Anda di halaman 1dari 119

BERAPAPUN

Aktif di Komite Sekolah w Pantau


Negosiasikan Tunjanga
MANUAL

Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang

ADMINISTRASI
Serikat Pekerja

ILO/Kongres Serikat Pekerja Inggris - Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja


Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang

ADMINISTRASI
Serikat Pekerja

i
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

Copyright © Organisasi Perburuhan Internasional 2006


Cetakan Pertama, 2006
Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 Konvensi Hak
Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa
izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksi atau penerjemahan dapat
diajukan ke ILO Publications (Rights and Permissions), International Labour Office, CH 1211 Geneva 22, Switzerland.
International Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.

International Labour Organization


“Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang Administrasi Serikat Pekerja”

Juga tersedia dalam versi Inggris dengan judul, “Manual for Indonesian Trade Unions on Trade Unions Administration”
Jakarta, International Labour Office, 2006

ISBN 92-2-019243-8 & 978-92-2-019243-6 (print)


92-2-019244-6 & 978-92-2-019244-3 (web pdf)

Jakarta, 2006

Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Persatuan
Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi
International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai
delimitasi batas-batas negara tersebut.
Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani
merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International
Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya.
Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari International
Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan
merupakan tanda ketidaksetujuan.
Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsung dari
ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baru akan
dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas.

Dicetak di Jakarta

ii
Pengantar

Sebagai bagian dari Respons Tsunami ILO pada 2005, dukungan diberikan kepada serikat-
serikat pekerja/buruh di Aceh dan Nias untuk membantu mereka menjalankan kembali
layanan keanggotaan. Hal ini pun menjadi bagian dari tantangan untuk membangun
kapasitas serikat pekerja/buruh agar memungkinkan mereka mengadaptasi strategi-strategi
untuk menanggulangi tantangan-tantangan pasca tsunami di Aceh dan Nias.
Pada 2006, dengan dukungan dari Kongres Serikat Pekerja/Buruh Inggris, kegiatan
pembangunan kapasitas dilaksanakan di bawah Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh
melalui Pendidikan dan Pelatihan. Proyek ini bertujuan memperkokoh organisasi serikat
pekerja/buruh di Aceh dan Nias, serta membangun mereka mengidentifikasi pendekatan-
pendekatan baru atas pembentukan serikat pekerja/buruh, yang termasuk:
Š Serikat pekerja/buruh meningkatkan organisasi dan layanan terhadap para anggota;
Š Serikat pekerja/buruh mengadaptasi keterampilan mereka agar dapat beroperasi di
lingkungan yang berubah, khususnya dalam mengorganisir pekerja;
Š Serikat pekerja/buruh memberikan penjelasan kepada masyarakat umum mengapa
serikat pekerja/buruh diperlukan dan memainkan peranan;
Š Serikat pekerja/buruh membangun dialog yang efektif dengan pengusaha, dan
mencapai kesepakatan mengenai kondisi kerja; dan
Š Serikat pekerja/buruh mewakili kepentingan-kepentingan pekerja dalam pengembangan
program dan kebijakan untuk bidang-bidang utama, seperti jaminan sosial, penegakan
hukum ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, hak-hak pekerja serta strategi
pembangunan ekonomi.
Manual ini bertujuan memperkuat peranan serikat pekerja/buruh dalammemberikan: (1)
layanan terhadap anggota mereka, dan (2) dukungan terhadap masyarakat Aceh dan Nias.
Serikat pekerja/buruh di Indonesia pun dapat mengambil manfaat dari Manual ini sebagai
bahan acuan, sejalan dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan serikat.

Alan Boulton
Direktur, ILO Jakarta
Desember 2006

iii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

iv
Pendahuluan

Manual ini disusun sejalan dengan pelaksanaan Proyek ILO/Kongres Serikat Pekerja/Buruh
Inggris mengenai Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh melalui Pendidikan dan Pelatihan,
2006. Manual ini telah diujicobakan selama enam bulan dengan serikat-serikat pekerja/
buruh di Aceh dan Nias. Rasa terima kasih mendalam diberikan kepada para peserta
lokakayar serikat pekerja/buruh, para pelatih dan pemuka di Aceh dan Kepulauan Nias
untuk masukan-masukan yang diberikan.

Manual ini disasarkan terutama bagi pendidik/pelatih dan pemimpin serikat pekerja/buruh.
Saran, strategi dan pendekatan yang dipaparkan dalam manual ini disusun berdasarkan
adaptasi dari pengalaman-pengalaman banyak orang yang disadur dari beragam literatur.
Manual tidak harus diikuti seperti apa adanya; ataupun menjawab seluruh pertanyaan yang
muncul atau juga mengantisipasi kondisi yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
manajemen serikat pekerja/buruh sebagai sebuah organisasi.

v
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

vi
Bagaimana
Menggunakan
Manual ini

Manual ini terbagi dalam sembilan modul. Masing-masing modul diawali dengan Tujuan/
Hasil Pembelajaran modul tersebut. Ini diikuti dengan Sesi Perencanaan yang detil untuk
diterapkan pendidikan/pelatih serikat sebagai panduan dalam memfasilitasi serangkaian
lokakarya mengenai beragam aspek dari administrasi serikat pekerja/buruh. Catatan
Panduan memberikan serikat/pelatih latar belakang literatur sederhana yang terkait dengan
tema lokakarya. Bacaan dan persiapan lebih lanjut merupakan hal-hal yang senantiasa
penting sebelum penyelengaraan sebuah lokakarya. Daftar refensi diberikan di akhir modul
untuk memberikan panduan kepada pendidik/pelatih. Lampiran memiliki kaitan dengan
kegiatan lokakarya yang dirancana untuk membantu peserta lokakarya menerapkan
informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama lokakarya.

vii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

viii
Daftar Isi

Kata Pengantar iii


Pendahuluan v
Bagaimana Menggunakan Manual ini vii

Modul 1 Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh 1


Lampiran 1 Kartu Pernyataan 7

Modul 2 Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh 9


Lampiran 1 Kuesioner Salah atau Benar 20
Lampiran 2 Studi Kasus tentang Pendirian Serikat 21
Lampiran 3 Studi Kasus tentang Pembubaran Serikat 22

Modul 3 Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh 23


Lampiran 1 Tiga Sayap Operasional Serikat 30
Lampiran 2 Komponen-komponen yang Penting dalam 31
Anggaran Dasar Serikat Pekerja/Buruh

Modul 4 Trade Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk 33


Pengembangan Organisasi
Lampiran 1 Memulai Proses Perencanaan Strategis 49
Lampiran 2 Tabel Analisis SWOT 51
Lampiran 3 Panduan Rencana Aksi 52
Lampiran 4 Mengevaluasi Efektivitas 53

ix
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

Modul 5 Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh 55


Lampiran 1 Tinjauan Ulang Pendapatan 65
Lampiran 2 Tinjauan Ulang Pengeluaran 66
Lampiran 3 Perubahan Besar dalam Sumber Pendapatan 67
Lampiran 4 Keuangan – Hambatan Besar 68
Lampiran 5 Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan 69
Lampiran 6 - 8 Layanan Anggota Baru 70
Lampiran 9 Anggaran berbasis Kegiatan 73

Modul 6 Penulisan Proposal 75

Modul 7 Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja 85

Modul 8 Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh 91

Modul 9 Mengorganisir Pekerja/Buruh 99


Lampiran 1 Survei terhadap “Iklim Pengorganisasian”
Serikat Pekerja/Buruh

Referensi 107

x
Modul 1
MODUL
Fungsi dan Peran
1 Serikat Pekerja/
Buruh

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan “serikat pekerja/buruh” sesuai dengan
Undang-Undang Pekerja/Buruh (UU No. 21 Tahun 2000).
™ Menjelaskan fungsi dan peran serikat pekerja/buruh yang mendasar.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

30 mnt Pengantar Alur Kartu


Memperkenalkan topik yang Pengetahuan Pernyataan
diajarkan, melakukan Alur
Pengetahuan.
ΠMengindikasikan sebuah garis
dalam bayangan yang membagi
kelompok “SETUJU” dan “TIDAK
SETUJU”.
ΠMeminta peserta untuk
mendengarkan Anda selama
membaca pernyataan.
ΠMereka diminta menuju ke
kelompok berdasarkan apakah
mereka “setuju”, “tidak setuju”,
atau “berdiri di tengah
keduanya” di garis pembatas
bayangan sebagai tanggapan
atas pernyataan yang
dibacakan.
ΠSambil terus membaca kartu-
kartu pernyataan, tanyakan
kepada peserta mengapa
mereka berdiri memilih untuk
“setuju”, “tidak setuju”, atau
“ditengah-tengah”.

1
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

30 mnt Fungsi dan Peran Serikat Ceramah OHP atau LCD


Pekerja dan Diskusi
Bacalah catatan panduan di
halaman berikut ini. Gunakanlah
sebagai dasar ceramah Anda.

1 jam Kegiatan Kerja Lembar


Bagilah peserta ke dalam Kelompok pencatat
kelompok-kelompok berdasarkan
serikat pekerja/buruh yang mereka
wakili.
Mintalah kelompok untuk
mengangkat seorang ketua dan
juru catat.
Mintalah kelompok untuk
mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
ΠApa yang dilakukan oleh serikat
Anda?
ΠTugas-tugas teridentifikasi mana
yang merupakan “fungsi”?
ΠTugas-tugas teridentifikasi mana
yang merupakan “peran”?
ΠApakah ada fungsi lain yang
Anda inginkan untuk serikat
Anda? Mengapa?
ΠApakah ada peran lain yang
Anda inginkan untuk serikat
Anda? Mengapa?
Buatlah kelompok-kelompok
tersebut menuliskan jawaban
mereka di sebuah lembar pencatat,
dan kemudian memberikan laporan
dalam sesi pleno.

15 mnt Kesimpulan Ceramah OHP atau LCD


Simpulkan diskusi kegiatan dan Diskusi
kelompok dengan mengulangi
kembali hal-hal berikut:
ΠFungsi dan peran serikat sekarang
ini nyaris selalu tumpang tindih
dengan adanya tantangan-
tantangan globalisasi.
ΠSerikat harus memastikan
relevansi mereka dengan para
anggota dan masyarakat
dengan meninjau kembali fungsi-
fungsi dan peran-peran serikat
secara berkala guna memastikan
serikat senantiasa menanggapi
kebutuhan-kebutuhan anggota.

2
Modul 1
Catatan Panduan
Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1
Sebuah serikat pekerja/buruh adalah sebuah organisasi yang berdasarkan pada
keanggotaan pekerja/buruh di berbagai bentuk pekerjaan, perdagangan, dan profesi.
Organisasi tersebut harus bebas, terbuka, independen, demokratis, dan bertanggung jawab.

Fungsi vs Peran
“Fungsi” berarti pekerjaan/kerja/tugas yang harus dilakukan oleh serikat pekerja/buruh.
“Peran” mengacu pada wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh.

Fungsi Serikat Pekerja/Buruh2


Tujuan utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah keterwakilan anggota-anggotanya di
tempat kerja dan di masyarakat yang lebih luas, untuk melindungi dan membela hak-hak
dan kepentingan mereka, serta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Sebagai sebuah organisasi, serikat pekerja/buruh berusaha untuk melaksanakan fungsi-
fungsi ini melalui proses dialog dan negosiasi.
Untuk mencapai tujuan ini, serikat pekerja/buruh memiliki fungsi-fungsi berikut, yang
dinyatakan dalam hukum:
a. Menjadi pihak yang terlibat dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama, dan dalam
penyelesaian perselisihan industrial.
b. Mewakili pekerja/buruh dalam urusan-urusan yang terkait dengan ketenagakerjaan di
tingkat lembaga.
c. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dan menegakkan keadilan dan
hukum.
d. Menjadi sebuah struktur yang menyalurkan aspirasi-aspirasi anggota-anggotanya melalui
pembelaan terhadap hak-hak dan kepentingan anggota-anggotanya.
e. Menjadi pihak yang terlibat dalam aksi pemogokan yang sejalan dengan hukum.
f. Mewakili para pekerja/buruh dalam hal kepemilikan saham dalam sebuah perusahaan.
Selain dari hukum tersebut, kebanyakan serikat pekerja/buruh menetapkan sendiri fungsi-
fungsi mereka di dalam konstitusi dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. Hal ini
mencakup intervensi-intervensi di bidang ekonomi, seperti pendirian koperasi, dan
keikutsertaan dalam pembuatan kebijakan di tingkat pemerintah nasional dan lokal,
misalnya.

Peran Serikat Pekerja/Buruh


Wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh telah meluas seiring dengan berjalannya waktu.
Awalnya, gerakan serikat hanya terfokus pada isu-isu yang terkait dengan ketenagakerjaan
dan perburuhan. Sekarang ini, terjadi tumpang tindih dalam hal fungsi dan peran serikat
pekerja/buruh karena wilayah pengaruh serikat terkait langsung dengan fungsi-fungsi
intinya.
1 Pasal 1 (1), dan 3, UU Serikat Buruh / Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000). Lihat pula pasal 10 UU yang sama.
2 Ibid., Pasal 4 (1), (2)

3
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh

Waktu telah melihat perkembangan lima peran serikat pekerja/buruh yang bersifat umum
tetapi penting, yaitu wilayah-wilayah di mana mereka dapat memberikan pengaruh, meski
bukannya tanpa batas. Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah:
1. Peran Keterwakilan – Fungsi utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah mewakili
orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam
membela kepentingan-kepentingan anggota.
2. Peran Pendidikan – Serikat-serikat pekerja/buruh juga memiliki peran pendidikan yang
penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk para anggota mengenai berbagai
macam bidang, menguatkan organisasi dan anggota-anggotanya, dan mendidik
masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan.
3. Peran Pelayanan – Serikat memberikan beragam manfaat yang lain. Misalnya, beberapa
serikat menawarkan nasihat hukum profesional secara gratis mengenai masalah-masalah
perburuhan. Serikat-serikat lainnya memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas
kredit dan hibah pendidikan. Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka
bagi masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan, seperti brosur
mengenai hak-hak buruh migran, sistem jaminan sosial, dan lain sebagainya.
4. Peran Regulasi – Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang perburuhan,
kondisi kerja – misalnya UU kesetaraan upah, UU kesehatan dan keamanan yang lebih
baik, dan kewajiban hukum untuk membayar kompensasi atas PHK – dapat dicapai
berkat tekanan-tekanan dari serikat-serikat pekerja/buruh.
5. Peran Politik – Serikat pekerja/buruh baik secara individual maupun nasional
memainkan peran sangat penting dalam melobi pemerintah dan para pembuat
keputusan untuk memastikan tercapainya kondisi ketenagakerjaan yang sebaik mungkin
bagi rakyat.

Apa yang Dilakukan oleh Serikat Pekerja/Buruh?


Fungsi atau layanan utama yang disediakan oleh serikat pekerja/buruh kepada anggota-
anggotanya adalah negosiasi dan keterwakilan. Terdapat pula manfaat-manfaat lain yang
dapat diperoleh dengan menjadi anggota serikat pekerja/buruh. Umumnya, meskipun
terbatas, atas nama anggota-anggota mereka, serikat pekerja/buruh dapat:
™ Bernegosiasi untuk kepentingan anggota;
™ Mewakili anggota;
™ Menawarkan informasi dan saran; dan
™ Menawarkan layanan keanggotaan.

Negosiasi
Negosiasi adalah saat di mana perwakilan-perwakilan serikat pekerja/buruh berdiskusi
dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang menyangkut kondisi bekerja
dalam sebuah organisasi. Serikat pekerja/buruh mencari tahu pandangan-pandangan
anggota dan menyampaikannya kepada pihak manajemen. Mungkin terdapat perbedaan
pendapat antara pihak manajemen dan anggota-anggota serikat. ‘Negosiasi’ berupaya
menemukan solusi atas perbedaan-perbedaan ini. Proses ini juga dikenal sebagai
perundingan bersama.

4
Modul 1
Di banyak tempat kerja, terdapat perjanjian formal antara serikat pekerja/buruh dan
perusahaan yang menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki hak untuk
bernegosiasi dengan pengusaha. Dalam organisasi-organisasi ini, serikat pekerja/buruh
‘diakui’ untuk melakukan perundingan bersama.
Pembayaran, jam kerja, hari libur dan perubahan lainnya terhadap praktik-praktik kerja
adalah beragam permasalahan yang dinegosiasikan. Mereka yang bekerja di organisasi-
organisasi di mana serikat pekerja/buruhnya diakui, menerima bayaran yang lebih baik dan
memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tumpang tindih dibandingkan dengan mereka
yang bekerja dengan serikat pekerja/buruh yang tidak diakui.

Keterwakilan
Serikat pekerja/buruh juga mewakili anggota-anggota secara perorangan ketika mereka
menghadapi masalah dalam bekerja. Apabila seorang pegawai merasa diperlakukan secara
tidak adil, ia dapat meminta perwakilan serikat pekerja/buruh untuk membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan manajer atau pengusaha.
Apabila tidak dapat diselesaikan dengan baik, permasalahan tersebut dapat dibawa ke
pengadilan industrial. Pengadilan industrial memastikan bahwa hukum ketenagakerjaan
dilaksanakan dengan baik oleh pekerja/buruh dan pengusaha. Pengadilan industrial terdiri
dari orang-orang di luar tempat kerja yang mendengarkan sudut pandang pengusaha dan
pekerja/buruh, serta kemudian mengambil keputusan mengenai kasus tersebut. Orang
dapat meminta serikat pekerja/buruh untuk mewakili mereka di pengadilan industrial.
Kebanyakan kasus yang dibawa ke pengadilan industrial adalah kasus-kasus mengenai
pembayaran, pemecatan yang tidak adil, tumpang tindih atau diskriminasi di tempat kerja.
Serikat pekerja/buruh juga menawarkan keterwakilan hukum bagi anggota-anggotanya.
Biasanya, hal ini untuk membantu mereka memperoleh kompensasi finansial atas kerugian
yang terkait dengan pekerjaan atau untuk membantu mereka yang telah mengajukan
pengusaha ke pengadilan.

Informasi dan Saran


Serikat-serikat pekerja/buruh memiliki kekayaan informasi yang berguna bagi mereka yang
berada di tempat kerja. Mereka dapat memberikan saran-saran mengenai beragam isu yang
luas seperti berapa banyak hari libur yang berhak diperoleh setiap tahunnya, berapa
banyak bayaran yang dapat diperoleh apabila seorang pekerja mengambil cuti hamil, dan
bagaimana cara untuk memperoleh pelatihan kerja.

Layanan Keanggotaan
Selama sepuluh tahun terakhir, serikat-serikat pekerja/buruh telah meningkatkan jenis-jenis
layanan yang mereka tawarkan kepada anggota. Layanan-layanan tersebut mencakup:
™ Pendidikan dan pelatihan – Kebanyakan serikat pekerja/buruh menyelenggarakan
kursus-kursus pelatihan untuk anggota-anggotanya mengenai hak-hak ketenagakerjaan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan isu-isu lain. Beberapa serikat pekerja/buruh juga
membantu anggota-anggotanya yang telah meninggalkan sekolah dengan tingkat
pendidikan yang rendah dengan menawarkan kursus-kursus mengenai keterampilan-
keterampilan dasar, dan kursus-kursus yang mengarah pada kualifikasi profesional.

5
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh

™ Bantuan hukum – Selain dari menawarkan nasihat hukum mengenai isu-isu


ketenagakerjaan, beberapa serikat pekerja/buruh juga membantu hal-hal pribadi, seperti
perumahan, waris, dan hutang.
™ Potongan harga – Orang-orang dapat memperoleh potongan harga untuk hipotek,
asuransi, dan pinjaman dari serikat-serikat pekerja/buruh.
™ Tunjangan kesejahteraan – Anggota-anggota dapat memperoleh tunjangan kematian
dan hibah pendidikan dari serikat pekerja/buruh.

Jadi, Mengapa Bergabung dengan Serikat Pekerja/Buruh?


Keanggotaan serikat pekerja/buruh bersifat sukarela. Oleh karena itu, serikat pekerja/buruh
memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan para pekerja/buruh bahwa keanggotaan
mereka bermanfaat. Beberapa argumentasi untuk bergabung dengan serikat pekerja/buruh
adalah:
™ Untuk melindungi dan memperbaiki kondisi kerja.
™ Untuk melindungi diri dari ketidakadilan dan diskriminasi di tempat kerja.
™ Untuk memberikan suara bagi para pekerja/buruh dalam pembuatan keputusan
manajemen.
™ Untuk menyatukan dan menguatkan para pekerja/buruh.

6
Modul 1
Lampiran 1: Kartu Pernyataan
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dan tanyakan kepada para peserta apakah
mereka SETUJU, TIDAK SETUJU atau KEDUANYA.

Pernyataan 1
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menjadi lembaga yangmenyusun Perundingan Kerja
Bersama, dan menyelesaikan perselisihan industrial.

Pernyataan 2
Peran serikat pekerja/buruh adalah mewakili pekerja/buruh dalam masalah-malasah yang
terkait ketenagakerjaan di tingkat kelembagaan.

Pernyataan 3
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menciptakan hubungan industrial yang harmonis, serta
menjunjung keadilan dan hukum.

Pernyataan 4
Peran serikat pekerja/buruh merupakan struktur yang menjadi wadah aspirasi dari para
anggotanya melalui upaya memperjuangkan hak serta kepentingan para anggotanya.

Pernyataan 5
Fungsi serikat pekerja/buruh merupakan pihak yang berhak melakukan aksi mogok yang
sejalan dengan peraturan.

Pernyataan 6
Serikat pekerja/buruh berfungsi mewakili pekerja/buruh tanpa mempertimbangkan
besarnya kepemilikan saham di perusahaan.

7
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh

8
MODUL Mendirikan dan

2 Membubarkan

Modul 2
Serikat Pekerja/
Buruh

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Untuk menjelaskan dasar hukum mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2000.
™ Untuk menjelaskan dasar hukum membubarkan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan UU No. 21 Tahun 2000.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 mnt Pengantar Ceramah OHP atau LCD


Memperkenalkan topik dengan
menyatakan bahwa sesi ini akan
dibagi menjadi 4 bagian:
ΠBagian I: Definisi
ΠBagian II: Pendirian dan
Pendaftaran Serikat Pekerja/Buruh
ΠBagian III: Sanksi-sanksi terhadap
Serikat Pekerja/Buruh
ΠBagian IV: Pembubaran Serikat
Pekerja/Buruh

30 mnt Bagian I: Definis Tugas Kuesioner


ΠSiapkan sesi dengan membaca mandiri/ pengetahuan
catatan panduan di halaman individual
berikut – gunakanlah sebagai OHP atau LCD
dasar ceramah Anda.
Ceramah
ΠBagikan kuesioner pengetahuan
benar atau salah kepada para
dan diskusi
peserta untuk dijawab. Berikanlah
waktu 10 menit untuk melakukan
tugas tersebut.
ΠDiskusikanlah jawaban-
jawabannya dalam sesi pleno,
dengan mengacu pada hukum,
sorotilah dengan menggunakan
OHP/LCD.

9
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

30 mnt Bagian II: Pendirian dan Ceramah OHP atau LCD


Pendaftaran Serikat Pekerja/ dan diskusi
Buruh
Bacalah catatan panduan di
halaman berikut ini.
Gunakanlah sebagai dasar
ceramah Anda, pastikan bahwa
Anda mencakup bidang-bidang
berikut ini:
ΠIdeologi dan Kemandirian Serikat.
ΠPendirian Serikat.
ΠAD/ART Serikat.
ΠKeanggotaan Serikat.
ΠStaf Manajemen Perusahaan
sebagai Pengurus Serikat.
ΠAnggota-anggota yang
Meninggalkan Serikat.
ΠAnggota-anggota yang
Diberhentikan dari Serikat
ΠProsedur Hukum untuk
Pendaftaran.
ΠInspeksi dan Penyelidikan
terhadap Serikat.

30 mnt Kegiatan mengenai Pendirian Kerja Studi Kasus


& Pendaftaran Serikat Pekerja/ Kelompok
Buruh Lembar
ΠBagilah peserta menjadi pencatat
kelompok-kelompok, pastikan
bahwa Anda mencampur
peserta dari serikat-serikat yang
berbeda.
ΠMintalah kelompok untuk
menunjuk seorang ketua dan
seorang yang akan
menyampaikan laporan.
ΠBagikanlah studi kasus mengenai
pendirian serikat.
ΠMinta kelompok untuk membaca
studi kasus yang telah diberikan
dalam kelompok dan mintalah
mereka menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan di
bagian akhir studi kasus tersebut.
ΠMintalah kelompok untuk
menjelaskan jawaban-jawaban
mereka di sesi pleno.
ΠMintalah kelompok-kelompok
yang tersisa menjawab apakah
menurut mereka jawaban yang
diberikan benar, sesuai dengan
hukum dan ceramah yang
diberikan.

10
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

15 mnt Bagian III: Sanksi-Sanksi Ceramah Lembar


terhadap Serikat Pekerja/ dan diskusi pencatat
Buruh

Modul 2
Bacalah Catatan Panduan di
halaman-halaman berikut.
Gunakanlah sebagai dasar
ceramah Anda, pastikan Anda
mencakup hal-hal berikut ini:
ΠDasar-dasar sanksi administratif
bagi serikat.
ΠHak-hak serikat yang hilang
karena sanksi.

15 mnt Bagian IV: Pembubaran Ceramah Lembar


Serikat Pekerja/Buruh dan diskusi pencatat
Bacalah catatan panduan di
halaman berikut.
Gunakanlah sebagai dasar
ceramah Anda, pastikan Anda
mencakup hal-hal berikut ini:
ΠTiga dasar pembubaran serikat.
ΠPembubaran dengan keputusan
pengadilan

30 mnt Kegiatan mengenai Kerja Studi Kasus


Pembubaran Serikat Pekerja/ Kelompok
Buruh Lembar
ΠBagilah peserta menjadi pencatat
kelompok-kelompok, pastikan
Anda mencampur peserta dari
serikat-serikat yang berbeda.
ΠMintalah kelompok untuk
menunjuk seorang ketua dan
seorang yang akan
menyampaikan laporan.
ΠBagikan studi kasus mengenai
pembubaran serikat.
ΠMintalah kelompok untuk
membaca studi kasus yang
diberikan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan di bagian akhir studi
kasus tersebut.
ΠMintalah kelompok untuk
menjelaskan jawaban mereka di
sesi pleno.
ΠMintalah kelompok-kelompok
yang tersisa menjawab apakah
menurut mereka jawaban yang
diberikan benar, sesuai dengan
hukum dan ceramah yang
diberikan.

11
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

15 mnt Kesimpulan Ceramah OHP atau LCD


Simpulkan diskusi kegiatan dan diskusi
kelompok dengan mengulangi
kembali hal-hal berikut ini:
ΠPemimpin serikat harus
memahami dengan jelas
bagaimana sebuah serikat berdiri
secara sah. Hal ini berdampak
pada status organisasi dan
legalitas kegiatannya.
ΠPemimpin serikat harus menyadari
bagaimana serikat dibubarkan,
menurut hukum.

Catatan Panduan
Definisi menurut UU No. 21 Tahun 2000
Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1
Sebuah “serikat pekerja/buruh” merupakan sebuah organisasi yang berasal dari, didirikan
oleh, dan untuk, baik para pekerja/buruh yang terikat dalam perusahaan atau bebas.
Organisasi pekerja/buruh ini bersifat bebas, terbuka, independen, demokratis, dan
bertanggung jawab. Organisasi ini memperjuangkan hak-hak dan kepentingan-kepentingan
pekerja/buruh, dan melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan tersebut. Organisasi
ini juga berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarga mereka.

Definisi “Pekerja/Buruh”2
Seorang “pekerja/buruh” adalah setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan upah, atau
remunerasi dalam bentuk-bentuk lain.

Definisi “Pengusaha”3
Seorang “pengusaha” adalah:
a) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan milik sendiri;
b) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan yang bukan milik sendiri secara independen;
c) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang terletak di Indone-
sia, dan mewakili sebuah perusahaan (seperti dinyatakan dalam (a) dan (b) di atas), yang
berdomisili di luar wilayah Indonesia.

1 Depnakertrans Indonesia & ILO/USA Declaration Project, Indonesia, 2002, “Undang-Undang Serikat Pekerja/buruh/Buruh Indonesia
(UU No. 21 Tahun 2000)” Pasal 1 (1), 3, 10
2 Ibid., Pasal 1 (6)
3 Ibid., Pasal 1 (7)

12
Definisi “Perusahaan”4
Sebuah “perusahaan” adalah:
™ berbagai bentuk pelaksanaan usaha.
™ yang beroperasi sebagai badan hukum.

Modul 2
™ dimiliki oleh seorang individu, sebuah kemitraan bisnis atau badan hukum.
™ baik dimiliki oleh swasta atau negara.
™ yang mempekerjakan pekerja/buruh.
™ membayar upah atau bentuk-bentuk remunerasi lain kepada pekerja/buruh atau jasa
yang mereka berikan.

Ideologi Serikat Pekerja/Buruh


Ketika mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh di Indonesia, hukum mempersyaratkan
bahwa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serikat pekerja/buruh harus
sesuai dengan ideologi negara, yaitu Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.5

Kemandirian Serikat Pekerja/Buruh


Serikat pekerja/buruh di Indonesia diharapkan bersifat bebas dan mandiri dari afiliasi
politik apapun, terbuka bagi semua orang dari berbagai ras, demokratis dalam
administrasinya, dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.6

Pendirian Serikat7
Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik yang bekerja di sektor publik maupun swasta, dan/
atau bekerja di perekonomian formal atau informal, memiliki hak untuk menjadi anggota
sebuah serikat pekerja/buruh.8
Pegawai negeri sipil memiliki hak dan kebebasan untuk berorganisasi, tetapi pelaksanaan
hak ini tidak diatur dalam undang-undang mengenai serikat pekerja/buruh yang baru.9
Sebuah serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum sepuluh (10) pekerja/
buruh.10
Sebuah federasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum lima (5) serikat
pekerja/buruh.11
Sebuah konfederasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum tiga (3)
federasi serikat pekerja/buruh.12

4 Ibid., Pasal 1 (8)


5 Ibid., Pasal 2
6 Ibid., Pasal 3
7 Ibid., Bab III
8 Ibid., Pasal 5 (1)
9 Ibid., Pasal 44
10 Ibid., Pasal 5 (2)
11 Ibid., Pasal 6 (1), (2)
12 Ibid., Pasal 7 (1), (2)

13
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

AD/ART serikat pekerja/buruh akan mengatur organisasi dan struktur serikat pekerja/buruh,
termasuk pengaturan hierarkinya.13
Seluruh serikat harus didirikan berdasarkan kehendak bebas para pekerja/buruh, tanpa
tekanan atau intervensi dari pengusaha, pemerintah, partai politik atau badan/pihak
manapun. Hal ini disebut sebagai “serikat pekerja/buruh yang bebas dan mandiri.”14
Sebuah serikat dapat didirikan berdasarkan sektor bisnis, jenis pekerjaan/perdagangan, atau
kategori lain, sesuai dengan kehendak pekerja/buruh.15
Setiap serikat harus memiliki AD/ART. Anggaran dasar harus mengandung, setidaknya, hal-
hal berikut:16

Domisili Tanggal Pendirian Tujuan Serikat


Serikat

Dasar hukum
pendirian Domisili/Alamat
serikat Serikat
KOMPONEN
YANG PENTING
DALAM
ANGGARAN Ideologi Negara
Prosedur DASAR
Keanggotaan & (Pancasila)
Administrasi SERIKAT
Serikat
Audit

Ketentuan Sumber
mengenai Keuangan PERATURAN
perubahan dalam PERTEMUAN
AD/ART Serikat

TUGAS & TANGUNG Pemilihan di


JAWAB PENGURUS seluruh
tingkatan

13 Ibid., Pasal 8. Lihat juga Modul 5 mengenai “Organisasi & Struktur Serikat Pekerja/buruh.”
14 Ibid., Pasal 9
15 Ibid., Pasal 10
16 Ibid., Pasal 11

14
Perubahan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
Serikat
Berbagai perubahan terhadap AD/ART serikat mengharuskan para pengurus untuk
memberitahukan dinas tenaga kerja setempat dalam bentuk tertulis, dalam waktu 30 hari

Modul 2
sejak tanggal perubahan tersebut dibuat. Dalam pemberitahuan tersebut, mereka harus
mengidentifikasi klausul-klausul dalam AD/ART yang telah diamandemen.17 Notulensi
pertemuan di mana amandemen tersebut dibuat akan mengindikasikan tanggal
amandemen tersebut.

Keanggotaan Serikat Pekerja/Buruh


Serikat pekerja/buruh tidak boleh membatasi keanggotaannya kepada kelompok pekerja/
buruh tertentu saja, yaitu membatasi keanggotaan serikat berdasarkan aliran politik, agama,
suku, dan/atau jenis kelamin,18 atau dasar-dasar yang lain. Kriteria keanggotaan serikat
harus dinyatakan dalam AD/ART serikat.19
Seorang pekerja/buruh tidak diperbolehkan untuk memiliki keanggotaan rangkap di dua
serikat. Ini artinya, seorang pekerja/buruh hanya dapat menjadi anggota sebuah serikat.20
Apabila seorang pekerja/buruh menjadi anggota dari dua serikat, ia harus menyatakan,
dalam bentuk tertulis, serikat mana yang ia pilih untuk mempertahankan keanggotaannya.21
Hal yang sama berlaku untuk tingkat federasi dan konfederasi, sebuah serikat pekerja/
buruh hanya dapat menjadi anggota sebuah federasi, dan sebuah federasi hanya dapat
menjadi anggota sebuah konfederasi.22

Staf Manajemen Perusahaan sebagai Pengurus Serikat


Seorang pekerja/buruh dalam sebuah posisi manajemen di sebuah perusahaan tidak
diperbolehkan untuk menjadi pengurus serikat pekerja/buruh untuk serikat yang berada di
perusahaan tersebut23 Posisi manajemen ini mengacu pada posisi-posisi manajer sumber
daya manusia/personel, manajer keuangan, dan sebagainya. Apabila mereka menjadi
pengurus serikat, dapat timbul konflik kepentingan ketika mereka harus terlibat dalam
perundingan bipartit dengan pengusaha.

Meninggalkan Serikat
Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat, tetapi ia harus menyerahkan sebuah
pemberitahuan tertulis mengenai hal ini ke kantor serikat.24

17 Ibid., Pasal 21
18 Ibid., Bab IV, Pasal 12
19 Ibid., Pasal 13
20 Ibid., Pasal 14 (1)
21 Ibid., Pasal 14 (2)
23 Ibid., Pasal 15
24 Ibid., Pasal 17 (1)

15
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

Pemberhentian dari Serikat


Dalam permasalahan yang sama, seorang pekerja/buruh dapat diberhentikan dari serikat,
tetapi hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan AD/ART serikat.25 Apabila anggota yang
meninggalkan serikat, atau diberhentikan dari serikat, bertanggung jawab atas beberapa
tugas di dalam serikat tersebut, ia masih berkewajiban untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut – ia masih bertanggung jawab atas berbagai kewajiban yang belum dipenuhinya
kepada serikat.26

Pendaftaran Serikat Berdasarkan Hukum27


Sebuah serikat pekerja/buruh, sebuah federasi serikat pekerja/buruh, atau sebuah
konfederasi/federasi serikat, biasanya didirikan setelah terjadinya sebuah pertemuan di
mana keputusan tersebut diambil. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan notulensi
pertemuan, karena notulensi tersebut akan memiliki daftar nama anggota-anggota pendiri
serikat – orang-orang yang menghadiri pertemuan tersebut.
Setelah sebuah keputusan telah diambil untuk mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh,
atau federasi, atau konfederasi, tiga langkah berikut ini harus diambil, untuk memastikan
pendaftaran dan pengoperasian serikat yang sah, berdasarkan hukum.

Langkah 1:28
Menyampaikan pemberitahuan tertulis ke dinas tenaga kerja setempat (Disnakertrans)
mengenai pendirian serikat. Surat pemberitahuan tersebut dilampiri dengan:
a) Daftar yang berisi nama-nama anggota pendiri;
b). AD/ART serikat; dan
c). Daftar pengurus serikat, dengan jabatan kantor dan nama serikat.
Sertakan pula lambang serikat. Pastikan bahwa lambang tersebut tidak sama dengan
lambang serikat yang lain, atau Disnakertrans akan menolak aplikasi pendaftaran Anda.29
Sebagai catatan, buatlah dua salinan yang asli – satu untuk Disnakertrans dan yang lain
untuk serikat.

Langkah 2:30
Setelah diserahkan, Disnakertrans akan menyimpan catatan serikat tersebut di buku catatan
serikat,31 dan mengeluarkan nomor pendaftaran serikat. Perhatikan bahwa buku catatan
yang disimpan oleh Disnkertrans setempat harus terbuka untuk inspeksi setiap saat, dan
publik harus memiliki akses ke buku catatan tersebut.32
Nomor pendaftaran harus dikeluarkan dalam waktu 21 hari kerja, mulai dari tanggal
diterimanya pemberitahuan tersebut.33

25 Ibid., Pasal 17 (2)


26 Ibid., Pasal 17 (3)
27 Ibid., Bab V
28 Ibid., Pasal 18
29 Ibid., Pasal 19
30 Ibid., Pasal 20
31 Ibid., Pasal 22 (1)
32 Ibid., Pasal 22 (2)
33 Ibid., Pasal 20 (1)

16
Apabila persyaratan di Langkah 1 tidak dipenuhi, Disnakertrans dapat menunda
pencatatan, dan pengeluaran nomor pendaftaran.34
Berbagai penundaan harus dikomunikasikan dalam bentuk tertulis kepada serikat. Surat ini
harus mengandung alasan penundaan tersebut. Surat tersebut harus dikomunikasikan
kepada serikat dalam periode minimum 14 hari sejak tanggal pemberitahuan serikat

Modul 2
diterima oleh Disnakertrans setempatl.35

Langkah 3:36
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, pengurus serikat harus memberitahukan serikat-
serikat lain, dalam bentuk tertulis, mengenai pendaftaran yang baru dilakukan tersebut.
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, hal tersebut memberikan hak kepada serikat
untuk:37
a) menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan manajemen;
b) mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan industrial;
c) mewakili pekerja/buruh dalam institusi ketenagakerjaan, yaitu komite tripartit;
d) mendirikan institusi, atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upaya-
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; dan
e) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan ketenagakerjaan lainnya sesuai
dengan hukum Indonesia yang berlaku pada saat ini.
Hal ini berarti bahwa serikat berkewajiban untuk:38
a) melindungi dan membela anggota-anggotanya dari berbagai pelanggaran hak dan
memajukan kepentingan mereka;
b) meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya, dan keluarga mereka, dan
c) bertanggung jawab atas anggota-anggotanya mengenai kegiatan-kegiatan serikat, sesuai
dengan AD/ART serikat.
Dengan terdaftar secara sah (yaitu memiliki nomor pendaftaran) juga memungkinkan
serikat untuk berafiliasi atau bekerja sama dengan serikat-serikat atau organisasi-organisasi
pekerja/buruh internasional, selama masih berada dalam batasan-bagasan hukum Indone-
sia.39

Inspeksi dan Penyelidikan


Pengawas ketenagakerjaan memiliki hak untuk melakukan inspeksi terhadap serikat.
Inspeksi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa hukum yang menjamin hak-hak
pekerja/buruh untuk berorganisasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait
terlaksana dengan baik.40
Ketika terdapat tuntutan pidana terhadap serikat, atau pengurus serikat, selain dari
kepolisian Indonesia, pegawai negeri sipil di bidang ketenagakerjaan dapat diberikan

34 Ibid., Pasal 20 (2)


35 Ibid., Pasal 20 (3)
36 Ibid., Pasal 23
37 Ibid., Pasal 25 (1)
38 Ibid., Pasal 27
39 Ibid., Pasal 26
40 Ibid., Pasal 40; Simanjuntak, 2002, p. 39

17
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

wewenang khusus untuk bertindak sebagai penyelidik dan melaksanakan penyelidikan


pidana.41

Sanksi terhadap Serikat Pekerja/Buruh42


Pencabutan nomor pendaftaran serikat merupakan sanksi administratif yang dapat
diterapkan terhadap serikat pekerja/buruh ketika terjadi pelanggaran-pelanggaran berikut
ini:
™ Pendirian serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari 10 pekerja/buruh;
™ Pendirian federasi serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari lima serikat;
™ Pendirian konfederasi serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari tiga federasi
serikat pekerja/buruh;
™ Tidak dilaporkannya amandemen yang dibuat terhadap AD atau ART – serikat harus
memberitahukan Disnakertrans setempat mengenai perubahan tersebut dalam waktu 30
hari sejak tanggal dibuatnya amandemen tersebut;
™ Tidak dilaporkannya bantuan keuangan yang diterima dari sumber-sumber internasional
- hal ini harus dilaporkan secara tertulis ke Departemen Tenaga Kerja (Depnakertrans).
Selama nomor pendaftaran serikat dicabut, serikat kehilangan hak untuk:43
™ Menegosiasikan dan merundingkan perjanjian kerja bersama dengan pengusaha;
™ Mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan apapun; dan
™ Mewakili pekerja/buruh di berbagai institusi ketenagakerjaan/perburuhan.
Meskipun demikian, serikat dapat meneruskan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh, dan berbagai kegiatan lain yang terkait dengan
ketenagakerjaan.

Pembubaran Serikat Pekerja/Buruh44


Sebuah serikat pekerja/buruh dapat membubarkan diri apabila mereka memutuskan
demikian, sesuai dengan AD/ART serikat.
Serikat juga dapat membubarkan diri apabila perusahaan tutup, atau menghentikan
kegiatan selama-lamanya, yang mengakibatkan diakhirinya seluruh hubungan
ketenagakerjaan dengan seluruh pekerja/buruh. Pada saat hubungan ketenagakerjaan
antara perusahaan dan pekerja/buruh berakhir, pengusaha harus memenuhi kewajiban-
kewajibannya kepada para pekerja/buruh sesuai dengan hukum Indonesia.
Serikat juga dapat dibubarkan apabila diputuskan demikian oleh putusan pengadilan. Hal
ini hanya akan terjadi apabila serikat dituntut oleh lembaga pemerintah lokal (di mana
serikat berada dalam jurisdiksinya), karena:45
™ Prinsip-prinsip serikat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945;
™ Pengurus serikat atau anggota serikat terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana,
atas nama serikat, yang mengakibatkan ancaman terhadap keamanan nasional, dan oleh
karenanya dijatuhkan hukuman penjara selama tidak kurang dari lima tahun
41 Ibid., Pasal 41
42 Ibid., Bab XII, Pasal 42 (1)
43 Ibid., Pasal 42 (2)
44 Ibid., Chapter X, and Article 37
45 Ibid., Article 38

18
Ketika sebuah serikat dibubarkan, para pengurusnya masih bertanggung jawab untuk
menyelesaikan urusan-urusan organisasi sampai kewajiban-kewajiban mereka tersebut
sepenuhnya telah dilaksanakan.46
Para pengurus dan/atau anggota serikat tersebut, yang terbukti bersalah di pengadilan
sehingga mengakibatkan pembubaran serikat, tidak diperbolehkan untuk:47

Modul 2
™ Mendirikan sebuah serikat, atau
™ Menjadi pengurus sebuah serikat selama periode tiga tahun, dimulai dari tanggal
putusan pembubaran serikat oleh pengadilan.

46 Ibid., Article 39 (1)


47 Ibid., Article 39 (2)

19
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

Lampiran 1: Kuesioner Benar atau Salah

No. Pertanyaan Benar Salah

1. Konfederasi serikat pekerja/buruh baru dapat


dibentuk dengan minimal tiga (3) federasi serikat
pekerja/buruh.
2. Serikat pekerja/buruh merupakan organisasi yang
datang dari, didirikan oleh, serta diperuntukkan
untuk, baik pekerja/buruh yang terikat maupun
tidak dalam p perusahaan.
3. Serikat pekerja/buruh dapat dibentuk dengan
minimum dua puluh (20) pekerja/buruh.
4. Serikat pekerja/buruh harus bebas, terbuka,
mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
5. Seorang pekerja/buruh dapat memiliki
keanggotaan dari dua serikat.
6. Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik bekerja di
pemerintahan maupun swasta, dan/atau di
ekonomi formal maupun informal, berhak menjadi
anggota serikat pekerja/buruh.
7. Seorang “pekerja/buruh” adalah setiap orang yang
bekerja demi mendapatkan upah, atau bentuk
penggajian lainnya.
8. Serikat pekerja/buruh bertujuan memperjuangkan
hak dan kepentingan pekerja/buruh, serta
melindungi mereka.
9. Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat
setiap saat, tanpa pemberitahuan ke kantor serikat.
10. Serikat pekerja/buruh adalah organisasi yang
bekerja demi meningkatkan kesejahteraan para
pekerja/buruh dan keluarga mereka.
11. Serikat pekerja/buruh dapat dibubarkan melalui
keputusan pengadilan.
12. Pendirian federasi serikat pekerja/buruh dengan
kurang dari 6 serikat dapat berakibat sanksi
administrasi.
13. Sanksi administrasi berupa pencabutan Nomor
Pendaftaran Serikat.
14. Segala bentuk perubahan dalam tubuh serikat
pekerja/buruh atas Konstitusi ataupun Berdasarkan
Hukum tidak menimbulkan sanksi administrasi.

20
Lampiran 2: Studi Kasus tentang Pembentukan Serikat
Pekerja/Buruh

Studi Kasus 1

Modul 2
Perkebunan Penny telah beroperasi selama 5 tahun dan mempekerjakan 300 pekerja/
buruh. Tiga belas orang pekerja/buruh memutuskan untuk mendirikan serikat pekerja/
buruh guna merundingkan upah yang lebih layak. Dua puluh pekerja/buruh lainnya
kemungkinan akan turut bergabung.
Susun langkah-langkah yang harus mereka ambil dalam mendirikan serikat pekerja/buruh
yang sah di perusahaan tersebut.

Studi Kasus 2
Pekerja/buruh garmen dan tekstil di Bijang merupakan anggota Asosiasi Pekerja/Buruh
Tekstil Bijang. Asosiasi sejenis juga terdapat di Provinsi Kitan, Utam, dan Bijur, serta
Kabupaten Jabar dan Sulo.
Dapatkah mereka mendirikan serikat pekerja/buruh? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan federasi pekerja/buruh tekstil? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan konfederasi serikat pekerja/buruh tekstil? Apa saja
persyaratannya?

Studi Kasus 3
Pekerja/buruh transportasi di Pitan ingin mendirikan serikat pekerja/buruh namun ingin
membatasi keanggotaannya dengan kriteria berikut:
™ Hanya pekerja/buruh transport yang juga penduduk asli Pitan yang dapat menjadi
anggota;
™ Mereka harus berusia antara 18 dan 30 saja;
™ Mereka harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah atas; dan
™ Mereka harus laki-laki.

Selanjutnya, calon ketua dari serikat pekerja/buruh adalah Direktur Jenderal dari Layanan
Transportasi dari Departemen Transportasi dan Perhubungan.

Diskusikan kemungkinan pendirian serikat pekerja/buruh ini.

21
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh

Lampiran 3: Studi Kasus tentang Pembubaran Serikat


Pekerja/Buruh

Studi Kasus 1
Perusahaan Pelangi telah beroperasi di Indonesia selama 10 tahun. Namun, karena
masalah keuangan, perusahaan tersebut menghadapi kebangkrutan. Pihak manajemen
menginformasikan kepada para pekerja/buruh – sebagian merupakan anggota Serikat
Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – bahwa perusahaan akan menutup operasinya di Indonesia
pada akhir tahun.
Apakah artinya bagi Serikat Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – dapatkah mereka
mempertahankan keberadaan sebagai serikat? Diskusikan.

Studi Kasus 2
Saat aksi mogok tahun lalu, 3 pemimpin Serikat/Pekerja Buruh P.T. Zero ditahan polisi
karena melakukan tindak kekerasan di wilayah sekitar perusahaan berdiri.
Mereka tertangkap basah melemparkan batu dan botok ke rumah-rumah milik perusahaan.
Mereka ditahan atas tuduhan melakukan tindak kriminal, dan diganjar dengan hukuman
penjara selama 2, 4, dan 6 tahun.
Karena ketiga pemimpin serikat terlibat, pengadilan memutuskan untuk membubarkan
Serikat Pekerja/Buruh P.T. Zero.
Apakah pembubaran ini sah secara hukum? Diskusikan.

22
MODUL Struktur Organisasi

3 dan Administrasi
Serikat Pekerja/
Buruh

Modul 3
Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Memahami dimensi-dimensi struktur serikat pekerja/buruh.
™ Melihat struktur serikat Anda sendiri.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 mnt Pengantar Ceramah OHP atau LCD


ΠMenjelaskan tujuan sesi dan hasil
pembelajaran.
ΠMemberitahukan rencana
pembelajaran dengan
menyatakan bahwa sesi ini dibagi
menjadi empat bagian:
ΠBagian I: Struktur Serikat
ΠBagian II: Administrasi Serikat
ΠBagian III: Hubungan Serikat -
Anggota
ΠBagian IV: Staf Serikat

15 mnt Bagian I: Struktur Serikat Kerja Lembar


ΠMempersiapkan sesi dengan kelompok pencatat
membaca catatan panduan di
halaman berikut – gunakanlah Ceramah OHP atau LCD
sebagai dasar ceramah Anda.
dan diskusi

15 mnt Bagian II: Administrasi Serikat Ceramah OHP atau LCD


Bacalah catatan panduan di dan diskusi
halaman berikut. Gunakanlah
sebagai dasar ceramah Anda,
memastikan bahwa Anda mencakup
bidang-bidang berikut ini:
ΠAD dan ART serikat.
ΠEnam prinsip dasar yang mengatur
administrasi serikat,

23
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

15 mnt Bagian III: Hubungan Serikat – Ceramah OHP atau LCD


Pekerja/Buruh dan diskusi
Bacalah Catatan Panduan di
halaman-halaman berikut.
Gunakanlah sebagai dasar ceramah
Anda, pastikan bahwa Anda
mencakup bidang-bidang berikut ini:
ΠHak dan Tanggung Jawab
Anggota
ΠBeban Kepemimpinan Serikat
ΠPrakarsa untuk Meningkatkan
Hubungan Serikat - Anggota

15 mnt Bagian IV: Staf Serikat Ceramah OHP atau LCD


dan diskusi
Bacalah catatan panduan di
halaman berikut. Gunakanlah
sebagai dasar ceramah Anda.

30 mnt Kegiatan mengenai Struktur Ceramah Lembar


dan Administrasi Serikat dan diskusi pencatat
Bagilah peserta menurut serikat-
serikat mereka, dengan seorang
ketua dan seorang yang akan
menyampaikan laporan.
Dalam kelompok-kelompok mereka,
minta peserta untuk:
Πmendeskripsikan struktur serikat
mereka dalam flow-diagram.
Πmendeskripsikan bagaimana
sumber daya dimobilisir dan
digunakan.
Πmengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan dalam struktur, apabila
ada, dan bagaimana mereka
mengatasinya.

Buatlah kelompok-kelompok
tersebut kembali ke sesi pleno untuk
berbagi hasil diskusi mereka.

15 mnt Kesimpulan Ceramah OHP atau LCD


dan diskusi
Simpulkan diskusi kegiatan kelompok
dengan mengulangi hal-hal berikut:
ΠStruktur serikat harus
mencerminkan kebutuhan
anggota-anggotanya. Hal ini
terkait dengan relevansi
organisasi, dan manfaat kegiatan-
kegiatannya bagi anggota-
anggotanya.

24
Catatan Panduan
Definisi
Organisasi vs Struktur
“Organisasi” berarti koordinasi orang, proses, sistem, struktur, dan kegiatan, untuk tujuan
memberikan layanan administratif, teknis, dan perwakilan kepada anggota-anggota serikat.
“Struktur” mengacu pada jenis, dan klasifikasi serikat yang berbeda, berdasarkan pola
rekrutmennya, dan bidang kerja di mana keanggotaan berasal.
Oleh karena itu, sebuah “struktur organisasi” terkait dengan koordinasi kegiatan-kegiatan

Modul 3
dan layanan-layanan serikat pekerja/buruh melalui proses administratif dan jalur
komunikasi yang teridentifikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk melaksanakan strategi-
strategi organisasi.

Dimensi Struktur Serikat Pekerja/Buruh


Struktur serikat pekerja/buruh memiliki empat dimensi:
a) Struktur organisasi formal;
b) Administrasi struktur;
c) Orang-orang di dalam organisasi – anggota, pengurus kantor, dan staf; dan
d) Sistem sumber daya manusia – para pegawai dalam serikat pekerja/buruh.
Keempat dimensi ini dijabarkan secara terperinci di bawah ini dan di halaman berikut.

A. Struktur Organisasi Serikat Pekerja/Buruh


Pada umumnya, struktur organisasi serikat pekerja/buruh terdiri dari:
a) Beberapa lapisan
a. Geografis – nasional, regional, lokal.
b. Industri – serikat nasional, cabang regional, pabrik.
b) Masing-masing terkait dengan yang lainnya – secara horisontal dan vertikal
™ Dengan staf di berbagai departemen atau bagian, tergantung jenis kegiatan atau layanan
organisasi; dan
™ Memiliki aturan-aturan mengenai pengambilan keputusan, dan prosedur administratif.

Hal ini berlaku bagi struktur organisasi serikat di Indonesia. Lampiran 1 terdiri dari sebuah
flow diagram dari struktur organisasi tiga konfederasi serikat yang ada pada saat ini di
Indonesia: KSPSI, KSPI, dan KSBSI.

Struktur organisasi serikat yang formal dipengaruhi oleh:


™ Besarnya
™ Cakupannya (geografi/industri)
™ Perannya
™ Kegiatan-kegiatannya
™ Wewenang dan akuntabilitasnya, dan sebagainya.

25
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh

Ketika mendirikan sebuah serikat, struktur yang diadopsi harus merupakan sebuah struktur
yang paling dapat mewakili kepentingan-kepentingan anggota.

B. Administrasi Serikat Pekerja/Buruh


“Administrasi serikat pekerja/buruh” adalah proses evaluasi, perencanaan, dan kontrol
terhadap sumber daya serikat yang bersifat materiil dan non-materiil, untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Administrasi serikat pekerja/buruh merupakan sebuah mekanisme
untuk menjalankan/mengoperasikan serikat secara efisien dan sistematis.
Administrasi serikat pekerja/buruh merupakan sebuah mekanisme yang menggunakan
proses demokratis dalam pengambilan keputusan. Proses yang demokratis tersebut
mendorong partisipasi seluruh anggota. Partisipasi seluruh anggota memaksimalkan
penggunaan sumber daya dengan baik, dan memastikan implementasi rencana-rencana
serikat pekerja.

26
Prinsip-Prinsip Dasar yang Mengatur Administrasi
Serikat Pekerja/Buruh

Kedaulatan Anggota – Kualitas anggota.


– Keasertifan dalam hal hak dan tanggung jawab
anggota.
– Pengabdian untuk menjalankan tugas-ugas yang
ditetapkan oleh serikat.
– Supremasi anggota, karena mereka menentukan
kekuatan dan efektifitas serikat.

Modul 3
CATATAN: Supremasi anggota tidak boleh digunakan
sebagai alat pertarungan.

Keterwakilan – Anggota memilih perwakilan.


– Perwakilan yang terpilih menyuarakan ide-ide dan
sentimen anggota-anggotanya.

Delegasi – Pembagian wewenang dan tanggung jawab secara


bijaksana.

Layanan – Layanan serikat pekerja/buruh kepada anggota.


– Dedikasi para pemimpin dan anggota-anggotanya.
“KITA” dan bukan “SAYA”.
– Terdapat pengorbanan, dedikasi, komitmen,
disiplin, dan pelayanan untuk kemajuan serikat.

Administrasi yang Baik – Definisi kebijakan serikat yang jelas.


– Implementasi kebijakan serikat yang baik.
– Panduan dalam implementasi kebijakan-kebijakan
serikat.
– Perencanaan, pembagian, dan penyusunan program
kerja.
– Kebijakan serikat diwujudkan dalam tindakan.
– Program-program khusus dikembangkan, dengan
strategi, jadwal, alokasi sumber daya, dan standar-
standar untuk monitoring dan evaluasi
– Kegiatan-kegiatan bersifat realistis dan operasional
[SMART].
– Alokasi sumber daya yang tepat, melalui
perencanaan yang baik – sumber daya manusia,
dana, personel, infrastruktur.
– Evaluasi berkala mengenai kebijakan, program, dan
kegiatan.

27
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh

Administrasi yang Baik – Melindungi dan mempromosikan kepentingan


anggota-anggotanya.
– Melaksanakan kegiatan yang berlanjut untuk
organisasi dan anggota-anggotanya.
– Memiliki struktur dan sistem administrasi yang baik.
– Menyampaikan layanan-layanan yang relevan
kepada anggota-anggotanya.
– Mematuhi anggaran dasar serikat.

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja/Buruh


Sebuah “anggaran dasar serikat pekerja/buruh” adalah sebuah dokumen yang sah yang
menyatakan prinsip-prinsip pendirian serikat pekerja/buruh tersebut. Anggaran dasar
menyatakan struktur, prinsip-prinsip kepengurusan dan prosedur administratif organisasi.
Anggaran dasar juga menetapkan konstituen serikat yang berbeda-beda dengan kekuasaan,
kewajiban dan tanggung jawabnya. Lampiran 2 mengidentifikasi beberapa komponen
anggaran dasar serikat yang penting.

C. Hubungan Serikat – ke – Anggota


Hak Anggota
Serikat pekerja/buruh merupakan organisasi yang demokratis dan representatif. Artinya,
anggota-anggota serikat pekerja/buruh:
™ Memilih pemimpin mereka – tidak seorang pemimpin pun dapat dinominasikan oleh
sedikit anggota, atau untuk alasan politis;
™ Memiliki hak untuk mengadakan pemilihan untuk berbagai posisi kepemimpinan; dan
™ Memiliki kesempatan untuk mempengaruhi (melalui pengambilan suara atau cara-cara
lain) keputusan-keputusan besar (seperti tuntutan pekerja, pemberitahuan mogok kerja,
perjanjian bersama, dan lain sebagainya) sebelum keputusan tersebut diambil.

Tanggung Jawab Anggota


Serikat pekerja/buruh diharapkan dapat mewakili kepentingan bersama anggota-
anggotanya. Mereka merupakan organisasi sosial yang terdiri dari pekerja (anggota), untuk
pekerja (anggota). Oleh karena itu, anggota harus bersedia membayar biaya pengoperasian
serikat, menghadiri pertemuan secara berkala, dan berpartisipasi dalam diskusi dan proses
pengambilan keputusan serikat.

Beban Kepemimpinan Serikat


Prioritas serikat pekerja/buruh timbul dari kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan
anggota-anggotanya. Keputusan mengenai kebutuhan dan harapan anggota-anggota serikat
harus didasarkan pada umpan balik yang aktual dari anggota dan bukan asumsi para
pemimpin. Misalnya, kebutuhan para pekerja muda berbeda dari kebutuhan anggota-
anggota yang lain. Sama halnya dengan para pekerja/buruh perempuan, dan pekerja/buruh
yang memiliki tanggung jawab keluarga.

28
Pada awal permulaan pergerakan perburuhan, pemimpin serikat lebih menyerupai pekerja
lapangan. Sekarang, terdapat kebutuhan bagi para pemimpin serikat untuk memperhatikan,
mencegah para pemimpin menjadi birokrat. Semangat dalam pekerjaan serikat pekerja
dapat digantikan dengan godaan uang, pengaruh politik, dan kekhawatiran akan karir dan
bukan memberikan layanan untuk keperluan anggota-anggotanya, dan secara lebih luas,
masyarakat pada umumnya.

Prakarsa untuk Meningkatkan Hubungan Serikat – Anggota


Serikat pekerja/buruh dapat mengambil beberapa prakarsa untuk meningkatkan hubungan
serikat – anggota, misalnya:
™ Mendirikan komite serikat dengan tanggung jawab yang disasarkan pada kelompok-

Modul 3
kelompok pekerja/buruh khusus, untuk unionisasi, dan untuk memahami kebutuhan
dan harapan khusus mereka.
™ Memperbaharui database anggota secara berkala.
™ Menciptakan keterbukaan jender dan transparansi dalam serikat pekerja/buruh.
™ Meningkatkan kesempatan bagi anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
serikat.
™ Menguatkan komunikasi antara anggota dan serikat, melalui lembaran berita berkala,
atau melalui situs atau terbitan, dll.

D. Pengangkatan Staf yang Strategis


Pada umumnya, kebanyakan serikat pekerja/buruh bergantung pada upaya-upaya sukarela
dan kontribusi dari para pemimpin dan aktifis. Banyak serikat yang memiliki sangat sedikit
staf yang ketentuan dan persyaratannya jauh dibawah kondisi pasar. Seluruh serikat
pekerja/buruh, tergantung besarnya, perlu memiliki sebuah sistem yang efisien. Staf yang
bekerja penuh dan profesional yang berkualifikasi yang bekerja untuk serikat akan
menguatkan kegiatan-kegiatan para pekerja/buruh, karena terdapat hubungan antara
kualitas dan motivasi staf yang dibayar dan layanan serta keuangan serikat pekerja/buruh.
Komitmen terhadap tujuan dari serikat pekerja/buruh itu sendiri tidak cukup. Kompetensi
dan motivasi merupakan hal yang penting. Ketika serikat mempekerjakan orang, serikat
harus menjadi majikan panutan, mempraktikkan kondisi kerja yang diinginkan oleh serikat
tersebut.

29
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh

Lampiran 1

Tiga Sayap Operasional Serikat

Tugas POLITIK EKSEKUTIF OPERASIONAL

Badan Komite Eksekutif Sekretariat Serikat Departemen


Serikat

Anggota – Presiden – Sekretaris – Administrasi


– Wakil Presiden Jenderal – Keuangan
– Sekretaris Jenderal – Pembantu – Layanan
Sekretaris Masyarakat
– Pembantu
Jenderal – Koperasi
Sekretaris Jenderal
– Asisten Sekretaris – Hubungan
– Asisten Sekretaris
Jenderal Industrial
Jenderal
– Koordinator – Kesehatan &
– Bendahara
masing-masing Keselamatan Kerja
– Anggota Komite departemen yang
terdapat di – Organisasi
sebelah kanan – Pengembangan
Keterampilan
– Perempuan
– Pemuda/Pekerja
Muda
– Teknologi
Informasi
– Hukum
– Pendidikan
– Media
– Penelitian
– Perpustakaan/
Pusat Informasi

Catatan – Komite bertemu – Biasanya – Program-program,


sebulan sekali, Sekretariat kegiatan-kegiatan,
sekali setiap dua memiliki staf dan layanan
bulan, atau setiap yang bekerja diimplementasikan
kwartal. penuh di tingkat ini
– Komite – Keputusan
mengawasi kerja operasional
Sekretariat dibuat di tingkat
– Keputusan ini
kebijakan dibuat
di tingkat ini

30
Lampiran 2

Komponen-Komponen yang Penting dalam Anggaran Dasar


Serikat Pekerja/Buruh

PERNYATAAN
PEMBUKAAN PRINSIP KEANGGOTAAN

PUNGUTAN NAMA &

Modul 3
IURAN L AMBANG HAK &
KEWAJIBAN
ANGGOTA
PENANGANAN
KELUHAN & KOMPONEN
BANDING PENTING
ANGGARAN KOMITE
EKSEKUTIF
DASAR SERIKAT
PERTEMUAN UMUM
PEKERJA
LUAR BIASA
AUDIT
PENGAM
KEUANGAN
BILAN
& DANA
PERTEMUAN SUARA
UMUM TAHUNAN ATURAN
PERTEMUAN

KESETARAAN KEWAJIBAN &


TANGGUNG JAWAB PEMILIHAN DI
JENDER DALAM
PENGURUS SELURUH
KEPEMIMPINAN
TINGKATAN

31
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh

32
MODUL Perencanaan Strategis

4 Serikat Pekerja/Buruh
untuk Pengembangan
Organisasi

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Memperoleh suatu tinjauan umum mengenai model perencanaan strategis untuk
perkembangan organisasi dengan sudut pandang serikat pekerja/buruh.

Modul 4
™ Memahami arti dan pentingnya Pernyataan Misi dan Visi.
™ Memahami perbedaan antara tujuan dan rencana, dan dapat merumuskannya bagi
serikat pekerja/buruh.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 mnt Pengantar Ceramah OHP atau LCD


ΠMenjelaskan tujuan sesi dan hasil dan diskusi
pembelajaran.
ΠMemberitahukan rencana
pembelajaran dengan
menyatakan bahwa sesi ini dibagi
menjadi lima segmen:
ΠBagian I: Perencanaan Strategis
ΠBagian II: Analisis SWOT
ΠBagian III: Pernyataan Misi dan Visi
ΠBagian IV: Tujuan dan Rencana
ΠBagian V: Evaluasi

1 jam Bagian I: Perencanaan


Strategis
Bersiap-siaplah dengan membaca Diskusi OHP atau LCD
catatan panduan dan
mempersiapkan presentasi Anda
sesuai dengan catatan panduan
tersebut.
ΠSebagai suatu pengantar,
tanyakan para peserta apa yang Kegiatan
mereka pahami dengan istilah kelompok
“perencanaan strategis”. Tuliskan
pada lembar pencatat atau
transparansi.

33
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

ΠLalu sebagai suatu kegiatan,


tanyakan kepada para peserta
jika ada dari perwakilan serikat
pekerja/buruh yang pernah
melakukan perencanaan
strategis. Jika ada, tanyakan
kepada salah satu serikat untuk
membagi pengalaman mereka,
melalui pertanyaan terarah dari
fasilitator, seperti:
- Bagaimana prosesnya?
- Apakah ada fasilitator internal
atau eksternal saat itu?
- Apakah ada perubahan-
perubahan yang terjadi dari
proses perencanaan
strategis?
- Apa perubahan-perubahan
tersebut, jika ada?
ΠSimpulkan diskusi dengan Ceramah OHP atau LCD
ceramah pendek mengenai
apa perencanaan strategis itu
guna menangkap esensi isu-isu
yang muncul dari diskusi
kelompok.

1 jam Bagian II: Analisis SWOT


ΠMenjelaskan mengenai analisis Ceramah OHP atau LCD
SWOT melalui presentasi.
ΠSebagai suatu kegiatan, minta Kegiatan Lembar
para peserta membentuk kelompok
kelompok-kelompok sesuai
pencatat
dengan serikat pekerja/buruh sesuai
yang mereka wakili. Tujuannya dengan
adalah agar para peserta serikat
memahami bagaimana hal pekerja/
tersebut dijalankan dan buruh
bagaimana hal tersebut dianalisis
di akhir program. masing-
ΠPada lembaran pencatat, minta masing
mereka untuk melaksanakan
analisis SWOT untuk serikat
pekerja/buruh mereka,
menggunakan tabel pada
lampiran 1.
ΠSaat sesi pleno, minta kelompok-
kelompok tersebut menjelaskan
analisis mereka.

34
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

1 jam Bagian III: Pernyataan Misi


dan Visi
ΠSebagai suatu pengantar, Diskusi dan OHP atau LCD
tanyakan kepada para peserta ceramah
apakah mereka mengetahui
pernyataan misi dan visi masing-
masing dan bagaimana hal
pernyataan tersebut disusun?
ΠLanjutkan dengan ceramah
mengenai pernyataan misi dan Kegiatan Lembar
visi kelompok pencatat
ΠSebagai suatu kegiatan, minta
kelompok-kelompok tersebut
untuk membentuk kelompok
kembali sesuai dengan serikat
pekerja/buruh yang mereka
wakili. Tugasnya adalah kelompok
harus mendiskusikan dan

Modul 4
mengembangkan suatu
pernyataan misi dan visi dengan
menggunakan kriteria SMART
sebagai panduannya (yaitu:
Specific (Khusus); Measurable
(Terukur); Actionable (Dapat
dijalankan); Result-oriented
(Berorientasi pada hasil); Time-
bound (Dibatasi Waktu)).
ΠPernyataan harus dituliskan pada
lembar pencatat yang
dipersiapkan untuk sesi pleno.
ΠSaat sesi pleno, ulangi kembali
bahwa pernyataan misi dan visi
harus memiliki arti dan makna
bagi serikat pekerja/buruh.

1 jam Bagian IV: Tujuan dan Rencana


ΠMemberikan presentasi mengenai Ceramah OHP atau LCD
tujuan dan rencana.
ΠSebagai suatu kegiatan, bagi Kegiatan Lembar
kelompok kembali sesuai dengan kelompok
serikat pekerja/buruh mereka.
pencatat
Minta mereka untuk
mengidentifikasi lima tujuan yang
paling utama bagi serikat
pekerja/buruh, dalam urutan
prioritas.
ΠIngatkan mereka bahwa tujuan-
tujuan tersebut harus SMART.
ΠDengan tujuan-tujuan yang telah
teridentifikasi, minta kelompok-
kelompok tersebut untuk
merumuskan rencana aksi untuk
setiap tujuan, gunakan lampiran 3
sebagai panduan.

35
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

1 jam Bagian V: Evaluasi


Sampaikan pemaparan mengenai Ceramah OHP atau LCD
evaluasi.
Sebagai suatu kegiatan, bagi Kerja Lembar
kelompok kembali sesuai dengan kelompok pencatat
serikat pekerja/buruh mereka. Minta
mereka untuk:
ΠMengidentifikasi kegiatan,
layanan ataupun program pokok
serikat pekerja/buruh mereka.
ΠMendiskusikan maksud kegiatan,
layanan atau program tersebut.
ΠMengembangkan kriteria untuk
mengukur keberhasilan/
efektivitas.
ΠMendiskusikan metode dan
menggambarkan alat-alat untuk
mengumpulkan informasi.
ΠMenggambarkan mekanisme
untuk meninjau kembali dan
umpan balik.
Minta mereka untuk menggunakan
panduan pada lampiran 4 untuk
mencatat diskusi mereka.

36
Catatan Panduan

A. Perencanaan Strategis bagi Pengembangan Organisasi


Perencanaan adalah suatu proses terus menerus dan bukan suatu kegiatan yang hanya
dilakukan sekali. Perencanaan merupakan alat dan proses yang digunakan untuk
menerapkan visi organisasi dalam tindakan.
“Perencanaan Strategis” merujuk pada suatu persiapan dan penjadwalan atas pengaturan-
pengaturan yang perlu dibuat, atau kegiatan-kegiatan yang perlu diadakan, dengan maksud
agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya. Perencanaan Strategis merupakan
alat yang berguna untuk memonitor kemajuan dan perkembangan serikat pekerja/buruh.
Perencanaan strategis membantu pimpinan serikat pekerja/buruh:
1 Mengantisipasi, dan bertindak;
2 Melakukan hal-hal secara sistematis;
3 Menguji seluruh data/informasi yang relevan;
4 Mengembangkan suatu daftar yang terdiri atas pertanyaan, masalah dan keputusan yang

Modul 4
relevan dan kritis yang menuntut perhatian; dan
5 Mempertimbangkan lebih dari satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan serikat pekerja/
buruh.
Perencanaan strategis serikat pekerja/buruh dikembangkan setiap 3 – 5 tahun, tergantung
pada siklus kepemimpinan– lihat Anggaran Dasar Serikat untuk menentukan siklus
kepemimpinan, yaitu Kongres.
Ada lima elemen yang bersifat umum tetapi penting bagi perencanaan strategis. Unsur-
unsur tersebut adalah:

1. Situasi
Hal ini memerlukan analisis terhadap lingkungan tempat serikat kerja beroperasi – baik
internal dan eksternal. Lampiran 1 memberikan sebuah daftar yang ilustratif tentang
faktor lingkungan yang mempengaruhi serikat pekerja/buruh. Daftar ini masih dapat
dikembangkan.

2. Misi dan Visi


Keduanya perlu ditentukan karena mereka menjadi panduan bagi tujuan serikat.

3. Penetapan Tujuan
Di sini, semua tentang penetapan tujuan dan prioritas serikat, dan perumusan strategi,
dalam periode waktu yang teridentifikasi.

4. Perumusan Rencana (Aksi) Strategis


Hal ini terperinci, mengidentifikasi program dan anggaran. Penilaian sumber-sumber
daya penting pada tahap ini.

5. Mengimplementasi & Meninjau Kembali Rencana (Aksi) Strategis


Semua ini berkisar tentang pelaksanaan Rencana (Aksi) Strategis, dan meninjau
kembali kinerja, untuk tindakan korektif yang diperlukan

37
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

B. Analisis Lembaga dan Lingkungan


Suatu analisis terhadap situasi saat ini dibutuhkan agar perencanaan strategis dapat dibuat.
Suatu analisis yang tidak mendalam akan menjadi landasan yang lemah dalam
pengembangan serikat pekerja/buruh. Hal ini dapat berakibat pada strategi yang salah dan
penggunaan sumber daya yang tidak efektif. Analisis memberikan pemahaman atas hal-hal
berikut:
™ Lembaga yang akan menunjukkan KEKUATAN (STRENGTHS) dan KELEMAHAN
(WEAKNESSES) serikat pekerja/buruh.
™ Lingkungan di mana serikat pekerja/buruh beroperasi, yang menunjukkan
KESEMPATAN (OPPORTUNITIES) dan ANCAMAN (THREATS) yang dapat hadir
sepanjang waktu.
Bersama-sama, kedua analisis tersebut dikenal dengan “Analisis SWOT”. Hasil analisis
SWOT menjadi dasar untuk mengidentifikasi strategi-strategi yang relevan untuk
menangani kondisi-kondisi pada saat ini dan di masa depan yang mempengaruhi anggota
dan serikat pekerja/buruh.
Analisis SWOT dilakukan dalam dua bagian:
1. Analisis Lembaga
Analisis memperlihatkan kekuatan dan kelemahan serikat pekerja/buruh. “KEKUATAN”
merupakan ciri atau aset internal yang memberikan keunggulan daya saing bagi serikat
sehubungan dengan misi dan tujuannya. “KELEMAHAN” merupakan ciri atau
keterbatasan internal yang menempatkan serikat pekerja/buruh pada kondisi tidak
menguntungkan sehubungan misi dan tujuannya.
2. Analisis Lingkungan
Analisis ini akan memperlihatkan KESEMPATAN dan ANCAMAN yang mungkin hadir
di saat rencana harus dilaksanakan. “KESEMPATAN” merupakan suatu kondisi eksternal
yang memberikan kesempatan pada serikat untuk memperbaiki posisinya dalam
hubungannya dengan serikat pekerja/buruh lainnya, organisasi-organisasi masyarakat
sipil, pemerintah, dan sektor swasta. “ANCAMAN” merupakan kondisi eksternal yang
menempatkan serikat pekerja/buruh dalam suatu kondisi yang tidak menguntungkan,
atau yang merendahkan kemampuannya untuk menerapkan rencana-rencananya
dengan sukses.
Analisis SWOT didasarkan pada pandangan bahwa serikat pekerja/buruh merupakan
bagian dari suatu sistem yang rumit yang terdiri dari lima kekuatan yang saling berinteraksi
yang mempengaruhi keberlangsungan hidup dan masa depannya:
1. Serikat pekerja/buruh itu sendiri;
2. Gerakan perburuhan/serikat pekerja/buruh;
3. Bisnis/industri di mana serkat pekerja/buruh beroperasi;
4. Sistem hubungan perburuhan; dan
5. Sistem sosial pada umumnya.

38
Langkah-langkah dalam Analisis SWOT
Pertimbangkanlah langkah-langkah berikut saat membuat analisis SWOT:

LANGKAH ANALISIS LEMBAGA ANALISIS LINGKUNGAN

1 Mengumpulkan data mengenai Mengumpulkan data mengenai


serikat pekerja/buruh, dari: lingkungan, dari:
• Laporan tahunan • Koran dan majalah
• Data konstituen • Publikasi pemerintah
• Laporan keuangan • Publikasi bisnis dan akademis
• Staf, layanan, dan fasilitas • Publikasi asosiasi industri
pendukung • Publikasi serikat pekerja/buruh
• AD dan ART • Publikasi partai politik
• Wawancara dengan • Publikasi lembaga penelitian dan
pimpinan dan staf kunci think-tanks
• ILO

2 Mengatur data sesuai dengan: Mengatur data sesuai dengan:

Modul 4
• Organisasi – nilai-nilai dasar, • Sektoral – ekonomi; politik;
kepercayaan, dan tujuan- teknologi; geografi; lingkungan;
tujuan serikat pekerja/buruh. nilai/sistem/norma/hubungan sosial.
• Konstituen – para anggota • Sistem hubungan perburuhan –
dan kelompok-kelompok undang-undang serikat pekerja/
yang memperoleh buruh; undang-undang
keuntungan dari kegiatan perburuhan; perundingan bersama;
serikat pekerja/buruh. penyelesaian perselisihan; dan
• Program/layanan/kegiatan sebagainya.
Serikat Pekerja/Buruh • Industri – komposisi industri; praktek-
• Sumber Daya – staf; fasilitas; praktek industri; sikap terhadap
peralatan; keuangan, dan faham serikat pekerja/buruh
sebagainya. • Serikat Pekerja/buruh/Gerakan
• Sistem Manajemen – struktur Perburuhan – keanggotaan; tujuan;
organisasi serikat pekerja/ program; sumber daya; kegiatan.
buruh; gaya kepemimpinan;
sistem perencanaan;
prosedur administrasi;
prosedur pengambilan
keputusan; monitoring dan
evaluasi kinerja.
• Hubungan Eksternal –
hubungan dengan pihak-
pihak lain yang
berkepentingan, termasuk
pemerintah, manajemen,
masyarakat sipil, badan-
badan sektor swasta, dan
sebagainya.

3 Membuat analisis awal atas Membuat analisis awal atas data


data tersebut. tersebut.

4 Mengelompokkan tren/kondisi Mengelompokkan tren menjadi


menjadi “kekuatan-kekuatan” “ancaman-ancaman” dan
dan “kelemahan-kelemahan”. “kesempatan-kesempatan”.

39
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

C. Mengembangkan suatu Pernyataan Misi & Visi


Hal ini merupakan langkah pertama yang penting dalam pengembangan rencana strategis
bagi serikat. Biasanya, misi dan visi sudah dinyatakan dalam anggaran dasar serikat.
“Misi” adalah bagi keberadaan organisasi/serikat. Misi harus mendefinisikan apa yang
ditetapkan sebagai hal-hal yang ingin dicapai oleh organisasi. Misi menetapkan maksud
dari serikat pekerja/buruh.
Suatu serikat pekerja/buruh tanpa misi seperti sebuah perjalanan tanpa tujuan – jika Anda
tidak mengetahui apa yang ingin Anda lakukan (atau harus lakukan), tidak masalah
apapun yang Anda lakukan; jika Anda tidak mengetahui ke mana Anda ingin pergi, arah
apapun yang Anda jalani tidak menjadi masalah.

Contoh Pernyataan Misi


(disusun oleh Presiden John F. Kennedy, AS, 1962)
“Mendaratkan manusia di bulan, dan membawanya kembali ke Bumi dengan selamat,
sebelum dekade ini berakhir.”
Pernyataan misi di atas begitu tepat sehingga setiap orang yang bekerja di National
Aerospace Agency (NASA) mengetahui tujuan mereka bekerja. Mereka tidak hanya
melakukan penelitian luar angkasa; mereka bersiap-siap untuk mendaratkan manusia di
bulan, dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat sebelum tanggal 1 Januari
1970.
Louis Armstrong, Kapten Apollo 9, berjalan di atas bulan pada 1968 dan kembali ke bumi
dengan selamat.

“Visi” merupakan sebuah mimpi mengenai keadaan di masa depan yang diinginkan. Visi
adalah mengenai memiliki bayangan yang sama tentang seperti apa serikat pekerja/buruh
yang Anda inginkan.
Jika membicarakan masa depan, ada tiga jenis orang:
™ Mereka yang membiarkannya terjadi;
™ Mereka yang berpikir mengenai apa yang sudah terjadi; dan
™ Meeka yang membuatnya terjadi.
Kategori orang yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki visi.
Visi dapat dikembangkan dengan:
™ Memeriksa kondisi organisasi saat ini;
™ Membuat suatu kasus untuk dijalankan; dan
™ Memfokuskan perhatian pada keadaan yang perlu dicapai oleh orang-orang dan
organisasi.

Contoh Pernyataan Visi dari suatu Serikat Pekerja/Buruh

“Visi serikat adalah agar setiap pekerja/buruh memiliki keahlian yang lebih baik sehingga
ia dapat memperoleh pekerja/buruhan yang lebih baik, menikmati gaji yang lebih baik,
dan menjalani hidup yang lebih baik.”
Untuk mencapai komitmen terhadap visi, serikat pekerja/buruh harus mempersiapkan
struktur dan sistem yang diperlukan utnuk memenuhi visi tersebut.
“Jika anda ingin mengubah perilaku, Anda harus mengubah sistem. Jika ditempatkan
dalam sistem yang sama, orang, betapapun berbedanya, cenderung menghasilkan
hasil yang sama.” (Peter Senge)

40
Sebuah Visi adalah:
™ Sebuah masa depan yang realistis, kredibel, menarik bagi organisasi;
™ Sebuah artikulasi mengenai arah tujuan yang harus dituju oleh organisasi;
™ Sebuah masa depan yang diinginkan bagi organisasi.
Visi mengandung:
™ Keinginan kita untuk menjadi apa; dan
™ Apa yang kita ingin capai.
Delapan komponen kunci suatu Pernyataan Visi yang baik adalah:
™ Singkat dan tepat.
™ Mendukung perubahan.
™ Memberikan arah.
™ Tujuan-tujuan yang terukur.
™ Terfokus pada manusia.
™ Merangsang aksi/tindakan.
™ Mungkin dikembangkan oleh pemimpin TETAPI menyatukan tim.

Modul 4
™ Dikomunikasikan dan dibawa masuk oleh semua orang.

Hubungan antara Misi dan Visi


Misi mengingatkan kita mengenai alasan keberadaan organisasi (serikat), dan terfokus pada
tindakan dan kinerja.
Visi mengindikasikan arah – kemana kita ingin pergi?
Manakah yang datang terlebih dahulu – misi atau visi? Mencoba menjawab pertanyaan ini
mirip dengan mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan apakah ayam atau telur yang
lebih dahulu ada.
Beberapa orang menganggap misi dan visi sebagai dua konsep yang berbeda. Dalam suatu
organisasi yang baru, misi dan visi tumpang tindih pada saat penyusunannya. Dalam suatu
organisasi yang sudah mapan, misi menjelaskan alasan keberadaan serikat sementara visi
mengindikasikan arah ke mana organisasi tersebut harus berjalan di masa depan – dengan
kata lain, visi merupakan suatu misi dengan tujuan strategis.
Jika ragu atau bingung, jangan mencoba untuk membedakan antara misi dan visi. Pikirkan
tujuan utama serikat pekerja/buruh, merujuk pada tujuan-tujuan yang dinyatakan dalam
anggaran dasar serikat. Sederhanakan tujuan-tujuan kunci tersebut menjadi sebuah kalimat
yang sederhana, menarik dan memberikan inspirasi. Kalimat ini bisa menjadi misi serikat
pekerja/buruh. Lalu pikirkan mengenai apa yang Anda ingin capai sebagai serikat pekerja/
buruh – ini bisa menjadi visi bagi serikat pekerja/buruh.
Seperti apa seharusnya Pernyataan Misi dan Visi tersebut:
™ Jelas
™ Terarah
™ Tepat
™ Terpusat pada dan dikendalikan oleh nilai
™ Dapat dipahami oleh seluruh orang
™ Dapat dijalankan oleh seluruh orang

41
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

™ Dapat dicapai
™ Dibatasi waktu

BEBERAPA CONTOH MISI, DAN VISI, PERNYATAAN SERIKAT PEKERJA/BURUH

SP/SB MISI VISI

A Untuk menciptakan lingkungan kerja Untuk menjadikan serikat pekerja/


yang kompetitif dan manusiawi; untuk buruh yang paling dihormati oleh
memastikan adanya rasa hormat para anggotanya, perusahaan, dan
pada pekerja/buruhan, para pekerja/ masyarakat.
buruh, dan keahlian kerja pekerja/
buruh; dan untuk menambah nilai
dan meningkatkan kepentingan para
anggotanya.

B Untuk menjadikan serikat pekerja/ Tenaga kerja yang puas dalam suatu
buruh yang paling kuat, sehingga perusahaan yang berhasil.
dapat melindungi dan meningkatkan
kepentingan para anggotanya dan
perusahaan.

C Mengembangkan, melindungi, Seluruh pekerja/buruh akan memiliki


meningkatkan, dan mengamankan pekerjaan yang aman dalam suatu
hak-hak seluruh pekerja/buruh dan lingkungan untuk hidup dan kerja
keluarga mereka. yang membaik, aman, sehat.

D Untuk mencapai perubahan sosial Pekerja/buruh dan martabat yang


melalui kendali sosial pada berbagai pantas bagi pekerja/buruh.
alat produksi, termasuk modal.

C Untuk melindungi dan meningkatkan Untuk menjadi serikat pekerja/buruh


kepentingan para pekerja/buruh, yang ideal yang menjadi pilihan
industri, dan bangsa. pertama bagi seluruh orang.

D. Sasaran
Setelah mendapatkan Misi (tujuan-tujuan) dan Visi (arah masa depan) dari serikat pekerja/
buruh, Tujuan harus ditetapkan untuk mencapai Misi dan Visi.
Tujuan merupakan tonggak-tonggak dalam jalan yang panjang untuk mencapai misi dan
visi organisasi. Dengan mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja/buruh dengan perlahan
akan mendekati situasi optimal.
Saat menetapkan tujuan, hasil dari “Ringkasan Analisis SWOT” harus disertakan, yaitu:
™ Tujuan harus membawa kepentingan para anggota dan kepentingan mereka yang
penting bagi serikat pekerja/buruh.
™ Tujuan harus dibangun dari titik-titik yang kuat dan memperbaiki titik-titik lemah
organisasi.
™ Tujuan harus menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada di lingkungan, dan pada
saat bersamaan, meminimalisir ancaman-ancaman.
™ Tujuan harus dirumuskan secara konkrit, dibatasi oleh waktu, dan realistis.

42
Persyaratan Tujuan
Tujuan harus:
™ Personal dan agresif – tujuan harus menuntut sesuatu dari seseorang; jika sebuah tujuan
dapat terpenuhi dengan sendirinya, itu bukanlah tujuan tetapi sebuah fenomena alam.
™ Realistis – harus dapat dicapai jika Anda ingin agar siapapun dapat bertanggung jawab
atas tujuan tersebut.
™ Dapat dikelola – harus dapat mengukur kemajuan terhadap tujuan dengan cara yang
sederhana.
™ Dibatasi waktu – harus ada tanggal yang pasti untuk mencapai setiap tujuan.
™ SMART – tujuan harus disusun dengan cara yang KHUSUS (SPECIFIC), DAPAT
DIUKUR (MEASURABLE), DAPAT DIJALANKAN (ACTIONABLE), BERORIENTASI
PADA HASIL (RESULT-ORIENTED), dan DIBATASI WAKTU (TIME-BOUND).

Hirarki Tujuan
Ada:

Modul 4
™ Tujuan jangka panjang keseluruhan;
™ Tujuan jangka menengah; dan
™ Tujuan langsung atau jangka pendek.
Tujuan bagi pekerja/buruh yang akan dilaksanakan oleh staf serikat pekerja/buruh harus
terinci/khusus.

Rencana
Rencana memberikan rincian mengenai usaha-usaha/strategi-strategi utama yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan. Dengan seperangkat strategi, seperangkat kegiatan
akan diidentifikasi untuk mewujudkan setiap tujuan – rencana harus diarahkan untuk
pencapaian tujuan.
Kegiatan menjabarkan siapa yang harus melakukan apa, di mana, kapan, untuk berapa
banyak. Oleh karena itu, rencana harus memperhitungkan sumber daya yang tersedia bagi
serikat pekerja/buruh, dan sumber daya yang dapat disediakan bagi serikat pekerja/buruh.
Setelah tujuan-tujuan diidentifikasi, rencana aksi (rencana strategis) harus dirumuskan.
Rencana aksi harus termasuk:
™ Sekumpulan kegiatan untuk mencapai tujuan – harus ada hubungan antara misi
(tujuan), tujuan, dan kegiatan.
™ Kelompok-kelompok sasaran tercakup dalam kegiatan.
™ Pemberian wewenang dan tanggung jawab – siapa harus melakukan apa?
™ Jangka waktu – tanggal-tanggal yang telah dijadwalkan untuk pelaksanaan/penyelesaian
kegiatan/tugas.
™ Tempat – di mana kegiatan akan diadakan: di tingkat bawah/tingkat pabrik atau tingkat
federasi nasional atau tingkat cabang, atau tingkat konfederasi nasional?
™ Sumber daya yang dibutuhkan, dan yang tersedia – jika ada kesenjangan dalam alokasi
sumber daya (keuangan, manusianya, infrastruktur fisik, dan sebagainya), bagaimana hal
ini diatasi?

43
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

7 Memonitor dan meninjau kembali – kriteria dan langkah/mekanisme untuk menilai


hasil.
Waktu dan keuangan adalah dua dimensi kunci rencana. Untuk menggunakannya dengan
tepat memerlukan suatu strategi pada satu, atau lebih, dari lima area yang terpisah di
bawah:

Struktur
™ Sentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal di tingkat tertinggi
hirarki.
™ Desentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal pada tingkat
lokal atau regional.
™ Fleksibilitas – perubahan struktur yang melibatkan pengelolaan yang berhubungan
dengan situasi tersebut, seperti proyek berbasis pelayanan atau matriks kegiatan/
organisasi.
™ Rasionalisasi – perubahan struktur yang menyederhanakan organisasi politik, atau
sistem administrasi, seperti komite yang lebih sedikit; alur komunikasi yang lebih
pendek; spesialisasi fungsi; dan sebagainya.

Proses
™ Pengembangan Manajemen – perbaikan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan sehubungan dengan staf manajemen, rapat-rapat, ekonomi, dan proyek.
™ Pengembangan Kerjasama – memperkuat kesatuan dengan memperbaiki:
Š Proses komunikasi dan kelompok;
Š Pembagian pekerja/buruh antara pejabat yang ditunjuk dan karyawan;
Š Penanganan kasus secara internal.
™ Pengembangan Produktivitas – menyederhanakan proses kerja melalui, misalnya,
rasionalisasi; komputerisasi; pengembangan pekerja/buruh yang meningkatkan
motivasi.

Kapasitas
™ Berkualifikasi – pelatihan perwakilan, penjaga toko dan karyawan.
™ Memperkuat Budaya – meningkatkan kesadaran akan budaya serikat pekerja/buruh
antara para pemimpin dan anggota.
™ Peningkatan Teknologi – pengadaan dan peningkatan penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kapasitas
™ Konsolidasi – peningkatan ekonomi melalui:
Š Pengurangan kegiatan
Š Pengurangan biaya tetap/permanen
Š Fasilitas umum, fungsi dan kegiatan bersama dengan serikat pekerja/buruh lainnya
Š Meningkatnya biaya keanggotaan
Š Meningkatnya pendapatan melalui sumber-sumber yang mendatangkan pendapatan

44
Produksi
™ Re-Orientasi Pelayanan – peningkatan atau pengurangan layanan yang kurang penting.
™ Pengembangan Layanan – pengembangan layanan baru
™ Pembedaan Layanan Keanggotaan – menganalisis kebutuhan di antara kelompok
anggota yang berbeda, dan membuat paket layanan yang pantas.

Pelaksanaan/Implementasi
™ Pengembangan suatu Sistem Layanan – mengembangkan serikat pekerja/buruh sebagai
suatu organisasi layanan yang baik, yang memberikan layanan kelas satu kepada para
anggotanya.
™ Pemasaran – membuat serikat pekerja/buruh jelas terlihat bagi seluruh pihak yang
berkepentingan: para anggota, pengusaha, masyarakat.
™ Pengembangan dengan “Pemasaran” – meningkatkan keanggotaan serikat pekerja/
buruh melalui rekrutmen anggota baru; atau dengan memiliki produk layanan baru bagi
para anggotanya.

Modul 4
™ Aliansi – aliansi dengan serikat pekerja/buruh lainnya

F. Mengevaluasi Efektifitas Serikat Pekerja/buruh


Suatu serikat pekerja/buruh dianggap efektif jika mampu untuk:
™ Mendaftarkan seluruh pekerja/buruh dalam cabang/perusahaan yang terkait, dan lalu
menjadi perwakilan kelompok pekerja/buruh sasaran;
™ Memastikan jaminan pekerja/buruhan dan pendapatan, dan kemajuan karir;
™ Meningkatkan produktivitas perusahaan/industri;
™ Meningkatkan standar hidup, dan kualitas kehidupan kerja; dan
™ Memenuhi harapan para anggota dalam memberikan layanan kepada mereka.
“Evaluasi” memiliki tujuan. Evaluasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam
menanyakan serangkaian pertanyaan yang masuk akal, dengan suatu pandangan untuk
meninjau, membandingkan, dan/atau memperbaiki kinerja serikat pekerja/buruh dan
kegiatan, layanan, programnya.
Tergantung pada maksud evaluasi, pendekatan, kriteria, dan mekanismenya dapat
dikembangkan. Langkah-langkah besar dalam evaluasi adalah sebagai berikut:
™ Tujuan evaluasi
™ Ukuran efektivitas atau kesuksesan
™ Metode evaluasi
™ Tindak lanjut yang dibutuhkan – menambahkan, menghapuskan, atau memodifikasi
beberapa kegiatan, pelayanan atau program?

Lagkah 1: Maksud Evaluasi


Bisa banyak, seperti:
™ Mengetahui sejauh apa tujuan-tujuan serikat pekerja/buruh telah dicapai;

45
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

™ Menilai bagaimana satu kegiatan, atau lebih, dari serikat pekerja/buruh telah dijalankan;
dan
3 Menilai tingkat kepuasan anggota serikat pekerja/buruh dengan serikat pekerja/buruh
tersebut.
Sebagian pertanyaan yang mungkin ingin dijawab dengan adanya evaluasi mencakup satu
hal atau lebih, dari yang berikut:
a) Peninjauan kembali
Š Sampai sejauh mana serikat pekerja/buruh telah memenuhi tujuannya?
Š Seberapa baik kegiatan/layanan/program tertentu dijalankan?
b) Membuat Patokan atau Perbandingan
Š Apakah ada serikat pekerja/buruh lain yang lebih baik daripada kita dalam berbagai
hal?
Š Hal apa saja yang dilakukan oleh serikat pekerja/buruh lain yang juga harus kita
pertimbangkan untuk dilakukan? Mengapa?
c) Perbaikan
Š Apa yang menjadi pertimbangan atas kesuksesan?
Š Bagaimana suatu kegiatan/layanan/program dapat ditingkatkan?
Š Apakah ini merupakan cara terbaik untuk menjalankannya?
Š Apakah kita menggunakan sumber daya kita dengan cara yang terbaik?
Š Perubahan-perubahan apakah yang diperlukan dalam hal sumber dan penggunaan
dana untuk mencapai hasil keseluruhan yang lebih baik?

Langkah 2: Ukuran Efektivitas atau Kesuksesan


Tidak ada suatu ukuran yang terbaik untuk berbagai kegiatan serikat pekerja/buruh.
Jika kita mempertimbangkan PENGORGANISASIAN sebagai kegiatan yang efektivitas atau
kesuksesannya ingin diukur oleh suatu serikat pekerja/buruh, ukuran-ukurannya bisa
meliputi satu hal atau lebih, dari hal-hal berikut:
™ Persentase pekerja/buruh yang diatur.
™ Distribusi pekerja/buruh yang diatur dalam hal adanya perwakilan mereka dalam
berbagai sub kelompok, seperti perempuan; laki-laki; minoritas; dan sebagainya.
™ Biaya rata-rata dalam mengatur seorang anggota.
™ Waktu rata-rata yang terpakai untuk mengatur seorang pekerja/buruh.
™ Persentase para anggota yang secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan serikat pekerja/
buruh.
Jika kita mempertimbangkan PERUNDINGAN BERSAMA, ukuran kesuksesan bisa berupa:
™ Bagaimana tingkat upah para anggota kita dibandingkan para anggota serikat pekerja/
buruh lain dalam suatu daerah/industri?
™ Bagaimana tunjangan bagi para anggota kita dibandingkan dengan mereka dari serikat
pekerja/buruh lain dalam suatu daerah/industri?
™ Apakah perjanjian telah membuat pengurangan pada tunjangan di masa lalu?
™ Apakah para pekerja/buruh telah kehilangan kendali atas kerja?
™ Apakah perjanjian telah menghasilkan pergeseran keseimbangan kekuasaan, sebagai
contoh diperolehnya hak-hak baru serikat pekerja/buruh atau kehilangan hak kepada
pihak manajemen?

46
™ Apakah perjanjian telah menghasilkan manfaat dengan memperbesar porsi kue,
sehingga berbagai kelompok kepentingan yang berbeda bisa memiliki kue yang lebih
besar tanpa seorangpun harus memotong bagiannya?
™ Apakah pendapatan riil dan standar kehidupan para pekerja/buruh telah membaik
sepanjang waktu tertentu?
™ Apakah perjanjian memperhitungkan keberlangsungan dalam jangka panjang dan
pertumbuhan industri?
Ukuran efektivitas atau kesuksesan tergantung pada apa yang diupayakan oleh serikat
pekerja/buruh untuk dicapai.

Langkah 3: Metode Evaluasi


Evaluasi dapat didasarkan pada:
™ Sumber informasi yang ada, seperti catatan, laporan, dan sebagainya. Sebagai contoh,
informasi mengenai upah riil para anggota bisa didapat dari data upah, dan informasi
mengenai indeks biaya kehidupan.

Modul 4
™ Menghasilkan dan memroses informasi dengan menyelidiki catatan kegiatan, seperti
laporan lapangan dari pengelola serikat pekerja/buruh, laporan lokakarya, dan
sebagainya.
™ Memberikan kuesioner sebagai contoh, survei kepuasan anggota.
™ Suatu penilaian kuantitatif, sebagai contoh, ukuran numerik, seperti persentase para
anggota yang diatur dalam hubungan dengan jumlah keseluruhan para pekerja/buruh
dalam kategori/industri yang sama.
™ Suatu penilaian kualitatif, melalui wawancara, diskusi kelompok fokus, kuesioner, dan
sebagainya.

Langkah 4: Tindak Lanjut


Tidaklah cukup hanya dengan meninjau kembali dan mengevaluasi. Analisis harus
mengidentifikasi bidang tindakan, menentukan jenis tindak lanjut yang dibutuhkan untuk
menjembatani kesenjangan antara tingkat efektivitas atau kesuksesan yang diinginkan.

47
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

Contoh Pendekatan untuk Evaluasi

Maksud Ukuran Hasil Tindak Lanjut

Peningkatan Jumlah anggota 17 yang Tindakan apa


jumah serikat pekerja/ terselesaikan yang diambil
perunding buruh yang dibandingkan untuk
CBA sebesar menyelesaikan dengan tujuan menjembatani
15% Kursus Pelatihan sejumlah 25 kesenjangan?
Negosiasi Dasar

Ciri suatu Sistem Evaluasi Kinerja yang Baik


Suatu sistem evaluasi yang baik akan memastikan:
™ Akuntabilitas yang Jelas – setiap orang harus jelas mengenai apa yang diminta untuk
dilakukan sesuai dengan standar yang disetujui bersama.
™ Pengumpulan Data Reguler – informasi kinerja yang dikumpulkan secara reguler, untuk
menentukan seberapa baiknya orang-orang menunjukkan kinerja, dan kegiatan-kegiatan
yang telah direncanakan dijalankan.
™ Umpan Balik Reguler – umpan balik harus diberikan kepada orang-orang sehingga
mereka dapat melanjutkan bekerja dengan baik. Umpan balik juga akan membantu
orang yang tidak menunjukkan kinerja baik untuk menganalisis kekurangan, jika ada,
dan mengambil tindakan untuk mencapai kinerja seperti diharapkan.
™ Pengakuan dan Penghargaan – sistem pengakuan dan penghargaan akan memotivasi
orang untuk bekerja dengan baik dan meningkatkan kinerja. Konsekuensi bagi kinerja
yang buruk akan berlaku sebagai pendorong bagi mereka yang melalaikan pekerjaan.
™ Sistem dan Pelatihan yang Tepat – evaluasi apapun untuk mengukur efektivitas akan
menjadi efektif jika jenis sistem pendukung yang disebutkan di atas diberlakukan, dan
orang-orang diberikan pelatihan yang diperlukan.

Frekuensi Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan. Tujuannya adalah unuk memperbaiki kinerja
dari kegiatan-kegiatan masing-masing orang (pengurus, staf) dan serikat pekerja/buruh itu
sendiri. Frekuensi evaluasi tergantung pada sifat dari apa yang sedang dievaluasi.
Laporan bulanan, tiga bulanan, dan tahunan tentang berbagai kegiatan akan sangat
berguna. Tergantung pada siklus hidup kegiatan, pelayanan, atau program, periode
evaluasi dapat ditentukan dengan tepat. Monitoring dan evaluasi berkala akan berfungsi
sebagai titik-titik periksa, dan memungkinkan adanya koreksi ditengah jalan, jika
diperlukan.

48
Lampiran 1:
Model Alternatif untuk Memulai Proses Perencanaan Strategis

Lima unsur perencanaan strategis dapat difasilitasi dengan langkah-langkah persiapan


berikut, yang dapat berjalan secara parallel:
1. Mengadakan suatu Lokakarya “Misi/Visi” – hal ini adalah untuk mengawali proses
perencanaan strategis dengan suatu visi bersama. Untuk memfasilitasi lokakarya,
penting untuk melihat situasi di serikat pekerja/buruh. Diskusikan pengembangan misi
dan visi secara terperinci.
Tiga pendekatan yang mungkin dapat digabungkan sebagai suatu persiapan untuk
lokakarya visi.
1 Masukan dari para pengurus – pemimpin serikat pekerja/buruh harus mengundang
seluruh pengurus untuk memberikan masukan mengenai apa yang harus menjadi
visi serikat pekerja/buruh itu.
2 Melakukan studi mengenai serikat pekerja/buruh – serikat pekerja/buruh dapat

Modul 4
melaksanakan seluruh kegiatan sendiri atau meminta seorang ahli eksternal untuk
mempelajari:
Š Harapan anggota serikat pekerja/buruh;
Š Makna perubahan dalam lingkungan intenal dan eksternal serikat pekerja/buruh;
dan pilihan-pilihan yang serikat pekerja/buruh miliki untuk menangani
dampaknya;
Š Bagaimana serikat pekerja/buruh dapat distrukturisasi untuk memenuhi
tantangan-tantangan perubahan dalam lingkungan.
3 Mengadakan sesi curah pendapat dengan para anggota dari berbagai tingkatan –
tanpa anggota, tidak ada serikat pekerja/buruh. Suatu bagian penting dari visi adalah
para anggota dan serikat pekerja/buruh harus menggunakan pendekatan dari bawah
ke atas dan dari atas ke bawah dalam membawa perubahan dalam organisasi. Untuk
menggulirkan visi umum dan bersama, anggota di berbagai tingkatan dan pengurus
harus terlibat di berbagai tingkat, dalam rangkaian sesi sumbang saran.
4 Mengadakan lokakarya visi
Š Berdasarkan masukan dan data yang disediakan mengenai kerja serikat pekerja/
buruh saat ini dan yang diproyeksikan, komite eksekutif, dan pengurus, harus
bertemu dalam lokakarya dua atau tiga hari dengan fasilitator eksternal.
Š Dalam lokakarya, mereka akan merumuskan visi, misi, dan strategi serikat
pekerja/buruh secara luas, menjabarkan tujuan kualitatif dan kuantitatif untuk tiga
hingga lima tahun ke depan
2. Membentuk suatu Komite – suatu komite pengarah harus dibentuk untuk mengawasi
penerjemahan visi menjadi rencana strategis, termasuk penerapannya, dan pelaporan
berkala kepada komite eksekutif.
™ Anggota komite eksekutif bertanggung jawab atas komite pengendali: sekretaris
umum atau salah satu dari para wakil presiden.
™ Anggota komite pengarah: harus terdiri dari para anggota serikat pekerja/buruh yang
berpengalaman; dan memiliki keahlian dalam serikat pekerja/buruh dan
keanggotaan dalam bidang berbeda-beda, misalnya ahli dalam konsep perencanaan;
manajemen; penelitian; hukum; ekonomi; dan sebagainya.

49
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

™ Para pemimpin serikat pekerja/buruh dan kepala berbagai departemen dalam serikat
pekerja/buruh harus dengan kritis meninjau rencana aksi dan menawarkan saran
yang cocok dan telah modifikasi sebelum diajukan ke komite eksekutif untuk
dipertimbangkan dan disempurnakan, dan pada tahap akhir diajukan ke badan
serikat pekerja/buruh umum guna mendapatkan persetujuan sesuai angaran dasar
serikat pekerja/buruh.
3. Restrukturisasi Organisasi – Struktur organisasi harus mengikuti strategi. Sehubungan
dengan rencana dan strategi yang diubah, dalam suatu lingkungan yang biasanya
dianggap berbeda dari satu lingkungan yang ada sebelumnya, serikat pekerja/buruh
harus mempertimbangkan apakah perubahan harus dibuat dalam struktur serikat
pekerja/buruh, seperti:
™ Struktur organisasi serikat pekerja/buruh – departemen/bagian /unit dihubungkan
dengan tugas-tugas baru.
™ Kebutuhan akan staf untuk berbagai departemen/bagian/unit dalam sekretariat dan/
atau kantor lapangan.
™ Sistem manajemen informasi, khususnya komunikasi horisontal dan vertikal – di
antara para pengurus, dan antara pengurus dengan anggota tingkat bawah.
4. Penerapan dan Peninjauan kembali – tidak ada rencana yang layak disusun jika tidak
ada strategi penerapan. Masalah penerapan harus dipertimbangkan pada saat
perencanaan, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya.
Karenanya, Komite harus memiliki orang-orang yang memegang tanggung jawab dan
akuntabilitas yang tinggi di antara para anggotanya, untuk memfasilitasi penerapan
rencana.
Hal-hal berikut dianggap penting untuk penerapan yang sukses atas rencana strategis
serikat pekerja/buruh:
™ Komunikasi antara komite eksekutif, dan antara komite eksekutif dengan anggota di
berbagai tingkatan – sehingga ada pemahaman yang lebih baik atas dasar alasan, isi
dan implikasi dari rencana yang diajukan;
™ Pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, melalui pelatihan dan
kunjungan konsultasi, jika perlu;
™ Komitmen dan dukungan pemimpin serikat pekerja/buruh, dari tingkat atas ke
tingkat bawah.
Karenanya, penting untuk:
™ Mengidentifikasi maksud, kriteria, dan ukuran untuk memonitor dan mengevaluasi
hasil-hasil rencana;
™ Mengomunikasikan hal ini kepada mereka yang memegang tanggung jawab untuk
memfasilitasi dan/atau menerapkan rencana sebelum penerapan dimulai;
™ Memastikan suatu mekanisme umpan balik yang transparan, terbuka, dua arah,
karena hal ini memfasilitasi arus informasi yang bebas mengenai pengalaman dan
masalah, jika ada;
™ Memiliki tinjauan ulang atas perubahan terus menerus dalam lingkungan, dan
sumber daya; dan
™ Memperbaharui secara berkala, melalui peninjauan ulang ditengah periode, atau
evaluasi, jika relevan.

50
Lampiran 2:
Tabel Analisis SWOT

Analisis SWOT
Titik Kuat Titik Lemah
Apa yang menjadi titik kuat Apa yang menjadi titik lemah serikat
serikat pekerja/buruh pekerja/buruh Anda? Mengapa?
Anda? Bagaimana titik lemah tersebut
ditangani?

Modul 4
Kesempatan Ancaman
Apa saja kesempatan baru bagi serikat Apa saja ancaman yang mungkin bagi
pekerja/buruh Anda? Mengapa Anda serikat pekerja/buruh Anda? Mengapa?
katakan hal tersebut sebagai kesempatan? Bagaimana ancaman tersebut ditangani?
Bagaimana kesempatan tersebut dapat
ditangani?

51
Lampiran 3:
Panduan Rencana Aksi

Tujuan:

Tujuan:

Kegiatan Kelompok Sasaran Orang yang bertanggung jawab Waktu Sumber Daya yang
(untuk siapa?) (siapa yang akan menjalankan?) (pada tanggal Diperlukan
berapa?)

52
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Lampiran 4:
Suatu Pendekatan untuk Mengevaluasi Efektivitas

Nama L ayanan/ K egiatan /Program:

Tujuan unit Ukuran kinerja Tanggal Hasil sampai Alas an untuk Tindakan yang Catatan atau
penyelesaian saat ini hasil/varian diambil untuk rekomendasi
negatif, jika ada menangani
varian

53
Modul 4
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi

54
MODUL Keuangan dan

5 Alokasi Sumber Daya


Serikat Pekerja/
Buruh

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Memahami dari mana sumber daya serikat berasal dan bagaimana sumber daya tersebut
dapat digunakan secara efektif.
™ Memahami bagaimana cara untuk menganalisis pendapatan dan pengeluaran serikat.
™ Memahami bagaimana cara untuk mengembangkan strategi untuk mendatangkan
pendapatan bagi serikat.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

Modul 5
5 mnt Pengantar Ceramah OHP atau LCD
ΠJelaskan tujuan dan hasil dan diskusi
pembelajaran
ΠMemaparkan rencana
pembelajaran dengan
menyatakan bahwa sesi ini dibagi
menjadi empat segmen:
ΠBagian I: Keuangan dan Alokasi
Sumber Daya Serikat.
ΠBagian II: Kegiatan yang
Mendatangkan Pendapatan bagi
Serikat.
ΠBagian III: Perencanaan dan
Kontrol Anggaran.
ΠBagian IV: Isu-Isu Strategis di
Bidang Keuangan dan Alokasi
Sumber Daya

1 jam Bagian I: Keuangan dan


Alokasi Sumber Daya Serikat
Membuat presentasi mengenai Ceramah OHP atau LCD
topik ini
Sebagai Kegiatan, bagilah peserta
berdasarkan serikat yang mereka Kerja Lembar
wakili dan ajaklah kelompok untuk kelompok pencatat
menganalisis keuangan dan alokasi
sumber daya serikat mereka.

55
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

Jelaskan kegiatan ini dengan


menggunakan panduan di lampiran
1 – 4.

1 jam Bagian II: Kegiatan yang


Mendatangkan Pendapatan
bagi Serikat
Buatlah presentasi mengenai topik Ceramah OHP atau LCD
ini
Sebagai kegiatan, ajak peserta Kerja
untuk tetap berada di kelompok
kelompok
yang sama dan untuk menyiapkan
analisis mengenai kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan
pendapatan bagi serikat mereka
yang memungkinkan. Jelaskan
kegiatan ini dengan menggunakan
panduan di lampiran 5 – 8.

1 jam Bagian III: Perencanaan dan


Kontrol Anggaran
Buatlah presentasi mengenai topik Ceramah OHP atau LCD
ini.
Sebagai sebuah kegiatan, ajaklah Kerja
peserta untuk tetap tinggal di kelompok
kelompok yang sama dan untuk
mempersiapkan anggaran berbasis
kegiatan. Jelaskan kegiatan ini
dengan menggunakan panduan di
Lampiran 9.

1 jam Bagian IV: Isu-Isu Strategis di


Bidang Keuangan dan Alokasi
Sumber Daya.
Buatlah presentasi mengenai topik Ceramah OHP atau LCD
ini.
Sebagai sebuah kegiatan, ajak Kerja
peserta untuk tetap tinggal di kelompok
kelompok yang sama untuk
mendiskusikan dan mengkaji
pernyataan/anggaran keuangan
tahun lalu. Apakah alokasi sumber
daya sesuai dengan prioritas
serikat? Apabila tidak, identifikasi
langkah-langkah yang harus diambil
serikat untuk menggunakan
dananya sebaik mungkin.

56
Catatan Panduan

A. Sumber dan Penggunaan, Dana Serikat Pekerja/Buruh


Iuran keanggotaan bulanan atau tahunan, dan bunga tabungan merupakan sumber
pendapatan utama bagi sebagian besar serikat pekerja/buruh. Beberapa serikat pekerja/
buruh memperoleh bantuan luar negeri, tanpa syarat, untuk kegiatan atau proyek tertentu.
Serikat pekerja/buruh kebanyakan menggunakan uangnya untuk kegiatan-kegiatan serikat,
gaji staf, perjalanan, pencetakan publikasi, kongres/pertemuan nasional/regional serikat,
dan biaya operasional serta lainnya.
Laporan keuangan diserahkan kepada anggota untuk dikaji dan dicermati. Di Indonesia,
pernyataan keuangan serikat tidak harus diaudit, dan pendapatan serikat pekerja/buruh
tidak dikenakan pajak. Meskipun demikian, beberapa serikat melakukan audit eksternal
untuk catatan keuangannya, sementara yang lain menunjuk satu orang atau lebih dari
dalam serikat untuk mengaudit rekening mereka. Terdapat beberapa serikat pekerja/buruh
yang melakukan audit eksternal dan internal terhadap catatan keuangan mereka.
Pada umumnya, serikat pekerja/buruh menghadapi kesulitan dalam menaikan tingkat
pembayaran iuran keanggotaan, dan mereka bahkan hanya dapat mengumpulkan sedikit
iuran. Rendahnya upah dan persaingan keanggotaan antarserikat telah mengakibatkan
kebanyakan serikat tidak mampu menaikan iuran keanggotaan. Kebanyakan serikat ragu-
ragu untuk mengetengahkan layanan yang harus dikenakan bayaran. Mereka memilih
untuk menawarkan kegiatan dan layanan gratis. Hal ini terkait dengan rendahnya upah
anggota – mengenakan biaya untuk layanan dan kegiatan dapat mengakibatkan serikat

Modul 5
kehilangan anggota-anggotanya.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki masalah dalam
memobilisasi sumber daya dalam rangka meningkatkan kegiatan serikat untuk mencapai
dampak yang diinginkan (mencapai tujuan serikat). Sebagai akibatnya, kebanyakan serikat
tidak memiliki staf yang cukup, memiliki staf yang dibayar terlalu rendah, harus bekerja di
ruang kantor yang tidak dilengkapi dengan baik. Tidak mungkin mengharapkan staf serikat
untuk dapat melaksanakan pekerja/buruh mereka secara efisien apabila lingkungan
pekerja/buruh seperti itu.
Beberapa serikat pekerja/buruh memiliki infrastruktur yang bagus, dan dana umum yang
cukup besar. Meskipun demikian, kebutuhan atas anggaran yang baik dan alokasi dana
yang baik untuk program-program dan kegiatan-kegiatan serikat, seperti organisasi,
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh, dan pengembangan serikat.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Keuangan


Serikat Pekerja/Buruh
Stabilitas keuangan sebuah serikat pekerja/buruh tergantung pada empat faktor:
™ Komposisi pendapatan;
™ Besarnya pengeluaran relatif serikat dibandingkan dengan pendapatannya;
™ Jumlah surplus atau hutang yang dapat dikembangkan serikat pekerja/buruh selama
sebuah periode; dan
™ Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dengan dana serikat.

57
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

Besarnya dana surplus serikat dapat mengindikasikan kapasitasnya untuk menghadapi


perubahan dan tantangan yang tidak diduga, dan kemampuannya untuk menghasilkan
dampak yang strategis dalam melaksanakan peran-perannya, dengan kegiatan-kegiatan
baru, sebagaimana diperlukan. Serikat pekerja/buruh bukan mesin pencetak uang, tetapi
mereka memerlukan saringan.
Serikat pekerja/buruh yang kecil dengan keanggotaan yang menyusut akan sulit beroperasi
dan mengelola serikat, mempertahankan kegiatan-kegiatan serikat, dan menghadapi
tantangan-tantangan yang muncul. Banyak serikat pekerja/buruh yang telah mengalami
penyusutan keanggotaan dan penyusutan pendapatan mereka telah mengakibatkan
pemotongan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan mereka.
Beberapa serikat yang mampu secara keuangan mengalokasikan sebagian dana serikat
untuk mempertahankan gaya hidup yang berlebihan bagi para pengurusnya sehingga
mereka dapat menandingi manajer-manajer senior di sektor swasta. Hal ini berpotensi
untuk mengirimkan sinyal yang berbeda ke posisi dan pangkat dalam serikat, dan dapat
menimbulkan permasalahan, yang telah terbukti merugikan bagi beberapa serikat.
Ketika sebuah serikat pekerja/buruh mampu membangun dana surplus secara tetap selama
bertahun-tahun, serikat tersebut harus mempertimbangkan apakah hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengorbankan layanan dan kegiatan serikat, yang merupakan hal yang
mendesak, penting, dan dibutuhkan oleh anggota-anggota mereka.
Beberapa serikat pekerja/buruh mungkin merasa senang dengan bertambahnya dana, dan
apabila mereka gagal untuk mengambil kendali keanggotaan/organisasi, perluasan
organisasi non-serikat di sektor ketenagakerjaan dapat menjadi permasalahan yang sulit
bagi serikat.
Serikat pekerja/buruh yang dapat mengumpulkan dana umum dapat menggunakannya
untuk memberikan ruang bagi serikat pekerja/buruh untuk menghadapi perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga, dan mungkin mengembangkan strategi-strategi untuk
mencapai tujuan serikat.
Serikat pekerja/buruh harus mengkaji seberapa tergantungnya mereka pada “iuran”,
dengan menganalisis dampak dari perubahan-perubahan yang dapat diproyeksikan dan
yang tidak dapat diproyeksikan dalam basis keanggotaan mereka. Anggota-anggota yang
ragu-ragu dalam membayar iuran mereka ke serikat tidak dapat diharapkan untuk peduli
pada serikat. Mereka yang bersedia membayar lebih banyak iuran juga akan mengharapkan
lebih dari serikat, dan lebih peduli pada serikat.
Kebanyakan serikat diharapkan untuk memprediksi tingkat pemasukan/pendapatan dan
pengeluaran mereka untuk sebuah periode waktu, dan menyusun tujuan-tujuan dan
rencana-rencana yang realistis. Serikat pekerja/buruh harus bercermin pada tren-tren di
masa lalu dalam serikat mereka, serta di serikat-serikat lain di sektor yang sama, dan
melihat apakah perkiraan pendapatan dan pengeluaran mereka mencukupi, dan sejauh
mana mereka dapat terkena pengaruh perkembangan-perkembangan yang tidak terduga.
Ketiadaan simpanan/dana umum membuat serikat pekerja/buruh lebih rentan terhadap
risiko perubahan-perubahan yang tidak terduga dalam pola arus pendapatan dan
pengeluaran.

58
C. Strategi dan Kegiatan untuk Mendatangkan Pendapatan
bagi Serikat Pekerja/Buruh
Menimbang banyaknya serikat pekerja/buruh yang menderita akibat inflasi dan penyusutan
keanggotaan, mungkin melirik pada sumber-sumber pendapatan yang lain, seperti
koperasi, toko serikat, dan sebagainya dapat menjadi hal yang menggoda. Hal tersebut
dapat dilaksanakan sebagai layanan bagi anggota.
Dalam beberapa serikat pekerja/buruh, beberapa layanan dan/atau kegiatan serikat
disediakan secara cuma-cuma, sementara yang lain diberikan dengan bayaran. Tetap saja,
yang lain dianggap bersifat membangun atau promosi, seperti diperlihatkan dalam tabel di
bawah ini. Isi kolom dapat menjadi dasar untuk memikirkan dan merumuskan argumen
yang mendukung, atau menentang, serikat pekerja/buruh yang mengadakan kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan pendapatan dengan mengenakan biaya terpisah.

Layanan/ Layanan/Kegiatan yang Layanan/Kegiatan


Kegiatan Cuma-Cuma Harus Dibayar Pembangunan

Pengumpulan dan Publikasi Forum interaktif dengan


penyebaran informasi anggota DPR/D dan
kelompok-kelompok
kepentingan

Keterwakilan, lobi, Menangani perselisihan Studi tentang dampak –


advokasi industrial di pengadilan perubahan teknologi, OHS,

Modul 5
perburuhan globalisasi, perdagangan,
dan dampaknya terhadap
kebijakan dan tren
ketenagakerjaan, dan
sebagainya.

Diskusi dengan Pelatihan dan Penelitian dan pengumpulan


pemerintah, organisasi Pengembangan data, misalnya mengenai
pengusaha (bipartit tren pasar kerja,
dan/atau tripartit) penetapan upah minimum,
tren dalam perundingan
bersama, kualitas CBA, dan
sebagainya.

Hubungan masyarakat Saran mengenai Mempersiapkan bahan-


(media dan publik) perundingan bersama, bahan informasi,
dan sebagainya kepada pendidikan, dan
afiliasi komunikasi – dalam bentuk
cetak, audio, visual dan/
atau media virtual.

Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan Pengembangan manual dan


pekerja/buruh pekerja/buruh (lokakarya panduan pelatihan
(lokakarya dan seminar) dan seminar)

59
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

D. Perencanaan dan Kontrol Anggaran


“Anggaran” adalah sebuah pernyataan, dalam bentuk angka, mengenai perkiraan
pemasukan/pendapatan dan pengeluaran dari sebuah organisasi atau kegiatan selama
sebuah periode tertentu. Anggaran juga mengandung perkiraan waktu (orang, orang-jam),
bahan-bahan, dan keluaran (barang/jasa/kegiatan). Anggaran merupakan dasar numerik
untuk perumusan rencana selama suatu periode tertentu, baik dalam hal keuangan dan
non-keuangan. Oleh karena itu, anggaran dan perencanaan selalu terkait.
Anggaran mewakili jumlah uang yang tersedia untuk dibelanjakan dalam berbagai kegiatan
serikat pekerja/buruh, dalam sebuah periode waktu. Oleh karena itu, anggaran dapat
disiapkan untuk waktu satu tahun, atau selama durasi tugas/kegiatan yang direncanakan.
Anggaran dapat berupa pendapatan, atau modal, atau keduanya. Anggaran pendapatan
terkait dengan hal-hal berulang yang menjadi pemasukan dan pengeluaran. Anggaran
modal terkait dengan hal-hal yang tidak berulang seperti tanah, gedung, peralatan, dan
sebagainya.

Tujuan Penyusunan Anggaran


Oleh karena itu, anggaran digunakan untuk memandu pengeluaran dan pemasukan serikat.
Anggaran memungkinkan pimpinan dan staf serikat yang terkait untuk melihat dengan
jelas:
™ Berapa banyak uang yang akan digunakan oleh setiap departemen/seksi/unit/kegiatan
™ Dari mana uang tersebut berasal (sumber pendapatan)
™ Kemana uang tersebut pergi (penggunaan dana atau item-item pengeluaran)
™ Unit masukan – input fisik (tenaga kerja, bahan-bahan, dan sebagainya)
™ Apakah yang akan menjadi keluarannya – output (barang/jasa/kegiatan) untuk dapat
mencapai tujuan serikat.

60
Prinsip Penting dalam Penyusunan
Anggaran yang Efektif

– Penyusunan anggaran merupakan bagian dari seluruh proses


perencanaan serikat.
– Pimpinan serikat harus menyetujui panduan penyusunan
anggaran. Panduan tersebut harus mengingat prioritas/
kebutuhan serikat, dan keterbatasan sumber daya, apabila
ada.
– Harus terdapat prosedur tanggung jawab dan akuntabilitas
yang jelas untuk menggalang dan menggunakan dana sesuai
dengan kebijakan dan program serikat.
– Anggaran harus membantu, dan bukan menghambat,
pencapaian tujuan serikat.
– Pengurus atau staf yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan program serikat harus dilibatkan dalam
penyusunan anggaran.
– Anggaran mengindikasikan perkiraan pendapatan/pemasukan
dan biaya/pengeluaran untuk setiap program/layanan/
kegiatan. Anggaran tidak ditulis di atas batu, jadi anggaran
dapat direvisi apabila terjadi perkembangan yang tidak
terduga.
– Anggaran disiapkan sebelum awal tahun keuangan dan/atau
awal program/kegiatan.
– Harus terdapat kendali anggaran, diarahkan pada pengawasan

Modul 5
berkala atas implementasi kegiatan-kegiatan serikat terhadap
persyaratan moneter dan jangka waktu.

Bagaimana Penyusunan Anggaran tersebut Dilakukan?


Penyusunan anggaran biasanya dilakukan melalui alokasi dana untuk berbagai fungsi dan
operasi serikat, seperti pendidikan dan pelatihan, dan biaya operasional (sewa kantor, gaji
staf, perjalanan dan akomodasi, alat tulis kantor, barang serba guna, dan lain-lain). Hal ini
dinamakan “penyusunan anggaran organisasi” karena hal tersebut terkait dengan seluruh
rencana dan strategi serikat.
Cara lain adalah dengan menyiapkan anggaran berbasis kegiatan. Untuk setiap program,
layanan atau kegiatan, anggaran disusun secara terpisah. Umumnya, suatu persentase
anggaran organisasi dialokasikan untuk program, layanan, atau kegiatan serikat.
Anggaran berbasis kegiatan berguna untuk memastikan bahwa terdapat pembagian sumber
daya dan pengeluaran yang seimbang, sesuai dengan prioritas-prioritas serikat. Hal ini juga
dapat menjadi alat kontrol yang efektif guna menentukan dasar untuk:
™ Mengalokasikan sumber daya
™ Menentukan biaya untuk memfasilitasi kegiatan atau layanan yang berbeda
™ Menetapkan harga kegiatan atau layanan
™ Memiliki kontrol yang lebih baik atas sumber daya, dan penggunaan dana.

61
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran berbasis kegiatan dapat dijabarkan sebagai


berikut:

1. 6.
Buat daftar tujuan Gabungkan anggaran untuk seluruh
dan kegiatan besar kegiatan dan rangk um dalam satu
yang dirancang format.
untuk mencapai
tujuan serikat

5.
Tentukan jumlah biaya
administratif . Dihitung sebagai
2.
Perkirakan waktu yang sebuah persentase jumlah
keseluruhan, mencakup gaji
diperlukan untuk
staf, perawatan peralatan, dan
setiap kegiatan
sebagainya.

3.
Perkirakan pengeluaran
langsung untuk 4.
mencapai setiap Perkirakan pemasukan langsung untuk setiap
tujuan/kegiatan . Data kegiatan, termasuk biaya yang dikenakan
sebelumnya dapat (jika ada), kontribusi dalam bentuk barang,
menjadi panduan yang donasi tunai, hibah, dan sebagainya. Data
berguna dalam sebelumnya dapat menjadi panduan yang
menyiapkan perkiraan . berguna dalam menyiapkan perkiraan n.

Penggunaan Anggaran dalam Menjalankan Serikat Pekerja/Buruh


Banyak serikat pekerja/buruh yang tidak banyak memanfaatkan anggaran dalam
administrasi serikat. Penggunaan anggaran yang sistematis memberikan kendali atas
pengeluaran kepada pimpinan serikat. Di beberapa serikat pekerja/buruh, anggota dan
pengurus tidak banyak memahami dan tidak banyak memiliki informasi mengenai urusan
keuangan serikat. Serikat pekerja/buruh harus mengatasi kelemahan dalam administrasi
serikat ini dengan:
™ Merumuskan, dan melaksanakan secara sistematis, anggaran sebagai bagian dari proses
perencanaan serikat;
™ Melibatkan pengurus dan staf spesialis dalam proses penyusunan anggaran;
™ Menyediakan ringkasan pernyataan/informasi keuangan serikat kepada anggota; dan
™ Mencari bantuan ahli dari aktivis serikat pekerja/buruh yang berpengalaman atau
auditor lokal, jika dibutuhkan, untuk menyusun prosedur anggaran.

62
Persetujuan Anggaran
Sebelum anggaran disetujui oleh eksekutif serikat yang terkait, sebagai aturan dan praktek
dalam serikat pekerja/buruh, anggaran yang diajukan untuk setiap kegiatan, layanan, atau
program harus ditinjau ulang oleh komite/departemen/bagian.
Pengurus/staf yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan harus memiliki kebebasan
untuk mengoperasikan anggaran yang telah disetujui dengan wewenang dan akuntabilitas
yang diperlukan.

Perkiraan Anggaran
Perkiraan anggaran merupakan ekspresi untuk mengimplementasikan ide-ide dan rencana-
rencana. Perkiraan anggaran harus fleksibel dan dapat disesuaikan terhadap perubahan-
perubahan situasi yang tidak diantisipasi sebelumnya. Jarang ada yang dapat
memperkirakan pengeluaran masa depan serikat dengan kepastian 100%, atau bahwa
hasilnya akan sama seperti perkiraan anggaran. Anggaran bukan merupakan tujuan.
Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan rencana serikat dalam kerangka ekonomi
yang ditentukan. Anggaran adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan serikat.

F. Keuangan yang Strategis


Sumber utama keuangan serikat pekerja/buruh adalah iuran keanggotaan. Pengeluaran

Modul 5
tambahan dapat ditanggung oleh pendapatan/pemasukan yang didatangkan dari sumber-
sumber lain diluar dari iuran keanggotaan, tetapi hal ini dapat mengakibatkan hilangnya
fokus terhadap kebutuhan dan harapan anggota.
Sementara biaya dapat dikenakan untuk layanan-layanan khusus yang diberikan serikat
kepada anggota-anggotanya, serikat harus berhati-hati dalam memastikan bahwa anggota
tidak diharuskan membayar untuk setiap kegiatan atau layanan sebagai tambahan dari
iuran keanggotaan mereka.
Isu ini dapat dilihat dengan beberapa cara:
™ Anggota harus membiayai biaya untuk menjalankan serikat pekerja/buruh. Iuran
keanggotaan dan kontribusi-kontribusi lain harus dapat menutupi biaya ini.
™ Serikat pekerja/buruh tidak boleh mengenakan biaya terpisah untuk setiap layanan/
kegiatan.
™ Proporsi pendapatan serikat pekerja/buruh tertentu dapat didatangkan dari sumber lain
diluar iuran/kontribusi anggota. Tidak terdapat aturan main mengenai besar
proporsinya.
™ Kegiatan atau layanan tertentu (contoh: masyarakat penabung) dapat dibuka untuk
seluruh pegawai perusahaan, tidak hanya anggota serikat.

Kebanyakan anggota serikat memiliki dana dalam bentuk tabungan di bank, asuransi,
pensiun, dan sebagainya, yang sekarang ini diurus oleh pemerintah, atau institusi swasta di
beberapa negara. Institusi-institusi tersebut tidak boleh menggunakan sumber daya
keuangan anggota serikat dengan cara-cara yang tidak langsung bermanfaat bagi
kepentingan pekerja/buruh.

63
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

Serikat pekerja/buruh di beberapa negara telah mempertimbangkan cara-cara berikut ini


untuk memberdayakan serikat pekerja/buruh menjadi pendirian dana/tabungan pekerja/
buruh, contoh:
™ Bank pekerja/buruh/koperasi tabungan dan fasilitas pinjaman.
™ Dana bersama/dana pertumbuhan masyarakat.
™ Dana asuransi/pensiun, diurus oleh serikat (dalam beberapa kasus bersifat sebagai
pelengkap, dan dalam kasus-kasus lain menambah, skema pemerintah).

Berikut ini adalah saran-saran ilustratif, yang masih dapat dikembangkan.

64
Lampiran 1:
Tinjauan Ulang Pendapatan
Bagi kebanyakan serikat, sumber utama pendapatan adalam iuran, donasi dari anggota, dan bunga dari dana umum/investasi. Apabila serikat
Anda memiliki sumber pendapatan lain diluar dari tiga sumber yang telah disebutkan di atas, silahkan tuliskan seluruh pendapatan serikat,
dengan bagian persentasenya dalam total pendapatan.

Sumber Jumlah per tahun (selama tiga tahun terakhir) % Bagian dalam Total Pendapatan Serikat
Pendapatan Pekerja/Buruh
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

65
Modul 5
Lampiran 2:
Tinjauan Ulang Pengeluaran
Apakah pengeluaran-pengeluaran utama serikat pekerja/buruh Anda? Berapakah persentase dari masing-masing pengeluaran ini terhadap total
pengeluaran?

Jenis Jumlah Per Tahun (selama tiga tahun terakhir) % Bagian dalam Total Pendapatan Serikat
Pengeluaran Pekerja/Buruh
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

66
Lampiran 3:
Perubahan-perubahan Besar dalam Sumber Pendapatan
Perubahan besar apakah, baik dalam sumber pendapatan atau jenis pengeluaran, yang terjadi selama tiga tahun terakhir?

Sumber Tahun Alasan Jenis Pengeluaran Tahun Alasan dan


Pendapatan Implikasi bagi
Tindakan Serikat
Pekerja/Buruh

67
Modul 5
Lampiran 4:
Keuangan – Hambatan Besar dalam Serikat Anda?
Apakah keuangan merupakan hambatan yang besar dalam serikat Anda? Jelaskan alasannya.

Aspek Hambatan Alasan Apa yang Harus Dilakukan Serikat?


Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

68
Lampiran 5:
Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan
Apakah kegiatan/layanan yang tengah dilaksanakan oleh serikat Anda? Apakah dampak dari setiap layanan/kegiatan ini?

Kegiatan/layanan/program yang saat ini Ditawarkan secara: Dampak terhadap serikat:


dilakukan oleh Serikat (a) cuma-cuma (a) kebutuhan anggota
(b) dengan biaya (b) tujuan utama serikat
(c) sebagai kegiatan pembangunan (c) tidak berdampak negatif pada
keuangan serikat
(d) berdampak negatif terhadap
keuangan serikat
(e) lain-lain (sebutkan)

69
Modul 5
Lampiran 6:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan baru apa yang dapat dilaksanakan oleh serikat Anda?

Nama layanan/kegiatan baru Cuma-cuma atau dengan Alasan untuk memulai Kemungkinan dampak
biaya atau pembangunan? layanan/kegiatan terhadap Keuangan:
(a) tidak ada
(b) dapat menghasilkan
surplus
(c) subsidi
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

70
Lampiran 7:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) layanan/kegiatan apa, jika ada, yang telah dipikirkan sebelumnya tetapi tidak disediakan karena kekurangan sumber daya?

Nama kegiatan/layanan Peryaratan keuangan yang diperkirakan Sumber daya lain, jika ada, tetapi kurang

71
Modul 5
Lampiran 8:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan apa yang saat ini ditawarkan, atau dapat ditawarkan, oleh serikat Anda di kemudian hari secara “CUMA-CUMA” dan
yang mana yang dapat ditawarkan dengan “BIAYA”?

Kegiatan pada saat ini yang disediakan secara “CUMA- Kegiatan pada saat ini yang disediakan dengan memungut
CUMA” “BIAYA”
Nama Kegiatan/Layanan Alasan Nama Kegiatan/Layanan Alasan
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

72
Lampiran 9:
Anggaran Berbasis Kegiatan

Tuliskan deskripsi singkat mengenai kegiatan yang mengakibatkan disiapkannya anggaran tahunan:

Sumber NCU Tahun Ini NCU Tahun Jenis NCU Tahun Ini NCU Tahun Komentar
Pendapatan Anggaran Pengeluaran Anggaran

73
Modul 5
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh

74
MODUL

6 Penulisan Proposal

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Mengetahui bagaimana cara untuk menulis proposal proyek.
™ Mengetahui informasi apa yang harus dimasukkan ke dalam proposal proyek.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 mnt Pengantar
ΠApakah yang dimaksud dengan
SPROUT?
ΠApakah yang dimaksud dengan
Dokumen Proyek (Project
Document/PRODOC)?
ΠApakah perbedaan di antara
keduanya?

30 mnt Komponen Proyek yang Ceramah OHP atau LCD


Penting

Modul 6
1 jam Struktur SPROUT Ceramah OHP atau LCD
ΠLatar Belakang dan Pembenaran
ΠIndikator Pencapaian
ΠDaftar Keluaran Kunci
ΠDaftar Kegiatan Utama
ΠDaftar Masukan Utama
ΠMonitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
ΠPerkiraan Anggaran Awal

1 jam Kegiatan Kerja Lembar


Bagilah peserta menjadi kelompok- kelompok pencatat
kelompok menurut serikat yang
mereka wakili. Ajak kelompok untuk
menuliskan SPROUT yang sederhana
kepada ILO, berdasarkan ceramah.

75
Modul 6. Penulisan Proposal

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

Sebagai fasilitator, berjalanlah


keliling ruangan untuk memastikan
bahwa kelompok telah memahami
isi SPROUT.

Catatan Panduan
Apakah SPROUT?
Tujuan SPROUT berlipat ganda:
™ sebagai alat penyusunan proposal proyek, terutama dalam konsultasi dengan komite
eksekutif serikat, pengurus, dan anggota di berbagai tingkatan, yang berguna sebagai
dasar diskusi di dalam serikat mengenai kemungkinan pelaksanaan proyek;
™ sebagai dokumen proposal proyek (dalam bentuk SPROUT), diberikan kepada badan
keuangan, untuk mengidentifikasi kemungkinan ketertarikan mereka dalam mendanai
proyek. Lembaga keuangan biasanya tidak akan menyetujui proyek secara resmi
sebelum dokumen lengkap telah disampaikan.
SPROUT harus ringkas dan singkat (panjang yang disarankan: sekitar lima halaman).
SPROUT terdiri dari komponen-komponen proyek yang penting berikut ini, yang
ditegaskan dalam cetakan TEBAL:

™ Latar Belakang dan Pembenaran, termasuk deskripsi masalah-masalah yang


diidentifikasi.
™ Analisis dan perencanaan jender.
™ Strategi proyek untuk mengatasi masalah(-masalah).
™ Kelompok(-kelompok) sasaran.
™ Mitra utama proyek.
™ Kerangka kerja kelembagaan untuk implementasi proyek, yaitu:
Š tujuan pembangunan dan tujuan langsung;
Š indikator pencapaian (deskripsi situasi akhir yang diharapkan);
Š keluaran utama;
Š kegiatan utama;
Š masukan yang besar;
Š pengawasan, evaluasi dan pelaporan (acuan standar); dan
Š perkiraan anggaran awal.

76
Perbedaan antara SPROUT dan Dokumen Proyek (PRODOC)
Perbedaan utama antara proyek dokumen yang lengkap dan SPROUT adalah bahwa
proyek dokumen mengandung bab-bab yang terpisah dan lebih terperinci mengenai:

™ kelompok sasaran dan kerangka kerja kelembagaan;


™ indikator-indikator pencapaian (untuk setiap tujuan);
™ asumsi mengenai peran faktor-faktor eksternal;
™ pengaturan pengawasan, evaluasi dan pelaporan (deskripsi terperinci);
™ kewajiban dan persyaratan sebelumnya; dan
™ perkiraan anggaran yang telah disetujui baik oleh unit anggaran kerja sama teknis ILO
(BUD/CT) atau direktur eksternal kantor ILO yang telah diberikan wewenang keuangan
untuk menyetujui anggaran.

Dimasukkannya komponen-komponen proyek ini sebagai bab terpisah tidak diwajibkan


dalam SPROUT. Meskipun demikian, komponen-komponen tersebut dapat dimasukkan
apabila perancang proyek menganggapnya pantas.
Di bawah ini adalah deskripsi bab-bab/bagian-bagian yang harus dimasukkan dalam
SPROUT.1 Naskah lengkap SPROUT (dan dokumen proyek) harus didahului dengan judul/
halaman sampul berikut ini.

Nama Serikat Anda


Ringkasan Penjabaran Proyek

Judul Proyek:
Durasi Sementara:
Tanggal Mulai (indikatif):
Cakupan Geografis:

Modul 6
Lokasi Proyek:
Bahasa proyek:
Badan Eksekusi:
Badan Implementasi:
Badan Kerja sama Lain:
Kontribusi oleh Badan Keuangan Eksternal:
Kontribusi Serikat:
Tanggal persiapan (apabila terdapat revisi, silahkan beri tanda seperti berikut:
Revisi 1 (tanggal); Revisi 2 (tanggal), dan seterusnya.

1 Tambahan informasi mengenai isi, perumusan, dan aplikasi berbagai komponen proyek dapat diperoleh dari PROG/EVAL. Lihat
Design, monitoring and evaluation of technical cooperation programmes and projects: A training manual, ILO, Geneva, 1996.

77
Modul 6. Penulisan Proposal

Struktur SPROUT
Struktur SPROUT adalah sebagai berikut.

1. Latar Belakang dan Pembenaran


™ Menjabarkan situasi/konteks sosio-ekonomi di mana proyek akan berada dan/atau yang
mengakibatkan diadakannya proyek.
™ Mengidentifikasi dan menentukan masalah-masalah yang harus diatasi proyek secara
konkrit dan terperinci. Menentukan apakah tersedia cukup banyak data dan
mengindikasikan apakah analisis kebutuhan telah dilakukan, mendeskripsikan hasil
utama dari penelitian sebelumnya yang terkait dan/atau kajian kebutuhan, serta sifat
dan besarnya kesenjangan informasi yang berarti.
™ Mendeskripsikan intervensi-intervensi sebelumnya dan yang tengah berjalan, proyek,
atau kegiatan yang dikerjakan oleh serikat Anda dan/atau badan-badan lain yang telah
menangani atau sedang menangani masalah yang sama atau sebagian dari masalah
tersebut, dan sebutkan pelajaran-pelajaran yang diperoleh. Diharapkan bahwa proyek
akan menjadi bagian dari program yang lebih luas, mengindikasikan bagaimana
keduanya akan saling berkaitan dan bekerjasama. Khususnya, indikasikan bagaimana
proyek tersebut sesuai dengan program serikat yang lebih luas dan [beragam] dialog
kebijakan yang mungkin dikemukakan oleh serikat Anda di negara Anda.
™ Melakukan “analisis masalah”, termasuk penggunaan temuan-temuan penelitian apabila
tersedia, untuk mengidentifikasi prioritas permasalahan dan/atau mengembangkan
strategi proyek yang konkrit dan terinci untuk mengatasinya. Analisis masalah terdiri
dari identifikasi sebab dan akibat masalah inti secara menyeluruh. Hal ini berguna
untuk mendefinisikan hirarki permasalahan untuk mengembangkan strategi
keseluruhan, yaitu jenis intervensi proyek seperti apa yang paling cocok untuk
memecahkan beragam aspek dari sebuah permasalahan. Analisis dan perencanaan
jender juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan yang
berbeda antara perempuan dan laki-laki dalam kelompok populasi yang terkena
dampak permasalahan yang diidentifikasi. Gambar yang jelas mengenai situasi “pra-
proyek” yang ada harus dibuat, termasuk deskripsi strategi proyek yang diusulkan oleh
proyek untuk mengatasi atau memecahkan masalah yang teridentifikasi.
™ Menentukan dan menjabarkan karakteristik-karakteristik utama (demografi, sosio-
ekonomi, pekerjaan, dan sebagainya) kelompok sasaran dan berbagai sub-kategori
didalam kelompok tersebut dalam hal usia, jender, suku dan latar belakang sosial.
Indikasikan bagaimana proyek akan memastikan bahwa manfaat yang timbul dari
proyek akan menjangkau kelompok-kelompok penerima manfaat yang dituju, dan
apabila diperlukan, membedakan intervensi proyek menurut beragam peran dan
kebutuhan sosio-ekonomi kelompok sasaran khususnya antara perempuan dan laki-laki.
Apabila data statistik digunakan, pastikan agar data tersebut dibagi menurut jenis
kelamin, usia, pendapatan dan suku, sesuai kebutuhan.
™ Mengkaji apakah diperlukan kegiatan-kegiatan persiapan, termasuk penelitian primer
(seperti survei dasar), sebelum perumusan dokumen proyek akhir dilakukan.
Indikasikan dengan jelas dalam SPROUT apakah kegiatan-kegiatan ini akan menjadi
bagian dari proyek yang diajukan (sebagai tahap pertama, misalnya) atau apakah
kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan sebagai kegiatan yang didanai secara terpisah
sebelum dimulainya proyek yang diajukan.
™ Mengindikasikan apakah proyek memberikan bantuan langsung atau pengembangan
kelembagaan atau apakah proyek menggabungkan kedua unsur tersebut. Deskripsikan
mitra utama yang akan dilibatkan dalam implementasi proyek dan kajilah kemampuan

78
mereka (titik kuat dan titik lemah). Dalam proyek bantuan langsung, mitra utama akan
menjadi kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan organisasi yang mewakili
mereka. Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, mitra utamanya adalah
staf yang berada dalam lembaga yang akan dikembangkan atau dikuatkan; hal ini
disebut sebagai penerima langsung. Proyek-proyek pengembangan kelembagaan juga
harus mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang dimaksud, yaitu “klien” atau
“anggota” lembaga atau organisasi, yang akan menjadi lebih baik sebagai hasil
perbaikan layanan yang akan diberikan.
™ Mendeskripsikan sejauh mana mitra proyek – khususnya penerima manfaat yang
dimaksud dan/atau penerima langsung – dilibatkan dalam mengidentifikasi masalah/
kebutuhan dan pengembangan strategi proyek. Konsultasi harus dilakukan di beberapa
tahapan dengan mitra proyek sebelum proyek disetujui dan diimplementasi. Hal ini
penting baik untuk partisipasi dan akuntabilitas seluruh pihak yang terkait.
™ Sebuah proyek akan sering bekerja dengan sejumlah mitra atau aktor termasuk beragam
kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan/atau penerima langsung, lembaga-
lembaga pemerintah lain dan/atau LSM dan badan-badan pendana lainnya yang
diasosiasikan dengan proyek. Penting untuk menyusun mekanisme koordinasi dan
untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab aktor-aktor yang berbeda untuk
memastikan implementasi proyek yang lancar dan perampingan kegiatan-kegiatan
proyek. Hal ini disebut sebagai kerangka kerja kelembagaan.
™ Menjabarkan hubungan proyek dengan instrumen-instrumen internasional, seperti
Standar Perburuhan Internasional ILO; Konvensi Hak-hak Asasi Manusia PBB, dan
sebagainya:
Š sebutkan apakah negara Anda merupakan negara anggota ILO dan PBB, dan apakah
konvensi-konvensi yang terkait dengan hak-hak asasi manusia dasar dan bidang-
bidang teknis yang relevan yang akan dicakup proyek telah diratifikasi oleh negara
Anda;
Š pertimbangkan apakah proyek akan memiliki dimensi standar perburuhan
internasional (International Labour Standard/ILS) atau standar hak-hak asasi manusia
internasional (International Human Rights Standard/IHRS), yaitu proyek harus,
apabila mungkin, mengandung langkah-langkah praktis untuk mempromosikan ILO

Modul 6
dan IHRS, misalnya melalui peningkatan kesadaran dalam pertemuan-pertemuan/
lokakarya, saran teknis mengenai kapasitas untuk meratifikasi, dan sebagainya, dan,
apabila memungkinkan, memperkenalkan unsur-unsur yang relevan dengan ILS/
IHRS di bagian-bagian SPROUT yang lain (tujuan, keluaran - output, dan
sebagainya.);
Š informasi dapat diperoleh di situs ILO (www.ilo.org) dan situs UNOHCHR
(www.unohchr.org) yang dapat membantu dalam menyelesaikan bagian ini.
™ Mengindikasikan apakah, dan bagaimana, proyek mengikutsertakan faktor-faktor
lingkungan, misalnya memastikan bahwa intervensi proyek tidak mengakibatkan
implikasi lingkungan yang negatif dan tidak diharapkan atau mengeyampingkan
kesempatan untuk memperbaiki lingkungan. Apabila perlu, lakukan tinjauan mengenai
kemungkinan dampak lingkungan yang positif atau negatif yang akan ditanggapi
proyek.
™ Mengakhiri bagian “Latar Belakang dan Pembenaran” dengan ringkasan deskripsi
strategi umum proyek akan menjadi hal yang berguna.

79
Modul 6. Penulisan Proposal

2. Tujuan

2.1 Tujuan Pembangunan


™ Tujuan pembangunan mendeskripsikan konteks yang luas dan tujuan keseluruhan
untuk melaksanakan proyek. Sebuah proyek tidak dapat diharapkan untuk dapat
menghasilkan pencapaian tujuan pengembangan, tetapi dapat berkontribusi pada
pencapaiannya. Identifikasi tujuan yang lebih tinggi ini dapat mengkaji keterkaitan
ekonomi, sosial, dan politik dari tujuan langsung dan kelayakan proyek dalam tingkat
prioritas negara Anda dan di bidang kompetensi serikat Anda.
™ Proyek juga harus menyebutkan secara eksplisit sektor pemerintah, pengusaha atau
organisasi pekerja atau tujuan program yang hendak disumbangkan oleh proyek.
Buatlah referensi terhadap dokumen atau pernyataan kebijakan yang terkait, termasuk
yang berasal dari LSM yang terkait, rencana pembangunan nasional (rencana sektoral,
program khusus atau program tertentu, dan sebagainya) yang dapat memberikan
kerangka kebijakan yang memadai untuk intervensi proyek yang diajukan.

2.2 Tujuan Langsung


™ Tujuan langsung adalah apa yang hendak “dicapai” proyek. Biasanya tujuan langsung
adalah situasi yang diharapkan terjadi di akhir proyek. Sebuah pernyataan di bawah
judul ini harus mencerminkan perbaikan atau perubahan yang diatribusikan pada
manfaat keluaran – output dari proyek.
™ Proyek biasanya harus menetapkan sejumlah tujuan langsung yang terbatas. Umumnya,
semakin sedikit semakin baik. Meskipun demikian, tergantung pada hasil definisi
“permasalahan” yang akan diatasi dan “strategi” yang akan diadopsi untuk
menghasilkan solusi. Apabila proyek memiliki komponen pengembangan kelembagaan
dan bantuan langsung, salah satu tujuan langsung harus dirumuskan untuk masing-
masing komponen. Apabila proyek terfokus baik pada pengembangan kelembagaan
atau bantuan langsung tetapi jelas membayangkan intervensi proyek berbeda, berbagai
komponen ini harus tercermin dalam deskripsi tujuan langsung.
™ Hindarilah deskripsi tujuan langsung yang menggunakan kata kerja seperti
“mempelajari”, “membantu”, “mendiskusikan”, “meneliti”, “menstimulir”,
“meningkatkan” kesadaran”, dan sejenisnya. Kata kerja tersebut mengindikasikan
kegiatan dan bukan tujuan. Sejauh mungkin, tujuan langsung harus dinyatakan dalam
istilah yang dapat diukur atau dapat diverifikasi. Semakin tepat pernyataan tersebut,
semakin kecil kebutuhan untuk mengidentifikasi indikator pencapaiannya. Misalnya:
™ Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, tujuan langsung dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Š “Pada akhir proyek ini, sebuah ... (institusi, divisi, unit, organisasi pekerja atau
organisasi pengusaha, dan sebagainya) akan didirikan dan mampu memberikan
layanan-layanan berikut ini ... atau melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berikut ...
(identifikasi jenis layanan yang akan diberikan/pekerjaan yang akan dilaksanakan)
bagi ... (identifikasi siapa yang akan menjadi klien, termasuk usia, jenis kelamin, dan
karakteristik lain, apabila mungkin).” atau
Š “Pada akhir proyek ini .. (institusi, divisi departemen, organisasi pengusaha atau
organisasi pekerja, dan sebagainya) akan dikuatkan dan mampu memberikan
layanan tambahan berikut (sebutkan layanan baru atua pekerjaan baru) bagi …
(identifikasi klien, usia, jenis kelamin mereka, dan karakteristik lain, apabila
mungkin)”.

80
™ Dalam proyek bantuan langsung, tujuan langsungnya dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Š “Pada akhir proyek, produksi/penjualan barang atau jasa akan meningkat dari ...
menjadi ... (kuantitas dalam angka) “.
atau
Š “Pada akhir proyek, infrastruktur yang dibangun akan digunakan oleh begitu banyak
... (angka, persentase penerima manfaat proyek, termasuk usia, jenis kelamin dan
karakteristik lain, dan sebagainya)”.

3. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian meningkatkan ketepatan pada pernyataan tujuan langsung dan
memberikan bukti yang dapat diverifikasi untuk mengkaji kemajuan yang dibuat menuju
pencapaiannya. Bagian ini harus mencakup deskripsi singkat dari situasi yang diinginkan
atau diharapkan pada akhir proyek, menyoroti perubahan-perubahan yang akan dibantu
oleh proyek untuk diwujudkan.
Definisi yang lengkap mengenai indikator pencapaian akan diperlukan pada saat tahap
perumusan dokumen proyek yang lengkap. Informasi mengenai indikator harus
dikumpulkan secara berkala dari permulaan proyek sehingga perubahan yang dihasilkan
seiring dengan waktu dapat dilihat.
Dalam mendeskripsikan “situasi akhir” yang diinginkan, harus diingat bahwa jarang sekali
sebuah indikator dapat membawa perubahan komprehensif yang disebutkan dalam
pernyataan tujuan langsung. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari satu indikator untuk
menambah ketepatan definisi apa yang ingin dicapai.

4. Daftar Keluaran Kunci


™ Kata kunci dalam konsep keluaran adalah “menghasilkan”. Keluaran adalah produk

Modul 6
yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan proyek.
™ Perhatikanlah jenis keluaran yang akan dihasilkan proyek, tergantung, secara luas, pada
tujuan langsungnya. Sebutkan keluaran utama yang akan dihasilkan proyek dan
hubungkan dengan tujuan langsung tertentu.
™ Keluaran harus didefinisikan dengan tepat. Misalnya, berikan jumlah pelatih yang
dilatih dalam pemisahan berdasarkan karakteristik yang relevan, seperti usia dan jenis
kelamin, secukup mungkin.
™ Dalam proyek pengembangan kelembagaan, keluaran biasanya merupakan, misalnya,
rekan yang dilatih, program baru yang dirancang, laporan yang diterbitkan. Dalam
proyek-proyek bantuan langsung, keluaran dapat berupa jumlah kesempatan kerja yang
tercipta, jumlah perempuan dan laki-laki yang dilatih, skema pinjaman yang disusun,
dan sebagainya.

5. Daftar Kegiatan Utama


™ Kegiatan utama yang harus disebutkan harus memperlihatkan bagaimana masukan
proyek akan ditransformasikan menjadi keluaran, sehingga pembacanya akan
memahami alasan-alasan untuk meminta sumber daya tertentu.

81
Modul 6. Penulisan Proposal

™ Daftar tersebut harus mencakup seluruh kegiatan yang penting bagi produksi keluaran
utama (termasuk pekerjaan di tahap persiapan, apabila ada) dan kaitkan dengan
keluaran tertentu.
™ Ingatlah bahwa daftar kegiatan harus memperlihatkan urutan logis (misalnya
mengorganisir acara pelatihan berarti bahwa peserta harus dipilih terlebih dahulu).
Daftar kegiatan juga harus mengindikasikan siapa yang akan menjadi pihak yang
memegang tanggung jawab utama dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
™ Menyelenggarakan kegiatan sedemikian rupa sehingga seluruh pihak yang terkait dapat
berpartisipasi dan memperoleh manfaatnya. Misalnya, kaum perempuan mungkin
terhambat oleh tugas-tugas rumah tangga dan hanya dapat memiliki waktu luang pada
jam-jam tertentu dalam suatu hari.

6. Presentasi Komponen-Komponen Inti


™ Untuk memastikan keterkaitan yang baik antara tujuan langsung, keluaran, dan
kegiatan, direkomendasikan agar hal-hal tersebut disajikan dengan cara seperti berikut:
Tujuan Langsung 1: …
Keluaran 1.1: …
Kegiatan 1.1.1:, 1.1.2, dll.
Keluaran 1.2: …
Kegiatan 1.2.1, 1.2.2, dll.
Tujuan Langsung 2: …
Keluaran 2.1: …
Kegiatan 2.1.1, 2.1.2, dll.
Anda mungkin menemukan bahwa kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya, mendirikan
komite penasihat di awal proyek perlu dilakukan untuk proyek secara keseluruhan,
sehingga mencakup keluaran-keluaran dan tujuan-tujuan langsung yang lain. Meskipun
demikian, kegiatan tersebut tidak boleh diulangi dalam setiap keluaran atau tujuan
langsung yang terkait. Sebuah rujukan silang harus cukup mengindikasikan bahwa
kegiatan ini juga dibutuhkan untuk menyampaikan keluaran-keluaran lain atau pencapaian
tujuan-tujuan langsung yang lain.

7. Daftar Masukan Utama


™ Sebutkan seluruh masukan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang
direncanakan untuk menghasilkan keluaran proyek. Buatlah perincian perkiraan sumber
daya keuangan yang diperlukan oleh sumber dana, yaitu kontribusi oleh (i) badan
pendana eksternal dan (ii) negara penerima (kontribusi nasional).
™ Masukkan sumber daya yang akan diperlukan untuk evaluasi. Indikasikan apakah dana
akan dialokasikan untuk persiapan. Tandailah sumber daya yang mencukupi dengan
jenis kelamin apabila proyek mengandung komponen khusus jender, yaitu personel,
perjalanan, pertukaran, dan sebagainya.
™ Pastikan bahwa deskripsi setiap item yang disebutkan dalam perkiraan anggaran
disertakan, sehingga pembaca akan mengetahui tujuan sumber daya yang diminta.

82
8. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Bagian ini akan mencakup referensi terhadap prosedur yang dimiliki serikat Anda, yaitu
persiapan rencana kerja tahunan, laporan tinjauan kemajuan enam bulanan, dan laporan
evaluasi mandiri tahunan. Berbagai spesifikasi tambahan dan kebutuhan akan evaluasi
independen harus dikaji dan dideskripsikan, sepantas mungkin, dalam perumusan
dokumen proyek di waktu mendatang.

9. Perkiraan Anggaran Awal


Perhitungan perkiraan anggaran, menggunakan harga dan standar biaya yang berlaku pada
saat ini, didasarkan pada sebuah daftar masukan-masukan utama yang perlu diperoleh
melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek yang direncanakan. Ketentuan standar untuk
biaya bantuan program serikat Anda harus disertakan dalam perkiraan anggaran awal

Kesimpulan
Verifikasikan bahwa berbagai komponen proposal proyek bersifat koheren dan terstruktur
dengan baik di dalam “kerangka berpikir logis (logical framework)” yang dijabarkan di atas.
Dengan kata lain, periksa keterkaitan antara komponen-komponen proyek, yaitu apabila
masukan yang diminta telah tersedia, kegiatan-kegiatan yang direncanakan telah
dilaksanakan dan keluaran telah dihasilkan, kemungkinan tujuan langsung yang
dinyatakan akan tercapai, sebagai sumbangan terhadap pemecahan masalah/pemenuhan
kebutuhan?

Modul 6

83
Modul 6. Penulisan Proposal

84
MODUL Fungsi Perwakilan

7 Serikat Pekerja/
Buruh di Tempat
Kerja

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Memahami peranan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja dan kaitannya
dengan pengoperasian serikat yang kuat.
™ Memahami fungsi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 Pengantar Ceramah OHP atau LCD


menit
ΠMemperkenalkan topik dengan
menjelaskan rencana
pembelajaran.

1 jam Bacalah catatan panduan sebagai Diskusi dan Lembar


bagian dari persiapan Anda ceramah pencatat
sebagai fasilitator.
Angkat beberapa sub-topik berikut
dengan cara diskusi pleno terbuka.
OHP atau LCD
Tulis tanggapan peserta dalam
lembar catatan.
ΠMemilih Perwakilan Рbagaimana?
dari mana?
ΠFungsi Perwakilan Рapa saja?
Modul 7

Œ Pelatihan untuk Perwakilan –


siapa yang harus memutuskan?
ΠFasilitas untuk Pengoperasian
Lokal Kantor Serikat Pekerja/Buruh
– dimana sebaiknya letaknya?
apa saja yang diperlukan?

15 Menyimpulkan diskusi dengan


menit menyatakan kembali bahwa jika
perwakilan serikat pekerja/buruh di
tempat kerja memahami fungsi
mereka dan mengetahui
bagaimana menjalankan fungsi
mereka, maka akan tercipta suatu
serikat yang lebih kuat.

85
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja

Catatan Panduan

Pengantar
Peran kunci serikat adalah untuk mewakili kepentingan anggota-anggotanya di tempat
kerja. Agar peranan ini dapat dilakukan secara efektif, serikat membutuhkan:
™ Perwakilan tempat kerja lokal yang terlatih dan kompeten.
™ Prosedur yang efektif dan telah disepakati sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
bersama dengan manajemen perusahaan.
™ Hak-hak bagi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja yang telah disepakati
dengan manajemen perusahaan agar wakil tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya batasan-batasan yang tidak adil.
Sistem perwakilan tempat kerja yang kuat adalah kunci dari hubungan yang baik dengan
para anggota, dan dasar bagi serikat yang kuat.

Memilih Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja


Perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja berbicara bagi sekelompok anggota
serikat pekerja/buruh lokal. Anggota-anggota ini harus siap mendukung perwakilan mereka
dan percaya padanya.
Oleh karena itu, seorang perwakilan serikat pekerja/buruh harus dipilih secara langsung
oleh anggota serikat pekerja/buruh terkait. Prosedur pemilihan diatur dalam anggaran dasar
serikat pekerja/buruh. Jika anggota tidak puas dengan perwakilannya, perwakilan tersebut
dapat digantikan melalui pemilihan rutin.
Hanya anggota serikat pekerja/buruh terkait yang dapat memberikan suara dalam
pemilihan tersebut. Yang bukan anggota tidak dapat memilih, dan manajemen perusahaan
juga tidak dapat ikut memilih. Jumlah perwakilan serikat pekerja/buruh ditentukan oleh
para anggota serikat pekerja/buruh, bukan oleh manajemen perusahaan.
Serikat pekerja/buruh harus dapat menciptakan pola keterwakilan yang seimbang, misalnya
dengan memastikan jumlah yang seimbang antara pemimpin laki-laki dan perempuan yang
mampu dan kompeten.
Ketika serikat pekerja/buruh disebut “baru” berarti serikat tersebut baru saja didirikan. Di
beberapa tempat, di mana sebuah serikat pekerja/buruh telah berjalan selama lebih dari
lima tahun, anggaran dasar serikat pekerja/buruh diamandemen untuk mencerminkan
persyaratan bahwa setiap anggota serikat pekerja/buruh yang ingin ikut pemilihan harus
sudah menjadi anggota serikat pekerja/buruh tersebut minimal satu hingga tiga tahun,
tergantung besarnya serikat pekerja/buruh.
Serikat pekerja/buruh harus memastikan bahwa setiap anggotanya mengenal siapa
perwakilannya dan tahu bagaimana menghubungi perwakilannya.

Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja


Kewajiban seorang perwakilan serikat pekerja/buruh bervariasi tergantung dari peraturan
serikat pekerja/buruh dan keadaan setempat, tetapi ada beberapa kewajiban umum:

86
Fungsi/Tanggung Jawab/Tugas

Menjaga hubungan Š Secara teratur memberi informasi pada para


erat dengan pekerja/buruh.
anggotanya Š Mendengarkan permasalahan mereka.

Mengembangkan Š Mengadakan pertemuan anggota jika ada


kepercayaan dan keputusan yang harus dibuat.
kepemimpinan Š Melaporkan tindakan yang sudah diambil.
Š Mengajak pekerja/buruh/anggota untuk datang
pada pertemuan serikat pekerja/buruh.
Š Membagikan informasi serikat pekerja/buruh.

Menambah jumlah Š Mengidentifikasi pekerja/buruh mana yang


anggota serikat anggota dan mana yang bukan anggota.
pekerja/buruh Š Mencari pekerja/buruh baru untuk direkrut.
Š Mendekati dan meyakinkan mereka yang bukan
anggota untuk bergabung dengan serikat.
Š Membagikan bahan-bahan rekrutmen serikat.

Mengangkat Š Mendengarkan permasalahan anggota dan


memberi saran.
masalah para
Š Menyelidiki permasalahan, mengumpulkan fakta
pekerja/buruh dan bukti.
Š Mendapatkan dukungan anggota untuk
mengambil tindakan mengenai permasalahan
serikat pekerja/buruh.
Š Mengangkat permasalahan dalam diskusi dengan
penyelia dan manajer.
Š Melaporkan kembali kepada anggota mengenai
perkembangan penyelesaian permasalahan
mereka. Modul 7

Bekerja sebagai Š Bekerja sama dengan perwakilan serikat pekerja/


bagian dari serikat buruh lain.
pekerja/buruh Š Menghadiri pertemuan serikat pekerja/buruh.
Š Mempelajari informasi serikat pekerja/buruh.
Š Menghadiri pelatihan serikat pekerja/buruh.
Š Mentaati peraturan serikat pekerja/buruh.
Š Mentaati keputusan serikat pekerja/buruh yang
dibuat secara demokratis.
Š Bertanggung gugat kepada anggota atas seluruh
tindakan dan pengeluaran serikat.

87
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja

Š Mengembangkan keyakinan dan kepercayaan agar


Memimpin dan para anggota dapat menghargai pandangan Anda.
menuntun para Š Jangan mendikte anggota.
anggota Š Jangan mengancam untuk mengundurkan diri setiap
kali ada perbedaan pendapat antara Anda dengan
anggota.
Š Jangan berada di bawah tekanan manajemen.

Pelatihan Bagi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja


Perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja memerlukan pelatihan untuk membantu
mereka dalam melakukan tugasnya. Berikut adalah beberapa hal penting berkaitan dengan
pelatihan tersebut.
™ Pelatihan harus dikendalikan oleh serikat pekerja/buruh, bukan oleh manajemen
perusahaan. Perwakilan harus dilatih agar dapat menjadi perwakilan yang mandiri bagi
keinginan-keinginan pekerja/buruh.
™ Serikat pekerja/buruh harus memillih dan melatih dengan baik para pelatih. Orang-
orang ini biasanya adalah orang yang sudah berpengalaman sebagai perwakilan serikat
pekerja/buruh dan pemimpin pekerja/buruh, bukan akademisi.
™ Pelatihan harus diadakan secara lokal bila memungkinkan agar jumlah pesertanya
maksimal.
™ Peserta pelatihan memiliki hak untuk menghadiri pelatihan pada jam kerja tanpa ada
pemotongan gaji.
™ Pelatihan harus praktis, tidak teoritis, dan metode partisipatif untuk orang dewasa harus
digunakan. Dengan demikian para perwakilan serikat pekerja/buruh akan lebih percaya
diri dan mendapat ketrampilan praktis.
™ Serikat pekerja/buruh harus terus memperbaharui bahan-bahan pelatihan dasar. Hal ini
untuk memastikan agar pelatihan yang diadakan di serikat pekerja/buruh lokal
menanggapi isu-isu prioritas anggota-anggotanya.

Fasilitas untuk Pengoperasian Kantor Serikat Pekerja/Buruh Lokal


Tugas seorang perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja tidaklah mudah, dan tidak
adil jika mengharapkan seseorang bertanggung jawab terhadap organisasi pekerja/buruh
ini tanpa bantuan.
Adalah wajar bagi serikat pekerja/buruh untuk bernegosiasi dan sepakat dengan
manajemen perusahaan untuk pengadaan beberapa fasilitas dasar seperti:
™ Izin dari tempat kerja - untuk menghadiri pertemuan, pelatihan, dan diskusi, dan
penyelidikan terhadap permasalahan pekerja/buruh. Ini dapat berupa jatah waktu dalam
setahun/sebulan/seminggu. Biasanya, terdapat sebuah prosedur kepegawaian yang
mengijinkan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja untuk meninggalkan
pekerja/buruhannya untuk urusan resmi serikat pekerja/buruh.
™ Tempat untuk bekerja – Sebuah ruangan atau tempat yang tenang untuk pertemuan dan
diskusi dengan anggota-anggotanya, dan tempat untuk menyimpan berkas-berkas
dengan aman.

88
™ Peralatan – akses dapat memakai peralatan dasar seperti telepon, komputer, mesin
cetak, mesin fotokopi dan faks, dan internet.
™ Informasi – daftar pekerja/buruh, termasuk pekerja/buruh baru, dan informasi mengenai
peraturan perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan soaial,
asuransi, kompensasi bagi pekerja/buruh, kesetaraan kesempatan kerja, PHK, cuti
hamil, persamaan hak pekerja/buruh, skala gaji dan tingkatan, dan lain-lain.
™ Pengumpulan iuran – menyediakan waktu untuk mengumpulkan iuran Serikat pekerja/
buruh, atau bagi manajemen untuk memfasilitasi proses tersebut melalui proses
akuntansi/keuangan internal (pemotongan langsung, dan lain-lain).

89
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja

90
MODUL Pendidikan untuk

8
Pekerja/Buruh dan
Pelatihan Serikat
Pekerja/Buruh

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ To understand the need for workers’ education and trade union training.
™ To be able to undertake training needs assessment of the union members and
institution.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 Pengantar Ceramah OHP atau LCD


menit
Memperkenalkan topik dengan
cara menjelaskan rencana sesi.

1 jam Membaca catatan panduan Ceramah Lembar


sebagai bagian dari persiapan dan diskusi pencatat
Anda sebagai seorang fasilitator.
kelompok OHP atau LCD
Memulai sesi dengan menjelaskan
apa yang dimaksud dengan
Lembar bacaan
Pendidikan dan Pelatihan untuk
Pekerja/buruh.
Kemudian sampaikan sub topik
berikut dengan cara diskusi
kelompok, dengan pembagian
kelompok sesuai dengan serikat
yang diwakili. Buatlah kelompok-
kelompok tersebut menuliskan
jawaban-jawaban mereka di
lembaran data.
ΠMendiskusikan dan menilai
Modul 8

kegiatan pendidikan dan


pelatihan serikat yang ada pada
saat ini;
ΠMendiskusikan dan menilai
kebijakan pendidikan dan
pelatihan serikat yang ada pada
saat ini;

91
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

ΠMendiskusikan dan menilai


kebutuhan pendidikan dan
pelatihan anggota, aktivis dan
pemimpin;
ΠMendiskusikan dan menjabarkan
program aksi untuk menanggapi
kekurangan-kekurangan
pendidikan dan pelatihan
pekerja/buruh sesuai dengan
keadaan keuangan dan sumber
daya manusia serikat-serikat
pekerja/buruh sekarang ini.

15 Menyimpulkan diskusi dengan


menit menyebutkan kembali bahwa
program pendidikan dan pelatihan
pekerja/buruh hanya berguna untuk
menguatkan serikat.

Catatan Panduan
Definisi
Dalam modul ini:
“Pendidikan pekerja/buruh” mengacu pada kegiatan-kegiatan pendidikan untuk anggota-
anggota serikat biasa, yaitu kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada seluruh
anggota serikat.
“Pelatihan serikat pekerja/buruh” mengacu pada pelatihan bagi para penggiat serikat,
pengurus, perwakilan serikat lokal, pemimpin serikat, dan pejabat serikat lain yang terpilih.

Pengantar untuk Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan adalah pengetahuan, dan pengetahuan adalah kekuatan. Oleh karena itu,
pendidikan adalah apa yang akan terus membuat serikat-serikat itu kuat.
Jumlah anggota adalah kekuatan, dan hal tersebut mencerminkan kuantitas serikat.
Pendidikan anggota menambah kualitas kekuatan serikat.
Pendidikan pekerja/buruh dan pelatihan serikat pekerja/buruh harus terpusat pada
kebutuhan-kebutuhan pekerja/buruh/anggota, pengurus/pemimpin serikat, dan serikat/
lembaga itu sendiri.
Penting untuk diingat bahwa karena kebanyakan anggota serikat pekerja/buruh adalah
orang dewasa; prinsip-prinsip pembelajaran untuk orang dewasa lebih cocok diterapkan
dalam program-program pendidikan dan pelatihan serikat, contohnya pembelajaran
eksperimental; pembelajaran aksi melalui permainan peran; belajar bersama-sama melalui
berbagi pengalaman; kunjungan lapangan; dan sebagainya.
Waktu, durasi dan tempat untuk kegiatan, baik seminar, lokakarya, konferensi, pendidikan
jarak jauh, maupun pendidikan terbuka harus luwes, mempertimbangkan keterbatasan-
keterbatasan anggota-anggota serikat dan serikat itu sendiri.

92
Pendidikan Pekerja/Buruh
Isi pendidikan pekerja/buruh terkait erat dengan kondisi hidup dan kondisi kerja para
pekerja/buruh.
™ Pendidikan pekerja/buruh memungkinkan diangkatnya isu-isu mengenai kehidupan
pada umumnya, dan kondisi kerja dan kondisi hidup mereka pada khususnya.
™ Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi dalam serikat dengan memotivasi
anggota untuk berpartisipasi dan mengambil bagian dalam urusan serikat.
™ Pendidikan pekerja/buruh membuat pekerja/buruh serikat lebih efektif.
™ Semua orang ingin menjadi anggota masyarakat yang berguna, melakukan sesuatu yang
bernilai lebih dari sekedar pekerja/buruh biasa. Perasaan melakukan sesuatu yang
berguna dalam pekerja/buruh merupakan hal yang penting. Pendidikan pekerja/buruh
memberikan pengetahuan tentang nilai social pekerja/buruh, dan pentingnya
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja/buruh.
™ Pekerja/buruh ingin mengembangkan keterampilan intelektual dan keterampilan fisik.
Ketika mereka mengetahui bahwa mereka bagus dalam melakukan sesuatu, mereka
memperoleh kepuasan pribadi yang besar. Satu cara untuk mengembangkan
keterampilan tersebut adalah dengan berpartisipasi dalam pendidikan pekerja/buruh.
™ Pekerja/buruh juga ingin menjadi kreatif, dan cocok dengan orang lain. Kita memiliki
kebutuhan untuk saling berhubungan, yang pada gilirannya akan membuat kita merasa
aman. Pendidikan pekerja/buruh dewasa yang terencana dengan baik membantu
memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini.
™ Kegiatan-kegiatan pendidikan pekerja/buruh merupakan cara-cara yang paling penting
yang dimiliki oleh para pekerja/buruh untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan yang akan membuat mereka mampu membela hak-hak asasi manusia,
hak-hak sosial dan ekonomi mereka sendiri di tempat kerja dan di dalam masyarakat
luas.
™ Pendidikan pekerja/buruh harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan mereka.

Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh


Pelatihan serikat pekerja/buruh harus membekali aktivis-aktivis dan pemimpin-pemimpin
serikat pekerja/buruh dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk
menanggapi isu-isu yang dihadapi oleh pekerja/buruh/anggota, dan untuk meningkatkan
pendidikan pekerja/buruh bagi anggota-anggotanya. Pelatihan serikat pekerja/buruh dapat
mencakup bidang-bidang seperti:
™ Peran serikat pekerja/buruh
™ Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serikat pekerja/buruh, anggota-anggota dan
pemimpin-pemimpinnya.
™ Keterampilan dalam mengorganisir anggota.
™ Keterampilan untuk menganalisis lingkungan dan kinerja perusahaan.
™ Keterampilan untuk melakukan perundingan bersama dan bernegosiasi.
Modul 8

™ Perkembangan sosial, politik dan ekonomi.


™ Kesehatan dan keselamatan kerja.
™ Pembangunan yang berkelanjutan.
™ Globalisasi.
™ Isu-isu jender.

93
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh

™ Administrasi dan kegiatan serikat.


™ Memotivasi anggota dan staf.
™ Partisipasi di dalam lembaga-lembaga sosio-ekonomi di tingkat nasional, lokal dan
komunitas dan dialog kebijakan.
™ Mempengaruhi kebijakan dan legislasi, untuk kepentingan anggota/pekerja/buruh.

Keuntungan dari Pendidikan Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat


Terdapat beberapa keuntungan dari program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh:
™ Pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh meningkatkan kemampuan serikat untuk
mencapai tujuan-tujuannya dengan meningkatkan tingkat pendidikan anggota-anggota
dan pemimpin-pemimpinnya. Melalui pendidikan, para anggota menjadi lebih
menyadari kondisi hidup dan kondisi kerja mereka sendiri, dan menyadari kemampuan
mereka untuk memperbaiki kondisi-kondisi ini dengan bekerja sama dengan para
pekerja/buruh lain.
™ Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi di dalam serikat dengan memotivasi
anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat. Selain itu, pendidikan
pekerja/buruh meningkatkan kuantitas informasi yang tersedia di dalam serikat, dengan
informasi yang mengalir antara para pemimpin serikat dan anggota-anggotanya, dan
kebalikannya.
™ Pendidikan membuat pekerja/buruh serikat semakin efektif karena pendidikan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota, meningkatkan jumlah orang
yang dapat bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi serikat yang berbeda-beda.
™ Pendidikan menimbulkan rasa kebersamaan dan persaudaraan.
™ Pendidikan dibutuhkan untuk perkembangan serikat yang terus berlanjut. Anggota-
anggota yang terdidik memberikan kontribusi yang besar terhadap kekuatan dan
pertumbuhan serikat secara umum.
Pelatihan serikat pekerja/buruh untuk aktivis dan pemimpin serikat mengenai isu-isu
khusus seperti negosiasi, kesehatan dan keselamatan kerja, isu-isu ekonomi, jender,
perencanaan dan administrasi serikat pekerja/buruh, menguatkan serikat dalam upaya-
upayanya untuk memastikan kondisi kerja dan kondisi hidup yang lebih baik bagi anggota-
anggotanya.

Struktur Pendidikan dan Program Pelatihan


Di beberapa negara, federasi nasional atau konfederasi mengoordinir dan mengembangkan
program-program dan bahan-bahan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh, serta
menyelenggarakan sesi-sesi pelatihan sendiri.
Sebagai alternatif, federasi-federasi nasional mengembangkan program-program pendidikan
dan pelatihan mereka sendiri berdasarkan isu-isu yang dihadapi oleh sektor/anggota
mereka.
Dalam situasi apa pun, umumnya terdapat sebuah sistem pelatihan untuk pelatih, di mana
sumber daya manusia internal serikat pekerja/buruh dikembangkan untuk melaksanakan
program-program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh.

94
Mendanai Program Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/Buruh
Agar program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang dimiliki serikat-serikat pekerja/
buruh berjalan dengan sukses, terdapat kebutuhan untuk memastikan bahwa terdapat
kebijakan, rencana, dan anggaran atau sumber daya yang disediakan untuk pendidikan dan
pelatihan organisasi, contohnya sumber daya manusia/pelatih, sumber daya keuangan,
infrastruktur dan peralatan.
Agar pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dihargai sepenuhnya sebagai sebuah bagian
dari kegiatan serikat, pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tersebut harus disadari
sebagai sebuah fungsi yang menghasilkan kontribusi yang positif terhadap kesuksesan
serikat dengan anggaran organisasi. Tanpa komitmen dari pemimpin serikat seperti ini,
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tidak akan berkembang. Oleh karena itu, serikat
harus berusaha agar dapat berdiri sendiri dan tidak tergantung pada dana dari luar
organisasi.
Sebuah Rencana Aksi untuk Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/buruh harus ditindaklanjuti
dengan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan, atau rencana tersebut akan tetap
menjadi rencana di atas kertas.

Mendiagnosa Iklim Pendidikan Pekerja/Buruh


Sebuah daftar berisi 25 pertanyaan disajikan di bawah ini. Pemeriksaan yang terperinci
terhadap tiap-tiap isu di bawah ini akan membantu serikat memahami situasi pada saat ini
mengenai pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh di serikat mereka. Hal ini juga akan
memberikan pemahaman mengenai apa yang dibutuhkan oleh serikat. Analisis tersebut
juga membantu dalam mengembangkan kebijakan, struktur, rencana, dan anggaran untuk
pendidikan pekerja/buruh dan pelatihan serikat pekerja/buruh.

Modul 8

95
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh

KEBUTUHAN
1. Apa saja kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang ada
pada saat ini? Di bidang apa saja pendidikan dan pelatihan tersebut harus
dikembangkan dan diperluas?
2. Apakah kebutuhan serikat pekerja/buruh? Apakah kebutuhan anggota-
anggotanya? Keterampilan apa yang harus mereka pelajari atau kembangkan?
Sikap seperti apa yang harus mereka miliki terhadap pekerja/buruh mereka, dan
terhadap serikat?
3. Siapa aktivis-aktivisnya? Keterampilan apa yang perlu mereka pelajari atau
kembangkan? Sikap terhadap serikat seperti apa yang harus mereka miliki?
4. Bagaimana kebutuhan pelatihan, tujuan pelatihan dan kelompok sasaran untuk
pelatihan diidentifikasi?
5. Bagaimana bahan-bahan dan metodologi pelatihan dipilih? Bagaimana program
pelatihan tersebut dievaluasi?

SITUASI SAAT INI


1. Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan, federasi nasional, konfederasi
nasional) memiliki kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
Apabila jawabannya “ya”, apakah isi kebijakan tersebut?
2. Apakah serikat pekerja/buruh (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/
konfederasi nasional memiliki Pengurus Pendidikan dan Pelatihan?
3. Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi
nasional) memiliki Komite Pendidikan dan Pelatihan?
4. Bagaimana sikap pemimpin serikat terhadap pendidikan dan pelatihan pekerja/
buruh? Bagaimana sikap anggota terhadap pendidikan dan pelatihan pekerja/
buruh?
5. Siapa pengurus pendidikan? Siapa pendidik/pelatihnya? Siapa anggota serikat
(dari tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) yang
dapat dilatih untuk mengambil peran pengurus pendidikan serikat atau
pendidik/pelatih?
6. Sumber daya apa yang sekarang ini tersedia di serikat (tingkat pabrik/
perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) untuk pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
7. Berapa banyak sumber daya keuangan dan sumber daya manusia serikat yang
harus disisihkan untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
8. Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi
nasional) memiliki anggaran untuk pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
9. Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi
nasional) mengalokasikan sumber dayanya sendiri untuk pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh? Dana apa saja yang tersedia untuk pendidikan dan
pelatihan?

96
10. Infrastruktur (ruang pelatihan, akomodasi, perlengkapan pelatihan audio-visual,
pusat informasi, dan sebagainya) apa saja yang tersedia untuk pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
11. Bahan pelatihan apa saja yang dimiliki atau dapat diperoleh serikat? Bagaimana
bahan-bahan tersebut dikembangkan? Apakah bahan-bahan tersebut membantu
pencapaian tujuan yang diinginkan?
12. Apa saja sumber bahan-bahan dan informasi pelatihan lokal, nasional, atau
internasional yang tersedia pada saat ini?
13. Kesulitan apa saja yang mungkin mencegah anggota/aktivis/pemimpin untuk
berpartisipasi dalam pelatihan serikat pekerja/buruh? Bagaimana masalah-
masalah ini, apabila ada, dipecahkan?
14. Kesulitan apa saja yang ditemui oleh anggota-anggota perempuan pada
khususnya dalam berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan
pekerja/buruh? Bagaimana kesulitan-kesulitan ini dipecahkan?
15. Bagaimana program-program pendidikan dan pelatihan di tingkat pabrik/
perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional dikuatkan? Apa yang telah
dilakukan di masa lampau? Apa yang harus dilakukan sekarang?
16. Bagaimana kemungkinan untuk memperoleh bantuan untuk program-program
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dari kantor federasi/konfederasi
nasional?
17. Apakah peran kantor konfederasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
18. Apakah peran kantor federasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
19. Apakah peran kantor cabang serikat/cabang regional berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
20. Apakah peran kantor serikat di tingkat pabrik/perusahaan berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
21. Apakah terdapat upaya yang sistematis untuk meninjau ulang dan mengevaluasi
efektifitas program-program pelatihan?

Modul 8

97
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh

98
MODUL

9 Mengorganisasi
Pekerja/Buruh

Tujuan/Hasil Pembelajaran
™ Memahami hubungan yang penting antara peningkatan keanggotaan serikat pekerja/
buruh dan kelangsungan organisasi.
™ Memahami bagaimana pekerja/buruh dapat diorganisasikan secara efektif.

Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

10 mnt Memperkenalkan topik dengan Diskusi Lembar


menanyakan pertanyaan berikut
pencatat
pada peserta: Mengapa perlu
mengorganisir pekerja/buruh? Tulis
jawaban mereka di lembar
pencatat untuk referensi
mendatang selama presentasi
Anda.

30 mnt Sebagai kegiatan, kelompokkan Kerja Fotokopi


peserta sesuai dengan serikat yang
kelompok pertanyaan
mereka wakili dan minta mereka
untuk mendiskusikan dan survei
melengkapi “Survei Keadaan
Pengorganisasian Serikat Pekerja/
Buruh” seperti dalam lampiran 1.
Biarkan setiap kelompok saling
berbagi temuan-temuan mereka,
dan bantu mereka dengan analisis
akhir tentang keadaan
pengorganisasian dalam serikat
pekerja/buruh mereka.
Kemudian tanyakan pada peserta
mengapa serikat mereka perlu
mengorganisir pekerja/buruh yang
tidak terorganisir.
Modul 9

99
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh

WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA

5 mnt Pada sesi pleno tanyakan pada Diskusi Lembar


peserta apa saja yang BOLEH dan
pencatat
TIDAK BOLEH dilakukan dalam
mengorganisir.

30 mnt Kelompokkan peserta dalam Kerja Lembar


kelompok sebelumnya dan minta
kelompok pencatat
mereka untuk membuat rencana A
untuk mengorganisir yang tidak
terorganisir, lengkap dengan
sumber daya yang mereka
perlukan.

Definisi “Mengorganisasikan”
“Mengorganisasikan” adalah merekrut pekerja/buruh perempuan dan laki-laki ke dalam
serikat pekerja/buruh.

Mengapa Mengorganisasikan Pekerja/Buruh?


Mengorganisasikan harus dipandang sebagai kegiatan yang sedang berjalan dalam setiap
organisasi pekerja/buruh manapun. Kekuatan sebuah serikat pekerja/buruh terletak pada
keanggotaannya, dan karakter perwakilannya. Karena jumlah keanggotaan serikat pekerja/
buruh secara global semakin menurun, maka mengorganisasikan sangat diperlukan untuk
kelangsungan dan kesuksesan sebuah serikat pekerja/buruh. Hak untuk mengorganisasikan
dan juga kebebasan berasosiasi adalah hak asasi manusia mendasar, yang diwujudkan
dalam Undang-Undang Dasar Indonesia dan beragam peraturan perundang-undangan
nasional.
Beberapa pusat serikat pekerja/buruh nasional memiliki departemen atau komite
organisatoris, yang memiliki anggaran, yang mempekerjakan pekerja/buruh tetap. Beberapa
lainnya tidak memiliki departemen atau orang seperti itu, tetapi menyediakan waktu untuk
mengorganisasikan hal-hal yang sama. Tidak ada model metode tertentu dalam melakukan
pengorganisasian. Masing-masing berbeda tergantung pada sektor/industri, kelompok
sasaran, letak geografis, akses teknologi, dan lain-lain.
Mengorganisasikan adalah suatu tantangan besar bagi sebuah serikat pekerja/buruh yang
juga merupakan kesempatan besar untuk menguatkannya. Salah satu kewajiban dari
pengorganisasian tersebut adalah menambah jumlah angota di tempat kerja di mana para
pekerja/buruh lainnya sudah menjadi anggota, dan mengorganisasikan para pekerja/buruh
yang belum terorganisasi ke dalam serikat pekerja/buruh. Mengorganisasikan pekerja/
buruh di tempat kerja yang khusus dan memiliki standar pekerja/buruh yang berbeda
merupakan salah satu tantangan utama bagi serikat pekerja/buruh.

100
Apa yang Diperlukan oleh Organisatoris Serikat Pekerja/Buruh?
PENGETAHUAN YANG BAIK tentang anggaran dasar serikat, hak serikat, UU perburuhan,
hak pekerja/buruh, dan pengertian mendasar mengenai sektor/industri yang ditargetkan,
serta kaitannya dengan perekonomian lokal dan nasional.
SIKAP YANG TEPAT untuk mengorganisasikan, seperti memiliki integritas, dapat
dipercaya, berorientasi pada pelayanan, tak ketinggalan juga keinginan untuk terus belajar.
KETRAMPILAN YANG BAIK, terutama dalam hal komunikasi antarpersonal, konsultasi,
analisis (mengenai keadaan sosial-ekonomi, laporan perusahaan, dan lai-lain),
perundingan, menangani keluhan, kreatif dalam memecahkan masalah.
KEBIASAAN BAIK, seperti tidak memandang remeh, memiliki simpati, dan mampu
mengatur pekerja/buruh dan waktu dengan baik.

Mengapa Pekerja/Buruh Memerlukan Serikat Pekerja/Buruh?


Karena mereka memerlukan:
a) seorang pembela hak-hak mereka secara profesional,
b) seorang perwakilan independen untuk memperjuangkan kepentingan mereka,
c) sebuah organisasi yang memberikan posisi dan kemampuan yang kuat.

Mengapa Serikat Pekerja/Buruh Harus Didirikan?


a) untuk membuat serikat pekerja/buruh lebih profesional,
b) untuk menjadikan serikat mandiri secara keuangan,
c) tanpa perbaikan (meningkatkan keanggotaan) serikat pekerja/buruh akan kehilangan
otoritas moralnya yang datang dari masa lalu.

Apa yang Diharapkan Anggota dari Serikat Pekerja/Buruh?


™ upah yang lebih tinggi,
™ kontrak berdasarkan perundingan bersama,
™ bantuan ketika kehilangan pekerjaan,
™ perlindungan kerja,
™ bantuan terhadap anak-anak mereka,
™ peningkatan kondisi kerja mereka,
™ perlindungan sosial,
™ manfaat legalitas,
™ diskon pembelian,
™ bantuan dan saran hukum,
™ demokrasi dalam serikat,
™ anggaran mogok,
™ profesionalisme,
™ loyalitas terhadap anggota.
Modul 9

101
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh

Beragam Tugas
Masalah organisasi harus dibahas di tiap-tiap pertemuan serikat di tiap tingkatan. Baik
untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dalam
masalah ini. Sangatlah baik apabila orang yang bertanggung jawab mengorganisasikan
adalah seseorang yang:
™ Memiliki pemahaman mengenai sejarah, kondisi saat ini, tujuan dan obyektif dari
serikat;
™ Populer di kalangan pekerja;
™ Meyakinkan, terpercaya, dan memunyai kredibilitas;
™ Dengan pengalaman profesional yang panjang;
™ Pendengar yang baik;
™ Sabar;
™ Gigih dalam mencapai tujuan dan obyektif strategis;
™ Dapat memberikan saran.

Mengorganisasikan Pertemuan Organisatoris


Serikat pekerja/buruh harus memberikan bantuan dan menggelar pertemuan dengan para
staf yang bertanggung jawab dalam pengorganisasian serikat. Mereka harus melakukan
pertemuan berkala untuk saling bertukar pengalaman positif maupun negatif – tiap orang
saling belajar dari lainnya. Mereka harus memberikan informasi terbaru tentang:
™ Apa menjadi bahan diskusi anggota-anggota baru;
™ Apa yang menjadi kebutuhan dan perhatian mereka; dan
™ Kapan dan di mana mereka memerlukan bantuan serikat.

Rencana Rekrutmen di Tiap Tingkatan Serikat


Tingkat Perusahaan
Keanggotaan di tingkat perusahaan harus setinggi mungkin dari sudut pandang serikat,
serta dari perspektif kepentingan anggota.

Tingkat Cabang
Di sejumlah cabang, rekrutmen berada dalam cabang organisasi, sebagai contoh adalah
persatuan para guru dan serikat layanan kesehatan.

Tingkat Regional
Manajemen regional harus mengembangkan sebentuk kegiatan yang akan mendukung
pengorganisasian – melalui pelatihan tim rekrutmen, memberikan dukungan dan inspirasi
setidaknya untuk bertukar pengalamanuntuk mendirikan organisasi baru. Namun, regional
memunyai tanggung jawab ekstra – mengorganisasikan perusahaan-perusahaan swasta.

102
Rekrutmen dan Motivasi – Bagaimana Kita Harus Melihat Proses
Rekrutmen?
™ Apakah serikat mengisi kartu deklarasi – apakah serikat menyimpan dokumentasi data?
™ Apakah serikat memberikan konfirmasi atas pembayaran iuran?
™ Apakah Anda mendorong, memotivasi rekan/sejawat dengan memaparkan keuntungan
dan manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan serikat?
™ Apakah serikat mendengar dan memahami kebutuhan sejawat yang belum bergabung
dalan serikat?
™ Bagaimana sikap Anda atas rekrutmen? Apakah Anda terbuka dengan ide-ide dan
usulan-usulan segar dari anggota baru?

Seperti Apakah Rekrumen yang Baik Itu?


Rekrutmen bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dalam satu
perusahaan, staf yang bertanggung jawab adalah seorang perempuan muda (salah seorang
yang terbaik dalam profesinya), sementara di perusahaan lebih tepat diwakili seorang laki-
laki separuh baya.
Staf yang bertanggung jawab dalam mengorganisasikan serikat adalah seseorang yang
melakukan tugasnya dengan baik untuk kepentingan serikat. Ia bertanggung jawab dan
melakuan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin, dan ia:
™ mendukung ide rekrutmen;
™ mau mendengarkan orang lain;
™ kalem, bijaksana, berpandangan luas;
™ sabar, gigih;
™ ramah, pengertian, dan diterima banyak orang;
™ profesional;
™ meyakinkan dan menarik untuk didengar;
™ demokratis; dan
™ memunyai kepribadian yang kuat dan pandangan politik yang independen.

Tips untuk Organisatoris


™ Sistematis. Kalem
™ Berpikir hati-hati – siapa yang harus pertama kali bergabung dengan serikat? Siapa yang
paling mudah untuk direkrut? Di mana Anda akan memulai?
™ Kontak personal. Bertemu muka. Ini merupakan langkah terpenting.
™ Mendengarkan dengan baik, apabila Anda adalah pendengar yang baik, orang-orang
akan datang kepada Anda dan memberitahu argumentasi seperti apa yang harus
dikeluarkan untuk mendekati para kandidat.
™ Jangan pernah menggunakan argumentasi yang melemahkan Anda. Jangan
menggunakan kalimat klise. Pertajam argumentasi. Jangan sebutkan apa yang
seharusnya penting bagi pekerja/buruh dan tidak.
™ Aktif selama pertemuan penting serikat dan mendorong rekan serikat untuk hadir.
Modul 9

103
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh

™ Anda harus benar-benar memperjuangkan kapan pun Anda mendengar seorang anggota
keluar dari serikat. Cobalah agar ia membicarakan masalahnya dengan pemimpin
serikat.
™ Datang ke pertemuan-pertemuan serikat, mendiskusikan masalah Anda dengan
organisatoris dan berbagi pengalaman dengan mereka.

Apa yang Diharapkan dari Organisatoris untuk Rekrutmen?


Mereka harus:
™ Membuat tinjauan para pekerja/buruh secara keseluruhan dan untuk tiap-tiap bidang;
™ Membuat tinjauan organisasi serikat secara keseluruhan;
™ Menentukan obyektif untuk perusahaan dan bidang-bidang terkait;
™ Menyeleksi organisatoris;
™ Terus melatih dan memiliki pengetahuan mengenai tujuan serikat;
™ Mengatur pertemuan dengan para organisatoris;
™ Memberikan organisatoris peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka;
™ Bertukar pengalaman;
™ Menyambut setiap anggota baru di serikat dan memberikan informasi selengkap
mungkin;
™ Target dan kegiatannya, layanan yang dapat didapatkan anggota dari serikat; dan
™ Membahas masalah rekrutmen dan kemajuannya selama pertemuan dengan serikat.

Tips untuk Rekrutmen yang Efektif


™ Memiliki sasaran yang jelas dan terukur
™ Prasangka harus dilupakan
™ Berbicara dengan orang dan bukan “pada” orang (Bertatap muka)
™ Berbicara secara sederhana dan jelas
™ Mempersiapkan diri dengan baik
™ Terus bekerja tanpa terlalu memikirkan hasil saat itu

104
Lampiran 1:
Survei terhadap “Iklim Organisasi” Serikat Pekerja/Buruh

Sebelum melaksanakan pelatihan organisasi yang berskala penuh, serikat-serikat pekerja/


buruh perlu melaksanakan kajian mandiri mengenai apakah masing-masing serikat sudah
memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Tabel 1 dibawah ini merupakan survei yang
sederhana dan cepat yang dapat digunakan oleh serikat pekerja/buruh sebelum
mengadakan pengorganisasian terhadap pekerja/buruh yang belum terorganisasi.

Pertanyaan-pertanyaan berikut membantu mengetahui apakah serikat pekerja/buruh


Anda memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Jika jumlah jawaban YA:
™ Kurang dari 10: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda buruk.
™ Antara 10 – 15: Iklim pengorganisasian di serikat pekerja/buruh Anda sedang.
™ Antara 15 – 20: Iklim pengorganisasian pada serikat pekerja/buruh Anda baik.
™ Di atas 20: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda sangat baik.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Apakah serikat pekerja/buruh anda memiliki daftar “non-
anggota”?
2 Apakah serikat pekerja/buruh Anda mendorong para
perwakilannya untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di
tempat kerja mereka?
3 Apakah serikat pekerja/buruh anda meminta para perwakilan
tersebut untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di tempat
lain?
4 Apakah para eksekutif atau komite cabang/regional secara
teratur diberitahu tentang statistik keanggotaan dan kegiatan
organisasi?
5 Apakah jelas bagi para organisatoris bahwa perekrutan dan
pengorganisasian merupakan prioritas, dan bahwa kegiatan
tersebut dapat diukur?
6 Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki literatur yang
cukup untuk kampanye perekrutan seperti brosur, poster,
formulir keanggotaan, dan lain-lain?
7 Apakah serikat pekerja/buruh atau organisatoris Anda
menghubungi pekerja/buruh baru pada hari pertamanya
bekerja?
8 Apakah organisatoris menghubungi non-anggota secara teratur
di pekerja/buruh mereka?
9 Apakah setiap organisatoris memiliki formulir keanggotaan dan
materi perekrutan?
10 Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki tim perekrutan
dan pengorganisasian yang baik untuk mengatur tempat-tempat
non-serikat atau yang rendah keanggotaan serikatnya?
Modul 9

105
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh

No. Pertanyaan Ya Tidak

11 Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki anggaran


untuk merekrut dan mengorganisasikan “lahan subur”
(seperti tempat kerja baru) dan tempat-tempat dengan
jumlah anggota serikat kecil?
12 Apakah ada strategi perekrutan yang jelas untuk menjaga
jumlah anggota yang di tempat yang sudah ada?
13 Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki jadwal tetap
bagi pertemuan anggota untuk mendiskusikan dan
merencanakan kegiatan pengorganisasian?
14 Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mencoba
mendatangi rumah untuk merekrut non-anggota?
15 Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mengadakan
acara sosial dan mengundang anggota berpotensi?
16 Apakah serikat pekerja/buruh Anda telah menganalisis
situasi non-anggota untuk menentukan sebaiknya cara apa
yang dilakukan untuk mengonsentrasikan upaya perekrutan?
17 Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mencoba untuk
membangun tim yang terdiri dari anggota aktif untuk
merekrut non-anggota?
18 Apakah pengorganisasian ada dalam agenda setiap
pertemuan?
19 Apakah staf di kantor serikat pekerja/buruh pernah dilatih
mengenai pengorganisasian?
20 Apakah anggota berpotensi pernah diundang ke pertemuan
serikat pekerja/buruh?
21 Apakah serikat pekerja/buruh Anda memanfaatkan dengan
baik papan pengumuman untuk menginformasikan dan
memobilisir keanggotaan?
22 Apakah serikat pekerja/buruh Anda mengetahui dan
mengumumkan keberhasilan aktivis serikat pekerja/buruh
dalam mendapatkan anggota baru?
23 Apakah serikat pekerja/buruh Anda secara terus menerus
mencari pemimpin di tempat kerja baru dan membentuk
komite yag dapat membantu pengorganisasian?
24 Apakah jumlah non-anggota di tempat kerja yang dapat
dijangkau oleh serikat Anda terus bertambah?
25 Apakah serikat pekerja/buruh Anda menawarkan
penghargaan atau hadiah untuk anggota/pengurus/
organisatoris yang dapat merekrut anggota baru dengan
sangat baik?

Sumber: DANIDA/ICFTU Project on Organising

106
Referensi

Publikasi

Dunlop, J., 1990, The Management of Labour Unions, Lexington Books, New York.
International Confederation of Free Trade Unions, 1996, Building Trade Unions into the
21st Century, ICFTU-APRO, Singapore.
Weil, D., 1994, Turning the Tide: Strategic Planning for Labour Unions, Lexington Books,
New York.
Yates, C. A. B., 2002, “Expanding Labour’s Horizons: Union Organising and Strategic
Change in Canada”, in JUST LABOUR vol. 1 (2002), pp. 31 – 40.

Perundangan

Undang-Undang Serikat Pekerja/Buruh (UU No. 21 tahun 2000), Republik Indonesia.

Situs

Rencana untuk Perorganisasian Serikat Pekerja/Buruh


www.laboreducator.org/gameplan.htm
Manual untuk Mengorganisir Kampanye
www.icftu.org/displaydocument.asp?Index=990916423&Language=EN
Sumber daya untuk Pengorganisasian Serikat
www.union-organizing.com
Langkah-langkah Pengorganisasian
www.ilwu.org/organize/organizingstepsone.cfm
www.ilwu.org/organize/organizingstepstwo.cfm
Pengorganisasian Tempat Kerja
www.iww.org/en/organize/why

107
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia

108

Anda mungkin juga menyukai