N NAMA PENULIS JUDUL TUJUAN KRITERIA METODE HASIL IMPLIKASI
O TAHUN INKLUSI DAN PENELITIAN PENELITIAN KEPERAWATAN EKSLUSI JUMLAH SAMPEL 1 Detty Faktor-faktor Untuk Bersedia Jenis penelitian Pada penelitian Berdasarkan hasil 1 J.Kalengkongan, Resiko Yang mengetahui menjadi dengan pendekatan ini terdapat 50 penelitian atau pendapat Yenny Berhubungan kelainan responden croossectional, responden responden berdasarkan umur, terbanyak yaitu B.Makahaghi, Dengan pada otot dengan dengan tujuan yang berumur diantara 41-55 Yeanneke Khronik dan tulang, menandatangani mencari hubungan memenuhi setahun sebanyak 24 L. Tinungki, 2014 Disease kulit serta informed antara variabel bebas gabaran (48%) responden, Jenis (CKD) anemia consent, dengan variabel karakteristik kelamin terbanyak yaitu Penderita penderita CDK terikat yaitu berdasarkan uji berjenis kelamin Yang Dirawat yang berusia > pengukuran statistic perempuan yaitu 31 Di Rumah 25 tahun variabelnya hanya di univariat dapat (62%) responden, dan pendidikan yaitu Sakit Daerah lakukan satu kali dikelompokka berpendidikan SMP Liunkendace pada saat n menurut yaitu 22 (44%). Tahuna (sestroasmoro, umur 41-55, Faktor risiko kejadian 2001). tahun CKD Responden Sampel sebanyak 50 sebanyak 24 hypertensi sebanyak 31 orang yaitu variabel rensponden, (62%), Diabetes Militus terkait (dependent) (48%), dan (DM) sebanyak 32 yaitu : penderita terendah umur (64%),pyelonephritis/in (CDK). 56-70 tahun feksi ginjak sebanyak 40 (80%) responden, Variabel bebas (18%). jenis prilaku kebiasaan (dependent) yaitu : kelamin, merokok sebanyak 20 faktor resiko: perempuan (40%) dan kebiasaan hipertensi, diabetes sebanyak 31 minum alcohol mellitus, rensponden sebanyak 21 (42%) pielonefritis, factor (62%) dan resonden. pola hidup: laki-laki Faktor risiko yang berhubungan dengan kebiasaan merokok sebanyak 19 kejadian CKD. Tidak dan minum alcohol. (36%). terdapat hubungan Pendidikan antara hypertensim terbanyak dengan kejadian CKD yaitu SMP 22 pada pasien yang responden dirawat di RSUD (44%), rendah Liunkendage Tahun. Dengan hasil statistik yaitu S1 analisis Bivariat yaitu banyak 2 (4%) nilai yaitu IRT, dan P = 0,895 lebih besar nelayan. dari p 1,284-3,004)., artinya orang yang menderita hypertensi berisiko dengan kejadian CKD dibandingkan dengan yang tidak menderita hypertensi. Terdapat hubungan antara DM dengan kejadian CKD, dengan nilai P=0,009, lebih kecil dari p< 0,05 P(0,009 <p0,05). Sedangkan Nilai OR=3,63 (95%; CI=1,323-3,478). Artinya orang yang mebderita DM berisiko lebih besar menderita CKD dibandingkan dengan yang tidak menderita DM. Terdapat hubungan antara Pyelonefritis/infksi ginjal dengan kejadian CKD, dengan nilai\P=0,000 (0,000<0,05). Nilai OR=5,063 (95%; CI=2,144-4,861). Artinya orang yang menderita pyelonephritis/infeksi ginjal berisiko 5 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menderita pyelonephritis/infeksi ginjal. Tidak terdapat hubungan perokok dengan kejadian CKD. Nilai P= 0,812 (0,812<0,05). Dilihat dari Nilai OR=1,868 (95%; CI=0,272-2,778). Artinya perokok berpeluang besar terkena CKD dibandingkan dengan tidak perokok. Tidak terdapat hubungan kebiasaan minum alkohol dengan kejadian CKD. Nilai P=0,991 <p0,05). Dari Nilai OR 0,993 (95%; CI=0,312-3,158). Artinya orang dengan kebiasaan minum alkohol berpeluang lebih besar terkena CKD dibandingkan dengan yang tidak minum alkohol. Faktor risiko Gagal Ginjal Kronik (CKD) dapat dicegah dan dikendalikan.Institus i Kesehatan yang ada di Wilayah kerja perlu meningkatkan kerjasama baik secara internal maupun lintas sektor untuk meningkatkan serta menyukseskan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Gagal Ginjal Kronik (CKD) berfokus pada faktor risiko yang dominan. 2 Nagoklan Hubungan Untuk Untuk Jenis penelitian Menunjukkan Berdasarkan hasil . Simbolon, Pengetahuan mengetahui mengetahui dilakukan di bahwa penelitian terdapat Pamorida Dengan penyebab Kalau dulu hemodialisa di Unit proporsi hasil pengetahuan hemodialisa pasien Simbolon, 2019 Kepatuhan kematian angka kejadian Hemodialisa Rumah tertinggi Penyakit Ginjal Khronis Pasien PGK karena yang tinggi sakit Santa Elisabeth sebanyak 19 (PGK) yang menjalani Menjalani penyakit adalah penyakit Medan. orang (63,3%) hemodialisa di Unit Hemodialisa di ginjal yang bersifat Dilaksanakan bulan pasien PGK Hemodialisa Rumah Unit Rawat kronis infeksi, maka 10 April 2018 tahun. yang patuh Sakit Santa Elisabeth Hemodialisa tahun terakhir Jumlah sampel menjalani Medan bahwa Rumah Sakit penyakit yang pasien yang dirawat hemodialis. didasarkan pada 9 indikator meliputi Santa sifatnya kronis jalan sebanyak 3.225 Hasil analisis defenisi hemodialisa, Elisabeth yang memiliki orang pasien dab bipariat tujuan hemodialisa, Medan angka kejadian rawat inap sebanyak menunjukkan indikasi hemodialisa, tinggi, termasuk 342 orang pasien pasien PGK kontrak indikasi penyakit (Rekam medis RSE, yang hemodialisa, diet pasien metabolic 2017). hemodialis yang menjani seperti yang hemodialisa, jumlah asupan cairan, hipertensi dan mempunyai komplikasi hemodilisa, diabetes yang pengetahuan menjadi yang baik dan inikator penyebab utama sebanyak 20 keberhasilan PGK,’’. Dengan orang yang hemodialisa. pengetahuan tentang sifat PGK yang patuh indikasi hemodialisa tanpa gejala di menjalankan sudah baik 100%, stadium awal, hemodialis pengetahuan diet pasien membuat sebanyak 17 hemodialisa proporsi masyarakat baru orang (85%) yang paling tinggi menyadari sedangkan sebanyak 23 orang dirinya pasien PGK (76,7%), pengetahuan tentang tujuan dari menderita gagal yang menjalani hemodialisa proporsi ginjal saat sudah hemodialis yang paling tinggi stadium akhir. yang sebanyak 22 orang mempunyai (73,3%), pengetahuan pengetahuan kontra hemodialisa kurang banyak proporsi tertinggi 10 orang sebanyak 22 orang (73,3%), pengetahuan proporsi tentang jumah asupan tertinggi tidak cairan pasien patuh hemodialisa proporsi menjalani tertinggi sebanyak 16 hemodialis (53,3%), pengetahuan sebanyak 8 tentang jadwal orang (80%), hemodialisa proporsi tertinggi sebanyak 19 dengan p value (63,3), pengetahuan = 0,001; tentang indikator artinya ada keberhasilan menjalani hubungan yang hemodialisa proporsi signifitkan tertinggi sebanyak 21 antara (70%) dan pengetahuan pengetahuan tentang komplikasi pasien PGK hemodialisa proporsi sama masingmasing 15 tentang orang (50%) yang tahu hemodialis dan tidak tahu, kecuali dengan pengetahuan tentang kepatuhan tujuan hemodialisa menjalankan proporsi yang paling hemodialis. tinggi tidak tahu sebanyak 17 orang (56,7%). Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Martoni, dkk (2013) yang menguji faktor yang paling kuat mempengaruhi pasien HIV/AIDS terhadap terapi ARV. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi kepatuhan terapi ARV. Analisis multivariat dengan metode backwaid wald diperoleh nilai p=0,009 dengan nilai OR=9,003, CI 95%= 1,733-46,770, yang berarti. Pengetahuan memiliki kecenderungan 9 kali lebih besar dalam memengaruhi kepatuhan menjalankan terapi ARV dibandingkan orang yang tidak atau kurang pengetahuan. Penelitian ini didukung penelitian Ariyani (2013), menunjukkan bahwa analisa statistik α = 0.05 diperoleh r = 0,383 dan ρ = 0,015, yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam pengobatan TB Paru. didapatkan bahwa yang paling banyak pengetahuan cukup dengan kepatuhan tinggi yaitu 12 responden (37.5%) dan yang paling sedikit pengetahuan baik dengan kepatuhan rendah yaitu 0 responden (0.0 %). Uji statistik chi- square didapatkan nilai ρ= 0.008 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan berobat pada pasien hipertensi. Hal lain yang mungkin berpengaruh terhadap pengetahuan pasien PGK yang menjalani hemodialisa tersebut adalah pendidikan, hal ini didukungoleh hasil penelitian menunjukkan sebanyak 20 orang pasien PGK mempunyai pendidikan menengah ke atas atau dikatakan berpendidikan tinggi. Dengan pendidikan yang dimiliki akan mempermudah seseorang untuk menyerap informasi dan mencari informasi dari berbagai sumber sehingga mempunyai pengetahuan yang luas termasuk pengetahuan tentang hemodialisa.