Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

BELAJAR & PEMBELAJARAN


TEORI BELAJAR GESTALT

DISUSUN OLEH:
KELAS A
KELOMPOK 7

1. MOH. FIKRI (A 221 19 007)

2. INTAN HARLIA (A 221 19 086)

3. S I N T A (A 221 19 002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu
Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh
peserta didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan peserta
didik dan untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan aspirasi,
motivasi dan dapat berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah
selanjutnya dapat penulis tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu
mengantarkan peserta didik untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Palu, 18 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri-ciri manusia dalam pandangan sosial adalah belajar


mempermudah keberlangsungan hidup dari hari-keharin. Belajar adalah suatu proses
perubahan pada diri individu yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaannya.

Pada hakikatnya manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi


oleh pembawaan dan lingkungan. Dalam teori pendidikan yang dikembangkan didunia
barat, dikatakan bahwa perkembangannya seseorang hanya dipengaruhi oleh
pembawaan (nativisme) sehingga dalam proses belajar dan mengajar siswa tersebut
Aktif, sebagai lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa
perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme) sehingga
dalam proses belajar dan mengajar siswa tersebut Pasif, sebagai sintesisnya
dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang
ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya (konvergensi) sehingga dalam proses
belajar dan mengajar siswa tersebut Aktif dan Pasif.
Di dalam makalah ini akan dibahas salah satu dari teori-teori tersebut yaitu teori
Gestalt.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar menurut teori belajar Gestalt?
2. Apa prinsip yang mendasari teori belajar Gestalt?
3. Apa kelebihan dan kekurangan teori belajar Gestalt?
4. Bagaimana implikasi teori belajar Gestalt dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian belajar menurut teori belajar Gestalt.
2. Untuk memahami prinsip yang mendasari teori belajar Gestalt.
3. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan teori belajar Gestalt.
4. Untuk memahami implikasi teori belajar Gestalt dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Gestalt

Gestalt adalah pemikiran psikologi pendidikan yang menekankan pada


pentingnya pola studi secara menyeluruh pada proses mental dari pada mengisolasi
fenomena mental sebagai sensasi tunggal. Gestalt sendiri dalam psikologi berarti pola
pembentukan. Teori gestalt memandang analisis adalah sesuatu semacam partikelir
tidak bisa menyajikan pernahaman secara menyeluruh, perlu untuk melihat sesuatu itu
dari segala sisi. Sehingga hakikat dari partikel suatu benda harus dilihat dari
keseluruhan benda itu sendiri.

Menurut teori ini, belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (pemahaman). Menurut pandangan
teori ini, belajar akan semakin efektif jika materi yang akan dipelajari itu mengandung
makna, yaitu jika disusun dan disajikan dengan cara memberi kemungkinan peserta
didik untuk mengerti apa-apa yang sebelumnya dan menganalisis hubungan satu dengan
yang lain.

Belajar Menurut Pandangan Teori Gestalt adalah proses mengembangkan


insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu situasi
permasalahan dan menganggap bahwa Insight adalah inti dari pembentukan tingkah
laku.

Insight yang merupakan inti dari belajar menurut teori gestalt, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :

 Kemampuan Insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang,


sedangkan kemampuan dasar itu tergantung kepada usia dan posisi yang
bersangkutan dalam kelompok (spesiesnya).
 Insight dipengaruhi atau tergantung kepada pengalaman masa lalunya yang
relevan.
 Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya.
 Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian individu akan dapat
memecahkan persoalan. Pengertian itulah yang dapat menjadi kendaraan dalam
memecahkan persoalan lain pada situasi yang berlainan.
 Apabila insight telah di peroleh,maka dapat digunakan untuk menghadapi
persoalan dalam situasi lain.

Teori Gestalt menganggap bahwa justru keseluruhan itu lebih memiliki makna
dari bagian-bagian. Bagian-bagian hanya berarti apabila ada dalam keseluruhan. Makna
dari prinsip ini adalah pembelajaran itu bukanlah berangkat dari fakta-fakta, akan tetapi
mesti berangkat dari suatu masalah. Dari masalah itu siswa dapat mempelajari fakta.

Menurut teori Gestalt perbuatan belajar itu tidak berlangsung seketika, tetapi
berlangsung berproses kepada hal-hal yang esensial, sehingga aktivitas belajar itu akan
menimbulkan makna yang berarti. Sebab itu dalam proses belajar, makin lama akan
timbul suatu pemahaman yang mendalam terhadap materi pelajaran yang dipelajari,
manakala perhatian makin ditujukan kepada objek yang dipelajari itu telah mengerti dan
dapat apa yang dicari.

Penerapan teori gestalt tampak pada kurikulum yang sekarang ini digunakan
didunia pendidikan. Kurikulum mempunyai pusat yang sama. Dalam tingkat rendah,
disusun kurikulum dari suatu kesatuan yang utuh. Hal pokok diajarkan secara garis
besar. Ditingkat yang lebih lanjut, kesatuan itu diberikan lagi dengan muatan-muatan
yang lebih detail yang mengarah kebagian-bagian yang telah diberikan ditigkat dasar.
Begitu secara berkelanjutan disetiap jenjangnya.

Proses belajar adalah fenomena kognitif. Apabila individu mengalami proses


belajar, terjadi reorganisasi dalam perceptual fieldnya. Setelah proses belajar terjadi,
seseorang dapat memiliki cara pandang baru terhadap suatu problem.

Gestalt berpendapat bahwa keseluruhan lebih penting dari pada bagian unsure-
unsur, Sebab keberadaan keseluruhan itu juga lebih dahulu sehingga dalam kegiatan
belajar bermula pada suatu pengamatan, pengamatan itu penting dan dilakukan secara
menyeluruh. Tokoh penting yang merumuskan penerapan dari kegiatah pengamatan
kegiatan belajar adalah Koffka.
Dalam mempersoalkan belajar Koffka berpendapat bahwa hak-hak orang dalam
pengamatan itu berlaku atau bisa diterapkan dalam kegiatan belajar. Hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa belajar itu pada pokoknya yang terpenting adalah penyesuaian
pertama, yakni mendapatkan respon yang tepat, karena penemuan respon yang tepat
tergantung pada kesediaan diri si subyek belajar dengan segala panca inderanya. Dalam
kegiatan pengamatan keterlibatan semua panca indera itu sangat diperlukan. Menurut
teori ini mudah atau sulitnya suatu pemecahan itu tergantung pada pengamatan.

B. Prinsip yang Mendasari Teori Belajar Gestalt


Prinsip-prinsip Teori Belajar Gestalt :
o Belajar hanya perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
o Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
o Manusia berkembang sebagai keseluruhan dari kecil sampai dewasa
secara lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
o Manusia bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan tidak hanya
secara intelektual tetapi juga secara fisik, eniosional, dsb
o Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh
insight.
o Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi
memberi dorongan yang menggerakkan seluruh organism.
o Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
o Belajar merupakan suatu proses bila seorang itu aktif bukan ibarat suatu
bejana yang diisi.

Teori Gestalt mempunyai prinsip-prinsip khusus yang berbeda dengan teori-teori


psikologi lainnya. Dalam menjelaskan fenomena psikologis, psikologi gestalt menganut
prinsip-psinsip seperti yang akan dijelaskan dibawah ini. Interaksi antara individu dan
lingkungan disebut sebagai perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi,
yang cenderung dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu
kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang dipelajari.
Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk. Prinsip-prinsip
pengorganisasian:
 Principle of Proximity: bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu
maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk
tertentu.
 Principle of Similarity: bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada
dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau
bentuk tertentu.
 Principle of Objective Set: Organisasi berdasarkan mental set yang sudah
terbentuk sebelumnya
 Principle of Continuity: Organisasi berdasarkan kesinambungan pola
 Principle of Closure/ Principle of Good Form: bahwa orang cenderung akan
mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.
 Principle of Figure and Ground: yaitu menganggap bahwa setiap bidang
pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang.
Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya
membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-
samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure. Contoh:
perubahan nada tidak akan merubah persepsi tentang melodi.
 Principle of Isomorphism: Organisasi berdasarkan konteks.

Secara garis besar, prinsip yang dianut oleh Gestalt adalah :

 Belajar dimulai dari suatu keseluruhan menuju bagian-bagian


 Keseluruhan memberikan makna bagian-bagian tersebut
 Bagian-bagian dilihat dalam hubungan keseluruhan karena individu
 Belajar memerlukan pemahaman (insight)
 Belajar memerlukan re-organisasi pengalaman yang kontinyu

C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Gestalt


1. Kelebihan:
 Lebih melihat manusia sebagai seorang individu yang memiliki keunikan,
dimana mereka harus berhubungan dengan lingkungan yang ada disekitar
mereka.
 Dengan teori gestalt yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian
dalam mempelajari sesuatu, maka akan lebih berhasil dalam mencapai
kematangan dalam proses belajar.
 Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek masa
lampau yang relevan ke saat sekarang.
 Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan
pesan-pesan tubuh.
 Terapi Gestalt menolakk mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk
tidak berubah.
 Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada konseli untuk menemukan makna
dan penafsiran-penafsiran sendiri.
 Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan
langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah konseli.

2. Kelemahan:

 Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh


 Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam arti kurang memperhitungkan
faktor-faktor kognitif.
 Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi
mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.
 Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik
Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai
pribadi tetap tersembunyi.
 Para konseli sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt karena
merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada kerangka
yang layak agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.
 Sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan, maka dikhawatirkan akan
menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab beban yang harus
ditanggung sangatlah banyak.
D. Implikasi Teori Belajar Gestalt Dalam Pembelajaran
 Pendekatan fenomenologis : menjadi salah satu pendekatan yang eksis di
psikologi dan dengan pendekatan ini para tokoh Gestalt menunjukkan bahwa
studi psikologi dapat mempelajari higher mental process, yang selama ini
dihindari karena abstrak namun tetap dapat mempertahankan aspek ilmiah dan
empirisnya. Fenomenologi memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah
psikologi. Heidegger adalah murid Edmund Husserl (1859-1938), pendiri
fenomenologi modern. Husserl adalah murid Carl Stumpf, salah seorang tokoh
psikologi eksperimental “baru” yang muncul di Jerman pada akhir pertengahan
abad XIX. Kohler dan Koffka bersama Wertheimer yang mendirikan psikologi
Gestalt adalah juga murid Stumpf, dan mereka menggunakan fenomenologi
sebagai metode untuk menganalisis gejala psikologis. Fenomenologi adalah
deskripsi tentang data yang berusaha memahami dan bukan menerangkan gejala-
gejala. Fenomenologi kadang-kadang dipandang sebagai suatu metode
pelengkap untuk setiap ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mulai
dengan mengamati apa yang dialami secara langsung.
 Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme: dengan
menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus
pada higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan menjadi
lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi, insight,dan
problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman (dengan Teori Sign Learning) dan
Kohler (eksperimen menggunakan simpanse sebagai hewan coba).
BAB III
KESIMPULAN

Kelebihan dari teori Gestalt yaitu lebih menekankan pemahaman dalam


mempelajari sesuatu sehingga akan mudah mencapai kematangan dalam proses belajar.
Kelemahannya yaitu sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan sehingga
dikhawatirkan akan menimbulkan kesulitan dalam belajar. Kelebihan pada teori
sibernetik yaitu pembelajaran dapat disajikan dengan menarik, interaktif dan
komunikatif. Sedangkan kelemahannya adalah tidak langsung membahas proses belajar
sehingga menyulitkan dalam penerapannya..

Aplikasi dalam teori gestalt yaitu berupa insigth, pembelajaran bermakna,


perilaku bertujuan dan prinsip ruang hidup, sedangkan pada teori sibernetik yaitu
mencakup kenam langkah-langkah dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Yudana Made, (2019). Makalah Teori Belajar Gestalt. [Online]. Diakses dari
https://www.academia.edu/39174506/MAKALAH_TEORI_BELAJAR_GESTALT.doc

Anda mungkin juga menyukai