Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LULUK HASANAH

KELAS : A S1
NIM : 190101027

1. Sebutkan jaringan tumbuhan!


 Jaringan meristem (embrionik) tumbuhan
 Jaringan dewasa (permanen) tumbuhan
a. Jaringan penyokong/penguat (mekanik) tumbuhan
b. Jaringan sklerenkim
c. Jaringan pengangkut
d. Jaringan Gabus
2. Jelaskan definisi dan fungsi dari jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.
Fungsi jaringan meristem antara lain:
 Jaringan yang menyokong pertumbuhan ke arah atas (meninggi) pada batang dan
memanjang pada akar.
 Jaringan yang menyokong pertumbuhan ke arah samping pada diameter batang
 Jaringan yang menyokong pertumbuhan organ perantara tanaman
3. Jelaskan mengenai teori titik tumbuh
a. Teori Histogen
Teori ini dikemukan oleh HANSTEIN merupakan teori lama yang bermanfaat untuk
menjelaska tentang pertumbuhan pada titik tumbuh dari Spermatophyta atau tumbuhan
biji. Selanjutnya pandangan tentang teori ini ternyata berlangsung lama yang dapat di
gunakan dalam menjelaskan tentang terjadinya jaringan –jaringan dan alat pada rumbuhan
berkayu
• Teori Histogen ini menjelaskan , bahwa tiap titik tumbuh batang serta akar terdiri dari
zone-zone atau lapisan – lapisan sel . Zone atau lapisan sel ini disebut Histogen Yang terdiri
dari :
1. Bagian pusat yang disebut plerome yang membentuk empulur dan jari- jari pengangkut
primer, ( silinder pusat = stele ).
2. Lapisan terluar yang disebit dermatogen akan membentuk epidermis , dermatogen ini
biasanya terdiri satu lapisan.
3. Lapisan diantara plerome dan dermatogen , yang merupakan lapisan sel yang disebut
periblem , lapisan ini biasanya terdiri beberapa lapisan sel , selanjutnya akan membentuk
kortek atau jaringan kulit kayu.
b. Teori Tunica Corpus
Teori ini dikemukan oleh SCHMIDT, yang pada dasarnya teori bermanfaat untuk
menjelaskan tentang cara pembentukan ( ontogeni ) batangbatang tumbuhan berkayu atau
berbiji , yang dalam hal ini tentu yang telah mempunyai berkas pembuluh .
Jelasnya teori adalah :
• Pada tumbuh-tumbuhan tentang titik tumbuhnya mempunyai dua zone, yang terpisah
dalam susunannya , yaitu adanya cospus dan tunica.
• Yang dimaksud dengan corpus , ialah bagian pusat dari titik tumbuh , bagian atau dari zone
ini selain lebih luas ternyata sel-selnya juga lebih besar. Selanjutnya sel-sel ini sesuai dengan
keadaannya yang meristematik akan membelah –belah, akan tetapi secara tidak
• Yang dimaksud dengan tunica , yaitu bagian atau zone paling luar dari titik tumbuh , pada
daerah atau zone hanya terdiri beberapa lapisan sel ( kadang hanya satu lapisan sel ) .
Lapisan sel ini tumbuh dan berkembang mengintari zone curpus . Sel-sel dibagian ini
biasanya berbentuk lebih kecil jika kita bandingkan dengan sel-sel pada corpus , selsel
berkumpul membentuk lapisan –lapisan atau seludang. Berbeda dengan sel-sel pada
corpus , selsel pada tunica melakukan pembelahan , dalam hal ini pembelahan-
pembelahannya lebih terbatas ( terutama pembelahan antiklinal ) yang selanjutnya
berkembang menjadi jaringan primer.
• Pada ujung akar tumbuhan biasanya masih ada bagian yang paling terminal yaitu yang
berfungsi melindungi sel-sel initial , yaitu; calyptra atau tudung akar ( root- cap )
4. Ringkas mengenai masing-masing jaringan.
a. Jaringan Epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar,
batang, daun, buah, bunga, biji). Memiliki karakteristik antara lain: memiliki susunan sel
rapat tanpa disertai ruang antarsel, terdiri dari sel-sel hidup, dinding sel yang beragam
dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan, memiliki protoplasma hidup yang
mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak, memiliki vakuola yang
berukuran besar yang dapat berisi antosianin, tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup,
pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan. Mengalami modifikasi dengan membentuk
derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik
(sel silika), spina (duri), sel kipas. Fungsi jaringan epidermis ialah sebagai pelindung,
membatasi penguapan, penyerapan dan penyimpan air, penyokong mekanik

b. Jaringan Parenkim adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Memiliki
karakteristik antara lain: terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis,
memiliki bentuk sel segi enam, letak inti sel mendekati dasar sel, mempunyai banyak
vakuola, dapat bersifat embrional dan meristematik, mempunyai ruang antarsel. Fungsi
Jaringan Parenkim (Dasar), Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, Tempat
berlangsungnya fotosintesis, Sebagai jaringan penyokong Jaringan parenkim (dasar)
dikelompokkan menjadi dua macam antara lain, berdasarkan fungsi yaitu parenkim
asimilasi, parenkim air, parenkim penimbun, parenkim udara, parenkim pengangkut.
Berdasarkan bentuknya yaitu, parenkim palisade, parenkim bunga karang, parenkim
bintang, dan parenkim lipatan.

.
c. Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan
agar dapat berdiri tegak. Jaringan penyokong atau penguat dibedakan menjadi 2 yaitu
kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya
memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya
mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh.
Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim
dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel – sel kolenkim
dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan
ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul. Jaringan kolenkim berfungsi
memperkokoh tumbuhan,melindungi berkas pengangkut dan memperkua jaringan
parenkim. Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya
mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim
tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu
yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel – selnya panjang. Sklereid berasal
dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di
berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada
tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman
menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
Jaringan kolenkim berfungsi sebagai alat untuk brtahan terhadap tekanan luar serta
melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi
dua macam, yaitu Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar
menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem terdiri daritiga macam antara lain sebagai berikut…

 Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang
dengan lubang pada dinding selnya)
 Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
 Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin dan Kristal

Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem
tersusun antara lain sebagai berikut…

 Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang


 Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
 Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
 Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut
noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal .

5. Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.


1. Faktor eksternal : Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2 dan asam absisat (ABA).
Cahaya matahari merangsang sel penutup menyerap ion K+ dan air,sehingga stomata membuka
pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stomata
membuka.
- Karbon dioksida, tekanan parsial CO2 yang rendah dalam daun akan menyebabkan pH sel
menjadi tinggi. Pada pH yang tnggi 6-7 akan merangsang penguraian pati menjadi gula, sehingga
stomata terbuka.
- Air, apabila tumbuhan mengalami kekurangan air, maka potensial air pada daun akan
turun, termasuk sel penutupmya sehingga stomata akan tertutup.
- Cahaya, dengan adanya cahaya maka fotosintesis akan berjalan, sehingga CO2 dalam
daun akan berkurang dan stomata terbuka.
- Suhu, naiknya suhu akan meningkatkan laju respirasi sehingga kadar CO2 dalam daun
meningkat, pH akan turun dan stomata tertutup.
- Angin, angin berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata secara tidak
langsung. Dalam keadaaan angin yang bertiup kencang pengeluaran air melalui transpirasi
seringkali melebihi kemampuan tumbuhan untuk menggantinya. Akibatnya daun dapat
mengalami kekurangan air sehingga turgornya turun dan stomata akan tertutup.
2. Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga
stomata membuka, sedangkan malam hari terjadi pembasan ion yang menyebabkan stomata
menutup.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A, Jane B.R, Lawrence, G.M, 2003. Biologi, Edisi Kelima-jilid 2. Penerbit
Erlangga Jakarta.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari:
Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/91dc654ac53dd8c2a08527d639
9f995d.pdf

Anda mungkin juga menyukai