Anda di halaman 1dari 1

Pertemuan ke-2

Mata Pelajaran Kimia


Kelas X IPA
MA AL-FALAH SUKALUYU

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

(Buka LKS halaman 3, kemudian baca)


Hantaran listrik melalui larutan pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan asal Swedia, Svante August
Arrhenius (1859-1927). Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi partikel-
partikel atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion.
(Buka LKS halaman 4, kemudian lihat poin ‘Mengamati’)

Elektroda merupakan penghantar listrik, konduktor di mana arus listrik memasuki atau
meninggalkan larutan atau media lainnya pada perangkat listrik. Sumber listrik menggerakkan elektron ke
salah satu elektroda (menjadikannya elektroda negatif), menarik elektron dari yang lain (sehingga
elektroda positif), dan menyebabkan arus mengalir melalui media antara mereka.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel elektrokimia
yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Sedangkan, katoda adalah elektroda dalam sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya.
(Buka LKS halaman 4, kemudian baca)
Zat-zat penyusun suatu larutan membentuk suatu kesatuan sehingga tidak terbentuk lapisan dan
tidak dapat disaring. Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan zat pelarut adalah zat
yang jumlahnya lebih banyak. Misalnya pada larutan gula, gula adalah zat terlarut dan air adalah
pelarutnya.
Menurut pada pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit dari Arrhenius, alkohol tidak dapat
terion seperti magnesium klorida. Karena, alkohol merupakan larutan non elektrolit. Salah satu sifat
larutan non elektrolit yaitu tidak dapat mengghantarkan listrik, disebabkan larutan non elektrolit ion-
ionnya tidak dapat terurai sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
(Buka LKS halaman 5, kemudian baca sampai Ionisasi)
Tugas Harian 1
Kerjakanlah Ujian Kompetisi Bab 1 pada LKS halaman 9, dari nomor 1 – 8!

Anda mungkin juga menyukai