DANA PERUSAHAAN
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan pada satu periode (Neraca) maka jelaslah
bahwa
2. Dana yang dimiliki perusahaan, baik dari investor maupun kreditur dipergunakan
untuk memiliki tanah, gedung, peralatan kantor, barang dagangan, untuk bisa memberi
kredit (piutang) dan mempunyai uang kas secukupnya untuk keperluan sehari-hari. Jadi
dana digunakan untuk memiliki harta perusahaan (penggunaan dana).
1. Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan-keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana yang
dibutuhkan perusahaan, dengan mengingat agar resiko keuangan yang dihadapi minimal.
2. Keputusan Investasi.
Yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko usaha yang dihadapi
minimal (investasi di sini tak hanya meliputi harta tetap, namun juga harta lancar).
3. Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan perusahaan dapat terpenuhi (LIKUIDITAS) dan
bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran perusahaan
(PROFITABILITAS).
Jadi untuk mengetahui dari mana saja Sumber Dana perusahaan berasal dan untuk apa
saja dana dipergunakan (Penggunaan Dana) selama satu periode, kita bisa melihatnya
dengan membandingkan neraca awal periode dengan neraca pada akhir periode.
SUMBER DANA berasal dari :
- Laba.
- Tambahan mobal.
- Tambahan utang.
- Penyusutan dan lain-lain biaya non kas.
- Pengurangan harta lancar.
- Penjualan harta tetap.
Secara prinsip seyogyanya kebutuhan dana untuk jangka pendek sebaiknya dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek dan BEGITU JUGA SEBALIKNYA kebutuhan dana
untuk jangka panjang sebaiknya dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang. Hal itu
dilakukan dengan pertimbangan agar likuiditas tidak terganggu dan dana dapat
digunakan seoptimal mungkin agar profitabilitas perusahaan bisa tercapai dengan
optimal.
Apabila dana jangka pendek dibelanjai oleh sumber dana jangka panjang, yaitu dengan :
Maka bisa menimbulkan dana menganggur (idle), sehingga biaya modal meningkat.
Begitu juga sebaliknya apabila kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber
dana jangka pendek akan berpengaruh, kita ambil contoh yaitu dengan menambah utang
jangka pendek maka akan berakibat antara lain nantinya akan timbul gali lobang tutup
lobang dan disamping itu biaya pinjaman atau bunga tinggi karena pinjamannya jangka
pendek.
Ada beberapa macam dan bentuk laporan Sumber dan Penggunaan Dana, antara lain :
Laporan ini disusun dengan membandingkan semua pos-pos pada neraca awal periode
dengan neraca akhir periode.
Laporan SPD berdasarkan perubahan neraca diatas mempunyai kelemahan yaitu kurang
memberi penjelasan akan apa yang sesungguhnya terjadi selama periode tersebut. Kita
bisa memperjelas dengan mengikutkan transaksi pokok yang terjadi selama periode
tersebut dan sekaligus bisa memisahkan antara yang jangka pendek dengan yang jangka
panjang.
Untuk laporan SPD berdasarkan modal kerja ini kita memusatkan perhatian pada modal
kerja. Dari laporan ini akan terlihat perubahan komponen modal kerja dalam satu
periode. Komponen modal kerja Aktiva dikurangi komponen modal kerja Passiva.
Bentuk dari laporan ini memfokuskan perhatian pada arus kas yang dihasilkan dari
operasional perusahaan dan terlihat digunakan untuk apa saja dana tersebut.
Jadi arus kas yang berkaitan dengan operasional atau kegiatan ini yang dinamakan Arus
Kas Operasi. Seyogyanya arus kas operasi ini positif, kalau tidak apalah gunanya
melakukan kegiatan usaha.
Pasar uang (Money Market) adalah suatu wadah tempat pertemuan antara pemilik dana
(Funder) dengan calon konsumen (Consumer) baik bertemu langsung maupun melalui
perantara (Broker) atas transaksi permintaan atau penawaran (Demand /Supply) terhadap
sejumlah dana atau surat-surat berharga jangka pendek umumnya dibawah 270 hari.
1. Salah satu sumber pembiayaan modal kerja dan investasi jangka pendek bagi
4. Menawarkan kepada masyarakat untuk ikut andil dalam pembelian Sertifikat Bank
Ada beberapa jenis instrumen surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang, umumnya
1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat berharga yang diperjualbelikan
dengan cara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), adalah surat berharga berbentuk hutang jangka
nasabahnya dengan periode jatuh tempo dan tingkat suku bunga tertentu.
4. Promissory Notes, adalah surat pernyataan kesanggupan membayar atas
5. Treasury Bills, adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara dimana jangka
pada kegiatan eksport dan import barang atau digunakan sebagai transaksi valuta
asing (valas).
jangka pendeknya.
8. Call Money, adalah Instrumen yang dipergunakan pada kegiatan transaksi pinjam
1. Instrumen Pasar uang periode waktunya adalah jangka pendek atau lebih kecil dari
4. Proses seluruh transaksi pasar uang ada di bank sedangkan pasar modal di Bursa efek
5. Resiko dan earning pasar uang lebih kecil karena lebih stabil, sementara pasar modal
Dari sisi emiten, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun
dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar
modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk equity.
Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan mengalami
peningkatan. Salah satu indikator peningkatan kegiatan bisnis adalah jumlah kredit yang diberikan
oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan. Sayangnya sektor perbankan, hanya dapat
memberikan dana dalam bentuk kredit. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa penggunaan utang
yang terlalu besar justru dapat meningkatkan biaya modal perusahaan. Dengan kata lain, untuk
menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin suatu saat perlu menambah modal sendiri. Pasar
modal memungkinkan perusahaan menghinpun dana dalam bentuk modal sendiri.
Bagi pemilik dana (pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk
melakukan investasi pada financial aset. Dengan keberadaan pasar modal, tersedia berbagai
finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal dapat memilih finansial asset sesuai
dengan preferensi risikonya. Sejauh berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat
keuntungan, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat
nengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Secara umum, manfaat dari
keberadaan pasar modal adalah:
Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang
menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual
dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari
penjualan tersebut.
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar
sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek
ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang
dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang
tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.
Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek
yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel
diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).
Awal mula keberadaan pasar modal di indonesia mulai pada abad 19. Pada masa itu
pem kolonial belanda mulai membangun perkebunan secara masif di Indonesia.
Agenda pembangunan tersebut didanai oleh para investor dari Belanda dan negara-
negara Eropa lainnya. Atas dasar itulah pemerintah kolonial Belanda kemudian
mendirikan pasar modal yang diberi nama Vereniging Voor de Effetehendel di Batavia
pada tahun 1912. Pendirian pasar modal tersebut kemudian dilanjutkan di daerah
lainnya seperti Surabaya, dan Semarang.
Pada tahun 1939, ketika dunia dilanda krisis akibat pecahnya Perang Dunia II,
pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas perdagangan
pasar modal. Peristiwa tersebut juga kemudian mengakhiri dominasi perdagangan
pasar modal di Indonesia oleh pemerintah Belanda dan para konglomerat Eropa lainnya.
Pada tanggal 3 Juli 1997, PT. Danareksa Investment Management menerbitkan Reksa
Dana Syariah untuk investor yang ingin menginvestasikan uang mereak sesuai dengan
hukum syariah. Selanjutnya, pada tanggal 3 Juli 2000, PT. Danareksa Investment
Management bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia untuk meluncurkan Jakarta
Islamic Index yang bertujuan untuk menjadi pedoman bagi investor dalam berinvetasi
secara syariah.
1. Dalam konteks mekanisme pasar, pasar modal atau bursa efek mempertemukan pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang tengah membutuhkan dana.
2. Menakankan pada target pemenuhan dana jangka pendek.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu layaknya pasar konvensional.
1. Fungsi Tabungan
Pasar modal bertindak sebagai wadah tempat seseorang menginvestasikan modalnya
untuk keuntungan jangka panjang.
2. Fungsi Kekayaan
Penyimpanan uang atau modal di pasar modal terbilang lebih aman dibanding
menyimpan uang di bank sebab tidak mengalami depresiasi.
3. Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang diinvestasikan dalam pasar modal dapat dicairkan dengan risiko yang
lebih kecil.
Terdapat
beberapa jenis produk pasar modal yang diperjualbelikan di Bursa Efek, antara lain:
1. Saham
Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan perseroan terbatas (PT) sebagai
instrumen investasi yang akan memberikan keuntungan berupa dividen perusahaan
yang bersangkutan. Berdasarkan manfaat yang didapatkan oleh investor, jenis saham
dibagi atas beberapa kategori berikut:
Saham biasa: Pemiliki saham ditempatkan pada posisi terakhir dalam hal yang berkaitan
dengan pembagian deviden dan hak kekayaan perusahaan jika perusahaan yang
bersangkutan mengalami likuidasi.
Saham preferen: Saham yang menempatkan para pemegangnya dalam skala prioritas.
Artinya, para pemegang saham berhak didahulukan dalam pembayaran dividen, serta
berhak menukar saham preferen dengan saham biasa.
Saham istimewa: Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih kepada pemilikinya
dibanding para pemegang saham lainnya.
2. Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas dengan keuntungan tetap yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi adalah surat tagihan utang terhadap pihak
yang menerbitkan obligasi tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi berasal
dari tingkat bunga yang dibayarkan penerbit obligasi saat jatuh tempo.
3. Waran
Efek yang diberikan suatu perusahaan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari
perusahaan tersebut berdasarkan harga dan jangka waktu tertentu.
4. Reksadana
Reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat
yang ingin menginvestasikan modalnya dalam bentuk portofolio investasi, seperti
saham maupun obligasi.
Para pemain
utama yang bermain dalam dunia pasar modal di antaranya sebagai berikut:
1. Emiten
Perusahaan yang berniat untuk menjual surat-surat berharga di Bursa Efek. Tujuan
emiten antara lain untuk melakukan perluasan usaha, pengalihan pemegang saham,
serta memperbaiki struktur modal.
2. Investor
Pihak yang membeli atau memegang saham di perusahaan milik emiten. Tujuan utama
melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu
panjang, tanda kepemilikan perusahaan, serta sebagai sarana berdagang mengingat
harga saham cenderung fluktuatif dan menjanjikan keuntungan banyak.
3. Lembaga Penunjang
Penghubung antara emiten dan investor dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pasar modal.
4. Pialang
Pihak yang menjembatani perusahaan emiten dengan investor. Para pialang
memberikan informasi kepada emiten tentang pihak-pihak yang tertarik untuk membeli
saham emiten, serta memediasi proses jual-beli saham antara emiten dan investor.
5. Wali Amanat
Pihak yang melakukan penyelidikan terhadap data-data kekayaan emiten serta
mengawasi kegiatan jual-beli saham antara emiten dan investor.
Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Layanan dana tunai merupakan pembiayaan kembali atas barang konsumsi milik nasabah.
Konsepnya, nasabah meminjam uang dari perusahaan dengan adanya jaminan. Peminjaman itu
berlangsung dalam tenor tertentu dan nasabah wajib mengembalikannya pokok pinjaman
beserta bunga dengan cara angsuran per bulan. Kontan mencatat, sejumlah perusahaan
pembiayaan memasarkan produk ini sejak beberapa tahun lalu. Namun, perusahaan pembiayaan
selalu membantah, bila layanan dana tunai merupakan pemberian kredit. Mereka selalu
menyebutnya dengan pembiayaan kembali (refinancing).
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit maka ia akan
dikenakan bunga tagihan.
Ketika bank memberikan pinjaman kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya
kembali. Karenanya untuk memperkecil resiko (uangnya tidak kembali sebagai contoh), dalam
memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan etikat baik
(willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali
pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri dari Character (kepribadian), Capacity
(kapasitas), Capital (modal), Colateral (jaminan) dan Condition of Economy (kondisi perekonomian)
atau sering di sebut 5C (panca C).
· Karakter
Watak, sifat, keadaan debitur (pihak yang berhutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit.
Kreditur (pihak pemberi hutang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk kedalam daftar orang
tercelah (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari
lingkungan usahanya. Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh dari supplier dan
customer dari debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari informasi bank Sentral, namun tidak
dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya dapat
diakses oleh pegawai bank di bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer
yang terhubung secara on-line dengan bank sentral.
· Kapasitas
· Modal
Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak yang
ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semaking banyak modal
yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan ushanya.
· Jaminan
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman..
· Kondisi ekonomi
Keadaan perekonomian disekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk
memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu
diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan
teknologi, bahan baku, pasar modal dan lain sebagainya.
Pembiayaan melalui leasing merupakan pembiayaan yang sangat sederhana dalam prosedur dan
pelaksanaannya dan oleh karena itu leasing yang digunakan sebagai pembayaran alternatif tampak
lebih menarik. Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan,
maka leasing didukung oleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya
pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.
2. Tidak diperlukan jaminan, karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan
pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah
merupakan jaminan bagi lease itu sendiri.
3. Capital saving, yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down
payment yang jumlahnya dalam kebiasaan lease tidak terlalu besar, jadi dalam hal ini bisa dikatakan
menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang
tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang
dibutuhkan.
4. Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat
dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur
yang rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin-
mesindan peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi
yang baru atau untuk memodernisasi perusahaan.
6. Sebagai pelindung terhadap inflasi, artinya terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang
disebabkan oleh inflasi, yaitu lessee sampai kapan pun tetap membayar dengan satuan moneter
yang lalu terhadap sisa kewajibannya.
8. Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan
keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit
apapun perjanjian leasing tetap berlaku.
9. Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan,
terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi pabriknya.
b. Aktivitas investasi (investing activity), yaitu aktivitas yang mencerminkan pengeluaran kas untuk
investasi. Sebagai arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi antara lain dapat berupa:
Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka panjang lain,
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap yang dibangun sendiri.
Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud, dan aset jangka
panjang lain.
Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya.
Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan
swap contracts, KECUALI bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
Kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo termasuk dalam aktivitas investasi.
a. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun
kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan
tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.
b. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan tertentu berdasarkan
modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan
akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
c. Perpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan
nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh
apakah untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.
d. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak
dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas
kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga
nasabah.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur
maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha
lainnya.
f. Profitabillity
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari
periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan
tambahan kredit yang akan diperolehnya.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan
perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh
debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
1. Pengertian Leasing
Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu
tertentu. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan
sewa beli untuk dapat lansung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan
atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Secara umum leasing artinya Equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan barang modal untuk
digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
a. Pihak utama dalam leasing, menurut Ahmad Awari, ada beberapa pihak yang terlibat dala perjanjian
lease, yaitu sebagai berikut :
Pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah perusahan atau pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.
b. Perusahaan penyewa (Lesse) adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor.
c. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.
Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan, maka leasing
didukung oleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya
pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.
b. Tidak diperlukan jaminan, karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan
pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah
merupakan jaminan bagi lease itu sendiri.
c. Capital saving, yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down
payment yang jumlahnya dalam kebiasaan lease tidak terlalu besar, jadi dalam hal ini bisa dikatakan
menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang
tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang
dibutuhkan.
d. Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat
dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur yang
rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin-mesin dan
peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi yang baru
atau untuk memodernisasi perusahaan.
h. Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan
keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit
apapun perjanjian leasing tetap berlaku.
i. Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan,
terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi pabriknya.
a. Capital Lease
Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu lembaga keuangan. Lessee yang akan
membutuhkan suatu barang modal menentukan sendiri jenis serta spesifikasi dari barang yang
dibutuhkan. Lessee juga mengadakan negoisasi langsung dengan supplier mengenai harga, syarat-
syarat perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengoperasian barang tersebut.
Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan kemudian
barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imbalan atas jasa pengguanaan barang tersebut
lessee akan membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka
waktu tertentu yang telah disepakati bersama.
d. Operating Lease
Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk
jangka waktu tertentu. Dalam praktik lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan
tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.
f. Leverage Lease
Pada leasing ini dilibatkan pihak ketiga yang disebut credit provider. Lessor tidak membiayai objek
leasing hingga sebesar 100% dari harga barang melainkan hanya antara 20% hingga 40%. Kemudian
sisa dari harga barang tersebut akan dibiayai oleh credit provider.
Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme yang harus dijalankan yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran harga
dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksudkan.
b. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada lessor disertai dokumen
lengkap.
c. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan fasilitas lease dengan
syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa lease), setelah ini maka
kontrak lease dapat ditandatangani.
d. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease
dangan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease.
Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.
f. Supplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan
memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian purna jual.
h. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti pemilikan dan pemindahan
pemilikan kepada lessor.
j. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
ditentukan dalam kontrak lease.
Nilai waktu dari uang (time value of money) adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, di
mana secara nominal jumlah uangnya sama tetapi nilainya berbeda di waktu yang berbeda. Hal ini
karena biaya kesempatan. Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep yang memperhatikan waktu
dalam meghitung nilai uang.
2. Bunga
Bunga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh peminjam (borrower) kepada yang
meminjamkan (lender) setiap waktu tertentu diluar pembayaran pokok pinjaman. Ada 2 jenis bunga
yang umum digunakan, yaiu bunga sederhana dan bunga majemuk. Bunga sederhana (simple
interest) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang pokok pinjaman yang
dipinjamkan dan dibayar 1 kali dalam setahun. Bunga majemuk (compound interest) adalah bunga
yang dibayarkan/dihasilkan dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang
dipinjamkan atau bunga dibayar lebih dari 1 kali.
Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang
ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
a. Perhitungan future value dengan bunga tunggal:
FV = PV (1 + i)n
Keterangan:
i : Bunga
FV = PV (1 + i/m)mxn
i : Bunga
Nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di
masa mendatang. Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian pembayaran yang
dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan:
PV= FV (1+i)n
Keterangan:
PV= FV/(1+i)n
Keterangan:
4. Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan
asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas, yaitu:
1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir
periode.
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal
periode.
FV= Ko (1+r)n
1. Keterangan: