386 Wcms 117140
386 Wcms 117140
ADMINISTRASI
Serikat Pekerja
ADMINISTRASI
Serikat Pekerja
i
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
Juga tersedia dalam versi Inggris dengan judul, “Manual for Indonesian Trade Unions on Trade Unions Administration”
Jakarta, International Labour Office, 2006
Jakarta, 2006
Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Persatuan
Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi
International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai
delimitasi batas-batas negara tersebut.
Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani
merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International
Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya.
Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari International
Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan
merupakan tanda ketidaksetujuan.
Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsung dari
ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baru akan
dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas.
Dicetak di Jakarta
ii
Pengantar
Sebagai bagian dari Respons Tsunami ILO pada 2005, dukungan diberikan kepada serikat-
serikat pekerja/buruh di Aceh dan Nias untuk membantu mereka menjalankan kembali
layanan keanggotaan. Hal ini pun menjadi bagian dari tantangan untuk membangun
kapasitas serikat pekerja/buruh agar memungkinkan mereka mengadaptasi strategi-strategi
untuk menanggulangi tantangan-tantangan pasca tsunami di Aceh dan Nias.
Pada 2006, dengan dukungan dari Kongres Serikat Pekerja/Buruh Inggris, kegiatan
pembangunan kapasitas dilaksanakan di bawah Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh
melalui Pendidikan dan Pelatihan. Proyek ini bertujuan memperkokoh organisasi serikat
pekerja/buruh di Aceh dan Nias, serta membangun mereka mengidentifikasi pendekatan-
pendekatan baru atas pembentukan serikat pekerja/buruh, yang termasuk:
Serikat pekerja/buruh meningkatkan organisasi dan layanan terhadap para anggota;
Serikat pekerja/buruh mengadaptasi keterampilan mereka agar dapat beroperasi di
lingkungan yang berubah, khususnya dalam mengorganisir pekerja;
Serikat pekerja/buruh memberikan penjelasan kepada masyarakat umum mengapa
serikat pekerja/buruh diperlukan dan memainkan peranan;
Serikat pekerja/buruh membangun dialog yang efektif dengan pengusaha, dan
mencapai kesepakatan mengenai kondisi kerja; dan
Serikat pekerja/buruh mewakili kepentingan-kepentingan pekerja dalam pengembangan
program dan kebijakan untuk bidang-bidang utama, seperti jaminan sosial, penegakan
hukum ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, hak-hak pekerja serta strategi
pembangunan ekonomi.
Manual ini bertujuan memperkuat peranan serikat pekerja/buruh dalammemberikan: (1)
layanan terhadap anggota mereka, dan (2) dukungan terhadap masyarakat Aceh dan Nias.
Serikat pekerja/buruh di Indonesia pun dapat mengambil manfaat dari Manual ini sebagai
bahan acuan, sejalan dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan serikat.
Alan Boulton
Direktur, ILO Jakarta
Desember 2006
iii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
iv
Pendahuluan
Manual ini disusun sejalan dengan pelaksanaan Proyek ILO/Kongres Serikat Pekerja/Buruh
Inggris mengenai Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh melalui Pendidikan dan Pelatihan,
2006. Manual ini telah diujicobakan selama enam bulan dengan serikat-serikat pekerja/
buruh di Aceh dan Nias. Rasa terima kasih mendalam diberikan kepada para peserta
lokakayar serikat pekerja/buruh, para pelatih dan pemuka di Aceh dan Kepulauan Nias
untuk masukan-masukan yang diberikan.
Manual ini disasarkan terutama bagi pendidik/pelatih dan pemimpin serikat pekerja/buruh.
Saran, strategi dan pendekatan yang dipaparkan dalam manual ini disusun berdasarkan
adaptasi dari pengalaman-pengalaman banyak orang yang disadur dari beragam literatur.
Manual tidak harus diikuti seperti apa adanya; ataupun menjawab seluruh pertanyaan yang
muncul atau juga mengantisipasi kondisi yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
manajemen serikat pekerja/buruh sebagai sebuah organisasi.
v
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
vi
Bagaimana
Menggunakan
Manual ini
Manual ini terbagi dalam sembilan modul. Masing-masing modul diawali dengan Tujuan/
Hasil Pembelajaran modul tersebut. Ini diikuti dengan Sesi Perencanaan yang detil untuk
diterapkan pendidikan/pelatih serikat sebagai panduan dalam memfasilitasi serangkaian
lokakarya mengenai beragam aspek dari administrasi serikat pekerja/buruh. Catatan
Panduan memberikan serikat/pelatih latar belakang literatur sederhana yang terkait dengan
tema lokakarya. Bacaan dan persiapan lebih lanjut merupakan hal-hal yang senantiasa
penting sebelum penyelengaraan sebuah lokakarya. Daftar refensi diberikan di akhir modul
untuk memberikan panduan kepada pendidik/pelatih. Lampiran memiliki kaitan dengan
kegiatan lokakarya yang dirancana untuk membantu peserta lokakarya menerapkan
informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama lokakarya.
vii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
viii
Daftar Isi
ix
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
Referensi 107
x
Modul 1
MODUL
Fungsi dan Peran
1 Serikat Pekerja/
Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan “serikat pekerja/buruh” sesuai dengan
Undang-Undang Pekerja/Buruh (UU No. 21 Tahun 2000).
Menjelaskan fungsi dan peran serikat pekerja/buruh yang mendasar.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
1
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
2
Modul 1
Catatan Panduan
Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1
Sebuah serikat pekerja/buruh adalah sebuah organisasi yang berdasarkan pada
keanggotaan pekerja/buruh di berbagai bentuk pekerjaan, perdagangan, dan profesi.
Organisasi tersebut harus bebas, terbuka, independen, demokratis, dan bertanggung jawab.
Fungsi vs Peran
“Fungsi” berarti pekerjaan/kerja/tugas yang harus dilakukan oleh serikat pekerja/buruh.
“Peran” mengacu pada wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh.
3
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
Waktu telah melihat perkembangan lima peran serikat pekerja/buruh yang bersifat umum
tetapi penting, yaitu wilayah-wilayah di mana mereka dapat memberikan pengaruh, meski
bukannya tanpa batas. Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah:
1. Peran Keterwakilan – Fungsi utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah mewakili
orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam
membela kepentingan-kepentingan anggota.
2. Peran Pendidikan – Serikat-serikat pekerja/buruh juga memiliki peran pendidikan yang
penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk para anggota mengenai berbagai
macam bidang, menguatkan organisasi dan anggota-anggotanya, dan mendidik
masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan.
3. Peran Pelayanan – Serikat memberikan beragam manfaat yang lain. Misalnya, beberapa
serikat menawarkan nasihat hukum profesional secara gratis mengenai masalah-masalah
perburuhan. Serikat-serikat lainnya memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas
kredit dan hibah pendidikan. Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka
bagi masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan, seperti brosur
mengenai hak-hak buruh migran, sistem jaminan sosial, dan lain sebagainya.
4. Peran Regulasi – Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang perburuhan,
kondisi kerja – misalnya UU kesetaraan upah, UU kesehatan dan keamanan yang lebih
baik, dan kewajiban hukum untuk membayar kompensasi atas PHK – dapat dicapai
berkat tekanan-tekanan dari serikat-serikat pekerja/buruh.
5. Peran Politik – Serikat pekerja/buruh baik secara individual maupun nasional
memainkan peran sangat penting dalam melobi pemerintah dan para pembuat
keputusan untuk memastikan tercapainya kondisi ketenagakerjaan yang sebaik mungkin
bagi rakyat.
Negosiasi
Negosiasi adalah saat di mana perwakilan-perwakilan serikat pekerja/buruh berdiskusi
dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang menyangkut kondisi bekerja
dalam sebuah organisasi. Serikat pekerja/buruh mencari tahu pandangan-pandangan
anggota dan menyampaikannya kepada pihak manajemen. Mungkin terdapat perbedaan
pendapat antara pihak manajemen dan anggota-anggota serikat. ‘Negosiasi’ berupaya
menemukan solusi atas perbedaan-perbedaan ini. Proses ini juga dikenal sebagai
perundingan bersama.
4
Modul 1
Di banyak tempat kerja, terdapat perjanjian formal antara serikat pekerja/buruh dan
perusahaan yang menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki hak untuk
bernegosiasi dengan pengusaha. Dalam organisasi-organisasi ini, serikat pekerja/buruh
‘diakui’ untuk melakukan perundingan bersama.
Pembayaran, jam kerja, hari libur dan perubahan lainnya terhadap praktik-praktik kerja
adalah beragam permasalahan yang dinegosiasikan. Mereka yang bekerja di organisasi-
organisasi di mana serikat pekerja/buruhnya diakui, menerima bayaran yang lebih baik dan
memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tumpang tindih dibandingkan dengan mereka
yang bekerja dengan serikat pekerja/buruh yang tidak diakui.
Keterwakilan
Serikat pekerja/buruh juga mewakili anggota-anggota secara perorangan ketika mereka
menghadapi masalah dalam bekerja. Apabila seorang pegawai merasa diperlakukan secara
tidak adil, ia dapat meminta perwakilan serikat pekerja/buruh untuk membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan manajer atau pengusaha.
Apabila tidak dapat diselesaikan dengan baik, permasalahan tersebut dapat dibawa ke
pengadilan industrial. Pengadilan industrial memastikan bahwa hukum ketenagakerjaan
dilaksanakan dengan baik oleh pekerja/buruh dan pengusaha. Pengadilan industrial terdiri
dari orang-orang di luar tempat kerja yang mendengarkan sudut pandang pengusaha dan
pekerja/buruh, serta kemudian mengambil keputusan mengenai kasus tersebut. Orang
dapat meminta serikat pekerja/buruh untuk mewakili mereka di pengadilan industrial.
Kebanyakan kasus yang dibawa ke pengadilan industrial adalah kasus-kasus mengenai
pembayaran, pemecatan yang tidak adil, tumpang tindih atau diskriminasi di tempat kerja.
Serikat pekerja/buruh juga menawarkan keterwakilan hukum bagi anggota-anggotanya.
Biasanya, hal ini untuk membantu mereka memperoleh kompensasi finansial atas kerugian
yang terkait dengan pekerjaan atau untuk membantu mereka yang telah mengajukan
pengusaha ke pengadilan.
Layanan Keanggotaan
Selama sepuluh tahun terakhir, serikat-serikat pekerja/buruh telah meningkatkan jenis-jenis
layanan yang mereka tawarkan kepada anggota. Layanan-layanan tersebut mencakup:
Pendidikan dan pelatihan – Kebanyakan serikat pekerja/buruh menyelenggarakan
kursus-kursus pelatihan untuk anggota-anggotanya mengenai hak-hak ketenagakerjaan,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan isu-isu lain. Beberapa serikat pekerja/buruh juga
membantu anggota-anggotanya yang telah meninggalkan sekolah dengan tingkat
pendidikan yang rendah dengan menawarkan kursus-kursus mengenai keterampilan-
keterampilan dasar, dan kursus-kursus yang mengarah pada kualifikasi profesional.
5
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
6
Modul 1
Lampiran 1: Kartu Pernyataan
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dan tanyakan kepada para peserta apakah
mereka SETUJU, TIDAK SETUJU atau KEDUANYA.
Pernyataan 1
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menjadi lembaga yangmenyusun Perundingan Kerja
Bersama, dan menyelesaikan perselisihan industrial.
Pernyataan 2
Peran serikat pekerja/buruh adalah mewakili pekerja/buruh dalam masalah-malasah yang
terkait ketenagakerjaan di tingkat kelembagaan.
Pernyataan 3
Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menciptakan hubungan industrial yang harmonis, serta
menjunjung keadilan dan hukum.
Pernyataan 4
Peran serikat pekerja/buruh merupakan struktur yang menjadi wadah aspirasi dari para
anggotanya melalui upaya memperjuangkan hak serta kepentingan para anggotanya.
Pernyataan 5
Fungsi serikat pekerja/buruh merupakan pihak yang berhak melakukan aksi mogok yang
sejalan dengan peraturan.
Pernyataan 6
Serikat pekerja/buruh berfungsi mewakili pekerja/buruh tanpa mempertimbangkan
besarnya kepemilikan saham di perusahaan.
7
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
8
MODUL Mendirikan dan
2 Membubarkan
Modul 2
Serikat Pekerja/
Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Untuk menjelaskan dasar hukum mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2000.
Untuk menjelaskan dasar hukum membubarkan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai
dengan UU No. 21 Tahun 2000.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
9
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
10
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
Modul 2
Bacalah Catatan Panduan di
halaman-halaman berikut.
Gunakanlah sebagai dasar
ceramah Anda, pastikan Anda
mencakup hal-hal berikut ini:
Dasar-dasar sanksi administratif
bagi serikat.
Hak-hak serikat yang hilang
karena sanksi.
11
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Catatan Panduan
Definisi menurut UU No. 21 Tahun 2000
Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1
Sebuah “serikat pekerja/buruh” merupakan sebuah organisasi yang berasal dari, didirikan
oleh, dan untuk, baik para pekerja/buruh yang terikat dalam perusahaan atau bebas.
Organisasi pekerja/buruh ini bersifat bebas, terbuka, independen, demokratis, dan
bertanggung jawab. Organisasi ini memperjuangkan hak-hak dan kepentingan-kepentingan
pekerja/buruh, dan melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan tersebut. Organisasi
ini juga berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarga mereka.
Definisi “Pekerja/Buruh”2
Seorang “pekerja/buruh” adalah setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan upah, atau
remunerasi dalam bentuk-bentuk lain.
Definisi “Pengusaha”3
Seorang “pengusaha” adalah:
a) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan milik sendiri;
b) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan
sebuah perusahaan yang bukan milik sendiri secara independen;
c) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang terletak di Indone-
sia, dan mewakili sebuah perusahaan (seperti dinyatakan dalam (a) dan (b) di atas), yang
berdomisili di luar wilayah Indonesia.
1 Depnakertrans Indonesia & ILO/USA Declaration Project, Indonesia, 2002, “Undang-Undang Serikat Pekerja/buruh/Buruh Indonesia
(UU No. 21 Tahun 2000)” Pasal 1 (1), 3, 10
2 Ibid., Pasal 1 (6)
3 Ibid., Pasal 1 (7)
12
Definisi “Perusahaan”4
Sebuah “perusahaan” adalah:
berbagai bentuk pelaksanaan usaha.
yang beroperasi sebagai badan hukum.
Modul 2
dimiliki oleh seorang individu, sebuah kemitraan bisnis atau badan hukum.
baik dimiliki oleh swasta atau negara.
yang mempekerjakan pekerja/buruh.
membayar upah atau bentuk-bentuk remunerasi lain kepada pekerja/buruh atau jasa
yang mereka berikan.
Pendirian Serikat7
Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik yang bekerja di sektor publik maupun swasta, dan/
atau bekerja di perekonomian formal atau informal, memiliki hak untuk menjadi anggota
sebuah serikat pekerja/buruh.8
Pegawai negeri sipil memiliki hak dan kebebasan untuk berorganisasi, tetapi pelaksanaan
hak ini tidak diatur dalam undang-undang mengenai serikat pekerja/buruh yang baru.9
Sebuah serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum sepuluh (10) pekerja/
buruh.10
Sebuah federasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum lima (5) serikat
pekerja/buruh.11
Sebuah konfederasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum tiga (3)
federasi serikat pekerja/buruh.12
13
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
AD/ART serikat pekerja/buruh akan mengatur organisasi dan struktur serikat pekerja/buruh,
termasuk pengaturan hierarkinya.13
Seluruh serikat harus didirikan berdasarkan kehendak bebas para pekerja/buruh, tanpa
tekanan atau intervensi dari pengusaha, pemerintah, partai politik atau badan/pihak
manapun. Hal ini disebut sebagai “serikat pekerja/buruh yang bebas dan mandiri.”14
Sebuah serikat dapat didirikan berdasarkan sektor bisnis, jenis pekerjaan/perdagangan, atau
kategori lain, sesuai dengan kehendak pekerja/buruh.15
Setiap serikat harus memiliki AD/ART. Anggaran dasar harus mengandung, setidaknya, hal-
hal berikut:16
Dasar hukum
pendirian Domisili/Alamat
serikat Serikat
KOMPONEN
YANG PENTING
DALAM
ANGGARAN Ideologi Negara
Prosedur DASAR
Keanggotaan & (Pancasila)
Administrasi SERIKAT
Serikat
Audit
Ketentuan Sumber
mengenai Keuangan PERATURAN
perubahan dalam PERTEMUAN
AD/ART Serikat
13 Ibid., Pasal 8. Lihat juga Modul 5 mengenai “Organisasi & Struktur Serikat Pekerja/buruh.”
14 Ibid., Pasal 9
15 Ibid., Pasal 10
16 Ibid., Pasal 11
14
Perubahan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
Serikat
Berbagai perubahan terhadap AD/ART serikat mengharuskan para pengurus untuk
memberitahukan dinas tenaga kerja setempat dalam bentuk tertulis, dalam waktu 30 hari
Modul 2
sejak tanggal perubahan tersebut dibuat. Dalam pemberitahuan tersebut, mereka harus
mengidentifikasi klausul-klausul dalam AD/ART yang telah diamandemen.17 Notulensi
pertemuan di mana amandemen tersebut dibuat akan mengindikasikan tanggal
amandemen tersebut.
Meninggalkan Serikat
Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat, tetapi ia harus menyerahkan sebuah
pemberitahuan tertulis mengenai hal ini ke kantor serikat.24
17 Ibid., Pasal 21
18 Ibid., Bab IV, Pasal 12
19 Ibid., Pasal 13
20 Ibid., Pasal 14 (1)
21 Ibid., Pasal 14 (2)
23 Ibid., Pasal 15
24 Ibid., Pasal 17 (1)
15
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Langkah 1:28
Menyampaikan pemberitahuan tertulis ke dinas tenaga kerja setempat (Disnakertrans)
mengenai pendirian serikat. Surat pemberitahuan tersebut dilampiri dengan:
a) Daftar yang berisi nama-nama anggota pendiri;
b). AD/ART serikat; dan
c). Daftar pengurus serikat, dengan jabatan kantor dan nama serikat.
Sertakan pula lambang serikat. Pastikan bahwa lambang tersebut tidak sama dengan
lambang serikat yang lain, atau Disnakertrans akan menolak aplikasi pendaftaran Anda.29
Sebagai catatan, buatlah dua salinan yang asli – satu untuk Disnakertrans dan yang lain
untuk serikat.
Langkah 2:30
Setelah diserahkan, Disnakertrans akan menyimpan catatan serikat tersebut di buku catatan
serikat,31 dan mengeluarkan nomor pendaftaran serikat. Perhatikan bahwa buku catatan
yang disimpan oleh Disnkertrans setempat harus terbuka untuk inspeksi setiap saat, dan
publik harus memiliki akses ke buku catatan tersebut.32
Nomor pendaftaran harus dikeluarkan dalam waktu 21 hari kerja, mulai dari tanggal
diterimanya pemberitahuan tersebut.33
16
Apabila persyaratan di Langkah 1 tidak dipenuhi, Disnakertrans dapat menunda
pencatatan, dan pengeluaran nomor pendaftaran.34
Berbagai penundaan harus dikomunikasikan dalam bentuk tertulis kepada serikat. Surat ini
harus mengandung alasan penundaan tersebut. Surat tersebut harus dikomunikasikan
kepada serikat dalam periode minimum 14 hari sejak tanggal pemberitahuan serikat
Modul 2
diterima oleh Disnakertrans setempatl.35
Langkah 3:36
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, pengurus serikat harus memberitahukan serikat-
serikat lain, dalam bentuk tertulis, mengenai pendaftaran yang baru dilakukan tersebut.
Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, hal tersebut memberikan hak kepada serikat
untuk:37
a) menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan manajemen;
b) mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan industrial;
c) mewakili pekerja/buruh dalam institusi ketenagakerjaan, yaitu komite tripartit;
d) mendirikan institusi, atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upaya-
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; dan
e) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan ketenagakerjaan lainnya sesuai
dengan hukum Indonesia yang berlaku pada saat ini.
Hal ini berarti bahwa serikat berkewajiban untuk:38
a) melindungi dan membela anggota-anggotanya dari berbagai pelanggaran hak dan
memajukan kepentingan mereka;
b) meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya, dan keluarga mereka, dan
c) bertanggung jawab atas anggota-anggotanya mengenai kegiatan-kegiatan serikat, sesuai
dengan AD/ART serikat.
Dengan terdaftar secara sah (yaitu memiliki nomor pendaftaran) juga memungkinkan
serikat untuk berafiliasi atau bekerja sama dengan serikat-serikat atau organisasi-organisasi
pekerja/buruh internasional, selama masih berada dalam batasan-bagasan hukum Indone-
sia.39
17
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
18
Ketika sebuah serikat dibubarkan, para pengurusnya masih bertanggung jawab untuk
menyelesaikan urusan-urusan organisasi sampai kewajiban-kewajiban mereka tersebut
sepenuhnya telah dilaksanakan.46
Para pengurus dan/atau anggota serikat tersebut, yang terbukti bersalah di pengadilan
sehingga mengakibatkan pembubaran serikat, tidak diperbolehkan untuk:47
Modul 2
Mendirikan sebuah serikat, atau
Menjadi pengurus sebuah serikat selama periode tiga tahun, dimulai dari tanggal
putusan pembubaran serikat oleh pengadilan.
19
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
20
Lampiran 2: Studi Kasus tentang Pembentukan Serikat
Pekerja/Buruh
Studi Kasus 1
Modul 2
Perkebunan Penny telah beroperasi selama 5 tahun dan mempekerjakan 300 pekerja/
buruh. Tiga belas orang pekerja/buruh memutuskan untuk mendirikan serikat pekerja/
buruh guna merundingkan upah yang lebih layak. Dua puluh pekerja/buruh lainnya
kemungkinan akan turut bergabung.
Susun langkah-langkah yang harus mereka ambil dalam mendirikan serikat pekerja/buruh
yang sah di perusahaan tersebut.
Studi Kasus 2
Pekerja/buruh garmen dan tekstil di Bijang merupakan anggota Asosiasi Pekerja/Buruh
Tekstil Bijang. Asosiasi sejenis juga terdapat di Provinsi Kitan, Utam, dan Bijur, serta
Kabupaten Jabar dan Sulo.
Dapatkah mereka mendirikan serikat pekerja/buruh? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan federasi pekerja/buruh tekstil? Apa saja persyaratannya?
Dapatkah mereka mendirikan konfederasi serikat pekerja/buruh tekstil? Apa saja
persyaratannya?
Studi Kasus 3
Pekerja/buruh transportasi di Pitan ingin mendirikan serikat pekerja/buruh namun ingin
membatasi keanggotaannya dengan kriteria berikut:
Hanya pekerja/buruh transport yang juga penduduk asli Pitan yang dapat menjadi
anggota;
Mereka harus berusia antara 18 dan 30 saja;
Mereka harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah atas; dan
Mereka harus laki-laki.
Selanjutnya, calon ketua dari serikat pekerja/buruh adalah Direktur Jenderal dari Layanan
Transportasi dari Departemen Transportasi dan Perhubungan.
21
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Studi Kasus 1
Perusahaan Pelangi telah beroperasi di Indonesia selama 10 tahun. Namun, karena
masalah keuangan, perusahaan tersebut menghadapi kebangkrutan. Pihak manajemen
menginformasikan kepada para pekerja/buruh – sebagian merupakan anggota Serikat
Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – bahwa perusahaan akan menutup operasinya di Indonesia
pada akhir tahun.
Apakah artinya bagi Serikat Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – dapatkah mereka
mempertahankan keberadaan sebagai serikat? Diskusikan.
Studi Kasus 2
Saat aksi mogok tahun lalu, 3 pemimpin Serikat/Pekerja Buruh P.T. Zero ditahan polisi
karena melakukan tindak kekerasan di wilayah sekitar perusahaan berdiri.
Mereka tertangkap basah melemparkan batu dan botok ke rumah-rumah milik perusahaan.
Mereka ditahan atas tuduhan melakukan tindak kriminal, dan diganjar dengan hukuman
penjara selama 2, 4, dan 6 tahun.
Karena ketiga pemimpin serikat terlibat, pengadilan memutuskan untuk membubarkan
Serikat Pekerja/Buruh P.T. Zero.
Apakah pembubaran ini sah secara hukum? Diskusikan.
22
MODUL Struktur Organisasi
3 dan Administrasi
Serikat Pekerja/
Buruh
Modul 3
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami dimensi-dimensi struktur serikat pekerja/buruh.
Melihat struktur serikat Anda sendiri.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
23
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Buatlah kelompok-kelompok
tersebut kembali ke sesi pleno untuk
berbagi hasil diskusi mereka.
24
Catatan Panduan
Definisi
Organisasi vs Struktur
“Organisasi” berarti koordinasi orang, proses, sistem, struktur, dan kegiatan, untuk tujuan
memberikan layanan administratif, teknis, dan perwakilan kepada anggota-anggota serikat.
“Struktur” mengacu pada jenis, dan klasifikasi serikat yang berbeda, berdasarkan pola
rekrutmennya, dan bidang kerja di mana keanggotaan berasal.
Oleh karena itu, sebuah “struktur organisasi” terkait dengan koordinasi kegiatan-kegiatan
Modul 3
dan layanan-layanan serikat pekerja/buruh melalui proses administratif dan jalur
komunikasi yang teridentifikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk melaksanakan strategi-
strategi organisasi.
Hal ini berlaku bagi struktur organisasi serikat di Indonesia. Lampiran 1 terdiri dari sebuah
flow diagram dari struktur organisasi tiga konfederasi serikat yang ada pada saat ini di
Indonesia: KSPSI, KSPI, dan KSBSI.
25
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Ketika mendirikan sebuah serikat, struktur yang diadopsi harus merupakan sebuah struktur
yang paling dapat mewakili kepentingan-kepentingan anggota.
26
Prinsip-Prinsip Dasar yang Mengatur Administrasi
Serikat Pekerja/Buruh
Modul 3
CATATAN: Supremasi anggota tidak boleh digunakan
sebagai alat pertarungan.
27
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
28
Pada awal permulaan pergerakan perburuhan, pemimpin serikat lebih menyerupai pekerja
lapangan. Sekarang, terdapat kebutuhan bagi para pemimpin serikat untuk memperhatikan,
mencegah para pemimpin menjadi birokrat. Semangat dalam pekerjaan serikat pekerja
dapat digantikan dengan godaan uang, pengaruh politik, dan kekhawatiran akan karir dan
bukan memberikan layanan untuk keperluan anggota-anggotanya, dan secara lebih luas,
masyarakat pada umumnya.
Modul 3
kelompok pekerja/buruh khusus, untuk unionisasi, dan untuk memahami kebutuhan
dan harapan khusus mereka.
Memperbaharui database anggota secara berkala.
Menciptakan keterbukaan jender dan transparansi dalam serikat pekerja/buruh.
Meningkatkan kesempatan bagi anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
serikat.
Menguatkan komunikasi antara anggota dan serikat, melalui lembaran berita berkala,
atau melalui situs atau terbitan, dll.
29
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Lampiran 1
30
Lampiran 2
PERNYATAAN
PEMBUKAAN PRINSIP KEANGGOTAAN
Modul 3
IURAN L AMBANG HAK &
KEWAJIBAN
ANGGOTA
PENANGANAN
KELUHAN & KOMPONEN
BANDING PENTING
ANGGARAN KOMITE
EKSEKUTIF
DASAR SERIKAT
PERTEMUAN UMUM
PEKERJA
LUAR BIASA
AUDIT
PENGAM
KEUANGAN
BILAN
& DANA
PERTEMUAN SUARA
UMUM TAHUNAN ATURAN
PERTEMUAN
31
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
32
MODUL Perencanaan Strategis
4 Serikat Pekerja/Buruh
untuk Pengembangan
Organisasi
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memperoleh suatu tinjauan umum mengenai model perencanaan strategis untuk
perkembangan organisasi dengan sudut pandang serikat pekerja/buruh.
Modul 4
Memahami arti dan pentingnya Pernyataan Misi dan Visi.
Memahami perbedaan antara tujuan dan rencana, dan dapat merumuskannya bagi
serikat pekerja/buruh.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
33
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
34
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
Modul 4
mengembangkan suatu
pernyataan misi dan visi dengan
menggunakan kriteria SMART
sebagai panduannya (yaitu:
Specific (Khusus); Measurable
(Terukur); Actionable (Dapat
dijalankan); Result-oriented
(Berorientasi pada hasil); Time-
bound (Dibatasi Waktu)).
Pernyataan harus dituliskan pada
lembar pencatat yang
dipersiapkan untuk sesi pleno.
Saat sesi pleno, ulangi kembali
bahwa pernyataan misi dan visi
harus memiliki arti dan makna
bagi serikat pekerja/buruh.
35
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
36
Catatan Panduan
Modul 4
relevan dan kritis yang menuntut perhatian; dan
5 Mempertimbangkan lebih dari satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan serikat pekerja/
buruh.
Perencanaan strategis serikat pekerja/buruh dikembangkan setiap 3 – 5 tahun, tergantung
pada siklus kepemimpinan– lihat Anggaran Dasar Serikat untuk menentukan siklus
kepemimpinan, yaitu Kongres.
Ada lima elemen yang bersifat umum tetapi penting bagi perencanaan strategis. Unsur-
unsur tersebut adalah:
1. Situasi
Hal ini memerlukan analisis terhadap lingkungan tempat serikat kerja beroperasi – baik
internal dan eksternal. Lampiran 1 memberikan sebuah daftar yang ilustratif tentang
faktor lingkungan yang mempengaruhi serikat pekerja/buruh. Daftar ini masih dapat
dikembangkan.
3. Penetapan Tujuan
Di sini, semua tentang penetapan tujuan dan prioritas serikat, dan perumusan strategi,
dalam periode waktu yang teridentifikasi.
37
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
38
Langkah-langkah dalam Analisis SWOT
Pertimbangkanlah langkah-langkah berikut saat membuat analisis SWOT:
Modul 4
• Organisasi – nilai-nilai dasar, • Sektoral – ekonomi; politik;
kepercayaan, dan tujuan- teknologi; geografi; lingkungan;
tujuan serikat pekerja/buruh. nilai/sistem/norma/hubungan sosial.
• Konstituen – para anggota • Sistem hubungan perburuhan –
dan kelompok-kelompok undang-undang serikat pekerja/
yang memperoleh buruh; undang-undang
keuntungan dari kegiatan perburuhan; perundingan bersama;
serikat pekerja/buruh. penyelesaian perselisihan; dan
• Program/layanan/kegiatan sebagainya.
Serikat Pekerja/Buruh • Industri – komposisi industri; praktek-
• Sumber Daya – staf; fasilitas; praktek industri; sikap terhadap
peralatan; keuangan, dan faham serikat pekerja/buruh
sebagainya. • Serikat Pekerja/buruh/Gerakan
• Sistem Manajemen – struktur Perburuhan – keanggotaan; tujuan;
organisasi serikat pekerja/ program; sumber daya; kegiatan.
buruh; gaya kepemimpinan;
sistem perencanaan;
prosedur administrasi;
prosedur pengambilan
keputusan; monitoring dan
evaluasi kinerja.
• Hubungan Eksternal –
hubungan dengan pihak-
pihak lain yang
berkepentingan, termasuk
pemerintah, manajemen,
masyarakat sipil, badan-
badan sektor swasta, dan
sebagainya.
39
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
“Visi” merupakan sebuah mimpi mengenai keadaan di masa depan yang diinginkan. Visi
adalah mengenai memiliki bayangan yang sama tentang seperti apa serikat pekerja/buruh
yang Anda inginkan.
Jika membicarakan masa depan, ada tiga jenis orang:
Mereka yang membiarkannya terjadi;
Mereka yang berpikir mengenai apa yang sudah terjadi; dan
Meeka yang membuatnya terjadi.
Kategori orang yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki visi.
Visi dapat dikembangkan dengan:
Memeriksa kondisi organisasi saat ini;
Membuat suatu kasus untuk dijalankan; dan
Memfokuskan perhatian pada keadaan yang perlu dicapai oleh orang-orang dan
organisasi.
“Visi serikat adalah agar setiap pekerja/buruh memiliki keahlian yang lebih baik sehingga
ia dapat memperoleh pekerja/buruhan yang lebih baik, menikmati gaji yang lebih baik,
dan menjalani hidup yang lebih baik.”
Untuk mencapai komitmen terhadap visi, serikat pekerja/buruh harus mempersiapkan
struktur dan sistem yang diperlukan utnuk memenuhi visi tersebut.
“Jika anda ingin mengubah perilaku, Anda harus mengubah sistem. Jika ditempatkan
dalam sistem yang sama, orang, betapapun berbedanya, cenderung menghasilkan
hasil yang sama.” (Peter Senge)
40
Sebuah Visi adalah:
Sebuah masa depan yang realistis, kredibel, menarik bagi organisasi;
Sebuah artikulasi mengenai arah tujuan yang harus dituju oleh organisasi;
Sebuah masa depan yang diinginkan bagi organisasi.
Visi mengandung:
Keinginan kita untuk menjadi apa; dan
Apa yang kita ingin capai.
Delapan komponen kunci suatu Pernyataan Visi yang baik adalah:
Singkat dan tepat.
Mendukung perubahan.
Memberikan arah.
Tujuan-tujuan yang terukur.
Terfokus pada manusia.
Merangsang aksi/tindakan.
Mungkin dikembangkan oleh pemimpin TETAPI menyatukan tim.
Modul 4
Dikomunikasikan dan dibawa masuk oleh semua orang.
41
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Dapat dicapai
Dibatasi waktu
B Untuk menjadikan serikat pekerja/ Tenaga kerja yang puas dalam suatu
buruh yang paling kuat, sehingga perusahaan yang berhasil.
dapat melindungi dan meningkatkan
kepentingan para anggotanya dan
perusahaan.
D. Sasaran
Setelah mendapatkan Misi (tujuan-tujuan) dan Visi (arah masa depan) dari serikat pekerja/
buruh, Tujuan harus ditetapkan untuk mencapai Misi dan Visi.
Tujuan merupakan tonggak-tonggak dalam jalan yang panjang untuk mencapai misi dan
visi organisasi. Dengan mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja/buruh dengan perlahan
akan mendekati situasi optimal.
Saat menetapkan tujuan, hasil dari “Ringkasan Analisis SWOT” harus disertakan, yaitu:
Tujuan harus membawa kepentingan para anggota dan kepentingan mereka yang
penting bagi serikat pekerja/buruh.
Tujuan harus dibangun dari titik-titik yang kuat dan memperbaiki titik-titik lemah
organisasi.
Tujuan harus menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada di lingkungan, dan pada
saat bersamaan, meminimalisir ancaman-ancaman.
Tujuan harus dirumuskan secara konkrit, dibatasi oleh waktu, dan realistis.
42
Persyaratan Tujuan
Tujuan harus:
Personal dan agresif – tujuan harus menuntut sesuatu dari seseorang; jika sebuah tujuan
dapat terpenuhi dengan sendirinya, itu bukanlah tujuan tetapi sebuah fenomena alam.
Realistis – harus dapat dicapai jika Anda ingin agar siapapun dapat bertanggung jawab
atas tujuan tersebut.
Dapat dikelola – harus dapat mengukur kemajuan terhadap tujuan dengan cara yang
sederhana.
Dibatasi waktu – harus ada tanggal yang pasti untuk mencapai setiap tujuan.
SMART – tujuan harus disusun dengan cara yang KHUSUS (SPECIFIC), DAPAT
DIUKUR (MEASURABLE), DAPAT DIJALANKAN (ACTIONABLE), BERORIENTASI
PADA HASIL (RESULT-ORIENTED), dan DIBATASI WAKTU (TIME-BOUND).
Hirarki Tujuan
Ada:
Modul 4
Tujuan jangka panjang keseluruhan;
Tujuan jangka menengah; dan
Tujuan langsung atau jangka pendek.
Tujuan bagi pekerja/buruh yang akan dilaksanakan oleh staf serikat pekerja/buruh harus
terinci/khusus.
Rencana
Rencana memberikan rincian mengenai usaha-usaha/strategi-strategi utama yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan. Dengan seperangkat strategi, seperangkat kegiatan
akan diidentifikasi untuk mewujudkan setiap tujuan – rencana harus diarahkan untuk
pencapaian tujuan.
Kegiatan menjabarkan siapa yang harus melakukan apa, di mana, kapan, untuk berapa
banyak. Oleh karena itu, rencana harus memperhitungkan sumber daya yang tersedia bagi
serikat pekerja/buruh, dan sumber daya yang dapat disediakan bagi serikat pekerja/buruh.
Setelah tujuan-tujuan diidentifikasi, rencana aksi (rencana strategis) harus dirumuskan.
Rencana aksi harus termasuk:
Sekumpulan kegiatan untuk mencapai tujuan – harus ada hubungan antara misi
(tujuan), tujuan, dan kegiatan.
Kelompok-kelompok sasaran tercakup dalam kegiatan.
Pemberian wewenang dan tanggung jawab – siapa harus melakukan apa?
Jangka waktu – tanggal-tanggal yang telah dijadwalkan untuk pelaksanaan/penyelesaian
kegiatan/tugas.
Tempat – di mana kegiatan akan diadakan: di tingkat bawah/tingkat pabrik atau tingkat
federasi nasional atau tingkat cabang, atau tingkat konfederasi nasional?
Sumber daya yang dibutuhkan, dan yang tersedia – jika ada kesenjangan dalam alokasi
sumber daya (keuangan, manusianya, infrastruktur fisik, dan sebagainya), bagaimana hal
ini diatasi?
43
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Struktur
Sentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal di tingkat tertinggi
hirarki.
Desentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal pada tingkat
lokal atau regional.
Fleksibilitas – perubahan struktur yang melibatkan pengelolaan yang berhubungan
dengan situasi tersebut, seperti proyek berbasis pelayanan atau matriks kegiatan/
organisasi.
Rasionalisasi – perubahan struktur yang menyederhanakan organisasi politik, atau
sistem administrasi, seperti komite yang lebih sedikit; alur komunikasi yang lebih
pendek; spesialisasi fungsi; dan sebagainya.
Proses
Pengembangan Manajemen – perbaikan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan sehubungan dengan staf manajemen, rapat-rapat, ekonomi, dan proyek.
Pengembangan Kerjasama – memperkuat kesatuan dengan memperbaiki:
Proses komunikasi dan kelompok;
Pembagian pekerja/buruh antara pejabat yang ditunjuk dan karyawan;
Penanganan kasus secara internal.
Pengembangan Produktivitas – menyederhanakan proses kerja melalui, misalnya,
rasionalisasi; komputerisasi; pengembangan pekerja/buruh yang meningkatkan
motivasi.
Kapasitas
Berkualifikasi – pelatihan perwakilan, penjaga toko dan karyawan.
Memperkuat Budaya – meningkatkan kesadaran akan budaya serikat pekerja/buruh
antara para pemimpin dan anggota.
Peningkatan Teknologi – pengadaan dan peningkatan penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kapasitas
Konsolidasi – peningkatan ekonomi melalui:
Pengurangan kegiatan
Pengurangan biaya tetap/permanen
Fasilitas umum, fungsi dan kegiatan bersama dengan serikat pekerja/buruh lainnya
Meningkatnya biaya keanggotaan
Meningkatnya pendapatan melalui sumber-sumber yang mendatangkan pendapatan
44
Produksi
Re-Orientasi Pelayanan – peningkatan atau pengurangan layanan yang kurang penting.
Pengembangan Layanan – pengembangan layanan baru
Pembedaan Layanan Keanggotaan – menganalisis kebutuhan di antara kelompok
anggota yang berbeda, dan membuat paket layanan yang pantas.
Pelaksanaan/Implementasi
Pengembangan suatu Sistem Layanan – mengembangkan serikat pekerja/buruh sebagai
suatu organisasi layanan yang baik, yang memberikan layanan kelas satu kepada para
anggotanya.
Pemasaran – membuat serikat pekerja/buruh jelas terlihat bagi seluruh pihak yang
berkepentingan: para anggota, pengusaha, masyarakat.
Pengembangan dengan “Pemasaran” – meningkatkan keanggotaan serikat pekerja/
buruh melalui rekrutmen anggota baru; atau dengan memiliki produk layanan baru bagi
para anggotanya.
Modul 4
Aliansi – aliansi dengan serikat pekerja/buruh lainnya
45
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Menilai bagaimana satu kegiatan, atau lebih, dari serikat pekerja/buruh telah dijalankan;
dan
3 Menilai tingkat kepuasan anggota serikat pekerja/buruh dengan serikat pekerja/buruh
tersebut.
Sebagian pertanyaan yang mungkin ingin dijawab dengan adanya evaluasi mencakup satu
hal atau lebih, dari yang berikut:
a) Peninjauan kembali
Sampai sejauh mana serikat pekerja/buruh telah memenuhi tujuannya?
Seberapa baik kegiatan/layanan/program tertentu dijalankan?
b) Membuat Patokan atau Perbandingan
Apakah ada serikat pekerja/buruh lain yang lebih baik daripada kita dalam berbagai
hal?
Hal apa saja yang dilakukan oleh serikat pekerja/buruh lain yang juga harus kita
pertimbangkan untuk dilakukan? Mengapa?
c) Perbaikan
Apa yang menjadi pertimbangan atas kesuksesan?
Bagaimana suatu kegiatan/layanan/program dapat ditingkatkan?
Apakah ini merupakan cara terbaik untuk menjalankannya?
Apakah kita menggunakan sumber daya kita dengan cara yang terbaik?
Perubahan-perubahan apakah yang diperlukan dalam hal sumber dan penggunaan
dana untuk mencapai hasil keseluruhan yang lebih baik?
46
Apakah perjanjian telah menghasilkan manfaat dengan memperbesar porsi kue,
sehingga berbagai kelompok kepentingan yang berbeda bisa memiliki kue yang lebih
besar tanpa seorangpun harus memotong bagiannya?
Apakah pendapatan riil dan standar kehidupan para pekerja/buruh telah membaik
sepanjang waktu tertentu?
Apakah perjanjian memperhitungkan keberlangsungan dalam jangka panjang dan
pertumbuhan industri?
Ukuran efektivitas atau kesuksesan tergantung pada apa yang diupayakan oleh serikat
pekerja/buruh untuk dicapai.
Modul 4
Menghasilkan dan memroses informasi dengan menyelidiki catatan kegiatan, seperti
laporan lapangan dari pengelola serikat pekerja/buruh, laporan lokakarya, dan
sebagainya.
Memberikan kuesioner sebagai contoh, survei kepuasan anggota.
Suatu penilaian kuantitatif, sebagai contoh, ukuran numerik, seperti persentase para
anggota yang diatur dalam hubungan dengan jumlah keseluruhan para pekerja/buruh
dalam kategori/industri yang sama.
Suatu penilaian kualitatif, melalui wawancara, diskusi kelompok fokus, kuesioner, dan
sebagainya.
47
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Frekuensi Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan. Tujuannya adalah unuk memperbaiki kinerja
dari kegiatan-kegiatan masing-masing orang (pengurus, staf) dan serikat pekerja/buruh itu
sendiri. Frekuensi evaluasi tergantung pada sifat dari apa yang sedang dievaluasi.
Laporan bulanan, tiga bulanan, dan tahunan tentang berbagai kegiatan akan sangat
berguna. Tergantung pada siklus hidup kegiatan, pelayanan, atau program, periode
evaluasi dapat ditentukan dengan tepat. Monitoring dan evaluasi berkala akan berfungsi
sebagai titik-titik periksa, dan memungkinkan adanya koreksi ditengah jalan, jika
diperlukan.
48
Lampiran 1:
Model Alternatif untuk Memulai Proses Perencanaan Strategis
Modul 4
melaksanakan seluruh kegiatan sendiri atau meminta seorang ahli eksternal untuk
mempelajari:
Harapan anggota serikat pekerja/buruh;
Makna perubahan dalam lingkungan intenal dan eksternal serikat pekerja/buruh;
dan pilihan-pilihan yang serikat pekerja/buruh miliki untuk menangani
dampaknya;
Bagaimana serikat pekerja/buruh dapat distrukturisasi untuk memenuhi
tantangan-tantangan perubahan dalam lingkungan.
3 Mengadakan sesi curah pendapat dengan para anggota dari berbagai tingkatan –
tanpa anggota, tidak ada serikat pekerja/buruh. Suatu bagian penting dari visi adalah
para anggota dan serikat pekerja/buruh harus menggunakan pendekatan dari bawah
ke atas dan dari atas ke bawah dalam membawa perubahan dalam organisasi. Untuk
menggulirkan visi umum dan bersama, anggota di berbagai tingkatan dan pengurus
harus terlibat di berbagai tingkat, dalam rangkaian sesi sumbang saran.
4 Mengadakan lokakarya visi
Berdasarkan masukan dan data yang disediakan mengenai kerja serikat pekerja/
buruh saat ini dan yang diproyeksikan, komite eksekutif, dan pengurus, harus
bertemu dalam lokakarya dua atau tiga hari dengan fasilitator eksternal.
Dalam lokakarya, mereka akan merumuskan visi, misi, dan strategi serikat
pekerja/buruh secara luas, menjabarkan tujuan kualitatif dan kuantitatif untuk tiga
hingga lima tahun ke depan
2. Membentuk suatu Komite – suatu komite pengarah harus dibentuk untuk mengawasi
penerjemahan visi menjadi rencana strategis, termasuk penerapannya, dan pelaporan
berkala kepada komite eksekutif.
Anggota komite eksekutif bertanggung jawab atas komite pengendali: sekretaris
umum atau salah satu dari para wakil presiden.
Anggota komite pengarah: harus terdiri dari para anggota serikat pekerja/buruh yang
berpengalaman; dan memiliki keahlian dalam serikat pekerja/buruh dan
keanggotaan dalam bidang berbeda-beda, misalnya ahli dalam konsep perencanaan;
manajemen; penelitian; hukum; ekonomi; dan sebagainya.
49
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Para pemimpin serikat pekerja/buruh dan kepala berbagai departemen dalam serikat
pekerja/buruh harus dengan kritis meninjau rencana aksi dan menawarkan saran
yang cocok dan telah modifikasi sebelum diajukan ke komite eksekutif untuk
dipertimbangkan dan disempurnakan, dan pada tahap akhir diajukan ke badan
serikat pekerja/buruh umum guna mendapatkan persetujuan sesuai angaran dasar
serikat pekerja/buruh.
3. Restrukturisasi Organisasi – Struktur organisasi harus mengikuti strategi. Sehubungan
dengan rencana dan strategi yang diubah, dalam suatu lingkungan yang biasanya
dianggap berbeda dari satu lingkungan yang ada sebelumnya, serikat pekerja/buruh
harus mempertimbangkan apakah perubahan harus dibuat dalam struktur serikat
pekerja/buruh, seperti:
Struktur organisasi serikat pekerja/buruh – departemen/bagian /unit dihubungkan
dengan tugas-tugas baru.
Kebutuhan akan staf untuk berbagai departemen/bagian/unit dalam sekretariat dan/
atau kantor lapangan.
Sistem manajemen informasi, khususnya komunikasi horisontal dan vertikal – di
antara para pengurus, dan antara pengurus dengan anggota tingkat bawah.
4. Penerapan dan Peninjauan kembali – tidak ada rencana yang layak disusun jika tidak
ada strategi penerapan. Masalah penerapan harus dipertimbangkan pada saat
perencanaan, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya.
Karenanya, Komite harus memiliki orang-orang yang memegang tanggung jawab dan
akuntabilitas yang tinggi di antara para anggotanya, untuk memfasilitasi penerapan
rencana.
Hal-hal berikut dianggap penting untuk penerapan yang sukses atas rencana strategis
serikat pekerja/buruh:
Komunikasi antara komite eksekutif, dan antara komite eksekutif dengan anggota di
berbagai tingkatan – sehingga ada pemahaman yang lebih baik atas dasar alasan, isi
dan implikasi dari rencana yang diajukan;
Pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, melalui pelatihan dan
kunjungan konsultasi, jika perlu;
Komitmen dan dukungan pemimpin serikat pekerja/buruh, dari tingkat atas ke
tingkat bawah.
Karenanya, penting untuk:
Mengidentifikasi maksud, kriteria, dan ukuran untuk memonitor dan mengevaluasi
hasil-hasil rencana;
Mengomunikasikan hal ini kepada mereka yang memegang tanggung jawab untuk
memfasilitasi dan/atau menerapkan rencana sebelum penerapan dimulai;
Memastikan suatu mekanisme umpan balik yang transparan, terbuka, dua arah,
karena hal ini memfasilitasi arus informasi yang bebas mengenai pengalaman dan
masalah, jika ada;
Memiliki tinjauan ulang atas perubahan terus menerus dalam lingkungan, dan
sumber daya; dan
Memperbaharui secara berkala, melalui peninjauan ulang ditengah periode, atau
evaluasi, jika relevan.
50
Lampiran 2:
Tabel Analisis SWOT
Analisis SWOT
Titik Kuat Titik Lemah
Apa yang menjadi titik kuat Apa yang menjadi titik lemah serikat
serikat pekerja/buruh pekerja/buruh Anda? Mengapa?
Anda? Bagaimana titik lemah tersebut
ditangani?
Modul 4
Kesempatan Ancaman
Apa saja kesempatan baru bagi serikat Apa saja ancaman yang mungkin bagi
pekerja/buruh Anda? Mengapa Anda serikat pekerja/buruh Anda? Mengapa?
katakan hal tersebut sebagai kesempatan? Bagaimana ancaman tersebut ditangani?
Bagaimana kesempatan tersebut dapat
ditangani?
51
Lampiran 3:
Panduan Rencana Aksi
Tujuan:
Tujuan:
Kegiatan Kelompok Sasaran Orang yang bertanggung jawab Waktu Sumber Daya yang
(untuk siapa?) (siapa yang akan menjalankan?) (pada tanggal Diperlukan
berapa?)
52
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Lampiran 4:
Suatu Pendekatan untuk Mengevaluasi Efektivitas
Tujuan unit Ukuran kinerja Tanggal Hasil sampai Alas an untuk Tindakan yang Catatan atau
penyelesaian saat ini hasil/varian diambil untuk rekomendasi
negatif, jika ada menangani
varian
53
Modul 4
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
54
MODUL Keuangan dan
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami dari mana sumber daya serikat berasal dan bagaimana sumber daya tersebut
dapat digunakan secara efektif.
Memahami bagaimana cara untuk menganalisis pendapatan dan pengeluaran serikat.
Memahami bagaimana cara untuk mengembangkan strategi untuk mendatangkan
pendapatan bagi serikat.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
Modul 5
5 mnt Pengantar Ceramah OHP atau LCD
Jelaskan tujuan dan hasil dan diskusi
pembelajaran
Memaparkan rencana
pembelajaran dengan
menyatakan bahwa sesi ini dibagi
menjadi empat segmen:
Bagian I: Keuangan dan Alokasi
Sumber Daya Serikat.
Bagian II: Kegiatan yang
Mendatangkan Pendapatan bagi
Serikat.
Bagian III: Perencanaan dan
Kontrol Anggaran.
Bagian IV: Isu-Isu Strategis di
Bidang Keuangan dan Alokasi
Sumber Daya
55
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
56
Catatan Panduan
Modul 5
kehilangan anggota-anggotanya.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki masalah dalam
memobilisasi sumber daya dalam rangka meningkatkan kegiatan serikat untuk mencapai
dampak yang diinginkan (mencapai tujuan serikat). Sebagai akibatnya, kebanyakan serikat
tidak memiliki staf yang cukup, memiliki staf yang dibayar terlalu rendah, harus bekerja di
ruang kantor yang tidak dilengkapi dengan baik. Tidak mungkin mengharapkan staf serikat
untuk dapat melaksanakan pekerja/buruh mereka secara efisien apabila lingkungan
pekerja/buruh seperti itu.
Beberapa serikat pekerja/buruh memiliki infrastruktur yang bagus, dan dana umum yang
cukup besar. Meskipun demikian, kebutuhan atas anggaran yang baik dan alokasi dana
yang baik untuk program-program dan kegiatan-kegiatan serikat, seperti organisasi,
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh, dan pengembangan serikat.
57
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
58
C. Strategi dan Kegiatan untuk Mendatangkan Pendapatan
bagi Serikat Pekerja/Buruh
Menimbang banyaknya serikat pekerja/buruh yang menderita akibat inflasi dan penyusutan
keanggotaan, mungkin melirik pada sumber-sumber pendapatan yang lain, seperti
koperasi, toko serikat, dan sebagainya dapat menjadi hal yang menggoda. Hal tersebut
dapat dilaksanakan sebagai layanan bagi anggota.
Dalam beberapa serikat pekerja/buruh, beberapa layanan dan/atau kegiatan serikat
disediakan secara cuma-cuma, sementara yang lain diberikan dengan bayaran. Tetap saja,
yang lain dianggap bersifat membangun atau promosi, seperti diperlihatkan dalam tabel di
bawah ini. Isi kolom dapat menjadi dasar untuk memikirkan dan merumuskan argumen
yang mendukung, atau menentang, serikat pekerja/buruh yang mengadakan kegiatan-
kegiatan yang mendatangkan pendapatan dengan mengenakan biaya terpisah.
Modul 5
perburuhan globalisasi, perdagangan,
dan dampaknya terhadap
kebijakan dan tren
ketenagakerjaan, dan
sebagainya.
59
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
60
Prinsip Penting dalam Penyusunan
Anggaran yang Efektif
Modul 5
berkala atas implementasi kegiatan-kegiatan serikat terhadap
persyaratan moneter dan jangka waktu.
61
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
1. 6.
Buat daftar tujuan Gabungkan anggaran untuk seluruh
dan kegiatan besar kegiatan dan rangk um dalam satu
yang dirancang format.
untuk mencapai
tujuan serikat
5.
Tentukan jumlah biaya
administratif . Dihitung sebagai
2.
Perkirakan waktu yang sebuah persentase jumlah
keseluruhan, mencakup gaji
diperlukan untuk
staf, perawatan peralatan, dan
setiap kegiatan
sebagainya.
3.
Perkirakan pengeluaran
langsung untuk 4.
mencapai setiap Perkirakan pemasukan langsung untuk setiap
tujuan/kegiatan . Data kegiatan, termasuk biaya yang dikenakan
sebelumnya dapat (jika ada), kontribusi dalam bentuk barang,
menjadi panduan yang donasi tunai, hibah, dan sebagainya. Data
berguna dalam sebelumnya dapat menjadi panduan yang
menyiapkan perkiraan . berguna dalam menyiapkan perkiraan n.
62
Persetujuan Anggaran
Sebelum anggaran disetujui oleh eksekutif serikat yang terkait, sebagai aturan dan praktek
dalam serikat pekerja/buruh, anggaran yang diajukan untuk setiap kegiatan, layanan, atau
program harus ditinjau ulang oleh komite/departemen/bagian.
Pengurus/staf yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan harus memiliki kebebasan
untuk mengoperasikan anggaran yang telah disetujui dengan wewenang dan akuntabilitas
yang diperlukan.
Perkiraan Anggaran
Perkiraan anggaran merupakan ekspresi untuk mengimplementasikan ide-ide dan rencana-
rencana. Perkiraan anggaran harus fleksibel dan dapat disesuaikan terhadap perubahan-
perubahan situasi yang tidak diantisipasi sebelumnya. Jarang ada yang dapat
memperkirakan pengeluaran masa depan serikat dengan kepastian 100%, atau bahwa
hasilnya akan sama seperti perkiraan anggaran. Anggaran bukan merupakan tujuan.
Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan rencana serikat dalam kerangka ekonomi
yang ditentukan. Anggaran adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan serikat.
Modul 5
tambahan dapat ditanggung oleh pendapatan/pemasukan yang didatangkan dari sumber-
sumber lain diluar dari iuran keanggotaan, tetapi hal ini dapat mengakibatkan hilangnya
fokus terhadap kebutuhan dan harapan anggota.
Sementara biaya dapat dikenakan untuk layanan-layanan khusus yang diberikan serikat
kepada anggota-anggotanya, serikat harus berhati-hati dalam memastikan bahwa anggota
tidak diharuskan membayar untuk setiap kegiatan atau layanan sebagai tambahan dari
iuran keanggotaan mereka.
Isu ini dapat dilihat dengan beberapa cara:
Anggota harus membiayai biaya untuk menjalankan serikat pekerja/buruh. Iuran
keanggotaan dan kontribusi-kontribusi lain harus dapat menutupi biaya ini.
Serikat pekerja/buruh tidak boleh mengenakan biaya terpisah untuk setiap layanan/
kegiatan.
Proporsi pendapatan serikat pekerja/buruh tertentu dapat didatangkan dari sumber lain
diluar iuran/kontribusi anggota. Tidak terdapat aturan main mengenai besar
proporsinya.
Kegiatan atau layanan tertentu (contoh: masyarakat penabung) dapat dibuka untuk
seluruh pegawai perusahaan, tidak hanya anggota serikat.
Kebanyakan anggota serikat memiliki dana dalam bentuk tabungan di bank, asuransi,
pensiun, dan sebagainya, yang sekarang ini diurus oleh pemerintah, atau institusi swasta di
beberapa negara. Institusi-institusi tersebut tidak boleh menggunakan sumber daya
keuangan anggota serikat dengan cara-cara yang tidak langsung bermanfaat bagi
kepentingan pekerja/buruh.
63
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
64
Lampiran 1:
Tinjauan Ulang Pendapatan
Bagi kebanyakan serikat, sumber utama pendapatan adalam iuran, donasi dari anggota, dan bunga dari dana umum/investasi. Apabila serikat
Anda memiliki sumber pendapatan lain diluar dari tiga sumber yang telah disebutkan di atas, silahkan tuliskan seluruh pendapatan serikat,
dengan bagian persentasenya dalam total pendapatan.
Sumber Jumlah per tahun (selama tiga tahun terakhir) % Bagian dalam Total Pendapatan Serikat
Pendapatan Pekerja/Buruh
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
65
Modul 5
Lampiran 2:
Tinjauan Ulang Pengeluaran
Apakah pengeluaran-pengeluaran utama serikat pekerja/buruh Anda? Berapakah persentase dari masing-masing pengeluaran ini terhadap total
pengeluaran?
Jenis Jumlah Per Tahun (selama tiga tahun terakhir) % Bagian dalam Total Pendapatan Serikat
Pengeluaran Pekerja/Buruh
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
66
Lampiran 3:
Perubahan-perubahan Besar dalam Sumber Pendapatan
Perubahan besar apakah, baik dalam sumber pendapatan atau jenis pengeluaran, yang terjadi selama tiga tahun terakhir?
67
Modul 5
Lampiran 4:
Keuangan – Hambatan Besar dalam Serikat Anda?
Apakah keuangan merupakan hambatan yang besar dalam serikat Anda? Jelaskan alasannya.
68
Lampiran 5:
Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan
Apakah kegiatan/layanan yang tengah dilaksanakan oleh serikat Anda? Apakah dampak dari setiap layanan/kegiatan ini?
69
Modul 5
Lampiran 6:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan baru apa yang dapat dilaksanakan oleh serikat Anda?
Nama layanan/kegiatan baru Cuma-cuma atau dengan Alasan untuk memulai Kemungkinan dampak
biaya atau pembangunan? layanan/kegiatan terhadap Keuangan:
(a) tidak ada
(b) dapat menghasilkan
surplus
(c) subsidi
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
70
Lampiran 7:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) layanan/kegiatan apa, jika ada, yang telah dipikirkan sebelumnya tetapi tidak disediakan karena kekurangan sumber daya?
Nama kegiatan/layanan Peryaratan keuangan yang diperkirakan Sumber daya lain, jika ada, tetapi kurang
71
Modul 5
Lampiran 8:
Layanan Anggota Baru
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota.
(a) Layanan/kegiatan apa yang saat ini ditawarkan, atau dapat ditawarkan, oleh serikat Anda di kemudian hari secara “CUMA-CUMA” dan
yang mana yang dapat ditawarkan dengan “BIAYA”?
Kegiatan pada saat ini yang disediakan secara “CUMA- Kegiatan pada saat ini yang disediakan dengan memungut
CUMA” “BIAYA”
Nama Kegiatan/Layanan Alasan Nama Kegiatan/Layanan Alasan
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
72
Lampiran 9:
Anggaran Berbasis Kegiatan
Tuliskan deskripsi singkat mengenai kegiatan yang mengakibatkan disiapkannya anggaran tahunan:
Sumber NCU Tahun Ini NCU Tahun Jenis NCU Tahun Ini NCU Tahun Komentar
Pendapatan Anggaran Pengeluaran Anggaran
73
Modul 5
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
74
MODUL
6 Penulisan Proposal
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Mengetahui bagaimana cara untuk menulis proposal proyek.
Mengetahui informasi apa yang harus dimasukkan ke dalam proposal proyek.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
5 mnt Pengantar
Apakah yang dimaksud dengan
SPROUT?
Apakah yang dimaksud dengan
Dokumen Proyek (Project
Document/PRODOC)?
Apakah perbedaan di antara
keduanya?
Modul 6
1 jam Struktur SPROUT Ceramah OHP atau LCD
Latar Belakang dan Pembenaran
Indikator Pencapaian
Daftar Keluaran Kunci
Daftar Kegiatan Utama
Daftar Masukan Utama
Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan
Perkiraan Anggaran Awal
75
Modul 6. Penulisan Proposal
Catatan Panduan
Apakah SPROUT?
Tujuan SPROUT berlipat ganda:
sebagai alat penyusunan proposal proyek, terutama dalam konsultasi dengan komite
eksekutif serikat, pengurus, dan anggota di berbagai tingkatan, yang berguna sebagai
dasar diskusi di dalam serikat mengenai kemungkinan pelaksanaan proyek;
sebagai dokumen proposal proyek (dalam bentuk SPROUT), diberikan kepada badan
keuangan, untuk mengidentifikasi kemungkinan ketertarikan mereka dalam mendanai
proyek. Lembaga keuangan biasanya tidak akan menyetujui proyek secara resmi
sebelum dokumen lengkap telah disampaikan.
SPROUT harus ringkas dan singkat (panjang yang disarankan: sekitar lima halaman).
SPROUT terdiri dari komponen-komponen proyek yang penting berikut ini, yang
ditegaskan dalam cetakan TEBAL:
76
Perbedaan antara SPROUT dan Dokumen Proyek (PRODOC)
Perbedaan utama antara proyek dokumen yang lengkap dan SPROUT adalah bahwa
proyek dokumen mengandung bab-bab yang terpisah dan lebih terperinci mengenai:
Judul Proyek:
Durasi Sementara:
Tanggal Mulai (indikatif):
Cakupan Geografis:
Modul 6
Lokasi Proyek:
Bahasa proyek:
Badan Eksekusi:
Badan Implementasi:
Badan Kerja sama Lain:
Kontribusi oleh Badan Keuangan Eksternal:
Kontribusi Serikat:
Tanggal persiapan (apabila terdapat revisi, silahkan beri tanda seperti berikut:
Revisi 1 (tanggal); Revisi 2 (tanggal), dan seterusnya.
1 Tambahan informasi mengenai isi, perumusan, dan aplikasi berbagai komponen proyek dapat diperoleh dari PROG/EVAL. Lihat
Design, monitoring and evaluation of technical cooperation programmes and projects: A training manual, ILO, Geneva, 1996.
77
Modul 6. Penulisan Proposal
Struktur SPROUT
Struktur SPROUT adalah sebagai berikut.
78
mereka (titik kuat dan titik lemah). Dalam proyek bantuan langsung, mitra utama akan
menjadi kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan organisasi yang mewakili
mereka. Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, mitra utamanya adalah
staf yang berada dalam lembaga yang akan dikembangkan atau dikuatkan; hal ini
disebut sebagai penerima langsung. Proyek-proyek pengembangan kelembagaan juga
harus mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang dimaksud, yaitu “klien” atau
“anggota” lembaga atau organisasi, yang akan menjadi lebih baik sebagai hasil
perbaikan layanan yang akan diberikan.
Mendeskripsikan sejauh mana mitra proyek – khususnya penerima manfaat yang
dimaksud dan/atau penerima langsung – dilibatkan dalam mengidentifikasi masalah/
kebutuhan dan pengembangan strategi proyek. Konsultasi harus dilakukan di beberapa
tahapan dengan mitra proyek sebelum proyek disetujui dan diimplementasi. Hal ini
penting baik untuk partisipasi dan akuntabilitas seluruh pihak yang terkait.
Sebuah proyek akan sering bekerja dengan sejumlah mitra atau aktor termasuk beragam
kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan/atau penerima langsung, lembaga-
lembaga pemerintah lain dan/atau LSM dan badan-badan pendana lainnya yang
diasosiasikan dengan proyek. Penting untuk menyusun mekanisme koordinasi dan
untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab aktor-aktor yang berbeda untuk
memastikan implementasi proyek yang lancar dan perampingan kegiatan-kegiatan
proyek. Hal ini disebut sebagai kerangka kerja kelembagaan.
Menjabarkan hubungan proyek dengan instrumen-instrumen internasional, seperti
Standar Perburuhan Internasional ILO; Konvensi Hak-hak Asasi Manusia PBB, dan
sebagainya:
sebutkan apakah negara Anda merupakan negara anggota ILO dan PBB, dan apakah
konvensi-konvensi yang terkait dengan hak-hak asasi manusia dasar dan bidang-
bidang teknis yang relevan yang akan dicakup proyek telah diratifikasi oleh negara
Anda;
pertimbangkan apakah proyek akan memiliki dimensi standar perburuhan
internasional (International Labour Standard/ILS) atau standar hak-hak asasi manusia
internasional (International Human Rights Standard/IHRS), yaitu proyek harus,
apabila mungkin, mengandung langkah-langkah praktis untuk mempromosikan ILO
Modul 6
dan IHRS, misalnya melalui peningkatan kesadaran dalam pertemuan-pertemuan/
lokakarya, saran teknis mengenai kapasitas untuk meratifikasi, dan sebagainya, dan,
apabila memungkinkan, memperkenalkan unsur-unsur yang relevan dengan ILS/
IHRS di bagian-bagian SPROUT yang lain (tujuan, keluaran - output, dan
sebagainya.);
informasi dapat diperoleh di situs ILO (www.ilo.org) dan situs UNOHCHR
(www.unohchr.org) yang dapat membantu dalam menyelesaikan bagian ini.
Mengindikasikan apakah, dan bagaimana, proyek mengikutsertakan faktor-faktor
lingkungan, misalnya memastikan bahwa intervensi proyek tidak mengakibatkan
implikasi lingkungan yang negatif dan tidak diharapkan atau mengeyampingkan
kesempatan untuk memperbaiki lingkungan. Apabila perlu, lakukan tinjauan mengenai
kemungkinan dampak lingkungan yang positif atau negatif yang akan ditanggapi
proyek.
Mengakhiri bagian “Latar Belakang dan Pembenaran” dengan ringkasan deskripsi
strategi umum proyek akan menjadi hal yang berguna.
79
Modul 6. Penulisan Proposal
2. Tujuan
80
Dalam proyek bantuan langsung, tujuan langsungnya dapat dirumuskan sebagai
berikut:
“Pada akhir proyek, produksi/penjualan barang atau jasa akan meningkat dari ...
menjadi ... (kuantitas dalam angka) “.
atau
“Pada akhir proyek, infrastruktur yang dibangun akan digunakan oleh begitu banyak
... (angka, persentase penerima manfaat proyek, termasuk usia, jenis kelamin dan
karakteristik lain, dan sebagainya)”.
3. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian meningkatkan ketepatan pada pernyataan tujuan langsung dan
memberikan bukti yang dapat diverifikasi untuk mengkaji kemajuan yang dibuat menuju
pencapaiannya. Bagian ini harus mencakup deskripsi singkat dari situasi yang diinginkan
atau diharapkan pada akhir proyek, menyoroti perubahan-perubahan yang akan dibantu
oleh proyek untuk diwujudkan.
Definisi yang lengkap mengenai indikator pencapaian akan diperlukan pada saat tahap
perumusan dokumen proyek yang lengkap. Informasi mengenai indikator harus
dikumpulkan secara berkala dari permulaan proyek sehingga perubahan yang dihasilkan
seiring dengan waktu dapat dilihat.
Dalam mendeskripsikan “situasi akhir” yang diinginkan, harus diingat bahwa jarang sekali
sebuah indikator dapat membawa perubahan komprehensif yang disebutkan dalam
pernyataan tujuan langsung. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari satu indikator untuk
menambah ketepatan definisi apa yang ingin dicapai.
Modul 6
yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan proyek.
Perhatikanlah jenis keluaran yang akan dihasilkan proyek, tergantung, secara luas, pada
tujuan langsungnya. Sebutkan keluaran utama yang akan dihasilkan proyek dan
hubungkan dengan tujuan langsung tertentu.
Keluaran harus didefinisikan dengan tepat. Misalnya, berikan jumlah pelatih yang
dilatih dalam pemisahan berdasarkan karakteristik yang relevan, seperti usia dan jenis
kelamin, secukup mungkin.
Dalam proyek pengembangan kelembagaan, keluaran biasanya merupakan, misalnya,
rekan yang dilatih, program baru yang dirancang, laporan yang diterbitkan. Dalam
proyek-proyek bantuan langsung, keluaran dapat berupa jumlah kesempatan kerja yang
tercipta, jumlah perempuan dan laki-laki yang dilatih, skema pinjaman yang disusun,
dan sebagainya.
81
Modul 6. Penulisan Proposal
Daftar tersebut harus mencakup seluruh kegiatan yang penting bagi produksi keluaran
utama (termasuk pekerjaan di tahap persiapan, apabila ada) dan kaitkan dengan
keluaran tertentu.
Ingatlah bahwa daftar kegiatan harus memperlihatkan urutan logis (misalnya
mengorganisir acara pelatihan berarti bahwa peserta harus dipilih terlebih dahulu).
Daftar kegiatan juga harus mengindikasikan siapa yang akan menjadi pihak yang
memegang tanggung jawab utama dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
Menyelenggarakan kegiatan sedemikian rupa sehingga seluruh pihak yang terkait dapat
berpartisipasi dan memperoleh manfaatnya. Misalnya, kaum perempuan mungkin
terhambat oleh tugas-tugas rumah tangga dan hanya dapat memiliki waktu luang pada
jam-jam tertentu dalam suatu hari.
82
8. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Bagian ini akan mencakup referensi terhadap prosedur yang dimiliki serikat Anda, yaitu
persiapan rencana kerja tahunan, laporan tinjauan kemajuan enam bulanan, dan laporan
evaluasi mandiri tahunan. Berbagai spesifikasi tambahan dan kebutuhan akan evaluasi
independen harus dikaji dan dideskripsikan, sepantas mungkin, dalam perumusan
dokumen proyek di waktu mendatang.
Kesimpulan
Verifikasikan bahwa berbagai komponen proposal proyek bersifat koheren dan terstruktur
dengan baik di dalam “kerangka berpikir logis (logical framework)” yang dijabarkan di atas.
Dengan kata lain, periksa keterkaitan antara komponen-komponen proyek, yaitu apabila
masukan yang diminta telah tersedia, kegiatan-kegiatan yang direncanakan telah
dilaksanakan dan keluaran telah dihasilkan, kemungkinan tujuan langsung yang
dinyatakan akan tercapai, sebagai sumbangan terhadap pemecahan masalah/pemenuhan
kebutuhan?
Modul 6
83
Modul 6. Penulisan Proposal
84
MODUL Fungsi Perwakilan
7 Serikat Pekerja/
Buruh di Tempat
Kerja
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami peranan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja dan kaitannya
dengan pengoperasian serikat yang kuat.
Memahami fungsi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
85
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
Catatan Panduan
Pengantar
Peran kunci serikat adalah untuk mewakili kepentingan anggota-anggotanya di tempat
kerja. Agar peranan ini dapat dilakukan secara efektif, serikat membutuhkan:
Perwakilan tempat kerja lokal yang terlatih dan kompeten.
Prosedur yang efektif dan telah disepakati sehingga dapat menyelesaikan permasalahan
bersama dengan manajemen perusahaan.
Hak-hak bagi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja yang telah disepakati
dengan manajemen perusahaan agar wakil tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya batasan-batasan yang tidak adil.
Sistem perwakilan tempat kerja yang kuat adalah kunci dari hubungan yang baik dengan
para anggota, dan dasar bagi serikat yang kuat.
86
Fungsi/Tanggung Jawab/Tugas
87
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
88
Peralatan – akses dapat memakai peralatan dasar seperti telepon, komputer, mesin
cetak, mesin fotokopi dan faks, dan internet.
Informasi – daftar pekerja/buruh, termasuk pekerja/buruh baru, dan informasi mengenai
peraturan perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan soaial,
asuransi, kompensasi bagi pekerja/buruh, kesetaraan kesempatan kerja, PHK, cuti
hamil, persamaan hak pekerja/buruh, skala gaji dan tingkatan, dan lain-lain.
Pengumpulan iuran – menyediakan waktu untuk mengumpulkan iuran Serikat pekerja/
buruh, atau bagi manajemen untuk memfasilitasi proses tersebut melalui proses
akuntansi/keuangan internal (pemotongan langsung, dan lain-lain).
89
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
90
MODUL Pendidikan untuk
8
Pekerja/Buruh dan
Pelatihan Serikat
Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
To understand the need for workers’ education and trade union training.
To be able to undertake training needs assessment of the union members and
institution.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
91
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
Catatan Panduan
Definisi
Dalam modul ini:
“Pendidikan pekerja/buruh” mengacu pada kegiatan-kegiatan pendidikan untuk anggota-
anggota serikat biasa, yaitu kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada seluruh
anggota serikat.
“Pelatihan serikat pekerja/buruh” mengacu pada pelatihan bagi para penggiat serikat,
pengurus, perwakilan serikat lokal, pemimpin serikat, dan pejabat serikat lain yang terpilih.
92
Pendidikan Pekerja/Buruh
Isi pendidikan pekerja/buruh terkait erat dengan kondisi hidup dan kondisi kerja para
pekerja/buruh.
Pendidikan pekerja/buruh memungkinkan diangkatnya isu-isu mengenai kehidupan
pada umumnya, dan kondisi kerja dan kondisi hidup mereka pada khususnya.
Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi dalam serikat dengan memotivasi
anggota untuk berpartisipasi dan mengambil bagian dalam urusan serikat.
Pendidikan pekerja/buruh membuat pekerja/buruh serikat lebih efektif.
Semua orang ingin menjadi anggota masyarakat yang berguna, melakukan sesuatu yang
bernilai lebih dari sekedar pekerja/buruh biasa. Perasaan melakukan sesuatu yang
berguna dalam pekerja/buruh merupakan hal yang penting. Pendidikan pekerja/buruh
memberikan pengetahuan tentang nilai social pekerja/buruh, dan pentingnya
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja/buruh.
Pekerja/buruh ingin mengembangkan keterampilan intelektual dan keterampilan fisik.
Ketika mereka mengetahui bahwa mereka bagus dalam melakukan sesuatu, mereka
memperoleh kepuasan pribadi yang besar. Satu cara untuk mengembangkan
keterampilan tersebut adalah dengan berpartisipasi dalam pendidikan pekerja/buruh.
Pekerja/buruh juga ingin menjadi kreatif, dan cocok dengan orang lain. Kita memiliki
kebutuhan untuk saling berhubungan, yang pada gilirannya akan membuat kita merasa
aman. Pendidikan pekerja/buruh dewasa yang terencana dengan baik membantu
memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini.
Kegiatan-kegiatan pendidikan pekerja/buruh merupakan cara-cara yang paling penting
yang dimiliki oleh para pekerja/buruh untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan yang akan membuat mereka mampu membela hak-hak asasi manusia,
hak-hak sosial dan ekonomi mereka sendiri di tempat kerja dan di dalam masyarakat
luas.
Pendidikan pekerja/buruh harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan mereka.
93
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
94
Mendanai Program Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/Buruh
Agar program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang dimiliki serikat-serikat pekerja/
buruh berjalan dengan sukses, terdapat kebutuhan untuk memastikan bahwa terdapat
kebijakan, rencana, dan anggaran atau sumber daya yang disediakan untuk pendidikan dan
pelatihan organisasi, contohnya sumber daya manusia/pelatih, sumber daya keuangan,
infrastruktur dan peralatan.
Agar pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dihargai sepenuhnya sebagai sebuah bagian
dari kegiatan serikat, pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tersebut harus disadari
sebagai sebuah fungsi yang menghasilkan kontribusi yang positif terhadap kesuksesan
serikat dengan anggaran organisasi. Tanpa komitmen dari pemimpin serikat seperti ini,
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tidak akan berkembang. Oleh karena itu, serikat
harus berusaha agar dapat berdiri sendiri dan tidak tergantung pada dana dari luar
organisasi.
Sebuah Rencana Aksi untuk Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/buruh harus ditindaklanjuti
dengan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan, atau rencana tersebut akan tetap
menjadi rencana di atas kertas.
Modul 8
95
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
KEBUTUHAN
1. Apa saja kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang ada
pada saat ini? Di bidang apa saja pendidikan dan pelatihan tersebut harus
dikembangkan dan diperluas?
2. Apakah kebutuhan serikat pekerja/buruh? Apakah kebutuhan anggota-
anggotanya? Keterampilan apa yang harus mereka pelajari atau kembangkan?
Sikap seperti apa yang harus mereka miliki terhadap pekerja/buruh mereka, dan
terhadap serikat?
3. Siapa aktivis-aktivisnya? Keterampilan apa yang perlu mereka pelajari atau
kembangkan? Sikap terhadap serikat seperti apa yang harus mereka miliki?
4. Bagaimana kebutuhan pelatihan, tujuan pelatihan dan kelompok sasaran untuk
pelatihan diidentifikasi?
5. Bagaimana bahan-bahan dan metodologi pelatihan dipilih? Bagaimana program
pelatihan tersebut dievaluasi?
96
10. Infrastruktur (ruang pelatihan, akomodasi, perlengkapan pelatihan audio-visual,
pusat informasi, dan sebagainya) apa saja yang tersedia untuk pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
11. Bahan pelatihan apa saja yang dimiliki atau dapat diperoleh serikat? Bagaimana
bahan-bahan tersebut dikembangkan? Apakah bahan-bahan tersebut membantu
pencapaian tujuan yang diinginkan?
12. Apa saja sumber bahan-bahan dan informasi pelatihan lokal, nasional, atau
internasional yang tersedia pada saat ini?
13. Kesulitan apa saja yang mungkin mencegah anggota/aktivis/pemimpin untuk
berpartisipasi dalam pelatihan serikat pekerja/buruh? Bagaimana masalah-
masalah ini, apabila ada, dipecahkan?
14. Kesulitan apa saja yang ditemui oleh anggota-anggota perempuan pada
khususnya dalam berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan
pekerja/buruh? Bagaimana kesulitan-kesulitan ini dipecahkan?
15. Bagaimana program-program pendidikan dan pelatihan di tingkat pabrik/
perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional dikuatkan? Apa yang telah
dilakukan di masa lampau? Apa yang harus dilakukan sekarang?
16. Bagaimana kemungkinan untuk memperoleh bantuan untuk program-program
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dari kantor federasi/konfederasi
nasional?
17. Apakah peran kantor konfederasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
18. Apakah peran kantor federasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan
pelatihan pekerja/buruh?
19. Apakah peran kantor cabang serikat/cabang regional berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
20. Apakah peran kantor serikat di tingkat pabrik/perusahaan berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
21. Apakah terdapat upaya yang sistematis untuk meninjau ulang dan mengevaluasi
efektifitas program-program pelatihan?
Modul 8
97
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
98
MODUL
9 Mengorganisasi
Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Memahami hubungan yang penting antara peningkatan keanggotaan serikat pekerja/
buruh dan kelangsungan organisasi.
Memahami bagaimana pekerja/buruh dapat diorganisasikan secara efektif.
Rencana Pembelajaran
WAKTU TOPIK KEGIATAN SUMBER DAYA
99
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Definisi “Mengorganisasikan”
“Mengorganisasikan” adalah merekrut pekerja/buruh perempuan dan laki-laki ke dalam
serikat pekerja/buruh.
100
Apa yang Diperlukan oleh Organisatoris Serikat Pekerja/Buruh?
PENGETAHUAN YANG BAIK tentang anggaran dasar serikat, hak serikat, UU perburuhan,
hak pekerja/buruh, dan pengertian mendasar mengenai sektor/industri yang ditargetkan,
serta kaitannya dengan perekonomian lokal dan nasional.
SIKAP YANG TEPAT untuk mengorganisasikan, seperti memiliki integritas, dapat
dipercaya, berorientasi pada pelayanan, tak ketinggalan juga keinginan untuk terus belajar.
KETRAMPILAN YANG BAIK, terutama dalam hal komunikasi antarpersonal, konsultasi,
analisis (mengenai keadaan sosial-ekonomi, laporan perusahaan, dan lai-lain),
perundingan, menangani keluhan, kreatif dalam memecahkan masalah.
KEBIASAAN BAIK, seperti tidak memandang remeh, memiliki simpati, dan mampu
mengatur pekerja/buruh dan waktu dengan baik.
101
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Beragam Tugas
Masalah organisasi harus dibahas di tiap-tiap pertemuan serikat di tiap tingkatan. Baik
untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dalam
masalah ini. Sangatlah baik apabila orang yang bertanggung jawab mengorganisasikan
adalah seseorang yang:
Memiliki pemahaman mengenai sejarah, kondisi saat ini, tujuan dan obyektif dari
serikat;
Populer di kalangan pekerja;
Meyakinkan, terpercaya, dan memunyai kredibilitas;
Dengan pengalaman profesional yang panjang;
Pendengar yang baik;
Sabar;
Gigih dalam mencapai tujuan dan obyektif strategis;
Dapat memberikan saran.
Tingkat Cabang
Di sejumlah cabang, rekrutmen berada dalam cabang organisasi, sebagai contoh adalah
persatuan para guru dan serikat layanan kesehatan.
Tingkat Regional
Manajemen regional harus mengembangkan sebentuk kegiatan yang akan mendukung
pengorganisasian – melalui pelatihan tim rekrutmen, memberikan dukungan dan inspirasi
setidaknya untuk bertukar pengalamanuntuk mendirikan organisasi baru. Namun, regional
memunyai tanggung jawab ekstra – mengorganisasikan perusahaan-perusahaan swasta.
102
Rekrutmen dan Motivasi – Bagaimana Kita Harus Melihat Proses
Rekrutmen?
Apakah serikat mengisi kartu deklarasi – apakah serikat menyimpan dokumentasi data?
Apakah serikat memberikan konfirmasi atas pembayaran iuran?
Apakah Anda mendorong, memotivasi rekan/sejawat dengan memaparkan keuntungan
dan manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan serikat?
Apakah serikat mendengar dan memahami kebutuhan sejawat yang belum bergabung
dalan serikat?
Bagaimana sikap Anda atas rekrutmen? Apakah Anda terbuka dengan ide-ide dan
usulan-usulan segar dari anggota baru?
103
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Anda harus benar-benar memperjuangkan kapan pun Anda mendengar seorang anggota
keluar dari serikat. Cobalah agar ia membicarakan masalahnya dengan pemimpin
serikat.
Datang ke pertemuan-pertemuan serikat, mendiskusikan masalah Anda dengan
organisatoris dan berbagi pengalaman dengan mereka.
104
Lampiran 1:
Survei terhadap “Iklim Organisasi” Serikat Pekerja/Buruh
105
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
106
Referensi
Publikasi
Dunlop, J., 1990, The Management of Labour Unions, Lexington Books, New York.
International Confederation of Free Trade Unions, 1996, Building Trade Unions into the
21st Century, ICFTU-APRO, Singapore.
Weil, D., 1994, Turning the Tide: Strategic Planning for Labour Unions, Lexington Books,
New York.
Yates, C. A. B., 2002, “Expanding Labour’s Horizons: Union Organising and Strategic
Change in Canada”, in JUST LABOUR vol. 1 (2002), pp. 31 – 40.
Perundangan
Situs
107
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
108