Anda di halaman 1dari 9

TUGAS JURNAL MENELAAH GLOMERULONEFRITIN KRONIS

NAMA : NURHAINA SALINGGAN


NIM : 201801270
KELAS : IIIB KEPERAWATAN
DOSEN :

N NAMA PENULIS JUDUL TUJUAN KRITERIA METODE HASIL IMPLIKASI


O TAHUN INKLUSI DAN PENELITIAN PENELITIAN KEPERAWATAN
EKSLUSI JUMLAH SAMPEL
1 Detty Faktor-faktor Untuk Bersedia Jenis penelitian Pada penelitian Berdasarkan hasil
1 J.Kalengkongan, Resiko Yang mengetahui menjadi dengan pendekatan ini terdapat 50 penelitian atau pendapat
Yenny Berhubungan kelainan responden croossectional, responden responden berdasarkan
umur, terbanyak yaitu
B.Makahaghi, Dengan pada otot dengan dengan tujuan yang
berumur diantara 41-55
Yeanneke Khronik dan tulang, menandatangani mencari hubungan memenuhi setahun sebanyak 24
L. Tinungki, 2014 Disease kulit serta informed antara variabel bebas gabaran (48%) responden, Jenis
(CKD) anemia consent, dengan variabel karakteristik kelamin terbanyak yaitu
Penderita penderita CDK terikat yaitu berdasarkan uji berjenis kelamin
Yang Dirawat yang berusia > pengukuran statistic perempuan yaitu 31
Di Rumah 25 tahun variabelnya hanya di univariat dapat (62%) responden, dan
pendidikan yaitu
Sakit Daerah lakukan satu kali dikelompokka
berpendidikan SMP
Liunkendace pada saat n menurut yaitu 22 (44%).
Tahuna (sestroasmoro, umur 41-55, Faktor risiko kejadian
2001). tahun CKD Responden
Sampel sebanyak 50 sebanyak 24 hypertensi sebanyak 31
orang yaitu variabel rensponden, (62%), Diabetes Militus
terkait (dependent) (48%), dan (DM) sebanyak 32
yaitu : penderita terendah umur (64%),pyelonephritis/in
(CDK). 56-70 tahun feksi ginjak sebanyak
40 (80%) responden,
Variabel bebas (18%). jenis
prilaku kebiasaan
(dependent) yaitu : kelamin, merokok sebanyak 20
faktor resiko: perempuan (40%) dan kebiasaan
hipertensi, diabetes sebanyak 31 minum alcohol
mellitus, rensponden sebanyak 21 (42%)
pielonefritis, factor (62%) dan resonden.
pola hidup: laki-laki Faktor risiko yang
berhubungan dengan
kebiasaan merokok sebanyak 19
kejadian CKD. Tidak
dan minum alcohol. (36%). terdapat hubungan
Pendidikan antara hypertensim
terbanyak dengan kejadian CKD
yaitu SMP 22 pada pasien yang
responden dirawat di RSUD
(44%), rendah Liunkendage Tahun.
Dengan hasil statistik
yaitu S1
analisis Bivariat yaitu
banyak 2 (4%) nilai
yaitu IRT, dan P = 0,895 lebih besar
nelayan. dari p 1,284-3,004).,
artinya orang yang
menderita hypertensi
berisiko dengan
kejadian CKD
dibandingkan dengan
yang tidak menderita
hypertensi. Terdapat
hubungan antara DM
dengan kejadian CKD,
dengan nilai P=0,009,
lebih kecil dari p< 0,05
P(0,009 <p0,05).
Sedangkan Nilai
OR=3,63 (95%;
CI=1,323-3,478).
Artinya orang yang
mebderita DM berisiko
lebih besar menderita
CKD dibandingkan
dengan yang tidak
menderita DM.
Terdapat hubungan
antara
Pyelonefritis/infksi
ginjal dengan kejadian
CKD, dengan
nilai\P=0,000
(0,000<0,05). Nilai
OR=5,063 (95%;
CI=2,144-4,861).
Artinya orang yang
menderita
pyelonephritis/infeksi
ginjal berisiko 5 kali
lebih besar
dibandingkan dengan
yang tidak menderita
pyelonephritis/infeksi
ginjal. Tidak terdapat
hubungan perokok
dengan kejadian CKD.
Nilai P= 0,812
(0,812<0,05). Dilihat
dari Nilai OR=1,868
(95%; CI=0,272-2,778).
Artinya perokok
berpeluang besar
terkena CKD
dibandingkan dengan
tidak perokok.
Tidak terdapat
hubungan kebiasaan
minum alkohol
dengan kejadian
CKD. Nilai P=0,991
<p0,05). Dari Nilai
OR 0,993 (95%;
CI=0,312-3,158).
Artinya orang
dengan kebiasaan
minum alkohol
berpeluang lebih
besar terkena CKD
dibandingkan
dengan yang tidak
minum alkohol.
Faktor risiko Gagal
Ginjal Kronik
(CKD) dapat
dicegah dan
dikendalikan.Institus
i Kesehatan yang
ada di Wilayah kerja
perlu meningkatkan
kerjasama baik
secara internal
maupun lintas sektor
untuk meningkatkan
serta menyukseskan
upaya pencegahan
dan pengendalian
penyakit Gagal
Ginjal Kronik
(CKD) berfokus
pada faktor risiko
yang dominan.
2 Nagoklan Hubungan Untuk Untuk Jenis penelitian Menunjukkan Berdasarkan hasil
. Simbolon, Pengetahuan mengetahui mengetahui dilakukan di bahwa penelitian terdapat
Pamorida Dengan penyebab Kalau dulu hemodialisa di Unit proporsi hasil pengetahuan
hemodialisa pasien
Simbolon, 2019 Kepatuhan kematian angka kejadian Hemodialisa Rumah tertinggi
Penyakit Ginjal Khronis
Pasien PGK karena yang tinggi sakit Santa Elisabeth sebanyak 19 (PGK) yang menjalani
Menjalani penyakit adalah penyakit Medan. orang (63,3%) hemodialisa di Unit
Hemodialisa di ginjal yang bersifat Dilaksanakan bulan pasien PGK Hemodialisa Rumah
Unit Rawat kronis infeksi, maka 10 April 2018 tahun. yang patuh Sakit Santa Elisabeth
Hemodialisa tahun terakhir Jumlah sampel menjalani Medan bahwa
Rumah Sakit penyakit yang pasien yang dirawat hemodialis. didasarkan pada 9
indikator meliputi
Santa sifatnya kronis jalan sebanyak 3.225 Hasil analisis
defenisi hemodialisa,
Elisabeth yang memiliki orang pasien dab bipariat tujuan hemodialisa,
Medan angka kejadian rawat inap sebanyak menunjukkan indikasi hemodialisa,
tinggi, termasuk 342 orang pasien pasien PGK kontrak indikasi
penyakit (Rekam medis RSE, yang hemodialisa, diet pasien
metabolic 2017). hemodialis yang menjani
seperti yang hemodialisa, jumlah
asupan cairan,
hipertensi dan mempunyai
komplikasi hemodilisa,
diabetes yang pengetahuan
menjadi yang baik dan inikator
penyebab utama sebanyak 20 keberhasilan
PGK,’’. Dengan orang yang hemodialisa.
pengetahuan tentang
sifat PGK yang patuh
indikasi hemodialisa
tanpa gejala di menjalankan sudah baik 100%,
stadium awal, hemodialis pengetahuan diet pasien
membuat sebanyak 17 hemodialisa proporsi
masyarakat baru orang (85%) yang paling tinggi
menyadari sedangkan sebanyak 23 orang
dirinya pasien PGK (76,7%), pengetahuan
tentang tujuan dari
menderita gagal yang menjalani
hemodialisa proporsi
ginjal saat sudah hemodialis yang paling tinggi
stadium akhir. yang sebanyak 22 orang
mempunyai (73,3%), pengetahuan
pengetahuan kontra hemodialisa
kurang banyak proporsi tertinggi
10 orang sebanyak 22 orang
(73,3%), pengetahuan
proporsi
tentang jumah asupan
tertinggi tidak cairan pasien
patuh hemodialisa proporsi
menjalani tertinggi sebanyak 16
hemodialis (53,3%), pengetahuan
sebanyak 8 tentang jadwal
orang (80%), hemodialisa proporsi
tertinggi sebanyak 19
dengan p value (63,3), pengetahuan
= 0,001; tentang indikator
artinya ada keberhasilan menjalani
hubungan yang hemodialisa proporsi
signifitkan tertinggi sebanyak 21
antara (70%) dan pengetahuan
pengetahuan tentang komplikasi
pasien PGK hemodialisa proporsi
sama masingmasing 15
tentang
orang (50%) yang tahu
hemodialis dan tidak tahu, kecuali
dengan pengetahuan tentang
kepatuhan tujuan hemodialisa
menjalankan proporsi yang paling
hemodialis. tinggi tidak tahu
sebanyak 17 orang
(56,7%). Penelitian ini
sesuai dengan
penelitian yang
dilakukan oleh Martoni,
dkk (2013) yang
menguji faktor yang
paling kuat
mempengaruhi pasien
HIV/AIDS terhadap
terapi ARV. Hasil yang
didapatkan
menunjukkan bahwa
pengetahuan merupakan
faktor yang paling kuat
dalam mempengaruhi
kepatuhan terapi ARV.
Analisis multivariat
dengan metode
backwaid wald
diperoleh nilai p=0,009
dengan nilai OR=9,003,
CI 95%= 1,733-46,770,
yang berarti.
Pengetahuan memiliki
kecenderungan 9 kali
lebih besar dalam
memengaruhi
kepatuhan menjalankan
terapi ARV
dibandingkan orang
yang tidak atau kurang
pengetahuan. Penelitian
ini didukung penelitian
Ariyani (2013),
menunjukkan bahwa
analisa statistik α = 0.05
diperoleh r = 0,383 dan
ρ = 0,015, yang berarti
terdapat hubungan
antara tingkat
pengetahuan dengan
kepatuhan dalam
pengobatan TB Paru.
didapatkan bahwa yang
paling banyak
pengetahuan cukup
dengan kepatuhan
tinggi yaitu 12
responden (37.5%) dan
yang paling sedikit
pengetahuan baik
dengan kepatuhan
rendah yaitu 0
responden (0.0 %). Uji
statistik chi- square
didapatkan nilai ρ=
0.008 yang berarti ada
hubungan yang
signifikan antara
pengetahuan dengan
kepatuhan berobat pada
pasien hipertensi. Hal
lain yang mungkin
berpengaruh terhadap
pengetahuan pasien
PGK yang menjalani
hemodialisa tersebut
adalah pendidikan, hal
ini didukungoleh hasil
penelitian menunjukkan
sebanyak 20 orang
pasien PGK
mempunyai pendidikan
menengah ke atas atau
dikatakan
berpendidikan tinggi.
Dengan pendidikan
yang dimiliki akan
mempermudah
seseorang untuk
menyerap informasi dan
mencari informasi dari
berbagai sumber
sehingga mempunyai
pengetahuan yang luas
termasuk pengetahuan
tentang hemodialisa.

Anda mungkin juga menyukai