Anda di halaman 1dari 3

Kevin Sihar Maranatha Hutajulu / 072011233108 / Jurnal Individu / Week 4

Aktor-Aktor Hubungan Internasional

Hubungan internasional dapat diibaratkan dengan sebuah panggung yang merupakan tempat para aktornya
untuk tampil. Aktor yang dimaksud adalah setiap orang atau entitas yang memainkan peran yang dapat
diatribusikan dalam hubungan internasional. Aktor dalam HI sendiri juga memiliki perananan dan karakternya
masing-masing yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Tanpa adanya aktor, hubungan internasional tidak
bisa berjalan dengan baik.

Dalam studi Hubungan Internasional, aktor dapat dikategorikan secara umum menjadi dua bagian, yaitu aktor
negara dan aktor non-negara. Meskipun dalam perkembangannya banyak aktor non-negara yang bermunculan,
negara masih merupakan aktor yang paling dominan dalam hubungan internasional. Negara adalah suatu entitas
territorial yang dikuasai oleh pemerintah dan dihuni oleh suatu penduduk. Pemerintah memiliki peran untuk
menjalankan kedaulatan atas wilayahnya. Kedaulatan inilah yang diakui oleh negara lain melalui hubungan
diplomatik. Hubungan diplomatik ini didasari oleh kepentingan nasional negara masing-masing. Dalam
hubungan diplomatik itu dapat terjalin baik relasi positif maupun negatif. Di satu sisi negara-negara bisa saling
bekerja sama baik secara bilateral, regional, maupun multilateral yang saling menguntungkan dan meningkatkan
persahabatan antarnegara. Akan tetapi, hubungan diplomatik ini kadang juga bisa berakhir alot dan berujung
pada ketegangan antarnegara bahkan peperangan. Oleh sebab itu, suatu negara harus memiliki identitas dan bisa
menentukan posisinya yang kuat agar tidak terpengaruh dengan negara lain sebelum melakukan hubungan
internasional dengan negara lainnya.

Di era globalisasi sekarang ini, selain negara, aktor-aktor non-negara juga telah banyak melakukan kontribusi
terhadap hubungan internasional. Aktor non-negara yang dimaksud, antara lain organisasi pemerintah
internasional, organisasi non-pemerintah, organisasi non-pemerintah internasional, perusahaan multinasional,
kejahatan transnasional terorganisasi, dan individu sendiri.

Organisasi pemerintah internasional adalah suatu organisasi yang anggotanya merupakan pemerintah nasional.
(Goldstein & Pevehouse, 2015). Organisasi ini mempunyai tugas untuk melancarkan komunikasi dan kooperasi
antaranggotanya. Anggota dari organisasi ini adalah negara-negara baik secara regional maupun internasional.
Contoh dari organisasi ini, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa.

Organisasi non-pemerintah merupakan organisasi yang terlibat di masyarakat yang bertujuan untuk membantu
negara dalam mencapai kesepakatan internasional. Organisasi non-pemerintah ini bergerak baik di lingkup
nasional maupun internasional. Ciri-ciri dari organisasi ini, antara lain tidak mencari keuntungan dan tidak
memiliki kekuasaan politik yang dimiliki oleh organisasi pemerintah internasional, tetapi beranggotakan
Kevin Sihar Maranatha Hutajulu / 072011233108 / Jurnal Individu / Week 4

negara-negara. Contoh dari organisasi ini, seperti Palang Merah Internasional dan Greenpeace yang bergerak di
bidang lingkungan.

Selanjutnya adalah perusahaan multinasional. Walaupun tidak bergerak di bidang pemerintahan, perusahaan
multinasional memiliki peran yang penting dalam hubungan internasional. Sebagai contoh, negara sangat
kesulitan dalam membuat regulasi aktivitas keuangan ke dalam negaranya karena suatu perusahaan sangat
mungkin membawa hal tersebut ke badan arbitrase internasional. Perusahaan multinasional dengan nilai asset
dan keuntungannya yang sangat banyak juga dapat melakukan pembicaraan ke pemerintah asing untuk
membuat suatu regulasi demi keuntungan semata. Contoh dari perusahaan multinasional, antara lain Nestle,
Unilever, Coca Cola, dan masih banyak lagi.

Dari aktor-aktor non-negara yang telah disebutkan di atas, terdapat satu aktor yang tergolong merugikan, yaitu
organisasi teroris yang melakukan kejahatan internasional terorganisasi. Banyak latar belakang yang
menyebabkan mereka tindak kejahatan ini, baik karena alasan agama maupun balas dendam ke suatu negara.
Dengan kerugian yang telah banyak mereka timbulkan, organisasi teroris ini tentulah menjadi ancaman kepada
stabilitas dalam hubungan internasional.

Walaupun tidak berbentuk suatu organisasi dan memiliki anggota yang banyak, seseorang atau individu juga
merupakan aktor dalam hubungan internasional. Seorang individu dapat dikatakan aktor dalam hubungan
internasional adalah apabila suatu individu tersebut telah melakukan interaksi lintas perbatasan dan memberikan
dampak bagi negara sekitarnya.

Sebagai kesimpulan, aktor negara dan aktor non-negara memiliki perbedaan di antara keduanya. Walaupun
terdapat perbedaan, kedua aktor tersebut memiliki peranan penting dalam pelaksanaan hubungan internasional,
yaitu membentuk hubungan internasional yang erat antara suatu negara dengan negara lainnya. Keharmonisan
antar kedua aktor harus terus dijaga agar terciptanya hubungan internasional yang harmonis dan dinamis.

Referensi:

Blanton, Shannon L. & Kegley, Charles W. (2016). “World Politics: Trend and Transformation”, 2016-2017
edition, Cengage Learning, Chapter 6.

Goldstein, Joshua S. & Pavelhouse, Jon C. (2017). “International Relations”, 11th edition, Pearson, pp. 9-18.

Krasner, Stephen D. (1995). “Power Politics, Institutions, and Transnational Relations”, in Risse-Kappen,
Thomas (eds.) Bringing Transnational Relations Back in, Cambridge University Press, Chapter 8.

Madsen, M. R. & Christensen, M. J. (2016). “Global Actor: Networks, Elites, and Institutions”, in Oxford
Research Encyclopedias, Online Publication Date: Oct 2016.
Kevin Sihar Maranatha Hutajulu / 072011233108 / Jurnal Individu / Week 4

Mingst, Karen A. (2003). “Essential of International Relations”, 2nd edition, W. W. Norton, Chapter 5.

Willets, Peter (2001). “Transnational Actors and International Organizations in Global Politics,” in Baylis, J.,
Smith S. & Owens, P., (2014), Globalization of World Politics: An Introduction to International
Relations (eds.), 6th edition, Oxford University Press, Chapter 21.

Anda mungkin juga menyukai