melakukan pertunjukan Lenong Betawi Yayasan Kampung Silat Petukangan
dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,36 dan memperoleh total bobot skor sebesar 3,44.
Hal ini menunjukkan bahwa Yayasan Kampung Silat Petukangan memiliki posisi internal
yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan
cukup baik.
b. Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor
eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri
dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot.
Matriks Eksternal Faktor Evaluation ( EFE Matriks )

Skor
Faktor Eksternal Bobot Rating
Bobot

Peluang
Kampung silat petukangan berpotensi dapat mengembangkan diri dengan melakukan
kerja sama dengan pihak luar kampung silat, misalnya kerjasama dengan berbagai 0,26 4,8 1,25
organisasi/sanggar/universitas
Kampung silat petukangan tidak hanya menawarkan Lenong Betawi saja, melainkan
menawarkan berbagai jenis wisata lain antara lain silat beksi,pembuatan ondel-ondel, 0,26 4,6 1,20
musik betawi, dll
Ancaman
Pertunjukan Lenong Betawi Kampung Silat Petukangan akan terhapus oleh zaman jika 0,23 3,2 0,69
tidak di lestarikan atau tidak bisa menciptakan regenerasi baru
Persaingan tempat wisata lain di jakarta yang mangakat kebudayaan betawi, misalnya 0,25 1,8 0,45
setu babakan
TOTAL 1,00 3,58

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel diatas, menunjukkan bahwa faktor
yang menjadi peluang utama Yayasan Kampung Silat Petukangan adalah Kampung silat
petukangan berpotensi dapat mengembangkan diri dengan melakukan kerja sama dengan
pihak luar kampung silat, misalnya kerjasama dengan berbagai organisasi/sanggar/universitas
, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 1,25 sedangkan Ancaman utama adalah Persaingan
tempat wisata lain di jakarta yang mangakat kebudayaan betawi, misalnya setu babakan
dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,45. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel,
maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 3,58. Hal ini menunjukkan bahwa Yayasan
Kampung Silat Petukangan telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan
peluang untuk mengatasi ancaman.
FAKTOR INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)


1. Yayasan Kampung Silat Petukangan 1. Kurangnya media untuk
mengadakan latihan secara rutin diantaranya mempromosikan Yayasan Kampung
silat beksi Silat Petukangan
2. Salah satu wisata yang di tawarkan Yayasan 2. Kurangnya tempat memadai untuk
Kampung Silat Petukangan yaitu lenong melakukan pertunjukan lenong betawi
betawi, dimana lenong betawi merupakan Yayasan Kampung Silat Petukangan
tempat atau wadah untuk menyalurkan
bakat dan kreativitas masyarakat 3. Pengelola bukanlah SDM yang
profesional dalam artian bukan dikelola
3. Yayasan Kampung Silat Petukangan oleh orang-orang dengan latar
membuka kegiatan Workshop untuk siapa pendidikan yang sesuai, misalnya
saja yang ingin mempelajari kebudayaan pariwisata
Betawi

FAKTOR EKSTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREAT)


1. Kampung silat petukangan berpotensi dapat 1. Pertunjukan Lenong Betawi Kampung
mengembangkan diri dengan melakukan Silat Petukangan akan terhapus oleh
kerja sama dengan pihak luar kampung silat, zaman jika tidak di lestarikan atau tidak
misalnya kerjasama dengan berbagai bisa menciptakan regenerasi baru
organisasi/sanggar/universitas.
2. Persaingan tempat wisata lain di jakarta
2. Kampung silat petukangan tidak hanya yang mangakat kebudayaan betawi,
menawarkan Lenong Betawi saja, melainkan misalnya setu babakan
menawarkan berbagai jenis wisata lain antara
lain silat beksi,pembuatan ondel-ondel, musik
betawi, dll

c. Memformulasikan Strategi Menggunakan Matriks SWOT


Strength (S) Weakness (W)
1) Yayasan Kampung 1) Kurangnya media
Silat Petukangan untuk
mengadakan latihan mempromosikan
secara rutin Yayasan Kampung
diantaranya silat beksi Silat Petukangan
IFAS 2) Salah satu wisata 2) Kurangnya tempat
yang di tawarkan memadai untuk
Yayasan Kampung melakukan
Silat Petukangan pertunjukan lenong
yaitu lenong betawi, betawi Yayasan
dimana lenong betawi Kampung Silat
merupakan tempat Petukangan
atau wadah untuk 3) Pengelola bukanlah
EFAS menyalurkan bakat SDM yang
dan kreativitas profesional dalam
masyarakat artian bukan dikelola
3) Yayasan Kampung oleh orang-orang
Silat Petukangan dengan latar
membuka kegiatan pendidikan yang
Workshop untuk sesuai, misalnya
siapa saja yang ingin pariwisata
mempelajari
kebudayaan Betawi
Opprtunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1) Kampung silat petukangan 1. 1.
berpotensi dapat
mengembangkan diri
dengan melakukan kerja
sama dengan pihak luar
kampung silat, misalnya
kerjasama dengan
berbagai
organisasi/sanggar/univers
itas.
2) Kampung silat petukangan
tidak hanya menawarkan
Lenong Betawi saja,
melainkan menawarkan
berbagai jenis wisata lain
antara lain silat
beksi,pembuatan ondel-
ondel, musik betawi, dll
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1) Pertunjukan Lenong
Betawi Kampung Silat
Petukangan akan terhapus
oleh zaman jika tidak di
lestarikan atau tidak bisa
menciptakan regenerasi
baru
2) Persaingan tempat wisata
lain di jakarta yang
mangakat kebudayaan
betawi, misalnya setu
babakan

d. Rekomendasi Strategi
Pustaka
MUTIARA, M. (2017). PENILAIAN KEGIATAN PEMASARAN BERBASIS ANALISIS
SWOT PADA SALON HEADQUARTERS THE HAIR & BEAUTY BAR
PALEMBANG (Doctoral dissertation, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA).

Kotler, P., & Keller, K. L. (2005). Strategi Pemasaran. Preshallindo, Jakarta.

Nisak, Z. (2013). Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal


Ekbis, 9(2), 468-476.

Setyorini, H., & Santoso, I. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks
SWOT dan QSPM (Studi Kasus: Restoran WS Soekarno Hatta Malang). Industria: Jurnal
Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(1), 46-53.

Noor, S. (2014). Penerapan analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran


Daihatsu Luxio di Malang. Jurnal Intekna, Tahun XIV, 2, 102-209.
Elyarni, R., & Hermanto, H. (2016). Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran
Layanan SAP Express pada PT. SAP. Jurnal Metris, 17(2), 81-88.

Maryetti, M., & Sulistiyowati, R. (2019, August). ANALYSIS OF LENONG BETAWI


ART AS A TOURIST ATTRACTION IN
KAMPUNGBUDAYABETAWISETUBABAKAN SOUTH JAKARTA. In International
Conference on Cultural Studies (Vol. 2, pp. 125-129).

Azmin, G. G., & Attas, S. G. (2020). MENJADIKAN KAMPUNG SILAT


PETUKANGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA BERBASIS TRADISI LISAN
BETAWI. UNEJ e-Proceeding, 415-422.
Perumusan Masalah
Survey awal Menentukan Judul Penelitian Identifikasi Masalah

Melakukan Survey Lokasi Identifikasi Variabel Penelitian Perumusan Masalah

Pengolahan Data
Wawancara Penyebaran Kuisioner
Kuisioner

Matriks SWOT Analisa SWOT Pembobotan Skor

Formulasi Strategi Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai