PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Analisa yang telah dilakukan memberikan beberapa output penting terkait dengan
permasalahan perencanaan teknis bendungan yang mencakup dimensi bendungan,
tampungan waduk, dan stabilitas bendungan. Seluruh hasil yang telah dianalisa tersebut,
secara ringkas dapat dilihat pada beberapa poin di bawah ini:
1. Dari hasil analisis penelusuran banjir melalui pelimpah bendungan, diperoleh
hasil:
Qoutflow untuk PMF = 767,754 m3/dt pada elevasi mercu +49
Hd = 5,407 m
Qoutflow untuk 1000 th = 499,499 m3/dt
Hd = 4,005 m
2. Data teknis pelimpah – peredam energi
A. Pelimpah
Tipe pelimpah = pelimpah sidechannel
Tinggi pelimpah = 3 m
B. Saluran samping
Elevasi bagian hulu = +12
Elevasi bagian hilir = +18
Slope = 0,014
Lebar = 15 m
C. Saliran Transisi
Spanjang saluran transsisi = 10 m
Elevasi hulu = +12
Elevasi hilir = + 18
Lebar = 15 m
D. Saluran Peluncur
Panjang peluncur = 125 m
Elevasi Hulu = +14.50
Slope =0.1783
E. Peredam energi
Dalam perencanaan bendungan ini menggunakan peredam energi USBR
tipe II dikarenakan dari hasil perhitungan, bilangan Froude yang didapat 18,142
debityang dialirkan sebesar 22,555 m3/dt/m dan memiliki tekanan hidrostatis
yang rendah. Hal ini menjadi pertimbangan untuk memilih peredam energi
USBR tipe II dikarenakan secara teoritis, peredam energi USBR tipe II cocok
untuk aliran yang memiliki bilangan Froude > 4,5. Debit yang dialirkan > 45
m3/dt/m, dan memiliki tekanan hidrostatis yang rendah. Berikut adalah data
teknis peredam energi.
Tipe peredam energi = Kolam Olak USBR tipe II
Panjang peredam energi = 17,168 m
Elevasi dasar = +14,50
4.2. Saran