Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Strategi Pembelajaran


1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan
sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan.
Sanjaya ( 2008: 99) mengtakan bahwa strategi merupakan pola
umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dikatakan pola umum, karena suatu strategi pada hakekatnya belum
mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau
gambaran menyeluruh. Sedangkan untuk mencapaim tujuan, strategi disusun
untuk tujuan tertentu.

2. Pengertian Pembelajaran

Darsono (2001: 24) Secara umum mendefinisikan pengertian belajar


merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah
laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke
arah yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung di mana-
mana, misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat.
Belajar dan pembelajaran di sekolah sifatnya formal. Semua komponen
dalam proses pembelajaran direncanakan secara sistematis. Komponen guru
sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar
yang optimal. Jadi, seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang profesional dalam membelajarkan peserta
didik-peserta didiknya.

Menurut Gestalt ( Hanik, 2010:28) mengatakan bahawa pembelajaran


adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa,
sehingga peserta didik lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya)
menjadi suatu gestalt (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk
mengaktualkan potensi mengorganisir yang terdapat dalam diri peserta didik.

1
3. Pengertian Strategi Pembelajara menurut para ahli

Terdapat berbagai macam pengertian strategi pembelajaran sebagai mana


dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Dick dan Carey (Etin Solihatin, 2012:3) yang menyatakan bahwa


strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu rangkaian
materi dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara bersama–
sama oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
Terdapat 5 komponen strategi pembelajaran yang perlu diperhatikan
yakni kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi,
partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan.
b) Etin Solihatin (2012 :4) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
pendekatan secara menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang
berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan
umum pembelajaran, yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan pengalaman belajar,
mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
c) Frelberg & Driscoll (Anitah, 2014:1.2) mengatakan bahwa srtategi
pembelajaran adalah srtategi yang dapat digunakan untuk mencapai
berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan,
untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula.
d) Gerlach & Ely (Anitah, 2014:1.2) mengatakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi
sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada siswa.
e) Anitah (2014:1.3) mengatakan bahwa strategi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan
guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi
sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang
dirumuskan.

2
f) Darmayah (2010: 17) strategi pembelajaran merupakan pengorganisasian
isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang
digunakan oleh guru guna menunjang terciptanya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Hal itu berarti bahwa strategi pembelajaran
menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh guru seperti
menggunakan alat peraga, buku teks, dan kartu indeks dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
g) Uno (2008: 3 )mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara
yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang
akan digunakan selama proses pembelajaran.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan


cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta
didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

B. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Sri Anitah (2014:1.1) mengatakan bahwa pendekatan
merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan sebagai
landasan berpikir dalam menentukan strategi, metode, dan teknik (prosedur)
dalam mencapai target atau hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai suatu perspektif atau
cara pandang seseorang dalam menyikapi sesuatu.
Sanjaya (2018:127) mengatakan bahwa pendekatan diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan
strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran
induktif.

3
   Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran
a. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
b. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
c. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
d. Mendiaknosis masalah-masalahbelajar  yang timbul.
e. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
Tipe-tipe pendekatan

a. Pendekatan Kontekstual, merupakan konsep belajar yang membantu guru


mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
b. Pendekatan Konstruktivisme, merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
c. Pendekatan Deduktif, adalah pendekatan yang menggunakan logika
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan
seperangkat premis yang diberikan.
d. Pendekatan Induktif, menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi
umum.Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula
dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
e. Pendekatan Konsep, adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik
meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan
konsep (miskonsepsi).. Konsep merupakan struktur mental yang
diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
f. Pendekatan Proses, merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.

4
g. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat, merupakan gabungan
antara pendekatan konsep, keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri
serta pendekatan lingkungan.
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu yang
meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman
belajar kepada siswa. Strategi pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan
metode yang akan membawa siswa pada pencapaian tujuan. Jadi, strategi
lebih luas daripada metode dan teknik.

Burdon & Byrd (1999) mengemukakan beberapa strategi yang dapat dipilih
guru dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

a. Strategi Deduktif - Induktif

Strategi pembelajaran deduktif, dimulai dengan prinsip yang


diketahui ke prinsip yang tidak diketahui. Dengan strategi pembelajaran
induktif, pembelajaran dimulai dari prinsip-prinsip yang tidak diketahui
ke prinsip-prinsip yang diketahui.

b. Strategi Ekspositori Langsung dan Belajar Tuntas


Pembelajaran eksplisit menuntut guru untuk memberi perhatian
kepada peserta didik, memberi penguatan atas respons yang benar,
menyediakan balikan kepada pebelajar tentang kemajuannya, dan
meningkatkan jumlah waktu yang digunakan pebelajar untuk
mempelajari materi. Strategi pembelajaran langsung berpusat pada
materi dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada
peserta didik. Guru memonitor pemahaman peserta didik dan
memberikan balikan terhadap penampilan mereka. Belajar tuntas
merupakan suatu pendekatan pembelajaran individual yang
menggunakan kurikulum terstruktur yang dipecah ke dalam serangkaian
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan kecil yang dipelajari.

5
3. Metode Pembelajaran
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat
dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode  adalah prosedur
pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik
mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
Contoh jenis metode

a. Metode Ceramah (Preaching Method)

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan


menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah
siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

b. Metode diskusi ( Discussion method )

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat


hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode
ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan
resitasi bersama ( socialized recitation ).

c. Metode demontrasi (Demonstration method)

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara


memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan.

d. Metode Ceramah Plus

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang


menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung
dengan metode lainnya.

e. Metode Resitasi (Recitation Method)

6
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa
diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.

f. Metode Percobaan (Experimental Method)

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada


anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu
proses atau percobaan.

g. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang


dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta
didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

h. Metode Latihan Keterampilan (Drill Method)

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar ,


dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya,
untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya.

i. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method)

Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana


pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai
tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator

j. Metode Discovery

Metode Discovery merupakan komponen dari praktek


pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara
belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari
sendiri dan reflektif.

7
4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan


seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode
diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya
tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini,
guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai