Anda di halaman 1dari 23

SISTEM DAN PROSEDUR PENGGUNAAN

DANA PERUSAHAAN
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan pada satu periode (Neraca) maka jelaslah
bahwa

1. Dana yang diperoleh perusahaan pertama-tama berasal dari investor/pemilik, dan


dinamakan modal. Selain itu dana diperoleh juga dari kreditur, yang dinamakan utang.
Jadi sisi kredit pada Neraca menyatakan sumber dana pada satu saat.

2. Dana yang dimiliki perusahaan, baik dari investor maupun kreditur dipergunakan
untuk memiliki tanah, gedung, peralatan kantor, barang dagangan, untuk bisa memberi
kredit (piutang) dan mempunyai uang kas secukupnya untuk keperluan sehari-hari. Jadi
dana digunakan untuk memiliki harta perusahaan (penggunaan dana).

Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan bertanggung jawab akan :

1. Keputusan Pembelanjaan.

Yaitu keputusan-keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana yang
dibutuhkan perusahaan, dengan mengingat agar resiko keuangan yang dihadapi minimal.

2. Keputusan Investasi.

Yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko usaha yang dihadapi
minimal (investasi di sini tak hanya meliputi harta tetap, namun juga harta lancar).

3. Keputusan Operasi.

Yaitu bagaimana dana yang diperlukan perusahaan dapat terpenuhi (LIKUIDITAS) dan
bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran perusahaan
(PROFITABILITAS).

Jadi untuk mengetahui dari mana saja Sumber Dana perusahaan berasal dan untuk apa
saja dana dipergunakan (Penggunaan Dana) selama satu periode, kita bisa melihatnya
dengan membandingkan neraca awal periode dengan neraca pada akhir periode.
SUMBER DANA berasal dari :
- Laba.
- Tambahan mobal.
- Tambahan utang.
- Penyusutan dan lain-lain biaya non kas.
- Pengurangan harta lancar.
- Penjualan harta tetap.

PENGGUNAAN DANA adalah transaksi-transaksi yang menyebabkan :


- Kerugian.
- Pembagian Deviden.
- Berkurangnya modal.
- Berkurangnya utang.
- Bertambahnya harta lancar.
- Bertambahnya harta tetap.

II. PRINSIP PEMBELANJAAN.

Secara prinsip seyogyanya kebutuhan dana untuk jangka pendek sebaiknya dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek dan BEGITU JUGA SEBALIKNYA kebutuhan dana
untuk jangka panjang sebaiknya dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang. Hal itu
dilakukan dengan pertimbangan agar likuiditas tidak terganggu dan dana dapat
digunakan seoptimal mungkin agar profitabilitas perusahaan bisa tercapai dengan
optimal.

Apabila dana jangka pendek dibelanjai oleh sumber dana jangka panjang, yaitu dengan :

1. Utang jangka panjang

Maka bisa menimbulkan dana menganggur (idle), sehingga biaya modal meningkat.

2. Menjual sebagian harta tetap.

Maka akan menganggu operasional perusahaan.

3. Menambah modal dari investor.

Hal ini akan mengakibatkan pembagian deviden meningkat.

Begitu juga sebaliknya apabila kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan sumber
dana jangka pendek akan berpengaruh, kita ambil contoh yaitu dengan menambah utang
jangka pendek maka akan berakibat antara lain nantinya akan timbul gali lobang tutup
lobang dan disamping itu biaya pinjaman atau bunga tinggi karena pinjamannya jangka
pendek.

III. LAPORAN SUMBER dan PENGGUNAAN DANA.

Ada beberapa macam dan bentuk laporan Sumber dan Penggunaan Dana, antara lain :

1. Laporan Sumber & Penggunaan Dana – (Perubahan Neraca).

Laporan ini disusun dengan membandingkan semua pos-pos pada neraca awal periode
dengan neraca akhir periode.

2. Laporan Sumber & Penggunaan Dana - (Berdasarkan Transaksi).

Laporan SPD berdasarkan perubahan neraca diatas mempunyai kelemahan yaitu kurang
memberi penjelasan akan apa yang sesungguhnya terjadi selama periode tersebut. Kita
bisa memperjelas dengan mengikutkan transaksi pokok yang terjadi selama periode
tersebut dan sekaligus bisa memisahkan antara yang jangka pendek dengan yang jangka
panjang.

3. Laporan Sumber & Penggunaan Dana – (Modal Kerja).

Untuk laporan SPD berdasarkan modal kerja ini kita memusatkan perhatian pada modal
kerja. Dari laporan ini akan terlihat perubahan komponen modal kerja dalam satu
periode. Komponen modal kerja Aktiva dikurangi komponen modal kerja Passiva.

4. Laporan Sumber & Penggunaan Dana – (Kas).

Bentuk dari laporan ini memfokuskan perhatian pada arus kas yang dihasilkan dari
operasional perusahaan dan terlihat digunakan untuk apa saja dana tersebut.

ARUS KAS KELUAR WAJIB


ARUS KAS KELUAR STRATEGIS
ARUS KAS MASUK EKSTERNAL
PERUBAHAN KAS & BANK
Dari laporan tersebut diatas akan kami ulas masing-masing dari type-type arus kas
perusahaan antara lain :

ARUS KAS OPERASI


Arus kas operasi adalah merupakan kegiatan perusahaan sesungguhnya yang terdiri atas
pengadaan barang (pembelian barang dagangan pada perusahaan dagang, pembelian
bahan baku dan produksi pada perusahaan industri) dan penjualan barang tersebut.

Jadi arus kas yang berkaitan dengan operasional atau kegiatan ini yang dinamakan Arus
Kas Operasi. Seyogyanya arus kas operasi ini positif, kalau tidak apalah gunanya
melakukan kegiatan usaha.

ARUS KAS KELUAR WAJIB


Yaitu arus kas keluar yang tidak dapat dihindari perusahaan atau yang wajib dikeluarkan
sesuai dengan komitmen perusahaan (misalnya pembayaran utang bank, pembayaran
deviden) yang telah diputuskan pada waktu lampau. Apabila arus kas wajib ini
jumlahnya besar, merupakan resiko yang cukup serius bagi perusahaan.

ARUS KAS KELUAR STRATEGIS


Adalah arus kas keluar yang besarnya dipengaruhi keputusan manajemen sekarang,
biasanya ditujukan untuk kepentingan masa depan perusahaan untuk keperluan strategis
atau ekspansi perusahaan di masa datang (misalnya pembelian harta tetap antara lain
Tanah, Mesin-mesin dan Peralatan).

ARUS KAS MASUK EKSTERNAL


Yaitu arus kas masuk yang berasal dari penjualan saham baru, dari pinjaman. Pilihan
antara penjualan saham dan pinjaman tentunya mempunyai akibat pada masa depan,
misalnya bertambahnya pinjaman berarti arus kas keluar wajib akan meningkat untuk
pembayaran angsuran.
Pengertian Pasar Uang

Pasar uang (Money Market) adalah suatu wadah tempat pertemuan antara pemilik dana

(Funder) dengan calon konsumen (Consumer) baik bertemu langsung maupun melalui

perantara (Broker) atas transaksi permintaan atau penawaran (Demand /Supply) terhadap

sejumlah dana atau surat-surat berharga jangka pendek umumnya dibawah 270 hari.  

Fungsi dan Tujuan Pasar Uang

1. Salah satu sumber pembiayaan modal kerja dan investasi jangka pendek bagi

perusahan untuk melakukan ekspansi usaha;

2. Sebagai fasilitator dan mediator para investor dari luar negeri yang ingin

berinvestasi menyalurkan pinjaman jangka pendek kepada pengusaha di indonesia;

3. Sebagai mediator dan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk transaksi

perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek;

4. Menawarkan kepada masyarakat untuk ikut andil dalam pembelian Sertifikat Bank

Indonesia (BI), serta Surat Berharga Pasar Uang.

Instrumen Pasar Uang

Ada beberapa jenis instrumen surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang, umumnya

yang beredar antara lain:

1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat berharga yang diperjualbelikan

dengan cara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang

ditunjuk oleh BI.

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), adalah surat berharga berbentuk hutang jangka

pendek yang diterbitkan oleh pemerintah.

3. Deposito, adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank atas simpanan

nasabahnya dengan periode jatuh tempo dan tingkat suku bunga tertentu.
4. Promissory Notes, adalah surat pernyataan kesanggupan membayar atas

transaksi hutang piutang jangka pendek antara kreditur dengan debitur.

5. Treasury Bills, adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara dimana jangka

waktunya dibawah satu tahun.

6. Banker's Acceptance, adalah salah satu instrumen pasar uang yang digunakan

pada kegiatan eksport dan import barang atau digunakan sebagai transaksi valuta

asing (valas).

7. Commercial Paper, adalah Instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan

kepada investor dengan tanpa jaminan (collateral), untuk membiayai kewajiban

jangka pendeknya.

8. Call Money, adalah Instrumen yang dipergunakan pada kegiatan transaksi pinjam

meminjam sejumlah dana antar Bank untuk periode jangka pendek.

Perbedaan Pasar Uang Dan Pasar Modal

1. Instrumen Pasar uang periode waktunya adalah jangka pendek atau lebih kecil dari

270 hari, sedangkan pasar modal periodenya jangka panjang.


2. Produk Pasar uang yang utama adalah SBI, SBPU, dan Deposito, sedangkan produk

pasar modal adalah saham, obligasi, dan reksadana.


3. Pasar uang diotorisasi oleh Bank Indonesia sedangkan pasar modal oleh Departemen

Keuangan melalui Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

4. Proses seluruh transaksi pasar uang ada di bank sedangkan pasar modal di Bursa efek

dan perusahaan sekuritas.

5. Resiko dan earning pasar uang lebih kecil karena lebih stabil, sementara pasar modal

resiko dan earningnya lebih tinggi.

Pelaku yang beraktivitas dalam pasar uang antara lain adalah:


• Lembaga-lembaga
• Perusahaan
• Individu
Ciri-ciri dari pasar uang adalah:
• Lebih menekankan pada pemenuhan dana dalam jangka pendek
• Tidak terikat pada tempat-tempat tertentu
• Pada mekanismenya, lebih menekankan pada pertemuan pihak pemilik dana
dan pihak yang membutuhkan dana tersebut.
Fungsi dan Tujuan Pasar Uang
Tentunya kehadiran dari pasar uang memiliki fungsi dan tujuan, berikut ini
beberapa fungsi dan tujuan dari adanya pasar uang:
1. Sebagai sumber dari pembiayaan modal kerja serta investasi berjangka
pendek untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspansi usaha.
2. Sebagai fasilitator dan mediator untuk para pemilik dana (investor) yang
berasal dari luar negeri yang ingin juga melakukan investasi dengan
melakukan pinjaman dana jangka pendek kepada perusahaan-perusahaan yang
ada di Indonesia.
3. Sebagai mediator untuk menghimpun dana-dana masyarakat yang berbentuk
transaksi perdagangan berupa surat-surat berharga yang berjangka pendek.
4.Menawarkan agar masyarakat dapat ikut andil pada pembelian sertifikat BI
(Bank Indonesia) dan surat-surat berharga pasar uang lainnya.
Pengertian Pasar Modal
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran,
right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).

Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan


dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pengertian pasar modal berdasarkan keputusan
presiden No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa
Efek seperti yang dimaksud dalam undang-undang No. 15 tahun 1952. menurut undang-undang
tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan
perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta
surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.

Manfaat Pasar Modal


Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dipandang dari sisi pemodal (yang membeli
sekuritas) dan  dari sisi  emiten (yang menerbitkan sekuritas). 

Dari sisi emiten, keberadaan pasar modal  diperlukan  sebagai suatu alternatif untuk menghimpun
dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar
modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk equity.

Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan mengalami
peningkatan. Salah satu indikator peningkatan kegiatan bisnis adalah jumlah kredit yang diberikan
oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan.  Sayangnya sektor perbankan, hanya dapat
memberikan dana dalam bentuk kredit. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa penggunaan utang
yang terlalu besar justru dapat meningkatkan biaya modal  perusahaan. Dengan kata lain, untuk
menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin suatu saat perlu menambah modal sendiri. Pasar
modal  memungkinkan perusahaan menghinpun dana dalam bentuk modal sendiri.

Bagi pemilik dana (pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk
melakukan investasi pada financial aset. Dengan keberadaan pasar modal, tersedia berbagai
finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal dapat memilih finansial asset sesuai
dengan preferensi risikonya. Sejauh berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat
keuntungan, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat
nengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Secara umum, manfaat dari
keberadaan pasar modal   adalah:

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus


memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk
melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko
yang dapat diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang
sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional

Jenis Pasar Modal


Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar
sekunder, dan bursa paralel.

Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang
menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual
dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari
penjualan tersebut.

Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar
sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek
ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang
dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang
tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek.

Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek
yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa paralel
diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).
Awal mula keberadaan pasar modal di indonesia mulai pada abad 19. Pada masa itu
pem kolonial belanda mulai membangun perkebunan secara masif di Indonesia.

Agenda pembangunan tersebut didanai oleh para investor dari Belanda dan negara-
negara Eropa lainnya. Atas dasar itulah pemerintah kolonial Belanda kemudian
mendirikan pasar modal yang diberi nama Vereniging Voor de Effetehendel di Batavia
pada tahun 1912. Pendirian pasar modal tersebut kemudian dilanjutkan di daerah
lainnya seperti Surabaya, dan Semarang.

Pada tahun 1939, ketika dunia dilanda krisis akibat pecahnya Perang Dunia II,
pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas perdagangan
pasar modal. Peristiwa tersebut juga kemudian mengakhiri dominasi perdagangan
pasar modal di Indonesia oleh pemerintah Belanda dan para konglomerat Eropa lainnya.

Pasca kemerdekaan, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membuka kembali pasar


modal tersebut pada tanggal 10 Agustus 1977 yang diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Namun, pada masa itu, antusias masyarakat untuk melakukan aktivitas perdagangan
saham masih tergolong rendah. Masyarakat masih belum paham pada mekanisme
perdagangan saham dan lebih menyukai investasi perbankan konvesional dengan cara
menabung.

Pada tanggal 3 Juli 1997, PT. Danareksa Investment Management menerbitkan Reksa
Dana Syariah untuk investor yang ingin menginvestasikan uang mereak sesuai dengan
hukum syariah. Selanjutnya, pada tanggal 3 Juli 2000, PT. Danareksa Investment
Management bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia untuk meluncurkan Jakarta
Islamic Index yang bertujuan untuk menjadi pedoman bagi investor dalam berinvetasi
secara syariah.

Ciri-Ciri Pasar Modal

1. Dalam konteks mekanisme pasar, pasar modal atau bursa efek mempertemukan pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang tengah membutuhkan dana.
2. Menakankan pada target pemenuhan dana jangka pendek.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu layaknya pasar konvensional.

Fungsi Pasar Modal


Pasar modal berperan dalam perkembangan ekonomi suatu bangsa. Di samping itu,
terdapat beberapa fungsi yang dipegang oleh pasar modal, antara lain:

1. Fungsi Tabungan
Pasar modal bertindak sebagai wadah tempat seseorang menginvestasikan modalnya
untuk keuntungan jangka panjang.

2. Fungsi Kekayaan
Penyimpanan uang atau modal di pasar modal terbilang lebih aman dibanding
menyimpan uang di bank sebab tidak mengalami depresiasi.

3. Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang diinvestasikan dalam pasar modal dapat dicairkan dengan risiko yang
lebih kecil.

Instrumen Pasar Modal

Terdapat
beberapa jenis produk pasar modal yang diperjualbelikan di Bursa Efek, antara lain:

1. Saham
Saham merupakan surat tanda bukti kepemilikan perseroan terbatas (PT) sebagai
instrumen investasi yang akan memberikan keuntungan berupa dividen perusahaan
yang bersangkutan. Berdasarkan manfaat yang didapatkan oleh investor, jenis saham
dibagi atas beberapa kategori berikut:

 Saham biasa: Pemiliki saham ditempatkan pada posisi terakhir dalam hal yang berkaitan
dengan pembagian deviden dan hak kekayaan perusahaan jika perusahaan yang
bersangkutan mengalami likuidasi.
 Saham preferen: Saham yang menempatkan para pemegangnya dalam skala prioritas.
Artinya, para pemegang saham berhak didahulukan dalam pembayaran dividen, serta
berhak menukar saham preferen dengan saham biasa.
 Saham istimewa: Jenis saham yang memberikan keuntungan lebih kepada pemilikinya
dibanding para pemegang saham lainnya.
2. Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas dengan keuntungan tetap yang diterbitkan berdasarkan
perjanjian utang. Dengan kata lain, obligasi adalah surat tagihan utang terhadap pihak
yang menerbitkan obligasi tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi berasal
dari tingkat bunga yang dibayarkan penerbit obligasi saat jatuh tempo.

3. Waran
Efek yang diberikan suatu perusahaan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari
perusahaan tersebut berdasarkan harga dan jangka waktu tertentu.

4. Reksadana
Reksadana merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat
yang ingin menginvestasikan modalnya dalam bentuk portofolio investasi, seperti
saham maupun obligasi.

Pelaku Pasar Modal

Para pemain
utama yang bermain dalam dunia pasar modal di antaranya sebagai berikut:

1. Emiten
Perusahaan yang berniat untuk menjual surat-surat berharga di Bursa Efek. Tujuan
emiten antara lain untuk melakukan perluasan usaha, pengalihan pemegang saham,
serta memperbaiki struktur modal.

2. Investor
Pihak yang membeli atau memegang saham di perusahaan milik emiten. Tujuan utama
melakukan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu
panjang, tanda kepemilikan perusahaan, serta sebagai sarana berdagang mengingat
harga saham cenderung fluktuatif dan menjanjikan keuntungan banyak.

3. Lembaga Penunjang
Penghubung antara emiten dan investor dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pasar modal.

4. Pialang
Pihak yang menjembatani perusahaan emiten dengan investor. Para pialang
memberikan informasi kepada emiten tentang pihak-pihak yang tertarik untuk membeli
saham emiten, serta memediasi proses jual-beli saham antara emiten dan investor.

5. Wali Amanat
Pihak yang melakukan penyelidikan terhadap data-data kekayaan emiten serta
mengawasi kegiatan jual-beli saham antara emiten dan investor.

Manfaat Pasar Modal


Pasar modal memberikan keuntungan berjangka panjang bagi para pelakunya. Berikut
ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh emiten dan investor melalui
aktivitas jual-beli di pasar modal:

1. Manfaat Bagi Emiten


 Jumlah dana dan modal perusahaan semakin meningkat
 Ketergantungan emiten terhadap bank dapat dikurangi
 Dana dari aktivitas penjualan saham dapat diterima seusai pasar perdana
 Manajemen memiliki kebebasan dalam mengelola dana perusahaan
 Dapat memperbaiki citra perusahaan karena solvabilitasnya yang tinggi
2. Manfaat Bagi Investor
 Memperoleh dividen serta bunga mengambang dari pemenang obligasi
 Nilai investasi berkembang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi
 Dapat melakukan investasi melalui beberapa instrumen yang dapat mengurangi risiko

Penganggaran Modal Melalui Pembiayaan Tunai, Kredit, dan Sewa


(Leasing)
1.   Penganggaran Modal Melalui Pembiayaan Tunai

Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.

Layanan dana tunai merupakan pembiayaan kembali atas barang konsumsi milik nasabah.
Konsepnya, nasabah meminjam uang dari perusahaan dengan adanya jaminan. Peminjaman itu
berlangsung dalam tenor tertentu dan nasabah wajib mengembalikannya pokok pinjaman
beserta bunga dengan cara angsuran per bulan. Kontan mencatat, sejumlah perusahaan
pembiayaan  memasarkan produk ini sejak beberapa tahun lalu. Namun, perusahaan pembiayaan
selalu membantah, bila layanan dana tunai merupakan pemberian kredit. Mereka selalu
menyebutnya dengan pembiayaan kembali (refinancing).

 2.    Penganggaran Modal Melalui Kredit

Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit maka ia akan
dikenakan bunga tagihan.

Ketika bank memberikan pinjaman kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya
kembali. Karenanya untuk memperkecil resiko (uangnya tidak kembali sebagai contoh), dalam
memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan etikat baik
(willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali
pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri dari Character (kepribadian), Capacity
(kapasitas), Capital (modal), Colateral (jaminan) dan Condition of Economy (kondisi perekonomian)
atau sering di sebut 5C (panca C).

·         Karakter

Watak, sifat, keadaan debitur (pihak yang berhutang) sangat berpengaruh pada pemberian kredit.
Kreditur (pihak pemberi hutang) dapat meneliti apakah calon debitur masuk kedalam daftar orang
tercelah (DOT) atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti biodatanya dan informasi dari
lingkungan usahanya. Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh dari supplier dan
customer dari debitur. Selain itu dapat pula diperoleh dari informasi bank Sentral, namun tidak
dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya dapat
diakses oleh pegawai bank di bidang perkreditan dengan menggunakan password dan komputer
yang terhubung secara on-line dengan bank sentral.

·         Kapasitas

Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan


pinjaman. Untuk mengukurnya, kreditur dapat meneliti kemampuan debitur dalam bidang
manajemen, keuangan, pemasaran dan lain-lain.

·         Modal

Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki debitur atau melihat berapa banyak yang
ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat menilai modal debitur. Semaking banyak modal
yang ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius dalam menjalankan ushanya.

·         Jaminan
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya debitur tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah pinjaman..

·         Kondisi ekonomi

Keadaan perekonomian disekitar tempat tinggal calon debitur juga harus diperhatikan untuk
memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu
diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan
teknologi, bahan baku, pasar modal dan lain sebagainya.

 3.    Penganggaran Modal Melalui Sewa (Leasing)

Pembiayaan melalui leasing merupakan pembiayaan yang sangat sederhana dalam prosedur dan
pelaksanaannya dan oleh karena itu leasing yang digunakan sebagai pembayaran alternatif tampak
lebih menarik. Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan,
maka leasing didukung oleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

1.  Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya
pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.

2.  Tidak diperlukan jaminan, karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan
pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah
merupakan jaminan bagi lease itu sendiri.

3.   Capital saving, yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down
payment yang jumlahnya dalam kebiasaan lease tidak terlalu besar, jadi dalam hal ini bisa dikatakan
menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang
tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang
dibutuhkan.

4.    Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat
dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur
yang rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin-
mesindan peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi
yang baru atau untuk memodernisasi perusahaan.

5.    Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional, artinya pembayaran lease


langsung dihitung sebagai biaya dalam penentuan laba rugi perusahaan, jadi pembayarannya
dihitung dari pendapatan sebelum pajak, bukan dari laba yang terkena pajak.

6.    Sebagai pelindung terhadap inflasi, artinya terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang
disebabkan oleh inflasi, yaitu lessee sampai kapan pun tetap membayar dengan satuan moneter
yang lalu terhadap sisa kewajibannya.

7.    Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa lease.

8.  Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan
keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit
apapun perjanjian leasing tetap berlaku.
9. Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan,
terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi pabriknya.

A. Pengertian Penganggaran Modal


Penganggaran modal (capital budgeting) adalah kegiatan mencakup seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dengan tujuan memperoleh manfaat pada waktu yang akan datang.
Manfaat penganggaran modal:
a.       Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci karena jangka waktu dana yang terkait lebih
dari satu tahun.
b.      Agar tidak terjadi investasi yang berlebihan (over investment) atau kekurangan investasi (under
investment).
c.       Investasi tetap diharapkan akan meningkatkan penjualan di masa yang akan datang.
d.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan (decesion making).
B. Penganggaran Modal Tunai
1. Aliran Arus Kas (cash flow)
Aliran kas merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas yang mengubah kondisi kas
perusahaan setiap periode pembukuan (bulan, triwulan, semester, atau tahun). Aliran kas masuk
(cash inflow) dapat bersumber dari aktivitas financing, hasil penjualan produk, atau investasi oleh
pihak lain. Aliran kas keluar (cash outflow) diakibatkan oleh pembiayaan yang dilakukan.
Jadi, aliran kas merupakan pergerakan keluar masuknya kas ke suatu bisnis pada periode tertentu,
yang menggambarkan perubahan kondisi kas bisnis tersebut dari satu periode ke periode
berikutnya. Cash flow juga mewakili proyeksi aliran kas suatu peluang bisnis yang menggambarkan
jumlah dan saat terjadinya pemasukan (income atau revenue) selama life cycledari investasi tersebut.
Faktor penting yang mempengaruhi saldo kas suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Arus Kas
Jika hal lain dianggap konstan, arus kas bersih positif akan menambah kas di bank.
b.      Perubahan modal kerja
Kenaikan aktiva lancar atas modal kerja seperti persediaan dan piutang usaha dibayar dengan kas
karena digunakan untuk menambah persediaan dan piutang.
c.       Aset tetap
Pada saat perusahaan berinvestasi pada aset tetap, maka posisi kas turun; ketika perusahaan
menjual aset tetap, posisi kas akan naik.
d.      Transaksi efek dan pembiayaan deviden
Jika suatu perusahaan menerbitkan saham atau obligasi pada tahun berjalan, dana yang dihimpun
akan memperbaiki posisi kasnya.
2. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang berisi arus kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan
selama satu periode akuntansi tertentu.
a.       Untuk memperkirakan arus kas pada masa yang akan datang.
b.      Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja perusahaan oleh pihak
manajemen perusahaan.
c.       Sebagai dasar untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam pembayaran utang dan deviden
d.      Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.
3. Klasifikasi Aktivitas Arus Kas
Tujuan laporan arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas, berupa
penerimaan dan pengeluaran kas, selama satu periode akuntansi.
a.       Aktivitas operasi (operating activity), yaitu aktivitas yang mencerminkan pengeluaran kas utama
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) bersih. Arus Kas dari Aktivitas Operasi antara lain
dapat berupa:
         Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
         Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain.
         Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
         Pembayaran kas kepada karyawan.
         Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan atau investasi.
         Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
         Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima, diklasifikasi sebagai arus kas operasi
karena mempengaruhi laba (rugi) bersih.
         Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang diperdagangkan dan kas yang dikeluarkan untuk
pembelian efek yang diperdagangkan termasuk dalam aktivitas operasi.
         Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan.
Catatan: Oleh regulator, perusahaan diwajibkan untuk menyajikan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan “metode langsung” (direct method).

b.      Aktivitas investasi (investing activity), yaitu aktivitas yang mencerminkan pengeluaran kas untuk
investasi. Sebagai arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi antara lain dapat berupa:
         Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka panjang lain,
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap yang dibangun sendiri.
         Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak berwujud, dan aset jangka
panjang lain.
         Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
         Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya.
         Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan
swap contracts, KECUALI bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
         Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
         Kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo termasuk dalam aktivitas investasi.

c.       Aktivitas pembiyaan/pendanaan (financing activity),  yaitu aktivitas perusahaan yang berkaitan


dengan sumber dan pengeluaran modal perusahaan. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan antara lain
dapat berupa:
         Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
         Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
         Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
         Pelunasan pinjaman.
         Dividen yang dibayar dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya
perolehan sumber daya keuangan.
         Pembayaran hutang sewa guna usaha.\

C. Penganggaran Modal Melalui Kredit


1. Pengertian Kredit
Secara umum arti kredit adalah kepercayaan, dalam bahasa latin disebut “credere”, artinya
kepercayaan pihak bank (kreditor) bahwa nasabah akan mengembalikan pinjamannya sesuai dengan
kesepakatan yang telah di buat.
Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyedia uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Jenis-jenis kredit ditinjau dari berbagai segi
Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan kebutuhan jenis
kreditnya. Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi
adalah sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi kegunaan
Ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit, yaitu:
1) Kredit investasi
Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/
pabrik baru dimana masa pemakaianya untuk suatu periode yang relative lebih lama dan bisanya
kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
2) Kredit modal kerja
Adalah kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
b. Dilihat dari segi tujuan kredit
Jenis kredit Dilihat dari segi tujuan kredit adalah sebagai berikut :
1) Kredit produktif , Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.
2) Kredit konsumtif, Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
3) Kredit perdagangan , Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya
untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dgangan tersebut.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
Jenis kredit dilihat dari segi jangka waktu adalah sebagai berikut:
1) Kredit jangka pendek
Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangaka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu
tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
2) Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini
dapat diberikan untuk modal kerja.
3) Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun atau lima
tahun.
d. Dilihat dari segi jaminan
Jenis kredit yang dilihat dari segi jaminan adalah sebagai berikut :
1) Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.
2) Kredit tanpa jaminan
Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
1)      kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. sektor
utama pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.
2)      kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang ternak
kambing atau ternak sapi.
3)      kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri
menengah atau industri besar.
4)      kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha
tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.
5)      kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana pendidikan atau dapat
pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
6)      kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti, dosen,
dokter atau pengacara.
7)      kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan
biasanya berjangka waktu panjang.
8)      dan sektor-sektor lainnya.
3. Penilaian Kredit Dengan Analisa 5 C
a.       Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan
diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam hal ini bank meyakini benar bahwa calon
debiturnya memiliki reputasi baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan
dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak
dari calon debitur dapat dilihat sari latar belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang
pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan
keluarga, hobi dan jiwa sosial.
b.      Capacity
Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank
harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usahanya
dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan
pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat menolak
permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama Capability.
c.       Capital
Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola calon debitur. Bank
harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan
modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang
disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas
dan ukuran lainnya.
d.      Condition
Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan
prospek usaha calon nasabah. Penilaian kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-
benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
e.       Collateral
Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun yang
nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
keabsahannya, sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin.
4. Penilaian Kredit dengan Analisis 7P

a.       Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun
kepribadiaannya di masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan
tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.

b.      Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan tertentu berdasarkan
modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan
akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

c.       Perpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan
nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan. Sebagai contoh
apakah untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain-lain.

d.      Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak
dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas
kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga
nasabah.

e.       Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur
maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha
lainnya.
f.       Profitabillity
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari
periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan
tambahan kredit yang akan diperolehnya.

g.      Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan
perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh
debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

D. PENGANGGARAN MODAL MELALUI LEASING

1. Pengertian Leasing

Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu
tertentu. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan
sewa beli untuk dapat lansung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan
atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.

Secara umum leasing artinya Equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan barang modal untuk
digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

a.       Pihak utama dalam leasing, menurut Ahmad Awari, ada beberapa pihak yang terlibat dala perjanjian
lease, yaitu sebagai berikut :
Pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah perusahan atau pihak yang memberikan jasa
pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.

b.      Perusahaan penyewa (Lesse) adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor.

c.       Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

2. Keuntungan Penganggaran Modal Melalui Leasing

Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan, maka leasing
didukung oleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a.       Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya
pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.

b.      Tidak diperlukan jaminan, karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan
pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah
merupakan jaminan bagi lease itu sendiri.

c.       Capital saving, yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down
payment yang jumlahnya dalam kebiasaan lease tidak terlalu besar, jadi dalam hal ini bisa dikatakan
menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang
tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang
dibutuhkan.

d.      Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat
dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur yang
rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin-mesin dan
peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi yang baru
atau untuk memodernisasi perusahaan.

e.       Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional, artinya pembayaran lease


langsung dihitung sebagai biaya dalam penentuan laba rugi perusahaan, jadi pembayarannya
dihitung dari pendapatan sebelum pajak, bukan dari laba yang terkena pajak.
f.       Sebagai pelindung terhadap inflasi, artinya terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang
disebabkan oleh inflasi, yaitu lessee sampai kapan pun tetap membayar dengan satuan moneter
yang lalu terhadap sisa kewajibannya.

g.      Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa lease.

h.      Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan
keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit
apapun perjanjian leasing tetap berlaku.

i.        Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan,
terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi pabriknya.

3. Klasifikasi Leasing Penganggaran Modal Melalui Leasing

a.       Capital Lease
Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu lembaga keuangan. Lessee yang akan
membutuhkan suatu barang modal menentukan sendiri jenis serta spesifikasi dari barang yang
dibutuhkan. Lessee juga mengadakan negoisasi langsung dengan supplier mengenai harga, syarat-
syarat perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengoperasian barang tersebut.
Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan kemudian
barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imbalan atas jasa pengguanaan barang tersebut
lessee akan membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka
waktu tertentu yang telah disepakati bersama.

b.      Direct finance lease


Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumnya belum pernah memiliki barang yang dijadikan objek
lease. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lessor membeli suatu barang atas permintaan lessee
dan akan dipergunakan oleh lessee.

c.       Sale and lease back


Sesuai dengan namanya, dalam transaksi ini lessee menjual barang yang telah dimilikinya kepada
lessor. Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan suatu kontrak leasing antara lessee dengan
lessor. Di sini lessee memerlukan cash yang bisa dipergunakan untuk tambahan modal kerja atau
untuk kepentingan lainnya. Bisa dikatakan bahwa dengan sistem sale and lease back memungkinkan
lessor memberikan dana untuk keperluan apa saja kepada kliennya dan tentu saja dana yang
dibutuhkan sesuai dengan nilai objek barang lease.

d.      Operating Lease
Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk
jangka waktu tertentu. Dalam praktik lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan
tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.

e.       Sales type lease (Lease Penjualan)


Lease penjualan biasanya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual lease barang hasil
produksinya. Dalam kontrak penjualan lease diakui dua macam pendapatan yaitu pendapatan
penjualan barang dan pendapatan bunga atas jasa pembelanjaan selama jangka waktu lease.

f.       Leverage Lease
Pada leasing ini dilibatkan pihak ketiga yang disebut credit provider. Lessor tidak membiayai objek
leasing hingga sebesar 100% dari harga barang melainkan hanya antara 20% hingga 40%. Kemudian
sisa dari harga barang tersebut akan dibiayai oleh credit provider.

g.      Cross Border Lease


Transaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan melewati batas
suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan lessee terletak pada dua negara yang berbeda.
Barang-barang atau peralatan yang ditransaksikan dalam cross border lease meliputi nilai jutaan
dollar Amerika Serikat. Seperti Pesawat terbang bermesin jet dari Pabrikan Boeing dan Airbus.
4. Prosedur Mekanisme Leasing

Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme yang harus dijalankan yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

a.       Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran harga
dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksudkan.

b.      Setelah lessee mengisi formulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada lessor disertai dokumen
lengkap.

c.       Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan fasilitas lease dengan
syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa lease), setelah ini maka
kontrak lease dapat ditandatangani.

d.      Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease
dangan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease.
Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.

e.       Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan


supplier peralatan tersebut.

f.       Supplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan
memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian purna jual.

g.      Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada suppplier.

h.      Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti pemilikan dan pemindahan
pemilikan kepada lessor.

i.        Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.

j.        Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah
ditentukan dalam kontrak lease.

E. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

1. Pengertian Nilai Waktu Dari Uang

Nilai waktu dari uang (time value of money) adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, di
mana secara nominal jumlah uangnya sama tetapi nilainya berbeda di waktu yang berbeda. Hal ini
karena biaya kesempatan. Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep yang memperhatikan waktu
dalam meghitung nilai uang.

2. Bunga

Bunga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh peminjam (borrower) kepada yang
meminjamkan (lender) setiap waktu tertentu diluar pembayaran pokok pinjaman. Ada 2 jenis bunga
yang umum digunakan, yaiu bunga sederhana dan bunga majemuk. Bunga sederhana (simple
interest) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang pokok pinjaman yang
dipinjamkan dan dibayar 1 kali dalam setahun. Bunga majemuk (compound interest) adalah bunga
yang dibayarkan/dihasilkan dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang
dipinjamkan atau bunga dibayar lebih dari 1 kali.

3. Nilai Masa Yang Akan Datang (Future Value)\

Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang
ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
a.       Perhitungan future value dengan bunga tunggal:

FV = PV (1 + i)n

Keterangan:

FV       : Nilai yang akan datang

PV       : Nilai sekarang

i           : Bunga

n          : jangka waktu

b.      Perhitungan future value dengan bunga majemuk:

FV = PV (1 + i/m)mxn

FV       : Nilai yang akan datang

PV       : Nilai sekarang

i           : Bunga

n          : jangka waktu

m         : Periode yang dimajemukan

2. Nilai Sekarang (Present Value)

Nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di
masa mendatang. Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian pembayaran yang
dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan:

PV= FV (1+i)n

Keterangan:

Pv        :  Present Value (Nilai Sekarang)

Fv        :  Future Value (Nilai yang akan datang)

i           :  Interest/suku bunga

n          :  Jangka waktu dana dibungakan

1.      Perhitungan present value dengan bunga tunggal

PV= FV/(1+i)n

Keterangan:

Pv        :  Present Value (Nilai Sekarang)

Fv        :  Future Value (Nilai yang akan datang)

i           :  Interest/suku bunga

n          :  Jangka waktu dana dibungakan

2.      Perhitungan present value dengan bunga majemuk


PV= FV/(1+i/m)mxn

Pv        :  Present Value (Nilai Sekarang)

Fv        :  Future Value (Nilai yang akan datang)

i           :  Interest/suku bunga

n          :  Jangka waktu dana dibungakan

m         :  Periode yang dimajemukan

4. Anuitas      

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan
asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas, yaitu:

1.      Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir
periode.

2.      Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal
periode.

FV= Ko (1+r)n

1.      Keterangan:

2.      FV  :  Future value

3.      Ko  :  arus kas awal

4.      R     :  rate/tingkat bunga

5.      n     : tahun ke-n

Diposting oleh Rosmita Nurmeyla di 15.52 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai