a) Kepolisian : memlihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. b) Kejaksaan : melaksanakan kekuasaan negara khususnya dibidang penuntutan titik penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri berwenang yang berwewenang. c) Hakim : pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. d) Advokat : memberi bantuan di bidang hukum baik perdata atau pidana kepada yang memerlukannya, baik berupa nasehat maupun bantuan hukum aktif. 2. Tugas polisi dalam perkara pidana adalah menjadi penyidik karena menerima laporan atau pengaduan dari orang tersangkut, melakukan penangkapan, larangan meninggalkan tempat atau suatu daerah, penggeledahan atau pemeriksaan, penyitaan dan penahanan. 3. Peran kejaksaan : Melakukan penuntutan. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik. 4. Wewenang hakim adalah untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas jujur dan tidak memihak disebuah sidang pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Selain itu, hakim diberi kekuasaan atau wewenang yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan. 5. Advokat (penasihat hukum, pengacara) adalah seseorang yang berwenang melakukan atau memberikan nasihat dan pembelaan "mewakili" bagi orang lain yang berhubungan (klien) dalam penyelesaian suatu kasus hukum.