Anda di halaman 1dari 16

TUGAS METROLOGI INDUSTRI

THERMOMETER DIGITAL

DISUSUN OLEH:
ANNISA 201921201000
HERMANSYAH 20172120100004
JAMALUDDIN 201721201000
M.ZULKIFLI 201721201000

TEKNIK MESIN SEMESTER V


UNIVERSITAS TRUNAJAYA BONTANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nya lah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah metrologi industri tentang
pengukuran menggunakan jangka sorong ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen metrologi industri
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan


makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami
berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................5

1.3 TUJUAN.................................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................6

2.1 PENGERTIAN THERMOMETER DIGITAL...................................6

2.2 JENIS-JENIS THERMOMETER........................................................6

2.3 PRINSIP KERJA THETMOMETER DIGITAL...............................7

2.4 KALIBRASI THERMOMETER DIGITAL.......................................7

BAB III METODOLOGI......................................................................................8

3.1 PROSEDUR PRAKTIKUM.................................................................8

3.2 ALAT DAN BAHAN.............................................................................8

BAB IV DATA PENGAMATAN......................................................................... 9

4.1 PENGOLAHAN DATA.........................................................................9

4.2 ANALISIS DATA................................................................................13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................14

5.1 KESIMPULAN....................................................................................14

5.2 SARAN..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari – hari, temperatur sangat dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup makhluk hidup. Temperatur memegang peranan penting dalam kehidupan di dunia ini,
contohnya temperatur berperan dalam siklus hidrogen, oksigen, nitrogen, dan lain sebagainya.
Semua benda di dunia ini mempunyai temperatur yang menjadi sifat dari benda itu sendiri.
Temperatur itu sendiri merupakan ukuran panas sesuatu. Temperatur juga dapat didefinisikan
sebagai sifat fisik suatu benda untuk menentukan apakah 2 benda berada pada kesetimbangan
termal tertentu. Sifat – sifat benda yang berubah karena pengaruh temperatur disebut
sifat termometrik.
Suhu merupakan keadaan suatu benda dilihat dari panas dinginnya benda tersebut. Suhu
dapat diukur dengan menggunakan alat ukur fisika yang dinamakan thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera
peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk
mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 ada 30 jenis skala yang membuat para ilmuwan
kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada
tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu.Skala
ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi  ini disebut kondisi
nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907)
menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air
membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sampai nol mutlak sama dengan 0 K atau -273 °
C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku
pada suhu 0 ° R dan mendidih pada suhu 80 ° R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka
pada suhu 32 ° F dan mendidih pada suhu 212 ° F.
Panas sangat berpengaruh terhadap properti dari suatu materi sepertiekspansi termal,
radiasi, serta efek elektrik. Ketiga properti tersebutmenjadi dasar untuk membuat alat ukur
temperatur sesuai dengan pengaruh perubahan suhu terhadap properti suatu benda.
Tingkat presisialat ukur temperatur sangat bergantung kepada properti materil yangdigunakan,
properti material yang diukur, serta desain dari alat ukur itusendiri. Sehingga penentuan alat ukur
yang tepat sesuai dengan mediakerja yang akan diukur sangat mempengaruhi hasil akhir
pengukuran.
Dalam dunia keteknikan, temperatur menjadi faktor utama dalam segala kerja suatu sistem. Oleh
sebab itu, ketepatan dalam penentuan temperatur sangat diharuskan. Dari latar belakang tersebut,
kami tertarik untuk membahas bagaimana pengukuran temperatur itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimana cara
melakukan pembacaan standard dan pembacaan alat serta bagaimana cara mengetahui nilai
koreksi dan error regresi dalam proses pengukuran suhu dengan menggunakan termometer digital.

1.3 TUJUAN
Tujuan dari Makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana
cara melakukan pembacaan standard dan pembacaan alat serta memahami bagaimana cara
mengetahui nilai koreksi dan error regresi pada proses pengukuran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN THERMOMETER


Alat yang di gunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya
dengan angka disebut thermometer. Sebuah thermometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca
berongga yang berisi zat cair ( alcohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah euang hampa
udara.
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan apabila
didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai acuanuntuk
menentukan suhu suatu benda.
Untuk lebih memahami prinsip kerja thermometer, panaskan air didalam tabung sampai
mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu aan melihat
bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat cair dalam pip
dapat digunakan untuk mengkur suhu.

2.2 JENIS-JENIS TERMOMETER


Ada empat jenis thermometer adalah sebagai berikut:
a.    Termometer zat cair dalam gelas
Thermometer ini biasanya digunakan untuk mengukur pada daerah batas pengukurannya
yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan dalam pipa kapiler. Seperti kita
ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi thermometer ada dua macam, yaitu air raksa dan
alcohol. Dari bahan yang digunakan diatas, thermometer zat cair dibagi menjadi dua, yaitu:
1)   Termometer air raksa
Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi thermometer antara lain:
a)    Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
b)   Air raksa mudah dilihat karna mengkilat.
c)    Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
d)   Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -40 oC dan
mendidih pada suhu 360oC.
e)    Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian antara lain:
a)    Air raksa harganya mahal.
b)   Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
c)    Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya pecah
2)   Termometer alcohol
Keuntungan menggunakan alcohol sebagai pengisi thermometer, antara lain:
a)    Alcohol harganya murah.
b)   Alcohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil, ternyata alcohol mengaami
perubahan volume yang besar.
c)    Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alcohol -130oC.
Kerugian menggunakan alcohol sebagai pengisi thermometer. Antara lain:
a)    Membasahi dinding kaca.
b)   Titik didihnya rendah (78oC)
c)    Alcohol tidak berwarna, sehingga perlu member warna terlebih dahulu agar dapat dilihat.
Jadi perinsip kerja yang digunakan oleh thermometer zat cair dalam gas adalah zat cair memuai
apaila dipanaskan.
b.    Termokopel
Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian
tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Keuntungan
termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan system yang akan diukur.
c.    Thermometer hambatan listrik
Dasar kerja thermometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila
suhu logam tersebut naik.
d.   Thermometer gas volume tetap
Thermometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungakan dengan tabung
manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu apabila
volumenya tetap.

2.3 PRINSIP KERJA THERMOMETER


Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan
temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada
temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda
tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah
melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian
dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di
bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt
kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen
yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.

KALIBRASI THERMOMETER DIGITAL


BAB III METODOLOGI

3.1 PROSEDUR PRAKTIKUM

3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dipergunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
Peralatan
Dalam praktikum kalibrasi termometer digital ini, peralatan yang digunakan antara
lain:
1.1 buah termometer digital standart,
2.1 buah termometer digital terkalibrasi,
BAB IV DATA PENGAMATAN

4.1 Pengolahan Data


4.1.1 Big Drying Oven

(a) (b) (c)

Gambar
Gambar 4.2 (a)4.1
rakBig
no1Drying
(b) rakOven
no2 (c) rak no3

Tabel 4.1 Big Drying Oven


Posisi Suhu oven (oC) Suhu thermometer (oC) Sensor

Rak no 1 37 37 Type K

Rak no 2 37 37.1 Type K

Rak no 3 37 37 Type K
4.1.2 MSF Oven

Gambar 4.3 MSF Oven

Tabel 4.1 MSF Oven

Posisi Suhu Oven (oC) Suhu Thermometer (oC) Sensor

Depan kiri 118 120 Type K

Depan kanan 118 120 Type K

Belakang kiri 118 120.7 Type K

Belakang kanan 118 120.5 Type K

Tengah 118 120.2 Type K


4.1.3 Memmer Oven

Gambar 4.4 Memmer oven

Gambar 4.5 (a) Rak 1 (b) Rak 2


Tabel 4.1 Memmer Oven

Posisi Suhu oven (oC) Suhu thermometer (oC) Sensor


(a) (b)
Rak 1 147 146.4 Type K

Rak 2 147 146.9 Type K

Rak 3 147 146.8 Type K

Rak 4 147 146.9 Type K


4.1.4 Furnace AFF (AFT)

Gambar 4.6 Furnace AAF (AFT)

(b)
(a) Gambar 4.2 (a) depan (b) belakang (c) tengah (c)

Tabel 4.1 Furnace AFF (AFC)

Posisi Suhu oven (oC) Suhu thermometer (oC) Sensor

Depan 1500 1500.1 Type R

Belakang 1500 1500.3 Type R

Tengah 1500 1500.6 Type R


4.2 ANALISIS DATA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN
1.      Thermometer Digital adalah alat yang cukup sulit digunakan karna perlu ketelitian dalam
melihat skala yang ditunjuk dalam pengukuran, untuk itu perlu pembiasaan diri dalam
menggunakannya.
2.      Praktikum adalah salah satu cara untuk membiasakan diri dalam menggunakan thermometer.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai