Kelas :B
ABSTRACT
Synchronous generators generally have a constant load, but there are times when these generators
bear a load that is not constant or changing, for example when welding. The amount of generator
load will depend on the contact between the welding electrode and the load. When the generator is
loaded (welding load) the measured voltage is smaller than the generated voltage, it happens
because of the voltage drop across the line, electrodes and load. At that time the rotor speed will
decrease, because the load current will exert a force in the opposite direction to the direction of
rotation of the prime mover. This generator can obtain a large enough power output. The gain in
the generator is important because of the voltage generated by the amplification system itself. The
amount of voltage generated by the generator depends on the magnitude of the amplifying current
and the rotational speed of the magnetic field that cuts the generator armature winding after it is
connected to the load. Once connected to the load the voltage on the generator will change. This is
because in the armature winding a current flows against the rotor field which is called the
armature reaction.
ABSTRAK
Generator sinkron umumnya mempunyai beban yang konstan, tetapi ada saatnya, generator
tersebut memikul beban yang tidak konstan atau berubah – ubah, misalnya ketika mengelas. Besar
beban generator akan tergantung pada kontak antara elektroda las dan beban. Ketika generator
berbeban (beban pengelasan) tegangan yang diukur lebih kecil daripada tegangan yang
dibangkitkan, hal itu terjadi karena adanya jatuh tegangan di saluran, elektroda dan beban. Pada
saat itu kecepatan rotor pun akan berkurang, karena arus beban akan memberikan gaya yang
arahnya berlawanan dengan arah putaran prime mover. Generator ini dapat diperoleh keluaran
daya yang cukup besar. Penguatan dalam generator adalah penting karena terbangkitnya
tegangan yang disebabkan sistem penguatan itu sendiri. Besarnya tegangan yang dibangkitkan
oleh generator tergantung pada besarnya arus penguatan dan kecepatan putaran medan magnet
yang memotong belitan jangkar generator setelah dihubungkan ke beban. Setelah dihubungkan ke
beban tegangan pada generator akan berubah. Hal ini disebabkan dalam belitan jangkar mengalir
arus yang melawan medan rotor yang disebut dengan reaksi jangkar.
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 1
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 2
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
Generator Sinkron
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi
motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur kumparan
pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang
mengalirkan penguatan DC atau disebut kumparan medan dan sebuah kumparan atau
disebut kumparan jangkar tempat dibangkitkannya GGL arus bolak-balik.Hampir semua
mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar berupa stator yang diam dan struktur medan
magnet berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar
dihubungkan pada sumber DC luar melalui cincin geser(slip ring) dan sikat arang (carbon
brush), tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless
excitation.
Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk menghasilkan
medan magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover menghasilkan medan
magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fasa pada
kumparan stator generator. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah
elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient (kutub sepatu)
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 3
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
dan dan non salient (rotor silinder). Pada kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari
permukaan rotor sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan
permukaan rotor. Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat
kutub, sedangkan rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih kutub.
Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar prime mover, frekuensi dan
rating daya generator. Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke atas pada frekuensi 50 Hz
dan rating daya sekitar 10 MVA menggunakan rotor silinder. Sementara untuk daya
dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu.
Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnet
homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan
magnet bisa dihasilkan oleh kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada
mesin tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal /
external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal
ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan
permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi permasalahan ini,
digunakan tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan
magnet dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian
stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada celah udara
terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa
dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset
sedemikian rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120°.
Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan
mendesain bentuk sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor disusun
secara khusus untuk mendapatkan fluks terdistribusi secara sinusoidal. Untuk tipe
generator dengan kutub internal (internal pole generator), suplai DC yang dihubungkan ke
kumparan rotor melalui slip ring dan sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan
eksitasi daya rendah. Jika rotor menggunakan magnet permanen, maka tidak slip ring dan
sikat karbon tidak begitu diperlukan.
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 4
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnet,
persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan putar rotor dengan
frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi 50Hz
atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada kecepatan tetapdengan jumlah kutub mesin
yang telah ditentukan. Sebagai contoh untuk membangkitkan 60 Hz pada mesin dua kutub,
rotor arus berputar dengan kecepatan 3600 rpm. Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada
mesin empat kutub, rotor harus berputar pada 1500 rpm.
3. METODE PRAKTEK
1. Siapkan sumber listrik sesuai kebutuhan praktek (sumber arus bolak-balik dan arus
searah masing-masing 1 set)
2. Siapkan alat ukur dengan batas-ukur sesuai peralatan listrik yang akan diukur :
5 Voltmeter AC
5 Amper meter AC
1 Amper meter DC
1 Tacho-meter
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 5
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
4.1. Data
MOTOR GENERATOR
+
NO BEBAN EXCITER
V V V V V V
V I IR IS IT IN WATT VA
R-N S-N T-N R-S S-T R-T
Lampu Pijar 22 1,0 120 121 111 189 184 142 0,6 0,6 0,6 0,2 0,101 0,119 2503 Rpm 0,855
0 6 ,1 ,8 ,3 ,6 ,9 1 3 2 9 kW kVA
Motor Listrik 22 1,0 179 172 181 308 306 307 0,3 0,2 0,3 0,0 0,06 0,10 2812 Rpm 0,696
0 6 ,3 ,0 ,7 ,3 ,9 ,4 0 8 0 5 kW kVA
Kapasitor 22 1,0 242 243 220 421 423 426 0,0 0,1 0,1 0,1 0,02 0,06 2196 Rpm 0,378
0 6 ,7 ,2 ,2 1 3 2 8 kW kVA
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 6
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
4.2. Analisa
Pada Praktikum yang kedua ini dimulai pada tanggal 5 April 2021 dilaksanakan
secara daring dengan judul modul “ KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON
BERBEBAN “ Generator sinkron dengan definisi sinkronnya, mempunyai makna bahwa
frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator tersebut.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran
medan magnet pada stator. Generator sinkron merupakan sebuah jenis mesin sinkron yang
berkemampuan untuk mengubah energi mekanis untuk mengkonversikannya menjadi
energi listrik, energi mekanis pada proses ini terjadi pada adanya putaran rotor yang
berputar yang sudah terkopel dengan motor penggerak. Perlu diketahui bahwa generator
sinkron ini tidak dapat menghasilkan putaran awal atau torsi awal, oleh karena itu
generator sinkron ini membutuhkan penggerak mula atau Prime Mover untuk dapat
tercapainya hasil energi listrik pada generator dengan bantuan generator. Generator
berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “bahwa
apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah,
maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik. Generator sinkron
umumnya mempunyai beban yang konstan, tetapi ada saatnya, generator tersebut
memikul beban yang tidak konstan atau berubah – ubah, misalnya ketika mengelas. Besar
beban generator akan tergantung pada kontak antara elektroda las dan beban. Ketika
generator berbeban (beban pengelasan) tegangan yang diukur lebih kecil daripada
tegangan yang dibangkitkan, hal itu terjadi karena adanya jatuh tegangan di saluran,
elektroda dan beban. Pada saat itu kecepatan rotorpun akan berkurang, karena arus beban
akan memberikan gaya yang arahnya berlawanan dengan arah putaran prime mover.
Pada praktikum Karakteristik Generator Sinkron Berbeban terdapat atau memiliki
beberapa tujuan yang akan menjadi pokok utama dalam pembahasan. Tujuan yang
pertama adalah Memahami cara kerja generator sinkron, lalu tujuan praktikum yang
kedua adalah Memahami karakteristik generator berbeban. Masuk pada alat dan
perlengkapan yang masih sama dengan modul 1 alat yang pertama ialah Tang Ampere
yang berfungsi untuk mengukur arus dan tegangan,, lalu yang kedua ada Tachometer
berfungsi untuk mengukur kecepatan putar dari generator atau putaran rotor, peralatan
ketiga berupa generator sinkron yang fungsinya untuk mengkonversi energi mekanik
menjadi energi listrik, alat keempat adalah motor asinkron berfungsi untuk membawa
medan magnet bolak – balik yang akan menghasilkan kerugian arus eddy, alat yang
kelima merupakan kabel penghubung yang fungsiya untuk menghubungkan atau
penghubung antar komponen lainnya, dan yang keenam ada wattmeter berfungsi untuk
mengukur daya yang dihasilkan.
Listrik dihasilkan karena adanya garis-garis fluks yang berpotongan pada celah
antara komponene stator dan rotor pada generator tersebut. Pada bagian rotornya terdapat
beberapa bagian yang pertama ada alur fluks yaitu tempat mengalirnya fluks, dan ada
kumparan atau tempat terjadinya gaya gerak listrik induksi, kemudian ada slip ring atau
bagian yang mengelilingi komponen rotor ini, kemudian pada generator sinkron bagian
rotor ini disuplai arus eksitasi juga untuk membantunya putaran pada generatornya.
Secara garis besar, konstruksi generator sinkron sama dengan konstruksi motor sinkron,
atau yang juga biasa disebut mesin sinkron. Terdapat dua struktur kumparan yang terdapat
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 7
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
mesin sinkron yang menjadi dasar kerja dari mesin tersebut. Dua struktur kumparan yang
dimaksud yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC dan membangkitkan medan
magnet, atau yang biasa disebut sistem eksitasi. Dan kumparan yang satunya adalah
kumparan tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik. Setiap mesin sinkron
mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan rotor berupa struktur medan magnit
berputar.
Bila Generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal
V akan berubah-ubah pula. Hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada (
Resistansi jangkar Ra, Reaktansi bocor jangkar XL, Reaksi Jangkar Xa ).
1. Sebutkan jenis-jenis beban yang digunakan pada percobaan modul 2 beserta contohnya !
Jawab :
- Beban Resisitif : Lampu Pijar
- Beban Kapasitif : Kapasitor
- Beban Induktif : Motor Listrik
2. Mengapa efisiensi pada generator tanpa beban, generator beban sinkron dan generator
beban motor listrik // kapasitor adalah 0? Jelaskan alasannya
Jawab : Karena tidak memiliki daya output. Daya outputnya tidak sesuai dengan rumus
dimana pin/pout X 100% jadi kalua 0 dibagi nilai hasilnya 0 maka dari itu efisiensinya 0
3. Apakah bisa pada suatu pembangkit tenaga listrik menggunakan generator self exited ?
Jelaskan menurut anda !
Jawab : Bisa, tetapi tidak direkomendasikan menggunakan self exited. Karena Ketika saat
diberikan beban maka putarannya akan menurun jadi putarannya itu bisa terjadi drop,
maka maka dari pada itu praktikum ini digunakan generator sinkron yang lebih efisien.
4. Mengapa pada tanpa beban, beban lampu pijar dan beban motor listrik tidak memiliki
daya reaktif ?
Jawab : Karena daya reaktif hanya terdapat pada beban resistif. Dan pada beban lampu
termasuk beban resistif dan pada motor listrik termasuk beban induktif, oleh karena itu
pada beban lampu dan motor listrik tidak memiliki daya reaktif.
5. Kenapa tegangan fasa ke fasa pada beban kapasitor sangat tinggi ? jelaskan pendapat
anda!
Jawab : Karena kapasitor fungsinya sebagai menyimpan tegangan, karena fasa ke fasa
memiliki tegangan maka tegangan tersebut disimpan oleh kapasitor maka sehingga Ketika
kapasitor sudah diukur maka tegangannya tinggi.
5.1. Kesimpulan
Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum
faraday “ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 8
NAMA : ANDI ADRIANI ADIWIJAYA NIM : 201971048
berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik. Konstruksi
generator sinkron sama dengan mesin sinkron. Besar beban generator akan tergantung
pada kontak antara elektroda las dan beban. Ketika generator berbeban (beban
pengelasan) tegangan yang diukur lebih kecil daripada tegangan yang dibangkitkan, hal
itu terjadi karena adanya jatuh tegangan di saluran, elektroda dan beban. Bila Generator
diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal V akan berubah-ubah
pula. Hal ini disebabkan adanya kerugian tegangan pada ( Resistansi jangkar Ra,
Reaktansi bocor jangkar XL, Reaksi Jangkar Xa ).
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
[1] Modul petunjuk praktek operasi pembangkit listrik, Laboratorium Distribusi dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik .
[2] https://updkediri.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/Prinsip-Kerja-Geneator-Sinkron-
.pdf
[3] https://anggadewangga.wordpress.com/2011/03/28/generator-sinkron/
`
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik | 9